Anda di halaman 1dari 4

Etika Bisnis Dalam Perpajakan

1. Good governance merupakan kata kunci dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih


dan berwibawa. Namun memang tidak semudah membalikkan telapak tangan untuk
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Bahkan dalam menjalankan sebuah
bisnis/usaha, prinsip-prinsip good governance sangat penting untuk diterapkan. Hal ini
melahirkan istilah good corporate governance (tata kelola perusahaan yang baik). Coba
Anda jelaskan:

a. Pengertian good governance!

b. Prinsip-prinsip dalam konsep good governance!

c. Sebuah contoh praktik tata kelola pemerintahan/perusahaan yang baik di negara


kita!

2. Kita sadari bersama bahwa kasus-kasus korupsi dan penyelewengan pembayaran pajak
masih marak terjadi di negara kita. Ketika seseorang dinyatakan terbukti bersalah
melakukan tindak pidana korupsi, penyelewengan pajak, atau tindak pidana lainnya,
maka bukan hanya pelanggaran terhadap hukum yang dilakukannya, melainkan juga
etika.  

a. Jelaskan nilai-nilai etika yang dilanggar oleh koruptor atau pelaku penyelewengan
pajak!

b. Jelaskan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan penyelewengan


pajak, baik faktor internal (dalam diri individu) maupun eksternal (lingkungan)!

3. Bisnis atau usaha merupakan aktivitas manusia yang sangat dinamis, namun penuh
tantangan dan  persaingan. Keberhasilan sebuah bisnis bukan hanya terletak pada
kualitas produk yang dijual, tetapi ditunjang dengan etika dan moral yang baik. Coba
Anda jelaskan prinsip-prinsip dalam etika bisnis!

Jawaban

1.
 Kesetaraan
Semua warga masyarakat harus mempunyai kesempatan yang sama untuk
mencapai kesejahteraannya dan kedudukan yang sama di mata hukum. Prinsip
kesetaraan ini berperan penting untuk memicu dampak keadilan serta
pembangunan ekonomi yang stabil sebab semua rakyat mempunyai hak dan
juga kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri tanpa khawatir
diintervensi oleh siapapun.
 Efektifitas dan Efisiensi
Untuk menjalankan program serta kebijakan, pemerintah harus berpegang teguh
pada prinsip efektif dan efisien. Artinya, pemerintah harus memastikan setiap
program berjalan sesuai dengan ketetapan yang sudah dibuat dengan
penggunaan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan.
 Akuntabilitas
Seluruh aktivitas yang berhubungan dengan kepentingan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik. Dalam good governance, tanggung jawab
serta tanggung gugat diberikan kepada atasan dan juga masyarakat luas.

a. Salah satu contoh praktik tata kelola pemerintahan/perusahaan yang baik di negara
kita adalah saat ini APBN dibuat transparan untuk mencegah terjadinya korupsi pada
dana APBN. Dengan begini, masyarakat serta semua pihak dapat mengawasi serta
melakukan audit terhadap penggunaan APBN oleh pemerintah. Masayarakat dapat
dengan mudah mengakses informasi terkait anggaran pendapatan dan anggaran
belanja pemerintah baik pusat maupun daerah.

2.
a. Dalam melaksanakan tugasnya dalam mengumpulkan pajak, pegawai Direktorat
Jenderal Pajak harus memegang teguh nilai-nilai etika yang tercermin dalam nlai-nilai
Kementerian Keuangan yaitu:
- Integritas
- Profesionalisme
- Integritas
- Pelayanan
- Kesempurnaan

Apabila seseorang melakukan tindak pidana korupsi, artinya orang tersebut telah
melanggar kelima nilai-nilai etika diatas. Selain itu, terjadi pula pelanggaran etika
bisnis, Prinsip-prinsip yang dilanggar antara lain kejujuran, kerendahan hati, empati,
dan kecerdasan

b. Berdasarkan Fraud Triangle Theory oleh Donald R. Cressey, opportunity,


rationalization dan pressure/motivation adalah 3 penyebab terjadinya korupsi yaitu:
 Pressure/Incentive/Motive
Pressure atau tekanan yang dimaksud dapat berasal dari eksternal maupun
internal seseorang seperti masalah akan tekanan performa pekerjaan, tuntutan
kebutuhan hidup, dan pemenuhan gaya hidup.
 Opportunity
Kasus korupsi yang dilakukan dengan cara memanfaatkan celah atau
kesempatan (opportunity) merupakan penyebab lain dari terjadinya korupsi.
Kesempatan tersebut sering kali tidak dapat dikenali sehingga sulit untuk
diantisipasi. Lemahnya pengawasan dan penegakan merupakan motif yang
mendorong seseorang untuk melakukan korupsi. Penerapan sistem prosedural
dan aturan keorganisasian merupakan langkah yang dinilai dapat mengontrol
peluang terciptanya kesempatan tersebut.
 Rationalization
Rasionalitas merupakan hal terkait pertimbangan seseorang untuk menipiskan
rasa bersalah dalam melakukan korupsi. Keuntungan saat melakukan korupsi
dan alasan personal lainnya yang biasa didorong atas kondisi keseharian yang
dinilai kurang memuaskan seperti besaran gaji yang diperoleh secara pribadi
dianggap tidak sesuai dengan yang seharusnya diterima, motif untuk merugikan
pihak lain dengan korupsi, pertimbangan bahwa banyak orang yang juga
melakukan korupsi merupakan bentuk dari rasionalitas seseorang untuk
melakukan korupsi.

3. Menurut Sonny Keraf (1998), ada lima prinsip yang dapat dijadikan pedoman untuk
menjalankan praktik bisnis, di antaranya sebagai berikut :
 Prinsip Kejujuran
Prinsip kejujuran menanamkan sikap apa adanya berdasarkan fakta, situasi dan
kondisi yang sebenarnya. Dengan kata lain, apa yang dikatakan itulah apa yang
dikerjakan. Prinsip ini juga memberikan kepatuhan dalam melaksanakan
berbagai kontrak, komitmen, dan perjanjian yang telah dibuat.
 Prinsip Otonomi
Prinsip otonomi menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, serta tanggung
jawab. Orang yang mandiri berarti orang yang dapat mengambil keputusan lalu
melaksanakannya berdasarkan kemampuan sendiri dan sesuai dengan apa yang
diyakini, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan kepada pihak lain.
 Prinsip saling Menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan menanamkan kesadaran untuk saling memberikan
keuntungan satu sama lain, artinya dalam setiap tindakan bisnis harus
diusahakan supaya semua pihak merasa diuntungkan.
 Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan menanamkan sikap untuk bersikap adil terhadap semua pihak,
dengan tidak membeda-bedakan dari segala aspek, seperti aspek ekonomi,
hukum, maupun yang lainnya.
 Prinsip Integritas Moral
Prinsip integritas moral merupakan prinsip yang tidak merugikan orang lain dalam
mengambil keputusan dan tindakan bisnis. Prinsip ini dilandasi dengan
kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati sebagai manusia.

Anda mungkin juga menyukai