Anda di halaman 1dari 4

Quran Surat al-Baqarah Ayat 1-5 ‫ ا ٓل ٓم‬Arab-Latin: alif lām mīm Terjemah Arti: Alif

laam miim. — Quran Surat Al-Baqarah Ayat 1 Tafsir Quran Surat al-Baqarah
Ayat 1-5 Huruf-huruf ini dan huruf-huruf lainnya dari huruf-huruf yang terputus
di awal-awal sejumlah surat Alquran, di dalamnya terkandung isyarat atas
kemukjizatan Alquran. Maka sungguh telah terjadi tantangan dengannya terhadap
orang-orang musyrik dan terbukti mereka tidak mampu untuk membantahnya,
padahal huruf-huruf tersebut merupakan komponen tersusunnya bahasa Arab.
Karena itu ketidakmampuan bangsa Arab untuk mendatangkan yang semisal
dengan Alquran (Padahal mereka adalah manusia yang paling fasih berbahasa
Arab) menunjukkan bahwa Alquran adalah wahyu dari Allah (Tafsir al-Muyassar)
Alif Lām Mīm. Ini merupakan huruf-huruf yang digunakan sebagai pembuka
beberapa surah Al-Qur`ān. Ini adalah huruf hijaiah yang tidak mempunyai makna
pada dirinya karena dituliskan terpisah seperti: alif, ba, ta dan seterusnya. Dalam
huruf-huruf itu terdapat hikmah dan tujuan, karena tidak ada sesuatupun di dalam
Al-Qur`ān yang tidak memiliki hikmah. Di antara hikmahnya yang paling
menonjol ialah mengisyaratkan tantangan untuk membuat Al-Qur`ān yang terdiri
dari huruf-huruf yang membentuk kata-kata yang mereka ketahui dan mereka
gunakan untuk berbicara. Oleh karena itu, pada umumnya huruf-huruf hijaiah
tersebut diikuti dengan penyebutan tentang Al-Qur`ān Al-Karīm, seperti yang ada
di dalam surah ini. (Tafsir al-Mukhtashar) Alif Lam Mim: Susunan huruf ini dan
susunan lain yang serupa merupakan susunan huruf yang diletakkan di permulaan
surah. (Itu) didatangkan sebagai penjelas tentang kesempurnaan Al-Qur’an dan
mengukuhkannya sebagai Kalam Allah, dan untuk menantang bangsa Arab untuk
mendatangkan kitab yang serupa atau sesuatu yang serupa dengan surah paling
pendek darinya. Dan sebagai penjelasan tentang kelemahan dan ketidakmampuan
mereka dan sebagai pemberitahuan bahwa Al-Qur’an tersusun dari huruf-huruf
Arab yang selalu mereka ucapkan dan mereka susun perkataan mereka
menggunakan (huruf) itu (Tafsir al-Wajiz) ‫ الم‬Imam al-Qurthubi berkata dalam
tafsirnya: sesungguhnya huruf-huruf yang ada diawal-awal surat adalah rahasia
Allah yang ada dalam al-Qur’an. Dan beliau juga berkata: sekelompok ulama
berkata: kita menyukai untuk berbicara dalam hal ini, untuk mengeluarkan faidah-
faidah yang dikandung dan makna-makna yang ada didalamnya. Dan mereka

ii
berbeda pendapat mengenai masalah ini; sebagian berpendapat bahwa huruf-huruf
ini adalah isyarat yang merujuk pada huruf-huruf hijaiyyah yang Allah Ta’ala
kabarkan kepada orang-orang Arab yang menantang untuk menandingi al-Qur’an
yang tersusun dari huruf-huruf yang merupakan dasar dari bahasa mereka. Hal ini
ditujukan agar menjadi bukti yang lebih jelas akan kelemahan mereka untuk
menandingi al-Qur’an padahal al-Qur’an diturunkan menggunakan bahasa
mereka. 2. ُ‫ ٰ َذلِكَ ْال ِكتَاب‬yakni al-Qur’an ini yang tinggi derajatnya ‫ْب ۛ فِي ِه‬
َ ‫ ۛ اَل َري‬tidak ada
keraguan bahwa ia datang Allah Ta’ala َ‫( هُدًى لِ ْل ُمتَّقِين‬sebagai hidayah bagi orang-
orang yang bertaqwa). Makna dari (‫ )الهدى‬adalah dalil yang mengantarkan pada
tujuan. Pendapat dari Ibnu Abbas dalam kalimat (‫)هدى للمتقين‬: yakni orang-orang
yang takut pada hukuman dari Allah karena meninggalkan hidayah yang mereka
ketahui dan mengharapkan rahmat-Nya dengan meyakini apa yang datang dari-
Nya. Dari Abu Hurairah disebutkan bahwa seorang laki-laki bertanya kepadanya:
apa itu taqwa? Dia pun menjawab: apakah kamu pernah berjalan di jalan yang
berduri? Lelaki itu menjawab: Pernah. Abu Hurairah membalasnya: Lalu apa yang
kau lakukan ketika itu?. Dia menjawab: jika aku melihat duri aku berbelok,
memanjangkan langkahku agar melewatinya, atau memendekkan langkah agar
tidak mengenainya. Abu Hurairah berkata: maka demikianlah takwa. (Zubdatut
َ ِ‫ ٰ َذل‬żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn
َ ‫ك ْٱل ِك ٰتَبُ اَل َري‬
Tafsir) َ‫ْب ۛ فِي ِه ۛ هُدًى لِّ ْل ُمتَّقِين‬
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertakwa, — Quran Surat Al-Baqarah Ayat 2 Alquran itu adalah kitab yang agung
yang tidak ada keraguan bahwasanya ia datang dari sisi Allah, maka tidak benar
bila ada seseorang yang ragu-ragu terhadap nya karena begitu jelasnya alquran itu.
Dimana orang-orang yang bertaqwa dapat mengambil manfaat dengannya berupa
ilmu yang bermanfaat dan amal sholeh dan mereka itu adalah orang-orang yang
takut kepada Allah dan mengikuti hukum-hukum-Nya. (Tafsir al-Muyassar) Al-
Qur`ān yang agung itu tidak ada keraguan di dalamnya, baik dari segi proses
turunya maupun lafal dan maknanya. Al-Qur`ān adalah firman Allah yang
membimbing orang-orang bertakwa ke jalan yang menghantarkan mereka kepada-
Nya. (Tafsir al-Mukhtashar) Inilah Al-Qur’an yang agung, yang tidak diragukan
lagi bahwa itu (diturunkan) dari sisi Allah SWT. Sesungguhnya Al-Qur’an adalah
petunjuk dan pembimbing menuju kebaikan. Al-Qur’an membimbing orang-orang

iii
yang bertakwa kepada Tuhan mereka dengan menaati printah-perintahNya,
menjauhi larangan-laranganNya dan meninggalkan kemaksiatan, kemudian
mereka mengambil manfaat darinya. Itu adalah tiga gambaran tentang Al-Qur’an
(Tafsir al-Wajiz) ُ‫ ٰ َذلِكَ ْال ِكتَاب‬yakni al-Qur’an ini yang tinggi derajatnya ‫ْب ۛ فِي ِه‬
َ ‫ۛ اَل َري‬
tidak ada keraguan bahwa ia datang Allah Ta’ala َ‫( هُدًى لِ ْل ُمتَّقِين‬sebagai hidayah bagi
orang-orang yang bertaqwa). Makna dari (‫ )الهدى‬adalah dalil yang mengantarkan
pada tujuan. Pendapat dari Ibnu Abbas dalam kalimat (‫)هدى للمتقين‬: yakni orang-
orang yang takut pada hukuman dari Allah karena meninggalkan hidayah yang
mereka ketahui dan mengharapkan rahmat-Nya dengan meyakini apa yang datang
dari-Nya. Dari Abu Hurairah disebutkan bahwa seorang laki-laki bertanya
kepadanya: apa itu taqwa? Dia pun menjawab: apakah kamu pernah berjalan di
jalan yang berduri? Lelaki itu menjawab: Pernah. Abu Hurairah membalasnya:
Lalu apa yang kau lakukan ketika itu?. Dia menjawab: jika aku melihat duri aku
berbelok, memanjangkan langkahku agar melewatinya, atau memendekkan
langkah agar tidak mengenainya. Abu Hurairah berkata: maka demikianlah takwa.
(Zubdatut Tafsir) َ‫صلَ ٰوةَ َو ِم َّما َر َز ْق ٰنَهُ ْم يُنفِقُون‬ ِ ‫ ٱلَّ ِذينَ ي ُْؤ ِمنُونَ بِ ْٱل َغ ْي‬allażīna yu`minụna
َّ ‫ب َويُقِي ُمونَ ٱل‬
bil-gaibi wa yuqīmụnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqụn (yaitu) mereka
yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan
sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka. — Quran Surat Al-
Baqarah Ayat 3 Mereka itu adalah orang-orang yang membenarkan perkara-
perkara yang gaib yang tidak dapat ditangkap oleh panca indra dan akal mereka
Semata, karena hal itu tidak dapat diketahui kecuali dengan wahyu dari Allah
kepada rasul-Nya. seperti iman kepada malaikat,surge,neraka dan yang lainnya
dari apa-apa yang diberitakan oleh Allah atau diberitakan oleh Rosul-Nya
sholallohu’alaihi wasallam.(Iman adalah satu kalimat yang mengandung arti iqrar
kepada Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rosulul-Nya, hari akhir
dan qadar yang baik dan yang buruk. dan yang membuktikan benarnya ikrar
tersebut adalah dengan ucapan dan amal dengan hati, lisan dan anggota tubuh)Dan
mereka denga bukti kebenaran iman mereka terhadap yang gaib adalah dengan
menjaga pelaksanaan salat pada waktu-waktunya dengan pelaksanaan yang
shahih sesuai dengan yang Allah syariatkan kepada nabi-Nya Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam. dan dari sebagian harta yang Kami anugerahkan

iv
kepada mereka, mereka mengeluarkan zakat yang wajib maupun yang sunnah dari
ِ ‫ الَّ ِذينَ ي ُْؤ ِمنُونَ بِ ْال َغ ْي‬Makna iman secara bahasa
harta mereka. (Tafsir al-Muyassar) ‫ب‬
adalah meyakini; sedangkan makna ghaib adalah semua yang dikabarkan oleh
Rasulullah yang tidak bisa dicerna oleh akal seperti: tanda-tanda kiamat, azab
kubur, hari kebangkitan, shirath, mizan, surga, dan neraka. Disebutkan dalam
hadist yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dari Umar dari Nabi bahwa beliau
bersabda: “iman adalah engkau beriman kepada Allah, malaikat-

Referensi: https://tafsirweb.com/37561-quran-surat-al-baqarah-ayat-1-5.html

Anda mungkin juga menyukai