Anda di halaman 1dari 22

PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN

KEUANGAN NEGARA DAN PERSOALAN


MENGENAI KERUGIAN NEGARA

Dr. Dian Puji N. Simatupang, S.H., M.H.


Disampaikan oleh:
Henry D. Hutagaol, S.H., L.LM.

28 Maret 2023
Hal yang Dibahas

Pengertian Pemeriksaan
dan Pengawasan

Kelembagaan Pemeriksaan
dan Pengawasan Keuangan
PENGERTIAN PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN

PEMERIKSAAN PENGAWASAN
proses identifikasi masalah, proses kegiatan audit, reviu,
analisis, dan evaluasi yang evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
dilakukan secara independen, pengawasan lain terhadap
objektif, dan profesional penyelenggaraan tugas dan fungsi
berdasarkan standar pemeriksaan, organisasi dalam rangka
untuk menilai kebenaran, memberikan keyakinan yang
kecermatan, kredibilitas, dan memadai bahwa kegiatan telah
keandalan informasi mengenai dilaksanakan sesuai dengan tolok
pengelolaan dan tanggung jawab ukur yang telah ditetapkan secara
keuangan negara efektif dan efisien untuk
kepentingan pimpinan dalam
mewujudkan tata kepemerintahan
yang baik.
Jenis Pemeriksaan
Pemeriksaan Keuangan Pemeriksaan Kinerja Pemeriksaan dengan Tujuan
Tertentu
Pemeriksaan laporan Pemeriksaan pengelolaan Pemeriksaan laporan
keuangan keuangan negara keuangan tertentu, tematis,
menyangkut segi ekonomi, investigatif, dan evaluasi
efisiensi dan efektivitas hasil pengawasan intern
pemerintah
opini Temuan, simpulan, dan Simpulan
rekomendasi
Pemeriksaan investigatif
menghadsilkan simpulan ad
tkdaknya pemyimpagan
apaah penyimpagan
administrasi/korporasi atau
pidana
Jenis Pengawasan
Audit Reviu Evaluasi Pemantauan Kegiatan
Pengawasan
Lainnya
Identifikasi Penelahaan Rangkaian Proses Sosialisasi,
masalah, ulang bukti- kegiatan penilaian konsultasi, dan
analisis, dan bukti kegiatan membandingkan kemajuan pemaparan
evaluasi sesuai telah hasil sesuai program hasil
standar audit dilaksanakan standar, rencana, mencapai pengawasan
untuk menilai sesuai dengan dan norma yang tujuan
kebenaran, ketentuan, ditetapkan dan
kecermatan, standar, menentukan
kredibilitas, rencana, atau faktor
efektivitas, norma yang keberhasilan dan
efisiensi, dan ditetapkan kegagalan
keandalan
informasi
Pemeriksaan Publik dan Privat
Publik Privat
Badan Pemeriksa Keuangan Akuntan Publik ditetapkan RUPS
Akuntan Publik atas Izin Pengadilan
Pasal 23E ayat (1) UUD NRI 1945 UU Nomor 40 Tahun 2007
UU Nomor 15 Tahun 2004 Pasal 138 UU Nomor 40 Tahun 2007
UU Nomor 15 Tahun 2006
Pengawasan Publik dan Privat
Publik Privat
Badan Pengawasan Keuangan dan Satuan Pengawasan Intern
Pembangunan
Aparatur pengawasan intern pemerintah:
Inspektorat Jenderal
Inspektorat Provinsi
Inspektorat Kabupaten/kota
UU Nomor 1 Tahun 2004 AD dan ART perusahaan
PP Nomor 60 Tahun 2008
Hubungan hukum antara Pemeriksaan dan Pengawasan

❑Pemeriksaan pada umumnya dilakukan sebagai


bentuk post-audit atau pasca-pemeriksaan untuk
memeriksa hasil atau manfaat atas suatu
kegiatan atau proyek (program audit)
❑Pengawasan pada umumnya dilakukan sebagai
bentuk pre-audit atau pra-audit untuk
memeriksa proses atau kelengkapan dokumen
atas suatu kegiatan atau proyek. (voucher audit)
❑Pengawasan akan digunakan dalam
pemeriksaan untuk menilai proses sesuai dengan
manfaatnya dan tujuannya atau belum
Hubungan hukum antara Pemeriksaan dan Pengawasan
Publik dan Privat
❑Pemeriksaan dan pengawasan publik dan privat
tidak dapat disamakan karena ada perbedaan
atas:
1) Dasar wewenang;
2) Syarat, prosedur, dan standar;
3) Tindak lanjut atas pemeriksaan/pengawasan;
4) Peraturan perundang-undangan dan hukum
yang berlaku
PERBUATAN MELAWAN HUKUM
Perbuatan Melawan Hukum Perbuatan Melawan Hukum Perbuatan Melawan Hukum
Perdata Administrasi Negara Pidana
Dilakukan para pihak dalam Dilakukan badan atau Dilakukan seseorang
suatu hubungan pejabat administrasi (barangsiapa) atau badan
keperdataan pemerintahan hukum (korporasi dll)
Melanggar kesepakatan Melanggar wewenang, Melanggar perbuatan yang
syarat prosedur, dan diancam pidananya
subtansi pelaksanaan
Peradilan Umum Peradilan Tata Usaha Negara Peradilan Umum
Perdata Pidana
Pasal 1365 KUHPerdata UU Nomor 30 Tahun 2014 KUHP
dan Perma Nomor 2 Tahun Ketentuan Pidana dalam
2019 Undang-undang
Peraturan Perundang-
undangan mengatur tugas
wewenang fungsi
pemerintahan
PERBUATAN MELANGGAR UNDANG-UNDANG
Melanggar Undang-undang dalam Hukum Administrasi Negara
a. Hak warga masyarakat dalam peraturan perundang-undangan dilanggar.
b. Kewajiban badan atau pejabat administrasi pemerintahan dalam peraturan perundang-
undangan dilanggar.
a. Pelanggaran atas kewenangan badan atau pejabat administrasi pemerintahan.
b. Syarat dan prosedur tidak terpenuhi.
c. Standar dan format dilanggar.
d. Subtansi atas pelaksanaan tidak sesuai
Tidak terbukti adanya suap, tipuan, atau paksaan/ancaman
PENYIMPANGAN DALAM
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Jenis Penyimpangan Bentuk Penyimpangan Akibat Hukum
Salah wewenang Melampaui wewenang TIDAK SAH
batas waktu, wewenang
batas wilayah, wewenang
Lembaga
Salah syarat prosedur Syarat tidak dipenuhi, tidak BATAL ATAU DAPAT
prosedural, dan tidak sesuai DIBATALKAN
dengan AUPB.
Salah subtansi pelaksanaan Tidak sesuai dengan alas BATAL ATAU DAPAT
fakta yang memadai dan DIBATALKAN
menyakinkan, tidak sesuai
tujuan, tidak sesuai
spesifikasi, tidak
bermanfaat, boros,
inefisiensi.
PENYIMPANGAN DALAM RANAH
HUKUM PIDANA
Jenis Penyalahgunaan Wewenang Bentuk Penyimpangan
Suap Menerima atau memberikan
Tipuan Memanipulasi atau bentuk lainnya untuk
memperoleh keuntungan tidak berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan hukum
Paksaan Mengancam dan melakukan kekerasan untuk
memperoleh keuntungan dan kepentingan tertentu
guna memperoleh keuntungan secara melawan
hukum
KERUGIAN NEGARA DAN KERUGIAN KEUANGAN
NEGARA
Kerugian Negara Kerugian Keuangan Negara
Kekurangan uang, surat berharga, dan barang yang Tidak dijelaskan, hanya menjelaskan keuangan negara
nyata dan pasti sebagai akibat perbuatan melawan itu pun paragraph keempat Penjelasan Umum UU
hukum atau kelalaian Tipikor.
Penjelasan dalam UU hanya tafsir otentik, tidak dapat
dijadikan dasar hukum karena bukan norma, jadi
selama ini seseorang dipidana bukan karena norma
hukum tetapi tafsir pembentuk undang-undang.
Pasal 1 angka 22 UU Nomor 1 Tahun 2004 Penjelasan Umum Paragraf keempat UU Tipikor
Kerugian Negara yang nyata artinya berkurangnya uang, surat Tidak ada penjelasan UU ini mengenai maksud kerugian
berharga, dan barang nyata milik negara, dibuktikan dengan keuangan negara, kondisi rugi itu apakah selisih atas
bukti uang rekening/kas/pembukuan aliran milik negara, bukanhak atau berkurang hak, dan mengapa rugi tetapi pajak
milik badan hukum lain, bukti surat berharga ditatusahakan
milik negara, bukan orang lain, dan barang milik negara
tetap diakui dan dibayarkan, dianggap sah, padahal
dibuktikan dengan pencatatan kepemilikan atas nama pajak adalah pembayaran atas penerimaan yang sah.
Negara/Pemerintah/Kementerian/Lembaga. Tidak mungkin pajak dibebankan kepada pengusaha
narkotika atau pengusaha rumah bordil karena di
Kerugian Negara yang pasti artinya berkurangnya uang, surat Indonesia termasuk kegiatan usaha yang melanggar
berharga, dan barang pasti jumlahnya, dapat dihitung dari hukum dan kesusilaan.
bukti kepemilikan, bukan dari asumsi, potensi, prediksi, atau
imajinasi, menyakinkan secara memadai reasonable assurance
KERUGIAN NEGARA DALAM POLITIK HUKUM
UU NOMOR 30 TAHUN 2014
Kerugian Negara secara Administratif Kerugian Keuangan Negara Secara Pidana
Terjadi karena salah kira (dwaling): Terjadi karena:
1. salah penggunaan wewenang; 1. suap;
2. salah syarat dan prosedur; 2. tipuan;
3. salah subtansi pelaksanaan; 3. paksaan/ancaman.
Tidak menerima sesuatu secara melawan Menerima sesuatu secara melawan hukum dan
hukum dan tidak menerima aliran penerimaan penghasilan yang tidak sah
uang yang tidak sah
Tidak ada kepentingan pribadi, inisiatif pribadi, Ada kepentingan memiliki, menguasai,
pengharapan atau janji di luar kedinasan untuk memperoleh sesuatu di luar hubungan
memeroleh sesuatu tanpa dasar dokumen yang kedinasan, atas inisiatif sendiri, memeroleh
sah sesuatu tanpa dokumen yang sah.
Pengembalian kerugian negara ditetapkan 10 Pengembalian kerugian negara tidak
hari kerja, oleh pejabat atau badan yang menghapus ancaman pidananya, sesuai
berwenang dan dapat dikenakan sanksi peraturan perundang-undangan ASN, jika
administrasi yang tersedia pegawai negeri diberhentikan dengan tidak
hormat tanpa pensiun dll, hak politik dicabut.
PENYALAHGUNAAN WEWENANG
Penyalahgunaan Wewenang dalam Hukum Penyalahgunaan Wewenang dalam Hukum
Administrasi Pidana
Wewenang digunakan dengan melampaui Wewenang digunakan untuk memperoleh
Batasan waktu, wilayah, bertentangan dengan keuntungan pribadi tanpa alas hukum yang sah,
peraturan perundang-undangan dan peraturan dibuktikan dengan adanya aliran sesuatu yang
administrasi, melampaui bidang tugas, dapat dinilai dengan uang berdasarkan
bertentangan dengan tujuan wewenang, tanpa pemeriksaan investigatif
ada kewenangan, dan bertentangan dengan
putusan pengadilan yang berkekuatan hukum
tetap
Sanksi administrasi Sanksi pidana
APIP yang memberikan laporan untuk BPK yang memberikan pemeriksaan investigatif
rekomendasi tanpa kesalahan, ada kesalahan
tidak ada kerugian negara, ada kesalahan dan
ada kerugian negara
KERUGIAN NEGARA DAN RISIKO NEGARA
Kerugian Negara Risiko Negara
Kekurangan uang, surat berharga, dan barang yang Kerugian yang disebabkan situasi dan kondisi
nyata dan pasti sebagai akibat perbuatan melawan tertentu di luar kepentingan dan kesalahan
hukum atau kelalaian para pihak, yang kemudian dimitigasi atau
dapat dipulihkan melalui mekanisme yang sah
dan akuntabel.
Kemungkinan akibat perbuatan melawan Kemungkinan akibat keterjadian memengaruhi
hukum administrasi negara atau pidana keuangan atau keuntungan, keadaan tertentu
yang bukan karena kesalahan salah satu pihak
atau kedua pihak terkait, tetapi telah diproses
upaya mitigasinya secara berkelanjutan.
Audit Investigatif Audit kinerja
Sanksi Administrasi Pemulihan dan Pembinaan
Sanksi Pidana
EFEK JERA DALAM MEMULIHKAN KERUGIAN NEGARA
• Kerugian negara, atau apa yang disebut sebagai kerugian keuangan negara, tujuan
utama adalah mengembalikan uang negara agar dapat dipergunakan untuk mencapai
tujuan bernegara.
• Kerugian negara dalam hal tujuannya untuk memulihkan keuangan negara, sepanjang
tidak ada unsur suap, tipuan, paksaan, utama dan terutama menggunakan mekanisme
pengembalian keuangan negara dengan cara ADMINISTRASI NEGARA, yang atas kondisi
demikian negara meminta denda/atau bunganya.
• Sifat hukum administrasi negara adalah PARATE EXECUTIE, tanpa ada perlu putusan
pengadilan. Harus bayar dahulu, kalau keberatan juga silakan bayar dulu, baru gugat di
PTUN.
• Dalam hukum keuangan publik, efek jera ditujukan pada pribadi orang yang memang
beritikad buruk, serakah, dan tanpa dasar menerima sesuatu. Konsep efek jera dalam
hukum keuangan harus berbanding lurus dengan kemampuan dan kemanfataan bagi
keuangan negara, jika efek jera merupakan pidana penjara di mana APBN harus
menanggung biaya bagi hakim, jaksa, polisi, KPK, LP, Gedung-Gedung, sarana
prasarana, pemeliharaannya, gaji, renumerasi, pensiun, dll penghasilan, efek jera malah
membuat beban berat negara dua kali, yaitu membesarnya alokasi anggaran sarana
prasarana sdm dll , sehingga ruang fiskal bagi kepentingan umum berkurang dan
kerugian negara yang nyata dan pasti akibat perbuatan pelaku pidana.
MENYOAL PENGEMBALIAN KERUGIAN NEGARA
• Beberapa putusan pengadilan cenderung menjatuhkan pidana
dengan mengembalikan kerugian negara, yang jika tidak
dilakukan diganti dengan tambahan pidana penjara lagi.
• Padahal kepentingan negara dalam keuangan adalah uang
Kembali, agar dapat digunakan bagi kepentingan umum.
• Cost and benefit dalam putusan pidana pengembalian kerugian
negara harus diteliti dan mungkin dapat ditulis sebagai indicator
agar penegakan hukum berjalan efisien, khususnya agar APBN
tidak sampai 45% habis untuk kegiatan ini, padahal ada ruang
fiskal yang dapat digunakan untuk Pendidikan dasar menengah
dan kejuruan, jaminan sosial, puskesmas, infrastruktur dasar
seperti air dan jamban, pangan dasar, dan pengurangan utang
luar negeri.
MENYOAL MAKNA KERUGIAN PEREKONOMIAN NEGARA
❑ UU TIPIKOR MENGATUR KEMUNGKINAN PEMIDANAAN AKIBAT
“MERUGIKAN PEREKONOMIAN NEGARA,” TETAPI TIDAK JELAS
STANDAR, KRITERIA, DAN SISTEM PENILAIANNYA.
❑MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA SECARA TEORETIS ADALAH
TERGANGGUNYA SISTEM EKONOMI, SEHINGGA INSTRUMEN
EKONOMI TIDAK BERJALAN, SEHINGGA HARUS ADA
KETERGANGGUAN YANG DIBUKTIKAN TIDAK BERJALANNYA
SISTEM EKONOMI YANG DIJALANKAN PEMERINTAH, BUKTINYA
DARI PEMERINTAH.
❑JIKA PEMERINTAH MASIH MERASA TERGANGGU, APALAGI MASIH
MENERIMA PENDAPATAN DARI BEKERJANYA EKONOMI, ARTINYA
TIDAK ADA PEREKONOMIAN NEGARA YANG DIRUGIKAN.
TERIMAKASIH

diansimatupang21@gmail.com
• Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai