Anda di halaman 1dari 11

 

A. Karakt
Karakteri
eristi
stik
k Matema
Matematik
tika
a
1. Memili
Memiliki
ki objek
objek kajian
kajian yang
yang abstr
abstrak 
ak 
Matematika mempunyai objek kajian yang bersifat abstrak, walaupun tidak setiap
objek abstrak adalah matematika. Sementara beberapa matematikawan menganggap
objek matematika itu “konkret” dalam pikiran mereka, maka kita dapat menyebut
objek matematika secara lebih tepat sebagai objek mental atau pikiran. Ada empat

objek kajian matematika, yaitu fakta, operasi (atau relasi, konsep, dan prinsip.
a. Fakta
!akta adalah
!akta adalah pemufa
pemufakata
katan
n atau
atau kon"en
kon"ensi
si dalam
dalam matema
matematik
tikaa ya
yang
ng biasany
biasanyaa
diungkapkan lewat simbol tertentu.
Contoh-contoh
Contoh-contoh fakta di SD
Simbol “#” secara umum telah dipahami sebagai simbol untuk bilangan dua.
Sebaliknya bila kita menghendaki bilangan dua, cukup dengan menggunakan
simbol “#”. !akta yang lain dapat berupa gabungan dari beberapa simbol,
seperti “$ % #” yang dipahami sebagai “tiga ditambah dua”, “# & $” yang
dipahami sebagai “dua kali tiga” yang tentunya berbeda dengan simbol “$ &
#”, “$ & '  )#)#”” yang
yang dipaha
dipahami
mi sebagai
sebagai “tiga
“tiga kali
kali empat
empat sama
sama dengan
dengan dua
 belas”, “# * $” yang dipahami sebagai “dua lebih kecil dari tiga”.
Contoh-contoh fakta yang kompleks di SM dan SMA
+ang agak komplek fakta seperti “ - $,)'” yang dipahami sebagai “bilangan
 pi mendekati tiga koma satu empat”, “#$  # & # & #” yang dipahami sebagai
“dua pangkat tiga sama dengan dua kali dua kali dua”. alam geometri juga
terdapat simbol/simbol tertentu, seperti “ ⊥” yang berarti “tegak lurus”, simbol
“00” yang berarti “sejajar”. alam trigonometri kita kenal simbol “∠” yang
 berarti “sudut”, simbol “1” yang menunjukkan “segitiga”, juga yang agak 
komplek seperti “sin” yang berarti “perbandingan atau fungsi sinus”. alam
aljabar, simbol “(a, b” menunjukkan “pasangan berurutan”, simbol “2” yang
dipahami sebagai “fungsi”, dan masih banyak lagi.
3ara mempelajari fakta bisa dengan cara hafalan, drill (latihan terus/menerus
demontrasi tertulis, dan lain/lain. 4amun perlu dicamkan bahwa mengingat fakta
adalah penting tetapi jauh lebih penting memahami konsep yang diwakilinya.
Mengutip istilah Skemp, arti atau konsep yang diwakili oleh simbol disebut deep
 structure   (strukt
 structure (struktur
ur dalam,
dalam, sementa
sementara
ra bentuk
bentuk simbol
simbol itu sendir
sendirii merupakan
 surface structure (struktur
structure (struktur muka.
5ubenstein 6 7hompson (#8889 #:; mengingatkan9
 In general, teachers must be aware of the difficulties that symbolism creates for 
 students. Symbolism is a form of mathematical language that is compact, abstract,
 specific, and formal. ... . Therefore,
Therefore, opportunities to use that language should be
reguler
reguler,, rich, meaningful,
meaningful, and reward
rewarding.
ing.   (Se
(Secar
caraa umum,
umum, gur
guruu har
harus
us men
menyad
yadari
ari
kesulitan/kesulitan tentang simbol bagi siswa. Simbolisme merupakan bentuk bahasa
matematika yang rapi, abstrak, khusus, dan formal ... engan demikian, kesempatan
 

menggunakan
menggunaka n bahasa tersebut seharusnya
seharusnya secar
secaraa bertahap,
bertahap, kaya, penuh arti, dan
 bermanfaat.

engan demikian
engan demikian dalam memperkenalkan
memperkenalkan simbol atau fakta matematika
matematika kepada
kepada
siswa, guru seharusnya melalui beberapa tahap yang memungkinkan siswa dapat
menyerap makna dari simbol/simbol tersebut.
<eng
<enggu
guna
naan
an simbo
simboll seharu
seharusny
snyaa se
seca
cara
ra in
info
form
rmal
al pa
pada
da tahap
tahap awal
awal,, un
untu
tuk 

membantu anak tetap pada pola dan hubungan yang dapat mereka pahami. alam
hal ini pendek
pendekata
atan
n enakti
enaktif/ik
f/ikoni
onik/si
k/simbo
mbolik
lik dari
dari =. >runer
>runer dapat
dapat diterap
diterapkan
kan..
Mereka bahkan dapat menggunakan simbol/simbol pilihan mereka sendiri. ?al
ini dipiki
dipikirkan
rkan sebaga
sebagaii suatu
suatu cara
cara untuk
untuk menjag
menjagaa partisi
partisipas
pasiny
inyaa dalam
dalam proses
proses
 penemuan dan formalisasi pengalaman matematika. ?al tersebut juga untuk 
menjaga pengalaman belajar dari sekedar hanya latihan mengingat. (5esnick 6
!ord, )@;)9 )##.
<enggunaan fakta yang berupa simbol bila terlalu cepat diberikan
<enggunaan diberikan kepada siswa,
dapat menyebabkan salah pengertian atau miskonsepsi terhadap symbol tersebut.
Selain itu, penekanan pada aspek teknis berupa perhitungan belaka, juga dapat
menimbulkan miskonsepsi tersebut.
Contoh Miskonsepsi di SD
Miskonsepsi yang sering terjadi di S adalah penggunaan yang kurang tepat
terhadap simbol “”. Siswa sering kali memahami simbol “” tidak hanya
 berarti “sama dengan” tetapi juga “memberi hasil”. >ila pengertian yang
terakhi
terakhirr ini meleka
melekatt pada
pada pikiran
pikiran siswa, mungki
mungkin
n ia akan
akan menuli
menuliss seperti
seperti
kalimat berikut9 # % $   % B  )# % '  ):. 7entu kalimat ini secara
matematis merupakan kalimat yang salah.
Contoh Miskonsepsi di SM dan SMA
Siswa sering
Siswa sering kali
kali dibimb
dibimbing
ing hanya
hanya menggu
menggunak
nakan
an fakta/f
fakta/fakt
aktaa matemat
matematika
ika,,
tanpa memperhatikan pemahamannya. Salah satu contoh adalah pemahaman
terhadap bilangan pi (. Ada siswa yang memiliki anggapan  bernilai sama

22
dengan $,)' atau 7 , bukannya sekedar nilai pendekatan. Ada pula yang

lebih parah, menganggap nilai  sama dengan );8 o, bukan memahami sebagai
kesetaraan antara radian dan derajat.
b. Konsep
Consep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau
mengkategorikan sekumpulan objek, apakah objek tertentu merupakan contoh
konsep atau bukan.
Contoh
“Seg
“Segit
itig
iga”
a” adal
adalah
ah nam
nama suat
suatu
u kons
konsep
ep.. eng
engan
an ko
kons
nsep
ep itu
itu ki
kita
ta dapa
dapatt

membedakan mana yang merupakan contoh segitiga dan mana yang bukan
contoh
contoh segitig
segitiga.
a. “>ilan
“>ilangan
gan prima”
prima” juga
juga nama
nama suatu
suatu konsep
konsep,, yang
yang dengan
dengan
 

konsep itu kita dapat membedakan mana yang merupakan bilangan prima dan
manaa yang
man yang bukan.
bukan. Consep
Consep “bilan
“bilangan
gan prima”
prima” lebih
lebih komple
komplek k dari
dari konsep
konsep
“segitiga” oleh karena di dalam konsep “bilangan prima” memuat konsep/
konsep lain seperti “faktorisasi”, “bilangan”, “satu”, dan lain/lain. isamping
itu, dalam matematika terdapat konsep/konsep yang penting, seperti “fungsi”
dan “"ariabel”. Selain itu terdapat pula konsep/konsep yang lebih komplek,
seperti “matriks”, “determinan”, “periodik”, “gradien”,
“"ektor”, “group”, dan “bilangan pi”.
Consep dapat
Consep dapat dipela
dipelajari
jari lewat
lewat defini
definisi
si atau obser"
obser"asi
asi langsu
langsung.
ng. Siswa
Siswa telah
telah
dianggap
dianggap memahami konsep bila ia dapat memisahkan
memisahkan contoh konsep dari yang
 bukan contoh konsep.
1! Definisi
Consep
Consep beberh
rhub
ubun
unga
gan
n de
deng
ngan
an dedefin
finis
isi.
i. efin
efinisi
isi ad
adal
alah
ah un
ungk
gkap
apan
an ya
yang
ng
membatasi konsep. engan adanya definisi, orang dapat membuat ilustrasi,
gambar, skema, atau simbol dari konsep yang didefinisikan.
Contoh
Consep “lingkaran” dapat didefinisikan sebagai “kumpulan titik/titik pada
 bidang datar yang memiliki jarak
j arak yang sama
s ama terhadap titik tertentu”. engan
definisi tersebut di atas maka akan menjadi jelas apa yang disebut lingkaran.
engan definisi tersebut pula orang dapat membuat sketsa dari lingkaran,
dan pada kasus ini orang sepakat memilih simbol “ ʘ” untuk menunjukkan
lingkaran. Apakah definisi lingkaran di atas merupakan satu/satunya definisi
untu
untuk k ling
lingka
kara
ranD
nD 7entu
ntu sa
saja
ja ti
tida
dak.
k. i SMA,
SMA, sisw
siswaa tetela
lah
h meng
mengen
enal
al
 pendefinisian lingkaran dengan cara analitik, yaitu menggunakan koordinat
titik (E, y dalam bidang datar (koordinat kartesian.
Ada tiga macam definisi yang dikenal9
a efi
efini
nisi
si anal
analit
itik 
ik 
Suatu definisi disebut bersifat analitik apabila definisi tersebut dibentuk 
de
deng
ngan
an gegenu
nuss pr
prok
oksim
simum
um dadann de
defe
fere
rens
nsia
ia spesi
spesifi
fika
ka (genu
(genus9
s9 keluarga
keluarga
terdekat, deferensia spesifika9 pembeda khusus.
Contoh
<erhatikan dua definisi belahketupat berikut ini.
F >elahketupat adalah jajaran genjang yang ...
F >elahketupat adalah segiempat yang ...
efinisi yang pertama menyebutkan genus proksimum jajar genjang,
sedang definisi kedua menyebutkan segiempat sebagai genus proksimum
atau keluarga terdekatnya.
terdekatnya. eferensia
eferensia spesifikany
spesifikanyaa adalah sifat yang
disebutkan setelah kata “yang”.
 b efinisi genetik 
 

Suatu definisi dikatakan bersifat genetik apabila pada definisi tersebut


terdapat ungkapan tentang cara terjadinya konsep yang didefinisikan.
Contoh
efinisi/definisi berikut ini bersifat genetik.

• Segi
Segiti
tiga
ga si
siku
ku/s
/sik
iku
u adal
adalah
ah se
segi
giti
tiga
ga yan
ang
g te
terj
rjad
adii bila
ila su
suat
atu
u
 persegipanjang dipotong menurut salah satu garis diagonalnya.

• =aring/jaring limas adalah bangun yang terjadi bila sisi/sisi limas


dire
direbah
bahka
kan
n de
deng
ngan
an po
poro
ross ru
rusu
suk
k alas
alas hi
hing
ngga
ga sampai
sampai ke bi
bida
dang
ng
 pemuat alasnya.
c efi
efini
nisi
si de
deng
ngan
an ru
rumu
muss
efini
efinisi
si deng
dengan
an ru
rumu
muss adal
adalah
ah de
defi
fini
nisi
si yan
ang
g di
diny
nyat
atak
akan
an de
deng
ngan
an
menggunakan kalimat matematika.
Contoh
>erikut contoh definisi dengan rumus9

• alam ilmu bilangan (aritmetika9 a G b  a % (Gb

• alam aljabar9 nH  ).#.$.'. ... (n G #(n G )n dengan 8H  )H  )


(bentuk definisi ini disebut pula bentuk dengan induksi
"! #ntensi
#ntensi dan $kstensi
$kstensi s%at%
s%at% Defin
Definisi
isi
Sekarang kita tinjau segi lain dari definisi. alam suatu definisi terdapat # hal
yang
yan g disebu
disebutt intens
intensii atau
atau hal yang
yang menjadi
menjadi fokus dalam
dalam perny
pernyataa
ataan
n dan
ekstensi atau hal yang menjadi jangkauan dari pernyataan. apat terjadi dua
definisi dengan intensi berbeda tetapi ekstensi yang sama. Intuk lebih jelasnya
 perhatikan sebuah contoh di bawah ini.
Contoh
(). Segitiga samasisi adalah segitiga yang sisinya sama.

(#. Segitiga samasisi adalah segitiga yang sudutnya sama.


($. Segitiga samasudut adalah segitiga yang ketiga sudutnya sama.
('. Segitiga samasudut adalah segitiga yang ketiga sisinya sama.
efinisi () dan (# mendefinisikan hal yang sama, yaitu segitiga samasisi.
7etapi
7etapi atributnya berbeda, yang satu mengutamakan
mengutamakan sisi sedang yang lain
mengut
men gutamak
amakanan sudut.
sudut. Jni dikatak
dikatakan
an bahwa
bahwa defini
definisi
si () dan (# memilik
memilikii
ekstensi (atau jangkauan yang sama sedang intensinya berbeda.
emikian juga terhadap definisi ($ dan (', yang memiliki ekstensi sama
tetapi intensi berbeda. >ahkan lebih jauh, keempat definisi tersebut di atas juga
memiliki ekstensi yang sama. Adakah segitiga samasisi yang bukan segitiga
sama sudut,
sudut, dan sebalik
sebaliknya
nyaDD 7entu
entu jawabny
jawabnyaa tidak
tidak ada.
ada. Ceempa
Ceempatt defini
definisi
si
tersebut sama atau disebut ekui"alen.
 

>erkaitan
>erkaitan dengan
dengan intensi
intensi dan eksten
ekstensi
si suatu
suatu defini
definisi,
si, maka
maka defini
definisi
si suatu
suatu
konsep
konsep matemat
matematika
ika dapat
dapat berbag
berbagaiai macam
macam bentuk
bentuknynya.
a. Carena
Carena itu,
itu, defini
definisi
si
yang mungkin dikemukakan
dikemukakan siswa dapat saja berbeda dengandengan definisi
definisi formal
yang biasa digunakan dalam matematika. alam hal ini guru harus jeli melihat
kemung
kem ungkin
kinan
an kesamaa
kesamaann dari defini
definisi/d
si/defi
efinis
nisii tersebu
tersebut.t. Kuru
Kuru tidak
tidak boleh
boleh
menyalahkan definisi yang diberikan siswa bila memang ternyata memiliki
 pengertian yang sama. >ila pun salah, guru harus memfasilitasi pikiran siswa
menuju pada definisi yang tepat.
c. &per
&peras
asii dan
dan relas
elasii
Lperasi adalah pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar, dan pengerjaan matematika
lainnya. Sementara relasi adalah hubungan antara dua atau lebih elemen.
Contoh &perasi dan 'elasi
3ontoh operasi
3ontoh operasi antara
antara lain9
lain9 “penjum
“penjumlah
lahan”
an”,, “perpa
“perpangk
ngkatan
atan”,
”, “gabun
“gabungan
gan”,
”,
“irisan”, dan lain/lain. Sedang relasi antara lain9 “sama dengan”, “lebih kecil”,
dan lain/lain. <ada dasarnya operasi dalam matematika adalah suatu fungsi
yaitu relasi khusus, karena operasi adalah aturan untuk memperoleh elemen
tunggal dari satu atau lebih elemen yang diketahui. Semesta dari elemen/

elemen yang dioperasikan dengan elemen yang diperoleh dari operasi tersebut
 bisa sama bisa pula berbeda. lemen yang dihasilkan dari suatu operasi
disebut hasil operasi. alam matematika dikenal bermacam/macam operasi,
yaitu
yaitu operasi
operasi “unair
“unair”” bila
bila melibat
melibatkan
kan hanya
hanya satu elemen
elemen yang
yang diketa
diketahui
hui,,
operasi
ope rasi “biner
“biner”” bila
bila meliba
melibatka
tkan
n tepat
tepat dua elemen
elemen yang
yang diketah
diketahui,
ui, operasi
operasi
“terner” bila melibatkan tepat tiga elemen yang diketahui.
Contoh (enis &perasi
Lperasi “penjumlahan”, “perkalian”, “gabungan”, “irisan” termasuk contoh
operasi biner, sementara operasi “pangkat dua”, “tambah lima”, “komplemen”
termasuk contoh/contoh operasi unair.
Lpera
Lperasi
si serin
seringk
gkali
ali ju
juga
ga dise
disebu
butt sebag
sebagai
ai “skill
“skill”” (k
(ket
eter
eramp
ampila
ilan
n,, bi
bila
la ya
yang
ng
ditekanka
ditekankann adalah
adalah keteram
keterampil
pilann
annya.
ya. Ceteram
Ceterampil
pilan
an ini dapat
dapat dipela
dipelajari
jari lewat
lewat
de
demo
mons
nstra
trasi
si,, dr
drill
ill,, da
dan
n lain/
lain/lai
lain.
n. Sisw
Siswaa di
dian
angg
ggap
ap te
tela
lah
h meng
mengua
uasai
sai suat
suatu
u
keterampilan atau operasi bila ia dapat mendemonstrasikan keterampilan atau
operasi tersebut dengan benar.
d. rinsip
<rinsip adalah objek matematika yang komplek, yang terdiri atas beberapa fakta,
 beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi atau pun operasi. Secara
sederhana dapatlah dikatakan bahwa prinsip adalah hubungan antara berbagai
objek dasar matematika. <rinsip dapat berupa “aksioma”, “teorema” atau “dalil”,
“corollary” atau “sifat”, dan sebagainya.
Contoh
Sifat komutatif dan sifat asosiatif dalam aritmetika merupakan suatu prinsip.
 

>egitu pula dengan


dengan 7eorema
eorema <ythagoras.
<ythagoras. 3ontoh sebuah aksioma antara lain
“melalui satu titik A di luar sebuah garis g dapat dibuat tepat sebuah garis yang
sejajar garis g”. Siswa dapat dianggap telah memahami suatu prinsip bila ia
memahami bagaimana prinsip tersebut dibentuk dan dapat menggunakannya
dalam situasi yang cocok. >ila, demikian berarti ia telah memahami fakta,
konsep atau definisi, serta operasi atau relasi yang termuat dalam prinsip
tersebut.
". )ert%
)ert%mp%
mp% pada
pada kesep
kesepaka
akata
tan
n
Simbol/simbol dan istilah/istilah dalam matematika merupakan kesepakatan atau
kon"en
kon"ensi
si yang
yang penting
penting.. engan
engan simbol
simbol dan istilah
istilah yang
yang telah
telah disepak
disepakati
ati dalam
dalam
matema
matematik
tikaa maka
maka pembah
pembahasan
asan selanju
selanjutny
tnyaa akan
akan menjad
menjadii mudah
mudah dilaku
dilakukan
kan dan
dikomunikasikan.
Contoh 1 *SD+ SM+ SMA!
Nambang bilangan yang digunakan sekarang9 ), #, $, dan seterusnya merupakan
contoh
contoh sederhana
sederhana sebuah
sebuah kesepakatan
kesepakatan dalam matematika.
matematika. Siswa secara tidak 
sadar menerima kesepakatan itu ketika mulai mempelajari tentang angka atau
 bilangan. 7ermasuk
7ermasuk pula penggunaan kata “satu” untuk lambang “)” , atau “sama

dengan” untuk “” merupakan kesepakatan.


Contoh " *SM+ SMA!
Jstilah “fungsi” kita batasi pengertiannya
pengertiannya sebagai pemetaan yang mengawanka
mengawankann
setiap elemen dari himpunan yang satu ke tepat sebuah elemen di himpunan yang
lain. Mengapa harus menggunakan kata “tepat satu”D <enggunaan kata “tepat
satu” merupakan contoh kesepakatan dalam matematika. >ila ada pemetaan yang
 benilai ganda, kita tidak menyebutnya
sebagai fungsi.
alam matema
alam matematiktika,
a, kesepa
kesepakat
katan
an atau kon"en
kon"ensi
si merupa
merupakan
kan tumpua
tumpuan n yang
yang amat
amat
 penting. Cesepakatan yang amat mendasar adalah aksioma (postulat, pernyataan
 pangkal yang tidak perlu pembuktian dan konsep pri primitif
mitif (pengertian pangkal yang
tida
tidak
k pe
perlu
rlu dide
didefin
finisi
isika
kan,
n, un
unde
defi
fine
ned
d term
term.
. Aksksio
ioma
ma ya yang
ng di
dipe
perlu
rluka
kan
n un
untu
tuk 

menghindari berputar/putar dalam pembuktian (circulus in probando. Sedangkan
konsep primitif diperlukan untuk menghindari berputar/putar dalam pendefinisian
(circulus in definiendo).
Aksiomaa dapat
Aksiom dapat diklas
diklasifik
ifikasik
asikan
an menjad
menjadii # jenisO
jenisO () aksiom
aksiomaa yang
yang bersifa
bersifatt “self 
evident truth, yaitu
truth, yaitu bila kebenarannya langsung terlihat dari pernyataannya, dan (#
aksiomaa yang bersifat “non!self evident truth, yaitu
aksiom truth, yaitu pernyataan yang mengaitkan
fakta dan konsep lewat suatu relasi tertentu. >entuk terakhir ini lebih terlihat sebagai
sebuah kesepakatan saja.
>eberapa aksioma
>eberapa aksioma dapat membentuk
membentuk suatu sistem aksioma, yang selanjutnya
selanjutnya dapat
menurunkan beberapa teorema. ari satu atau lebih konsep primitif dapat dibentuk 
konsep baru melalui pendefinisian.
 

Contoh pengertian pangkal dan aksioma


7itik, garis, dan bidang merupakan unsur/unsur primitif atau pengertian pangkal
dalam
dalam geomet
geometriri euclid
euclid.. Sement
Sementara
ara salah
salah satu aksiom
aksiomaa di dalamny
dalamnyaa adalah9
adalah9
“melalui dua buah titik ada tepat satu garis lurus yang dapat dibuat”.
Contoh sistem aksioma
Kroup didefinisikan lewat sistem aksioma. Suatu himpunan K dengan operasi
 biner ∗ yang memenuhi () tertutup, (# asosiatif, ($ mempunyai unsur identitas,
dan (' tiap
tiap eleman
eleman memilik
memilikii in"ers,
in"ers, disebut
disebut suatu
suatu group, ditulis (K, ∗.
group, dan ditulis
Aksioma tersebut bersifat non/self e"ident truth.
,. )erp
)erpol
ola
a piki
pikirr ded
ded%k
%kti
tif 

alam matemat
alam matematika
ika hanya
hanya diterim
diterimaa pola
pola pikir
pikir yang
yang bersifa
bersifatt dedukt
deduktif.
if. <ola
<ola pikir 
pikir 
deduktif secara sederhana dapat dikatakan pemikiran yang berpangkal dari hal yang
 bersifat umum diterapkan atau diarahkan kepada hal yang bersifat khusus. <ola pikir 
deduktif ini dapat terwujud dalam bentuk yang amat sederhana tetapi juga dapat
terwujud dalam bentuk yang tidak sederhana.

Contoh 1 *SD!
Seorang
Seorang siswa telah memahami konsep dari “lingkaran”.
“lingkaran”. Cetika berada di dapur 
dapur 
ia dapat menggolongkan mana peralatan dapur yang berbentuk lingkaran dan
mana yang bukan lingkaran. alam hal ini siswa tersebut telah menggunakan
 pola pikir deduktif secara sederhana ketika menunjukkan suatu peralatan yang
 berbentuk lingkaran.
Contoh " *SM+ SMA!
>anyak teorema
>anyak teorema dalam matematika yang “ditemukan”
“ditemukan” melalui pengamatan
pengamatan atau
 percobaan, seperti
se perti misalnya 7eorema <ythagoras. >ila hasil pengamatan tersebut
ter sebut
ingin
ingin dimasu
dimasukka
kkann ke dalam
dalam struktu
strukturr matemat
matematika
ika maka
maka hasil
hasil tersebu
tersebutt harus
harus
dibukt
dibuktika
ikann secara
secara dedukt
deduktif
if untuk
untuk menjadi
menjadi suatu
suatu teorema
teorema,, tentu
tentu saja dengan
dengan
menggunakan teorema dan definisi terdahulu yang telah diterima kebenarannya.
. Konsis
Konsiste
ten
n dalam
dalam Siste
Sistemny
mnya
a
alam matematika terdapat berbagai macam sistem yang dibentuk dari beberapa
aksioma dan memuat beberapa teorema. Ada sistem/sistem yang berkaitan, ada pula
sistem/sistem yang dapat dipandang lepas satu dengan lainnya. Sistem/sistem aljabar 
dengan sistem/sistem geometri dapat dipandang lepas satu dengan lainnya. i dalam
sistem aljabar terdapat pula beberapa sistem lain yang lebih “kecil” yang berkaitan
satu dengan lainnya. emikian pula di dalam sistem geometri.
Contoh sistem aksioma
i dalam aljabar terdapat sistem aksioma dalam grup, sistem aksioma dalam ring,
sistem aksioma dalam lapangan (field, dan lain/lain. i dalam geometri terdapat
sistem geometri netral, sistem geometri
geometri insidensi,
insidensi, system geometri
geometri uclides,
uclides,
 

sistem geometri Nobache"ski, dan lain/lain.


i dalam
dalam masing/
masing/mas
masing
ing sistem
sistem berlak
berlaku
u ketaata
ketaataPasa
Pasan
n atau
atau konsist
konsistens
ensi.
i. Artin
Artinya
ya
 bahwa dalam setiap sistem
s istem tidak boleh terdapat kontradiksi. Suatu teorema atau pun
defini
definisi
si harus
harus menggu
menggunak nakan
an istilah
istilah atau
atau konsep
konsep yang
yang telah
telah diteta
ditetapka
pkan
n terlebi
terlebih
h
dahulu. Consistensi itu baik dalam makna maupun dalam hal nilai kebenarannya.
Antara sistem atau struktur yang satu dengan sistem atau struktur yang lain tidak 
mustahil terdapat pernyataan yang saling kontradiksi.
. Memili
Memiliki
ki simbo
simboll yang
yang kosong
kosong dar
darii arti
arti
Carakteristik ini dapat dipandang termasuk ke dalam karakteristik butir A. 7etapi di
sini akan dibahas tersendiri agar dapat dipahami lebih utuh. i dalam matematika
 banyak sekali terdapat simbol baik yang berupa huruf Natin, huruf +unani, maupun
simbol/simbol khusus lainnya. Simbol/simbol tersebut membentuk kalimat dalam
matematika yang biasanya disebut model matematika.
Model matematika dapat berupa persamaan, pertidaksamaan, maupun fungsi. Selain
itu ada pula
pula model
model matemat
matematika
ika yang
yang berupa
berupa gambar
gambar (picto
(pictorial
rial sepert
sepertii bangun
bangun//
 bangun geometrik, grafik, maupun
maupun diagram.
Contoh
Model matematika, seperti E % y  P tidak selalu berarti bahwa E, y, dan P berarti
 bilangan. Secara sederhana, bilangan/bilangan yang biasa digunakan dalam
 pembelajaran pun bebas dari arti atau makna real. >ilangan tersebut dapat berarti
 panjang, jumlah barang, "olum, nilai uang, dan lain/lain tergantung pada konteks
di mana bilangan itu diterapkan. >ahkan tanda “%” tidak selalu berarti operasi
tambah untuk dua bilangan, bisa jadi operasi untuk "ektor, matriks, dan lain/lain.
=adi secara umum, model0simbol matematika sesungguhnya kosong dari arti. Ja akan
 bermakna sesuatu bila kita mengkaitkannya dengan konteks tertentu. SecaraSecar a umum,
hal
hal ini
ini pula
pula yang
ang mememb
mbed
edak
akan
an sisimb
mbol
ol mate
matem mat
atik
ikaa de
deng
ngan
an simb
simbol
ol buka
bukann
mate
ma tema
matik
tika.
a. Coso
Cosong
ngny
nyaa ar
arti
ti da
dari
ri mode
model/m
l/mod
odel
el mate
matemamatik
tikaa itu
itu meru
merupak
pakan
an
“kekuatan” matematika, yang dengan sifat tersebut ia bisa masuk pada berbagai
macam
ma cam bida
bidang
ng ke
kehi
hidu
dupa
pan,
n, da
dari
ri masal
masalah
ah tetekn
knis
is,, ek
ekon
onom
omi,
i, hi
hing
ngga
ga ke bi bida
dang
ng
 psikologi.
Qalaupun demikian, kebanyakan siswa masih cukup kuat terikat dengan makna
yang pertama kali atau yang biasa diajarkan oleh gurunya. ?al ini seperti yang
 pernah dikeluhkan oleh matematikawan Qhitehead, “+ang “+ang paling sukar untuk 
menjelaskan kepada seseorang yang baru belajar matematika ialah bahwa E itu sama
sekali
sekali tidak
tidak berart
berarti”.
i”. (=ujun
(=ujun,, #88#9
#88#9 )@8.
)@8. Maka
Maka dari
dari itu,
itu, guru
guru harus
harus senanti
senantiasa
asa
waspada pada pengertian yang dipakai oleh siswa dalam mempelajari suatu topic
 bahasan matematika.
/. Mempe
Memperha
rhatik
tikan
an Semes
Semesta
ta embic
embicara
araan
an
Sehubungan dengan kosongnya arti dari simbol/simbol matematika, maka bila kita
menggunak
menggunakanny
annyaa kita seharusnya
seharusnya memperhatik
memperhatikanan pula lingkup
lingkup pembicaraanny
pembicaraannya.a.
 

Ningkup atau sering disebut semesta pembicaraan bisa sempit bisa pula luas. >ila
kita berbicara tentang bilangan/bilangan, maka simbol/simbol tersebut menunjukkan
 bilangan/bilangan pula. >egitu pula bila kita berbicara tentang transformasi
geome
eometr
tris
is (s(sep
eper
erti
ti trtran
ansl
slas
asi,
i, rota
rotasi
si,, da
dan
n la
lain
in/l
/lai
ain
n maka
maka simsimbol
ol/s
/sim
imb
bol
matematikany
matema tikanyaa menunjukkan
menunjukkan suatu transformasi pula. >enar salahnya atau ada
tidakny
tidaknyaa penyel
penyelesai
esaian
an suatu
suatu soal
soal atau masalah
masalah,, juga
juga ditent
ditentuka
ukan
n oleh
oleh semesta
semesta
 pembicaraan yang digunakan.
Contoh
alam semest
alam semestaa himpu
himpuna
nan
n bilan
bilanga
gan
n bu
bula
lat,
t, te
terd
rdap
apat
at model
model #E  $. Ada daka
kah
h
 penyelesaiannyaD >ila diselesaikan seperti biasa, tanpa menghiraukan semesta
 pembicaraanya, maka diperoleh E  ),. 7etapi
7etapi ), bukan bilangan bulat. =adi
dalam hal ini dikatakan bahwa model tersebut tidak memiliki penyelesaian dalam
semesta pembicaraan bilangan bulat. Atau
Atau sering dikatakan penyelesaiannya
penyelesaiannya
adalah “himpunan kosong”.
). Karakter
Karakteristik
istik Matematika
Matematika Sekolah
Sekolah
Sehu
Sehubu
bung
ngan
an de
deng
ngan
an ka
kara
rakt
kteri
erist
stik
ik umum
umum matem
matemati
atika
ka di at
atas,
as, da
dalam
lam pe
pela
laks
ksan
anaan
aan
 pembelajaran matematika di sekolah harus memperhatikan ruang lingkup matematika

sekolah. Ada sedikit perbedaan antara matematika sebagai “ilmu” dengan matematika
sekolah, perbedaan itu dalam hal9 () penyajian, (# pola pikir, ($ keterbatasan semesta,
dan (' tingkat keabstrakan.
1. eny
enyaj
ajia
ian
n
<enyajian matematika tidak harus diawali dengan teorema maupun definisi, tetapi
haruslah disesuaikan dengan perkembangan intelektual siswa.
Contoh penyajian topik perkalian
<engertian perkalian seharusnya tidak langsung menyajikan bentuk matematika,
semi
semisal
sal $ & '  )# )#.. <eny
<enyaji
ajian
anny
nyaa he
hend
ndak
akny
nyaa di
dida
dahu
hulu
luii de
deng
ngan
an mela
melaku
kuka
kann
 penjumlahan berulang dengan menggunakan peraga, misalnya kelereng. engan
 peragaan itu, siswa mendapatkan pemahaman bahwa walaupun $ & ' dan ' & $
 bernilai sama/sama )#, tetapi makna perkaliannya berbeda. Setelah siswa
memahami makna perkalian, barulah diminta menghafalkan fakta dasar perkalian.
Contoh penyajian topik teori pel%ang
Cetika menyajikan topik dalam teori peluang semisal “kejadian”, “ruang sampel”,
“kejadian bebas”, dan lain/lain hendaknya tidak langsung kepada definisi atau
teorema. Agar lebih bermakna bagi siswa, pendekatan konkret atau induktif dengan
melakukan
melak ukan percobaan
percobaan sederhana,
sederhana, misalnya
misalnya melantunkan
melantunkan dadu dapat dilakukan
dilakukan
sebawai awal pembelajaran. Sementara di SMA, pendekatan secara induktif atau
konkrit sudah harus dikurangi, kecuali pada topik/topik yang memerlukan bantuan
yang agak konkrit seperti teori peluang.
". ola pi
pikir
<embelajaran matematika sekolah dapat menggunakan pola pikir deduktif maupun
 

 pola pikir induktif. ?al ini harus disesuaikan dengan topik bahasan dan tingkat
intelektual siswa. Sebagai kriteria umum, biasanya di S menggunakan pendekatan
induktif
induk tif lebih dulu karena hal ini lebih memungkinka
memungkinkan
n siswa menangkap pengertian
pengertian
yang dimaksud. Sementara untuk SM< dan SMA, pola pikir deduktif sudah semakin
ditekankan. 3ontoh/contoh yang disajikan sebelumnya juga menunjukkan contoh pola
 pikir yang digunakan di sekolah.
sekolah.

,. Seme
Semest sta
a em
embi
bica
cara
raan
an
Sesuai
Sesuai dengan
dengan tingka
tingkatt perkem
perkemban
bangan
gan intelek
intelektua
tuall siswa,
siswa,mak
makaa matema
matematik
tikaa yang
yang
disa
disaji
jikan
kan dadalam
lam jenj
jenjan
ang
g pe
pend
ndid
idik
ikan
an ju
juga
ga meny
menyesu
esuai
aikan
kan da
dalam
lam ke
keko
komp
mpleleka
kan
n
semestanya. Semakin meningkat tahap perkembangan intelektual siswa, maka semesta
matematikanya semakin diperluas.
Contoh 1 *SD!
Lperasi
Lpera si bilan
bilanga
gann bu
bulat
lat pa
pada
da Curi
Curiku
kulu
lum
m #8
#88'
8' di S di diba
bata
tasi
si pa
pada
da opoper
erasi
asi
 penjumlahan dan pengurangan saja. Lperasi yang berlaku pada bilangan bulat
lainnya, seperti perkalian, pembagian, dan perpangkatan tidak diberikan di S.
Contoh " *SM!
Sehubungan dengan keterbatasan semesta bilangan, di SM< belum diperkenalkan
tent
tentan
ang
g bila
bilang
ngan
an imaji
imajine
nerr atau
atau ko
komp
mpleleks
ks.. ?al
?al in
inii juga
juga be
berim
rimpl
plik
ikas
asii pa
pada
da
 penyelesaian soal matematika yang dibatasi pada himpunan bilangan real.
Contoh 0 *SD+ SM+ SMA!
i sekolah, bilangan prima dibatasi pengertiannya hanya pada bilangan asli. Siswa
 belum diperkenalkan pada perluasan semesta kepada bilangan prima negatif.
>egitu pula topik geometri masih dibatasi pada geometri uclid.
. i
ing
ngka
katt keab
keabst
stra
raka
kan.
n.
Se
Sepe
pert
rtii pada
pada poin
poin sesebe
belu
lumn
mnyya, ting
tingka
katt ke
keab
abst
stra
raka
kan
n mate
matema
mati
tika
ka ju
juga
ga ha
haru
russ
menyesuaikan dengan tingkat perkembangan intelektual siswa. i S dimungkinkan
untuk
untuk “mengk
“mengkonk
onkretk
retkan”
an” objek/
objek/ob
objek
jek matema
matematik
tikaa agar
agar siswa
siswa lebih
lebih memaham
memahamii
 pelajaran. 4amun, semakin tinggi jenjang sekolah, ttingkat
ingkat keabstrakan objek semakin
diperjelas.
Contoh 1 *SD!
alam pe
alam pemb
mbela
elajar
jaran
an fa
fakt
ktaa meng
mengen
enai
ai bi
bilan
langa
gan
n di S,
S, siswa
siswa tida
tidak
k la
lang
ngsu
sung
ng
diperk
dip erkena
enalka
lkan
n simbol
simbol “#”,
“#”, “$”, beserta
beserta sifat
sifat urutann
urutannya,
ya, tet
tetapi
api dimulai
dimulai dengan
dengan
menggunak
meng gunakan
an benda/bend
benda/bendaa konkret
konkret dan menyuguhk
menyuguhkanan sifat urutan0relasi
urutan0relasi sebagai
sifat “lebih banyak” atau “kurang banyak”.
Contoh " *SM!
alam membuktikan 7eorema <ythagoras, siswa tidak langsung diarahkan pada
 bukti deduktif yang bersifat abstrak0formal dengan menggunakan lambang/
lambang aljabar. >ukti secara geometris akan sangat membantu siswa memahami
7eorema <ythagoras dan kebenarannya. >anyak sekali bukti 7eorema <ythagoras
 

secara geometris yang cukup menarik dan mudah dimengerti siswa.


Contoh , *SMA!
<embelajar
<embel ajaran
an topik
topik irisan
irisan bangun
bangun ruang
ruang semisa
semisall kubus
kubus atau
atau piramid
piramida,
a, maka
maka
 penggunaan benda konkrit yang berbentuk kubus atau piramida akan sangat
memban
mem bantu
tu siswa
siswa memaham
memahamii bagaim
bagaimana
ana terjadi
terjadiny
nyaa suatu
suatu irisan
irisan dan sifat/si
sifat/sifat
fat
spasial (keruangannya.

Anda mungkin juga menyukai