Sap Asi Ekslusif
Sap Asi Ekslusif
ASI EKSKLUSIF
A. LATAR BELAKANG
Mendapatkan Air Susu Ibu atau ASI adalah proses pemenuhan hak
pertama yang harus diterima oleh anak ketika baru lahir dan sebelum
mendapatkan hak yang lain. Namun pada kenyataannya hak dasar anak ini
banyak yang belum terpenuhi. Penyebabnya bermacam-macam, misalnya
karena ASI belum atau tidak keluar, kondisi ibu yang belum memungkinkan
menyusui satu jam pasca melahirkan maka bayi diberi susu formula. Alasan
tersebut sering digunakan untuk tidak memberikan ASI pada saat bayi baru
lahir, sehingga mengakibatkan bayi tidak terpenuhi haknya. Hal ini banyak
terjadi pada bayi dimanapun, tidak terkecuali di Lampung.
B. TUJUAN
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan tentang pemberian ASI ekslusif diharapkan
ibu dapat mengerti dan memahami manfaat ASI ekslusif bagi ibu dan bagi
bayi.
1
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan mengenai ASI Eksklusif, diharapkan ibu
mampu :
a. ibu mampu menjelaskan pengertian ASI Eksklusif
b. ibu mampu menjelaskan kandungan ASI
c. ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu
d. ibu mampu menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi
e. ibu mampu menjelaskan teknik cara menyusui yang benar
f. ibu mampu menjelaskan cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi
ibu yang bekerja
g. ibu mampu memahami masalah dalam menyusui dan penanganannya
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
2. Media dan alat
a. Leaflet
b. LCD
c. Laptop
3. Waktu dan tempat
Hari / Tanggal : Selasa, 27 Oktober 2020
Pukul : 09.00 Wib s/d selesai
Tempat : Rawat Inap RSUD Kabupaten Tangerang
2
4. Setting Tempat
Keterangan :
Media
: Presenter
: Fasilitator
: Observer
: Moderator
5. Pengorganisasian
a. Presenter : Halimatus Sa’diah
b. Moderator : Anggun Nita Wati
c. Fasilitator : Dwi Wirawaty
d. Observer : Yosua Septian
6. Rincian Tugas
a. Presenter : Memberikan penyuluhan
b. Moderator : Mengatur jalannya penyuluhan, membuka dan
menutup acara
c. Fasilitator : Memfasilitasi jalannya penyuluhan
d. Observer : Mengawasi jalannya acara penyuluhan
3
e. Teknik cara menyusui yang benar
f. Cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja
g. Masalah dalam menyusui dan penanganannya
Kegiatan Penyuluhan
4
Menjelaskan teknik
cara menyusui yang
benar
Menjelaskan cara
pemberian dan
penyimpanan ASI
bagi ibu yang
bekerja
Memahami masalah
dalam menyusui dan
penanganannya
a.
3. Penutup 10 Memberikan Bertanya Kata-ka
menit kesempatan bertanya Sasaran dapat kalimat
Melakukan evaluasi menjawab tentang
Menyampaikan pertanyaan yang
kesimpulan materi diajukan
Membagikan leaflet Mendengarkan
dan reinforcement Merespon
Mengakhiri Menjawab salam
pertemuan dan
menjawab salam
D. Kriteria Evaluasi
Kisi-Kisi
5
No Tujuan Intruksional Khusus Jenis No Butir Nilai
(TIK) Tes
1 Menjelaskan pengertian ASI Eksklusif Uraian 1 1
2 Menjelaskan keuntungan ASI untuk ibu Uraian 2 1
3 Menjelaskan keuntungan ASI untuk bayi Uraian 3 1
4 Menjelaskan teknik cara menyusui yang Uraian 4 1
benar
5 Menjelaskan cara pemberian dan Uraian 5 1
penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja
Jumlah 5
Butir Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ASI Eksklusif!
2. Jelaskan keuntungan ASI untuk ibu!
3. Jelaskan keuntungan ASI untuk bayi!
4. Jelaskan teknik cara menyusui yang benar!
5. Jelaskan cara pemberian dan penyimpanan ASI bagi ibu yang bekerja!
Kunci Jawaban
6
Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah kursi
yang ada sandaran punggung dan lengan.
Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak
terlalu jauh dari payudara
Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum
menyusukan dengan payudara yang lain, dengan cara :
Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan pelan
sampai keluar sendawa
Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok punggungnya.
7
freezer kulkas. Untuk ASI yang disimpan dalam freezer,beberapa jam
sebelum disusukan harus dikeluarkan terlebih dahulu untuk
dihangatkan dengan cara direndam dengan air hangat,tanpa harus
dihangatkan secara langsung dengan api karena apabila dihangatkan
dengan api secara langsung maka akan merusak kandungan gizi dalam
ASI.
Cara Penyimpanan :
Skor Penilaian
MATERI
8
ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan
minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan
(Depkes RI, 2004)
ASI Eksklusif dikatakan sebagai pemberian ASI secara eksklusif
saja, tanpa tambahan cairan seperti susu formula, jeruk, madu, air teh,
air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, papaya,
bubur susu, biscuit, bubur dan nasi tim (Utami,2005)
ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi sampai usia 6
bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI dapat
diberikan sampai bayi berusia 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif
selama 6 bulan dianjurkan oleh pedoman internasional yang didasarkan
pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga,
maupun Negara (WHO,2001)
Jadi dapat disimpulkan bahwa ASI Eksklusif adalah pemberian
ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi serta dapat
diberikan sampai bayi berusia 2 tahun.
B. KANDUNGAN ASI
ASI mengadung:
9
3. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan
alergi pada bayi.
PROTEIN 12 gr 3,3 gr
Komposisi ASI mengandung zat-zat gizi, antara Tidak seluruh zat gizi yang
lain:faktor pembentuk sel-sel otak, terkandung di dalamnya
terutama DHA, dalam kadar tinggi. dapat diserap oleh tubuh
ASI juga mengandung whey (protein bayi. Misalnya, protein
utama dari susu yang berbentuk cair) susu sapi tidak mudah
lebih banyak daripada kasein (protein diserap karena
utama dari susu yang berbentuk mengandung lebih banyak
gumpalan) dengan perbandingan 65:35. casein. Perbandingan
whey: casein susu sapi
adalah 20:80.
10
Nutrisi Mengandung imunoglobulin dan kaya Protein yang dikandung
akan DHA (asam lemak tidak polar oleh susu formula berguna
yang berikat banyak) yang dapat bagi bayi lembu tapi
membantu bayi menahan infeksi serta kegunaan bagi manusia
membantu perkembangan otak dan sangat terbatas lagipula
selaput mata. immunoglobulin dan gizi
yang ditambah di susu
formula yang telah
disterilkan bisa berkurang
ataupun hilang.
Pencernaan Protein ASI adalah sejenis protein yang Tidak mudah dicerna:
lebih mudah dicerna selain itu ada serangkaian proses
sejenis unsur lemak ASI yang mudah produksi di pabrik
diserap dan digunakan oleh bayi. Unsur mengakibatkan enzim-
elektronik dan zat besi yang dikandung enzim pencernaan tidak
ASI lebih rendah dari susu formula berfungsi. Akibatnya lebih
tetapi daya serap dan guna lebih tinggi banyak sisa pencernaan
yang dapat memperkecil beban ginjal yang dihasilkan dari proses
bayi. Selain itu ASI mudah dicerna metabolisme yang
bayi karena mengandung enzim-enzim membuat ginjal bayi harus
yang dapat membantu proses bekerja keras. Susu
pencernaan antara lain lipase (untuk formula tidak mengandung
menguraikan lemak), amilase (untuk posporlipid ditambah
menguraikan karbohidrat) dan protease mengandung protein yang
(untuk menguraikan protein). tidak mudah dicerna yang
bisa membentuk sepotong
susu yang membeku
sehingga berhenti di perut
lebih lama oleh karena itu
taji bayi lebih kental dan
keras yang dapat
menyebabkan susah BAB
dan membuat bayi tidak
nyaman.
Ekonomi Lebih murah: menghemat biaya alat- Biaya lebih mahal: karena
11
alat, makanan, dll yang berhubungan menggunakan
dengan pemeliharaan, mengurangi alat,makanan, pelayanan
beban perekonomian keluarga. kesehatan, dll. Untuk
memelihara sapi. Biaya ini
sangat subjektif yang
menjadi beban keluarga.
Kebersihan ASI boleh langsung diminum jadi bias Polusi dan infeksi:
menghindari penyucian botol susu yang pertumbuhan bakteri di
tidak benar ataupun hal kebersihan lain dalam makanan buatan
yang disebabkan oleh penyucian tangan sangat cepat apalagi di
yang tidak bersih oleh ibu. Dapat dalam botol susu yang
menghindari bahaya karena pembuatan hangat biarpun makanan
dan penyimpanan susu yang tidak yang dimakan bayi adalah
benar. makanan bersih akan tetapi
karena tidak mengandung
anti infeksi, bayi akan
mudah mencret atau kena
penularan lainnya.
Pencegahan Bagi bayi yang beralergi, ASI dapat Bagi bayi yang
menghindari alergi karena susu formula alergiterhadap susu
seperti mencret, muntah, infeksi formula tidak dapat
saluran pernapasan, asma, bintik-bintik, menghindari mencret,
pertumbuhan terganggu dan gejala muntah,infeksi saluran
lainnya. napas, asma, kemerahan,
pertumbuhan terganggu
dan gejala lainnya yang
disebabkan oleh susu
12
formula.
(dr. Suririnah,2009)
13
5. Mempercepat kembali ke berat semula
Selama hamil, ibu menimbun lemak dibawah kulit. Lemak ini akan
terpakai untuk membentuk ASI, sehingga apabila ibu tidak
menyusui, lemak tersebut akan tetap tertimbun dalam tubuh.
6. Steril, aman dari pencemaran kuman
7. Selalu tersedia dengan suhu yang sesuai dengan bayi
8. Mengandung antibodi yang dapat menghambat pertumbuhan virus
9. Tidak ada bahaya alergi
14
Teknik menyusui perlu diperhatikan, karena sangat menentukan
keberhasilan dalam mempertahahankan menyusui dan memperbanyak
produksi ASI.
1. Posisi ibu menyusui
a. Duduk dengan posisi enak dan santai kalau perlu pakailah
kursi yang ada sandaran punggung dan lengan.
b. Gunakan bantal untuk mengganjal bayi, agar jarak bayi tidak
terlalu jauh dari payudara
2. Memasukkan puting susu
a. Bila menyusukan mulai dengan payudara kanan, letakkanlah
kepala bayi pada siku bagian dalam lengan kanan, badan bayi
mengahadap ke badan ibu.
b. Lengan kiri bayi di letakkan di seputar pinggang ibu, tangan
kanan ibu memegang pantat / paha kanan bayi
c. Sanggahlah payudara kanan ibu dengan keempat jari tangan
kiri dibawahnya, dan ibu jari diatasnya, tetapi tidak diatas
bagian yang berwarna hitam ( aerola mamae )
d. Sentuhlah mulut bayi dengan putting susu
e. Tunggu sampai bayi membuka mulut lebar-lebar
f. puting susu secepatnya kedalam mulut sampai daerah
berwarna hitam
3. Melepaskan hisapan bayi
Setelah selesai menyusukan bayi selama 10 menit, lepaskanlah
isapan bayi dengan cara:
a. Masukkan jari kelingking ibu yang bersih ke sudut mulut bayi
b. Dengan menekan dagu bayi kebawah
c. Dengan menutup lubang hidung bayi
d. Jangan menarik puting susu untuk melepaskannya
4. Menyendawakan bayi
Setelah hisapan bayi dilepaskan, sendawakan bayi sebelum
menyusukan dengan payudara yang lain, dengan cara :
a. Sandarkan bayi dipundak ibu tepuklah punggungnya dengan
pelan sampai keluar sendawa
b. Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu, sambil digosok
punggungnya.
15
cara direndam dengan air hangat,tanpa harus dihangatkan secara
langsung dengan api karena apabila dihangatkan dengan api secara
langsung maka akan merusak kandungan gizi dalam ASI.
Cara Penyimpanan :
1. Masukan ASI dalam kantung plastik polietilen (misal plastik
gula); atau wadah plastik untuk makanan atau yang bisa
dimasukkan dalam microwave, wadah melamin, gelas, cangkir
keramik.
2. Jangan masukkan dalam gelas plastik minuman kemasan maupun
plastik styrofoam.
3. Beri tanggal dan jam pada masing-masing wadah.
4. Dinginkan dalam refrigerator (kulkas). Simpan sampai batas
waktu yang diijinkan ( + 2 minggu).
5. Jika hendak dibekukan, masukkan dulu dalam refrigerator selama
semalam, baru masukkan ke freezer (bagian kulkas untuk
membekukan makanan).
6. Gunakan sebelum batas maksimal yang diijinkan. (+ 3-6)
3. Payudara Bengkak
16
Pada hari-hari pertama, seringkali menyusui kurang efektif
sehingga ASI mengumpul di dalam payudara, menekan pembuluh
darah dan saluran limfe. Hal ini mengakibatkan payudara menjadi
bengkak dan nyeri.
Untuk menghindari hal tersebut lakukanlah :
a. Susui bayi segera setelah bayi lahir
b. Susui menurut kehendak bayi, jangan dijadwalkan
c. Susui bayi dengan menggunakan tehnik menyususi yang benar
d. Keluarkan sisa ASI dengan tangan atau pompa
Penanganannya:
a. Bayi disusukan untuk menghindari pembengkakan
b. Berikan kompres dingin untuk menguragi nyeri
c. Lakukan pengurutan atau massage payudara
6. Mastitis
17
Mastitis adalah peradangan payudara akibat infeksi. Biasanya
terjadi pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan yang
tersumbat atau luka pada putting yang terinfeksi.
Penanganannya:
a. Kompres air hangat
b. Ibu tetap menyusui bayinya pada payudara yang tidak terinfeksi
c. Cukup istirahat
d. Minum air putih minimal 2 liter/hari
e. Minum anti biotic
f. Lakukan perawatan payudara
DAFTAR PUSTAKA
18
Kristiyansari Weni, 2009,ASI, Menyusui & Sadari, Nuha Medika,
Yogyakarta
Suradi, Rululina dkk,2008, Manfaat Asi dan Menyusui,Fakultas
Kedokteran Universirtas Indonesia, Jakarta
Kartika, 2008. Sehat Setelah Melahirkan. Cetakan ke-1. Yogyakarta:
Kawan Kita.
Roesli Utami,2001, Asi Ekslusif, Pustaka Bunda,Jakarta
FKUI, Buku Pedoman Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal,
Cetakan 1, 2002, Yayasan Bina Pustaka: Jakarta.
http: //depkes.go.id
19