A. Karakt
Karakteri
eristi
stik
k Matema
Matematik
tika
a
1. Memili
Memiliki
ki objek
objek kajian
kajian yang
yang abstr
abstrak
ak
Matematika mempunyai objek kajian yang bersifat abstrak, walaupun tidak setiap
objek abstrak adalah matematika. Sementara beberapa matematikawan menganggap
objek matematika itu “konkret” dalam pikiran mereka, maka kita dapat menyebut
objek matematika secara lebih tepat sebagai objek mental atau pikiran. Ada empat
objek kajian matematika, yaitu fakta, operasi (atau relasi, konsep, dan prinsip.
a. Fakta
!akta adalah
!akta adalah pemufa
pemufakata
katan
n atau
atau kon"en
kon"ensi
si dalam
dalam matema
matematik
tikaa ya
yang
ng biasany
biasanyaa
diungkapkan lewat simbol tertentu.
Contoh-contoh
Contoh-contoh fakta di SD
Simbol “#” secara umum telah dipahami sebagai simbol untuk bilangan dua.
Sebaliknya bila kita menghendaki bilangan dua, cukup dengan menggunakan
simbol “#”. !akta yang lain dapat berupa gabungan dari beberapa simbol,
seperti “$ % #” yang dipahami sebagai “tiga ditambah dua”, “# & $” yang
dipahami sebagai “dua kali tiga” yang tentunya berbeda dengan simbol “$ &
#”, “$ & ' )#)#”” yang
yang dipaha
dipahami
mi sebagai
sebagai “tiga
“tiga kali
kali empat
empat sama
sama dengan
dengan dua
belas”, “# * $” yang dipahami sebagai “dua lebih kecil dari tiga”.
Contoh-contoh fakta yang kompleks di SM dan SMA
+ang agak komplek fakta seperti “ - $,)'” yang dipahami sebagai “bilangan
pi mendekati tiga koma satu empat”, “#$ # & # & #” yang dipahami sebagai
“dua pangkat tiga sama dengan dua kali dua kali dua”. alam geometri juga
terdapat simbol/simbol tertentu, seperti “ ⊥” yang berarti “tegak lurus”, simbol
“00” yang berarti “sejajar”. alam trigonometri kita kenal simbol “∠” yang
berarti “sudut”, simbol “1” yang menunjukkan “segitiga”, juga yang agak
komplek seperti “sin” yang berarti “perbandingan atau fungsi sinus”. alam
aljabar, simbol “(a, b” menunjukkan “pasangan berurutan”, simbol “2” yang
dipahami sebagai “fungsi”, dan masih banyak lagi.
3ara mempelajari fakta bisa dengan cara hafalan, drill (latihan terus/menerus
demontrasi tertulis, dan lain/lain. 4amun perlu dicamkan bahwa mengingat fakta
adalah penting tetapi jauh lebih penting memahami konsep yang diwakilinya.
Mengutip istilah Skemp, arti atau konsep yang diwakili oleh simbol disebut deep
structure (strukt
structure (struktur
ur dalam,
dalam, sementa
sementara
ra bentuk
bentuk simbol
simbol itu sendir
sendirii merupakan
surface structure (struktur
structure (struktur muka.
5ubenstein 6 7hompson (#8889 #:; mengingatkan9
In general, teachers must be aware of the difficulties that symbolism creates for
students. Symbolism is a form of mathematical language that is compact, abstract,
specific, and formal. ... . Therefore,
Therefore, opportunities to use that language should be
reguler
reguler,, rich, meaningful,
meaningful, and reward
rewarding.
ing. (Se
(Secar
caraa umum,
umum, gur
guruu har
harus
us men
menyad
yadari
ari
kesulitan/kesulitan tentang simbol bagi siswa. Simbolisme merupakan bentuk bahasa
matematika yang rapi, abstrak, khusus, dan formal ... engan demikian, kesempatan
menggunakan
menggunaka n bahasa tersebut seharusnya
seharusnya secar
secaraa bertahap,
bertahap, kaya, penuh arti, dan
bermanfaat.
engan demikian
engan demikian dalam memperkenalkan
memperkenalkan simbol atau fakta matematika
matematika kepada
kepada
siswa, guru seharusnya melalui beberapa tahap yang memungkinkan siswa dapat
menyerap makna dari simbol/simbol tersebut.
<eng
<enggu
guna
naan
an simbo
simboll seharu
seharusny
snyaa se
seca
cara
ra in
info
form
rmal
al pa
pada
da tahap
tahap awal
awal,, un
untu
tuk
k
membantu anak tetap pada pola dan hubungan yang dapat mereka pahami. alam
hal ini pendek
pendekata
atan
n enakti
enaktif/ik
f/ikoni
onik/si
k/simbo
mbolik
lik dari
dari =. >runer
>runer dapat
dapat diterap
diterapkan
kan..
Mereka bahkan dapat menggunakan simbol/simbol pilihan mereka sendiri. ?al
ini dipiki
dipikirkan
rkan sebaga
sebagaii suatu
suatu cara
cara untuk
untuk menjag
menjagaa partisi
partisipas
pasiny
inyaa dalam
dalam proses
proses
penemuan dan formalisasi pengalaman matematika. ?al tersebut juga untuk
menjaga pengalaman belajar dari sekedar hanya latihan mengingat. (5esnick 6
!ord, )@;)9 )##.
<enggunaan fakta yang berupa simbol bila terlalu cepat diberikan
<enggunaan diberikan kepada siswa,
dapat menyebabkan salah pengertian atau miskonsepsi terhadap symbol tersebut.
Selain itu, penekanan pada aspek teknis berupa perhitungan belaka, juga dapat
menimbulkan miskonsepsi tersebut.
Contoh Miskonsepsi di SD
Miskonsepsi yang sering terjadi di S adalah penggunaan yang kurang tepat
terhadap simbol “”. Siswa sering kali memahami simbol “” tidak hanya
berarti “sama dengan” tetapi juga “memberi hasil”. >ila pengertian yang
terakhi
terakhirr ini meleka
melekatt pada
pada pikiran
pikiran siswa, mungki
mungkin
n ia akan
akan menuli
menuliss seperti
seperti
kalimat berikut9 # % $ % B )# % ' ):. 7entu kalimat ini secara
matematis merupakan kalimat yang salah.
Contoh Miskonsepsi di SM dan SMA
Siswa sering
Siswa sering kali
kali dibimb
dibimbing
ing hanya
hanya menggu
menggunak
nakan
an fakta/f
fakta/fakt
aktaa matemat
matematika
ika,,
tanpa memperhatikan pemahamannya. Salah satu contoh adalah pemahaman
terhadap bilangan pi (. Ada siswa yang memiliki anggapan bernilai sama
22
dengan $,)' atau 7 , bukannya sekedar nilai pendekatan. Ada pula yang
lebih parah, menganggap nilai sama dengan );8 o, bukan memahami sebagai
kesetaraan antara radian dan derajat.
b. Konsep
Consep adalah ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan atau
mengkategorikan sekumpulan objek, apakah objek tertentu merupakan contoh
konsep atau bukan.
Contoh
“Seg
“Segit
itig
iga”
a” adal
adalah
ah nam
nama suat
suatu
u kons
konsep
ep.. eng
engan
an ko
kons
nsep
ep itu
itu ki
kita
ta dapa
dapatt
membedakan mana yang merupakan contoh segitiga dan mana yang bukan
contoh
contoh segitig
segitiga.
a. “>ilan
“>ilangan
gan prima”
prima” juga
juga nama
nama suatu
suatu konsep
konsep,, yang
yang dengan
dengan
konsep itu kita dapat membedakan mana yang merupakan bilangan prima dan
manaa yang
man yang bukan.
bukan. Consep
Consep “bilan
“bilangan
gan prima”
prima” lebih
lebih komple
komplek k dari
dari konsep
konsep
“segitiga” oleh karena di dalam konsep “bilangan prima” memuat konsep/
konsep lain seperti “faktorisasi”, “bilangan”, “satu”, dan lain/lain. isamping
itu, dalam matematika terdapat konsep/konsep yang penting, seperti “fungsi”
dan “"ariabel”. Selain itu terdapat pula konsep/konsep yang lebih komplek,
seperti “matriks”, “determinan”, “periodik”, “gradien”,
“"ektor”, “group”, dan “bilangan pi”.
Consep dapat
Consep dapat dipela
dipelajari
jari lewat
lewat defini
definisi
si atau obser"
obser"asi
asi langsu
langsung.
ng. Siswa
Siswa telah
telah
dianggap
dianggap memahami konsep bila ia dapat memisahkan
memisahkan contoh konsep dari yang
bukan contoh konsep.
1! Definisi
Consep
Consep beberh
rhub
ubun
unga
gan
n de
deng
ngan
an dedefin
finis
isi.
i. efin
efinisi
isi ad
adal
alah
ah un
ungk
gkap
apan
an ya
yang
ng
membatasi konsep. engan adanya definisi, orang dapat membuat ilustrasi,
gambar, skema, atau simbol dari konsep yang didefinisikan.
Contoh
Consep “lingkaran” dapat didefinisikan sebagai “kumpulan titik/titik pada
bidang datar yang memiliki jarak
j arak yang sama
s ama terhadap titik tertentu”. engan
definisi tersebut di atas maka akan menjadi jelas apa yang disebut lingkaran.
engan definisi tersebut pula orang dapat membuat sketsa dari lingkaran,
dan pada kasus ini orang sepakat memilih simbol “ ʘ” untuk menunjukkan
lingkaran. Apakah definisi lingkaran di atas merupakan satu/satunya definisi
untu
untuk k ling
lingka
kara
ranD
nD 7entu
ntu sa
saja
ja ti
tida
dak.
k. i SMA,
SMA, sisw
siswaa tetela
lah
h meng
mengen
enal
al
pendefinisian lingkaran dengan cara analitik, yaitu menggunakan koordinat
titik (E, y dalam bidang datar (koordinat kartesian.
Ada tiga macam definisi yang dikenal9
a efi
efini
nisi
si anal
analit
itik
ik
Suatu definisi disebut bersifat analitik apabila definisi tersebut dibentuk
de
deng
ngan
an gegenu
nuss pr
prok
oksim
simum
um dadann de
defe
fere
rens
nsia
ia spesi
spesifi
fika
ka (genu
(genus9
s9 keluarga
keluarga
terdekat, deferensia spesifika9 pembeda khusus.
Contoh
<erhatikan dua definisi belahketupat berikut ini.
F >elahketupat adalah jajaran genjang yang ...
F >elahketupat adalah segiempat yang ...
efinisi yang pertama menyebutkan genus proksimum jajar genjang,
sedang definisi kedua menyebutkan segiempat sebagai genus proksimum
atau keluarga terdekatnya.
terdekatnya. eferensia
eferensia spesifikany
spesifikanyaa adalah sifat yang
disebutkan setelah kata “yang”.
b efinisi genetik
• Segi
Segiti
tiga
ga si
siku
ku/s
/sik
iku
u adal
adalah
ah se
segi
giti
tiga
ga yan
ang
g te
terj
rjad
adii bila
ila su
suat
atu
u
persegipanjang dipotong menurut salah satu garis diagonalnya.
>erkaitan
>erkaitan dengan
dengan intensi
intensi dan eksten
ekstensi
si suatu
suatu defini
definisi,
si, maka
maka defini
definisi
si suatu
suatu
konsep
konsep matemat
matematika
ika dapat
dapat berbag
berbagaiai macam
macam bentuk
bentuknynya.
a. Carena
Carena itu,
itu, defini
definisi
si
yang mungkin dikemukakan
dikemukakan siswa dapat saja berbeda dengandengan definisi
definisi formal
yang biasa digunakan dalam matematika. alam hal ini guru harus jeli melihat
kemung
kem ungkin
kinan
an kesamaa
kesamaann dari defini
definisi/d
si/defi
efinis
nisii tersebu
tersebut.t. Kuru
Kuru tidak
tidak boleh
boleh
menyalahkan definisi yang diberikan siswa bila memang ternyata memiliki
pengertian yang sama. >ila pun salah, guru harus memfasilitasi pikiran siswa
menuju pada definisi yang tepat.
c. &per
&peras
asii dan
dan relas
elasii
Lperasi adalah pengerjaan hitung, pengerjaan aljabar, dan pengerjaan matematika
lainnya. Sementara relasi adalah hubungan antara dua atau lebih elemen.
Contoh &perasi dan 'elasi
3ontoh operasi
3ontoh operasi antara
antara lain9
lain9 “penjum
“penjumlah
lahan”
an”,, “perpa
“perpangk
ngkatan
atan”,
”, “gabun
“gabungan
gan”,
”,
“irisan”, dan lain/lain. Sedang relasi antara lain9 “sama dengan”, “lebih kecil”,
dan lain/lain. <ada dasarnya operasi dalam matematika adalah suatu fungsi
yaitu relasi khusus, karena operasi adalah aturan untuk memperoleh elemen
tunggal dari satu atau lebih elemen yang diketahui. Semesta dari elemen/
elemen yang dioperasikan dengan elemen yang diperoleh dari operasi tersebut
bisa sama bisa pula berbeda. lemen yang dihasilkan dari suatu operasi
disebut hasil operasi. alam matematika dikenal bermacam/macam operasi,
yaitu
yaitu operasi
operasi “unair
“unair”” bila
bila melibat
melibatkan
kan hanya
hanya satu elemen
elemen yang
yang diketa
diketahui
hui,,
operasi
ope rasi “biner
“biner”” bila
bila meliba
melibatka
tkan
n tepat
tepat dua elemen
elemen yang
yang diketah
diketahui,
ui, operasi
operasi
“terner” bila melibatkan tepat tiga elemen yang diketahui.
Contoh (enis &perasi
Lperasi “penjumlahan”, “perkalian”, “gabungan”, “irisan” termasuk contoh
operasi biner, sementara operasi “pangkat dua”, “tambah lima”, “komplemen”
termasuk contoh/contoh operasi unair.
Lpera
Lperasi
si serin
seringk
gkali
ali ju
juga
ga dise
disebu
butt sebag
sebagai
ai “skill
“skill”” (k
(ket
eter
eramp
ampila
ilan
n,, bi
bila
la ya
yang
ng
ditekanka
ditekankann adalah
adalah keteram
keterampil
pilann
annya.
ya. Ceteram
Ceterampil
pilan
an ini dapat
dapat dipela
dipelajari
jari lewat
lewat
de
demo
mons
nstra
trasi
si,, dr
drill
ill,, da
dan
n lain/
lain/lai
lain.
n. Sisw
Siswaa di
dian
angg
ggap
ap te
tela
lah
h meng
mengua
uasai
sai suat
suatu
u
keterampilan atau operasi bila ia dapat mendemonstrasikan keterampilan atau
operasi tersebut dengan benar.
d. rinsip
<rinsip adalah objek matematika yang komplek, yang terdiri atas beberapa fakta,
beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi atau pun operasi. Secara
sederhana dapatlah dikatakan bahwa prinsip adalah hubungan antara berbagai
objek dasar matematika. <rinsip dapat berupa “aksioma”, “teorema” atau “dalil”,
“corollary” atau “sifat”, dan sebagainya.
Contoh
Sifat komutatif dan sifat asosiatif dalam aritmetika merupakan suatu prinsip.
Contoh 1 *SD!
Seorang
Seorang siswa telah memahami konsep dari “lingkaran”.
“lingkaran”. Cetika berada di dapur
dapur
ia dapat menggolongkan mana peralatan dapur yang berbentuk lingkaran dan
mana yang bukan lingkaran. alam hal ini siswa tersebut telah menggunakan
pola pikir deduktif secara sederhana ketika menunjukkan suatu peralatan yang
berbentuk lingkaran.
Contoh " *SM+ SMA!
>anyak teorema
>anyak teorema dalam matematika yang “ditemukan”
“ditemukan” melalui pengamatan
pengamatan atau
percobaan, seperti
se perti misalnya 7eorema <ythagoras. >ila hasil pengamatan tersebut
ter sebut
ingin
ingin dimasu
dimasukka
kkann ke dalam
dalam struktu
strukturr matemat
matematika
ika maka
maka hasil
hasil tersebu
tersebutt harus
harus
dibukt
dibuktika
ikann secara
secara dedukt
deduktif
if untuk
untuk menjadi
menjadi suatu
suatu teorema
teorema,, tentu
tentu saja dengan
dengan
menggunakan teorema dan definisi terdahulu yang telah diterima kebenarannya.
. Konsis
Konsiste
ten
n dalam
dalam Siste
Sistemny
mnya
a
alam matematika terdapat berbagai macam sistem yang dibentuk dari beberapa
aksioma dan memuat beberapa teorema. Ada sistem/sistem yang berkaitan, ada pula
sistem/sistem yang dapat dipandang lepas satu dengan lainnya. Sistem/sistem aljabar
dengan sistem/sistem geometri dapat dipandang lepas satu dengan lainnya. i dalam
sistem aljabar terdapat pula beberapa sistem lain yang lebih “kecil” yang berkaitan
satu dengan lainnya. emikian pula di dalam sistem geometri.
Contoh sistem aksioma
i dalam aljabar terdapat sistem aksioma dalam grup, sistem aksioma dalam ring,
sistem aksioma dalam lapangan (field, dan lain/lain. i dalam geometri terdapat
sistem geometri netral, sistem geometri
geometri insidensi,
insidensi, system geometri
geometri uclides,
uclides,
Ningkup atau sering disebut semesta pembicaraan bisa sempit bisa pula luas. >ila
kita berbicara tentang bilangan/bilangan, maka simbol/simbol tersebut menunjukkan
bilangan/bilangan pula. >egitu pula bila kita berbicara tentang transformasi
geome
eometr
tris
is (s(sep
eper
erti
ti trtran
ansl
slas
asi,
i, rota
rotasi
si,, da
dan
n la
lain
in/l
/lai
ain
n maka
maka simsimbol
ol/s
/sim
imb
bol
matematikany
matema tikanyaa menunjukkan
menunjukkan suatu transformasi pula. >enar salahnya atau ada
tidakny
tidaknyaa penyel
penyelesai
esaian
an suatu
suatu soal
soal atau masalah
masalah,, juga
juga ditent
ditentuka
ukan
n oleh
oleh semesta
semesta
pembicaraan yang digunakan.
Contoh
alam semest
alam semestaa himpu
himpuna
nan
n bilan
bilanga
gan
n bu
bula
lat,
t, te
terd
rdap
apat
at model
model #E $. Ada daka
kah
h
penyelesaiannyaD >ila diselesaikan seperti biasa, tanpa menghiraukan semesta
pembicaraanya, maka diperoleh E ),. 7etapi
7etapi ), bukan bilangan bulat. =adi
dalam hal ini dikatakan bahwa model tersebut tidak memiliki penyelesaian dalam
semesta pembicaraan bilangan bulat. Atau
Atau sering dikatakan penyelesaiannya
penyelesaiannya
adalah “himpunan kosong”.
). Karakter
Karakteristik
istik Matematika
Matematika Sekolah
Sekolah
Sehu
Sehubu
bung
ngan
an de
deng
ngan
an ka
kara
rakt
kteri
erist
stik
ik umum
umum matem
matemati
atika
ka di at
atas,
as, da
dalam
lam pe
pela
laks
ksan
anaan
aan
pembelajaran matematika di sekolah harus memperhatikan ruang lingkup matematika
sekolah. Ada sedikit perbedaan antara matematika sebagai “ilmu” dengan matematika
sekolah, perbedaan itu dalam hal9 () penyajian, (# pola pikir, ($ keterbatasan semesta,
dan (' tingkat keabstrakan.
1. eny
enyaj
ajia
ian
n
<enyajian matematika tidak harus diawali dengan teorema maupun definisi, tetapi
haruslah disesuaikan dengan perkembangan intelektual siswa.
Contoh penyajian topik perkalian
<engertian perkalian seharusnya tidak langsung menyajikan bentuk matematika,
semi
semisal
sal $ & ' )# )#.. <eny
<enyaji
ajian
anny
nyaa he
hend
ndak
akny
nyaa di
dida
dahu
hulu
luii de
deng
ngan
an mela
melaku
kuka
kann
penjumlahan berulang dengan menggunakan peraga, misalnya kelereng. engan
peragaan itu, siswa mendapatkan pemahaman bahwa walaupun $ & ' dan ' & $
bernilai sama/sama )#, tetapi makna perkaliannya berbeda. Setelah siswa
memahami makna perkalian, barulah diminta menghafalkan fakta dasar perkalian.
Contoh penyajian topik teori pel%ang
Cetika menyajikan topik dalam teori peluang semisal “kejadian”, “ruang sampel”,
“kejadian bebas”, dan lain/lain hendaknya tidak langsung kepada definisi atau
teorema. Agar lebih bermakna bagi siswa, pendekatan konkret atau induktif dengan
melakukan
melak ukan percobaan
percobaan sederhana,
sederhana, misalnya
misalnya melantunkan
melantunkan dadu dapat dilakukan
dilakukan
sebawai awal pembelajaran. Sementara di SMA, pendekatan secara induktif atau
konkrit sudah harus dikurangi, kecuali pada topik/topik yang memerlukan bantuan
yang agak konkrit seperti teori peluang.
". ola pi
pikir
<embelajaran matematika sekolah dapat menggunakan pola pikir deduktif maupun
pola pikir induktif. ?al ini harus disesuaikan dengan topik bahasan dan tingkat
intelektual siswa. Sebagai kriteria umum, biasanya di S menggunakan pendekatan
induktif
induk tif lebih dulu karena hal ini lebih memungkinka
memungkinkan
n siswa menangkap pengertian
pengertian
yang dimaksud. Sementara untuk SM< dan SMA, pola pikir deduktif sudah semakin
ditekankan. 3ontoh/contoh yang disajikan sebelumnya juga menunjukkan contoh pola
pikir yang digunakan di sekolah.
sekolah.
,. Seme
Semest sta
a em
embi
bica
cara
raan
an
Sesuai
Sesuai dengan
dengan tingka
tingkatt perkem
perkemban
bangan
gan intelek
intelektua
tuall siswa,
siswa,mak
makaa matema
matematik
tikaa yang
yang
disa
disaji
jikan
kan dadalam
lam jenj
jenjan
ang
g pe
pend
ndid
idik
ikan
an ju
juga
ga meny
menyesu
esuai
aikan
kan da
dalam
lam ke
keko
komp
mpleleka
kan
n
semestanya. Semakin meningkat tahap perkembangan intelektual siswa, maka semesta
matematikanya semakin diperluas.
Contoh 1 *SD!
Lperasi
Lpera si bilan
bilanga
gann bu
bulat
lat pa
pada
da Curi
Curiku
kulu
lum
m #8
#88'
8' di S di diba
bata
tasi
si pa
pada
da opoper
erasi
asi
penjumlahan dan pengurangan saja. Lperasi yang berlaku pada bilangan bulat
lainnya, seperti perkalian, pembagian, dan perpangkatan tidak diberikan di S.
Contoh " *SM!
Sehubungan dengan keterbatasan semesta bilangan, di SM< belum diperkenalkan
tent
tentan
ang
g bila
bilang
ngan
an imaji
imajine
nerr atau
atau ko
komp
mpleleks
ks.. ?al
?al in
inii juga
juga be
berim
rimpl
plik
ikas
asii pa
pada
da
penyelesaian soal matematika yang dibatasi pada himpunan bilangan real.
Contoh 0 *SD+ SM+ SMA!
i sekolah, bilangan prima dibatasi pengertiannya hanya pada bilangan asli. Siswa
belum diperkenalkan pada perluasan semesta kepada bilangan prima negatif.
>egitu pula topik geometri masih dibatasi pada geometri uclid.
. i
ing
ngka
katt keab
keabst
stra
raka
kan.
n.
Se
Sepe
pert
rtii pada
pada poin
poin sesebe
belu
lumn
mnyya, ting
tingka
katt ke
keab
abst
stra
raka
kan
n mate
matema
mati
tika
ka ju
juga
ga ha
haru
russ
menyesuaikan dengan tingkat perkembangan intelektual siswa. i S dimungkinkan
untuk
untuk “mengk
“mengkonk
onkretk
retkan”
an” objek/
objek/ob
objek
jek matema
matematik
tikaa agar
agar siswa
siswa lebih
lebih memaham
memahamii
pelajaran. 4amun, semakin tinggi jenjang sekolah, ttingkat
ingkat keabstrakan objek semakin
diperjelas.
Contoh 1 *SD!
alam pe
alam pemb
mbela
elajar
jaran
an fa
fakt
ktaa meng
mengen
enai
ai bi
bilan
langa
gan
n di S,
S, siswa
siswa tida
tidak
k la
lang
ngsu
sung
ng
diperk
dip erkena
enalka
lkan
n simbol
simbol “#”,
“#”, “$”, beserta
beserta sifat
sifat urutann
urutannya,
ya, tet
tetapi
api dimulai
dimulai dengan
dengan
menggunak
meng gunakan
an benda/bend
benda/bendaa konkret
konkret dan menyuguhk
menyuguhkanan sifat urutan0relasi
urutan0relasi sebagai
sifat “lebih banyak” atau “kurang banyak”.
Contoh " *SM!
alam membuktikan 7eorema <ythagoras, siswa tidak langsung diarahkan pada
bukti deduktif yang bersifat abstrak0formal dengan menggunakan lambang/
lambang aljabar. >ukti secara geometris akan sangat membantu siswa memahami
7eorema <ythagoras dan kebenarannya. >anyak sekali bukti 7eorema <ythagoras