Anda di halaman 1dari 8

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


DIREKTORAT PENYULUHAN, PELAYANAN, DAN HUBUNGAN
MASYARAKAT
JALAN GATOT SUBROTO NOMOR 40-42 JAKARTA 12190 TELEPON (021) 5250208; FAKSIMILE (021) 5736088; SITUS
www.pajak.go.id LAYANAN INFORMASI DAN PENGADUAN KRING PAJAK (021) 1500200 EMAIL pengaduan@pajak.go.id;
informasi@pajak.go.id

NOTA DINAS
NOMOR ND-727/PJ.09/2021

Yth : 1. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak


2. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak
Dari : Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat
Sifat : Sangat Segera
Lampiran : Satu Set
Hal : Petunjuk Kegiatan Edukasi Perpajakan Tahun 2021 sebelum Terbitnya
Revisi Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-03/PJ/2013 dan Surat
Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-05/PJ/2013, SE-98/PJ/2011, dan
SE-99/PJ/2011
Tanggal : 10 Mei 2021

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-146/PJ/2021 tentang


perubahan atas Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-28/PJ/2021 tentang Penetapan
Organisasi, Tata Kerja, dan Saat Mulai Beroperasinya Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak
Sebagaimana Diatur dalam PMK Nomor 184/PMK.01/2020 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Keuangan nomor 21/PMK.01/2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal
Direktorat Jenderal Pajak, disebutkan bahwa tanggal Saat Mulai Operasi (SMO) reorganisasi unit
vertikal di Direktorat Jenderal Pajak diubah dari sebelumnya tanggal 3 Mei 2021 menjadi tanggal
24 Mei 2021. Selanjutnya, penegasan terkait penugasan Fungsional Penyuluh Pajak pada masa
transisi sebelum SMO telah terdapat pada Nota Dinas Direktur Jenderal Pajak nomor ND-
99/PJ/PJ.01/2021.
Mengingat beberapa peraturan terkait Edukasi Perpajakan sudah tidak relevan lagi dan saat
ini sedang dalam tahap penyusunan revisi, maka untuk menjaga dan meningkatkan kualitas
Edukasi Perpajakan disampaikan petunjuk kegiatan Edukasi Perpajakan yang dapat
diimplementasikan selama masa transisi reorganisasi sebagai berikut:
1. Tujuan kegiatan Edukasi Perpajakan
adalah untuk meningkatkan kesadaran pajak melalui pengetahuan perpajakan, meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan perpajakan, serta meningkatkan kepatuhan perpajakan melalui
perubahan perilaku masyarakat Wajib Pajak agar semakin paham, sadar, dan peduli dalam
melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya.
2. Kegiatan Edukasi Perpajakan
terdiri dari 3 (tiga) tema, meliputi:
a. meningkatkan kesadaran pajak melalui pengetahuan perpajakan, yang selanjutnya disebut
Tema I;
b. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perpajakan, yang selanjutnya disebut Tema
II; dan
c. meningkatkan kepatuhan perpajakan melalui perubahan perilaku, yang selanjutnya disebut
Tema III.
3. Sasaran kegiatan Edukasi Perpajakan dikelompokkan sebagai berikut:
a. Calon Wajib Pajak
Calon Wajib Pajak adalah Orang Pribadi atau Badan yang memenuhi persyaratan subjektif
dan/atau objektif sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan
perpajakan, termasuk Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan yang memenuhi persyaratan
subjektif dan objektif sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undang
perpajakan namun belum memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak atau surat keterangan
terdaftar.
b. Wajib Pajak Baru
Wajib Pajak Baru adalah Wajib Pajak Orang Pribadi dan/atau Badan yang telah terdaftar
namun belum menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) dan belum melakukan
pembayaran atau penyetoran Pajak Penghasilan (PPh) atau Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) pertama kali dengan Surat Setoran Pajak (SSP) atau sarana administrasi lain yang
dipersamakan dengan SSP sejak yang bersangkutan terdaftar sebagai Wajib Pajak.
c. Wajib Pajak Terdaftar
Wajib Pajak Terdaftar adalah Wajib Pajak yang telah terdaftar selain Calon Wajib Pajak dan
Wajib Pajak Baru.
4. Rencana kerja
a. Rencana kerja periodik tetap merujuk pada angka 3 huruf b Nota Dinas Direktur
Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Nomor ND-228/PJ.09/2021 yang
dituangkan dalam Laporan Rencana Kerja.
b. Dalam hal terdapat kegiatan di luar rencana kerja periodik, dapat menambah rencana kerja
tambahan dalam bentuk input kegiatan pada aplikasi.
c. Penyusunan revisi rencana kerja periodik agar dilakukan setelah SMO.
5. Materi Edukasi Perpajakan merupakan bahan edukasi yang disampaikan kepada
peserta/penerima Edukasi Perpajakan, yang terdiri dari:
a. Materi Teknis Operasional, merupakan materi terkait peraturan perundangan-undangan
perpajakan serta petunjuk pelaksanaannya yang dapat membantu masyarakat/Wajib Pajak
untuk dapat memahami hak dan melaksanakan kewajiban perpajakannya, antara lain
penjelasan tentang peraturan perundang-undangan perpajakan, tata cara pendaftaran,
penghitungan, pembayaran, dan pelaporan SPT Masa atau SPT Tahunan.
b. Materi Kebijakan Perpajakan, merupakan materi perpajakan yang tidak termasuk ke dalam
kriteria Materi Teknis Operasional, antara lain filosofi kebijakan atau ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan, kebijakan yang masih membutuhkan penegasan,
dan/atau penjelasan lebih lanjut.
c. Materi Lainnya, merupakan materi yang tidak termasuk ke dalam Materi Teknis Operasional
dan Materi Kebijakan Perpajakan sesuai dengan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
Edukasi Perpajakan yang akan dilaksanakan.
6. Surat Perintah Edukasi dan Surat Tugas
a. Setiap kegiatan Edukasi Perpajakan yang diinisasi sendiri oleh Fungsional Penyuluh Pajak
atau unit kerja, diawali dengan menerbitkan Surat Perintah Edukasi dan/atau Surat Tugas.
b. Surat Perintah Edukasi dan/atau Surat Tugas diterbitkan untuk kegiatan pembuatan atau
revisi materi penyuluhan yang dilakukan di luar Manajemen Pelaksanaan Kegiatan Edukasi
Perpajakan. Laporan kegiatan pembuatan atau revisi materi penyuluhan dituangkan dalam
Lembar Penyusunan Materi dan Lembar Persetujuan Materi.
c. Surat Perintah Edukasi dan/atau Surat Tugas untuk pelaksanaan kegiatan Edukasi
Perpajakan sebagai narasumber diterbitkan setelah surat permohonan narasumber
didisposisikan.
d. Penugasan Kegiatan Edukasi Perpajakan Metode Penyuluhan Langsung Pasif diberikan
melalui Nota Dinas yang berisi jadwal piket helpdesk dari kepala unit kerja dan disposisinya
kepada Fungsional Penyuluh Pajak/Asisten Penyuluh Pajak tanpa menerbitkan Surat
Perintah Edukasi dan Surat Tugas. Laporan Piket disusun setiap bulan dengan
melampirkan jadwal piket sesuai Nota Dinas penugasan, jadwal piket sesuai realisasi, dan
Berita Acara Konsultasi Helpdesk atau Berita Acara Konsultasi non-Helpdesk.
e. Pelaksanaan kegiatan menjawab surat didasarkan pada disposisi penugasan tanpa
menerbitkan Surat Perintah Edukasi dan Surat Tugas.
7. Kegiatan Edukasi Perpajakan dilaksanakan berdasarkan Manajemen Pelaksanaan Kegiatan
Edukasi Perpajakan (MPKP), meliputi:
a. Perencanaan, merupakan tahapan penetapan tujuan dan analisis kebutuhan kegiatan
Edukasi Perpajakan yang dituangkan dalam Laporan Analisis Kebutuhan Penyuluhan.
b. Pengorganisasian, merupakan tahapan penentuan tempat, waktu, sumber daya manusia,
materi, dan sarana pendukung yang dituangkan dalam sebuah kertas kerja, yang meliputi:
1) Penyusunan Laporan Session Plan per Kegiatan;
2) Penyusunan Laporan Pemantauan Persiapan;
3) Penyusunan Materi Soal uji awal (pre-test) dan uji akhir (post-test);
4) Penyusunan Materi Survei;
5) Lembar Penyusunan Materi (Materi Penyuluhan); dan
6) Lembar Persetujuan Materi.
c. Pelaksanaan, merupakan tahapan realisasi atas tahapan perencanaan dan/atau
pengorganisasian kegiatan Edukasi Perpajakan, tidak termasuk penayangan atau publikasi
atas materi yang disusun dalam penyuluhan tidak langsung satu arah.
d. Pemantauan, merupakan tahapan pengawasan yang dilakukan pada setiap tahapan
Manajemen Pelaksanaan Kegiatan Edukasi Perpajakan yang dituangkan dalam Laporan
Pemantauan.
e. Evaluasi, merupakan tahapan penilaian atas pelaksanaan kegiatan Edukasi Perpajakan
yang dituangkan dalam Laporan Evaluasi.
f. Pelaporan, merupakan tahapan pelaporan yang dilakukan di tahapan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan Edukasi Perpajakan
yang dituangkan dalam Laporan Pelaksanaan Kegiatan atau Berita Acara Penyuluhan Tidak
Langsung.
8. Beberapa ketentuan terkait pemantauan dan evaluasi dalam MPKP sebagai berikut:
a. Pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh Pejabat Fungsional Penyuluh Pajak adalah
pemantauan dan evaluasi per kegiatan sesuai butir kegiatan.
b. Pemantauan dan evaluasi yang dilakukan oleh Pejabat Pengawas adalah pemantauan dan
evaluasi periodik (mingguan, bulanan, triwulanan, semesteran, tahunan).
9. Prosedur kerja penyusunan materi edukasi perpajakan adalah sebagai berikut:
a. memiliki Surat Perintah Edukasi, Surat Tugas dan/atau disposisi penugasan;
b. mempelajari tujuan, tema, sasaran, dan metode kegiatan dalam Analisis Kebutuhan
Penyuluhan;
c. mempelajari Session Plan dan Laporan Pemantauan Persiapan dalam menyusun materi;
d. menentukan referensi regulasi;
e. memastikan materi belum pernah dibuat atau tidak ada di repositori materi yaitu dengan
melakukan pengecekan terlebih dahulu di:
1) https://bit.ly/materiedukasiperpajakan;
2) https://p2humas/id/halaman-materi-penyuluhan
3) https://www.pajak.go.id/index-belajar-pajak; dan
4) https://edukasi.pajak.go.id (sementara ini khusus untuk materi Inklusi Kesadaran Pajak);
f. jika sudah ada dan terdapat revisi yang tidak substansial maka langsung ke penggunaan
atau pelaksanaan kegiatan;
g. jika belum ada atau terdapat revisi yang substansial maka membuat Lembar Pembuatan
Materi (Materi Penyuluhan);
h. materi harus memperoleh persetujuan melalui Lembar Persetujuan Materi yang
ditandatangani oleh Koordinator, Ketua Tim, dan anggota Tim atau dalam hal penugasan
bukan merupakan tim maka penandatangan persetujuan adalah Pejabat Fungsional yang
memiliki jenjang di atas penyusun materi atau Pejabat Pengawas dalam ruang lingkup
kegiatan penyuluhan;
i. persetujuan dalam Lembar Persetujuan Materi mengikuti kriteria standardisasi yang telah
ditetapkan; dan
j. materi tersebut harus disimpan ke dalam repositori materi yang disediakan di aplikasi
SISULUH atau dikirim ke alamat surel materi.penyuluhan@kemenkeu.go.id.
10. Metode kegiatan Edukasi Perpajakan terdiri dari:
a. Penyuluhan langsung secara aktif
Penyuluhan langsung secara aktif merupakan kegiatan Edukasi Perpajakan yang dilakukan
secara luring maupun daring yang dilakukan secara langsung atau live streaming dan
memiliki sasaran edukasi yang teridentifikasi dengan jelas.
Beberapa ketentuan terkait metode ini adalah sebagai berikut:
1) Telah ada penugasan berupa Surat Perintah Edukasi dan/atau Surat Tugas.
2) Termasuk dalam lingkup kegiatan penyuluhan langsung secara aktif adalah:
a) Kelas Pajak;
b) Seminar/Diskusi/Ceramah;
c) Bimbingan Teknis/Lokakarya;
d) Sarasehan;
e) Edukasi Perpajakan atas permintaan pihak eksternal; dan sebagainya.
3) Laporan Pelaksanaan Kegiatan untuk kegiatan penyuluhan langsung secara aktif One on
One Tema III melampirkan Berita Acara Penyuluhan Langsung Secara Aktif One on One
Luring atau Berita Acara Penyuluhan Langsung Secara Aktif One on One Daring.
b. Penyuluhan langsung secara pasif
Penyuluhan langsung secara pasif merupakan kegiatan Edukasi Perpajakan yang dilakukan
secara daring atau luring yang dilakukan secara pasif oleh Tenaga Penyuluh Pajak melalui
suatu kegiatan piket baik berupa piket Helpdesk maupun non-Helpdesk.
Beberapa ketentuan terkait metode ini adalah sebagai berikut:
1) Telah ada penugasan berupa Nota Dinas jadwal piket.
2) Termasuk dalam lingkup kegiatan penyuluhan langsung secara pasif adalah:
a) piket Helpdesk yang dituangkan dalam Laporan Piket bulanan dan dilampiri dengan
Berita Acara Konsultasi Helpdesk; dan
b) piket daring berjadwal seperti piket daring melalui Whatsapp, telepon, Telegram, dll
yang dituangkan dalam Laporan Piket bulanan dan dilampiri dengan Berita Acara
Konsutasi non-Helpdesk.
c. Penyuluhan tidak langsung satu arah
Penyuluhan tidak langsung satu arah merupakan kegiatan Edukasi Perpajakan yang
dilakukan berupa audio dan/atau visual melalui sosial media dan/atau media lainnya dimana
tidak terdapat kegiatan interaksi dengan sasaran edukasi dalam kegiatannya dan tidak
memiliki dan/atau memiliki sasaran edukasi yang teridentifikasi dengan jelas, termasuk
kegiatan menyiapkan jawaban dan/atau tanggapan atas konsultasi perpajakan dan
pertanyaan masyarakat Wajib Pajak yang berkaitan dengan pelaksanaan ketentuan
perpajakan dan kegiatan Edukasi Perpajakan.
Beberapa ketentuan terkait metode ini adalah sebagai berikut:
1) Telah ada penugasan berupa Surat Perintah Edukasi atau disposisi penugasan.
2) Termasuk dalam lingkup kegiatan penyuluhan tidak langsung satu arah adalah:
a) memberi tanggapan atas surat permohonan penegasan dari Wajib Pajak;
b) penyusunan materi visual seperti brosur dan linktree;
c) penyusunan materi audio seperti siniar; dan
d) penyusunan materi audio visual seperti video tutorial.
3) Membuat Berita Acara Penyuluhan Tidak Langsung dengan dilampiri surat atau nota
dinas penyerahan materi penyuluhan dan Lembar Persetujuan Review.
d. Penyuluhan tidak langsung dua arah
Penyuluhan tidak langsung dua arah merupakan kegiatan Edukasi Perpajakan yang
dilakukan berupa audio dan/atau visual melalui sosial media dan/atau media lainnya dimana
terdapat kegiatan interaksi dengan sasaran edukasi dalam kegiatannya dan tidak memiliki
sasaran edukasi yang teridentifikasi dengan jelas.
Beberapa ketentuan terkait metode ini adalah sebagai berikut:
1) Telah ada penugasan berupa Surat Perintah Edukasi dan/atau Surat Tugas.
2) Termasuk dalam lingkup kegiatan penyuluhan tidak langsung dua arah adalah:
a) sebagai narasumber di radio yang mana terdapat dialog interaktif di dalamnya; dan
b) sebagai narasumber di TV yang mana terdapat dialog interaktif di dalamnya.
e. Penyuluhan tidak langsung melalui contact center
Penyuluhan tidak langsung melalui contact center merupakan kegiatan Edukasi Perpajakan
yang dilakukan oleh pegawai yang ditugaskan di contact center.
f. Penyelesaian administrasi perpajakan
Penyelesaian administrasi perpajakan merupakan kegiatan penyelesaian permohonan
administrasi perpajakan yang dilakukan oleh pegawai yang ditugaskan di contact center
maupun unit non-contact center.
g. Penyuluhan melalui pihak ketiga
Penyuluhan melalui pihak ketiga merupakan kegiatan Edukasi Perpajakan yang dilakukan
oleh pihak eksternal Direktorat Jenderal Pajak melalui program kerja sama.
Beberapa ketentuan terkait metode ini adalah sebagai berikut:
1) Telah ada penugasan berupa Surat Perintah Edukasi dan/atau Surat Tugas.
2) Termasuk dalam ruang lingkup kegiatan penyuluhan pihak ketiga:
a) Relawan Pajak;
b) Business Development Services; dan
c) Inklusi Kesadaran Pajak.
11. Tenaga Penyuluh Pajak
a. Tenaga Penyuluh Pajak terdiri dari Pejabat Fungsional Penyuluh Pajak dan Pejabat
Fungsional Asisten Penyuluh Pajak.
b. Kepala Unit Kerja menetapkan Keputusan Pembentukan Kelompok Tenaga Penyuluh
yang terdiri dari Koordinator, Ketua Tim, dan Anggota Tim.
c. Dalam hal diperlukan, kepala unit kerja minimal Pejabat Administrator dapat menunjuk
pegawai Direktorat Jenderal Pajak untuk melaksanakan Edukasi Perpajakan.
12. Administrasi dan dokumentasi
a. Pelaksanaan administrasi dan dokumentasi atas kegiatan edukasi perpajakan dilakukan
melalui Aplikasi SISULUH pada laman https://sisuluh/ dengan menggunakan jaringan
intranet atau VPN.
b. Dalam hal belum dapat dilaksanakan sebagaimana pada huruf a di atas, maka
pelaksanaannya dapat dilakukan secara manual.
c. Pengguna SISULUH adalah Pejabat Fungsional Penyuluh dan Asisten Fungsional
Penyuluh.
d. Dalam hal terdapat unit kerja yang tidak memiliki Pejabat Fungsional Penyuluh dan
Asisten Fungsional Penyuluh maka Surat Keputusan Penunjukan Kegiatan Edukasi
menjadi rujukan hak akses aplikasi SISULUH contoh KP2KP tetap menggunakan Surat
Keputusan Penunjukan Kegiatan Edukasi dan memiliki hak akses sisuluh.
13. Lampiran
a. Pola penomoran dan kode naskah dinas khusus atas kegiatan edukasi perpajakan di
lingkungan Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, dan Kantor Pelayanan,
Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan adalah sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I
Nota Dinas Direktur ini.
b. Daftar formulir atas kegiatan Edukasi Perpajakan adalah sebagaimana dimaksud dalam
Lampiran II Nota Dinas Direktur ini.
c. Ketentuan mengenai standardisasi penyusunan materi Edukasi Perpajakan adalah
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran III Nota Dinas Direktur ini.
14. Lainnya
a. Pelaksanaan kegiatan Edukasi Perpajakan tahun 2021 tetap merujuk pada Nota Dinas
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Nomor ND-228/PJ.09/2021
tentang Petunjuk Kegiatan Edukasi Perpajakan Tahun 2021 sepanjang tidak
bertentangan dengan Nota Dinas Direktur ini.
b. Nota Dinas ini berlaku sejak ditandatangani hingga terbitnya revisi Peraturan Direktur
Jenderal Pajak Nomor PER-03/PJ/2013 dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor
SE-05/PJ/2013, SE-98/PJ/2011, dan SE-99/PJ/2011.
c. Hal-hal mengenai pengaturan kegiatan Edukasi Perpajakan yang tidak/belum diatur
sebelumnya, tetap merujuk pada nota dinas ini sampai dengan terbitnya revisi peraturan
dan surat edaran di bidang Edukasi Perpajakan.
d. Sehubungan dengan Nota Dinas Direktur Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber
Daya Aparatur nomor ND-744/PJ.11/2021 hal Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Orientasi
Jabatan Fungsional Penyuluh Pajak yang Diangkat Berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 131/KMK.01/UP.11/2021, dimohon bantuan Kepala Kantor Wilayah
DJP untuk menerbitkan surat keterangan telah melaksanakan kegiatan orientasi bagi
jabatan fungsional penyuluh pajak di lingkungan Kanwil DJP masing-masing.
e. Pertanyaan dan Frequently Asked Questions (FAQ) terkait petunjuk kegiatan Edukasi
Perpajakan dapat disampaikan dan diakses melalui tautan https://linktr.ee/penyuluhpajak.
f. Untuk penjelasan lebih lanjut, dapat menghubungi Subdirektorat Penyuluhan Perpajakan,
Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat melalui nomor telepon
(021) 5250208 ext. 51601 atau melalui surel subditpenyuluhan@pajak.go.id cc
subditpenyuluhan@gmail.com.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama Saudara kami ucapkan terima
kasih.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan


Hubungan Masyarakat

Ditandatangani secara elektronik


Neilmaldrin Noor

Tembusan:
1. Direktur Jenderal Pajak
2. Sekretaris Direktorat Jenderal Pajak
3. Para Direktur dan Tenaga Pengkaji di lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak
4. Kepala Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan

Anda mungkin juga menyukai