Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

ANTROPOLOGI DAN SOSIOLOGI


KEPERAWATAN

OLEH :
Asri Tetra Hapsari
(88.3A.33)

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BSI BANDUNG
2015-2016
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pengobatan tradisional diminati oleh banyak anggota masyarakat di Indonesia.Selama ini


pengobatan tradisional diketahui dari sumber tertulis, pengetahuan dan praktek.Dalam ilmu
pengetahuan ,etnomedicine dilakukan melalui pendekatan antropologi atau pendekatan
biomedical terutama dalam pengobatan.Praktek pengobatan penyakit merupakan hasil
perkembangan kebudayaan asli dan tidak berasal dari kerangka kedokteran modern,namun
merupakan urutan langsung dari kerangka konseptual ahli antropologi.Sistem medis non-
barat atau tradisional diyakini meliputi aspek Medicine,Magic, and Religion.Sistem
pengobatan asli merupakan pranata sosial yang harus dipelajari dengan cara yang sama
seperti mempelajari pranata sosial pada umumnya.Praktek pengobatan asli bersifat rasional
bila dilihat dari sudut kepercayaan yang berlaku mengenai sebab-akibat.
Antropologi kesehatan berkembang terutama dalam bidang yang luas seperti :konsep
kesehatan internasional dan psikiatri lintas budaya (psikiatri transcultural),kepentingan
pengetahuan praktis maupun teoritis mengenai sistem pengobatan non-Barat menjadi
semakin tampak.Pengakuan tersebut telah memperbaharui perhatian dalam penelitian
etnomidicine, dan mengangkatnya sebagai salah satu pokok penting dalam antropologi
kesehatan.Sementara kondisi sosio budaya masyarakat Indonesia mengenal stratifikasi dari
keragaman masyarakat.Nilai dan norma dalam nteraksi sosial masyarakat sangat
mempengaruhi sistem pengobatan.
Dalam peraturan perundangan tentang sistem pengobatan dan kesehatan dengan jelas
memasukkan pengobatan tradisional sebagai bagian dari sistem pengobatan yang di akui dan
diperbolehkan di Indonesia.Namun pro dan kontra tentang pengobatan tradisional bahkan
sampai upaya penghilangan pengobatan tradisional marak dilakukan karena dianggap tidak
sesuai dengan kaidah kesehatan.
BAB 2

ISI

KAJIAN/PEMBAHASAN

A.    Pengertian dan Perbedaan Pengobatan Tradisional dan Modern


Pengobatan tradisional merupakan suatu sistem pengobatan yang (pengetahuan) pada
pengalaman dan keterampilan turun temurun. (Handoko,2008:xxxii)
Menurut UU RI No.23 tahun 1992 tentang kesehatan,pengobatan tradisional diartikan sebagai
salah satu upaya pengobatan dan atau perawatan cara lain di luar ilmu kedokteran dan atau
ilmu keperawatan,mencakup cara atau (metoda),obat dan pengobatannya yang mengacu
kepada pengetahuan,dan keterampilan turun menurun baik yang asli maupun yang berasal
dari luar Indonesia dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1076/MENKES/SK/VII/2003 halaman 2 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional,
menyatakan bahwa pengobatan tradisional adalah pengobatan dan atau perawatan dengan
cara,obat dan pengobatnya yang mengacu kepada pengalaman,keterampilan turun
menurun,dan atau pendidikan/pelatihan,dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
dalam masyarakat.
Menurut Jean-Francois Sobiecki,sistem pengobatan tradisional (traditional healing system)
cenderung dikembangkan dari sumber sistem kepercayaan spiritual atau agama (spiritual or
religious belief system) dan lebih jauhnya lagi,yaitu berkembangnya dari sistem sistem
kepercayaan animisme atau kepercayaan tradisional yang lainnya.
Pengobatan modern adalah pengobatan yang dilakukan dengan cara-cara
modern/ilmiah atau telah diujicobakan dengan sebuah penelitian dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Jean-Francois Sobiecky menjelaskan bahwa asal-usul sistem medis barat dikembangkan dari
model Cartesian yang bersifat dualisme,yaitu manusia sebagai mahluk yang terdiri atas mind
(body),spirit (matter) dan real (unreal).Pada perkembangan selanjutnya ,berkembang sesuai
dengan hasil penelitian dan data-data empiris.
Tabel
Perbedaan Sistem Medis Modern dan Tradisional

Aspek Modern Traditional


Sifat keilmuan -Empiris -Spiritual,magic,irasional
-Bisa dipelajari -Pewarisan dan pelatihan
-Ada sertifikasi formal -Pengakuan
-Percaya pada rasio dan tekhnologi -Percaya pada “kekuatan
supranatural”
Teknologi -Mengalami industrialisasi -Sederhana
Sifat Praktik/ -Spesialisasi(dokter spesialis) -Baur (seorang pelaku
bisa mengobati banyak hal)
-Seleksi dan pendidikan formal -Seleksi social
-Kompensasi material -Kompensasi social,moral
Sumber: modifikasi dari sumber beberapa sumber

Antara sistem medis yang satu dengan sistem medis yang lainnya memiliki aspek atau unsur
yang berbeda di antaranya :
a.       Asumsi kausalitas.Sistem medis barat,sangat yakin terhadap hokum kausalias
material,sedangkan sistem medis tradisional/alternatif/etnik percaya pada hukum kausalitas
nonmaterial (personal)
b.      Sifat keilmuan.Di kalangan medis rasional ilmu kesehatan bersifat empiris,bisa dipelajari da
nada sertifikasi formal,serta percaya pada rasio dan tekhnologi.Sedangkan pada sistem medis
tradisional ada percampuran antara rasional-irasional,empiris dan mistik.
c.       Sehat dalam sistem medis etnik adalah upaya penyeimbangan dengan sistem kosmos (dosa
dan penebusan)dalam sistem medis barat adalah menghilangkan polutan /material asupan
dalam tubuh.
d.      Sistem medis rasional di dapat dari hasil pembelajaran dan bersifat terbuka.Pendidikan
kedokteran,kebidanan,dan keperawatan merupakan jalur formal untuk mendapatkan ilmu
kesehatan.Sedangkan dalam sistem medis tradisional selain sistem belajar,masih diyakini
pentingnya komunikasi dengan sesuatu hal yang bersifat supranatural.Oleh karena itu,ilmu
kesehatan tradisional ini cenderung diwariskan dari nenek moyang.

B.     Perbedaan Etnomedicine dan Biomedical


Etnomedicine adalah konsep yang merujuk pada model pengobatan yang
banyak digunakan oleh sebuah komunitas atau masyarakat tertentu,dengan pemahaman
bahwa penyakit merupakan satu bentuk persepsi budaya individu sesuai dengan anutan
budaya komunitasnya.Secara sederhananya penyakit bisa bisa dimaknai sebagai gangguan
hidup.
Biomedical adalah konsep yang merujuk pada model pengobatan dengan pemahaman
bahwa dalam sistem medis,sakit dan sumber penyakit itu adalah sesuatu hal yang masuk akal
(rasional) dan empiris.Cara pengujian dan pemecahan masalahnya dilakukan secara
ilmiah,sesuai dengan metode ilmiah dan dapat di uji secara berulang.

C.     Aspek Pendekatan Pengobatan Tradisional


Dalam sistem medis pengobatan tradisional bersumber pada medicine,magic dan
religion. Sistem medicine dalam pengobatan tradisional menggunakan bahan-bahan yang
terbuat dari tumbuh-tumbuhan yang masih ada disekitar lingkungan masyarakat. Ada yang
menggunakan daun, batang, akar dan sebagainya. Pada masyarakat di daerah Maluku
misalnya, penyakit beri-beri diobati dengan batang bagian dalam daun kamboja.
Dalam pendekatan pengobatan tradisional juga mengikuti pendekatan aspek
magic,yaitu kepercayaan dan praktek manusia untuk mempengaruhi kekuatan alam dan
manusia, entah untuk tujuan baik atau buruk, dengan usaha-usaha dalam memanipulasi daya-
daya yang lebih tinggi. Mengetahui rahasia-rahasia penting, maka dapat menguasai daya daya
tak kelihatan yang memerintah dunia dan mengontrol daya-daya demi kepentingan orang
yang menjalankannya.
Pada masa primitif, pemahaman dan kepercayaan tentang kesehatan juga dipengaruhi
budaya dan peradaban primitif pula (Foster & Anderson, 1986: 136). Sebagian orang hidup
dalam keadaan primitive. Namun demikian mereka sudah mampu sedikit pengetahuan dan
kecakapan dalam merawat atau mengobati.
Pengaruh kepercayaan terhadap perawatan dan pengobatan manusia menganut
kepercayaan/agama "animisme" menghubungkan terjadinya penyakit dengan kepercayaan
animisme ini, sehingga mereka beranggapan bahwa orang menderita sakit disebabkan karena
kemasukan arwah-arwah (roh-roh) itu.Sistem medis tersebut bersumber pada ajaran agama
yang bersumber dari kitab suci (prophetic-medicine).Tetapi ada juga sistem medis yang
bersumber dari agama yang bukan agama revelation (ilmu wahyu) disebut dengan istilah
religio-medicine.
Islam adalah salah satu sistem medis yang termasuk ke dalam kategori sistem medis
profetik.Sistem medis ini dapat dibedakan dari sistem medis budaya karena lahir bukan dari
sebuah hasil pemikiran manusia secara murni.Seiring dengan informasi ajaran agama yang
bersifat supranatural,maka konstruksi ilmu kesehatannya pun cenderung merupakan bagian
dari upaya deduksi pengetahuan keagamaan ke dalam konteks pengetahuan empiris.Di
sinilah,sistem medis profektif berbeda jauh dengan sistem medis budaya atau sistem medis
rasional-empiris.

D.    Stratifikasi Ekonomi


Pengobatan tradisional masyarakat dalam stratifikasi ekonomi menengah kebawah
merupakan konsumen utama pengobatan tradisional.Hal ini dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan,tingkat pendapatan,asuransi kesehatan, pengetahuan dan sikap tentang kesehatan.
Tingkat pendidikan mempengaruhi cara berfikir masyarakat tentang pengobatan yang
aman tepat dan rasional, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin berhati-
hati dalam melakukan pengobatan
Tingkat pendapatan juga mempengaruhi masyarakat dalam memilih berobat,sehingga
masyarakat dalam stratifikasi menengah kebawah lebih memilih menggunakan pengobatan
tradisional karena lebih murah daripada pengobatan modern.
Dalam pengobatan tradisional prosesnya cepat dan jangkauan pelayanannya mudah
didapat.Sedangkan pengobatan modern,prosedur dalam menggunakan asuransi terlalu
rumit,sehingga masyarakat dalam stratifikasi menengah kebawah cenderung lebih memilih
pengobatan tradisional.
Golongan stratifikasi menengah kebawah biasanya pengetahuan dalam menyikapi
tentang kesehatan masih kurang. Pengetahuan ini dipengaruhi oleh
pengalaman seseorang, faktor-faktor di luar orang tersebut (lingkungan), baik
fisik maupun non fisik dan sosial budaya.

E.     Pendekatan Yang Perlu Dilakukan Agar Pengobatan Tradisional Menjadi Maju dan
Baik
a.      Memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk mendorong pemanfaatan sumber daya
alam dan ramuan tradisional secara berkelanjutan (sustainable use) untuk digunakan sebagai
obat tradisional dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan
b.      Melestarikan salah satu kekayaan bangsa (pengetahuan tentang obat- obatan tradisional)
yang mempunyai potensi besar dalam memberikan kontribusi terhadap dunia kesehatan. Hal
ini tentu saja bisa meningkatkan daya saing bangsa di dunia internasional
c.       Menarik minat masyarakat untuk lebih mengenal tanaman obat tradisional, sehingga bisa
meningkatkan penelitian-penelitian yang berkaitan dengan obat tradisional ini.
d.      Meningkatkan daya tarik bagi masyarakat untuk kembali lagi ke obat– obatan tradisional
yang merupakan warisan dari nenek moyang kita
e.       Membentuk sebuah situs yang bisa dijadikan sebagai pusat informasi obat tradisional.
Pembuatan situs ini tentunya memanfaatkan teknologi komputer dan internet, serta bisa juga
dengan menambahkan kemampuan teknologi mobile untuk memberikan kemudahan akses
bagi masyarakat. Dengan pembuatan situs ini, ada banyak hal yang bisa dicapai, yaitu:
         Memfasilitasi masyarakat agar mereka dapat dengan mudah mencari informasi yang
berhubungan dengan obat-obatan tradisional, seperti kegunaannya, bahannya, dan cara
pembuatan dari obat tersebut
         Menyebarluaskan pengetahuan kepada masyarakat tentang khasiat dari tanaman-tanaman
obat tradisional sehingga masyarakat bisa memanfaatkan obat-obatan tradisional tersebut
secara lebih optimal.
         Menjadi sarana untuk berdiskusi dan bertukar informasi tentang obat-obatan tradisional
melalui artikel-artikel yang disediakan.
Situs tersebut diharapkan dapat menjadi sebuah solusi yang sesuai dengan perkembangan
jaman saat ini, yaitu majunya teknologi informasi. Di masa yang akan datang, kekayaan alam
bangsa Indonesia, khususnya tumbuh – tumbuhan dan pengetahuan tentang obat – obatan
tradisional akan tetap lestari karena munculnya teknologi modern tidak akan menghilangkan
kekayaan tersebut, tetapi justru kita memanfaatkan teknologi modern untuk melestarikannya.
BAB 3

KESIMPULAN

Perkembangan ilmu pengetahuan banyak membawa perubahan pada semua manusia


baik dalam sosial, budaya maupun kesehatannya. Masing-masing daerah memiliki berbagai
pengobatan untuk menyembuhkan keluarga atau orang disekitarnya. kadang kala mereka
menghubung-hubungkan dengan hal gaib, sihir, roh jahat atau iblis yang mengganggu
manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Anderson dan Foster.1983.Antropologi Kesehatan.Jakarta:UI Press.


Hembing,Wijayakusuma HM.1992. Tanaman Berkhasiat Obat di Indonesia.Jakarta: Pustaka
Kartini.
Agoes, Azwar. Jacob, T. 1992. Antropologi Kesehatan Indonesia. Jakarta:EGC.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.1999.Pembinaan Upaya Pengobatan
Tradisional.Jakarta:Depkes RI.
Fauzi.1995.Memperkenalkan Sosiologi Kesehatan.Jakarta:UI Press.

Anda mungkin juga menyukai