judul hani
judul hani
Tantangan yang dihadapi oleh lembaga keuangan syariah semakin beraneka ragam, seperti
penanganan sanksi yang dapat dikenakan atas nasabah mampu yang menunda-nunda
pembayaran angsuran menurut prinsip syariah. Dewan syari’ah nasional (DSN) yang salah satu
tugas pokoknya ialah mengkaji, menggali dan merumuskan nilai dan prinsip-prinsip hukum
Islam dalam bentuk fatwa untuk dijadikan pedoman dalam kegiatan transaksi di lembaga
menerapkan sanksi berupa uang atau nominal tertentu dalam hutang tersebut digunakan sebagai
bentuk disiplin membayar. Akan tetapi di BPRS Amanah Insan Cita Medan tidak menerapkan
pembayaran. Sehingga yang diterapkan hanya sekedar surat panggilan dan pengajuan kasus
karena BPRS Amanah Insan Cita Medan memandang bahwa Tindakan memberikan sanksi
pembayaran terhadap nasabah mampu yang lalai membayar itu tidak diperlukan. Lalai dalam
membayar hutang juga diatur dalam al Quran surah Al Baqarah ayat 282 yang berbunyi sebagai
berikut:
ب أٰن ِٱكتُب ُۚوه وۡلي ۡكتُب بَّ ۡي نٰ ُك ۡم ٰكاتِ ُۢب بِ ۡٱلع ۡد ُِۚل وَٰل َۡيب ٰكات ۡ
ين ءٰ ٰامنُ أواْ إِذٰا تٰ ٰدايٰنتُم بِ ٰد ۡي ٍن إِ ٰ ٓلأ أ ٰٓأَيٰيُّ ٰها ٱلَّ ِذ
ٌ ٰ ٰ ٰ ٰ ُ ٰ ٰ ُ ُ ٰٰجلٖ ُّم ٰسمٖى ف ٰ ۡ ۡ ُۚ ٰ ۡ
ُۚ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ
س ِمنهُ ٰش ۡئٖا فٰإِن ٰكا ٰن ٱلَّ ِذي ٰعلٰ ۡي ِه َّ ٱّللُ فٰليٰكتُ ۡب ٰوليُ ۡملِ ِل ٱلَّ ِذي ٰعلٰ ۡي ِه ٱۡلٰ ُّق ٰوليٰ ت َِّق
ٱّللٰ ٰربَّهُۥ ٰوَٰل يٰب ٰخ َّ ُب ٰك ٰما ٰعلَّ ٰمه ٰ ُ ۡ ٰي
ت ك
ۡ ۡۖ ۡ ٱست ۡش ِهدوا ش ِه ۡ ُۚ ۡ ۡ ۡ ۡ ۡ
ۡ
ٰ يدي ِن ِمن ِر ٰجالِ ُكم فٰإِن ََّّل يٰ ُك
وَن ٰ ٰ ْ ُ ٰ يع أٰن ُُيِ َّل ُه ٰو فٰليُملِل ٰولِيُّهُۥ بِٱل ٰعد ِل ٰو ُ ضعِي ًفا أ ٰۡو َٰل يٰ ۡستٰ ِط ٰ ٱۡلٰ ُّق ٰس ِف ًيها أ ٰۡو
ۡ ُۚ ۡ ۡ
ُّه ٰداأ ُء ٱلش ب َي َلو ى ۡ ِ
ٰ ٰ ٰ ٰ ُّه ٰداأء أٰن تٰض َّل إِح ٰدىٓ ُه ٰما فٰتُ ٰذكٰر إِح ٰدىٓ ُه ٰما ٱۡلُخٰر
ۡ ِ ِ ۡي فٰرجلٖ و ۡٱمرأ َٰٰت ِن ِِمَّن تٰ ۡرض ۡو ٰن ِمن ٱلش ِۡ
ٰ ٓ ٰ ٰ ٰۡ ٰ ٰ ُُۚ ٰ ٰٰر ُجل
ۡ ۡ ۡ ۡ ِ سٔٔموا أٰن تكت بوه
َّْه ٰدةِ ٰوأٰد ٰٓنأ أََّٰل تٰ ۡرَٰتبُأوا
ٰٓ ٱّللِ ٰوأٰق ٰوُم لِلش
َّ ط عِن ٰد ُ ٰجلِ ِهۦُۚ ٓذٰلِ ُك ۡم أٰق ٰس
ٰ صغ ًريا أٰو ٰكبِ ًريا إِ ٰ ٓلأ أ
ۡ
ٰ ُ ُ ُ ٰ ْ إِذٰا ٰما ُدعُواْ ٰوَٰل تٰ ٰ ُ أ
ُۚۡ ۡ ۡ ۗ ۡ َّ ۡ ۡ
ٖضا َّأر ٰكاتِب
ٰ ُوها ٰوأٰش ِه ُدأواْ إِذٰا تٰبٰايٰعتُم ٰوَٰل ي
ٰ ُاح أَٰل تٰكتُبٌ ٰس ٰعلٰي ُكم ُجن ٰ وَنٰا بٰ ۡي نٰ ُك ۡم فٰلٰ ۡي
ٰ اضٰرةٖ تُ ِد ُير
ِ إََِّلأ أٰن تٰ ُكو ٰن ِ ٓتٰرةً ح
ٰ ٰ
ٍ ۗ ۡۖ ۗ ۡ ُۢ ۡ ُۚ
ِ ۡ
ٖٱّللُ بِ ُك ِل ٰشيء ٰعليم َّ ٱّللُ ٰو ِ َّ ْٰوَٰل ٰش ِهيدٖٔ ٰوإِن تٰف ٰعلُواْ فٰإِنَّهُۥ فُ ُسو ُق بِ ُكم ٰوٱتَّ ُقوا
َّ ٱّللٰ ٰويُ ٰعل ُم ُك ُم
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis
di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan
hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan
hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun
daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah
(keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya
mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-
orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan
dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka
yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan)
apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil
maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi
Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan)
keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai
yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak
menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan
saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya
hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah
mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
di wilayah kota Medan dan masyarakat kurang memahami tentang hukum pemasangan
eyelas extention dalam hukum Islam serta perlindungan Terhadap konsumen dalam jasa
Keharamannya sudah jelas dan dapat di lihat dipenjelasan berikutnya. Akan tetapi
penyedia jasa eyelash extension ini selalu lepas tangan terhadap kesalahan yang dibuat dari
prakteknya tersebut. Hal ini telah melanggar hak konsumen karena tidak memberikan
pelayanan yang baik dan terlindungi. Akan tetapi malah memberikan pelayanan yang tidak
Dalam perspektif hukum Islam terdapat peraturan yang didapatkan dari hadis dan firman
Allah SWT. Ada banyak tren mode di zaman sekarang salah satunya dengan eyelash extension.
Eyelash extension ialah proses penyambungan bulu mata buatan dengan bulu mata asli helai
perhelai dengan menggunakan bulu mata berbahan sintetis, bulu hewan dan rambut manusia
dan juga lem khusus agar bulu mata tampak tebal dan lentik. Proses pengerjaan eyelash
extension menghabiskan waktu kurang lebih 1-2 jam. Dan eyelash extension bisa bertahan 1
Saat ini belum ada pendapat ulama tentang tanam bulu mata karena tanam bulu mata ini
sudah termasuk ke hukum Islam kontemporer, tetapi, ada beberapa pendapat ulama tentang
hukum penyambungan rambut palsu. Apabila rambut asli disambungkan dengan bukan rambut
manusia tapi tergolong rambut suci atau tidak najis maka pendapat para ulama mazhab syafi’I
hukumnya adalah haram ketika perempuan tersebut tidak bersuami. Apabila perempuan
tersebut memiliki suami maka terdapat 3 pendapat. Pertama, tidak boleh berdasarkan hadis.
Kedua, boleh. Ketiga, apabila dia melakukannya dengan izin suami maka boleh. Apabila tidak
Sedangkan An-Nawawi berkata, pendapat yang terpilih dan lebih rinci oleh para ulama
dengan rambut manusia, maka haram hukumnya baik dari izin suami. Diharamkan juga
memanfaatkan rambut manusia dan anggota tubuh yang lain karena kemuliaannya. Apabila
menyambung rambutnya dengan rambut selain rambut manusia, seperti bulu hewan yang tidak
1
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Jilid 3, (Jakarta: Tinta Abadi Gemilang, 2013). h. 415.
boleh dimakan dagingnya apabila terpisah darinya dalam keadaan hidup, maka hukumnya
haram juga.
Maka dalam hukum Islam sebagai umat muslim tidak dipekenankan untuk menjalankan
operasi karena pembuatan tersebut adalah salah satu cara mengubah ciptaan Allah SWT.
Apakah bedah plastik dilakukan untuk mempercantik diri, seperti menghilangkan tanda-tanda
penuaan dini diwajah dan badan dengan mengencangkan kulit dan payudara, melangsingkan
pinggang, memperbesar pinggul, sulam bibir, sulam alis, tanam bulu mata Extension maka
bedah plastik untuk demikian tidak dapat dibenarkan oleh hukum islam. Alasan keharaman
bedah plastik untuk tujuan kecantikan, menurut Salim bin ‘Ied Al-Hilali2 membahas QS. an-
ِ اَّللِ ۚ و م ن ي ت
َِّخ ذ ِ ِ ِ و ََل
َ ْ َ َ َّ ََّه ْم َو ََلُمَ نِ يَ نَّهُ ْم َو ََل مُ َر ََّّنُ ْم فَ لَيُ بَ تِ كُ نَّ آ ذَ ا نَ ْاَلَنْ عَ ا ِم َو ََل مُ َر ََّّنُ ْم فَ لَيُ غَ ِِّيُنَّ َخ لْق
ُ ُض لَّن َ
.اًن مُ بِيناا
س َر ا ِ َِّ ونِ ُال شَّ يْ طَا نَ و لِيًّا مِ ن د
ْ ُاَّلل فَ قَ ْد َخ س َر خ ْ َ
(QS. An-Nisa/4:119)
Artinya: ”Dan Benar-benar akan menyesatkan mereka dan akan menyuruh mereka memotong
(telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya dan akan suruh
mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu bener bener mereka mengubahnya Barangsiapa
2
Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali, Ensiklopedia Larangan Menurut Al-Quran dan As-Sunnah (Bogor:
Pustaka Imam Asy-Syafi’i,2005), h. 247.
ِ ِ َِّ اَ ْخَب ًَن َعب ُد،ضي ح َّدثَِِن ُُمَ َّم ُد بن م َقاتِ ٍل
ِ ٍ
َ َع ْن ابْ َراه،صوِر
َع ِن،َ َع ْن َعلْ َق َمة،يم ُ َع ْن َم ْن،َب ًَن ُس ْفيَا ُن
ََ اَ ْخ،اَّلل ْ ََ ُ ُْ َ َ ابْ ِن َم ْسعُو د َر
Ayat al-Quran yang sering dijadikan dalil untuk melarang kegiatan operasi plastik, dan
sedang sesuatu yang mengubah bentuk yang sudah di ciptakan Allah SWT. Sepanjang
penelusuran penulis, tidak ditemukan asbabun nuzul QS. An-Nisa/4:119 di atas baik dalam
kitab Asbab An-Nuzul karya Imam as-Sayuthi4 maupun kitam Asba An-Nuzul Al-Quran karya
Al-Wahidi.5 Karena itu, penulis akan membahas berbagai penafsiran ayat tersebut di atas.
Sayyid Qutb dalam kitab tafsir Fi Zailal Al-Qurannya mengatakan bahwa perbuatan
mengubah ciptaan Tuhan merupakan bentuk kesenangan sesaat yang disebabkan godaan setan
kepada manusia, hal ini melupakan kesenangan palsu. Lebih jauh, yang termasuk mengubah
ciptaan Tuhan adalah Memotong bagian tubuh tertentu seperti mengebiri dan mentato kulit.6
Al-Maraghi dalam kitab Tafsir Al-maraghi-nya menilai QS. An-Nisa/4:119 sebagai ayat
yang menjelaskan tentang upaya setan yang tidak berhenti menggoda manusia agar terus
kebaikan. Al-Maraghi lebih jauh mengatakan bahwa perubahan yang dimaksud adalah
perubahan indrawi seperti pengebiri, dan perubahan maknawi seperti agam Allah, hal ini
karena keduanya merupakan fitrah.7 Demikian juga dengan Ibnu Katsir dalam kitab Tafir Al-
3
Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah Al- Bukhari, Shahih Bukhari, Juz IV
(Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah, 1971), h.86.
4
Jalaluddin Abi Abdurrahman As-Sayuthi, Asbab An-nuzul (Beirut: Mussasah Al-Kutub Ast-
Tsaqafiyah,2002), h.55.
5
Ali bin Ahmad Al-Wahidi Al-Naisaburu Abu Al-Hasan,asbab An-Nuzul Al-Quran (Beirut: Dar Al-
Kitab Al-Jadid,1996), h.75.
6
Sayyid Qutb, Tafsir fi Zilal Al-Qur’an.Vol.III (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), h.81.
7
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir Al-Maraghi (Semarang:Toha Putra,1993), h. 288.
Quran Al-Adzim-nya, ia mengatakan bahwa “dan akan membangkitkan angan-angan kosong
dari mereka” adalah setan sentiasa menggoda untuk menunda – nunda dan setan akan menipu
manusia melalui diri mereka sendiri. Adapun yang termasuk mengubah disi adalah mengebiri
M. Qurais Shihab dalam kitab Tafsir Al-Misbah-nya mengatakan bahwa “dan akan saya
suruh mereka (mengubah ciptaan Allah) lalu mereka bener-bener akan mengubahnya
mengandung pemahaman bahwa perubahan yang ditunjukan dalam ayat ini yaitu untuk
semakin memperburuk wajah atau bentuk wajah. Termasuk yang mengubah ciptaan Allah
sebagaimana dipahami ayat ini adalah mengebiri, homoseksual, lesbian dan lainnya yang tidak
Lebih jauh, M. Qurais shihab mengatakan bahwa “larangan tersebut dilandasi jika caranya
menyakiti, memperburuk, serta melakukannya untuk mengikuti setan. Kerena itu, memotong
kuku, mencukur rambut, khitan, dan semacamnnya termasuk mengubah ciptaan tuhan yang
Wahbah az-Zuhaily dalam kitab at- tafsirul wajiz-nya mengatakan bahwa yang dilarang
oleh ayat ini adalah “pengubahan ciptaan Allah yang berupa organ fisik manusia segingga tidak
sesuai dengan fitrah dan nilai-nilai kebaikan serta tenggelam dalam keburukan.11 Sementara
hamka juga dalam kitab Tafsir Al-Azhar-nya mengatakan bahwa mengubah ciptaan Allah yang
dimaksudkan dalam QS. An-Nisa:119 yaitu mengubah agama Allah dan mengebiri”.12
ciptaaan Tuhan yang dimaksudkan kebanyakan merujuk kepada upaya mengebiri. Dalam hal
8
Ibnu Kasir,Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim (Bogor:Pusta Imam Syafi’I,2004), h. 411.
9
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah:Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an (Bandung: Mizam,
2002), h.723.
10
Ibid. h.723-724.
11
Wahbah Az-Zuhaily, At-Tafsirul Wajiz (Damaskus: Dar Al-Fikr,1996), h. 98.
12
Hamka, Tafsi Al-Azhar ( Jakarta: Pustaka Panjimas, 2004), h. 367-368.
ini, para penafsiran melarang manusia mengubah ciptaan Tuhan dengan mengebiri.
Selanjutnya, dari sekian penafsiran yang dikemukakan, hanya M. Qurais shihab yang
cenderung mengutamakan keselamatan, dalam artian bahwa jika berdampak buruk maka
dilarang. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa oprasi plastik cenderung
Adapun Hadist yang digunakan dalam artikel ini adalah hadis yang dirwayatkan oleh al-
Bukhari dalam kitabnya Shaih Bukhari Hadis 5943.13 Adapun isinya sebagai berikut:
“telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Muqatil telah mengabarkan kepada kami
Abdullah telah mengabarkan kepada kami Sufayan dari Manshur dari Ibrahim dari ‘Alqamah
dari Ibnu Mas’ud RA, ia berkata: Allah SWT. Mengutuk wanita yang tukang tato, yang minta
di tato, yang menghilangkan bulu, yang dihilangkan bulu mata dan para wanita yang memotong
giginya yang semuanya itu dikerjakan dengan maksud untuk kecantikan dengan mengubah
ciptaaan Allah.”
Dalam kita shahih bukhari, hadis yang setema dengan hadis di atas juga terdapat pada
hadis nomor 4886 riwayat Muhammad bin Yusuf 14, Hadis nomor 5931 riwayat Utsman, 15
Hadis nomor 5939 riwayat Ishaq bin Ibrahim,16 Hadis nomor 5948 riwayat Muhammad bin Al-
13
Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah Al-Bukhari,Sahih Bukhari,Juz IV
(Beirut: Dar Al- Kutub Al-Ilmiyah,1971), h. 86.
14
Teks terjemah Hadisnya sebagi berikut: “semoga Allah melaknati perempuan-perempuan yang
mentato dan yang meminta dirinya ditato, perempuan-perempuan yang mencukur alisnya, serta perempuan-
perempuan yang merenggangkan gigi supaya lebih cantik, mereka telah mengubah ciptaan Allah...”
15
Terjemahan Hadisnya adalah “Allah melaknat perempuan-perempuan yang membuat tato dan minta
ditato, perempuan-perempuan yang mencabut bulu-bulu di wajah, perempuan-permpuan yang menjarangakn gigi
untuk kecantikan yang merubah ciptaan Allah...”
16
Arti terjemahan Hadistnya adalah “Allah melaknat perempuan-perempuan yang membuat tato,
perempuan-perempuan yang menjarangkan gigi untuk kecantikan, yang merubah ciptaan Allah...”
mutsana,17 serta juga terdapat dalam kitab-kitab Hadis lainya. Selajutnya , dikarenakan Hadis
yang dikutip dalam artikel ini merupakan Hadis yang diriwayatkan oleh imam al- Bukhari,
maka kiranya tidak perlu melakukan pengecekan kesalahan sanad Hadis, hal ini karena Hadis
diatas diyakin shahih sebagaimana yang umum dipahami bahwa hadis-hadis yang terdapat
Karena itu penulis, akan langsung membahas maatan Hadis tersebut. Ibnu Hajar al-
Asqalani dalam kitab Fathul Bari-nya mengatakan bahwa yang dimaksud dalam Hadis ini
mengobati atau untuk menutupi aib pada bagian tubuh manusia. Akan tetapi, pembuatan
tersebut akan terlarang jika hanya sekedar memuaskan kecantikan semata. 18 Lebih jauh, Ibnu
Hajar menyatakan bahwa yang dimaksud dengan pemahaman dengan mengubah ciptaan Allah
dimaksudkan dalam hadis tersebut yaitu larangan bagi perempuan untuk mengubah ciptaan
Allah yang hanya bertujuan untuk kecantikan semata, baik itu bertato, mencabut bulu mata dan
memotong giginya,. Hal ini dapat dinisbatkan pada kasus operasi plastik, dalam artian bahwa
upaya operasi plastik yang dilakukan hanya untuk kecantikan semata, maka perbuatan tersebut
Penegasan yang terdapat dalam Hadis tersebut, baik Habis yang menjadi rujukan utama
penulis maupun Hadis-Hadis yang setema atau penguat, kesemuanya mengiri larangan
Allah seperti bertato, mencabut bulu mata dan memotong gigi, termasuk juga operasi plastik
17
Arti terjemahan Hadisnyya adalah “Allah melaknat perempuan-perempuan yang membuat tato dan
perempuan-perempuan yang minta ditato, perempuan perampuan yang mencabut bulu-bulu di wajah, dan
perempuan-perempuan yang meregangkan gigi untuk kecantikan, yang mengubah ciptaan Allah..”
18
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Fathul Bari (Jakarta: Pustaka Azzam,2008), h. 233.
19
Ibid. h. 856.
pada bagian tubuh lainnya tidak dihukumi sebagai perbuatan yang dilarang dan dilaknat apabila
dilandasi oleh unsur kebutuhan yang medesak seperti menutupi aib atau mengobati,
maka dapat di tarik kesimpulan bahwa QS. An-Nisa/4:119 dan Hadis riwayat al-Bukhari dalam
kitab Shahih al-Bukhari no Hadis 5943 menjadi dalil Islam dalam An-Nisa/4:119 mengandung
pemahaman bahwa operasi plastik menjadi perbuatan yang dilarang jika perbuatan tersbut
merusak bagian tubuh manusia, serta tida bersifat kebutuhan atau hanya untuk sekedar
keinginan dan kesenangan. Demikian juga pada hadis riwayat Al-Bukhari yang membolehkan
operasi plastik atau sejenisnya dan sesuatu yang mengubah ciptaan Allah SWT. Jika hal itu
untuk memperbaiki atau mengobati bagian tubuh yang cacat, tetapi jika hanya untuk sekedar
dilarang oleh hukum islam berdasarkan Surah An-Nisa’/4:199 tersebut. Fenomena exstension
yang sedang marak digemari oleh kalangan kaum hawa baik remaja,dewasa, dan para ibu
rumah tangga ternyata dilarang untuk dilakukan oleh hukum Islam. Karena sering ditemui
kasus, setelah menanam bulu mata Extension ternyata bulu mata kita menjadi rontok. Itu
merupakan dampak negatif dan termasuk kasus yang terjadi akibat tanam bulu mata tersebut.
Ternyata iming-iming untuk mempercantik diri untuk membuat bulu mata menjadi lentik,
justru merugikan dengan rontoknya bulu mata asli kita tersebut. Dalam hal ini bukannya hanya
rontok saja, tetapi sampai berkutu karena adanya bakteri di bulu matanya dan menyebabkan
bulu mata kita menjadi botak. Dan itu sudah banyak di jumpain dari beberapa para remaja.
mata ini juga sama hukumnya dengan menyambung rambut. Ini merupakan hasil dari qiyas
menyambung rambut. Keharaman ini juga telah dinyatakan jelas oleh Rasulullah saw sendiri
dalam hadisnya.
Kedua, mudharat yang terkandung dalam praktek ini lebih tinggi dari manfaatnya.
Penggunaan extension bulu mata yang terlalu lama dapat memberikan ketegangan
kepada bulu mata asli. Hal ini karena berat dari bulu mata palsu dapat memberikan tekanan
pada bulu mata asli dan justru dapat menyebabkan bulu mata asli rontok. Pada wanita dengan
akar bulu mata yang tak kuat maka dapat terjadi kerontokan bulu mata permanen21 . Hal ini
disebabkan karena terjadi kerusakan folikel bulu mata yang seharusnya membersihkan kotoran
dan debu agar tidak mengganggu pandangan. Folikel yang rusak atau mengelupas ini akan
20
Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi, Ṣaḥih Muslim, Juz 1, (Beirut: Dār al-Ihya atTuraṡ al-
‘Arabiy, t.th. ), h. 115.
21
https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/hidup-sehat/kecantikan/bahaya-extension-
bulumata/amp/ diakses pada 15 Oktober 2021
menghambat regenerasi bulu mata yang baru. Sehingga jika kehilangan bulu mata asli, maka
Lem yang digunakan untuk menempelkan bulu mata dengan mata mampu menimbulkan
ruam pada mata, atau bahkan mampu menyebabkan mata menjadi merah dan timbul
gelembung seperti terisi air pada kulit wajah, terlebih jika kita memiliki kulit yang sensitif.
pada beberapa perekat extension bulu mata yang beredar, senyawa ini berpotensi menyebabkan
reaksi alergi22 .
3. Mata Terluka
Penggunaan perekat langsung ke bulu mata alami berpotensi menimbulkan infeksi pada
(AAO), terdapat beberapa kasus dari konsumen yang mengalami infeksi pada kornea mata dan
kelopak matanya setelah melakukan perawatan tanam bulu mata. Selain itu, baik subtansi dari
bulu mata palsu maupun perekatnya rentan untuk terpapar bakteri dan virus. Adanya bakteri
dan virus pada bulu mata palsu yang direkatkan pada bulu mata asli berpotensi menyebabkan
bagian depan mata mengalami peradangan, atau dalam dunia medis dikenal dengan
konjungtivis, hal ini dapat mempengaruhi kualitas penglihatan20 . Gejala yang biasanya
dialami adalah bengkak pada kelopak mata, kemerahan pada mata disertai keluhan nyeri, gatal
serta keluarnya kotoran mata berwarna kekuningan. Jika tidak ditangani dengan optimal, maka
dapat menimbulkan luka pada kornea mata, sehingga penglihatan menjadi menurun.23
22
Ibid
23
Ibid