Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN

BBLR

Disususn Oleh :

M. Fauzan Ali Fikri

LOTIM MEDICAL CENTER

2023
BAB II

A. PENGKAJIAN
a. Biodata
Terjadi pada bayi prematur yang dalam pertumbuhan di dalam kandungan terganggu
b. Keluhan utama
Menangis lemah,reflek menghisap lemah,bayi kedinginan atau suhu tubuh rendah
c. Riwayat penayakit sekarang
Lahir spontan,SC umur kehamilan antara 24 sampai 37 minnggu,berat badan kurang atau
sama dengan 2.500 gram,apgar pada 1 sampai 5 menit,0 sampai 3 menunjukkan
kegawatan yang parah, 4 sampai 6 kegawatan sedang,dan 7-10 normal 
d. Riwayat penyakit dahulu
Ibu memliki riwayat kelahiran prematur,kehamilan ganda,hidramnion
e. Riwayat penyakit keluarga
Adanya penyakit tertentu yang menyertai kehamilan seperti DM,TB Paru,Tumor
kandungan,Kista,Hipertensi
f. ADL
1) Pola Nutrisi : reflek sucking lemah, volume lambung kurang, daya absorbsi
kurang/lemah sehingga kebutuhan nutrisi terganggu
2) Pola Istirahat tidur: terganggu oleh karena hipotermia
3) Pola Personal hygiene: tahap awal tidak dimandikan
4) Pola Aktivitas : gerakan kaki dan tangan lemas
5) Pola Eliminasi: BAB yang pertama kali keluar adalah mekonium,produksi urin
rendah
g. Pemeriksaan
1) Pemeriksaan Umum
a) Kesadaran compos mentis
b) Nadi : 180X/menit pada menit I kemudian menurun sampai 120-140X/menit
c) RR : 80X/menit pada menit I kemudian menurun sampai 40X/menit
d) Suhu : kurang dari 36,5 C
2) Pemeriksaan Fisik
a) Sistem sirkulasi/kardiovaskular : Frekuensi dan irama jantung rata-rata 120
sampai 160x/menit, bunyi jantung (murmur/gallop), warna kulit bayi sianosis
atau pucat, pengisisan capilary refill (kurang dari 2-3 detik).
b) Sistem pernapasan : Bentuk dada barel atau cembung, penggunaan otot
aksesoris, cuping hidung, interkostal; frekuensi dan keteraturan pernapasan rata-
rata antara 40-60x/menit, bunyi pernapasan adalah stridor, wheezing atau
ronkhi.
c) Sistem gastrointestinal : Distensi abdomen (lingkar perut bertambah, kulit
mengkilat), peristaltik usus, muntah (jumlah, warna, konsistensi dan bau), BAB
(jumlah, warna, karakteristik, konsistensi dan bau), refleks menelan dan
megisap yang lemah.
d) Sistem genitourinaria : Abnormalitas genitalia, hipospadia, urin (jumlah, warna,
berat jenis, dan PH).
e) Sistem neurologis dan musculoskeletal : Gerakan bayi, refleks moro,
menghisap, mengenggam, plantar, posisi atau sikap bayi fleksi, ekstensi, ukuran
lingkar kepala kurang dari 33 cm, respon pupil, tulang kartilago telinga belum
tumbuh dengan sempurna, lembut dan lunak.
f) Sistem thermogulasi (suhu) : Suhu kulit dan aksila, suhu lingkungan.
g) Sistem kulit : Keadaan kulit (warna, tanda iritasi, tanda lahir, lesi, pemasangan
infus), tekstur dan turgor kulit kering, halus, terkelupas.
h) Pemeriksaan fisik : Berat badan sama dengan atau kurang dari 2500 gram,
panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm, lingkar kepala sama
dengan atau kurang dari 33 cm, lingkar dada sama dengan atau kurang dari 30
cm, lingkar lengan atas, lingkar perut, keadaan rambut tipis, halus, lanugo pada
punggung dan wajah, pada wanita klitoris menonjol, sedangkan pada laki-laki
skrotum belum berkembang, tidak menggantung dan testis belum turun., nilai
APGAR pada menit 1 dan ke 5, kulit keriput.
1. Diagnosa Keperawatan
a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan maturitas pusat pernafasan, keterbatasan
perkembangan otot, penurunan energi/kelelahan, ketidakseimbangan metabolik.
b. Thermoregulasi tidak efektif berhubungan dengan kontrol suhu yang imatur dan
penurunan lemak tubuh subkutan.
c. Gangguan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak
mampuan mencerna nutrisi karena imaturitas.
d. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan imunologis yang kurang.
B. INTERVENSI

No Diagnosa Perawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional

1 Pola nafas tidak efektif Tujuan: 1. Letakkan bayi terlentang dengan alas yang 1. Memberi rasa nyaman dan
berhubungan dengan Kebutuhan O2 bayi terpenuhi data, kepala lurus, dan leher sedikit mengantisipasi flexi leher yang
maturitas pusat Kriteria: tengadah/ekstensi dengan meletakkan bantal dapat mengurangi  kelancaran jalan
pernafasan, 1. Pernafasan normal 40-60 atau selimut diatas bahu bayi sehingga bahu nafas.
keterbatasan kali permenit. terangkat 2-3 cm
perkembangan otot, 2. Pernafasan teratur.
penurunan 3. Tidak cyanosis. 2. Bersihkan jalan nafas, mulut, hidung bila 2. Jalan nafas harus tetap
energi/kelelahan, 4. Wajah dan seluruh tubuh perlu. dipertahankan bebas dari lendir
ketidakseimbangan Berwarna kemerahan untuk menjamin pertukaran gas
metabolik. (pink variable). yang sempurna.
5. Gas darah normal 3. Observasi gejala kardinal dan tanda-tanda 3. Deteksi dini adanya kelainan.
      PH = 7,35 – 7,45 cyanosis tiap 4 jam
      PCO2 = 35 mm Hg 4. Kolaborasi dengan team medis dalam 4. Mencegah terjadinya hipoglikemia
      PO2 = 50 – 90 mmHg      pemberian O2 dan pemeriksaan kadar gas
darah arteri
2. Thermoregulasi tidak Tujuan 1. Letakkan bayi terlentang diatas pemancar 1. Mengurangi kehilangan panas pada
efektif berhubungan Tidak terjadi hipotermia panas (infant warmer) suhu lingkungan sehingga
dengan kontrol suhu Kriteria meletakkan bayi menjadi hangat
yang imatur dan 1. Suhu tubuh 36,5 – 2. Singkirkan kain yang sudah dipakai untuk 2. Mencegah kehilangan tubuh
penurunan lemak tubuh 37,5°C mengeringkan tubuh, letakkan bayi diatas melalui konduksi.
subkutan. 2. Akral hangat tubuh, letakkan bayi diatas handuk / kain
3. Warna seluruh tubuh yang kering dan hangat.
kemerahan 3. Observasi suhu bayi tiap 6 jam. 3. Perubahan suhu tubuh bayi dapat 
menentukan tingkat hipotermia
4. Kolaborasi dengan team medis untuk 4. Mencegah terjadinya hipoglikemia
pemberian Infus Glukosa 5% bila ASI tidak
mungkin diberikan.
3. Gangguan kebutuhan Tujuan:Kebutuhan nutrisi 1. Lakukan observasi BAB dan  BAK jumlah 1. Deteksi adanya kelainan pada 
nutrisi : kurang dari terpenuhi dan frekuensi serta konsistensi. eliminasi bayi dan segera mendapat
kebutuhan tubuh Kriteria tindakan / perawatan yang tepat.
berhubungan dengan 1. Bayi dapat minum 2. Monitor turgor dan mukosa mulut. 2. Menentukan derajat dehidrasi dari
ketidak mampuan pespeen / personde turgor dan mukosa mulut.
mencerna nutrisi karena dengan baik. 3. Monitor intake dan out put. 3. Mengetahui keseimbangan cairan
imaturitas. 2. Berat badan tidak turun tubuh (balance)
lebih dari 10%. 4. Beri ASI/PASI sesuai kebutuhan. 4. Kebutuhan nutrisi terpenuhi secara
3. Retensi tidak ada. adekuat.
5. Lakukan control berat badan setiap hari. 5. Penambahan dan penurunan berat
badan dapat di  monito
6. Lakukan control berat badan setiap hari. 6. Penambahan dan penurunan berat
badan dapat di  monitor

4. Resiko infeksi Tujuan: 1. Lakukan teknik aseptik dan antiseptik dalam 1. Pada bayi baru lahir daya tahan
berhubungan Selama perawatan tidak memberikan asuhan keperawatan tubuhnya kurang / rendah.
dengan pertahanan terjadi komplikasi (infeksi) 2. Cuci tangan sebelum dan sesudah 2. Mencegah penyebaran infeksi
imunologis yang Kriteria melakukan tindakan. nosokomial.
kurang. 1. Tidak ada tanda-tanda 3. Pakai baju khusus/ short waktu masuk ruang 3. Mencegah masuknya bakteri dari
infeksi. isolasi (kamar bayi) baju petugas ke bayi
2. Tidak ada gangguan 4. Lakukan perawatan  tali pusat dengan triple 4. Mencegah terjadinya infeksi dan
fungsi tubuh. dye 2 kali sehari. memper-cepat pengeringan tali
pusat karena  mengan-dung anti
biotik, anti jamur, desinfektan.
5. Jaga  kebersihan (badan, pakaian) dan  5. Mengurangi media untuk
lingkungan bayi. pertumbuhan kuman.
6. Observasi tanda-tanda infeksi dan gejala 6. Deteksi dini adanya kelainan
kardinal
7. Hindarkan bayi kontak dengan sakit. 7. Mencegah terjadinya penularan
infeksi.
8. Kolaborasi dengan team medis untuk 8. Mencegah infeksi dari pneumonia
pemberian antibiotik.
9. Siapkan pemeriksaan laboratorat  sesuai 9. Sebagai pemeriksaan penunjang
advis dokter yaitu pemeriksaan DL, CRP.
BAB I
A. WOC

DEFINISI
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) adalah
bila berat badannya kurang dari 2500 gram
(sampai dengan 2499 gram). Bayi yang
dilahirkan dengan BBLR umumnya kurang
mampu meredam tekanan lingkungan yang
baru sehingga dapat mengakibatkan pada
terhambatnya pertumbuhan dan
perkembangan, bahkan dapat menggangu
kelangsungan hidupnya (Prawirohardjo,
2006).

CARA MENCEGAH

1. Mengonsumsi makanan sehat agar nutrisi


untuk ibu dan janin selalu tercukupi
2. Tidak mengonsumsi minuman
beralkohol, merokok, atau menggunakan
NAPZA
3. Menjaga kebersihan organ intim selama
hamil
4. Mengelola stres dengan baik

Anda mungkin juga menyukai