Anda di halaman 1dari 20

Patofisologi Kelainan Kongenital

pada Sistem CV dan Askep pada


Anak : VSD
Defenisi
Ventrikuler septal defect (VSD) adalah suatu
keadaan adanya lubang pada sekat antara bilik
jantung kiri dan kanan (pertumbuhan ventrikel
tidak sempurna) sehingga pembukaan antara
ventrikel kiri dan kanan terganggu, akibatnya darah
yg mengalir dari bilik kiri mengalir ke bilik kanan
jantung.
Ventricular septal defect
Etiologi
Kelainan pada VSD ini merupakan kelainan
terbanyak, yaitu 25% dari seluruh kelainan
jantung. VSD lebih sering ditemukan pada anak-
anak, lubangnya sangat kecil, tidak menimbulkan
gejala dan seringkali menutup dengan sendirinya
sebelum anak berumur 18 tahun.
VSD bisa ditemukan bersamaan dengan kelainan jantung
lainnya. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah :
1. Faktor Prenatal (faktor eksogen)
2. Faktor genetik (faktor endogen)
Klasifikasi
1. DSV perimembran, yang dibagi menjadi:
Defek perimembran inlet mengarah ke
posterior ke daerah inlet septum
Defek perimembran outlet mengarah ke depan,
di bawah akar aorta ke dalam septum pars
muskularis
Defek trabekular mengarah ke bawah, ke arah
septum trabekularis
Defek trabekular mengarah ke bawah, ke arah
septum trabekularis
:
2. DSV muskular, dibagi menjadi:

Defek muskular inlet


Defek muskular trabekular
Defek muskular outlet

3. DSV subarterial (doubly committed


subarterial) yang disebut juga tipe oriental, yaitu
defek yang terdapat tepat di bawah katup kedua
arteri besar (aorta dan arteri pulmonalis).6,9
Pathway
Patofisiologi
Perubahan ini berhubungan dengan munculnya gejala setelah
kelahiran bayi aterm berumur 3-4 minggu atau awal dua
minggu pertama pada kelahiran bayi prematur .
1. Periode neonatus:
a. Tahanan vaskular paru tinggi
b. Tahanan ventriculus sinistra sama dengan ventriculus dextra
c. Minimal atau tidak ada shunt
2.Bayi (3-4 minggu):
a. Tahanan vaskular paru menurun
b. Tahanan ventriculus sinistra lebih besar dibandingkan tahan
ventriculus dextra
c. Adanya shunt dari kiri ke kanan
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang ditimbulkan tergantung ukuran
defek saat ditemukan. Pada VSD kecil terdengar bising
peristolik. Defek kecil bersifat benigna, dan dapat
menutup spontan tergantung tipenya, dan biasanya
tidak mengganggu pertumbuhan anak. Pada VSD besar
dapat dijumpai sesak napas dan gangguan
pertumbuhan oleh karena meningkatnya aliran
pulmonal.8
Pemeriksaan Diagnostik
1. Anamnesis: Pada anamnesis penyakit jantung
bawaan, gejala yang muncul tergantung dari
beratnya kelainan, Gejala kelainan dengan pirau dari
kanan ke kiri akan lebih jelas, seperti munculnya
sianosis.
2. Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan yang paling jelas
dapat dilakukan adalah menilai adanya sianosis atau
tidak. Sianosis menggambarkan bahwa terdapat
hubungan pirau(lubang) dari jantung kanan ke
jantung kiri. Pemeriksaan lainnya adalah auskultasi 
bunyi jantung tambahan.
4. Diagnosis Banding: Adalah Kelainan dengan
pirau(lubang) jantung kiri ke kanan (asianotik) harus
dibedakan dari sebaliknya yaitu pirau jantung dari
kanan ke kiri (sianotik) mulai dari yang ringan sampai
berat. Perbebedaan diagnosis banding dapat dilihat dari
keluhan ,pemeriksaan fisik,dan defek struktur yang
ditemukan pada ekokardiografi.
5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Radiologi
Elektrokardiografi
Ekokardiografi
Penatalaksanaan
1. Pada VSD kecil: ditunggu saja, kadang-kadang
dapat menutup secara spontan.
2. Pada VSD sedang: jika tidak ada gejala-gejala gagal
jantung, dapat ditunggu sampai umur 4-5 tahun
karena kadang-kadang kelainan ini dapat mengecil.
3. Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal yang
belum permanen: biasanya pada keadaan
menderita gagal jantung sehingga dalam
pengobatannya menggunakan digitalis.
4. Pada VSD besar dengan hipertensi pulmonal
permanen
Prognosis
Kemungkinan penutupan defek septum secara
spontan cukup besar, terutama pada tahun pertama
kehidupan. Kemungkinan penutupan spontan sangat
berkurang pada pasien berusia lebih dari 2 tahun dan
umumnya tidak ada kemungkinan lagi di atas usia 6
tahun. Secara keseluruhan, penutupan secara spontan
berkisar 40-50%.
Komplikasi
Gagal jantung kronik
Endokarditis infektif
Kerusakan sistem konduksi ventrikel
Penyakit vaskular paru progresif
Terjadinya insufisiensi aorta atau stenosis
pulmonar
Dampak VSD bagi keluarga
Kehadiran anak dengan kecacatan dipandang
sebagai tragedi dan menjadi beban sosial yang
tak pernah berakhir bagi keluarga.
Selanjutnya, Landsman (1998) melaporkan
bahwa kehadiran tersebut juga dianggap
sebagai “the trauma of dashed expectation”
(dikutip dari Kearney & Griffin, 2001hal. 583).
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
 Riwayat keperawatan : respon fisiologis terhadap defek
(sianosis, aktifitas terbatas)
 Kaji adanya tanda hypoxia kronis : clubbing finger
 Kaji pola makan, pertambahan berat badan.

2. Diagnosa Keperawatan
 Penurunan curah jantung b.d malformasi
 . Gangguan pertukaran gas b.d kongenital pulmoral
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
 . Risiko infeksi b.d penurunan status kesehatan
3. Intervensi
a. Penurunan curah jantung b.d malformasi jantung
 Observasi kualitas dan kekuatan denyut jantung,
nadi perifer, warna dan kehangatan kulit.
 ). Tegakkan derajat sianosis (membrane mukosa,
clubbing)
 Monitor tanda-tanda CHF (gelisah, takikardi,
tachipnea, sesak, lelah saat minum susu,
periorbital edema, oliguria dan hepatomegali.
b. Gangguan pertukaran gas b.d kongesti
pulmonal
Monitor kualitas dan irama pernafasan
). Atur posisi anak dengan posisi fowler
). Hindari anak dari orang yang terinfeksi
c. . Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
Timbang BB setiap hari dengan timbangan
yang sama
Catat intake dan out put secara benar
Berikan makanan dengan porsi kecil sering
). Berikan minum yang banyak
d. Resiko infeksi b.d menurunnya status
kesehatan
). Monitor tanda –tanda vital
). Hindari kontak dengan individu yang
terinfeksi
Berikan istirahat yang adekuat
Berikan kebutuhan nutrisi yang optimal
Evaluasi
. Menunjukkan curah jantung membaik
. Tidak menunjukkan kesulitan dalam bernafas dan
pertukaran gas membaik
Perfusi jaringan terpelihara secara adekuat
Tidak menunjukkan perubahan pertumbuhan dan
perkembangan
Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Intake makanan dan minum dipertahankan
Tidak menunjukkan adanya infeksi

Anda mungkin juga menyukai