OLEH :
Kelompok IV :
PENDAHULUAN
Individu berpartisipasi dalam berbagai cara dalam ekonomi dan dunia bisnis. Kita semua
berpartisipasi sebagai konsumen dalam ekonomi global banyak yang bekerja sebagai
karyawan beberapa pengusaha, beberapa memiliki fungsi kepemimpinan dan beberapa
menganggap diri mereka anggota dari profesi tertentu atau bekerja di bidang tertentu, seperti
pemasaran, real estat, atau keuangan. Dalam organisasi dan perusahaan, banyak individu
berinteraksi satu dengan yang lain dalam berbagai peran dan posisi.
Seorang pemimpin dan karyawan memiliki beberapa hak dasar, tanggung jawab dan
prinsip yang haru dianut dan dilaksanakan, hak-hak yang penting sering kali diformalkan
dalam undang-undang dan peraturan dan ditegakkan oleh pemerintah. Hal ini bertujuan
untuk melindungi hak-hak moral fundamental karyawan dan pemimpin, terutama dengan
latar belakang bseorang pemimpin dan karyawan yang diperlakukan hanya sebagai sarana,
pekerjaan menjadi penting untuk perkembangan pribadi, dan kerentanan yang dihadapi oleh
pemimpin dan karyawan. Undang-undang dan peraturan tentang keselamatan dan kesehatan
jelas melindungi hak mereka untuk tidak dirugikan. Hukum upah minimum dapat dibenarkan
dengan argumen etis yang berbeda. Upah minimum melindungi kemampuan fundamental
setiap orang untuk menghidupi dirinya sendiri melalui tenaga kerjanya dan mengecualikan
harga tenaga kerja agar tidak ditentukan oleh mekanisme pasar penawaran dan permintaan.
Ini jelas sangat mengganggu mekanisme pasar bebas.
PEMBAHASAN
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan
dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun
hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis
dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah
etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-hari
dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang profesional.
Tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu:
Utilitarian Approach: setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena
itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi
manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan
dan dengan biaya serendah-rendahnya.
Individual Rights Approach: setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak
dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
Justice Approach: para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan
bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan
ataupun secara kelompok.
(Ciulla, 1995, p. 13) Kriteria yang mendefinisi kepemimpinan yang hebat, efektif
dan etis adalah :
Seorang pemimpin yang efektif akan mengejar tujuan etis, mencari kebaikan
yang lebih besar di luar kepentingan diri sendiri, dan berusaha untuk memberikan dampak
positif pada masyarakat dan dunia. Pemimpin hebat juga menggunakan cara etis untuk
membuat orang mengikuti tindakkannya. Karakter pribadi yang positif, termasuk karakter
etis, juga sering dikaitkan dengan pemimpin / kepemimpinan yang hebat. Menjadi
kompeten, visioner, dan menginspirasi sering dikaitkan dengan pemimpin yang hebat.
a. Tanggung jawab
b. Kepercayaan
c. Kredibilitas
d. Kepedulian terhadap pengikut
e. Keadilan
Pemimpin dan panutan yang hebat untuk menjadi orang yang sempurna secara
moral kekuatan karakter dan moralitas mungkin penting untuk kepemimpinan yang hebat,
meskipun, selama itu penting untuk fungsi kepemimpinan. Cacat karakter yang tidak
krusial untuk fungsi kepemimpinan mungkin tidak berdampak negatif dan menghalangi
kepemimpinan yang hebat.
Aspek penting dari kepemimpinan yang hebat adalah dampak positifnya secara
keseluruhan pada pengikut dan masyarakat. Pemimpin yang hebat meningkatkan
pengikut mereka dan mendukung mereka untuk menjadi orang dan profesional yang lebih
baik. Ini adalah kriteria yang sangat penting dalam dunia bisnis. Yang membedakan
pemimpin atau supervisor yang hebat dari pemimpin atau supervisor yang lebih buruk
adalah kemampuan pemimpin atau supervisor yang pertama untuk mengenali potensi
masing-masing pengikut dan membantunya secara optimal mengembangkan potensinya
dan menjadi orang dan profesional yang lebih baik. Pemimpin yang hebat memiliki efek
positif di luar fungsi kepemimpinan dan tujuannya. Mereka membuat masyarakat dan
dunia menjadi tempat yang lebih baik dan membantu pengikut mengembangkan potensi
mereka dan menjadi orang yang lebih baik.
B. Dasar Etika Kepemimpinan
Hak – hak Moral seorang karyawan dapat melindungi dan menjamin kepentingan
dan kesejahteraan setiap orang khususnya setiap karyawan. Hak – hak tersebut adalah :
Karyawan memiliki hak moral, tetapi juga tanggung jawab moral terhadap
pemberi kerja dan rekan kerja mereka. Berikut ini, beberapa tanggung jawab moral
karyawan :
a. Kasus Pelanggaran
Pada kasus pelanggaran ini dilakukan oleh pihak karyawan yang bekerja
di perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi yaitu PT. Telekomunikasi
Seluler.
Pada kasus Denny Siregar ini ada beberapa aspek meliputi etika bisnis
sebagai karyawan pada suatu perusahaan, seperti aspek definisi seroang karyawan
dan tanggung jawab sebagai seorang karyawan.
3. Argumen dari kelompok kami terhadap kasus ini adalah : kasus ini
sangat fatal untuk keberlansungan pasar perusahaan, dimana hal ini
dapat menghancurkan kepercayaan pelanggan dan pemegang saham
atau investor serta merusak kredibilitas etika perusahaan, karena hal
yang dilakukan ini merupadakn tindakan yang tidak etis dan tidak
membantu perusahaan untuk mencapai tujuan etis perusahaan, hal ini
disebabkan karena adanya kecacatan karakter seorang karyawan dalam
menjalankan fungsinya sehingga memberi dampak negatif baik untuk
perusahaan, pelanggan dan dirinya sendiri selaku karyawan yang telah
melanggar etika bisnis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Seorang pemimpin yang baik harus bertindak secara efisien dalam kebijakan yang
ditetapkkan baik secara foemal dan informal.
2. Seorang pemimpin tidak diperbolehkan bertindak secara sewenang-wenang dan
menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi.
3. Seorang karyawan harus tunduk pada struktur kekuasaan perusahaan dan sarana
untuk mencapai tujuan perusahaan.
4. Seorang karyawan harus memenuhi tanggung jawab dan berhak memperoleh
perlindungan secara hukum.
5. Baik pemimpin ataupun karyawan berhak untuk tidak dirugikan baik secara pribadi
maupun secara harta benda.
3.2 Saran
Dalam bidang bisnis yang mencakup segala bidang, perusahaan harus memiliki
kebijakan dalam menetapkan peraturan serta melakukan pengawasan terhadap kinerja
yang dilakukan oleh pekerjanya supaya tidak dengan mudah terjadi pelanggaran yang
dapat merugikan semua pihak. Sebagai seorang karyawan dam pimpinan harus
memiliki kesadaran akan setiap tanggung jawab yang harus dilakukan sesuai profesi
dan status kedudukannya dalam perusahaan sehingga segala aspek etika bisnis dalam
berjalan sesuai yang diinginkan yaitu efiensi dan saling menguntungkan untuk semua
pihak dan berorientasi kepada kepentingan dalam cakupan yang luas.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Etika_bisnis
https://teknologi.bisnis.com/read/20200712/101/1264761/karyawan-outsourccing-jadi-
tersangka-telkomsel-siap-berikan-sanksi-tegas-