Anda di halaman 1dari 13

BENTUK-BENTUK

PERMUKAAN PISTON
KELOMPOK 11 :
01 Farid Muzadi
[ 190513631613 ]

02 Gugun Pratema
[ 190513631677 ]

03 Rizki Puspito Aji


[ 180513626563 ]
PISTON
Piston adalah komponen mesin yang membentuk
ruang bakar bersama – sama dengan silinder blok dan
silinder head. Piston jugalah yang melakukan gerakan
naik turun untuk melakukan siklus kerja mesin, serta
piston harus mampu meneruskan tenaga hasil
pembakaran ke crankshaft. Jadi dapat kita lihat bahwa
piston memiliki fungsi yang sangat penting dalam
melakukan siklus kerja mesin dan dalam menghasilkan
tenaga pembakaran.
Bentuk-bentuk Permukaan/mahkota Piston
Piston-piston diproduksi dalam empat macam tipe umum
mahkota seperti ditunjukkan pada gambar,

Keterangan gambar.
1. Rata
2. Bentuk kubah/cembung
3. Bentuk berlubang cekung/konkav
4. Bentuk berlubang rata
1. Flat Piston (Piston Rata)
Bagian atas piston datar. Bagian atas piston datar dengan permukaan
datar sederhana dan mudah diproduksi. Ini banyak digunakan pada
piston bensin dan jarang digunakan pada piston mesin diesel.
2. Concave Piston (Piston Cekung)

Bagian atas piston cekung. Piston mesin bagian atas yang cekung
memiliki permukaan bagian atas yang cekung, yang kondusif untuk
pembakaran campuran yang mudah terbakar. Bentuk cekung adalah
bentuk pusaran ganda, bentuk bola dan bentuk U. Piston mesin atas
cekung biasa digunakan pada mesin diesel.
3. Convex Piston (Piston Cembung)

Bagian atas piston cembung. Piston mesin atas cembung berbentuk bola
terangkat, yang memiliki kekuatan tinggi. Ini dapat meningkatkan
proses pertukaran pengkompresian gas dan bertindak sebagai peran
pemandu. Piston mesin atas cembung banyak digunakan pada mesin
bensin dua langkah sepeda motor.
3. Convex Piston (Piston Cembung)

Bagian atas piston cembung. Piston mesin atas cembung berbentuk bola
terangkat, yang memiliki kekuatan tinggi. Ini dapat meningkatkan
proses pertukaran pengkompresian gas dan bertindak sebagai peran
pemandu. Piston mesin atas cembung banyak digunakan pada mesin
bensin dua langkah sepeda motor.
Perkembangan Bentuk
Permukaan Piston

Pada tahap awal perkembangan mesin otomotif, piston yang digunakan berbentuk datar total. Namun
belakangan ini para peneliti menemukan bahwa akibat kepala piston yang datar maka pembakaran
bahan bakar tidak berlangsung dengan baik yang pada akhirnya menyebabkan knocking pada mesin FI
dan emisi yang tidak tepat. Jadi mereka menemukan pola mahkota piston (kepala) yang berbeda.

Pada setiap mesin bentuk permukaan piston ditentukan berdasarkan desain dan
spesifikasi mesin. Jadi tidak ada bentuk standar untuk mahkota piston. Mesin ke mesin itu
berbeda tergantung kebutuhan.
Perkembangan Bentuk
Permukaan Piston
Tujuan dibalik bentuk piston head yang berbeda adalah untuk menciptakan turbulensi sehingga
mendapatkan rasio bahan bakar udara yang sesuai, dan untuk pembakaran yang lebih baik sehingga
terhindar dari knocking.
Karena bentuk piston yang squish atau tidak rata dan udara yang masuk diatur ke dalam rotasi oleh
katup masuk yang diposisikan ke satu sisi kepala silinder. Mengakibatkan udara dan bahan bakar
berputar bercampur menjadi pusaran di dalam ruang bakar karena bentuk yang berbeda pada
kepala piston sebelum pembakaran (atau kompresi) terjadi. Sehingga menciptakan campuran yang
lebih baik dan memastikan efisiensi pembakaran yang lebih baik.
Fungsi Permukaan Piston
1. Mengubah tekanan yang terjadi pada langkah ignition
menjadi gaya ke bawah dan menreruskan gaya itu ke batang
piston.
2. Mempertahankan gelombang tekanan yang dihasilkan
oleh knocking sesekali.
3. Bertindak sebagai penghalang termal antara silinder dan
area engkol.
4. Desain yang tepat akan mengurangi berat dan biaya
piston.
Rasio Kompresi
Variasi desain permukaan piston juga bertujuan untuk mengurangi atau memperbesar
“perbandingan” kompresi, atau membantu terjadinya turbulensi pada efek squish gas.
Semakin sempit ruang bakar saat terjadinya Cylinder displacement dan volume ruang bakar menentukan
kompresi pada saat posisi piston berada di TMA compression ratio (perbandingan kompresi) dari engine.
maka perbandingan kompresi akan semakin Untuk menghitung perbandingan kompresi bisa menggunakan
besar dan sebaliknya. compression gauge atau gunakan rumus berikut ini:
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai