Anda di halaman 1dari 4

Nama : Medyana Nareswari Prastuti

NPM : 19110358

Tugas Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur

A. Latar Belakang

Pelatihan dan pengembangan SDM pada sebuah perusahaan sangat erat hubungannya dengan
hasil kinerja dari SDM tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah penilaian untuk mengukur
kinerja dan pelatihan SDM dilaksanakan setelah ada hasil dari penilaian tersebut. Pelatihan
karyawan dilakukan dengan tujuan agar para karyawan memiliki pengetahuan, kemampuan
dan keterampilan sesuai dengan tuntutan pekerjaan yang mereka lakukan.

Setiap tempat kerja tentunya memiliki resiko bahaya masing - masing baik itu pabrik maupun
perkantoran selalu ada pengaruh terhadap Kesehatan Keselamatan dan Lingkungan kerja
karyawannya. Maka dari itu untuk menjamin produktifitas kerja perlu adanya implementasi HSE
dalam suatu manajemen perusahaan sehingga semua faktor faktor yang mempengaruhi
kualitas seseorang dapat teridentifikasi dan dapat dicegah.

HSE (Health, Safety, Environment) atau juga yang dikenal dengan nama K3 (Kesehatan,
Keselamatan dan Keamanan Lingkungan) adalah suatu kondisi dalam pekerjaan dan hidup yang
sehat serta aman baik itu bagi pekerja, perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut. Keselamatan dan kesehatan kerja juga merupakan
suatu usaha untuk mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak aman (selamat/safety) yang
dapat mengakibatkan kecelakaan. Maka sangat diperlukannya pelatihan HSE (Health, Safety,
Environment) bagi para karyawan atau SDM agar dapat menerapkan prinsip sehat dan selamat
dalam bekerja untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja.

B. Program Kinerja dilihat dari Kegiatan Perusahaan

HSE atau Health Safety Environment adalah bagian yang melakukan control terhadap faktor
faktor yang dapat mempengaruhi Kesehatan seseorang kemudian keamanan seseorang dalam
bekerja dan lingkungan yang dapat terjaga dengan baik tanpa adanya pencemaran lingkungan.
Adanya pelatihan HSE dalam suatu perusahaan bukan tanpa sebab melainkan adanya Undang
undang dan peraturan yang mewajibkan suatu perusahaan untuk mengikuti aturan yang
berlaku tentang Keselamatan Kerja yaitu UU No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan kerja yang
mengatur tentang Syarat syarat Kesehatan Keselamatan Kerja meliputi :

1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan;


2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;

3. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;

4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-
kejadian lain yang berbahaya;

5. Memberi pertolongan pada kecelakaan;

6. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;

7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu,
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran;

8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun psychis,
peracunan, insfeksi dan penularan;

9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;

10. Menyelenggarakan suhu dan lembah udara yang baik;

11. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;

12. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;

13. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan cara dan proses
kerjanya;

14. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang;

15. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;

16. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan Penyimpanan
barang;

17. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;

18. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya


kecelakaannya menjadi bertambah tinggi;

Dari syarat syarat kesehatan dan keselamatan kerja diatas tentunya suatu perusahaan harus
memberikan pelatihan terkait dengan HSE. Pentingnya memberikan pengetahuan/edukasi
/pelatihan kepada karyawan tentang HSE dalam suatu perusahaan akan memberikan pengaruh
terhadap kualitas karyawan dan lingkungan kerja.
C. Studi Kasus Kecelakaan Kerja

1. Kronologi Kecelakaan Kerja

Ada 4 orang pekerja yang sedang lembur dan sedang mengerjakan suatu proyek pemasangan
tiang sambungan telepon di jalan raya Adiwerna, Tegal . Kecelakaan kerja yang terjadi akibat
kelalaian dan kurang lengkapnya peralatan keselamatan kerja yang digunakan oleh 4 orang
pekerja. Korban kecelakaan diduga kurang hati hati dan lalai pada saat pemasangan kabel listrik
yang tidak terpasang lalu kabel listrik tersebut menyentuh tiang listrik yg sedang dipijak oleh
para pekerja . Akibatnya 2 orang yang sedang berpijak di tiang listrik tersengat oleh arus listrik
yg berasal dari salah satu kabel yang sedang diperbaiki kemudian kabel itu menyentuh tiang
listrik yg sedang dipijak oleh pekerja tersebut , akibanya 2 orang tewas dan 2 orang lagi
menderita luka bakar di telapak kakinya.

2. Penyebab Kecelakaan Kerja

Dalam kasus kecelekaan kerja tersebut terdapat beberapa penyebab terjadinya kecelakaan
kerja tersebut yaitu :

a. Kelalaian dari pekerja sendiri yaitu mengabaikan kabel yang masih dialiri listrik dibiarkan
menggantung dan akhirnya kabel tersebut menempel ke tiang listrik yang sedang dipijak
pekerja tersebut

b. Kurangnya perlengkapan keselamatan kerja yg digunakan seperti :

- Sepatu karet

- Helm safety

- Dan perelngkapan yg digunakan dalam penenganan kelistrikan

c. Kurangnya penerapan prosedure keselamatan kerja

3. Solusi Pencegaham Terjadinya Kecelakaan Kerja

Dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan pasti akan selalu mengandung resiko bahaya
kecelakaan kerja masing- masing baik ringan maupun berat dan bisa juga berupa kematian ,
berikut dibawah ini adalah tata cara agar kita dapat menghindari kecelakaan kerja tersebut :

a. Ikuti prosedure keselamatan kerja yang ada

b. Pakai perlengkapan kerja yang masih layak dipakai


c. Selalu perhatikan kondisi lingkungan sekitar area anda bekerja

d. Berdoa sebelum mengerjakan suatu pekerjaan agar diberikan keselamatan

Anda mungkin juga menyukai