Anda di halaman 1dari 2

A.

Faktor Yang Menentukan Keberhasilan Pengendalian Vektor dan Binatang


Pengganggu.

Faktor penting yang terkait dengan keberhasilan pengendalian vektor dan binatang
pengganggu yaitu (Pranoto, 1993) ada 7 :

1. Pengenalan vektor dan binatang pengganggu.


Agar pengendalian vektor dan binatang pengganggu terarah kepada sasaran
yang tepat, maka terlebih dahulu harus mengenal jenisnya yang menimbulkan
masalah disuatu wilayah. Caranya adalah dengan mengidentifikasi vektor dan
binatang penggangu yang ditemukan di wilayah yang akan dikendalikan.
2. Pemahaman bionomik vektor dan binatang pengganggu.

Dalam ekologi, bionomik (Yunani: bio = hidup, nomos = hukum) adalah


studi komprehensif organisme dan hubungannya dengan lingkungannya.
Diterjemahkan dari kata Prancis Bionomie dan penggunaan pertama dalam
bahasa Inggris pada 1885 1890.

Jadi bionomik vektor dan binatang pengganggu adalah menyangkut segala


sesuatu interaksi vektor dan binatang pengganggu dengan lingkungan. Dengan
mempelajari bionomik akan diketahui segala sesuatu yang berhubungan
dengan kebiasaan hidup atau tata kehidupan dari vektor dan binatang
pengganggu.

Pengetahuan tentang bionomik sangat penting dalam keberhasilan


pengendalian vektor dan binatang pengganggu. Bila mengetahui bionomik
vektor dan binatang pengganggu, maka pengendaliannya akan efektif dan
efisien.Vektor dan binatang pengganggu sebagai makhluk hidup mempunyai
bermacam-macam kebiasaan hidup, antara lain yang penting diketahui
sehubungan dengan upaya pengendalian yaitu kebiasaan yang berhubungan
dengan:
a. Perkawinan atau berkembang biak, mencari makan dan lamanya hidup.
b. Mencari tempat berlindung dan bersarang.
c. Kegiatan diwaktu malam dan siang hari.
d. Pemilihan mangsa yang menjadi sasaran
e. Didalam rumah dan diluar (iklim, suhu, kelembaban, pencahayaan
alami dan non alami, dll)
f. Daya tahan terhadap pestisida

3. Pemilihan metode pengendalian.


4. Pemilihan jenis pestisida yang akan digunakan jika direncanakan akan
menggunakan pestisida.
5. Pemilihan peralatan aplikasi yang tepat.
6. Teknik aplikasi pestisida yang benar.
7. Keterampilan Tenaga Pelaksana (SDM)

Agar dapat memperoleh hasil yang maksimal, maka dalam pengendalian vektor
secara terpadu memperhatikan hal-hal berikut ini :

1. Harus benar-benar mengenal hama sasaran, khususnya : biologi, ekologi dan


perilakunya
2. Strategi pengendalian yg ditempuh harus memperhatikan siapa sasarannya,
bagaimana melaksanakannya, dimana dan kapan waktu yg paling tepat
3. Penggunaan materi untuk pengendalian harus tepat, apakah pestisida
(toksikologi dan persistensinya), organisme musuh alami (biologi, ekologi dan
perilakunya) ataupun cara-cara non pestisida lainnya.
4. Kondisi lingkungan, tata ruang dan struktural.

Sumber:

 Bapelkes Lemah Abang (2011). Modul MI-6, Pengendalian Vektor di daerah


Tanggap Darurat, Jakarta.
 Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 tahun 2014 tentan Kesehatan Lingkungan.
 Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 50 tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan & Persyaratan Kesehatan Untuk Vektor & Binatang
Pembawa Penyakit & Pengendaliannya.

Anda mungkin juga menyukai