Anda di halaman 1dari 4

PENGISIAN CLINICAL PATHWAY

FRAKTUR TERTUTUP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 1/4
Tanggal terbit Ditetapkan Direktur
SPO
dr. Hj. Sjarifah Parwati, SU

Pengertian Clinical pathway adalah suatu konsep perencanaan pelayanan terpadu


yang merangkum setiap langkah yang diberikan kepada pasien
berdasarkan panduan praktik klinik (Clinical practice guideline) dan
asuhan keperawatan pada pasien yang menjalani operasi bedah struma
yang berbasis bukti dengan hasil yang terukur dan dalam jangka waktu
tertentu selama di Rumah Sakit Khusus Bedah Diponegoro Dua Satu
Klaten.

Prosedur pengisian Formulir Clinicl pathway adalah tata cara pengisian


Clinical Pathway
Tujuan Menjamin tidak ada aspek-aspek penting dari pelayanan yang dilupakan,
memastikan semua intervensi dilakukan secara tepat waktu, mengurangi
biaya dan menurunkan length of stay dan tetap memelihara mutu
pelayanan.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur Nomor : SK/DDS/VII/2014 tentang Clinical
Pathway di Rumah Sakit Khusus Bedah Diponegoro Dua Satu Klaten,

Prosedur 1. Nama Pasien : sesuai dengan yang ditulis pada rekam medik
Diisi oleh Dokter/perawat dinas
2. Tanggal lahir : sesuai dengan yang ditulis pada rekam medik
Diisi oleh Dokter/perawat dinas
3. Nomor Rekam medik : sesuai dengan yang ditulis pada rekam medik
Diisi oleh Dokter/perawat dinas
4. Penilaian dan pemantauan medis
a. Ananmnesa : bila telah diperiksa dicentang
Diisi oleh Dokter yang bertugas
b. Pemeriksaan Fisik bila telah diperiksa dicentang
Diisi oleh Dokter
c. Manajemen nyeri bila telah diperiksa dicentang
Diisi oleh Dokter
d. Pemeriksaan EKG (>40 th) bila telah diperiksa dicentang
Diisi oleh Dokter
e. Pemantauan rencana untuk Exisi Luas atau Mastektomy,
bila telah dilakukan dicentang. Diisi oleh Dokter Operator.
f. Pemantauan flatus pasca operasi : bila telah flatus dicentang
Diisi oleh dokter/perawat yang bertugas
PENGISIAN CLINICAL PATHWAY
FRAKTUR TERTUTUP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 2/4

Prosedur g. Pemantauan Kondisi Fisik pasca tindakan : bila telah dipantau


dicentang
Diisi oleh dokter/perawat yang bertugas
h. Pemantauan kondisi fisik pasca tindakan : bila telah dievaluasi
dicentang
Diisi oleh dokter yang bertugas
5. Penilaian dan pemantauan Keperawatan
a. Penilaian tanda-tanda vital : bila telah dilakukan dicentang
Diisi oleh perawat
b. Pengkajian nyeri : bila sudah dimulai dicentang
Diisi oleh perawat
c. Identifikasi kecemasan : bila sudah dinilai dicentang
Diisi oleh perawat
d. Penilaian Resiko Jatuh : dicentang bila telah dilakukan, diisi
oleh perawat
6. Pemeriksaan penunjang medik (Laboratorium, Radiologi, dsb)
a. Pemeriksaan darah (DR, HbsAg, GDS)
Dicentang bila telah diperiksa, diisi oleh perawat
b. Pemeriksaan Rontgen Thorax untuk Fraktur (sesuai Indikasi)
Dicentang bila telah diperiksa, diisi oleh perawat
7. Tata laksana medis
a. Orif/Fiksasi External/ Reposisi dengan Gips: dicentang bila
sudah dilakukan diisi oleh Dokter
b. Anestesi GA/SA : dicentang bila telah dilakukan, Diisi Oleh
Dokter
8. Tata laksana Keperawatan
a. Ceklist keselamatan operasi : dicentang bila telah dilakukan.
Diisi oleh perawat
b. Manajemen cairan (Pasang Infus) : dicentang bila telah
dilakukan.
Diisi oleh perawat
c. Menejemen nyeri : dicentang bila telah dilakukan.
Diisi oleh perawat
d. Manajemen Posisi elevasi: dicentang bila telah dilakukan.
Diisi oleh perawat
PENGISIAN CLINICAL PATHWAY
FRAKTUR TERTUTUP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 3/4

Prosedur e. Latihan Mobilisasi (sesuai Indikasi) dicentang bila telah


dilakukan. Diisi oleh perawat
f. Manajemen cairan (Lepas Infus) : Dicentang bila telah
dilakukan, diisi oleh perawat.
9. Medikasi (Obat-obatan cairan IV, tranfusi dsb)
a. Infus RL : dicentang bila telah dilakukan. Diisi oleh perawat
b. Premedikasi anestesi : dicentang bila telah dilakukan. Diisi oleh
perawat
c. Agen anestesi : dicentang bila telah dilakukan. Diisi oleh dokter
d. Injeksi Ceftriaxone : dicentang bila telah dilakukan. Diisi oleh
perawat
e. Injeksi Ketorolac dicentang bila telah dilakukan. Diisi oleh
perawat
f. Injeksi Ranitidin : dicentang bila telah dilakukan. Diisi oleh
perawat
g. Oral Cefadroxyl: dicentang bila telah dilakukan. Diisi oleh
perawat
h. Oral Asam Mefenamat : dicentang bila telah dilakukan. Diisi
oleh perawat.
i. Oral Raborantia : dicentang bila telah dilakukan. Diisi Oleh
Perawat.
j. Oral Ranitidin : dicentang bila sudah diberikan, Diisi oleh
Perawat.
10. Nutrisi (Internal,Perental, Diet) : Dicentang bila telah dilakukan.
Diisi oleh perawat
11. Kegiatan tirah baring, toileting, mobilisasi : dicentang bila telah
dilakukan. Diisi oleh perawat.
12. Konsultasi dan komunikasi tim (Rujuk ke spesialis atau unit lain) :
Bila telah dilakukan dicentang. Diisi oleh Dokter.
13. Konseling Psikososial : Bila telah dilakukan dicentang. Diisi oleh
Dokter atau perawat
14. Pendidikan dan Komunikasi dengan Pasien/Keluarga
a. Edukasi Rencana Tindakan : dicentang bila diberikan. Diisi oleh
pemberi edukasi
b. Edukasi Obat pasca tindakan : dicentang bila diberikan. Diisi
oleh pemberi edukasi
c. Edukasi Diet : dicentang bila diberikan. Diisi oleh pemberi
edukasi
15. Rencana Discharge
a. Nyeri Hilang : dicentang bila sudah tidak ada. Diisi oleh perawat
b. Intake baik : Dicentang bila Intake sudah baik. Diisi oleh
perawat
c. Mobilisasi mandiri :
PENGISIAN CLINICAL PATHWAY
FRAKTUR TERTUTUP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


00 4/4

Prosedur dicentang bila sudah mandiri dalam mobilisasi, Diisi oleh


perawat.
d. Tidak ada tanda Infeksi : Dicentang bila tidak ada tanda-tanda
Infeksi. Diisi oleh perawat
16. Variasi diisi dengan temuan yang berada diluar daftra ceklist
17. Diagnosa utama, diagnosa penyerta dan komplikasi diisi kode I < 0
10

Unit Terkait  Unit Rawat Inap


 Unit Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai