OLEH
NANIK PRATIWI
NIM 1703043
2. Fase kerja
a. Mencuci tangan
b. Menjaga privasi pasien
c. Posisikan pasien dalam posisi yang nyaman
d. Memkai hanscoon steril
e. Mengaspirasi heparin kedalam spuit sampai membasahi
seluruh spuit
f. Meraba arteri radialis, brankialis atau femoralis yang akan
menjadi area penyuntikan
g. Lakukan tes allen
h. Meraba kembali arteri dan paplpasi, pulsasi yang paling keras
dengan jari tangan dan telunjuk
i. Disinfeksi daerah yang akan dilakukan suntikan dengan kapas
alcohol dengan gerakan sirkuler dari arah dalam keluar dengan
diameter 5 cm. tunggu sampai kering
j. Menyuntikan jarum kearteri dengan sudut 450-600. Bila jarum
masuk ke dalam arteri, darah akan keluar tanpa sepuit dihisap
dan darah berwarna merah terang
k. Setelah darah terhisap (kira-kita 2 cc) tarik spuit dan tekan
bekas tusukan arteri 5-10 menit. Bila klien mendapatkan
heparin, tekan selama 15 menit lalu tekan dengan balutan
tekan
l. Menusukkan jarum spuit pada gabis atau karet
m. Meletakkan spuit pada wadah berisi es atau segera kirimkan
ke laboratorium bersama formulir pemeriksaan
n. Membereskan alat
o. Mencuci tangan
3. Fase terminasi
a. Melakukan evalusi (catat respon pasien sebelum, selama, dan
sesuadah pengambilan darah)
b. Menyampaikan rencana tindak lanjut
c. Berpamitan
INTEPRETASI 1. Tenang dalam melakukan tindakan
PROSEDUR 2. Melakukan komunikasi terapeutik
3. Menjaga keamanan pasien
4. Menjaga keamanan perawat
5. Dokumentasikan tindakan dan hasil evaluasi respon pasien, hari
tanggal dan jam pelaksanaan tindakan.
DOKUMEN Armi, R. F. (2018, Februari 11). SOP pengambilan Darah Arteri.
TERKAIT Retrieved Desember 8, 2020, from SCRIBD:
https://id.scribd.com/document/371235913/Sop-pengambilan-
darah-Arteri
Rosyada, I. (2018, Desember 19). SOP Pengambilan Darah Arteri.
Retrieved Desember 8, 2020, from SCRIBD:
https://id.scrib.com/document/396042511/sop-pengambilan-darah-
arter