Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

PENGABDIAN MASYARAKAT TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR


(BHD)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

PRODI S1 KEPERAWATAN

2019/2020
I. LATAR BELAKANG
Kasus henti jantung sebagian besar terjadi di luar rumah sakit sehingga
membutuhkan bantuan yang cepat dan tepat dalam menanganinya agar tidak
terjadi kematian. Berdasarkan laporan dari Centers for Disease Control and
Prevention (CDC) yang melakukan survey terhadap kejadian cardiac arrest di
United States selama periode 1 Oktober 2005–31 December 2010 didapatkan
sekitar 31,689 kasus cardiac arrest yang terjadi di luar rumah sakit. Dari
kejadian tersebut, sejumlah 33, 3% dari kasus cardiac arrest yang memperoleh
bantuan Resusitasi Jantung Paru (RJP) dari awam dan hanya 3,7% yang
mendapatkan bantuan Automated External Defibrillator (AED) sebelum
petugas kesehatan datang

Ada sekitar 360.000 korban Out-of Hospital Cardiac Arrest (OHCA) di


Amerika Serikat setiap tahunnya, di mana OHCA merupakan 15% dari
penyebab seluruh kematian (Sasson, 2011). Untuk jumlah prevalensi penderita
henti jantung di Indonesia tiap tahunnya belum diadapatkan data yang jelas,
namun diperkirakan sekitar 10 ribu warga, yang berarti 30 orang per hari.
Untuk setiap 30 orang yang menerima RJP dari awam, kemungkinan korban
selamat dapat bertambah. Saat ini, setelah lima dekade kemajuan medis, RJP
awam menjadi komponen yang paling penting dalam menyelamatkan korban
henti jantung yang terjadi di luar rumah sakit atau out-of-hospital cardiac
arrest (OHCA) (Leong, 2011).

RJP merupakan salah satu pengetahuan mengenai tindakan penyelamatan


hidup berupa pemberian kompresi dada, di mana setiap orang perlu tahu dan
siapapun bisa melakukannya. Hampir 80% dari serangan jantung mendadak
terjadi di rumah dan disaksikan oleh keluarga terdekat. Oleh karena itulah
sangat dibutuhkan sekali peningkatan jumlah dan kesiapsiagaan RJP awam
untuk memberikan pertolongan pada korban OHCA.
Berdasarkan hal tersebut diatas, kami dari Mahasiswa STIKES Mataram
yang sedang menjalankan praktik lapangan akan mengadakan “Pelatihan
Resusitasi Jantung Paru Bagi Masyarakat”.

II. NAMA KEGIATAN


Pengabdian masyarakat tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD)

III. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Meningkatkan Pengetahuan masyarakat tentang :
 Bantuan Hidup Dasar (BHD)
2. Memperkuat silaturrahmi antar mahasiswa dan masyarakat

IV. BENTUK ACARA


- Penyuluhan Kesehatan tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD)

V. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Kegiatan Penyuluhan tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) telah dilaksanakan
pada 3 Januari 2020 di Balai Desa Kuripan.

VI. SASARAN KEGIATAN


Sasaran : 1. Masyarakat

VII. ANGGARAN/ PENDANAAN


a. Sumber Dana
Dana kegiatan ini di peroleh dari:
1. STIKES Mataram
b. Alokasi Dana
Alokasi dan kegiatan ini terlampir.
VIII. PENUTUP
Demikian laporan penanggungjawaban kegiatan Penyuluhan Bantuan Hidup
Dasar (BHD). Laporan pertanggung jawaban ini kami buat dengan harapan agar
kegiatan ini bisa menyadarkan masyarakat akan pentingnya pencegahan dan
pengobatan osteoarthritis.

Mataram, 5 Januari 2020


Ketua Sekretaris

Risqiya Ulandari Indah Dwi Ulya

Mengetahui,
Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mataram

Ni Nyoman Santi Tri Ulandari S.Si., MKes


NIDN. 0830038401

Lampiran I : GAMBARAN ACARA


1. Acara Penyuluhan
Penyulahan Bantuan Hidup Dasar (BHD) ini dilaksanakan pada
Selasa, 3 Januari 2020 di Balai Desa, Kecamatan Kuripan. Acara dimulai
jam (09.00 WITA - Selesai). Adapun Susunan Acara Penyuluhan sebagai
berikut :

1) Pembukaan
2) Penyampaian Materi
3) Diskusi Tanya jawab
4) Bertanya
5) Penutup
Lampiran II : Pengorganisasian

Pelindung : Ketua Stikes Mataram


Penasehat :
- Wakil Ketua I
- Wakil Ketua II
- Wakil Ketua III
Penanggung Jawab : Ketua Prodi S1 Keperawatan Stikes Mataram
Struktur Organisasi :
No Nama Uraian Tugas

1 Indah Dwi Aulya Menyampaikan materi

2 Risqiya Ulandari Mendemonstrasikan BHD

3 Iliyin Wahina Mendemonstrasikan BHD

4 Ditha Prayuda Mengatur jalannya diskusi

5 Sri Astuti Mengkoordinasi evaluasi kegiatan

6 Lestari ismawati Putri Mengatur konsumsi

9 Fachmirrahman Mendokumentasikan proses penyuluhan

10 Ika puspita sari Memotivasi peserta kegiatan dalam

11 Intan sapirah memperhatikan penyampaian materi dan bertanya.

12 Mustika Ratu

13 Baiq Fitria
Lampiran III : Rincian Dana
Jumlah
No Rencan Pembiayaan
(Rp)

1 Bahan Habis Pakai dan Peralatan


 Rp. 30.000
penunjang

SUBTOTAL Rp. 30.000

2 Pelaksanaan kegiatan  

Penggandaan Materi
Rp. 35.000
(2 rangkap)

Konsumsi audiens (25x7.000) Rp. 175.000

Konsumsi fasilitator (2 x Rp 10.000) Rp. 20.000

SUBTOTAL Rp. 240.000

3 Laporan dan Lain-lain  

Laporan pengmas Rp. 30.000

Media poster Rp. 30.000

SUBTOTAL Rp. 60.000

TOTAL Rp. 330.000


LAMPIRAN IV: RUNDOWN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN HIPERTENSI

NO Kegiatan Waktu Tempat Penanggung jawab Sasaran


Semua anggota Masyarakat
1 Persiapan 09.00-09.30 BALAI DESA
kelompok Desa Kuripan
BALAI DESA Masyarakat
Pembukaan 09.30-09.45 Moderator Desa Kuripan

2 Penyampaian Materi 09.45-10:15 BALAI DESA Pemateri Masyarakat


Desa Kuripan

3 Diskusi Tanya Jawab dan 10.15-10.40 BALAI DESA Pemateri dan Masyarakat
penutup Moderator Desa Kuripan
Lampiran V : Daftar Hadir
Lampiran VI: Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai