Anda di halaman 1dari 32

1|Modul 4 | Covert Selling

MODUL #4

www.JendralGagah.com
2|Modul 4 | Covert Selling

www.JendralGagah.com
3|Modul 4 | Covert Selling

Menurut rumusan & hipotesa sok tau saya, setidaknya ada 7 prinsip
rahasia dalam covert selling.

Apa saja 7 prinsip itu?

ini dia...

1. "If You Don't care to your customers, also them."

Source : Google.com

Ini prinsip paling penting bagi pelaku covert selling. Bahwa tujuan
utama kita bukan jualan. Tapi memberikan manfaat bagi calon
customer.

Itu sebabnya, kita nggak punya skrip iklan yang aneh bin ajaib untuk
menawarkan produk jualan.

www.JendralGagah.com
4|Modul 4 | Covert Selling

Tujuan utama kita cuma memberikan manfaat bagi calon customer.


Seorang penjual jilbab akan memberikan manfaat pada calon
customer dengan bercerita tentang jilbabnya yang nyaman, bahannya
lembut, adem dan sebagainya.

Seorang penjual buku, akan memberikan manfaat dengan


menceritakan keilmuan tertentu yang akan didapat calon customer
dari bukunya. Begitupun produk atau jasa lainnya.

Jika manfaat yang diberikan penjual cocok dengan kebutuhan calon


customer, maka calon customer tinggal mengganti sejumlah biaya
untuk barang/jasa yang memberikan manfaat itu. That's all.

Jadi, kita akan membuang jauh-jauh hasrat beriklan itu. Sehingga, tak
ada penawaran apapun dalam covert selling. Fokus utama kita adalah
memenuhi kebutuhan dan keinginan calon customer. Kita punya
produk, lalu pikirkan apa manfaat yang bisa kita berikan pada calon
customer dengan produk kita itu.

Dalam konsep busines model, ini adalah "business value" yang harus
diperjelas, dan menjadi senjata utama untuk ditawarkan pada calon
customer.

www.JendralGagah.com
5|Modul 4 | Covert Selling

Konsepnya sama. Bedanya, kita tidak akan mengeluarkan kalimat


penawaran apapun pada calon customer kita.

Oleh sebab itu, harusnya kita punya cara berpikir ; Selling is just an
effect, not a cause!

Prinsip selanjutnya....

www.JendralGagah.com
6|Modul 4 | Covert Selling

2.Curiosity is a king!

Source : Google.com

Seperti yang kita tau, teknik pemasaran paling ampuh di dunia ini
adalah memunculkan rasa penasaran. Ketika seseorang penasaran,
seringkali seseorang akan membuat pembenaran terhadap semua
yang dilakukannya.

Jika konteksnya adalah penjualan, maka seorang customer akan


berusaha sangat kuat untuk mendapatkan sesuatu yang sangat
membuatnya penasaran itu.

Dan bagi saya, covert selling adalah salah satu cara paling efektif untuk
memunculkan rasa penasaran seseorang.

www.JendralGagah.com
7|Modul 4 | Covert Selling

Kenapa tak perlu ada kalimat penawaran apapun dalam setiap iklan
yang covert?

jawabnya : agar rasa penasarannya semakin besar.

Itu juga yang saya lakukan ketika menjual buku "10 Greatest
Advertising Secrets" yang ditulis oleh CEO Balai Kartini itu di
Facebook.

Karena saya sudah merasakan peningkatan luar biasa pada bisnis saya
dengan buku ini, maka saya juga merasa perlu membantu teman-
teman saya di Facebook untuk ikut kebanjiran orderan dengan
bantuan buku ini.

Yang saya lakukan adalah menceritakan potongan-potongan bahasan


di buku ini, atau menceritakan pengalaman saya ketika membaca buku
ini. Salah satu contohnya seperti ini :

"Sejujurnya saya jarang mengakui sebuah buku itu bagus, termasuk


untuk buku ini. Sejujurnya, buku ini nggak bagus-bagus amat. Tapi
entah kenapa, setiap kali saya membaca bahasan baru di buku ini, tiba-

www.JendralGagah.com
8|Modul 4 | Covert Selling

tiba banyak strategi marketing baru yang berloncatan dari kepala saya.
Aneh! Dan setelah strategi itu saya eksekusi, boommm! Omzet benar-
benar meledak. Harga memang nggak bohong."

***

(ini isi post-nya, lalu gambar bukunya dibawahnya)

www.JendralGagah.com
9|Modul 4 | Covert Selling

Setelah itu, biasanya akan banyak yang bertanya. Saya tinggal kasi link
ini : bit.ly/BukuAjaib

Biasanya banyak yang syok ketika tahu harga normalnya yang 1,4juta
itu. :D

Saya langsung tawarkan solusi untuk tetap bisa memiliki buku ini
dengan biaya yang terasa lebih ringan,

"Mas/mbak, kalau memang serius ingin punya bukunya, ada diskon jadi
hanya 1juta saja. Dan biar terasa lebih ringan biayanya, bisa ikutan
arisannya. Setelah kumpul 4 orang, kita bisa mulai arisan 250ribu per
orang per bulan. Jadi 4 bulan sudah beres."

www.JendralGagah.com
10 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

Alhamdulillah laris manis dengan cara seperti ini. Omzet temen-temen


yang memesan buku ini meningkat drastis, tanpa terasa berat
mengeluarkan uang jutaan.

Nah, tugas kita selanjutnya melatih kemampuan menulis untuk


membuat setiap tulisan kita bisa memunculkan rasa penasaran dari
calon customer. ;)

Prinsip selanjutnya..

www.JendralGagah.com
11 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

3. Change their minds, change their moods.

Source : Tech.co

Prinsip penting lainnya dari covert selling adalah mengubah perasaan


calon customer.

Covert Selling akan mengubah sesuatu yang sebelumnya bukanlah


kebutuhan calon customer, menjadi kebutuhan.

Mengubah sesuatu yang sebelumnya tak pernah diinginkan oleh calon


customer, bahkan tak pernah dipikirkan, menjadi sesuatu yang sangat
dikejar oleh calon customer.

www.JendralGagah.com
12 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

Sebelumnya, kita mesti sangat memahami, bahwa perasaan sangat


erat kaitannya dengan persepsi manusia. Apapun yang dipersepsikan
seseorang, maka itu akan menjelma menjadi perasaannya.

Begitupun kebutuhan dan keinginan. Semuanya adalah permainan


persepsi.

Coba kita cek : Di tahun 2000, memiliki handphone adalah sebuah


keinginan. Kesannya gaya kalau sudah punya handphone.

Tapi di tahun 2015, handphone bukan lagi sebuah keinginan. Tapi


sudah menjadi sebuah kebutuhan. Bahkan kebutuhan yang sangat
urgent.

Coba kita cek : Di tahun 2000, memiliki handphone adalah sebuah


keinginan. Kesannya gaya kalau sudah punya handphone.

Tapi di tahun 2015, handphone bukan lagi sebuah keinginan. Tapi


sudah menjadi sebuah kebutuhan. Bahkan kebutuhan yang sangat
urgent.

Benarkah handphone benar-benar sebuah kebutuhan?

www.JendralGagah.com
13 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

Bagi saya, tidak. Handphone = kebutuhan itu adalah persepi. Kalau


makan = kebutuhan itu benar.

Karena tanpa makan, manusia mati. Tanpa handphone, secara default


manusia tak akan mati. Toh dulu pun kita tak punya handphone.

Artinya, siapapun yang menganggap bahwa handphone adalah


kebutuhan, tanpa mereka sadari, telah berhasil mengubah
persepsinya.

Nah, salah satu goalnya ; iklan covert selling kita, harus menjadi tool
yang bisa mengubah persepsi calon customer. Seperti yang telah kita
bahas di 6 Steps Selling Effect.

Tentang persepsi ini, salah satu strateginya adalah bermain-main


dengan ambiguitas kalimat, yang akan secara langsung memengaruhi
persepsi calon customer.

Maksudnya?

Begini, kita tau bahwa setiap orang punya persepsi yang selalu
berbeda pada setiap informasi. Sehingga, persepsi kita dan persepsi
calon customer sangat mungkin untuk berbeda. Nah, kita bisa
memanfaatkan kondisi ini.

www.JendralGagah.com
14 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

Caranya?

Salah satu caranya adalah menaikkan tingkat ambiguitas kalimat.

Contoh kalimat covertnya :

"Alhamdulillah, sold out..mohon maaf yang nggak kebagian.


InsyaAllah besok sudah ready lagi mukena balinya."

(ini captionnya. Tambahkan gambar salah satu mukena yang habis


stoknya.)

Source : Private Doc 1

www.JendralGagah.com
15 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

Kalimat diatas memungkinkan memunculkan persepsi pada customer;


"wah sold out. Ludes. pasti rame yang beli. Produknya sepertinya
bagus."

"Emang kayak apa sih mukena bali itu?" mulai muncul rasa
penasarannya.

Apakah mukena balinya habis, ludes terjual semuanya?

Belum tentu. Tergantung persepsi kita dengan kata "sold out".

Untuk menyamakan persepsinya, perlu ada kalimat konfirmasi,

"mukena balinya yang sold out yang mana?"


"apakah semua mukena balinya sold out, alias habis tak bersisa?"

1 motif mukena bali yang terjual pun sudah bisa disebut sold out. 1
motif katakanlan ada 10pcs. 1 motif yang 10pcs itu saja yang Sold out.

motif lain ya masih ada :p

Sama dengan bohong dong? Lah, dimana bohongnya?

Tidak ada pembohongan apapun disini. Kita hanya membiarkan calon


customer bergelut dengan persepsinya sendiri.

www.JendralGagah.com
16 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

Begitu, bisa dipahami ya?

Prinsip selanjutnya...

www.JendralGagah.com
17 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

4.“It’s Not What You Said, It’s How You Said It"

Source : Globalcontactforum.com

Seperti apa iklan covert yang baik itu?

Fred Macey, salah seorang pakar periklanan di awal tahun 1900an,


mengatakan, bahwa sebuah iklan yang punya efek hipnotik,
selalu memenuhi empat unsur ini :

1. Attention (menarik perhatian)


2. Interest (memunculkan ketertarikan)

www.JendralGagah.com
18 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

3. Desire to buy (memunculkan keinginan untuk membeli)


4. Decision (mendorong keputusan untuk bertindak)

4 unsur inilah yang jadi parameter baiknya sebuah iklan covert.


Sehingga kita perlu pahami bahwa covert selling itu bukanlah tentang
apa isi iklannya.

Melainkan bagaimana cara menuliskan iklannya. Isinya, hanyalah efek


dari sebuah cara. Isi iklan, hanyalah hasil dari cara kita menuliskan
iklan. Sehingga, fokusnya adalah cara menuliskannya.

contoh :

a) " Kmrn sy brtmu ke rmh salah seorang tmn,,,saaat ngobrolll.dia


liat ke tas yg sybw. kayanya dia suka tas ni!? Akhirx dia tnya kmu
bli dmn tasnya. sy lalu crita bhwa sy jualan. bla..bla.. "

(Ini caption, gambar dibawahnya)

www.JendralGagah.com
19 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

b). " Kemarin saya bertamu ke rumah salah seorang teman. Selama
mengobrol, saya perhatikan beberapa kali dia melihat ke arah tas yang
saya bawa. Sepertinya dia senang dengan tas yang saya bawa ini.
Karena penasaran, akhirnya dia tanya, "kamu beli dimana tasnya?". Ya
sudah saya cerita bahwa saya jualan..bla..bla..

(ini caption, gambar dibawahnya)

Andai kita jadi calon customer, kita akan lebih nyaman membaca
covert iklan yang mana?

Kalimat mana yang kira-kira akan menarik perhatian, memunculkan


ketertarikan, memunculkan keinginan untuk beli, atau bahkan
mendorong seseorang untuk langsung memutuskan membeli?

www.JendralGagah.com
20 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

Yap, sama. Saya yakin sebagian besar orang akan jauh lebih nyaman
membaca tulisan "b". Tanpa singkatan, pilihan kata yang jelas, tanda
baca yang benar, dan sebagainya.

Maksudnya kan sebenarnya sama. Bahwa dia sedang ke rumah


temannya, lalu temannya bertanya tentang tas yang dipakainya.

Tapi cara menuliskannya, akan menimbulkan


perasaan yang berbeda 180 derajat.

Begitu kan?

Itu kenapa, di kata pengantar, saya sebutkan bahwa salah satu


kompetensi mendesak yang perlu kita kuasai ketika ingin menguasai
covert selling adalah kemampuan menulis.

Kemampuan menulis bukan sekadar memilih kata-kata yang bagus,


puitis, atau menawan saja kok.

Meletakkan tanda baca, memahami imbuhan kalimat, atau


berkomitmen untuk menulis sebuah kata dengan huruf yang lengkap
tanpa menyingkatnya, pun adalah kemampuan menulis.

Apa hubungannya?

www.JendralGagah.com
21 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

JELAS, setiap kata yang dibaca calon customer itu,


akan secara langsung memengaruhi persepsi &
perasaannya. Jadi, semakin baik tulisan kita, semakin menarik
perhatian dan rasa penasaran calon customer.

Semakin penasaran calon customer, semakin besar pula potensi


closingnya.

Sesekali bolehlah menulis tak sesuai EYD, tapi jangan keseringan,


khawatir dianggap anak alay :p

Prinsip Selanjutnya...

www.JendralGagah.com
22 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

5. "Change the frame, change the game"

Source : Nicholasrossis.com

Selalu ada pertanyaan, "apa bedanya covert selling dan copywriting? "

Sebenarnya tak perlu ditanyakan bedanya apa. Karena covert selling


itu sebuah aktifitas penjualan secara global. Hanya, seseorang yang
melakukannya, tak terlihat sedang menjual apapun.

Kenapa?

Yang namanya menjual, pasti ada kalimat penawaran. Dan di covert


selling, tak ada kalimat penawaran apapun.

www.JendralGagah.com
23 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

Di covert selling, juga menggunakan copywriting, tapi tak akan ada


yang menyadari itu copywriting. Karena tak ada prosedur
copywriting apapun yang digunakan xixixi

Kan sudah dibilang, covert selling itu ilmu ghaib. Yang namanya ghaib,
nggak boleh kelihatan wujudnya, tapi harus terasa keberadaannya.

Seperti angin yang berhembus di keheningan malam. Tak tampak


wujudnya, tapi pasti mampu membuat bulu kuduk merinding.

Btw, pernahkah mendengar cerita horror dari seorang teman ? Pasti


pernah lah ya.

Dan pernahkah mendengar cerita horror dari 2 orang teman, tapi


hanya satu orang yang ceritanya mampu membuat merinding, tapi
yang satunya lagi biasa saja. Pernah?

Kalau pernah itulah yang akan kita bahas disini.

Apa yang membedakan cerita yang bikin merinding, dan cerita yang
efeknya biasa saja?

Jawabannya : Karena yang satu hanya diceritakan


kengeriannya, dan yang satu lagi ditunjukkan
kengeriannya.

www.JendralGagah.com
24 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

Bedanya apa?

Untuk menjawabnya, mari kita contohkan.

Saya akan tuliskan 2 buah cerita. Hayati baik-baik ceritanya ya.


Rasakan sensasinya...

Cerita 1 :

Kemarin gue kan ke rumah nenek gue bro, di Cilacap. Nah, pas
malamnya, sebelum tidur gue denger ada suara-suara gitu bro di deket
kandang ayam.

Gue curiga, terus gue keluar kamar. Kandang ayam itu di halaman
belakang. Kamar gue nggak terlalu jauh dari pintu halaman belakang.
Jadi suaranya emang kedengeran jelas banget.

Suaranya aneh. Kayak suara orang ngorok gitu. Makin lama suaranya
makin keras. Pas mau buka pintu halaman belakang, gue jadi ragu,
bulu kuduk udah mulai merinding. Tapi gue nekat aja deh. Pas buka
pintu, pandangan gue langsung tertuju ke pohon rambutan di halaman
belakang.

Jantung gue langsung kayak copot seketika. Ada sesosok hitam, tinggi,

www.JendralGagah.com
25 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

badannya gede banget menggantung di pohon itu. Rambutnya


panjang banget, badannya berbulu lebat persis gorila. Saat itu
suaranya udah berhenti. 2 detik kemudian sosok hitam tinggi gede itu
ngilang. Wusshh! entah kemana. Hilangnya kayak terbang gitu.

Detak jantung gue masih keras banget kayak orang gebuk drum. Gue
langsung tutup pintu. Langsung baca ayat kursi berulang-ulang.

Cerita 2 :

Kemarin gue kan ke rumah nenek gue bro, di Cilacap. Nah, pas
malamnya gue denger ada suara-suara gitu bro di deket kandang
ayam. Gue curiga, lalu keluar kamar untuk periksa itu suara apa.

Pas gue buka pintu, ya ampuuun...gue lihat hantu bro.


Asli serem banget! Sumpah serem banget!

Nah, sampai disini, nampak jelas bedanya? ;)

Jadi, tugas kita sebagai penjual adalah menceritakan sesuatu dengan


menunjukkan apa yang kita lihat, dengar, rasakan. Bukan sekadar
mengatakannya.

www.JendralGagah.com
26 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

Show, Don't Tell! Kalimat yang "Show", akan menurunkan tingkat


abstraksi kalimatnya.

Sehingga, calon customer akan lebih mudah membayangkan, atau


merasakan apa yang kita alami.

Prinsip selanjutnya...

www.JendralGagah.com
27 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

6."Flexibility is the keyword."

source : ivyexec.com

Salah satu prinsip terpenting dalam advertising adalah ; tidak ada iklan
yang terlalu benar, dan tidak ada iklan yang terlalu salah.

Ketika sebuah iklan belum berhasil, maka si pengiklan tinggal evaluasi


iklannya, lalu beriklan lagi dengan cara yang lain yang lebih baik.

"Saya sudah coba segala cara, termasuk covert selling. Tapi kenapa tak
ada yang closing juga?"

***

www.JendralGagah.com
28 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

Kalimat di atas ini adalah kalimat generalisasi yang menyesatkan.


Memangnya sudah berapa kali dia mencoba? Apa benar dia benar-
benar mencoba segala cara? Apa benar cara yang dicobanya sudah
benar?

Kreatifitas nampaknya harus jadi mindset para penjual dalam beriklan.


Selalu mencoba cara baru. Ketika mengatakan, "Saya sudah coba
segala cara..." maka sesungguhnya ia sedang menunjukkan
ketidakkreatifannya.

Ada milyaran pola kalimat yang bisa dicoba untuk iklan. Artinya, ada
milyaran peluang untuk bisa closing.

Masa sih, 1 milyar kali iklan tak ada yang closing 1 pun?

Belum closing..evaluasi, coba lagi. Belum closing juga..evaluasi, coba


lagi. Belum closing lagi..evaluasi lagi, coba lagi. Belum closing
juga..evaluasi lagi, coba terus.

Kita nggak pernah tau, di iklan yang keberapa kali kita


akan closing. Seperti kita tak pernah tau, berapa
angka rezeki kita esok hari.

www.JendralGagah.com
29 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

Prinsip selanjutnya...

www.JendralGagah.com
30 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

7. "There's no failure, only learning process."

Source : Upsidelearning.com

"Saya sudah coba segala cara, termasuk covert selling. Tapi kenapa tak
ada yang closing juga?"

***

Ketika ada yang mengatakan itu, kita bisa pastikan dia belum benar-
benar memahami covert selling dengan baik. Begini teman-teman,
covert selling ini ilmu ghaib.

www.JendralGagah.com
31 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

Sebagai ilmu ghaib, kita hanya punya satu parameter keberhasilan ;


closing.

Jika tak closing, apakah caranya salah ?

Bisa iya bisa nggak.

Makanya di prinsip fleksibilitas diatas, tugas kita selalu, "Belum closing,


EVALUASI, coba lagi.."

Setiap kali sebuah iklan covert kita belum closing, atau sepi respon,
sepi like, komen & share, maka WAJIB hukumnya untuk evaluasi.

Bisa juga caranya sudah benar.

Jika begitu, mari kita cerita tentang konsep rezeki. Dalam konsep
rezeki, manusia hanya bertugas mengusahakan yang terbaik, bukan
memikirkan seperti apa hasilnya.

Kita berusaha yang terbaik, selanjutnya biarkan Allah SWT yang maha
memberikan rezeki, memberikan yang terbaik pula.

Jika belum closing, maka tak perlu berpikir bahwa kita gagal. Kita
hanya sedang melatih kesaktian covert selling kita. Sehingga,

www.JendralGagah.com
32 | M o d u l 4 | C o v e r t S e l l i n g

kesaktian bisa terus terasah.

Mungkin, andai covert selling kita langsung closing, kita akan berhenti
disitu. Sehingga, tak mau mencoba cara-cara lain. Dengan ditundanya
rezeki dari sebuah covert selling yang kita lakukan, maka kita akan
mencoba lagi dan lagi. Dan secara otomatis, kesaktian kita akan
semakin terasah.

Kegagalan itu hanya sebuah label yang kita sematkan. Kita punya
pilihan untuk memberikan label baru bernama ; proses
pembelajaran.

SEKIAN. Silakan didiskusikan

THE END

www.JendralGagah.com

Anda mungkin juga menyukai