Anda di halaman 1dari 15

Kelompok 2

Disusun oleh :
` - Muhammad. Zaenal. A
- Dian Kinanti (persentator)
- Eliya ( notulen )
- Herlina M.Y (persentator )
- Santi D.S (persentator)
- Iqbal A (ketua kelompok, tanya jawab )
- Selpy (moderator)
- Yusiarta ( persentator )
- elgy (persentator )
- indra ( tanya jawab )
KASUS
HIPOTIROIDISME
• Seorang rumah tangga berusia 50 th mengeluhkan
peningkatan berat badan yang progresif, 10 kg dalam
setahun, postural dizziness, kehilangan memori, bicara
lambat, suara menjadi berat, kulit kering, konstipasi dan
tidak tahan terhadap suhu dingin.
• Hasil pemeriksaan fisik T: 110/60 mmHg, N:
58X/menit, S: 36C. Ibu tersebut terlihat obesitas
moderat, berbicara pelan dan wajah terlihat bengkak,
pucat, dingin, kering dan tampak tebal. Kelenjar tiroid
tidak teraba. Refleks tendon dalam menurun.
• Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil, CBC
(hitung darah lengkap) dan WBC differential normal.
Konsentrasi serum T4: 3,8 ug/dl (N=4,5-12,5), serum TSH:
1 uU/Mi (N=0,2-3,5), dan Kolesterol : 255 mg/Di (N<200) .
SGD STEP 1
1) Progesif : Peningkatan berat badan dengan cepat.

2) Postural dizziness : Posisi kepeningan / adanya rasa pusing.

3) Obesitas moderat : Kegemukan akibat kelebihan berat badan antara 30-60% dari
berat badan ideal.

4) CBC (Hitung darah lengkap) : Complete blood count : penilaian dasar terhadap
komponen sel darah, yaitu dengan menekan jumlah, variasi, presentasi,kosentrasi,
dan kualitas dari seluruh komponen sel darah.

5) WBC differential normal : WBC : White blood cell count : jumlah total leukosit-
leukosit tinggi (hitung sel darah putih yang tinggi) umumnya berarti tubuh kita
sedang melawan infeksi. Leukosit rendah artinya ada masalah dengan sumsum tulang.

6) Konsentrasi serum T4 : Kosentrasi dalam darah pada tiroksin.

7) Serum TSH : Bagian cair darah yang tertinggal sesudah pembekuan (plasma faktor
pembekuan: serum) .
SGD STEP 2

1) Mengapa penyakit Hipotiroidisme dapat meningkatkan berat


badan yang progresif?
2) Mengapa suhu tubuh pasien normal , tetapi pasien
mengalami gejala kulit kering,dingin, dan pucat ?
3) Kenapa dalam penyakit hipotiroidisme bisa menyebabkan
kolesterol menjadi tinggi ?
4) Apa penyebab dari pasien mengalami dingin dan wajah
pucat pada penyakit hipotiroidisme?
SGD STEP 3
• Karena pada penyakit hipotiroidisme ini bisa
menyebabakan nafsu makan bertambah dan konstipasi
sehingga pada pasien tersebut bisa meningkatkan
berat badan yang progresif.
• Metabolisme dalam tubuh melambat sehingga
menyebabkan kerja jantung menurun akibatnya pasien
merasa dingin.
• Berhubung pada penyakit hipotiroidisme menyebabkan
nafsu makan naik sehingga asupan makanan yang masuk
tidak terkontrol dan menyebabkan kolesterol tinggi.
• Karena kekurangan cairan dan nutrisi akibat penurunan
hormon tiroksin.
SGD STEP 4

• Karena adanya gangguan metabolisme lemak dan kondisi


terlalu sedikitnya hormon tiroksin yang dihasilkan oleh
kelenjar tiroid didalam tubuh kondisi ini menyebabkan tubuh
mengalami defisiensi sehingga menyebabkan gangguan pada
metabolisme tubuh.
SGD STEP 5

• Definisi
Hipotiroid adalah suatu kondisi yang dikarakteristikan oleh
produksi hormon tiroid yang rendah, adanya kekacauan langsun
atau tidak langsung melibatkan kelenjar tiroid. Karena hormon
tiroid memepengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan
banyak proses-proses sel, hormon tiroid yang tidak meadai
mepunyai konsekuensi yang meluas untuk tubuh.
Manifestasi Klinis

1. Kulit dan rambut


Kulit kering, pecah-pecah, bersisik dan menebal
Pembengkakan, tangan, mata dan wajah
Tidak tahan dingin
2. Neurologik
Letargi dan mental menjadi lambat
Aliran darah otak menurun
Psikosis (Gangguan memori dan penurunan reflek tendon)
3. Gastro intestinal
Konstipasi, peningkatan BB dan distensi abdomen
Obstruksi usus oleh efusi peritoneal
Antibody sel parietal gaster
4. Renalis
Aliran darah ginjal berkurang
Retensi air (volume plasma berkurang
ETIOLOGI
Etiologi dari hipotiroidisme dapat digolongkan menjadi tiga tipe yaitu :
1. Hipotiroid primer
Mungkin disebabkan oleh congenital dari tyroid (kretinism), sintesis hormone yang
kurang baik, defisiensi iodine (prenatal dan postnatal), obat anti tiroid, pembedahan
atau terapi radioaktif untuk hipotiroidisme, penyakit inflamasi kronik seperti penyakit
hasimoto, amylodosis dan sarcoidosis.
2. Hipotiroid sekunder
Hipotiroid sekunder berkembang ketika adanya stimulasi yang tidak memadai dari
kelenjar tiroid normal, konsekwensinya jumlah tiroid stimulating hormone (TSH)
meningkat. Ini mungkin awal dari suatu mal fungsi dari pituitary atau hipotalamus. Ini
dapat juga disebabkan oleh resistensi perifer terhadap hormone tiroid.
3. Hipotiroid tertier / pusat
Hipotiroid tertier dapat berkembang jika hipotalamus gagal untuk memproduksi
tiroid releasing hormone (TRH) dan akibatnya tidak dapat distimulasi pituitary untuk
mengeluarkan TSH. Ini mungkin berhubungan dengan suatu tumor / lesi dekstruktif
lainnya diarea hipotalamus. Ada dua bentuk utama dari goiter sederhana yaitu
endemic dan sporadic. Goiter endemic prinsipnya disebabkan oleh nutrisi, defisiensi
iodine. Ini mengalah pada ‘’goiter belt’’ dengan karakteristik area geografis oleh
minyak dan air yang berkurang dan iodine.
ASKEP
1. ANAMNESIS
Identitas klien
Nama : Ibu rumah tangga
Umur : 50th 
1) Riwayat Kesehatan
a.Keluhan utama klien mencakup gangguan pada berbagai sistem tubuh :
1.Kulit dan rambut
Kulit kering, pecah-pecah, bersisik dan menebal
Pembengkakan, tangan, mata dan wajah
Tidak tahan dingin
2.Neurologik
Letargi dan mental menjadi lambat
Aliran darah otak menurun
Psikosis (Gangguan memori dan penurunan reflek tendon)
3.Gastro intestinal
Konstipasi, peningkatan BB dan distensi abdomen
Obstruksi usus oleh efusi peritoneal
Antibody sel parietal gaster
4.Renalis
Aliran darah ginjal berkurang
Retensi air (volume plasma berkurang
b.Riwayat penyakit saat ini
• Pasien merasa peningkatan berat badan yang progresif, 10 kg dalam setahun, postural dizziness,
kehilangan memori, bicara lambat, suara menjadi berat, kulit kering, konstipasi dan tidak tahan
terhadap suhu dingin.
• Pemeriksaan Fisik
Hasil pemeriksaan fisik T: 110/60 mmHg, N: 58X/menit, S:
36C. Ibu tersebut terlihat obesitas moderat, berbicara pelan
dan wajah terlihat bengkak, pucat, dingin, kering dan
tampak tebal. Kelenjar tiroid tidak teraba. Refleks tendon
dalam menurun.
• Pemeriksaan Penunjang
Konsentrasi serum T4: 3,8 ug/dl (N=4,5-12,5), serum TSH: 1
uU/Mi (N=0,2-3,5), dan Kolesterol : 255 mg/Di (N<200) .
2.DIAGNOSA KEPERAWATAN
Intoleran aktifitas berhubungan dengan penurunan
metabolisme sekunder terhadap hipotiroidisme.
Resiko tinggi terhadap konstipasi berhubungan dengan
penurunan peristaltic.
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO Diagnosa Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasionalisasi
1 Intoleran aktifitas Tolerasi Melaporkan 1.Anjurkan aktivitas Istirahat membantu
berhubungan aktivitas sedikit lelah pada sesuai tolerasi. menghemat energy.
dengan penurunan membaik. AKS
metabolisme 2.Bantu aktinitas Memberikan
sekunder terhadap perawatan mandiri ketika kesempatan pada pasien
hipotiroidisme. pasien berada dalam berada dalam keadaan
  keadaan lelah. lelah.

2 Resiko tinggi Hilang dari Melaporkan 1.Berikan makanan yang Meningkatkan masa
terhadap konstipasi konstipasi pasase bentuk kaya serat. feses dan frekuensi
berhubungan feses lunak   buang air besar
dengan penurunan    
peristaltic. 2.ajarkan pada pasien Untuk peningkatan
tentang jenis-jenis asupan cairan kepada
makanan yang banyak pasien agar feses tidak
mengandung air. keras
   
3.kolaborasi pemberian  
obat pencahar dan Untuk mengencerkan
enema bila diperlukan. feses
STEP 6
• Asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis dan NANDA
(NORTH AMERICAN NURSING DIAGNOSIS ASSOCIATION) NIC-
NOC
• Zainal4547.blogspot.co.id
• http://penyakittiroid.com

Anda mungkin juga menyukai