Anda di halaman 1dari 14

AKUNTANSI KOMPARATIF AMERIKA DAN ASIA

(Amerika Serikat, Meksiko, Jepang, Cina dan India)

AKUNTANSI INTERNASIONAL

S1 AKUNTANSI REG B 2012

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2014
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat dan
karunianya sehingga makalah ini dapat selesai tepat waktu dengan lancar. Makalah ini merupakan
materi tentang perbandingan akuntansi lima Negara di Amerika dan Asia.

Pada kesempatan ini kami ingin menyampaikan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian karya tulis ini yaitu:

1. Allah SWT yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk menyelesaikan karya tulis ini,
2. Ibu Eti Sumiati selaku dosen mata kuliah Akuntansi Internasional.
3. Orang tua yang telah memberikan dukungan dan semangat kepada kami, serta berbagai pihak
yang tidak bisa kami sebutkan semua.
Penulis menyadari karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu kami menerima segala
kritik dan saran yang bersifat membangun.Akhirnya penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat
untuk semua pihak khususnya mahasiswa Universitas Negeri Jakarta.

Jakarta, 3 Maret 2014

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG

Akuntansi komparatif Amerika dan Asia membahas akuntansi dari lima Negara, dua di benua Amerika
(Meksiko dan Amerika Serikat) serta tiga di benua Asia (Cina, India, dan Jepang). Amerika Serikat dan
Jepang memiliki tingkat perkembangan ekonomi yang tinggi, sementara Meksiko, Cina, dan India
memiliki perekonomian yang baru muncul. Dibandingkan negara-negara lain, Amerika Serikat
merupakan pusat perekonomian terbesar serta paling berpengaruh terhadap perekonomian dunia,
dimana mayoritas perusahaan-perusahaan besar bertaraf multinasional berpusat disana.

Jepang menjadi Negara dengan perekonomian tertinggi kedua serta menjadi rumah untuk bisnis-bisnis
terbesar dunia.Kedua Negara tersebut merupakan pendiri Komite Standar Akuntansi Internasional
(International Accounting Standards Committee).

Negara ketiga yang menjadi terpilih pada Akuntansi Komparatif Amerika dan Asia adalah Meksiko
karena merupakan bagian dari Amerika Latin. Perbaikan system Free market (pasar bebas) yang terjadi
pada tahun 1990-an banyak terdapat di Amerika Latin.

Alasan pemilihan terhadap Meksiko karena memiliki bentuk yang hampir serupa dengan akuntansi di
Negara Amerika Latin lainnya.Adapun alasan pemilihan terhadap Cina mungkin sudah dapat dipastikan
Negara dengan populasi terbesar di dunia dan perekonomiannya berubah dari perekonomian terpusat
menjadi market-oriented.Sama halnya dengan India yang merupakan Negara dengan penduduk kedua
terbesar setelah Cina pun menjadikannya alasan untuk memilih India sebagai bahan komparasi.

Meksiko dan India merupakan Negara kapitalis akan tetapi dengan tekanan pemerintah pusat serta
kepemilikan pemerintah terhadap industri-industri penting. Secara sejarah, perekonomian kedua Negara
tersebut cenderung tertutup kecenderungan tersebut mulai berubah, karena pemerintah kedua Negara
tersebut telah memprivatisasi industry mereka dan membuka diri terhadap ekonomi global.

1.2  RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sistem akuntansi  nasional di Amerika Serikat?


2. Bagaimana sistem akuntansi nasional di Meksiko?
3. Bagaimana sistem akuntansi nasional di Jepang?
4. Bagaimana sistem akuntansi nasional di Cina?
5. Bagaimana sistem akuntansi nasional di India?
 

1.3  TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui sistem akuntansi nasional di Amerika Serikat


2. Mengetahui sistem akuntansi nasional di Meksiko
3. Mengetahui sistem akuntansi nasional di Jepang
4. Mengetahui sistem akuntansi nasional di Cina
5. Mengetahui sistem akuntansi nasional di India
 

BAB II

PEMBAHASAN
 

1.1  AMERIKA

A. Amerika Serikat

Karakteristik Umum

AS menjalankan sistem Ekonomi Kapitalis. Pertumbuhan ekonomi negara ini kokoh di permukaannya,
pengangguran dan inflasi rendah, dan defisit perdagangan yang rendah (berarti AS membeli lebih
banyak barang dari negara lain daripada menjual).

Ekonomi AS ialah salah satu yang terpenting di dunia. Banyak negara telah menjadikan dolar AS
sebagai tolok ukur mata uangnya, artinya berharga atau tidaknya mata uang mereka ditentukan oleh
dolar. Sejumlah negara menggunakan dolar sebagai mata uangnya. Bursa Saham AS dipandang sebagai
indikator ekonomi dunia.

Standar Akuntansi Amerika Serikat dan Standar Akuntansi Internasional berkompetisi sebagai standar
internasional yang dapat diterima sebagai standar pelaporan keuangan untuk pasar modal di dunia dan
di Amerika  Serikat. Standar Akuntansi Amerika Serikat dikembangkan dalam praktek akuntansi untuk
sektor privat dan lebih menekankan  pada kepentingan shareholder. Sehingga, menekankan
pengungkapan laporan keuangan untuk kepentingan investor dan prosepektif investor yang biasanya
terpisah dengan kepentingan dan persyaratan atau ketentuan pajak yang berlaku. Dengan kata lain
standar akuntansi ditentukan oleh pasar modal dan tidak ditentukan oleh pemerintah.

Regulasi dan Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan

Sistem  akuntansi di Amerika Serikat bersifat Common Law dan diatur oleh badan sektor khusus Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (Financial Accounting Standard Board – FASB), akan tetapi yang menjadi
penyokong kewenangan terhadap standardisasi mereka adalah agensi kepemerintahan Komisi
Keamanan dan Kurs (Securities and Exchange Commision – SEC).

SEC memiliki yurisdiksi terhadap perusahaan-perusahaan yang terdaftar di pertukaran stok AS serta
perusahaan yang berdagang over-the-counter. Perusahaan yang memiliki keuangan terbatas tidak
memiliki kewajiban persyaratan untuk laporan keuangan, yang membuat Amerika Serikat terlihat ganjil
dalam norma internasional. Selain itu, SEC juga memiliki kewenangan penuh untuk menjelaskan standar
akuntansi dan laporan kepada perusahaan publik akan tetapi bergantung pada sektor swasta dalam
penerapan standardisasi tersebut. Oleh karena itu, SEC merupakan agensi regulator yang independen,
kongres serta presiden tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap kebijakan yang mereka buat.

FASB dibentuk pada tahun 1973 dan pada Desember 2006 telah mengeluarkan Laporan Standar
Akuntansi Keuangan 158 (158 Statement of Financial Accounting Standard – SAFSs). Tujuan SFASs
adalah untuk menyediakan informasi yang berguna untuk para investor baik yang telah maupun yang
berpotensi menjadi investor, kreditor, dan lainnya yang memutuskan untuk mengambil kredit, investasi,
dan sebagainya.

Dalam akuntansi terapan di Indonesia kita mengenal yang namanya SAK (Standar Akuntansi
Keuangan), sedangkan di Amerika lebih dikenal dengan nama GAAP (General Accepted Accounting
Principal).

 
Pengukuran Akuntansi

o   Penggabungan bisnis dihitung seprti sebuah pembelian

o   Goodwill dikapitalisasi sebagai selisih antara harga pasar yang dipertimbangkan dengan harga pasar
dibwah aet bersih yang diperoleh

o   Aset berwujud dan tidak berwujud  inilai dengan harga perolehan

o   Persediaan menggunakan metode FIFO, LIFO dan average

o    LIFO digunakan untuk tujuan kepentingan pajak

o   Penyesuaian mata uang asing megikuti  persyaratan dari SFASs no.52 yang berdasarkan pada
tambahan fungsional mata uang asing untuk menentukan metodologi penyesuaian pertukaran mata
uang asing

o   Penyusutan dan amorrtisasi  ditentukaan dengan estimasi umur ekonomis

o   Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan saat terjadinya

Pelaporan Keuangan

Laporan Keuangan di Amerika Serikat meliputi:

1. Laporan Manajemen
2. Laporan auditor independen
3. Laporan Keuangan Primer (Laporan Laba-Rugi, neraca, laporan arus kas, laba-rugi
komprehensif, perubhan ekuitas pemegang saham)
4. Diskusi manajemen dan analisa hasil operasional  dan kondisi keuangan
5. Penjelasan mengenai kebijakan akuntansi dengan dampak yang paling kritis pada laoran
keuangan
6. Catatan atas laporan keuangan
7. Perbandingan data keuangan selama 5 atau 10 tahun
8. Data triwulan terpilih
Penggabungan Laporan Keuangan juga dibutuhkan, dan laporan keuangan AS yang dipublikasikan
biasanya tidak berisi laporan parent-company-only  (induk perusahaan saja).Peraturan penggabungan
tersebut membutuhkan penggabungan seluruh anak perusahaan yang telah tekontrol (sebagai contoh,
kepemilikan bagian saham lebih dari 50%), termasuk yang beroperasional non-homogenik. Laporan
triwulan dibutuhkan untuk perusahaan yang terdaftar pada bursa saham utama.Laporan semacam ini
biasanya hanya berisi laporan singkat saja, laporan keuangan yang belum diaudit serta ringkasan
laporan manajemen.

B. Meksiko
Meksiko adalah negara dengan penduduk berbahasa Spanyol terbanyak di dunia dan negara dengan
populasi terbesar kedua di Amerika Latin. Meksiko memiliki perekonomian pasar bebas. Perusahaan
yang dimiliki atau yang dikendalikan pemerintah mendominasi industri perminyakan dan sarana umum,
sedangkan perusahaan swasta mendominasi pabrik, konstruksi, tambang, hiburan, serta industri
pelayanan. Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (North American Free Trade Agreement –
NAFTA) yang ditandatangani dengan Kanada dan Amerika Serikat tahun 1994 menjadikan Meksiko
sebagai negara dengan perekonomian kesembilan terbesar di dunia.

NAFTA memberikan tren baru mengenai kerja sama yang lebih kuat antara organisasi akuntansi
Meksiko, Kanada dan Amerika Serikat. Sekarang, bentuk pengaturan standardisasi akuntansi ketiga
negara tersebut berkomitmen pada program harmonisasi dan mencoba untuk selalu bekerja sama.
Sebagai pendiri International Accounting Standards Committee (sekarang menjadi International
Accounting Standards Board), Meksiko juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan IFRS. Sekarang
Meksiko merunut pada IASB sebagai panduan dalam menyelesaikan permasalahan akuntansi yang
muncul, terutama dalam kasus di mana tidak tercantum dalam standardisasi Meksiko.

Regulasi dan Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan

Institut Akuntan Publik Meksiko (Mexican Institute of Public Accountants) menerbitkan standar
akuntansi dan auditing di Meksiko. Standar akuntansi dikembangkan oleh Komisi Prinsip Akuntansi yang
berada dibawah institut tersebut, sedangkan standar auditing merupakan tanggung jawab Komisi
Prosedur dan Standar Auditing.Meskipun sistem hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan
standar akuntansi di Meksiko menggunakan pendekatan Inggris-Amerika, atau Anglo-Saxon dan bukan
pendekatan Eropa Kontinental. Standar akuntansi diakui memiliki kewenangan oleh pemerintah secara
khusus oleh Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional, yang mengatur Bursa Efek Meksiko. Prinsip
akuntansi Meksiko tidak membedakan antara perusahaan besar dan kecil dan diterapkan untuk seluruh
bentuk badan usaha.

Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional mengeluarkan aturan untuk perusahaan yang sahamnya
tercatat, yang umumnya membatasi pilihan-pilihan tertentu dalam prinsip akuntansi yang diterima
secara umum. Seluruh perusahaan yang didirikan menurut hukum Meksiko (sociedades anonimas)
harus menunjuk setidaknya seorang auditor wajib untuk menyusun laporan keuangan tahunan kepada
pemegang saham. Perusahaan atau kelompok usaha konsolidasi yang memenuhi kriteria ukuran
tertentu harus menyampaikan laporan audit kepatuhan pajak setiap tahunnya kepada Departemen
Audit Pajak Federal Kementrian Keuangan. Laporan tersebut terdiri dari Laporan Keuangan yang
diaudit, skedul tambahan dan pernyataan auditor bahwa tidak ada kesalahan yang terlihat.

Pengukuran Akuntansi

Ada beberapa metode yang digunakan dalam pengukuran akuntansi antara lain:

 Metode ekuitas digunakan untuk apabila terdapat pengaruh, tetapi bukan kendali yang
umumnya berarti besarnya kepemilikan berkisar antara 10% hingga 50%.
 Usaha patungan dapat dikonsolidasikan secara proporsional atau dicatat dengan menggunakan
metode ekuitas.
 Meksiko telah mengadopsi Standar Akuntansi Internasional No. 2 mengenai transaksi mata
uang asing.
 Metode akuntansi pembelian dan penyatuan kepemilikan untuk penggabungan usaha dapat
digunakan, tergantung pada keadaannya. Jika mayoritas pemegang saham perusahaan yang diakuisisi
tidak terus mempertahankan kepemilikan dalam usaha tersebut maka metode pembelian yang
digunakan, jika ya, metode penyatuan kepemilikan yang digunakan.
 Goodwill merupakan kelebihan harga pembelian dari nilai kini aktiva bersih yang diperoleh.
Goodwill tersebut diamortisasi terhadap laba selama periode ekspektasi manfaat yang dibatasi selama
20 tahun.
 Akuntansi tingkat harga umum digunakan di Meksiko.
 Biaya historis aktiva non-moneter disajikan ulang dalam peso berdasarkan daya beli terkini
dengan menerapkan faktor yang diambil dari Indeks Harga Konsumen Nasional (NCIP)
 Komponen ekuitas pemegang saham juga dinyatakan ulang dengan menggunakan NCIP.
 Keuntungan dan kerugian yang berasal dari kepemilikan aktiva dan kewajiban moneter
dimasukkan dalam laba periode kini, tetapi pengaruh penyajian ulang dimasukkan ke dalam ekuitas
pemegang saham.
 Harga penjualan dan beban depresiasi dinyatakan dalam peso harga konstan dalam laporan
laba rugi, yang konsisten dengan perlakuan persediaan dalam aktiva tetap.
 Sebuah aktiva tetap berwujud didepresiasikan selama masa manfaatnya.
 Sebuah aktiva tidak berwujud diamortisasi selama masa manfaatnya kecuali jika masa
manfaatnya tidak terbatas, dan dilakukan uji penurunan nilai tiap tahunnya.
 Biaya penelitian dibebankan pada saat terjadinya. Sedangkan biaya pengembangan
dikapitalisasikan dan diamortisasikan apabila kelayakan teknologi telah dipastikan.
 Sewa guna usaha diklasifikasikan sebagai pembiayaan atau operasi biasa, sedangkan
pembayaran sewa dari sewa guna usaha biasa dibebankan dalam laporan laba rugi.
 Kerugian kontinjensi diakui apabila mungkin terjadi dalam besarnya dapat diukur.
 Cadangan kontinjensi umum tidak dapat diperkenankan dalam GAAP Meksiko.
 Pajak tangguhan dibentuk secara penuh dengan metode kewajiban.
 Biaya pensiun karyawan, premi senioritas dan pembayaran pemberhentian karyawan diakui
pada saat berjalan jika jumlahnya dapat diestimasikan secara memadai berdasarkan perhitungan
aktuarial.
 Cadangan wajib (hukum) dibuat dengan mengalokasikan 5% dari laba tiap tahunnya hingga
cadangan besarnya mencapai 20% dari nilai modal saham yang beredar.
 

Pelaporan Keuangan

Tahun fiskal perusahaan di Meksiko harus bersamaan dengan kalender tahunan. Perbandingan laporan
keuangan gabungan yang harus disiapkan antara lain:

1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan perubahan ekuitas pemegang saham
4. Laporan perubahan posisi keuangan
5. Catatan
Merupakan bagian integral laporan keuangan (yang dibahas oleh laporan auditor) dan mencakup
berikut ini :

1. Kebijakan akuntansi perusahaan


2. Ketersediaan material
3. Komitmen pembelian aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna usaha
4. Detail utang jangka panjang dan kewajiban dalam mata uang asing
5. Pembatasan terhadap deviden
6. Jaminan
7. Program pensiun karyawan
8. Transaksi dengan pihak berhubungan istimewa
9. Pajak Penghasilan
 

2.2  ASIA

A. JEPANG

Akuntansi dan pelaporan keuangan Jepang benar-benar berbeda secara substansial dengan akuntansi
Negara manapun, dimana terdapat tiga perbedaan mendasar, yaitu:

 Akuntansi keuangan memiliki peranan yang tidak begitu besar dalam masyarakat Jepang.
Bahkan dalam perusahaan-perusahaan besar Jepang jarang memiliki CPA dalam staf-staf mereka.
Penyusunan standar akuntansi Jepang dilakukan oleh Menteri Kehakiman, Menteri Keuangan, dan Biro
Perpajakan.
 Tingginya kepemilikan silang dalam perusahaan-perusahaan Jepang. Perusahaan-perusahaan
di Jepang saling memiliki satu sama lainnya dan secara bersama-sama memiliki perusahaan lain. Ini
menimbulkan konglomerat-konglomerat industri raksasa, terutama dalam bidang perdagangan besar
Jepang. Perusahaan Jepang juga menganggap pekerja dan manajer-manajer perusahaan sebagai
“Anggota” dari Perusahaan.
 Luasnya pemakaian kredit bank dan modal hutang untuk membiayai perusahaan-perusahaan
besar. pendanaan ekuitas di Jepang relative kecil, sehingga manajemen korporasi harus bertanggung-
jawab ke bank atau institusi-institusi keuangan lainnya bukan ke sebagian besar pemegang saham.
Dalam akuntansi Jepang secara umum, pembukuan Jepang dipengaruhi oleh masuknya pengaruh
Perancis dalam praktik tradisional Jepang.Setelahnya dimensi Amerika atau Internasional memasuki
wilayah akuntansi Jepang dan menyebabkan perubahan budaya yang terjadi sangat perlahan.

Dalam konsep laba korporasi yang digunakan Jepang terdapat perbedaan dengan pemikiran Inggris dan
Amerika yang menganggap laba sebagai ukuran kinerja sebuah korporasi. Konsep pemikiran Jerman
diserap kedalam undang-undang komersil di Jepang, dalam konsep ini Laba korporasi Jepang dilihat
sebagai sumber dana yang bisa didistribusikan sebagai dividen jika pemegang saham menginginkannya.
Perbedaan konsep ini menghasilkan pendekatan pengukuran akuntansi dan output proses akuntansi
yang berbeda pula.

Di Jepang terdapat sekitar 80.000 Kabushiki Kaisha (limited liability companies) yang diwajibkan
menurut undang-undang komersil untuk memilih satu atau lebih auditor pada suatu rapat
umum.Auditor yang dipilih tidak perlu memiliki kualifikasi professional apapun dan bisa dipilih kembali
setiap dua tahun, serta auditor dapat dipecat setiap saat bila dianggap terdapat penyimpangan dalam
kinerjanya.

Regulasi dan Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan

Pemerintah nasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi Jepang. Regulasi akuntansi
berdasarkan pada tiga badan hukum: undang-undang perusahaan (companuy low), undang-undang
pertukaran dan sekuritas (securities and exchange law), dan undang-undang pajak penghasilan
perusahaan (corporate income tax law). Ketiga badan hukum tersebut saling berhubungan dan
berinteraksi satu sama lain yang disebut sebagai “sistem legal triangular”.
Undang-undang perusahaan diatur oleh Ministry of Justice (MOJ).Hukum tersebut merupakan inti dari
regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling memiliki pengaruh besar.Semua perusahaan yang
didirikan berdasrkan undang-undang perusahaan diwajibkan untuk memenuhi ketentuan akuntansi.

Berdasarkan Undang-undang perusahaan, laporan keuangan serta jadwal yang mendukungpada


perusahaan kecil dan menengah merupakan subjek untuk audit hanya oleh auditor
yang berwenang.Baik auditor berwenang atau independen, keduanya harus mengaudit laporan
keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan sesuai dengan undang-undang pertukaran dan
sekuritas.Auditor yang berwenang tidak memerlukan kuallifikasi profesional dan ditugasi oleh
perusahaan secara penuh.Audit berwenang biasanya fokus pada manajerial direktur dan baik bekerja
sesuai dengan kewenangannya tau tidak.Auditor independen melibatkan pemeriksaanterhadap laporan
dan catatan keuangan, serta harus dilakukan oleh akuntan publikbersertifikasi (certified public
accountans – CPAs).

Pengukuran Akuntansi

Metode pooling of interest (penyatuan saham) untuk bisnis gabungan digunakan pada situasi tertentu
saja di mana tidak ada perusahaan yang mengontrol perusahaan lainnya.Sebaliknya, bisnis gabungan
dihitung karena pembelian.Goodwill dihitung dengan dasar harga pasar aset bersih yang didapatkan
dan diamortisasi lebih dari 20 tahun atau kurang serta subjek terhadap tes penurunan nilai.Metode
ekuitas digunkan untuk investasi dalam perusahaan afiliasi ketika perusahaan induk memberikan
pengaruh signifikan daripada kebijakan operasional dan finansial.Metode ekuitas juga digunkan untuk
menghitung proyek gabungan, gabungan yang profesional tidak diperbolehkan. Dibawah standar
stimulasi mata uang, aset dan kewajiban dari anak perusahaan asing dihitung dengan tingkat kurs saat
itu (akhir tahun), pendapatan dan beban dalam rata-rata, serta penyesuaian pertukaran mata uang
asing berada dalam ekuitas pemegang saham.

Persediaan yang harus dihitung apakah cocok dengan biaya atau lebih rendah atau nilai keuntungan
bersih. FIFO, LIFO, serta metode biaya rata-rata semuanya menerima metode cost flow (arus biaya),
dengan rata-rata yang paling populer. Investasi dalam saham dinilai pada harga pasar.Aset tetap dinilai
pada biaya dan didepresiasi yang berkenaan dengan hukum perpajakan.Metode declining balance
(saldo menurun) merupakan metode depresiasi paling umum.Aset bersih juga diuji dengan penurunan
nilai.

Kontrak sewa yang memindahkan kepemilikan terhadap penyewa dikapitalisasi.Sewa menyewa


keuangan lainnya mungkin kapitalisasi atau dianggap sebagai kontrak operasional.Pajak tangguhan
dipersiapan untuk perubahan sepanjang waktu dengan menggunkan metode kewajiban.Kerugian
bersyarat dipersiapkan hingga terbuka kemungkinan dan dapat diperkirakan. Dibutuhkan cadangan:
setiap tahun perusahaan harus mengalokasikan dejumlah minimal 10 persen kas dividen dan bonus
yang dibayarkan pada direktur dan auditor berwang hingga cadangan mencapi 25 persen dari saham.

Pelaporan Keuangan

Undang-undang komersial Jepang mewajibkan penyiapan dan publikasi laporan keuangan perusahaan
induk saja dan bahwa MOF melalui SEL mewajibkan laporan konsolidasi bagi KK yang terdatar di Pasar
modal.Laporan keuangan Jepang juga tidak merefleksikan pengakuan apapun atas perubahan daya beli
unit mata uang.Baik laporan keuangan dan laporan supplementer maupun catatan atas laporan
keuangan tidak menyebut-nyebut efek dari inflasi.

Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di pasar modal diwajibkan untuk mengungkapkan penjualan dan
laba operasi dalam segmen bisnis dan kewajiban mengungkapkan penjualan saja bagi masing-masing
segmen geografis. Pelaporan SEL menghendaki proyeksi semitahunan menyangkut investasi modal
baru, tingkat produksi dan aktivitas, dan arus kas dari semua jalur non-operasi. Pelaporan proyeksi
korporasi di Jepangf secara komparatif sangat ekstensi.

Laporan Keuangan

Perusahaan yang bergabung di bawah undang-undang perusahaan dibutuhkan untukmempersiapkan


laporan yang berwenang untul disetujui pada saat rapat pemegang saham, yang isinya antara lain:

1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan atas perubahan ekuitas pemegang saham
4. Laporan bisnis
5. Jadwal terkait
Ketentuan spesifik tertentu yang ditetapkan oleh “peraturan-peraturan mengenai teminologi, bentuk
dan metode penyiapan laporan keuangan” yang diumumkan oleh MOF melalui SEL, misalnya adalah
pengungkapan yang diwajibkan ada dalam catatan atas laporan keuangan:

 Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting, berkaitan dengan penilaian surat-surat berharga,


penilaian persediaan, depresiasi aset tetap, amortisasi beban tertunda, translasi valuta asing,
ketentuan-ketentuan mengenai penyisihan dan cadangan, pengakuan pendapatan dan beban biaya,
dan lain-lain.
 Perubahan dalam kebijakan akuntansi (termasuk metode penyajian)
 Kejadian-kejadian setelah tanggal neraca
 Penjelasan-penjelasanlain tentang hutang/piutang perusahaan kepada perusahaan-perusahaan
asosiasi, kewajiban tanggung renteng kontingjensi, dsb.
 Informasi tambahan untuk membantu pembaca laporan keuangan.
Dapat dikatakan bahwa pelaporan keuangan domestic di Jepang secara signifikan terkesan dipaksakan
karena Jepang cenderung terus mempertahankan dirinya untuk berbeda.

B. CINA

Sejarah akuntansi Cina berawal pada tahun 2200 SM selama masa Dinasti Hsiu, dimana akuntansi
digunakan untuk mengukur kekayaan dan membandingkan pencapaian di  kalangan  bangsawan.  Pada
tahun  1949,  Cina menerapkan  suatu perekonomianterencana yang sangat terpusat, yang
mencerminkan prinsip-prinsip Marxisme dan pola-pola yang dianut Uni Soviet sehingga sistem
akuntansinya seragam berisi seluruh aturan akuntansi yang mencakup semua hal yang wajib diikuti oleh
perusahaan milik Negara diseluruh Negara Cina. Pelaporan keuangan cukup sering dilakukan dan
lengkap. Pelaporan keuangan menekankan neraca dan akuntansi menekankan perhitungan secara
kuantitas dan  perbandingan  biaya  dan  kuantitas. Meskipun demikian, peranannya  dalam
pengambilan keputusan masih berada di bawah wewenang pusat.

Perekonomian Cina saat ini disebut juga perekonomian hybrid, di mana Negara mengendalikan
komoditas dan industri yang  strategis,  sementara  sektor komersial  dan swasta diatur oleh sistem
berorientasi pasar. Dengan adanya reformasi ekonomi dimana mencakup privatisasi, termasuk
pengalihan perusahaan milik Negara menjadi perusahaan perseroan yang mengeluarkan saham, aturan
akuntansi yang baru telah dikembangkan bagi perusahan-perusahaan yang baru diprivatisasikan dan
perusahaan-perusahaan independent dengan kewajiban terbatas, serta badan usaha milik asing seperti
perusahaan patungan.
 

Regulasi dan Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan

1. Pada tahun 1992, Departemen Keuangan mengeluarkan Accounting Standards for Business


Enterprises  (ASBE).
2. ASBE adalah sebuah konsep kerangka kerja yang dirancang untuk menuntun perkembangan
standar baru akuntansi yang ada yang pada akhirnya menyeragamkan praktik do mestik dan
menyeragamkan praktik akuntansi Cina fengan praktik internasional.
3. Kemudian, pada tahun 1998 Cina mendirikan Komite Standar Akuntansi Cina ( The China
Accounting Standards Committee-CASC) sebagai lembaga berwenang dalam departemen keuangan
yang bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntansi.
4. Pada tahun 2000, Dewan Negara (satuan Eksekutif yang berhubungan dengan Kabinet) juga
telah mengeluarkan aturan Pelaporan dan Akuntansi Keuangan bagi Perusahaan (Financial Accounting
and reporting Rules for Enterprises- FARR). FARR ini berfokus pada pencatatan buku, penyusunan
laporan keuangan, pelaporan praktik, dan masalah-masalah akuntansi keuangan dan pelaporan
lainya.
5. Pada akhirnya, tahun 2006 susunan baru ASBE dikeluarkan, dan ASBE ini menyajikan
ketentuan standar akuntansi Cina yang pada hakikatnya sejalan dengan IFRS.
 

Pengukuran Akuntansi

1. Penggabungan usaha dicatat menggunakan metode pembelian.


2. Kapitalisasi dan Uji penurunan nilai tahunan diberlakukan untuk goodwill.
3. Untuk menghitung usaha gabungan digunakan metode ekuitas.
4. Penilaian aset menggunakan basis harga perolehan.
5. Biaya depresiasi didasarkan pada basis ekonomi.
6. Penilaian persediaan menggunakan metode FIFO dan rata-rata.
 

Pelaporan Keuangan

Periode pembukuan diminta sesuai dengan kalender tahunan.Laporan Keuangan terdiri atas:

1. Neraca
2.  Laporan laba rugi
3. Laporan arus kas
4. Laporan perubahan ekuitas
5. Catatan
Pelaporan Keuangan Cukup sering dilakukan dan lengkap. Ciri utamanya adalah orientasi mana jemen
dana, yang mana dana diartikan sebagai property, barang, dan material yang digunakan selama proses
produksi.

Laporan tambahan diwajibkan untuk mengungkapkan penurunan nilai aktiva, perubahan direktur
permodalan daan penyisihan laba. Laporan keuangan harus dikonsolidasikan, bersifat komparatif, dalam
bahasa Cina dan dinyatakan dalam mata uang Cina, renmibi. Laporan keuangan tahunan harus diaudit
oleh CPA Cina. Perusahaan yang terdaftar harus menilai pengendalian internal mereka dan terlibat
dengan auditor dari luar guna mengevaluasi pengendalian dan pendapat atas laporan penilaian diri.
Neraca triwulan, laporan laba, dan catatan dibutuhkan untuk semua perusahaan yang terdaftar.

C. INDIA

Dari tahun 1947 sampai akhir 1970-an, ekonomi India digolongkan dengan bergaya program sosial
pemerintah terpusat dan industri pengganti barang impor.Produksi ekonomi telah berubah dari
pertanian, kehutanan, perikanan, dan manufaktur tekstil dengan beragam industry berat
dan transportasi.Akan tetapi, kurangnya persaingan berakibat pada rendahnya kualitas produk dan
inefisiensi dalam produksi.Menghadapi krisis ekonomi, pemerintah mulai melaksanakan ekonomi terbuka
pada tahun 1991.

Reformasi ekonomi pasar diadopsi sejak saat itu, termasuk privatisasi industri pemerintah, pembebasan
investasi asing dan rezim bursa, pengurangan tarif dan hambatan  perdagangan lainnya, perubahan
dan modernisasi sektor keuangan, penyesuaian kekuasaan pemerintah secara signifikan dan kebijikan
fiskal, serta penjagaan hak intelektual. Akan tetapi, sebagian besar industri berat masih dimiliki
pemerintah, dan tarif tinggi serta membatasi investasi asing langsung masih terjadi, sektor jasa telah
terbukti menjadi sector india yang paling dinamis pada saat itu, dimana telekomunikasi dan teknologi
informasi memiliki pertumbuhan yang pesat. Kebanyakan pengamat sepakat bahwa perubahan lebih
jauh dan investasi modal tambahan dalam infrastruktur lebih dibutuhkan supaya india menjadi pemain
ekonomi terpandang.

Regulasi dan Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan

1. Akuntansi dipengaruhi oleh bangsa Inggris,


2. Departemen Urusan Perusahaan pada tahun 1956 memperbaharui Akta Perusahaan yang
berisikan Kitab Akuntansi. Menurut Akta tersebut, Kitab Akuntansi : – Harus memberikan sudut
pandang yang adil dan sebenarnya menyangkut status urusan perusahaan. -Harus tetap pada basis
akrual sesuai dengan system akuntansi pencatatan ganda
3. Lembaga yang bertanggungjawab atas izin profesi akuntansi, pengembangan standar dan
proses audit adalah The Institute of Chartered Accountant of India. Institusi tersebut berencana untuk
mengadopsi IFRS secara penuh tanpa modifikasi.
4. Standar Akuntansi India atau Indian Accounting Standards  (AS) diterbitkan oleh Dewan
Akuntansi Standar (Accounting Standards Board), Standar Asuransi dan Auditing atau(Auditing
Assurance Standards)  diterbitkan oleh Dewan Audit dan Asuransi Standar.
5. Pengawasan terhadap pasar modal ada pada Securities and Exchange Board of India(SEBI).
 

Pengukuran Akuntansi

 Anak perusahaan digabungkan ketika induk perusahaan memiliki saham lebih dari setengah
kemampuan voting atau mengontrol pengaturan komposisi dewan direktur.
 Tidak ada standar pembukuan untuk penggabungan usaha, tetapi sebagian besar
menggunakan metode pembelian yang disebut amalgamation.
 Penggabungan yang proporsional digunakan untuk kesatuan kendali gabungan (usaha
gabungan/joint venture).
 Goodwill berbeda di antara perhitungan yang ada dan hasil jumlah asset dan utang yang
diperoleh. Goodwill tersebut dikapitalisasi, diamortisasi dan diuji impairmentnya (pengurangannya).
 Metode ekuitas digunakan pada akun afiliasi-terhadap entitas yang memiliki pengaruh yang
signifikan namun bukan kendali.
 Penilaian asset tetap memakai nilai wajar dan harga perolehan, sedangkan asset tidak
berwujud diamortisasi lebih dari 10 tahun.
 Biaya persediaan dihitung yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai yang dapat
direalisasi, FIFO, dan rata-rata. LIFO tidak diperbolehkan.
 Sewa pembiayaan dikapitalisasi dalam nilai lancar pasar dan didepresiasi terhadap masa
penggunaan sewa.
 Sewa operasional dicatat sebagai biaya dengan metode garis lurus
 

Pelaporan Keuangan

Laporan keuangan terdiri atas:

1. Neraca dua tahun


2. Laporan laba rugi
3. Laporan arus kas
4. Kebijakan akuntansi dan catatan
Perusahaan yang tidak terdaftar hanya perlu menyiapkan laporan intinya saja, akan tetapi bagi
perusahaan yang terdaftar harus menyiapkan laporan gabungan dan laporan inti.

DAFTAR PUSTAKA

Choi, F. (1998). Akuntansi Internasional. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai