24 67 1 PB PDF
24 67 1 PB PDF
Oleh:
AndiSyofian. ST. MT
Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Padang
ABSTRAK
Sistem pentanahan bertujuan untuk mengamankan peralatan-peralatan listrik maupun manusia yang
berlokasi di sekitar gangguan dengan cara mengalirkan arus gangguan ke tanah. Salah satu faktor untuk
mendapatkan nilai tahanan pentanahan yang kecilyaitu letak elektroda yang akan ditanam dan kondisi tanah di
daerah dimana sistem pentanahan tersebut akan dipasang. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui besarnya
tahanan pentanahan pada Gardu Induk PLTU Teluk Sirih dengan melakukan pengukuran langsung kemudian
membandingkannya dengan hasil design, dimana hasil yang diperoleh mengacu pada standar IEEE Std 80-1986.
Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa nilai tahanan pentanahan sangat dipengaruhi oleh kedalaman
elektroda yang ditanam, jumlah elektroda, jarak antar elektroda, ukuran konduktor dan kondisi tanah dimana
elektroda tersebut ditanam.
ABSTRACT
Grounding system have the function to make safe the electrics equipments and also human which have
location arround the equipments by conducting over current to the ground. One of factor to get the small
resistance of grounding that is ground rod position and ground condition in area which ground rod will be
installed. This analysis aim to know the resistance of grounding in PLTU Teluk Sirih Substation by perform
direct meassurement and then compare with the result design, which result obtained relate with standard of
IEEE Std 80-1986. The conclusion of result analyse that grounding resistance very influenced by ground rod
deepness, ground rod amound, distance between ground rod, ground rod size and ground condition where
ground rod planted.
136
Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
Karena peranannya yang sangat penting tegangannya semakin merata. Adapun bentuk dari
dalam menyalurkan daya listrik dan menjadi pentanahan sistem grid dapat dilihat pada gambar
penghubung listrik dari pembangkit ke jaringan 2.1 berikut:
transmisi maka dibutuhkan kontinuitas dan
keandalan dari gardu induk tersebut. Untuk
mendukung hal tersebut maka perlu diterapkan
suatu sistem pentanahan yang memenuhi
persyaratan sistem pengaman.
37
Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
beberapa faktor yang mempengaruhi harga Temperatur tanah pada kedalaman 5 feet
tahanan pembumian, antara lain: sifat geologi (= 1,5 m) biasanya stabil terhadap perubahan
tanah, komposisi zat kimia dalam tanah, temperatur permukaan. Bagi Indonesia daerah
kandungan air tanah, temperatur tanah, selain itu tropic perbedaan temperatur selama setahun tidak
faktor perubahan musim juga mempengaruhinya. banyak, sehingga faktor temperatur boleh dikata
tidak ada pengaruhnya.
Sifat geologi tanah merupakan faktor
utama yang menentukan tahanan jenis tanah. 2.3. Elektroda Pentanahan
Bahan dasar dari pada tanah relatif bersifat bukan
Elektroda adalah bagian penghantar yang
penghantar. Tanah liat umumnya mempunyai
merupakan bidang temu penghantar antar medium
tahanan jenis terendah, sedang batu-batuan dan yang berbeda daya hantarnya.
quartz bersifat sebagai insulator. Tabel dibawah
ini menunjukkan harga-harga tahanan jenis tanah Elektroda bumi adalah sebuah penghantar
(ρ)dari berbagai jenis tanah: yang mempunyai kontak yang erat dengan bumi
dan menghantarkan hubungan listrik dengan
bumi.
Tabel 2.1. Tabel Harga-harga tahanan jenis tanah Pada dasarnya ada tiga jenis elektroda
dari berbagai jenis tanah yang digunakan pada sistem pentanahan yaitu:
38
Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
.................2.1
Dimana,
Rg = tahanan pentanahan grid (Ω)
Ρρ = tahanan jenis tanah (Ω-m)
A = luas area pentanahan grid (m2)
..........2.3
39
Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
Dimana,
.......
.2.5 L1 = panjang konduktor (m)
L2 = lebar konduktor (m)
Dimana h = kedalaman penanaman konduktor (m) n = jumlah konduktor parallel sisi panjang
m = jumlah konduktor parallel sisi lebar
Panjang total konduktor pentanahan L merupakan D1 = jarak antar konduktor parallel sisi
penjumlahan dari grid dan rod : panjang
D2 = jarak antar konduktor parallel sisi
L = Lc + Lr ...................................2.6 lebar
Untuk menetukan ukuran dari konduktor tembaga
Dengan, minimum yang dipakai sebagaikisi-kisi
Lc = panjang konduktor pentanahan grid pengetanahan, digunakan persamaan berdasarkan
Lr = panjang konduktor pentanahan rod. pada dokumen PLTU Sumbar Project No. 33-
F5911S-CAL-D0901-01:
Untuk menentukan panjang konduktor pentanahan
grid Lc dapat dirumuskan dengan mengacu pada
gambar 2.6.
...2.
11
Dimana:
= temperatur maksimum
Ta = temperatur sekeliling
= thermal coefficient of
resistivity
= 234.00 0C
40
Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
= rms short circuit current elektroda-elektroda tersebut (‘E’, ‘P’, ‘C’). Besar
tegangan sumber antara elektroda ‘E’ dan ‘C’
= duration of current adalah 50 Volt, dengan arus yang terukur pada
ampermeter adalah 1 A. Selanjutnya kita
mengukur besarnya tegangan antara elektroda ‘E’
2.5. Teori Dasar Pengukuran Tahanan dan elektroda ‘P’, dimana volt meter
Pentanahan dengan Metode tiga elektroda menunjukkan tegangan sebesar 25 Volt, maka
besar tegangan pentanahan pada area tersebut
(Three Poin Methode)
adalah : R = V / I = 25 / 1 = 25 Ohm.
Metode tiga elektroda ini dimaksudkan Disamping itu perlu dilakukan dalam
untuk mengukur nilai tahanan pentanahan, yang penempatan elektroda-elektroda adalah pertama
terdiri dari tiga batang elektroda, elektroda- elektroda ‘P’ ditanam ditengah-tengah elektroda
elektroda tersebut antara lain : elektroda ‘E ‘E’ dan ‘C’. kedua elektroda ‘P’ ditanam dengan
(Earth)’, elektroda ‘P’ (Beda Potensial), dan jarak 3 meter lebih dekat dengan elektroda ‘E’,
elektroda ‘C’ (Current). dan yang ketiga elektroda ‘P’ ditanam dengan
jarak 3 meter lebih dekat dengan elektroda ‘C’.
Elektroda-elektroda haruslah ditanam
Apabila diperoleh tiga pembacaan yang
pada area yang hendak kita ukur. Elektroda yang
sesuai satu dengan yang lainnya dalam batas-batas
pertama-tama kita tanam adalah elektroda ‘E’,
ketelitian pengukuran yang dilakukan, maka
kemudian elektroda ‘C’ kita tanam. Dengan
demikian akan ada potensial antara ‘E’ dan tahanan dari hubungan tanah adalah harga rata-
rata pembacaan tersebut. Namun, bila tidak ada
elektroda ‘C’ yang timbul dari sumber catu. Jarak
kesesuaian maka elektroda ‘C’ harus dipindahkan
antara elektroda ‘E’ dan ‘C’ yang ditanam
dan ditanam pada jarak yang lebih jauh dari
tersebut harus cukup jauh, seperti terlihat pada
elektroda ‘E’. kemudian sekali lagi diambil tiga
gambar 2.7 :
pembacaan yang sesuai. (Pabla AS, Ir Hadi
Abdul, 1986 : hal 175).
3. Metodologi Penelitian
3.1. Jenis Penelitian
41
Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
100o 22’ 36 BT. Untuk gambar lokasi diberikan c. Mengukur tahanan pentanahan
pada lampiran.
Dari keseluruhan proses pengukuran dan
analisa yang dilakukan maka dapat diketahui
besarnya tahanan pentanahan yang aman untuk
gardu induk PLTU TelukSirih 2X112MW.
i. Alat Ukur
Konduktor Rod
Tipe Copper Tipe Copper
Ukuran 120 mm2 Ukuran 6 cm
42
Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
43
Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
44
Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X
0,49 Ω (nilai
tertinggi)
0,38 Ω (nilai
rata-rata)
45