Anda di halaman 1dari 21

SURAT PENGADUAN TINDAK PIDANA KORUPSI, KOLUSI 

DAN NEPOTISME KABUPATEN BANYUASIN 2020


 

Kasus KKN Pengaspalan Jalan Poros Desa Lubuk Karet, Taja Raya II dan Taja Mulya 
Kec Betung Sepanjang 12 KM, Senilai Rp 30,62 M, PT. AGM 

BANYUASIN 11 MEI 2020


Nomor : ​009/TBS-MBM/BRO-SMSL/20​20
Perihal : Kasus KKN Pengaspalan Jalan Poros Desa Lubuk Karet, Taja Raya II
dan Taja Mulya Kec Betung Sepanjang 12 KM, Senilai Rp 30,62 M, PT. AGM.
Lampiran : Terlampir.

Kepada Yth :
● Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI,
● Kapolri,
● Kapolda Sumsel,
● Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel,
● Kepala Kejaksaan Negeri Banyuasin,
● Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, dan
● Ketua Ombudsman RI.

Dengan Hormat,
Sebelum kami menyampai kan perihal surat di atas. perkenankan lah kami
menyampai kan ucapan selamat menjalankan aktifitas, semoga tuhan yang maha
Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada Bapak/Ibu, Aparat

1
penegak hukum di bangsa Indonesia ini dimana saja berada beserta seluruh
keluarga tercipta, Amin.

Ada ​adagium yang sangat terkenal dalam hukum pidana iaitu,”lebih baik
membebaskan seribu orang bersalah daripada menghukum satu orang yang benar”.
adagium ini menisyaratkan bahawa ketika satu orang benar atau tidak bersalah
dijatuhi hukuman, maka ​Runtuhlah Hukum Itu.

Seperti  laporan-laporan  kami  beberapa  waktu  lalu  dengan  kode 


dokumen  1.AAAA,  1.BBBB,  1.CCCC,  1.DDDD,  1.EEEE,  1.FFFF, 
1.GGGG  dan  1.HHHH,  pada  tahun  2019  yang  suda  dikirim  ke  : 
Direktorat  Pengaduan  Masyarakat  PO  Box  575  Jakarta  10120. 
alamat  Gedung  Merah  Putih  KPK,  Jl.  Kuningan  Persada  Kav.  4, 
Setiabudi,  Jakarta  Selatan  12950.  Dikirim  Juga  Ke  Polda  Sumsel, 
Kejaksaan  Negeri  Banyuasin,  Kejaksaan  Tinggi  Sumsel,  Kejaksaan 
Agung RI, BPK RI, dan Ombudsman.RI. lewat Post maupun Online. 
 
BUKTI LAPOR : DOKUMEN PENDUKUNG ATAS LAPORAN 
BERNOMOR LAPOR :​ ​01/TBS-MBM/LS3-JPKP/2019

Saat ini Tertanggal 11 Mei 2020​ Pekerjaan ​Pengaspalan Jalan Poros Desa Lubuk 
Karet, Taja Raya II dan Taja Mulya Kec Betung Sepanjang 12 KM, Senilai Rp 30,62 M, 
PT. AGM​ Baruh Rampung Lebih Kurang 40% Namun Sudah dapat Dijabarkan dan 
Dihitung Akan Pekerjaan Proyek tsb Seperti Sudah Selesai 💯 % Nantinya. 

2
Menimbang :
a. bahwa pemberian pelayanan kepada masyarakat merupakan kewajiban bagi
penyelenggara negara sebagaimana diamanatkan dalam peraturan
perundang-undangan, yang pelaksanaannya diawasi oleh masyarakat dalam rangka
mewujudkan akuntabilitas publik, menuju pemerintahan yang bersih dan
berwibawa serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme;

b. bahwa hak untuk mendapatkan pelayanan merupakan harapan bagi setiap warga
masyarakat atas permasalahan yang disampaikan pada penyelenggara negara guna
mendapatkan penyelesaian secara tuntas;

c. bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan bagian dari


penyelenggara negara berkewajiban untuk memberikan pelayanan atas keluhan
dan pengaduan masyarakat guna mendapatkan penyelesaian dan kepastian hukum;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf


b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia
tentang Tata Cara Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Kepolisian
Negara Republik Indonesia;

3
Mengingat:
1.UU Nomor 06 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Banyuasin.

2.Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Mengingat


Pasal 5 ayat (2).

3.PERDA Kabupaten Banyuasin No 28 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang


Wilayah Kabupaten Banyuasin Tahun 2012-2032.

4.PP No 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara


Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

5.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang bahwa untuk melaksanakan


ketentuan Pasal 14 ayat (3)Pemerintahan Daerah dan Pasal 30 ayat (9).

6.Peraturan Menteri Dalam Negeri No 64 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis


Organisasi Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/ Kota.

7.Perda Kabupaten Banyuasin Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Perubahan Keempat


atas Perda Kab Banyuasin Nomor 15 tahun 2008 tentang pembentukan organisasi
lembaga teknis daerah kabupaten Banyuasin.

8.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, perlu


menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;

9.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kewenangan


Desa.

4
10.PERBUP Kabupaten Banyuasin Nomor 98 Tahun 2017 Tentang Peraturan
Bupati (PERBUP) tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2018.

11.Peraturan Bupati Banyuasin Nomor 55 Tahun 2018 Tentang Rencana Kerja


Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2019.

12.PP No 58 tahun 2005 tentang pengelolaan uang daerah;

13.Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang


bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851);

14.Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik


Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4186);

15.Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata Cara Pelaksanaan


Peran Serta Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3866);

16.Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan


Tata Kerja Satuan Organisasi Kepolisian Negara Republik Indonesia;

5
17.Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
PER/20/MENPAN/11/2008 Tentang Petunjuk Penyusunan Indikator.

Dasar Pancasila dan UUD,45 dan konsep ​adagium ini terlahir dan dasar ini lah
kami yang tergabung dalam lembaga, dan media masyarakat adat maupun nasional
atas nama : Masyarakat Banyuasin Menggugat ​(​MBM)​ , dan media
KeizalinNews.com.
1. MBM,
2. Media KeizalinNews.com.

Melaporkan, dan menyampaikan secara publik serta delik pengaduan kepada


khususnya ​Kepada Yth :
● Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI,
● Kapolri,
● Kapolda Sumsel,
● Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel,
● Kepala Kejaksaan Negeri Banyuasin,
● Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, dan
● Ketua Ombudsman RI.
Pada umumnya untuk seluruh instansi yang berwajib guna untuk menindak dugaan
pelaku; ​penjahat dan pengkhianatan terhadap rakyat dan negara yang dapat
merongrong kedaulatan NKRI.

6
Bersumber dari Peraturan Bupati Banyuasin Nomor 55 Tahun 2018 Tentang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2019.
Permasalahan yang sanggat kongred dan krusial suda seyogyanya segerah untuk
ditindaklanjuti secara hukum yang berlaku dan berkualitas, terkait tingginya angka
KKN di lingkungan pemerintahan kabupaten banyuasin yang semakin hari
semakin meningkat dengan cepatnya bahkan tindakan ​rasua tersebut yang
dilakukan pejabat banyuasin sekarang ini suda melampaui batasan-batasan
kewajaran.

“Hingga pelaku koruptor suda tidak lagi merasa malu dan takut untuk
terus-menerus korupsi, di segala bidang pekerjaan dan kegiatan (kalau tidak ada
uang nya tidak mau kerjakan) karena, walaupun masyarakat umum mengetahui
kejahatan tersebut to masyarakat tidak dapat berbuat apa-apa masalahnya.

Walaupun Dilaporkan ke pihak penegak hukum (Kepolisian,Kejaksaan) sama saja


bunuh diri, karena terlapor tidak juga diproses hukum, diduga pihak penegak
hukum (Asal ada Uang), suatu bagian yang tidak dapat terpisahkan dari para
koruptor itu sendiri, yang ada laporan kita tersebut tidak ditindaklanjuti dengan
alasan, yang selalu dikatakan oleh pihak penegak hukum itu pada sang pelapor
ialah ​“Karena laporan tersebut tidak memiliki bukti yang kuat”

Selalu itu,.,..itu saja’ yang menjadi alasan sang pemegang keadilan.


“Malah yang ada laporan itu dijadikan oleh oknum penegak hukum, dasar atau
alasan mendapatkan bagian uang dari KKN yang sudah dilaporkan tersebut.

7
walaupun laporan tersebut sudah melengkapi syarat-syarat dan mekanisme laporan
namun itu lah alasan-Nya.

Padahal kita semua tahu kalau pihak penegak hukum melalui lobih lobihnya suda
di suap oleh terlapor Sungguh tragis dan miris nasib sang pelapor menjadi
bulan-bulanan dan kondisi tersebut dimanfaatkan oleh seng penegak hukum untuk
meraup uang dengan tidak ada resiko sedikit pun.. Saat ini Saya mewakili seluruh
masyarakat banyuasin meminta ​Kepada Yth :
● Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI,
● Kapolri,
● Kapolda Sumsel,
● Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel,
● Kepala Kejaksaan Negeri Banyuasin,
● Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, dan
● Ketua Ombudsman RI.

“Untuk turun kelapang melihat kondisi yang sebenar benarnya yang terjadi di
dalam bermasyarakat sosial dan beragama tidak ada kata-kata yang pantas
mewakili kondisi saat ini rakyat Indonesia “ KRISIS” itu lah kata kata yang tepat
buat masyarakat saat ini ​Rakyat Memanggil”,

1.2. Memperhatikan :
1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 : Kemerdekaan berserikat berkumpul,
mengeluarkan fikiran dengan lisan, tulisan dan fikiran dan sebagainya ditetapkan
dengan Undang-undang.

2. UU. RI. No. 28 Tahun 1999 :Tentang Penyelenggaraan Negara Yang Dan
Bebas Dari KKN.

3. UU.RI.No.20 Tahun 2001 : Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

4. UU.RI.No.30 Tahun 2002 : Tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana


Korupsi. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi adalah serangkaian tindakan
untuk mencegah dan memberantas tindak pidana kpr upsi melalui upaya
Koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan, penyidikan, penuntutan, dan

8
pemeriksaan disidang pengadilan, dengan peran serta masyarakat berdasarkan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

5. PPRI No 71 Th 2000 : Tentang tata cara pelaksanaan dan peran serta


masyarakat dan pemberian dalam pencegahan tindak pidana korupsi.

6. Undang-undang No 17 Th 2013 Tentang Organisasi Kemasyarakatan.

7. UU.RI.No.14 Tahun 2008:Tentang Keterbukaan Informasi Publik.

8. INPRES No.1 Tahun 2010 : Tentang Percepatan Pembangunan Nasional.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2018 Tentang Tata Cara Pelaksanaan


Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

1.3. Penting Untuk Ditindak Sesegera Mungkin :


Banyaknya pengaduan masyarakat dan hasil tim investigasi yang tergabung di
dalamnya iaitu : ​MBM, Media KeizalinNews.com langsung turun kelapangan
melihat langsung di realisasi kan atau tidaknya :

DUGAAN ANGGARAN YANG DI KORUPS​I :


1. Pengaspalan Jalan Poros Desa Lubuk Karet, Taja Raya II dan Taja
Mulya Kec Betung Sepanjang 12 KM, Senilai Rp 30,62 M, PT Artha
Graha Makmur (AGM), BERMASALAH

2. http://lpse.banyuasinkab.go.id/eproc4/lelang/2011153/pengumumanlelan
g
Kode Tender 2011153, Nama Tender : Pengaspalan jalan Poros Desa Lubuk
Karet, Taja Raya II dan Taja Mulya Kecamatan Betung, Kode RUP : 22355933,
Nama Paket : Pengaspalan jalan Poros Desa Lubuk Karet, Taja Raya II dan Taja
Mulya Kecamatan Betung Sumber Dana : APBD,Tahun Anggaran APBD 2019,
Nilai Pagu Paket Rp.30.627.000.000,00, Nilai HPS Paket Rp.30.624.794.673,32

9
Ketika di temukan di lapangan pembangunan jalan tersebut hanya sepanjang 10
KM, yang seharusnya 12 KM, Pengaspalan jalan ternyata hanya beberapa
kilometer saja lebih kurang 4 KM saja selebihnya bukan pengaspalan namun
seperti kita lihat pada gambar pengecoran, Kamis (07/05/2020).

Poin Masalah yang berkapasitas merugikan negara pada pekerjaan tersebut adalah
: Pekerjaan Pengaspalan Jalan Poros Desa Lubuk Karet, Taja Raya II dan Taja
Mulya Kec Betung Sepanjang 12 KM, Senilai Rp 30,62 M, PT Artha Graha
Makmur (AGM);
1. Pekerjaan 7 jalan poros senilai Rp3.00.000.000.000,00 (Tiga ratus miliar
rupiah) pada tahun 2019 sudah dianggarkan dan saat ini sudah selesai sesuai
dengan Peraturan Bupati Banyuasin Nomor 55 Tahun 2018 Tentang RKPD
Kabupaten Banyuasin Tahun 2019 dari ketujuh jalan itu salah satunya
Pengaspalan Jalan Poros Desa Lubuk Karet, Taja Raya II dan Taja
Mulya Kec Betung Sepanjang 12 KM, Senilai Rp 30,62 M, PT Artha
Graha Makmur (AGM), BERMASALAH

10
a. Pekerjaan PT AGM di lapangan tidak sesuai dengan kontrak yang
sudah disepakati, yang bersifat menguntungkan berlipat2 pihak PT
Artha Graha Makmur (AGM);
b. Harusnya Pengaspalan namun di lapangan hampir semua hanya Cor
Beton;
c. Seharusnya 12 Kilometer, dibangun hanya ∆10 KM;
d. Tidak dilakukannya pengerasan terlebih dahulu sebelum di
aspal/Cor;
e. Plastik, Behel (besi) sebagai tulang bedulang kuat coran tidak benar/
plastik tidak layak pakai; dan
f. Kualitas Cor jelek, Agregat, batu split MakeUp (Cor beton jalan yang
sedang dikerjakan sudah retak dan pecah, patah)
g. Batu split yang digunakan untuk agregat batu downgrade (batu
bercampur tanah debu batu).

Dijelaskan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten
Banyuasin Ardi, Pada kegiatan penandatangan kontrak digelar di Aula Dinas
PUTR Kabupaten Banyuasin, Pengaspalan jalan poros Desa Lubuk Karet, Taja
Raya II dan Taja Mulya Kec Betung sepanjang 12 Km Rp 30,62 M. dipimpin
Kadis PUTR Ardi Arfani dan disaksikan oleh Tim TP4D dan Aparat Pengawas
Internal Pemerintah (APIP) Kamis (26/12) beberapa waktu lalu.

Ketika di temukan di lapangan pembangunan jalan tersebut hanya sepanjang 10


KM, yang seharusnya 12 KM, Pengaspalan jalan ternyata hanya beberapa
kilometer saja lebih kurang 4 KM saja selebihnya bukan pengaspalan namun
seperti kita lihat pada gambar pengecoran, Kamis (07/05/2020).

Potensi Kerugian Negara : Rp 30,62 M dari nilai kontrak dapat dirumuskan negara
dirugikan Rp.15 M. belum lagi Anggaran Fiktif ??? Sesuai dengan Peraturan
Bupati Banyuasin Nomor 55 Tahun 2018 Tentang Rencana Kerja Pemerintah
Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2019.

Ketujuh proyek pembangunan jalan tersebut sudah dianggarkan pada APBD


Tahun 2019 dan sudah dikerjakan 100% terselesaikan sebagaimana yang sudah di
undang kan pada Peraturan Bupati Banyuasin Nomor Tahun 2018 Tentang
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuasin Tahun 2019.

11
APBD KABUPATEN BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN ANGGARAN 2019 DI DINAS PUTR.
- 1.03 . 1.03.02. 15 Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 100%
Rp.1.014.200.277.948 - 100% Rp.1.065.739.641.845.
- 1.03 . 1.03.02 . 15 . 01 Perencanaan Pembangunan jalan Tersedianya DED
jalan 2 dok 400.000.000 1 kegiatan 420.000.000.
- 1.03 . 1.03.02 . 15. 03 Pembangunan jalan Panjang jalan yang dibangun
20 Km Rp.648.876.850.000 20 Km Rp.682.168.042.500,

Tapi kenapa pada akhir tahun 2019 ini Bupati Banyuasin mengatak klau 7 proyek
jalan segera dilaksanakan. Proyek yang dibiayai melalui dana pinjaman Bank
Sumsel Babel senilai Rp 288 Miliar padahal ke tujuh Proyek tersebut sudah
dianggarkan pada APBD 2019.

Dari hasil investigasi di lapangan terkuak fakta dan kenyataannya Sangat


mengejutkan rasa tidak percaya sampai seberani itu dalam menggunakan Uang
atau Dana Pemerintah (rakyat) Tidak kami temukan atas kegiatan tersebut tim juga
berusaha untuk menemui Kepala Dinas yang terkait namun saat hendak ditemui
kepala Dinas PUTR tidak dapat di temui seakan akan mengelak untuk ditanya
terkait pelaksanaan kegiatan yang tersebut.

12
1,4. Kendala dan Permasalahan yang Selalu Dihadapi atas Penegakkan
Hukum :
PANCASILA dan UUD,45 Hak-hak dasar manusia Pasal 27 Ayat (1) UUD 1945
menyatakan bahwa segala warga negara bersamaan kedudukanNya didalam
hukum dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dengan tidak ada kecualinya.
Pemerintah menjamin atas hak Institusi setiap warga negara untuk mendapatkan
jaminan"

Yang jadi permasalahan lagi baik berita maupun pengaduan dari masyarakat
dijadikan pihak penegak hukum sebagai Suatu dasar atau memproses secara
hukum yang terkait namun proses hukum nya hanya sampai tahapan damai
ditempat (86) kolusi, kolaborasi antara pelaku korupsi dan oknum penegak hukum.
ini semua masyarakat sudah sangat mengetahui yang membuat rasa ketidak
percayaan masyarakat terhadap Pihak penegak hukum itu semakin tinggi
khususnya di Provinsi Sumatera Selatan ini.

Saat pelapor atau wartawan tanyakan atas tindak lanjutnya atas pemberitaan atau
pelaporan atas suatu kasus, eh, malah oknum penegak hukum tersebut,
(Polisi,Kejaksaan) bermacam macam alasan yang tidak masuk akal, dan alasan
mereka tersebut yang bersifat melemahkan pelopor,.. salah ini,,, salah itu
lah..kurang ini dan kurang itu lah kata si oknum, polisi atau kejaksaan.

“Ini terjadi karena bagi mereka penegak hukum Free/tidak ada masalah sedikitpun
padahal kembali ke tugas dan tanggung jawabNya seorang penegak hukum??.....
Dapat disimpulkan dengan kebungkaman Instansi yang diberi Wewenang Oleh
Pemerintah dan diatur dalam Per UU Yang berlaku merupakan suatu bukti
keterlibatan oknum instansi penegak hukum tersebut.

13
1,5. Dasar Pembahasan :
1.Hak-hak dasar manusia. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa segala
warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan wajib
menjunjung hukum dengan tidak ada kecualinya.

2.Undang-undang No 40/1999 tentang Pers.

3.Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.

4.Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2007 tentang Daerah Hukum Kepolisian


Negara Republik Indonesia.

5.Peraturan Kepala Kepolisian Kepolisian Negara Republik Indonesia No.7 Tahun


2008 tentang Pedoman Dasar Strategi Dan Implementasi Pemolisian Masyarakat
Dalam Penyelenggaraan Tugas POLRI;

6.Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia No.23 Tahun 2010


tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resor dan
Kepolisian Sektor;

7.Peraturan Kepala Kepolisian Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 21


Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Satuan Organisasi Pada
Tingkat Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia.

8.Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pelaksanaan Teknis


Institusional Peradilan Umum Dari Anggota Kepolisian Republik Indonesia.

9.Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2011


tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia.
a. Pasal 4 Perkapolri 14/2011
b. Pasal 1 Angka 24 dan angka 25 jo. Pasal 5 huruf dan Perkapolri 14/2011.

10. UU No. 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

11. UU No.28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas KKN.

14
12. UU No.3 tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. UU
No.31 tahun 1999 tentang Pemberantasan tindak pidana korupsi.

13. Ketetapan MPR No.X/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang


Bersih dan Bebas KKN.

14. UU No.15 tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.

15. UU No.30 tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan tindak Pidana Korupsi
(KPK).

16. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi.

17. Peraturan Pemerintah No.71 tahun 2000 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran
Serta Masyarakat Dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

18. Peraturan Pemerintah No. 63 tahun 2005 tentang Sistem Manajemen Sumber
Daya Manusia KPK.

1.14. Namun sayangnya saat ini belum ada tindakan yang berarti (penindakan
tegas secara hukum) Kejahatan yang ​Terstruktur Sistematis dan Masif​. Kalau
sudah seperti ini kemana lagi kami rakyat ini mau mengadu untuk meminta
keadilan demi hak-hak yang merupakan jaminan serta kewajiban pemerintah yang
harus dipenuhi, pada setiap warga negara Nya, berupa hak mendapat kehidupan
yang layak, hak atas mendapat jaminan perlindungan hukum, Kesetaraan dimata
hukum di setiap masing-masing warga negara serta kedudukannya wajib
menjunjung tinggi hukum, dan Pemerintah menjamin atas keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia seutuh-utuhnya”. namun sekarang ini pemerintah
sendiri,lah yang menciptakan perbedaan itu, membuat Perbedaan dari sudut
pandang :
1. Uang,
2. Jabatan (Status Sosial), dan

15
3. Beking.

1.15. Diduga pelaku koruptor tersebut adalah :


- BUPATI BANYUASIN SUMSEL H. ASKOLANI JASI,
- Kepala Dinas PU Tata Ruang, Ardi.
- Pejabat Pemegang Kebijakan Anggaran (PPK) Andre.
- Pimpinan perusahaan, PT Artha Graha Makmur, Toni,
- Kepala Bagian ULP Banyuasin, Arih.
- LPSE Kab, Banyuasin.

Yang Kuat Memangsa Yang Lemah, Yang Kaya Memakan yang Miskin, dan
Yang Berkuasa Menindas Warga Negaranya.

Inilah Fakta dan Latar belakang, ketidak hadirannya Pemerintah Daerah Kab,
Banyuasin Sumsel, pada saat rakyatnya membutuhkan asupan pertolongan atas
perlindungan secara hukum, untuk mendapat keadilan, kehidupan yang layak
serba berkecukupan. demi menjamin atas kewajiban pemerintah pada setiap warga
negaranya lalu apa artinya negara hukum dan rakyat pemegang kedaulatan itu”.

Yang terjadi saat ini kejahatan pemerintah (Daerah Banyuasin) terhadap bangsa
dan negara Bermuara dari MoU, Hutang dan segalah bentuk beben Pemilihan
Kepala Daerah serentak Kab, Banyuasin Provinsi Sumsel tahun 2018 kemarin.
Kemungkinan besar pilkada Kab, Banyuasin Sumsel, didalangi DPR RI, PT.
AMML, PT. R6B dan PT. (SAP) Surya Agro Persada, PT PROVIDENT AGRO
Tbk. PT. Surya Agro Persada (SAP) Jl. Lintas Tengah Sumatera No 765, Taba

16
Koji, Lubuk Linggau Tim. I, Kota Lubuk linggau, Sumatera Selatan 31613
https://g.co/kgs/fZo2bw

Hasil Pemilihan Rial :


1. Agus Yudiantoro-Hazuar Bidui : 22,036. suara.
2. Arkoni-Hazwar Hamid : 125,742. suara
3. Buya Husni – Supartijo : 48,797. suara
4. Syaiful Bakhri-Agus Salam : 26,144. suara.
5. Askolani-Slamet : 116,223. suara.
TOTAL : 338,942. suara.
DPT : 572,784 mata pilih.

Bupati Kabupaten Banyuasin H. Askolani, SH, MH,. Layaknya seorang Bupati


pada umumnya dengan kekuasaan yang tidak berbatas di dalam tata kelola
Pemkab Banyuasin ia memerintahkan Dinas PUTR Banyuasin untuk melakukan
apa yg di mau nya yg bersifat menimbulkan kerugian negara menguntungkan
dirinya secara pribadi (Politik balas budi, bayar hutang Pilkada 2018).

17
Dengan cara (modus) nilai kontrak proyek tsb Rp.30..M akan tetapi yang dapat di
bangunkan oleh kontraktor dalam pembangunan proyek itu, paling hanya Rp.20
M, artinya Rp.10 M ini untuk Bupati H. Askolani, belum lagi untuk kontraktornya
Sementara yang mendapatkan proyek tersebut Herman Ong menggunakan ​PT
Artha Graha Makmur (AGM) Herman (Ong) Nasdem, DPRD Provinsi
Sumsel, Seorang pengusaha keturunan China Di ketahui saudar Herman Ong
mempunyai kedekatan yang cukup dekat secara emosional terhadap Bupati
Banyuasin H. Askolani, SH, MH. dari mulai H. Askolani menjabat sebagai
Pimpinan DPRD Banyuasin selama 2 Periode.

Permasalahan tersebut juga telah melanggar Perpres Nomor 4 Tahun 2015


terutama pada Pasal 6 huruf g dan Pasal 89 ayat 2 huruf a tentang Perubahan
Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, dan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
sebagaimana di revisi UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tipikor,
dan Pasal 55 KUHP.

Dunia tidak akan kekurangan alasan untuk menyalahkan


yang benar dan/atau untuk membenarkan yang salah. Bagaimanapun cerdiknya
seseorang menyiasati kehidupannya, akhirnya ia akan menjadi orang yang kalah
dan merugi juga, jika ia tidak mempunyai kejujuran dan keikhlasan dalam
menjalani kehidupannya. Sesuatu yang baik untuk membangun kehidupan yang
mulia dan bermartabat, tidak akan pernah tercapai, jika tidak memiliki tiga hal
yaitu punya komitmen yang jelas, punya sikap konsisten, dan dilaksanakan secara
terus-menerus dan berkelanjutan.

Ini lah cermin penegakkan hukum yang terjadi ditengah-tengah masyarakat selama
ini, dapat ditarik kesimpulan, yang menjadi penentu salah satu perkara atau kasus
adalah ​Uang​, ​Jabatan atau status sosial,​ ​dan ​ ​Beking​.

Bukan karena salah atau benar hukum dan UU Peraturan yang menjadi alasan para
pejabat yang memiliki tarif hukum itu sendiri. Dari kejadian ini bisa kita lihat jelas
lalu dimana tegaknya hukum Itu dan dimana kepedulian dan tanggung jawab si
pemegang keadilan.

18
Namun kami Masyarakat Banyuasin Menggugat (MBM) dam Media
KeizalinNews.com Percaya sepenuhnya kepada Aparat Penegak Hukum (APH)
Kepada Yth :
● Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI,
● Kapolri,
● Kapolda Sumsel,
● Kepala Kejaksaan Tinggi Sumsel,
● Kepala Kejaksaan Negeri Banyuasin,
● Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, dan
● Ketua Ombudsman RI.
MBM, mendukung penuh atas tindak lanjut secara hukum yang berkeadilan
segudang kasus atau kejahatan Korupsi yang dilakukan oleh Pejabat Pemkab
Banyuasin Sumsel sehingga Korupsi sudah mendunia hampir di segala lini Proses
pemerintahan Pemkab Banyuasin Sumsel ini dapat dipastikan KKN.

Atas dorongan yang luhur sebagai warga negara yang baik sesuai dengan
Pancasila dan UUD,45 Sebagai warganegara yang baik berkewajiban melaporkan
kejadian, akan terjadi, sedang terjadi dan setelah terjadi suatu perbuatan melawan
hukum. Namun untuk membuktikan atas dugaan kejahatan tersebut kami sebagai
rakyat yang berkepedulian ini tentunya tidak mempunyai wewenang makanya
banyak keterbatasan waktu, tenaga, wewenang dan hak.

Kami masyarakat yang segala risiko dan kelemahan ini saja mampu dan mau
melakukan ini bagai mana dengan yang betul betul mempunyai KEWAJIPAN.
Atas kerjasama dan bantuannya saya mengucapkan Banyak Banyak Terima kasih.

DI KABUPATEN BANYUASIN SUMSEL TIDAK MENDAPAT


PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SEPERTI YANG BERBUNYI DI DALAM
: PANCASILA, DAN UUD,45.

19
​BANYUASIN 11 MEI 2020
Hormat Kami

RADEN, RONI PASLAH


(MASYARAKAT BANYUASIN MENGGUGAT)

Tembusan :
1. Presiden RI,
2. Ketua DPR RI,
3. Menteri Dalam Negeri,
4. Menteri Keuangan, dan
5. Arsif Media KeizalinNews.com

​ oni Paslah​.
Nama : R
Alamat : Dusun 1 RT/RW : 04/01 Desa Tebing Abang Kecamatan Rantau Bayur
Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan​.
No.identitas,(KTP) : 1607111203820002
Phone : ​+6282280023160
Email : t​ ribunusbanyuasin@gmail.com

20
Sumber Dokumen :
https://sirup.lkpp.go.id/sirup/home/penyedia/kldi/D483

Informasi yang termuat di dalam dokumen ini mungkin berisi informasi yang bersifat pribadi, rahasia dan tertutup, jika Anda bukanlah
penerima yang dituju, Penyebaran, Distribusi atau meniru dengan keras DILARANG. Jika Anda menerima pesan ini tanpa disengaja, harap
segera hubungi pengirim dan hapus material ini seluruhnya, baik dalam bentuk elektronik maupun dokumen cetak. Terima kasih.

21

Anda mungkin juga menyukai