Skripsi
Oleh
JULIAN FAHROJI
NPM. 1501090069
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Fakultas
keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Oleh
JULIAN FAHROJI
NPM. 1501090069
i
KATA PENGANTAR
ﻢﺴﺒ ﷲﺍ ﻥﻣﺤﺮﻠﺍ ﻡﻴﺣﺮﻟﺍ
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
Skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Kerja Sama Naposo Nauli Bulung
untuk melengkapi salah satu syarat bagi setiap mahasiswa perguruan tinggi yang
Program Studi Bimbingan Dan konseling, Fakultas keguruan dan ilmu pendidkan,
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis tidak akan kuat tanpa motivasi dan
bantuan dari berbagai pihak sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan. Pada
2. Ibu Sulhenny Sari Harahap, S.sos., S.Pd,. M.AP selaku Wakil Rektor I
ii
6. Ibu Erlina Harahap, S.Psi, M.Pd selaku ketua Program Studi Pendidikan
ini, yang telah memberikan arahan pada penulis dalam menyusun Skripsi ini.
menyusun Skripsi ini, yang telah memberikan arahan pada penulis dalam
10. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf pegawai Fakultas dan Ilmu Pendidikan di
11. Ibu Fika rani, Amd.Kom, sebagai staf Tata Usaha Program Studi Bimbingan
12. Teristimewa penulis sampaikan kepada Ayahanda dan Ibunda yang terus
iii
Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi isi, Penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembacanya demi
Penulis
JULIAN FAHROJI
NPM : 1501090069
iv
ABSTRACT
This research is based on the problem that humans are social beings, namely
creatures that have the urge to live together in society. A person needs other people to
accompany and live life with him. Humans cannot live independently without the
help of other humans. The formulation of the problem in this research is How Naposo
Nauli Bulung and Parents Collaborate in Overcoming the Negative Impact of
Adolescent Free Intercourse in IV Wek V Village, Padangsidimpuan? The goal to be
achieved is to implement the Cooperation between Naposo Nauli Bulung and Parents
in Overcoming the Negative Impact of Adolescent Free Intercourse in IV Wek V
Village, Padangsidimpuan.
This research uses qualitative research. Qualitative research is a research
method used to examine the conditions of natural objects, where the researcher is the
key instrument. The data collection technique is done by triangulation (combined),
namely making observations (observations), interviews (interviews), documentation
studies and a combination of the three. Based on the results of interviews with
researchers to find out where the collaboration between Naposo Nauli Bulung and
parents in overcoming the negative impact of adolescent promiscuity in IV Wek V
Village, Padangsidimpuan.
i
2. Waktu Penelitian ................................................................ 25
B. Responden Informan Penelitian ................................................ 25
C. Jenis Penelitian ......................................................................... 27
D. Definisi Konseptual................................................................... 27
E. Teknik Pengumpulan data ........................................................ 28
1) Wawancara ......................................................................... 28
2) Observasi ........................................................................... 29
3) Dokumentasi ...................................................................... 30
4) Triangulasi ......................................................................... 31
F. Teknik Analisis Data ................................................................ 31
G. Validitas dan Realibilitas Penelitian Kualitatif .......................... 32
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1. Informan Penelitian di Lingkungan IV Kelurahan Wek V
Kecamatan
Padangsidimpuan Selatan ............................................................................ 26
Tabel 2. Responden Penelitian di Lingkungan IV Kelurahan Wek V Kecamatan
Padangsidimpuan Selatan ............................................................................ 26
iii
MAJELIS PENDIDIKAN TINGGI, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN MUHAMMADIYAH
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TAPANULI SELATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PADANGSIDIMPUAN
Jl. Sutan Muhammad Arief No. 32 - Padangsidimpuan 22716 Telp. (0634) 21696
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Prodi, Bimbingan dan Konseling
Menyatakan, bahwa skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan bukan merupakan
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik orang lain. Semua
sumber yang dikutip/dirujuk telah ditulis sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan bersedia
menerima konsekuensi apapun sesuai dengan aturan yang berlaku bila kemudian
JULIAN FAHROJI
NPM. 1501090069
1
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang memiliki dorongan untuk
menemani dan menjalani hidup bersamanya. Manusia tidak bisa hidup secara mandiri
kelompok manusia, mulai dari kelompok yang kecil, sedang, sampai dengan
kelompok yang besar. Aneka ragam kelompok tersebut dapat berwujud keluarga,
orang dengan yang lainnya atau antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Namun jika pergaulan manusia tidak diatur dengan peraturan, baik norma hukum
ataupun norma agama yang berlaku dalam suatu masyarakat, maka pergaulan
manusia terutama kaum remaja akan mengarah kepada hal-hal yang tidak terpuji.
Sebagai contoh, berbagai kasus yang selama ini sering terjadi di masyarakat
seperti beredarnya VCD porno, rekaman pesta seks yang dilakukan remaja, seorang
remaja siswi menjajakan tubuhnya hanya karena sebuah HP, penemuan mayat bayi
yang baru dilahirkan, banyaknya jumlah remaja siswi yang melakukan aborsi,
ditemukannya remaja putri yang sudah hamil sebelum lulus dari bangku sekolah,
1
2
jumlah penderita penyakit HIV AIDS. Semua peristiwa itu ada didepan mata kita dan
Masa remaja merupakan masa transisi dan anak – anak menuju dewasa pada
masa ini seorang dengan mudah mendapatkan pengaruh dari luar. Remaja memiliki
rasa penasaran yang tinggi untuk mencoba hal – hal baru. Hal ini membuat remaja
menjadi rentan terhadap berbagai pengaruh negative. Pergaulan bebas adalah hal
negative yang banyak terjdi pada remaja saat ini. Pada remaja yang melakukan
pergaulan bebas mengunakan narkoba dan seks bebas menjadi suatu hal yang biasa.
Data dari badan narkotika nasional tahun 2013, 22% dan 4 juta penduduk Indonesia
yang menyalahgunakan narkoba adalah remaja, atau sekitar 880 ribu penyalahguna
napza adalah pelajar dan remaja pada tahun 2017, sekitar 27,32 persen pengguna
narkoba di Indonesia berasal dari kalangan remaja dan angka tersebut kemudian akan
Masalah izin yang dilakukan remaja akibat dari pergaulan bebas adalah seks
bebas. Saat ini seks bebas sebagai salah bentuk dari pergaulan bebas juga menjadi
sebuah tindakan yang dianggap biasa dikalangan remaja. Sama halnya pada
penggunaan narkoba, seks bebas juga memberikan dampak negative pada remaja.
Dampak negative yang disebabkan oleh seks bebas yang umum terjadi yaitu
terjangkit penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS atau kehamilan diluar nikah.
kementrian kesehatan, masalah besar yang dihadapi adalah kasus AIDS, tahun 1987
s/d September 2014 kasus AIDS yang ditangani adalah 55,799 kasus 2,9%
diantarkannya kelompok usia 20-29 tahun dan 3,1% diantaranya kelompok usia 15-19
tahun. Masalah narkoba dan seks bebas ini akan mengganggu perencanaan kehidupan
Pada tahun 2009, perkara dispensasi nikah di pengadilan Agama (PA) Medan
ada 60 kasus, tahun 2010 naik menjadi 120 kasus, tahun 2011 naik menjadi 145
kasus, tahun 2012 naik lagi menjadi 172 kasus. Mayoritas alasan dispensasi nikah ini
juga nyaris sama, yaitu remaja putrinya hamil terlebih dahulu. Surat dispensasi nikah
salah satunya dibuat karena usia pengantin masih dibawah umur yang diizinkan UU
NO 1 tahun 1974 tentang perkawinan, yaitu 16 tahun bagi perempuan dan 19 tahun
di Pengadilan Agama (PA) Padangsidimpuan ada 80 kasus, tahun 2012 naik menjadi
150 kasus, tahun 2013 naik menjadi 160 kasus. Masalahnya juga tetap sama yaitu
meningkatnya jumlah remaja putri yang hamil terlebih dahulu ini erat hubungannya
dengan kemajuan teknologi. Saat ini hampir semua remaja kita sudah sangat akrab
dengan alat-alat canggih yang dapat merekam dan mengirim gambar serta film secara
cepat. Hampir semua siswa sekolahmenengah sudah sangat akrab dengan teknologi
ini. Alat-alat seperti itu juga bukan lagi termasuk barang yang mewah dan mahal.
Handphone seharga uang jajan satu bulan siswa sekarang sudah cukup untuk
sangat mustahil untuk dibendung. Hal ini terbukti dari berbagai razia yang
hasil yang sama. Banyak Handphone siswa yang berisi film yang tidak layak untuk
ditonton.
minimarket Medan menjelang hari valentine tahun ini mengalami peningkatan 3 kali
lipat. Pembelinya didominasi oleh kalangan remaja. Namun transaksi menjelang hari
93,7% remaja SMP dan SMA pernah ciuman, meraba alat kelamin dan seks
oral
jumlah kasus yang berbeda. Tidak hanya itu, dari data badan kependudukan dan
Indonesia Pada tahun 2005-2013, remaja yang mengaku memiliki teman yang pernah
berhubungan seksual sebelum menikah pada usia 14-19 tahun, saat ini masih pada
angka 40,5% untuk remaja putri, 39,7% untuk remaja putra. Sedangkan temuan
Sedangkan dari data yang peneliti dapatkan dari badan kependudukan dan
Kesehatan Reproduksi Remaja pada tahun terakhir 2012-2014, remaja yang mengaku
pernah berhubungan seksual sebelum menikah pada usia 14-19 tahun saat ini masih
dalam angka 45,5% untuk remaja putri, 44,9% untuk remaja putra. Sedangkan
Fenomena pergaulan bebas yang terjadi di kalangan siswa remaja sudah cukup
(Pacaran) sebagai hal yang biasa. Padahal berawal dari hal tersebutlah fenomena
pergaulan bebas tersebut berawal. Pengaruh kebudayaan barat yang terjadi pada
yang awalnya hanya sekedar mengikuti budaya barat, namun lama kelamaan
mencoba dan mempraktikkan budaya barat tersebut tanpa mengerti esensi dari
budaya itu sendiri. Gaya hidup seks bebas para artis dan selebriris dunia ditiru oleh
artis dan selebritis indonesia, dan celakanya mereka justru menjadi idola para remaja.
Saat ini kita banyak melihat bahwa kalangan remaja menjadikan hal
Minggu) sebagai hal yang biasa, banyak juga siswa remaja yang bertemu hanya
berdua di tempat sepi tanpa adanya pembatas. remaja seakan tidak menghiraukan
terutama naposo nauli bulung menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya
pergaulan bebas remaja. Tanpa adanya kontrol yang baik dari orangtua, warga
Bulung membuat remaja seakan bebas berbuat apa saja sehingga pergaulan Remaja
tersebut seakan tidak ada penghalang di antara mereka untuk berbuat khalwat.
Naposo Nauli Bulung membuat situasi ini bertambah kronis. Secara logika jika
fenomena ini terus dibiarkan begitu saja, dapat diyakini, puluhan tahun kemudian
Indonesia akan menjadi bangsa yang tidak punya moral. Tepatnya jika generasi yang
diusung dengan pergaulan bebas tersebut kelak telah menjadi kepala keluarga dan
Bulung sangat penting untuk memantau dan mengarahkan tingkah laku remaja, agar
remaja – remaja tersebut tidak terjerumus kedalam pergaulan yang tidak baik.
remaja - remaja generasi penerus bangsa ini. Wawasan moral yang harus diberikan itu
memberi pemahaman akan bahaya seks bebas dan memberikan pendidikan kesehatan
reproduksi. Fenomena pergaulan bebas yang terjadi di IV Kelurahan Wek V
Padangsidimpuan masih banyak yang tidak wajar cara bergaulnya, sepert remaja -
remaja yang masih pacaran dengan tidak ada rasa takut sama sekali, dan didalam
rumah sebagian remaja masih sering bercanda dengan cara yang tidak wajar.
meneliti secara ilmiah mengenai masalah “Kerjasama Naposo Nauli Bulung Dan
Sesuai latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini
1. Sebagian remaja masih banyak yang belum tahu dampak negatif pergaulan
3. Masih banyak remaja yang masih menonton film-film yang tidak pantas untuk
di tonton.
4. Sebagian remaja yang masih kurang perhatian dari kedua orangtuanya, dan
6. Masih banyak remaja yang terpengaruh pada ajakan temannya dan akhirnya
C. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut adalah :
Padangsidimpuan ?
D. Tujuan Penelitian
Nauli Bulung Dan Orangtua Dalam Mengatasi Dampak Negatif Pergaulan Bebas
E. Manfaat Penelitian
1) Manfaat Teoritis
Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti lain yang berminat
1. Bagi masayarakat
a. Bagi orangtua dan anak, penelitian ini menjadi suatu masukan supaya
pendidikan (fkip) umts. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian
2. Bagi penelitian
3. Bagi pembaca
bagi pembaca.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Naposo berasal dari kata “ poso” yang berarti muda dan “ naposo-
poso” berarti pemuda. Nauli berarti “yang cantik” dan nauli bulung artinya
Angkola, naposo nauli bulung diambil dari kata naposo dan bulung.
a. Naposo yang berarti muda, baik anak lelaki masih dalam kehidupan
yang masih muda, atu belum berumah tangga. Begitu juga anak
masih hijau daun, yang masih menunggu saat mejadi daun yang tua.
tangga.
10
11
tuntutan dan perintah dari orang-orang tua atau yang dituakan dalm
hijau dalam tata karma, dan masih menantikan pembinaan dan bimbingan.
dari warna putih dan hijau. Warna putih melambangkan sifat dan hati
mereka yang dapat menerima segala bimbingan dari para orang tua.
Selain mereka masih hijau dalam segala sesuatuya, warna hijau juga
tugas kewajiban :
baiknya.
diperlukan
d. Menghidang makanan (mangoloi)
(marsonduk)
dalam desa.
B. Orang Tua
1. Pengertian Orangtua
Orangtua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu,
dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat
bermasyarakat.
besar telah tergantikan oleh keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan
diartikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
bagi kita. Orangtua yang telah mengasihi kita, memelihara kita sedari kecil,
bahkan walaupun bukan yang melahirkan kita ke dunia, namun mereka yang
Dari ujung helai rambut sampai ujung kuku kaki anak harus
kedalam pergaulan bebas tidak bisa dilepaskan dari perhatian orangtua. Mau
tidak mau itu adalah tugas wajib bagi orangtua mengetahui keadaan si anak.
Tidak hanya itu lingkungan keluarga, sekolah dan teman sebaya mempunyai
(2000:45)
e. Menghormati anak.
h. Orang tua menjadi teman diskusi dan sumber informasi bagi anak
orangtua yaitu :
a) Memelihara dan membesarkan anak. lni adalah bentuk yang paling
dengan baik seperti yang diharapkan. (a) Adanya kunjungan kerumah anak
didik dimana guru BK bisa berjumpa langsung dengan orangtua siswa dan
jalan yang paling tepat agar masalah siswa tersebut dapat diatasi dengan
baik. (c) Orangtua dan guru BK bisa saling mengenal dan mempercayai,
maka siswa-siswi tidak akan menentang salah satu dari mereka, ketika anak-
C. Pergaulan Bebas
norma agama maupun norma kesusilaan. Di zaman yang serba canggih ini
Namun dibalik semua itu terdapat dampak negatif bagi orang yang menyalah
gunakannya. Seperti yang kita dengar di lingkungan tempat tinggal kita dan
syarat, dan perasaan malu atau pergaulan bebas dapat diartikan sebagai
dan bebas.
yang meliputi tingkah laku individu. Pergaulan antar sesama manusia harus
Apabila dalam pergaulan khususnya pada siswa remaja yang tidak bertujuan
Pergaulan bebas dapat diartikan sebagi suatu proses hubungan timbal balik
yang buruk antara individu yang satu dengan individu yang lain, dimana
e. Pacaran yang bukan sekedar berkumpul untuk belajar, akan tetapi ada
unsur rasa senang dan perasaan bergelora disertai percikan bunga api
cinta.
sebagainya.
ketidak mampuan remaja dalam memanfaatkan waktu luang dan tidak dapat
kurang
arti, siswa remaja yang tidak memanfaatkan waktu dengan baik lebih
hal yang sesungguhnya tidak perlu akan lebih mudah terbawa arus
pergaulan bebas.
bercerainya orangtua.
terhadap sesuatu yang baru. Remaja masih dalam tahap mencari jati
dirinya dan mereka mencari sesuatu yang menyenangkan baik itu benar
atau salah.
melakukan perjudian.
10. Adanya paham seks sekuler yang sudah membudaya dalam pergaulan
yang rahasia.
dilihatnya.
2. Remaja dapat melakukan aborsi akibat rasa malu hamil diluar nikah,
5. Masalah lain dimasa yang akan datang seperti masalah ekonomi yang
7. Ketergantungan Obat, dari ajakan teman karena pikiran yang masih labil
Daripada kalian yang masih remaja ini membuang waktu kalian dengan
untuk korban bencana alam atau dari hal yang sepele kamu bisa
c. Jujur pada diri sendiri, Menyadari dan mengetahuiapa yang terbaik untuk
d. Berpikir masa depan, Berpikir masa depan adalah agar dapat menyusun
yang dia impikan agar tidak menjadi seorang yang hampa tanpa harapan
bebas.
tahu akan diri dan tidak mengajak kepada hal yang negatif karena
pencegahan.
h. Menegakkan Aturan Hukumdengan penegakan aturan hukum
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
istilah populasi, tetapi oleh spadley dinamakan “social situation” atau situasi social
yang terdiri atas tiga elemen yaitu tempat (place), pelaku (actors), dan aktifitas
(activity) yang berinteraksi secara sinergi, situasi social tersebut dapat dinyatakan
sebagai obyek penelitian yang ingin diketahui apa yang terjdi didalamnya.
narasumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Maka untuk
selanjutnya sampel yang dimaksud dalam penelitian ini disebu infoman, karena
25
26
Diantara sekian banyak informan tersebut, ada yang disebut narasumber kunci (key
informan ) seorang ataupun beberapa orang yaitu orang atau orang yang paling
banyak menguasai informasi (paling banyak tahu) mengenai objek yang sedang
berikut:
berikut :
Tabel 1
Informan Penelitian di Lingkungan IV Kelurahan Wek V
Kecamatan Padangsidimpuan Selatan
No Nama Keterangan
1 K 1. Remaja
Jenis kelamin : laki-laki
2 T 2. Remaja
Jenis kelamin : laki-laki
3 P 3. Remaja
Jenis kelamin : perempuan
berikut :
Tabel 2.
Responden Penelitian di Lingkungan IV Kelurahan Wek V
Kecamatan Padangsidimpuan Selatan
No Nama Keterangan
1 NS Responden/orangtua
2 JR Responden/orangtua
3 MA Responden/orangtua
Jumlah 3 Orang
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
metode penelitian kualitatif adalah apabila ingin melihat dan mengungkapkan suatu
keadaan maupun suatu objek dalam konteksnya, menemukan makna atau pemahaman
yang mendalan tentang suatu maslah yang dihadapi yang Nampak dalam bentuk data
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi
di pandu oleh fakta – fakta yang ditemukan pada saat bersifat induktif berdasarkan
fakta- fakta yang di temukan dan kemudian dapat dikonstruksikan menjadi teori.
Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data
Makna adalah data yang sebenarnya data yang pasti yang merupakan suatu
nilai dibalik data yang tampak. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif tidak
D. Definisi Konseptual
Pergaulan bebas adalah bentuk perilaku yang tidak wajar atau menyimpang
dimana makna bebas tersebut adalah menyelisihi dari batas norma agama maupun
norma kesusilaan. Namun dibalik semua itu terdapat dampak negatif bagi orang yang
menyalah gunakannya. Seperti yang kita dengar di lingkungan tempat tinggal kita dan
di media massa pun demikian banyak permasalahan. Pergaulan bebas dapat diartikan
sebagi suatu proses hubungan timbal balik yang buruk antara individu yang satu
dengan individu yang lain, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi atau
dalam memanfaatkan waktu luang dan tidak dapat mengendalikan diri terhadap
1) Wawancara
informasi melalui kegiatan tanya jawab secara langsung pada responden. Wawancara
adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak,
(2002:319) yaitu:
a. Wawancara terstuktur
data telah mengetahui dengan pasti informasi apa yang akan diperolehnya.
secara lebih terbuka, dimana pihak yang di ajak wawancara diminta pendapat
2) Observasi
sebagai berikut :
a. Observasi Partisipatif
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang
Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus
Dalam penelitian ini observasi yang digunakan peneliti adalah observasi terus
terang atau tersamar. Observasi yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan
dan peninjauan langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data serta informasi
yang akurat.
Menurut A.Muri Yusuf (2011:109) observasi dapat dibedakan atas dua bentuk
yaitu:
program atau kegiatan yang diamati. Dengan cara demikian pengamat betul
3) Dokumentasi
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi berbentuk tulisan, gambar atau
yang bersifat menghubungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber
kualitatif adalah mengunakan kata kata yang selalu disusun dalam sebuah teks yang
diperluas atau yang dideskripsikan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian
kualitatif adalah analisis deskriptif kualitatif dimana data dan informasi yang
diperoleh dari lapangan dideskripsikan secara kualitatif, dengan titik tekan pada
Sementara itu, untuk memperoses analisis data dalam model miles dan
huberman, dapat melalui tiga proses, yaitu proses reduksi data, proses penyajian data,
jumlahnya cukup banyak dan rumit. Untuk itu peneliti perlu menganalisis data
dengan cara reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memfokuskan dan
memilih hal yang penting sehingga mendapatkan mengambarkan yang jelas dan
mempermudah peneliti
selanjutnya.
1. Pengertian
penelitian. Kalau dalam obyek penelitian terdapat warna merah, maka peneliti
akan melaporkan warna merah. Bila peneliti membuat laporan tidak sesuai
dengan apa yang terjasi pada obyek, maka data tersebut dapat dinytakan tidak
valid.
personalistik dan tidak ada dua penelitian akan mengunakan dua cara yang
persis sama.
1) Trianggulasi
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
dan waktu.
a) Triangulasi Sumber
teman murid yang bersangkutan dan orangtua. Data dari tiga sumber
berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber tersebut. Data yang telah
tersebut.
b) Triangulasi Teknik
mana yang dianggap benar. Atau mungkin semua benar karena sudut
pandangnya berbeda-beda
c) Triangulasi Waktu
data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu dalam rangka
pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah
akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk
BAB IV
A. Gambaran Umum
karna di Kota inilah para petani salak yang berada di Kabupaten Tapanuli Selatan
( yang mengelilingi wilyah kota ini ), terutama pada kawasan di kaki Gunung
luas, na=yang, dan dimpu= tinggi) yang berarti “hamparan rumput yang luas
yang berada di tempat yang tinggi”. Pada zaman dahulu daerah ini merupakan
tempat persinggahan para pedagang dari berbagai daerah, pedagang ikan dan
Padangsidimpuan-sibolga.
kemudian menjadi kota. Kota ini dibangun pertama kali sebagai benteng pada
tahun 1821 M oleh pasuan Paderi yang di pimpin oleh Tuanku Imam Lelo.
Benteng ini membentang dari Batang Ayumi sampai Aek Sibontar. Sisa sisa
benteng peeninggalan Perang Paderi saaat ini masih di temukan , walau sudah
tidak terawat dengan baik. Salah satu pengaruh pasukan paderi ini pada kota
40
bentukan mereka ini ialah agama yang dianut oleh mayoritas penduduk kota ini
agama islam.
Belanda di sana masih dapat di jumpai berupa pos kantor polisi di pusat kota.
2010, penduduk yang beragama Islam: 89,95%, Kristen: 8,94%, Katolik: 0,46%,
Lintang Utara dan garis bujur 99 013’00”-99 020’00” Bujue Timur dan berada
pada ketinggian 260 samapai 1.100 meter di atas permukaan laut. Sebelah Utara
Sejak pemerintahan Hindia Belanda hingga kota ini berubah menjadi Kota
terbagi atas enam wek, yakni wek I (kampong marancar), wek II (pasar julu),
wek III (kampung teleng) wek IV (kampung jawa dan kantin) wek V pasar
siborang dan sitamiang) wek VI (kampong darek). Kemudian sejak tanggal 2 juni
Negeri) dan swasta sebanyak 91 unit, setingkat SMP, MTs Negri dan swasta
sebanyak 34 unitdan SMA dan SMK Negri dan swasta sebanyak 10 unit. Satu
swasta yaitu IPTS Kota Padangsidimpuan, sedangkan salah satu perguruan tinggi
Tepat di pusat kota terdapat alun-alun yang disebut dengan Alaman Bolak
Bonang, dan Masjid Raya Albror. Kota ini jga memiliki klup sepak bola yang
trantibun
P : 3 Orang
a. Islam : 3.
723 Orang
d. Budha : 0 Orang
e. Hindu : 0 Orang
B. Temuan Penelitian
a. NS ( responden )
b. JR ( responden )
ya.
c. MA (responden)
d. K ( informan )
Mei 2002.
e. T (informan)
Januari 2001.
f. P ( berumur )
12 februari 2002.
Pada bab ini peneliti akan menguraikan data hasil penelitian tentang
permasalahan yang telah dirumuskan pada BAB I, yaitu kerja sama orang
tua dan naposo nauli bulung dalam mengatasi dampak negatif pergaulan
Analisis ini sendiri terfokus pada anak yang mengalami pergaulan bebas
remaja, yang dikaitkan kepada beberapa unsur atau identifikasi masalah.
kenakalan remaja karena sikap dan perlakuan orang tua yang tidak
berikut :
“yang saya lihat keadaan ekonomi mereka yang bisa di bilang serba
ada dan cukup”
“yang saya tahu mereka termasuk orang yang berada di kelurahan ini
semua di bilang serba ada atau cukup”
tentang belajar?
“Minat sih minat belajar tapi kalau belajar di ruaanga saya agak malas
dan mau tidur aja bawaan nya, ada jaga sih beberaapa mata pelajaran
aku tidak malas yaitu pelajaran olah raga dan seni budaya terutamanya,
karna pelajaran tersebut tidak dalm ruangan saja, ada jga permainan
nya, kalau seni budaya ada pelajaran musik nya jadi itulah yang bikin
saya tidak malas dan ngantuk waktu belajar”
“Saya lihat dia agak kurang jaga minat belajar nya, pernah juga saya
lihat dia tidur dalam kelas waktu pelajaran sedang berlangsung, pada
waktu dia masih sekolah, sering juga saya dengar ibu nya marah marah
padanya tentang dia kurang minat belajar nya”
“Saya lihat anak itu sering bermain dan keluar bersama teman teman
nya, kalau belajar saya lihat dia kurang lah, ketika dia di suruh belajar
malah dia pergi dan tidur”
“Saya lihat minat dia kurang tentang belajar karna dia banyak aku lihat
bermain sehingga dia sering pulang malam sampe rumah nya”
adalah bahwa NS minat belajar nya kurang, bahkan dia malas belajar di
sekolahnya, bahkan dia ke tiduran juga di kelas waktu belajar, dia juga
pendidikan anak?
“kalau Ibu sih sangat perhatian pada sekolah saya, saya nya aja sih
yang kurang belajar nya, sehingga saya sering di marahi ibu tentang
belajar,setiap bentar disuruh belajar bair bagus nialainya ,tpi saya nya
malas, kadang kadang saya turuti juga agar tdik terelalu marah pada
saya”
“Kalau perhatian org tua nya gak kurang lah saya lihat, setiap hari saya
dengar ada kata nyuruh belajar, tapi gak tau lah kalau anak nya mau
ikuti kata orang tua nya”
“Saya lihat perhatian orang tua nya di bilang sangat mendukung nya
tapi anak nya aja yang gak mau saya lihat, bahkan saya pernah lihat dia
bolos sekolah”
“yang saya tau sekolah anak dia termasuk sekolah favorit juga di kota
ini, jadi fasilitasnya gak bakalan banyak yang kurang, dan murid nya
juga termasuk sekolah murid terbanyak di kota padangsidimpuan”
“yang saya tau sarana prasarana sekolah tempat dia sekolah itu sangat
lah lenkap, dan memadai untuk fasilitas belajar nya”
berikut : sarana prasarana sekolah nya sangat lengkap untuk fasilitas belajar
favorit di padangsidimpuan.
putus sekolah karna dia kurang minat belajar nya, terungakap hasil
sebagai berikut :
“kalau ekonomi kami bang seperti abang lihat sekarang kami hanya
kadang sebatas cukup kadang kurang bang jadi bang uang untuk
kebutuhan sehari hari aja pas pasannya, tidak cukup di bagi untuk uang
sekolah, dulu bang waktu saya sekolah tigkat SMP saya sering itu
tidak bawa duit jajan ke sekolah, itu pun saya bisa sekolah sampe di
situ lantaran sekolah masih gratis, tidak membayar uang sekolah
kecuali uang buku buku gitu bang”
Lebih lanjut lagi wawancara dengan informan I pada tanggal 04
“setau saya ekonomi orang itu rendah, bisa di bilang miskin, pekerjaan
orang tua nya aja tak menentu kadang aku liahat dia pergi kerja ,
kadang gak diam aja di rumah nya”
“Yang saya tau mereka termasuk orang yang kurang berada / miskin di
kelurahan ini semua di bilang serba ada, cukup”
kekurangan.
dalam belajar ?
“Kalau minat saya belajar sangat minat, saya rajin balajar ia pun
keadaan saya seperti ini, karena cita cita saya dari dulu jadi guru, saya
setiap di tanya guru mudah mudahan dapat”
“Yang saya lihat dia dia rajin kali belajar nya, jadi dia sangat minat
dalam belajar”
Lebih lanjut lagi wawancara dengan informan II pada tanggal 05
“yang saya tau dia itu rajin belajar bahkan dia dapat rangkin terus di
sekolah nya biarpun rangking itu gak dapat juara tapi dapat 10 besar di
kelas nya”
“Saya lihat minat dia tentang belajar sangat lah rajin, buktinya aja dia
dapat rangkin 10 besar di sekolah nya”
belajar nya sangat lah kuat, rajin untuk belajar sehingga dia pernah dapat
“perhatian orang tua saya bang gak kurang lagi sebelum ibuk suruh
pun saya kerjakan tugas sekolah saya itu bang, hampir setiap hari ibu
saya menyemangati saya untuk lebih giat belajar nya agar aku besar
nantik tidak seperti orang tua saya, itu lah yang di bilang orang tua
saya salah satu nya”
“Setau saya orang tua nya sangat perhatian pada anak nya, apalagi
dalam hal pendidikan sangat perhatian, hampir setiap saya lewat dari
depan rumah nya saya lihat dia mengajari anak anak nya belajar”
Lebih lanjut lagi wawancara dengan informan II pada tanggal 05
“kalau perhatian nya itu saya kurang tau tapi biasanya orang tua kalau
waktu malam pernah saya dengar menyuruh anaknya belajar”
“Saya lihat perhatian orang tua nya di bilang sangat mendukung nya
apalagi dalam hal pendidikan orang tua nya sangat antusias dalam
mangajari anak nya, memotovasi nya”
orang tuanya sangat memperhatikan, karna orang tua lah yang pertama
membuat kita semangat dalam belajar, dia juga me motivasi kita agar tidak
“setau saya sekolah dimana ia sekolah itu sarana dan prasarana nya itu
cukup lengkap, apalagi dalam sarana prasaran belajarnya saya kira itu
lagi yang lebih lengkapnya”
“yang saya tau sarana prasarana sekolah tempat dia sekolah itu sangat
lah lenkap, dan memadai untuk fasilitas belajar nya”
“Yang saya tau mereka termasuk orang yang kurang berada / miskin di
kelurahan ini semua di bilang serba ada, cukup”
“kalau minat nya minat sih bang, kadang saya malas jaga belajar lihat
lihat cara guru nya mengajar, kalau asik cara gurunya mengajar jadi
kita gak mudah bosan belajar”
“kalau yang saya lihat minat belajar nya masih belum tentu soal nya
kadang dia rajin dan kadang tidak”
“yang saya tahu dan lihat minat nya kurang lah soalnya dia belajar”
tersebut sangat lah rajin, minat nya cukup tinggi untuk masalah pendidikan.
“kalau perhatian nya perhatian bang, sering juga ibu nyuruh belajar, di
bilang hampir setiap hari ibu nyuruh kami belajar”
“yang saya tahu kalau perhatian semua orang tua itu pasti sangat
perhatian apalagi tentang pendidikan, pendidikan itu untuk menunjang
kehidupan di masa depan nya kelak nanti”
“yang saya tahu peran orang tua dalam pendidikan anak sangat lah
penting, agar anak lebih giat belajar nya”
“setau saya orang tua nya sangat perhatian soalnya saya dengar sering
orang tuan nya menyuruh belajar dan mengajari anak anak nya”
dalam pendidikan anak nya sangat lah penting, agar menunjang kehidupan
“yang saya tahu sarana prasarana sekolah sangat lah penting untuk
menunjang keberlangsungan proses belajar mengajar agar efektif,
kalau sekolah dimana MA sekolah di bilang sangat lengkap”
Siswa dapat putus sekolah yang di sebabkan oleh alasan alas an yang
masalah pribadi. Banyak siswa berhenti sekolah dan kemudian bekerja untuk
faktor utama dari latar belakang keluarga yang berkaitan sangat erat dengan
putus sekolahnya seorang siswa. Siswa yang memiliki keluarga dengan kelas
percaya diri yang rendah, memiliki harapan pendidikan yang rendah serta
Suyanto, 2012: 367), bahwa “rendahnya pendidikan dan wawasan orang tua
“bagi anak-anak dari keluarga miskin, putus sekolah ditengah jalan dan
kemudian memilih segera bekerja atau sekedar membantu orang tua mencari
nafkah sering kali menjadi pilihan yang terpaksa diambil karena ditengah
mempertahankan anak untuk tetap sekolah kerap kali menjadi beban yang
terlampau berat”. faktor yang paling sering menjadi penyebab anak putus
sekolah berkaitan dengan peran dan fungsi anak sebagai salah satu sumber
pendapatan strategis bagi keluarga (membantu orang tua bekerja). Selain itu,
putus sekolah.
anak mengalami putus sekolah yaitu karena faktor ekonomi, khususnya bagi
petani yang ada di kelurahan batang ayumi julu. Tingkat pendapatan orang
anak. Harga sayur yang dinilai petani sayuran sangat rendah yaitu hanya
sekitar Rp. 1.000 - 1.500 / ikat. Sedangkan harga kebutuhan pokok yang
semakin tinggi, menyebabkan orang tua bekerja lebih keras untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Berangkat bekerja lebih awal dan pulangnya lebih lama
(waktu banyak tersita untuk bekerja), dan malam harinya tidur lebih awal,
sehingga tidak bisa mendampingi anak dalam belajar. Selain itu, tingkat
pendidikan orang tua yang tergolong rendah, menyebabkan orang tua kurang
pembelajarannya di rumah.
alasan anak putus sekolah. Melihat orang tua yang bekerja seharian,
bekerja di kebun.
cinta kasih yang menjiwai hubungan orang tua dan anak. Kasih sayang orang
tua yang ikhlas dan murni akan mendorong sikap dan tindakan rela
tanggung jawab sosial adalah bagian dari keluarga yang pada gilirannya
kehidupan anak kelak, sehingga bila ia telah dewasa akan mampu mandiri.
memberikan motivasi kepada anak sehingga anak rajin dalam belajar dan
berikan sekolah, tidak membiarkan anak bekerja mencari uang dalam masa
belajar, dan tidak memanjakan anak dengan memberikan uang jajan yang
dan kesehatan anak mereka. Banyak orang tua yang tidak mempunyai
pengawasan.
sekolah. Asosiasi orang tua-guru adalah cara yang paling umum dimana
bahwa masih kurangnya upaya orang tua untuk mengatasi anak putus
sekolah. Anak kurang mendapatkan bantuan ketika belajar, dorongan,
motivasi dan pengawasan dari orang tua. Hal ini dikarenakan kurangnya
pengetahuan orang tua tentang pentingnya pendidikan bagi anak. Orang tua
Pengawasan dan motivasi juga kurang diberikan oleh orang tua. Kebanyakan
orang tua sibuk bekerja, sehingga waktu untuk keluarga tidak banyak. Pada
malam harinya, orang tua tidur lebih awal sehingga tidak mengawasi anak
ketika belajar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa upaya dari orang tua untuk mengatasi anak
putus sekolah belum terlaksana dengan baik karena masih kurangnya bantuan
orang tua kepada anak, baik dalam bentuk memotivasi, mengawasi kegiatan
tugas sekolah.
65
BAB V
A. Simpulan
penyebab anak putus sekolah umumnya adalah karena faktor ekonomi. Hal ini
terbukti dari orang tua anak yang mengalami putus sekolah yang hanya
putus sekolah. Selain itu, pendidikan orang tua yang rendah mengakibatkan
tua tentang materi pelajaran. Kemudian memiliki teman sebaya yang juga
sekolah. Hal ini terbukti dari informan anak yang mengalami putus sekolah
siswa mengalami putus sekolah pada jenjang SMA adalah faktor ekonomi
keluarga yang tidak mampu, sehingga akhirnya faktor ini berakibat pada
yang kurang memiliki kemauan dan wawasan untuk masa depan pendidikan
B. Saran
berikut:
Dapat memilah-milah mana teman yang baik dan yang buruk supaya anak
menyampaikan saran-saran kepada orang tua/wali murid yang memiliki anak putus
pengawasan, serta tidak membiarkan anak bekerja yang menyebabkan fisik anak
pentingnya pendidikan formal kepada orang tua, ketika diadakan pertemuan orang tua
murid dengan guru, serta saat acara kenaikan kelas dan kelulusan agar orang tua bisa
Selain itu, ketika berada di lingkungan sekolah, guru sebaiknya mengingatkan anak
yang mencukupi untuk keperluan sekolah anak dan mengambil data anak putus
NO PERTANYAAN
1 Apa saja kenakalan remaja yang anda perbuat ?
2 Mengapa anda melakukannya ?
3 Bagaimana perhatian orangtua terhadap anda ?
4 Coba jelaskan sikap anda ketika orang tua anda memberi nasehat ?
TABEL HASIL WAWANCARA
Responden I
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
NO PERTAYAAN JAWABAN
1 Apa saja kenakalan remaja Saya pernah minuman keras, ngelem balap liar bang, aku
yang anda perbuat ? kurang tenang dalam rumah karna yang ada berantam aja
terus dirumah, Bapak sama mamak tiap hari berantam aja
gak ada kedamaian dalam rumah bang makanya aku
lampiaskan dengan minum minuman keras
2 Mengapa anda Saya penasaran bang karna ingin tahu bagaimana
melakukannya ? rasanya, dan sering juga diajak kawan kawan bang di
tempat ngumpul ngumpul kami kadang buang suntuk
juga bang dengan minuman keras”
3 Bagaimana perhatian Orang tua bang perhatian tapi orang tua ku bang sibuk
orang tua terhadapmu ? bekerja dari pagi sampe sore bang, aku juga gak betah bang
dirumah, vuma aku yang belum menikah di keluarga kami
bang
4 Coba jelaskan sikap anda Kalo orang tua ku bang memberi aku nasehat aku diam aja
ketika orangtua anda bang, gak berani aku bang menjawab nanti dipukuli aku
memberi nasehat ? bang.
Responden II
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
NO PERTAYAAN JAWABAN
1 Apa saja kenakalan remaja anggo au bang junga upaoto-oto orang tua ku bang
yang anda perbuat ?
epeng sikola upangan, tai ubaen epeng nai u baen
marfoya foya rap dongan donganku, jungada juo
bang au marbalap liar di jalan baru bang hampir
madabu au bang markareta
(aku pernah membodohi orang tua ku bang, ku makan
uang sekolah ku buat berfoya foya sama kawan
kawan bang, aku juga pernah ikut bang balapan liar
dijalan baru itu pun hampir jatuh aku bang naek
sepeda motor)
4 Coba jelaskan sikap anda anggo orangtua ku bang mangalehen nasehat dia au
ketika orangtua anda
sip sajo au bang, anggo nenek manasehati ra au
memberi nasehat ?
manjawab jawab aha nadi dokkon nenek bang, pala
salah au palingan nenek yang menasehati bang karna
rap nenek au tinggal sannari, anggo inda mangadu
nenek tu ayah bang anggo jogal au, i talepon ayah.
(kalau orang tua ku bang memberi nasehat diam aku bang
gak menjawab , palingan bang dinasehati nenek kadang
melawan aku, kadang juga nenek nelfon sama ayah kalau
aku nakal bang)
Responden III
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
NO PERTAYAAN JAWABAN
1 Apa saja kenakalan remaja anggo au bang jungada minum tuak di fakter rap
yang anda perbuat ?
dongan bang, ipe diajak dongan bang , jungada juo
bang mambuat helm au di parkiran sikolah nami
bang epeng nai ami baen manabusi tuak.
(kalau aku bang pernah pernah minum tuak di lapo tuak
bang, itu juga ikut ikutan sama kawan bang, pernah juga
mencuri helm di area sekolah bang, uang hasil curian kami
buat beli tuak bang)
Umur :
Jenis Kelamin :
NO PERTAYAAN JAWABAN
1 Apa saja kenakalan remaja yang saya tahu Saya lihat dia anak nakal, anaknya
yang anda perbuat ? kurang bergaul di lingkungan sini, saya liat sih orang
tuanya berantam tiap hari masalah ekonomi keluarga,
bapak nya kerja serabutan ibu ynya gak kerja.
2 Mengapa anda saya liat dia anak nya banyak teman yah, kadang dia
melakukannya ? di jemput sama teman nya , duduk duduk nongkrong
minuman keras, main judi domino kartu taruhan
3 Bagaimana perhatian kalau dari orang tua bang sibuk kerja dia jarang
orang tua terhadapmu ?
komunikasian, orang tua nya kerja di tapanuli selatan bang.
4 Coba jelaskan sikap anda anaknya kalau dimarahi diam selalu, ditanyak apa salah nya
ketika orangtua anda
diam aja bang
memberi nasehat ?
NO PERTAYAAN JAWABAN
1 Apa saja kenakalan remaja anak na najogalan i, namaolan tardokkon i bang. I
yang anda perbuat ? dokkon napade mangalo do ia i”
(anaknya bandel bang susah dibilangin yang baik anaknya)
berteman)
lagi)
INFORMAN III
Informan II
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
NO PERTAYAAN JAWABAN
1 Apa saja kenakalan remaja “saya liat anaknya, pendiam jarang juga
yang anda perbuat ? bicara sama orang sini. Anaknya kalau
naik sepeda motor kencang kencang
bawaknya”
anak nya”
4 Coba jelaskan sikap anda nauboto bang bapaknya emosian alakna, langsung
ketika orangtua anda mamukuli
memberi nasehat ? (yang aku tahu bang bapaknya temperamental sama dia
Heru, M. (2009).PsikologiRemajaPerkembanganPesertaDidik.Jakarta: PT
BumiAksara.
Zainal Effendi Dan C.Jam, Suran Tinggi Barani, Adat Budaya Batak Angkola
(Medan:2015,Permata Mitra Sari)
www.suaramuhammadiyah..id
Berdasarkan propil kelurahan dan lingkungan yang diperoleh dari kantor Kelurahan
Wek V September 2020
CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI
Npm 1501090069
Diketahui,
Ketua program studi