Anda di halaman 1dari 14

UQUBAH

Annisa Oktavia 11180110000032


Giri Slamet Santoso 11180110000037
Egi Wijaya 11180110000040
PENGERTIAN ‘UQUBAH

Lafaz ‘uqubah menurut bahasa berasal dari kata ‘aqaba yang sinonimnya
khalafahu wa ja a bi’aqabihi, artinya: mengiringnya dan datang di belakangnya.
Dalam pengertian yang agak mirip dan mendekati pengertian istilah, barangkali
lafazh tersebut bisa diambil dari lafaz: „aqaba yang sinonimnya jazahu sawa
abima fa‟ala, artinya: membalasnya sesuai dengan apa yang dilakukannya.

Menurut istilah para fuqaha, ‘uqubah (hukuman) itu adalah pembalasan


yang telah ditetapkan demi kemaslahatan masyarakat atas pelanggaran
perintah pembuat syariat (Allah dan Rasul-Nya).Hukuman dalam bahasa
Arab disebut ‘uqubah.
Dasar Hukum/Dalil Tentang Uqubah
1. Q.S. Shad ayat 26 ۡ ۡ ۡ ۡ
ۡ‫ٱّلل َۡل ۡم عذابٗ ش ِديد ِِبا نسوا ي وم‬
ِ ِ ُّ ِ ِ ‫ا‬ ِ ِۚ
ِ ِ ‫ا‬ ِ ِ ِ ۡ ۡ ۡ ِ
َ َْ َُ َ ُ َ َ َ ُ ‫يل ا‬ ِ ‫ين يَضلو َن َعن َسب‬ ‫ا‬
َ ‫ٱّلل إن ٱلذ‬ ِ ‫ك َعن َسب‬
‫يل ا‬ ِ ِ ِ ِ َ َ‫ۥد إِ اَّن َج َعلن‬
َ َ‫ك َخلي َفةٗ ِف ٱۡلَرض فَٱح ُكم ب‬
َ ‫ۡي ٱلنااس بٱۡلَق َوََل تَتاب ِع ٱۡلََو َٰى فَ يُضل‬ َٰ ُ ‫َٰيَ َۡد ُاو‬
٢٦ ‫اب‬ ِ ‫ٱۡلِس‬
َ
Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah
keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu,
karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan
Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan.

2.
ۡ‫ى أَن ت ۡع ِدلُوِۚا وإِن ت ۡلأوۥا أَو‬ ۡ
ِ ۖ ِِ ۡ ِ ۡ ‫ّلل ولَ ۡو علَى أَنف ِسك ۡم أَ ِو ۡٱل َٰولِد ۡي ِن و ۡٱۡلَ ۡق ربِ ِۚۡي إِن يك ۡن غنِيا أ‬
ِ ِ ِ ۡ ِ ۡ ِ
ِ‫ۡي ب‬ ِ ‫َٰأ ا‬
‫أ‬ ‫و‬
ْ ُ َ َ ْ َ َٰ ََ ْ ُ َ َ َ َ َٰ ُ َ‫ٱۡل‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ع‬‫ب‬‫ا‬‫ت‬ ‫ت‬ ‫َل‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ِب‬ ‫َل‬
َ ‫َو‬
‫أ‬ ‫ا‬
‫ٱّلل‬ ‫ف‬ ‫ا‬ ٗ‫ري‬‫ق‬ ‫ف‬
َ ‫َو‬ ًّ ُ
َ َ َ َ َ ََ ُ ُ ‫ُ َ َ َ َ َ َٰأ‬ ‫ا‬ ‫ء‬‫أ‬‫ا‬ ‫د‬ ‫ه‬ ‫ش‬ ‫ط‬ ‫س‬ ‫ق‬ ‫ٱل‬ َ ‫ين ءَ َامنُواْ ُكونُواْۡ قَ َٰاوم‬
َ ‫۞َيَيُّ َها ٱلذ‬
َۡ
ِ ِ
١٣٥ ‫ٱّللَ َكا َن ِبَا تَ ع َملُو َن َخبريٗا‬ ِ
‫ضواْ فَإ ان ا‬
ُ ‫تُع ِر‬
135. Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan,
menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia
kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau
enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu
kerjakan.
SABDA RASULULLAH SAW :

‫رواه الرمتيذي‬
Artinya :
Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya, sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda “Qadhi-
qadhi (hakim-hakim) itu ada tiga golongan, dua golongan di neraka dan satu
golongan di surga. Seorang hakim yang memutus dengan curang (tidak benar)
sedangkan dia mengetahui kebenaranya, maka dia di neraka. Dan seorang memutus
dengan kebodohan dan merusak hak orang lain, dia juga di neraka. Dan seorang
hakim yang memutus dengan jujur (benar) maka dia di surga” (H.R. At-Turmudzi).
SYARAT BERLAKUNYA UQUBAH

Hukuman Harus Ada Dasarnya Dari


Syara’
Hukuman Harus Bersifat Pribadi
(Perorangan)
Hukuman Harus Berlaku Umum
MACAM-MACAM UQUBAH

Berdasarkan segi pertalian antara satu hukuman dengan


hukuman yang lainnya
 Hukuman pokok (‘Uqubah Ashliyah)
 Hukuman pengganti (‘Uqubah Badaliayah),
 Hukuman tambahan (‘Uqubah Taba’iyah),
MACAM-MACAM UQUBAH

Hukuman ditinjau dari segi kekuasaan hakim dalam


menentukan berat ringannya hukuman, maka hukuman
dapat dapat dibagi menjadi dua
 Hukuman yang mempunyai satu batas, artinya tidak ada batas
tertinggi atau batas terendah
 Hukuman yang mempunyai dua batas, yaitu batas tertinggi dan batas
terendah.
MACAM-MACAM UQUBAH

Hukuman ditinjau dari segi keharusan untuk memutuskan


dengan hukuman tersebut
 Hukuman yang sudah ditentukan (‘Uqubah Muqaddarah)
 Hukuman
yang belum ditentukan (‘Uqubah Ghairu
Muqaddarah)
MACAM-MACAM UQUBAH

Hukuman ditinjau dari segi tempat dilakukannya hukuman


 Hukuman badan (‘Uqubah Badaniyah)
 Hukuman jiwa (‘Uqubah Nafsiyah)
 Hukuman harta (‘Uqubah Maliyah)
MACAM-MACAM UQUBAH

Hukuman ditinjau dari segi macamnya jarimah yang


diancamkan hukuman
 Hukuman hudud
 Hukuman qishash dan diat,
 Hukuman kifarat,
 Hukuman ta’zir,
“ TUJUAN UQUBAH


• Untuk memelihara masyarakat (prevensi umum).
• Sebagai upaya pencegahan atau preventif khusus bagi pelaku.
• Sebagai upaya pendidikan dan pengajaran (ta’dib dan tahdzib).
• Hukuman sebagai balasan atas perbuatan.
HAL-HAL YANG MEMBATALKAN DAN
MENGHAPUSKAN UQUBAH
1.Hal Yang Membatalkan
•Pelaku meninggal dunia, kecuali untuk hukuman yang berupa denda ,diyat, dan
perampasan harta.
•Hilangnya anggota badan yang harus di kenakan hukuman, maka hukumnya
berpindah pada diyat dalam kasus jarimah qishash.
•Tobat dalam kasus hirabah, meskipun Ulil Amri dapat menjatuhkan hukuman ta’zir bila
kemaslahatan umum menghendakinya.
•Perdamaian dalam kasus jarimah qishash dan diyat dalam .dalam hal inipun Ulil Amri
dapat menjatuhkan hukuman ta’zir bila kemaslahatan umum menghendakinya.
•Pemaafan dalam kasus qishash dan diyat yang serta dalam kasus qishash dan diyat
serta dalam kasus jarimah ta’zir berkaitan dengan hak adami.
•Diwarisinya qishash, dalam hal inipun Ulil Amri dapat menjatuhkan hukuman ta’zir,
seperti ayah membunuh anaknya.
•Hapusnya hukuman bertalian dengan keadaan diri pelaku, sedangkan kebolehan
suatu perbuatan bertlian dengan perbuatan itu sendiri.
“ HAL YANG MENGHAPUSKAN

• Paksaan
• Mabuk
• Gila
• Dungu (Al-‘Ithu)
• Di Bawah Umur
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai