Kehilangan dan
distress spiritual
• Ungapkan kehilangan
• menangis
• Gangguan tidur
• Kehilangan nafsu makan
• Sulit berkonsentrasi
• Karakteristik berduka yang berkepanjangan :
mengingkari kenyataan, sedih
berkepanjangan, adanya gejala fisik yang
berat, keinginan untuk bunuh diri
Tahapan berduka mnt Kubler-Ross
(CMHN, 2007 hal. 93)
Respon berduka
1. penyangkalan/mengingkari : Mengingkari
kenyataan yang ada
Respon perilaku : menolak mempercayai bahwa
kehilangan terjadi
2. Marah : mencari indv yang salah dalam peristiwa
kematian
Respon perilaku : klien dan keluarga langsung
marah terhadap berita kehilangan
3. Tawar menawar : keinginan menunda realitas
Respon perilaku : meminta perundingan (menawar)
untuk menghindari kehilangan
Respon berduka
4. Depresi : kenyataan tidak dapat dipungkiri
Respon perilaku :
• Berkabung yang berlebihan
• Tidak dapat melakukan apapun
• Bicara sesuka hati
• Menarik diri, termenung
• Sedih, menangis
5. penerimaan: berusaha menerima dan adaptasi
Respon perilaku :
• Mulai menerima arti kehilangan
• Tidak bergantung pada individu yang mendukung
• Mulai membuat perencaan
Dimensi proses berduka
(Schneider, 1984)
1. Respon kognitif terhadap berduka
2. Respon emosional terhadap berduka
3. Respon spiritual terhadap berduka
4. Respon perilaku terhadap berduka
5. Respon fisiologis terhadap berduka
Dimensi proses berduka (Schneider, 1984)
1. Respon kognitif terhadap berduka
• Mempertanyakan dan berupaya
menemukan makna kehilangan
• Berupaya mempertahankan keberadaan
orang yang meninggal
Terjadi perubahan pemikiran dan sikap
kemudian menilai yang dia miliki,
memandang dunia secara realistis dan
mengevaluasi tentang keyanikanan
spiritualitas
Dimensi proses berduka (Schneider, 1984)
2. Respon emosional terhadap berduka
• Fase mati rasa
• Fase Kerinduan dan pencarian
• Fase disorganiasi dan keputusasaan (
memahami kehilangan akan tetap ada, pola
pemikiran,perasaan dan terkait tindakan
perlu dirubah)
• Fase reorganisasi akhir (membangun
kembali rasa identitas personal, arah atau
tujuan hidup; mandiri dan rasa percaya diri)
Dimensi proses berduka (Schneider, 1984)
3. Respon spiritual terhadap berduka
Kebutuhan spiritual indv yang berduka
merupakan aspek ASKEP yang sangat
penting.
Perawat dapat mengkaji penderitaan klien
dengan memberikan kesempatan untuk
menceritakan penderitaan membantu
transformasi psikospiritual (pengalamn
psikologis dan spiritual) yang berkembang
dalam proses berduka
Dimensi proses berduka (Schneider, 1984)
4. Respon perilaku terhadap berduka
Merupakan proses yang mudah diobservasi
dengan memberikan bimbingan pendukung
untuk mengkaji keadaan emosional dan
kognitif klien dengan perawat memberi
konsteks penerimaan ketika mengkaji
perilaku klien spt mengamati indv yang
berduka ( menangis teriak gelisah
Dimensi proses berduka (Schneider, 1984)
4. Respon fisiologis terhadap berduka
Gejala respon fisiologis tubuh terhadap duka
cita yang menjadi sumber kecemasan
kekhawatiran bagi klg atau perawat karena
bbrp klien akan mengalami insomnia, sakit
kepala, gangguan nafsu makan, tidak
bertenaga, gangguan pencernaan, sistem
imun dan endokrin (gejala
psikogenik/gangguan jiwa dan emosional
atau somatik).
Distress
spiritual
• Spiritualitas memberi dimensi luas pada
pandangan holistik kemanusiaan.
• Kesehatan seseorang bergantung pada
keseimbangan variabel fisik, psikologis,
sosialogis, kultural, perkembangan dan
spiritual.
Spiritualitas sbg konsep dua dimensi:
1. Dimensi VERTIKAL adalah hubungan dgn Tuhan
atau Yang Maha Tinggi yg menuntun kehidupan
seseorang
2. Dimensi HORIZONTAL adalah hubungan
seseorang dgn diri sendiri, orang lain dan dgn
lingkungan
Kebutuhan spiritual adalah kebutuhan untuk
mempertahankan atau mengembalikan keyakinan
dan memenuhi kewajiban agama, serta kebutuhan
untuk mendapatkan maaf atau pengampunan,
mencintai, menjalin hubungan penuh rasa percaya
dgn Tuhan (Carson, 1989).
• Spiritual berasal dari bahasa latin spiritus, yang
berarti bernafas atau angin. Ini berarti segala
sesuatu yang menjadi pusat semua aspek dari
kehidupan seseorang (McEwan, 2005). Spiritual
adalah keyakinan dalam hubungannya dengan
yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta (Hamid,
1999).
• Spiritual merupakan kompleks yang unik pada tiap
individu dan tergantung pada budaya,
perkembangan, pengalaman hidup, kepercayaan
dan ide-ide tentang kehidupan seseorang (Potter &
Perry, 1999)
KONSEP-KONSEP YANG
TERKAIT DENGAN SPIRITUAL
• Religi
• Dimensi psikologis
• Kebudayaan
• Menurut Burkhardt (1993) dalam Hamid (1999)
spiritual meliputi aspek sebagai berikut:
1. Berhubungan dengan sesuatu yang tidk diketahui
2. Menemukan arti dan tujuan hidup
3. Menyadari kemampuan untuk menggunakan
sumber dan kekuatan dalam diri sendiri.
Kepercayaan artinya mempunyai kepercayaan atau
komitmen terhadap sesuatu atau seseorang,
sementara agama merupakan sistem ibadah yang
teratur dan terorganisasi (Hamid, 1999)
Karakteristik spiritualitas
1. Hubungan dengan diri sendiri (self relience)
• Pengetahuan diri (siapa dirinya dan apa yang dapat
dilakukannya)
• Sikap (percaya diri sendiri, percaya pada kehidupan/
masa depan, ketenangan pikiran, harmoni/ keselarasan
dengan diri sendiri)
2. Hubungan dengan alam, iklim, margasatwa
3. Hubungan dengan orang lain yang harmonis:
• Berbagi waktu, pengetahuan dan sumber secara timbal
balik
• Mengasuh anak, orang tua dan orang sakit
• Meyakini kehidupan dan kematian (mengunjungi,
melayat)
Karakteristik spiritualitas
3. Hubungan dengan orang lain yang tidak harmonis:
• Konflik dengan orang lain
• Resolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan
dan friksi
4. Hubungan dengan Ketuhanan
• Sembahyang/ berdoa/ meditasi
• Perlengkapan keagamaan
• Bersatu dengan alam
Dimensi Spiritual ( Kozier, Erb, Blais &
Wilkinson, 1995)
1) Mempertahankan keharmonisan /
keselarasan dengan dunia luar
2) Berjuang untuk menjawab / mendapatkan
kekuatan
3) Untuk menghadapi : Stres emosional,
penyakit fisik dan menghadapi kematian
Manifestasi perubahan fungsi spiritual
a.Verbalisasi distress
Individu yang mengalami gangguan fungsi
spiritual, biasanya akan meverbalisasikan yang
dialaminya untuk mendapatkan bantuan.
b.Perubahan perilaku
Perubahan perilaku juga dapat merupakan
manifestasi gangguan fungsi spiritual. Klien yang
merasa cemas dengan hasil pemeriksaan atau
menunjukkan kemarahan setelah mendengar hasil
pemeriksaan mungkin saja sedang menderita
distress spiritual. Untuk jelasnya berikut terdapat
tabel ekspresi kebutuhan spiritual.
Definisi distress spiritual