Anda di halaman 1dari 14

NILAI-NILAI DAN PRINSIP

ANTI KORUPSI
ANGGOTA KELOMPOK:
Galuh Salsabila (2115471003)
Ike Nur Hardiayanti
(2115471004)
Evi Tria Hidayah (2115471044)
A. INTEGRITAS DAN INDIKATORNYA

PENGERTIAN INTEGRITAS

Integritas adalah bertindak dengan cara yang konsisten dengan apa yang
dikatakan. Nilai-nilai antikorupsi sama dengan nilai-nilai integritas. Integritas
dapat berperan dengan baik dalam upaya pembenahan karakter dan moral bangsa
yang mendukung sikap antikorupsi.Korupsi dapat terjadi saat kita tidak
menanamkan nilai-nilai anti korupsi dalam diri, sehingga dengan menumbuhkan
nilai integritas dengan sangat baik dalam diri kita maka korupsi dapat
dihapuskan.
TERDAPAT 3 KONSEP NILAI ANTIKORUPSI

• Nilai Inti 3. Nilai Sikap


Nilai inti dari antikorupsi yaitu jujur, Nilai inti serta etos kerja dapat
tanggung jawab, dan disiplin. dicermikan melalui nilai sikap yang
berani, peduli, dan adil.

2. Nilai Etos Kerja


Dengan memiliki nilai-nilai tersebut, maka
akan selaras dengan etos kerja yang
mandiri, kerja keras, dan sederhana.
Pemerintah memiliki satu profesi yaitu auditor internal yang bertugas
membangun tata kelola organisasi yang baik, melaksanakan manajemen
risiko dan melakukan pengendalian internal.
Peran dari profesi auditor ini sangatlah melekat dengan nilai-nilai
antikorupsi juga nilai integritas. Para auditor yang menjalankan tugas
pengawasan harus memegang dan memiliki kode etik, dimana kode etik
tersebut salah satunya adalah integritas. .

Integritas tidak hanya menyatakan kejujuran, namun juga hubungan wajar


dan keadaan yang sebenarnya. Pernyataan tersebut menguatkan bahwa
nilai-nilai yang diyakini atau kode etik auditor berbanding lurus dengan
nilai-nilai antikorupsi. Dengan demikian kegiatan pengawasan dan
pengendalian yang dilakukan oleh auditor diharapkan dapat mencegah
terjadinya kejahatan korupsi.
Mengambil dari perkataan Plato (427 SM-347 SM) bahwa
Para pelayan bangsa harus memberikan pelayanan mereka tanpa menerima
hadiah-hadiah.
Ada 9 nilai-nilai antikorupsi,
yaitu:
• Kejujuran
• Kedisiplinan
• Kepedulian
• Tanggung jawab
• Kerja keras
• Kesederhanaan
• Kemandirian
• Keberanian
• Keadilan.
Konflik Kepentingan Antikorupsi
Salah satu faktor pendorong terjadinya tindak pidana korupsi adalah konflik kepentingan (conflict of
interest). Konflik kepentingan seperti hubungan afiliasi antara seorang Penyelenggara Negara yang
terlibat dalam Pengadaan Barang dan Jasa dengan calon rekanan atau situasi ketika seorang
Penyelenggaran Negara hendak mengambil keputusan terkait dengan sebuah lembaga di mana pejabat
tersebut memiliki rangkap jabatan di lembaga tersebut adalah contoh-contoh situasi yang sering dihadapi.

Penyelenggara negara dalam hal ini adalah seseorang yang menjabat atau memiliki kekuasaan dan
kewenangan untuk menyelenggarakan fungsi-fungsi negara dalam wilayah hukum negara dan
mempergunakan anggaran yang seluruhnya atau sebagian berasal dari negara, misalnya pejabat negara,
pejabat publik, penyelenggara pelayanan publik dan berbagai istilah lainnya yang terdapat dalam
peraturan perundang-undangan
Beberapa bentuk konflik kepentingan yang sering terjadi dan
dihadapi oleh Penyelenggara Negara antara lain adalah:

Situasi yang menyebabkan seseorang menerima gratifikasi atau


01. pemberian/penerimaan hadiah atas suatu keputusan/jabatan

Situasi yang menyebabkan penggunaan asset jabatan/instansi untuk


02. kepentingan pribadi/ golongan

Situasi yang menyebabkan informasi rahasia jabatan/instansi


03. dipergunakan untuk kepentingan pribadi/golongan

Perangkapan jabatan di beberapa lembaga/ instansi/perusahaan yang


04. memiliki hubungan langsung atau tidak langsung, sejenis atau tidak
sejenis, sehingga menyebabkan pemanfaatan suatu jabatan untuk
kepentingan jabatan lainnya
Situasi dimana seorang penyelenggara negara memberikan akses khusus kepada
05. pihak tertentu misalnya dalam rekrutmen pegawai tanpa mengikuti prosedur yang
seharusnya

Situasi yang menyebabkan proses pengawasan tidak mengikuti prosedur karena


06. adanya pengaruh dan harapan dari pihak yang diawasi

Situasi dimana kewenangan penilaian suatu obyek kualifikasi dimana obyek


07. tersebut merupakan hasil dari si penilai
08. Situasi dimana adanya kesempatan penyalahgunaan jabatan

Post employment (berupa trading influence, rahasia jabatan)


09.
Situasi dimana seorang penyelenggara negara menentukan sendiri besarnya
10. gaji/remunerasi

11. Moonlighting atau outside employment (bekerja lain diluar pekerjaan pokoknya)
HAL-HAL YANG MENYEBABKAN
KONFLIK KEPENTINGAN

Gratifikasi, yaitu pemberian dalam arti luas yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat,
01. komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cumacuma dan fasilitas lainnya

Kelemahan sistem, yaitu keadaan yang menjadi kendala bagi pencapaian tujuan pelaksanaan
02. kewenangan penyelenggara negara yang disebabkan karena aturan, struktur dan budaya
organisasi yang ada

Perangkapan jabatan, yaitu seorang Penyelenggara Negara menduduki dua atau lebih jabatan
03. publik sehingga tidak bisa menjalankan jabatannya secara profesional, independen dan
akuntabel
Penyalahgunaan wewenang, yaitu membuat keputusan atau tindakan yang tidak
04. sesuai dengan tujuan atau melampaui batas-batas pemberian wewenang yang
diberikan oleh peraturan perundang-undangan

Kepentingan pribadi (Vested Interest), yaitu keinginan/kebutuhan seorang penyelenggara


05. negara mengenai suatu hal yang bersifat pribadi.
Penanganan konflik kepentingan pada dasarnya dilakukan melalui
perbaikan: nilai, sistem, pribadi, dan budaya. Adapun prinsip-prinsip dasar
yang terkait dengan keempat hal tersebut adalah sebagai berikut

• Mengutamakan Kepentingan Publik


• Menciptakan Keterbukaan Penanganan dan
Pengawasan Konflik Kepentingan,
• Mendorong Tanggung Jawab Pribadi dan Sikap
Teladan
• Menciptakan dan Membina Budaya Organisasi yang
Tidak Toleran terhadap Konflik Kepentingan
Tahapan penanganan konflik kepentingan adalah
sebagai berikut:
01.
Penyusunan Kerangka Kebijakan
02.
Identifikasi Situasi Konflik Kepentingan, Dilakukan identifikasi terhadap
situasi yang termasuk dalam kategori konflik kepentingan

03.
Penyusunan Strategi Penanganan Konflik Kepentingan

04.
Penyiapan Tindakan untuk Menangani Konflik Kepentingan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai