Anda di halaman 1dari 7

Fisiologi Darah

Rizka Nanda Sari

A. Pendahuluan didalam sel darah pada volume darah tetap


adalah Hct (Hematokrit). Darah manusia
Darah adalah satu-satunya jaringan memiliki komponen terdiri dari :
yang berhubungan dengan semua jaringan
lain tubuh. Sel darah merah (RBC) dan B. Plasma Darah
trombosit (PLT) sangat banyak berlimpah,
sangat terspesialisasi, berumur pendek, sel Plasma merupakan komponen yang
yang bersirkulasi. Padahal kedua jenis sel paling utama pada darah yang sebagian
ini adalah anukleat dan nampaknya besar terdiri oleh protein, air, nutrisi,
sederhana dalam struktur mereka, ada limbah yang bercampur dan ion. Plasma
bukti yang terkumpul sel-sel ini ini berupa komponen cairan darah yang
sebenarnya dicirikan oleh redoks yang bisa diisolasi melalui memutar tabung
sangat kompleks fisiologi, mengatur darah yang utuh pada kecepatan yang
kanonik dan non-kanonik mereka properti tinggi dengan menggunakan sentrifus.
fungsional, serta interaksinya. Trombosit dan sel yang sangat padat akan
bergerak pada dasar tabung yakng akan
Darah terdiri oleh elemen membentuk lapisan putih dan merah,
pembentuk dan plasma darah, yaitu sel sementara plasma ini tetap berada diatas
(leukosit) darah putih, sel darah merah yang akan membentuk lapisan warna
(eritrosit) dan trombosit. Sel darah eritrosit kuning.
membentuk sebagian besar sel yang ada di
dalam darah. Fungsi utamanya adalah pada
pengangkutan O2 melalui paru-paru
sampai dijaringan dan pengangkutan CO2
ke jaringan tersebut lalu kembali kepada
paru-paru. Ini karena adanya hemoglobin,
protein itu mengikat dengan mudah dan
reversibel dengan oksigen. Afinitas
hemoglobin untuk perubahan oksigen
dalam kondisi tertentu memungkinkan Gambar 1.1 Komponen Plasma Darah (Khanacademy,
peningkatan off-loading oksigen pada 2012)
jaringan respirasi sesuai kebutuhan. darah
putih sel (leukosit) membentuk pertahanan Plasma memiliki 90% air dan
tubuh terhadap serangan patogen. Mereka memiliki sisa 10% terdiri oleh protein,
dapat dibagi lagi menjadi granulosit dan nutrisi, ion, gas terlarut dan limbah.
agranulosit, yang memiliki mekanisme Protein, ion, dan molekul lain yang
serangan berbeda terhadap patogen dijumpai didalam plasma terpenting untuk
tersebut. menjaga keseimbangan osmotik, dengan
albumin (protein yang paling utama dalam
Sel dan trombosit terbentuk 45% plasma manusia) memainkan peran yang
darah manusia,sedangkan plasma membuat sangat penting dan pH darah.
lainnya 55%. Sementara itu pada
komponen sel darah yang sangat banyak Beberapa molekul yang dijumpai
yaitu sel eritrosit (sel darah merah) yang didalam plasma mempunyai peran sangat
memiliki jumlah 41%. Pada rasio volume khusus. Misalnya, pada hormon yang
bertindak sebagai tempat sinyal jarak
jauh, faktor pembekuan mendorong sirkulasi keseluruh tubuh, mereka akan
pembentukan gumpalan darah di lokasi dilepaskannya O2 melalui jaringan di
luka dan antibodi dalam mengenali dan sekitarnya. Sel eritrosit juga dapat
menetralkan patogen (Plasma yang telah berperan penting dalam pengangkutan
dilucuti dari faktor pembekuannya disebut CO2, prodak limbah, dari jaringan kembali
serum). Lipid, seperti kolesterol, juga ke paru-paru. Beberapa karbon dioksida
dibawa dalam plasma, tetapi harus berjal- mengikat langsung ke hemoglobin, dan sel
an dengan protein pengawal karena tidak darah merah juga membawa enzim yang
larut dalam air. mengubah karbon dioksida menjadi
bikarbonat. Bikarbonat larut dalam plasma
C. Sel Eritrosit (Sel Darah Merah) dan diangkut ke paru-paru, di mana ia
diubah kembali menjadi karbon dioksida
Sel eritrosit (sel darah merah)
dan dilepaskan.
adalah sel terkhusus yang bersirkulasi
keseluruh tubuh dan mengirimkan O2 Sel eritrosi mempunyai rentang
melalui jaringan. Didalam tubuh manusia, hidup rata-rata 120 hari. Sel eritrosit yang
sel eritrosit memiliki ukaran yang kecil lama/rusak dipecah dilimpa dan hati, dan
dan cekung ganda (paling tipis di tengah, sel-sel yang baru akan diproduksi oleh
hanya 7-8 μm, dan tidak mengandung sumsum tulang. Produksi sel eritrosit akan
mitokondria atau nukleus saat matang. dikeendalikan pada hormon
erythropoietin ,yang melepaskan dari
Karakteristik ini dikemungkinan
ginjal sebagai respons terhadap kadar
sel eritrosit untuk secara efektif melakukan
oksigen yang rendah. Putaran umpan balik
tugas pengangkutan oksigen. Ukuran kecil
negatif ini memastikan jumlah sel eritrosit
dan bentuk cekung ganda meningkatkan
(darah merah) didalam tubuh relatif
rasio luas permukaan terhadap volume,
konstan dari waktu ke waktu.
meningkatkan pertukaran gas, sementara
kekurangannya dapat membentuk ruang Membran sel darah merah adalah
penambahan untuk hemoglobin, protein lapisan ganda lipid yang terdiri dari 40%
kunci yang berperam dalam transportasi lemak, 10% karbohidrat dan 50% protein.
O2. Kekurangan mitokondria dapat Karbohidrat di permukaan luar membran
membentuk sel darah merah tidak adalah glikoprotein dan glikolipid
menggunakan O2 yang akan dibawa, bertanggung jawab atas identitas antigenik
memaksimalkan jumlah yang dikirim ke sel dan memiliki peran dalam
jaringan tubuh. kompatibilitas ABO.
Sebuah eritrosit membutuhkan
energi untuk mempertahankan bentuk dan
kemampuannya menjaga besi yang
terkandung di dalamnya di reduksi
(ferrous) negara. ATP diproduksi di dalam
sel melalui Embden-Meyerhof jalur dan
NADPH oleh heksosa monofosfat shunt.
Fungsi utama eritrosit adalah:

 Untuk mengangkut hemoglobin (Hb)


yang membawa O2 (oksigen) melalui
paru-paru ke jaringan
Gambar 1.2 Sel Darah Merah (Khanaacademy, 2012)  Memungkinkan CO2 diangkut dari
Sementara pada paru-paru, sel jaringan keparu-paru terutama dalam
eritrosit mengambil O2, dan pada saat bentuk bikarbonat
 Memfasilitasi keseimbangan asam Pada warna ini memiliki intensitas
basa - Hb adalah asam basa yang dengan pengecattan penghapusan
sangat baik penyangga darah bergantung pada kadar
hemoglobin eritrosit
Hemoglobin  Eritrosit Hipokrom, merupakan
dimana kondisi penurunan pada kadar
Hemoglobin (Hb) adalah metaloprotein
hemoglobin pada eritrosit terjadinya
didalam eritrosit bertanggung jawab atas
peningkatan ditempat pucat sentral.
lebih dari 99% hasil pengangkutan O2 oleh
paru-paru ke jaringan dan terhitung 33%
pada massa sel darah merah. Ini terdiri dari
empat subunit masing-masing berisi rantai
globin polipeptida dan sebuah porfirin
yang mengandung besi disebut haem.
Haem disintesis dari asam suksinat dan
glisin dan mengandung satu atom besi
keadaan besi yang tereduksi (Fe2þ). Satu
molekul Hb memiliki empat atom besi dan
mengikat empat molekul oksigen. Ada dua
pasangan rantai globin polipeptida di Gambar 1.4 Eritrosit Hipokrom (Hay and
Jamieson,2008)
setiap molekul Hb. Normal hemoglobin
dewasa (HbA) mengandung dua rantai a  Eritrosit Makrositik, merupakan
dan dua b. Varian normal lainnya (HbA2) yang memiliki ukuran pada eritrosit
menyumbang hingga 2,5% Hb dan berisi yang sangat besar dibandingkan
dua rantai a dan dua d. Janin Hb (HbF) dengan eritrosit normal. Pada eritrosit
mengandung dua rantai a dan dua g. ini paling sering ditemui normal deng-
Perbedaan struktur g rantai memberi HbF an darah baby (bayi) yang baru saja
afinitas yang lebih besar untuk oksigen lahir. Sementara itu kelainan pada
sehingga memungkinkan pelepasan eritrosit makositik ini juga dapat kita
oksigen dari ibu ke sirkulasi janin. tem-ui pada penyakit keganasan yang
dapat dikemotrafi, penderita anem-
Adapun pembagian Eritrosit (sel darah
ia megaloblastik disebabkan oleh
merah) yaitu :
asam float, defisiensi vitamin B12 dan
 Eritrosit normokrom, merupakan sindroma mielodisplastik.
penghapusan darah pada pewarnaan
wright-giemsa dilihat eritrositnya
memiliki warna pink (merah muda)
sampai dengan merah pucat pada
bagian tengah yang memiliki ukuran
sepertiga diameter.

Gambar 1.5 Eritrosit Makrositik (Hay and


Jamieson,2008)

 Eritrosit Mikrositik, merupakan


yang memiliki ukuran pada
eritrositnya yang sangat kecil
Gambar 1.3 Eritrosit Normokrom (Hay and dibandingkan dengan eritrosit normal
Jamieson,2008) penghapusan darah. Pada eritrosit bisa
ditemui pada penderita thalassemia,
anemia defisiensi, anemia disebabkan
oleh penyakit kronis dan anemia
sideroblastik.
 Eritrosit Anisositosis, adalah
gambaran dari beberapa bagian besar
pada kelainan tidak spesifik dan
anemia. Pada eritrosit ini terdiri dari
eritrosit mikrositik dan makrositik.

Gambar 1.6 Komponen darah, Trombosit


(Khanacademy, 2012)

Pembekuan darah, ketika darah


yang tumpah maka akan cepat darah
tersbut jadi lekat dan akan mengendap oleh
zat kental yang memiliki warna merah.
Gumpalan atau jelly itu akan mengerut lalu
keluarlah berupa cairan yang bening
berwana kuning jerami. Nah pada cairan
Gambar 1. 5 Eritrosit Anisositosis (Hay and inilah disebut sebagai serum.
Jamieson,2008)
Ketika darah tersebut tumpahh lalu
D. Trombosit dan Pembekuan Darah diperiksa dengan menggunakan mikroskop
Trombosit merupakn fragmen sel maka akan terlihat adanya benang-benang
yang terlibat didalam pembekuan darah. fibrin yang tidak bisa larut. Benang-
Mereka diproduksi ketika sel-sel yang benang tersebut akan membentuk oleh
besar yang dbisa dinamakan megakariosit fibrinogen didalam plasma dari kerjanya
lalu pecah jadi beberapa bagian, masing- trombin. Benang-benang tersebut akan
masing akan membuat 2000 sampai 3000 bersamaan olehnya membentuk gumpalan
trombosit yang akan terlepas. Trombosit dan menjerat sel darah. Jika darah tersebut
secara kasar berbentuk cakram dan kecil, tumpah maka kumpulan darah didalam
sekitar 2 sampai 4μm didalam diameter. tabung reaksi maka terjadi gumpalan
tersebut jadi terapung-apung didalam
Ketika lapisan pembuluh darah serum.
rusak (misalnya, jika kita memotong jari
kita cukup dalam hingga mengeluarkan E. Sel Leukosit (Sel Darah Putih)
darah), trombosit tertarik ke lokasi luka, di Sel darah putih (leukosit), jauh
mana mereka membentuk sumbat lalu lebih jarang daripada sel darah merah dan
lengket. Trombosit akan dilepaskannya jumlahnya lebih sedikit 1 % sel didalam
sinyal, yang tidak hanya menarik trombosit darah. Fungsi mereka juga sangat berbeda
lain dan membuatnya menjadi lengket, dari sel darah merah: mereka terutama
tetapi juga dapat mengaktifkan kaskade terlibat didalam respon imun, mengenali
sinyal yang pada akhirnya mengubah dan menetralkan penyerang seperti virus
fibrinogen, protein yang larut dalam air maupun bakteri.
yang ada dalam plasma darah, menjadi
fibrin (protein yang tidak larut dalam air). Sel leukosit sangat besar dari sel
Fibrin dibentuk oleh benang yang eritrosit, dan tidak seperti sel darah merah,
memperkuatkan sumbat trombosit, mereka memiliki nukleus dan mitokondria
membuat gumpalan yang akan mencegah yang normal. Sel darah putih terbagi dalam
kehilangannya darah lebih lanjut. lima tipe utama, dan ini dibagi menjadi
dua kelompok berbeda, dinamai sesuai  Monopoiesis,proses pembentukkannya
penampilan mereka di bawah mikroskop. monosit yang mana sel ini terikat,
monobla dan dapat dijumpai disumsum
 Satu kelompok, granulosit , termasuk tulang dan mempunyai sitoplasma
neutrofil, eosinofil, dan basofil, yang basofilik tidak adanya butira. Sel ini
semuanya memiliki butiran dalam berevolusi jadi promonosit yang
sitoplasma ketika diwarnai dan dilihat memilii ukuran yang sangat kecil pada
dengan mikroskop. nuklei yang jadi dikit berlekuk.
 Kelompok lainnya, agranulosit,  Limfopoiesis , proses terbentukknya
termasuk monosit dan limfosit, yang limfosit yang dimana permulaannya
tidak memiliki butiran di dalam oleh sel pertama mereka yaitu
sitoplasma. limfoblas. Pada sel ini dapat
berkembang jadi limfosit yang bisa
berdiferenisiasi jadi T, B atau sel yang
dapat membunuh secara alami.
F. Sel induk dan produksi sel darah
Sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit), dan sel penghasil
platelet (trombosit) semuanya diturunkan
dari prekursor umum: sel induk
hematopoietik .
Gambar 1.7 Komponen darah putih (Khanacademy,
2012) Ciri khas dari sel induk adalah
mereka membelah secara asimetris.
Pada jenis sel leukosit berperan Artinya, satu sel anak tetap menjadi sel
khusus pada pertahanan. Misalnya, induk dari jenis yang sama, sedangkan sel
beberapa sel leukosit terlibat didalam anak lainnya memperoleh identitas baru.
menghancurkan patogen dan menelan, Untuk sel punca hematopoietik, yang
sedangkan lain mengenali mikroorganisme ditemukan di sumsum tulang, satu sel anak
tertentu dan mencetuskan respons tetap menjadi sel punca hematopoietik,
kekebalan terhadapnya. Jenis sel darah sementara sel yang lain berubah menjadi
putih yang berbeda memiliki masa hidup jenis sel punca yang berbeda: sel punca
yang berbeda, mulai dari jam hingga myeloid atau sel punca limfoid.
tahun, dan sel-sel baru diproduksi terutama
di sumsum tulang (walaupun beberapa Hematopoietik adalah proses
dibuat atau matang di timus, kelenjar getah dimana terbentuknya komponen sel darah,
bening, dan limpa). yang mana terjadinya proliferasi,
diferensiasi sel dan maturasi sel yang dapat
 Granulopoiesis,merupakan bentukkan terjadi secara kompak (bersamaan).
dari granulosit yang termasuk dalam
sel leukosit (darah putih) pada
sitoplasma dan inti multilobular. Sel
hematopoitek ini akan mjadi
myeloblast yang memiliki ukuran
yang besar dan mempunyai sitoplasma
yang berwarna biru oleh nukleus
besar. Sel tersebut bervolusi jadi
promyelocty yang memiliki butiran
auzorphilic lalu jadi myelocyte. Gambar 1.8 Sistem hematopoietik sumsum tulang
(Khanacademy, 2012)
Sel punca myeloid dan sel punca Landsteiner, sistem ABO berdasarkan
limfoid juga membelah secara asimetris, adanya agglutinin didalam darah. Adapun
dengan putri non-sel punca mereka 4 golongan utama yang dijumpai yaitu:
menghasilkan jenis sel darah yang matang.
Sel induk myeloid menimbulkan sel darah  Golongan darah A memiliki 43,0%
merah, trombosit, dan beberapa jenis sel  Golongan darah B memiliki 8,5%
darah putih, sedangkan sel induk limfoid  Golongan darah AB memiliki
memunculkan jenis sel darah putih yang 3,0%
diklasifikasikan sebagai limfosit.  Golongan darah O memiliki
46,55%
Adapun pembagian golongan darah
yang lebih lanjut oleh Landsteiner adalah
faktor Rh (Rhesus) didalam darah yang
terpenting adalah dapat mengetahui pada
bayi yang lahir jika terjadinya
ketidakcocokkan antara darah ibu dengan
bayinya. Berdasarkan donor darahnya
ialah :
 Golongan darah A bisa diberikan
atau didonorkan pada A dan AB
 Golongan darah B bisa diberikan
atau didonorkan pada B dan juga
AB
 Golongan darah AB bisa diberikan
hanya kepada AB saja
 Golongan darah O merupakan
donoran atau bisa diberikan untuk
Gambar 1.9 Sistem hematopoietik sumsum tulang semua golongan darah.
(Khanacademy, 2012)
Daftar Pustaka
Sel induk hematopoietik, mieloid,
dan limfoid membelah sepanjang hidup C. Pearce, Evelyn. 2003. Anatomi dan
seseorang, menghasilkan sel darah baru Fisiologi Untuk Paramedis.
untuk menggantikan sel darah lama dan Jakarta : PT. Gramedia.
yang sudah usang.
Diana, dkk. 2020. Fisiologi Sistem
G. Golongan Darah Hematologi. Yogyakarta : CV
Budi Utama.
Golongan darah ini ketika darah
oleh golongan yang berketentangan Firani, Novi Khila. 2018. Mengenali Sel-
dengan di tranfusikan maka akan dapat sel Darah dan Kelainan Darah.
mengakibatkan bahan didalam plasma Malang : Tim UB Press.
darah ini memiliki nama agglutinim yang
menggumpal dan terjadi juga pemecahan Glenn and Armstrong. 2019. Physiology
(hemolisis) sel eritrosit (sel darah merah). Of Red and White Blood Cells.
Anaesthesia and Intensive Car
Pada penentuan golongan darah ini Medicine.
dan juga tes pada kecocokannya maka
dilakukan sebelum memberikan transfusi Khanacedemy. 2012. Component blood.
agar meyakini ke amanannya. Menurut https://www.khanacademy.org/sci
ence/biology/human-
biology/circulatory-
pulmonary/a/components-of-the-
blood
Sruti Shiva and Miriam. 2019. The Redox
Physiology Of Red Blood Cells
and Platelets : Implication For
Their Interaction and Potential
Use As Systemic Biomarkers.
Journal Current Opinion in
Physiologi. Vol 9. No 56

Anda mungkin juga menyukai