Anda di halaman 1dari 22

PENANGANAN

BENTURAN
KEPENTINGAN

Amrullah Hadi
KPP PRATAMA SAMPIT
7 Juli 2022
PELAKSANAAN REFORMASI
BIROKRASI AREA PENGAWASAN

7 KOMPONEN
PRIORITAS
AREA
PENGAWASA
N

1. GRATIFIKASI
2. PENERAPAN SPIP
3. PENGADUAN MASYARAKAT
4. WHISTLEBLOWING SYSTEM
5. PENANGANAN BENTURAN
KEPENTINGAN
6. PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
Sumber: Menpan RB
7. KAPABILITAS APIP
POLEMIK KONFLIKKEPENTINGAN

Konflik Kepentingan berdampak pada Kebijakan Publik


Hilangnya “Kepercayaan” pada lembaga dan
pejabatpublik
KONFLIK KEPENTINGAN DANPENCEGAHAN
KORUPSI
“ Konflik kepentingan dapat menjadi pendorong terjadinya pelanggaran (Reed,
2008)”. “Konflik Kepentingan diasosiasikan dengan permasalahan korupsi
(Argandona,2004)”.

Pelanggaran
Etika

x
Konflik TindakPidan
Kepentinga a Korupsi
n

Konflik Kepentingan yang tidak ditangani


meningkatkan risiko pada kemunculan
pelanggaran etika dan tindak pidanakorupsi
Sumber: Direktorat
Penelitian dan
PANDUAN PENANGANAN
KONFLIK KEPENTINGAN
● KonflikKepentingan

● “Kondisi Pejabat Pemerintahan yang memiliki kepentingan pribadi untuk


menguntungkan diri sendiridan/atauorang lain dalampenggunaan
Wewenangsehinggadapatmempengaruhi netralitas dankualitasKeputusandan/atau
Tindakanyangdibuatdan/atau dilakukannya”
● UU 30/2014 tentangAdministrasi Pemerintahan

● “SituasidimanaPenyelenggaranegaramemilikiataupatut didugamemilikikepentingan
pribadi terhadap setiap penggunaan wewenang sehingga dapat mempengaruhi
kualitas keputusan dan/atautindakannya”
● PermenPAN-RB37/2012 tentangPedomanUmumPenangananBenturanKepentingan
● Titik krusial dari konflik kepentinganadalah bagaimana kita (suatu
saat menjadi/sebagai penyelenggara negara atau pejabat
pemerintah) menanganidan mengendalikankonflik kepentingan

Sumber: Direktorat Penelitian dan Pengembangan KPK


REGULASI KONFLIK KEPENTINGAN
KONFLIK KEPENTINGAN DALAM
KODE ETIK
Etika Pengadaan Barang dan Jasa
Pepres 16 Tahun 2018 Kode Etik Pegawai
“menghindari dan mencegah pertentangan KEMENKEU
pihak yang terkait baik secara langsung PMK 190/PMK.01/2018
maupun tidak langsung …”
“menghindari konflik kepentingan
pribadi, kelompok maupun golongan”

”tidak menemui pihak yang berpotensi


menimbulkan konflik kepentingan, kecuali
karena penugasan”
SANKSI KONFLIK KEPENTINGAN
Pelanggaran Disiplin/Administrasi Pelanggaran Kode Etik
HUKUMAN DISIPLIN/SANKSI ADMINISTRASI SANKSI MORAL
Tingkat Ringan Pernyataan Secara Tertutup
Tingkat Sedang Pernyataan Secara Terbuka
Tingkat Berat

Pelanggaran Hukum
SANKSI PIDANA
pidana penjara seumur hidup/pidana penjara paling
singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp200 juta dan paling
banyak Rp1 miliar rupiah
MENGAPA PENANGANAN KONFLIK KEPENTINGAN
MEMERLUKAN SISTEM?
● Konflik kepentingan menimbulkan bias dalam pertimbangan/penilaian
suatu keputusan (moore, Tanlu, dan Bazerman. 2010).
● Konflik kepentingan mempengaruhi proses berfikir (kognitif) melalui dua
cara berbeda: sadar dan bawah sadar (self interest) (Moore dan
Loewenstein. 2004)
● Ketika terjadi dilema moral, individu cenderung akan lebih mementingkan
dirinya dibandingkan dengan kepentingan Bersama (teori dilema moral).
● Pilihan moral (moral choice) dilakukan tidak dalam ruang hampa, namun
bagian dari interaksi sosial (OECD: 2018)
● Keputusan yang diambil didasari atas motif sosial seperti kesetiaan,
mempertahankan kepercayaan, balas budi, atau menolong seseorang
dalam situasi sulit.
MODUS PELANGGARAN
KONFLIKKEPENTINGAN
Proses pengangkatan/mutasi/promosi personil pegawai
Rangkap jabatan sebagai eksekutif suatu berdasarkan hubungan dekat/balas jasa/
organisasi atau membuka jasa profesi lainnya rekomendasi/pengaruh dari Penyelenggara Negara;
MODUS PELANGGARAN
KONFLIKKEPENTINGAN
Proses pengeluaran ijin oleh Penyelenggara Negara kepada suatu Proses pembuatan kebijakan Penyelenggara Negara yang
pihak yang mengandung unsur ketidakadilan atau pelanggaran
terhadap persyaratan perijinan ataupun pelanggaran terhadap berpihak kepada suatu pihak akibat pengaruh/hubungan
hukum; dekat/ketergantungan/ pemberian gratifikasi;
MODUS PELANGGARAN
KONFLIKKEPENTINGAN
Tendensi untuk menggunakan asset dan
informasi penting Negara untuk kepentingan Tendensi untuk menggunakan asset dan informasi penting
pribadi; Negara untuk kepentingan pribadi; Misalnya BANSOS!!!
IMPLEMENTASI
PENANGANAN KONFLIK
KEPENTINGAN

Survei yang dilakukan terhadap institusi untuk


memetakan dan mencegah korupsi.

Beberapa pertanyaan menyangkut konflik


kepentingan yang terjadi pada saat pelaksanaan
tugas.

SPI 2019 dilakukan di 127 dengan total responden


16.595.
KONFLIKKEPENTINGA
N
• 20 % Responden • 16% Respondentidak
melihat/ mendengar • 30% Responden
20% nepotismepenerimaa 16% percaya pegawai
bebas dari konflik 30% menjawab
n pegawai seringnya konflik
kepentingan
• Muncul di kepentingan
125/127atau • Persepsi
di127/127 atau • Muncul di127/127
98% instansi atau 100% instansi
100% instansi

n=7.60 n=7.59 n=1.39


Pegawa 6 Penggun 8 1
Ekspe
i a r
Layanan
Persentase (%) Responden yang menjawab pertanyaan mengenai keberadaan pelanggaran konflik kepentingan di instansi
terkait
PEJABAT
YANG BERPOTENSI
MEMILIKI
BENTURA
N
Pejabat KEPENTINGA
Lain yang
Diangkat
Presiden/Menteri
Staf Khusus dan Utusan
03 Khusus
Presiden/Wakil N
Presiden/Menteri

Yudikatif 02 Hakim

• Pejabat pemerintah yang • Pengawas


Eksekutif 01 berwenang dalam • Pelaksana
pengambilan keputusan • Penilai
• Jaksa
dan penentuan kebijakan • Penyidik
Sumber PeermenPAn RB no. 37/2012 • Perencana • Panitera
SERING TERJADI & DI HADAPI OLEH
PENYELENGGARA NEGARA
Situasi yang menyebabkan Situasi yang menyebabkan
seseorang menerima gratifikasi atau penggunaan aset jabatan/instansi
pemberian/penerimaan hadiah atas untuk kepentingan
suatu keputusan/jabatan. pribadi/golongan

Perangkapan jabatan di beberapa Situasi yang menyebabkan


instansi yang memiliki hubungan informasi rahasia jabatan/instansi
langsung/tidak langsung, sejenis/tidak dipergunakan untuk kepentingan
sejenis, sehingga menyebabkan pribadi/golongan.
pemanfaatan suatu jabatan untuk
kepentingan jabatan lainnya.
PermenPANRB Nomor:37/2012
SUMBER PENYEBAB
BENTURAN KEPENTINGAN

Sumber: PermenPANRB nomor 37/2012


PRINSIP Mengutamakan kepentingan umum/publik

DASAR DALAM
Menciptakan keterbukaan penanganan
dan pengawasan benturan kepentingan
PENANGANAN
BENTURAN
KEPENTINGA Mendorong tanggung jawab pribadi dan
sikap keteladanan

N
Menciptakan dan membina budaya
organisasi yang tidak toleran terhadap
benturan kepentingan
TAHAPAN DALAM PENANGANAN
BENTURAN KEPENTINGAN
Menyusun kerangka kebijakan Aspek pokok dan yang perlu diperhatikan dalam menyusun kerangka kebijakan:
 Pendefinisian benturan kepentingan yang berpotensi membahayakan integritas & individu
penanganan benturan kepentingan  Komitmen pimpinan dalam penerapan kebijakan
 Pemahaman & kesadaran yang baik tentang benturan kepentingan untuk mendorong kepatuhan penanganan benturan
kepentingan
 Keterbukaan informasi yang memadai terkait penanganan benturan kepentingan
 Keterlibatan para stakeholder dalam penanganan benturan kepentingan
 Monev Kebijakan penanganan benturan kepentingan
Mengidentifikasi Situasi
 Identifikasi terhadap situasi yang termasuk dalam kategori benturan kepentingan
Benturan Kepentingan  Penjabaran yang jelas mengenai situasi & hubungan afiliasi yang menimbulkan benturan kepentingan sesuai dengan tupoksi
masing – masing organisasi
 Identifikasi tentang situasi benturan kepentingan harus konsisten dengan ide dasar bahwa ada berbagai situasi dimana
kepentingan pribadi & hubungan afiliasi seorang penyelenggara negara dapat menimbulkan benturan kepentingan

 Menyusun kode etik


Menyusun strategi Penanganan  Pelatihan, arahan, serta konseling dengan memberi contoh – contoh praktis dan langkah – langkah untuk mengatasi situasi
benturan kepentingan
Benturan Kepentingan  Deklarasi benturan kepentingan
 Dukungan kelembagaan

 Pengurangan (divestasi) kepentingan pribadi penyelenggara negara dalam jabatannya


 Penarikan diri dari proses pengambilan keputusan
Tindakan yang diperlukan apabila  Membatasi akses informasi
 Mutasi penyelenggara jabatan ke jabatan lain yang tidak memiliki benturan kepentingan
Penyelenggara Negara berada dalam  Mengalihtugaskan tugas dan tanggungjawab penyelenggara negara yang bersangkutan
 Pengunduran diri penyelenggara negara dari jabatan yang menyebabkan benturan kepentingan
Situasi Benturan Kepentingan  Pemberian sanksi bagi yang melanggar

Sumber: PermenPANRB nomor 37/2012


Penegakan kebijakan Partisipasi publik
Komitmen dan Perhatian khusus penanganan dalam melakukan
keteladanan atas benturan pengawasan dan
pemimpin hal tertentu kepentingan pemberian
1 3 5 masukan 7
2 4 6

Partisipasi dan Beberapa langkah Monitoring dan


keterlibatan para prevetif dapat evaluasi internal
penyelenggara dilakukan untuk secara berkala untuk
negara menghindarai situasi umpan balik
benturan perbaikan
kepentingan berkelanjutan

FAKTOR PENDUKUNG PENANGANAN


BENTURAN KEPENTINGAN
Sumber: PermenPANRB nomor 37/2012
1 Laporkan ke atasam langsung dengan
mencantumkan identitas dan bukti

TATA CARA 2
3
Atasan langsung memeriksa kebenaran laporan

APABILA
paling lambat 3 (tiga) hari kerja
Apabila hasil dari pemeriksaan tersebut benar maka dalam
waktu paling lambat 2 (dua) hari, atasan melaporkan ke

TERJADINYA
pejabat yang berwenang untuk ditindaklanjuti

4
BENTURAN
Inspektur melakukan pegawasan terhadap
pelaksanaan keputusan yang diambil oleh pejabat
yang berwenang

KEPENTINGAN 5 Instansi pemerintah menindak lanjuti serta


melakukan sosialisasi kepada seluruh
pegawai

Sumber: PermenPANRB nomor 37/2012


TERIMA KASIH

Salam Merah
Putih

Anda mungkin juga menyukai