Anda di halaman 1dari 2

Bagaimana membangun, menjaga, dan meningkatkan independensi akuntan Indonesia saat

seorang akuntan harus berhadapan dengan situasi benturan kepentingan atau tekanan yang
dapat mengakibatkan seorang akuntan indonesia bisa saja melanggar kode etik profesi?

Jawaban 

Situasi benturan keinginan sendiri merupakan situasi dimana terdapat konflik kepentingan
yang memanfaatkan kekuasaan, wewenang, maupun kedudukan yang dimiliki untuk
kepentingan pribadi, keluarga, rekan, ataupun kelompoknya, yang hal ini menjadikan tugas
yang diamanatkan tidak bisa berjalan dengan sesuai tanggung jawabnya. 

Apabila terdapat seorang anggota yang mempunyai tanggung jawab melakukan perbuatan
tersebut, biasanya hal itu dilakukan untuk melakukan kecurangan, atau keburukan yang
berpotensi menimbulkan kerugian kepada pihak tertentu.  Tentunya  perbuatan ini juga
memberikan dampak pada dirinya sendiri yaitu dengan melakukan pelanggaran kode etik
profesi dalam penyalahgunaan wewenang. Maka dari itu diperlukan prinsip dalam
membangun, menjaga, dan meningkatkan interdependensi tersebut, yang hal ini bukan hanya
ditanamkan pada diri sendiri (faktor internal) namun juga harus diterapkan pada instansi atau
lembaga tempat kerja yang menjadi faktor eksternal melalui kebijakan-kebijakan. 

Berikut merupakan prinsip yang harus diterapkan pada instansi:

1. Demi mengamankan kepentingan publik, Instansi harus mengatur atau memperbaiki


terkait kebijakan-kebijakan seperti kebijakan etika, budaya serta sistem yang
diterapkannya, tanpa memikirkan keuntungan pribadi maupun pengaruh dari
preferensi pribadi. Dengan harapan kebijakan tersebut bisa mendorong pengawasan,
pengontrolan, serta penanganan konflik kepentingan secara baik.
2. Pemimpin yang menjadi pemilik instansi dalam KAP menjadi aktor utama yang
menentukan kelangsungan hidup sebuah KAP, maka pemimpin diharapkan
mempunyai moralitas dan etika kebijaksanaan, organisasi, dan mengedepankan
kebenaran dalam segala sesuatunya.
3. Menciptakan lingkungan instansi yang transparansi, toleransi, adil, kekeluargaan, dan
memiliki integritas.
4. Mengutamakan nilai jujur, tanggung jawab, dalam menjaga keintegritasan instansi.
5. Membina anggota pekerja mulai dari pimpinan, staff, karyawan instansi dengan
budaya organisasi, serta tidak toleran terhadap perbuatan Konflik Kepentingan yang
Tersusun.

Selain penerapan prinsip pada instansi yang perlu diperhatikan, nilai moralitas juga harus
dimiliki dan ditanamkan pada diri akuntan sendiri , guna untuk menjadi tameng agar tidak
goyah dan kode etik tetap berdiri tegak:
1. Meningkatkan religiusitas.
2. Meningkatkan kompetensi dengan mengikuti pelatihan2 untuk terus menunjang skill.
3. Membangun keteladanan serta kepercayaan.
4. Mendesain sistem dengan desain terbaik.
5. Menciptakan Kultur etis.

Anda mungkin juga menyukai