Anda di halaman 1dari 4

Maharani Galuh Pratiwi

120413423981
OFF : I

STUDI KASUS

SISTEM INFORMASI DENGAN METODE SDLC PADA PRODUK


AGRIBISNIS BUAH LOKAL SALAK
(Studi Kasus di PT. SUMBER SEJAHTERA)
Tina Indah S. Lestari Girsang

Sebagai tanaman asli Indonesia salak mempunyai masa depan yang cerah untuk dikembangkan
baik untuk memenuhi pasaran lokal ataupun pasaran luar negeri. Buah Salak (Salacca Edulis)
merupakan salah satu buah tropis yang banyak diminati oleh orang Jepang, Amerika, dan
Eropa. Buah ini memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dan dapat dikonsumsi sebagai
buah segar maupun diolah sebagai manisan. Daging buah ini mengandung kalsium, tanin,
saponin, dan flavonoida. Daerah asal nya tidak jelas, tetapi diduga dari Thailand, Malaysia dan
Indonesia. Ada pula yang mengatakan bahwa tanaman salak (Salacca edulis) berasal dari Pulau
Jawa. Pada masa penjajahan biji-biji salak dibawa oleh para saudagar hingga menyebar
keseluruh Indonesia, bahkan sampai ke Filipina, Malaysia, Brunei dan Muangthai. Banyak
varietas salak yang bisa tumbuh di Indonesi. Ada yang masih muda sudah terasa manis,
Varietas unggul yang telah dilepas oleh pemerintah untuk dikembangkan ialah: salak pondoh,
swaru, nglumut, enrekang, gula batu (Bali), dan lain-lain.

Sebenarnya jenis salak yang ada di Indonesia ada 3 perbedaan yang menyolok, yakni:
1. Salak Jawa Salacca zalacca (Gaertner) Voss yang berbiji 2-3 butir.
2. Salak Bali Slacca amboinensis (Becc) Mogea yang berbiji 1- 2 butir.
3. Salak Padang Sidempuan Salacca sumatrana (Becc) yang berdaging merah.

Jenis salak itu mempunyai nilai komersial yang tinggi Sistem informasi dalam
perkembangannya sangat dibutuhkan dalam dunia agribisnis. Sebagian besar prasarana dan
sarana pasca panen di sentra produksi buah salak di daerah Sumatera Utara kurang memadai,
lokasinya tersebar dalam skala kecil, sehingga komoditas buah-buahan yang dipanen mutunya
cepat menurun. Transportasi dan fasilitas angkutan yang ada kurang efisien, sehingga
menimbulkan kerusakan pada komoditas yang diangkut dan menyebabkan biaya pemasaran
yang tinggi. Walaupun pada kenyataannya, informasi hasil penelitian teknologi buah-buahan
sebenarnya sudah cukup banyak, namun tingkat penerapannya masih sangat bervariasi. Hal ini
disebabkan kurangnya koordinasi antara lembaga penelitian dan penyuluhan dalam
menyebarkan teknologi tersebut kepada penggunanya. Perbaikan teknologi produksi, usaha
pasca panen dan pembinaan lainnya secara efisien sulit dilakukan karena umumnya usaha tani
dilakukan petani dengan lahan yang sempit dan tersebar tidak merata. Upaya pengembangan
sentra buah-buahan lokal (agribisnis tanaman hortikultura) tidak cukup hanya memberikan
penyuluhan atau pemberian bibit tanaman.

Di masa yang akan datang petani harus diikutkan untuk menikmati nilai tambah pada sub-
sistem agribisnis baik hulu maupun hilir melalui pengembangan koperasi agribisnis yang turut
menangani usaha tersebut dari hulu sampai ke hilir melalui kerja sama dengan pengusaha
swasta atau Badan Usaha Milik Negara atau Daerah (BUMN/BUMD). Oleh karena itu, perlu
dibuatkan rancang sistem informasi buah lokal salak dalam sebuah web site sehingga mudah
diakses dan dimanfaatkan oleh pihak yang berkepentingan. Rancang bangun sistem informasi
buah lokal salak ini yang coba dibahas yaitu menggunakan metode SDLC yang diawali dengan
investigasi sistem, analisis sistem dan perancangan sistem, implementasi dan pemeliharaan
sistem.
Analisis Studi Kasus

Sistem informasi berbasis agribisnis dengan pengembangan buah lokal Salak Jawa Salacca
zalacca (Gaertner) Voss yang berbiji 2-3 butir, Salak Bali Slacca amboinensis (Becc) Mogea
yang berbiji 1- 2 butir, dan Salak Padang Sidempuan Salacca sumatrana (Becc) yang
berdaging merah. Jenis salak itu mempunyai nilai komersial yang tinggi, dalam penelitian ini
dirancang dengan menggunakan Metode Systems Development Life Cycle (SDLC/Siklus
Hidup Pengembangan Sistem) atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa
sistem dan rekayasa perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta
model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep
ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola yang
diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-tahap: rencana
(planning),analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba
(testing) dan pengelolaan (maintenance).

Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi
pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka kerja
untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan
perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling banyak digunakan,
yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle), siklus hidup menggunakan
protoyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup sistem orientasi objek (object-
oriented system life cycle). SDLC terdiri dari beberapa tahapan-tahapan berdasarkan analisa
kebutuhan yang ada . Dimulai dari analisa kebutuhan perangkat lunak akan dibuat terlebih
dahulu desain dari kebutuhan tersebut untuk mempermudah dalam pengerjaannya. Kemudian
segala kebutuhan tersebut di implementasikan dengan dua tahap yaitu tahap analisa dan tahap
evaluasi (User Acceptance Test). Setelah melakukan implementasi, maka proses tersebut akan
dikembalikan kembali ke dalam tahap desain untuk pengembangan kembali perangkat lunak
ke versi yang terbaru.

Perencanaan: mempelajari konsep sistem dan permasalahan yang hendak diselesaikan. apakah
sistem baru tersebut realistis dalam masalah pembiayaan, waktu, serta perbedaan dengan sistem
yang ada sekarang, analisis sistem: menganalisis konsep sistem, permasalahan dan keperluan
yang hendak dibuat. Desain : mendesain sistem teknologi baru untuk permasalahan yang sama.
Konstruksi : perbaikan terhadap produk yang memiliki kesalahan/kerusakan, implementasi :
software yang telah diuji dan siap diimplementasikan kedalam sistem pengguna/ sudah siap
diterapkan dan maintenance: sistem yang telah diimplemantasikan serta dapat mengikuti
perkembangan dan perubahan apapun yang terjadi guna meraih tujuan penggunaannya.
Adapun kegunaan utama dari sdlc adalah mengakomodasi beberapa kebutuhan. kebutuhan-
kebutuhan itu biasanya berasal dari kebutuhan pengguna akhir dan juga pengadaan perbaikan
sejumlah masalah yang terkait dengan pengembangan perangkat lunak. kesemua itu dirangkum
pada proses sdlc yang dapat berupa penambahan fitur baru (baca : kemampuan penggunaan)
baik itu secara modular (baca : instalasi parsial atau update dan upgrade perangkat lunak)
maupun dengan proses instalasi baru (baca : penggantian perangkat lunak menyeluruh atau
software replacement).

Dari proses sdlc juga berapa lama umur sebuah perangkat lunak dapat diperkirakan untuk
dipergunakan yang dapat diukur atau disesuaikan dengan kebijakan dukungan (baca : software
support) dari pengembang perangkat lunak terkait dengan menggunakan metode ini diharapkan
akan selalu meng-update informasi dan tampilan desain yang dibuat dengan baik dan cepat.
pengembangan sistem informasi ini nantinya akan diharapkan dapat meningkatkan minimal
penjualan produk buah lokal salak para produsen yang selanjutnya ke depanya dapat
meningkatkan pendapatan petani.

Anda mungkin juga menyukai