Anda di halaman 1dari 6

TUGAS REVIEW JURNAL

TEKNOLOGI HASIL PERKEBUNAN


(Edible Packaging)

Oleh:
Nama : Putri Arisna
NPM : 240110170065
Hari, Tanggal Tugas : Selasa, 22 September 2020
Dosen Pengampu : Dr. S. Rosalinda,S.T.,MT.

LABORATORIUM PASCA PANEN DAN TEKNOLOGI PROSES


DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2020
INFORMASI JURNAL

Judul Karakterisasi Edible Film Berbahan


Dasar Ekstrak Karagenan Dari Rumput
Laut (Eucheuma Cottonii)
Jurnal Jurnal Bahan Alam Terbarukan
Akreditasi Sinta Sinta 2
ISSN 2303-0623
Tahun 2015
Penulis Dewi Selvia Fardhyanti, Syara Sofia
Julianur
Instansi Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Semarang, Semarang, Indonesia
Reviewer Putri Dewi Arisna (240110170065)
Tanggal Reviewer Kamis, 1 Oktober 2020
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui
pengaruh konsentrasi pelarut terhadap
karakteristik karagenan yang dihasilkan
dan mengetahui pengaruh perbedaan
jenis bahan campuran terhadap
karakteristik edible film.
Objek Penelitian Variabel yang digunakan yaitu jenis
campuran antara komposit hidrokoloid
lipida, dan hidrokoloid.

ISI REVIEW

1. Latar Belakang, Teori dan Tujuan


Jurnal yang akan di review merupakan hasil penelitian mengenai pembuatan
edible film. Jurnal ini berfokus pada karakteristik edible film yang dihasilkan
akibat pengaruh penambahan beberapa perlakuan variasi konsentrasi pelarut yang
digunakan untuk ekstraksi karagenan yaitu NaOH. Penelitian ini dilatarbelakangi
oleh hasil produksi rumput laut di Indonesia yang tinggi. Data Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KPP) (2011) menyatakan, bahwa pada tahun 2007,
produksi rumput laut Indonesia mencapai 1,7 juta ton dan terus meningkat men-
jadi 3,9 juta ton pada tahun 2010. Getah rumput laut memiliki nilai ekonomis
yang tinggi dikarenakan dapat diolah menjadi keragenan yang merupakan bahan
baku utama edible film. Kemasan yang banyak digunakan biasanya terbuat dari
bahan plastik sehingga dapat menimbulkan limbah dan tidak ramah lingkungan.
Oleh karena itu, diperlukan alternatif bahan pengemas yang tidak merugikan,
seperti edible film yang biodegradable.
Penelitian sebelumnya yang meneliti mengenai edible film dengan
keragenan yang diekstraksi menggunakan KOH dan variasi konsentrasi karagenan
serta penelitian yang menambahkan konsentrasi beeswax digunakan sebagai
acuan,. Kedua penelitian tersebut menghasilkan daya kuat tarik dan pemanjangan
yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi
pelarut terhadap karakteristik karagenan yang dihasilkan dan mengetahui
pengaruh perbedaan jenis bahan campuran terhadap karakteristik edible film.

2. Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 2 tahap, yaitu
ekstraksi keragenan dan pembuatan edible film. Ektraksi keragenan dilakukan
dengan memanaskan konsentrasi pelarut NaOH 0,55 N; 0,75 N; 0,95 N; 1,2 N; 1,4
N hingga mencapai suhu 90℃. Keragenan terbentuk dari serat-serat hidrokoloid
yang terbentuk dari pencampuran NaOH dan rumput laut. Analisis terhadap
karagenan meliputi yield karagenan, kadar sulfat, kadar air dan identifikasi
komposisi kimia dengan spektrum Fourier Transform Infra Red (FTIR).
Pembuatan pembuatan edible film dilakukan dengan penambahan sorbitol
sebanyak 5% kedalam larutan keragenan dengan konsentrasi 5% yang telah
dipanaskan hingga suhu 60℃. Campuran keduanya dipanaskan dan ditambahkan
sorbitol 5% dan beeswax 0,5%. Larutan keragenan yang terbentuk dituang
kedalam cetakan dan dikeringkan hingga diperoleh lapisan film. Selanjutnya
dilakukan analisis sifat-sifat fisik dan mekaniknya (meliputi kuat tarik,
perpanjangan, kelarutan).

3. Hasil dan Pembahasan


Pada ekstraksi keragenan menunjukkan bahwa semakin lama waktu dan
kenaikan suhu ekstraksi meningkatkan yield karagenan, tetapi pada suhu lebih
dari 90°C maka yield karagenan akan mengalami penurunan. Kadar sulfat
karagenan pada penelitian ini mengalami kegagalan karena lebih sedikit dari
standar FAO. Sedangkan hasil kadar air pada penilitian ini sudah memenuhi
standar FAO dengan hasil antara 4,92-6,11%. Hasil identifikasi spektrum FTIR
menunjukkan spektrum karagenan telah memenuhi spesifikasi dengan karaginan
komersial karena gugus-gugus fungsi yang dihasilkan identik dengan spektrum
standar karagenan.
Karateristik edible film karagenan yang dihasilkan tergantung pada berbagai
faktor, antara lain sifat-sifat dan jenis karagenan, plasticizer, dan jenis bahan
campuran, sehingga, pada penelitian ini dilakukan atas 2 jenis campuran yaitu
komposit kareganan dan lilin lebah ditambah plasticizer, serta karagenan
ditambah plasticizer. Komponen hidrokoloid (karagenan) dapat memberikan daya
tahan, lipid (beeswax) meningkatkan ketahanan terhadap penguapan air dan
plasticizer untuk meningkatkan fleksibilitasnya,
Hasil karakteristik edible film menunjukkan bahwa nilai kuat tarik,
persentase pemanjangan dan nilai kelarutan pada jenis bahan campuran komposit
karagenan dan lilin lebah lebih tinggi sebesar 1,0755 MPa; 257,87% dan 15,45%
dibandingkan dengan karagenan saja. Kuat tarik pada komposit karagenan
dipengaruhi oleh beeswax yang bersifat hidrofobik yang kuat. Molekul yang
terbentuk pada campuran karagenan saja akan membentuk matriks menyebabkan
film tidak elastis.
Kesimpulan: Penelitian yang dilakukan penulis telah berhasil memenuhi tujuan
yang ingin dicapai dimana peningkatan karakteristik edible film akibat pengaruh
konsentrasi pelarut terhadap karakteristik karagenan yang dihasilkan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa edible film yang dibuat dari campuran komposit
karagenan dan lilin lebah mempunyai karakteristik terbaik, yaitu kuat tarik
tertinggi 1,0755 MPa, persentase perpanjangan tertinggi 257,738%, dan kelarutan
tertinggi 15,45%. Kelebihan yang dimiliki jurnal ini diantaranya terdapat
perbandingan hasil parameter penelitian dengan penelitian-penelitian sebelumnya.
Data hasil penelitian dilengkapi dengan tabel dan grafik sehingga memudahkan
pembaca dalam memahami isi jurnal. Jurnal ini juga memiliki beberapa
kekurangan diantaranya tidak adanya dokumentasi saat penelitian yang
ditampilkan, dan terdapat kegagalan hasil penelitian yakni pada kadar sulfat
karagenan yang dihasilkan lebih sedikit dari standar FAO. Secara keseluruhan
jurnal ini sudah baik dan sistematis, namun akan lebih baik lagi jika edible film
dapat diaplikasi terhadap produk makanan dan terdapat parameter-parameter yang
diuji seperti katahanan dan keamanan kemasan.

Sumber Jurnal:
E-journal Universitas Negeri Semarang (Jurnal Bahan Alam Terbarukan), URL:
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jbat/article/view/4127/4049

Anda mungkin juga menyukai