Anda di halaman 1dari 14

Pengantar

Pangan dan sandang adalah kebutuhan pokok manusia yang harus selalu dipenuhi terutama
untuk kesehatan dan pertumbuhan. Agar makanan yang disajikan di keluarga bukan hanya
sekedar menghapus rasa lapar, ibu harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
penyediaan pangan yang sehat di keluarga. Dalam sesi ini diharapkan para peserta semakin
meningkat pengetahuannya terkait pola gizi seimbang dalam penyediaan pangan dalam
kehidupan sehari-hari.

Tujuan
1. Peserta mengetahui konsep pola gizi seimbang dan pencegahan stunting
2. Peserta dapat menerapkan pemberian makanan sesuai pola gizi seimbang pada keluarga
3. Peserta memiliki keterampilan minimal terkait pemenuhan sandang keluarga

Pokok Bahasan
1. Pencegahan dan penanganan Stunting
2. Konsep pola gizi seimbang
3. Jenis-jenis makanan sesuai dalam konsep gizi seimbang
Metode
1. Paparan
2. Diskusi
3. Bermain peran

Alat dan Bahan


1. Lembar skenario
2. Papan tulis/lembar flipchart
3. Spidol

Langkah-langkah

Aktivitas 1 : Menonton Video Makan Benar


Waktu : 15 menit
Langkah-langkah
1. Sampaikan bahwa pada sesi ini akan dibahas mengenai pemenuhan kebutuhan pangan dan
sandang pada keluarga.
2. Pembahasan akan diawali mengenai pengadaan pangan.
3. Ajak peserta untuk menonton bersama video makan benar. Jika memungkinkan, gunakan
layar , namun jika tidak ada dapat menggunakan laptop atau handphone.
4. Bahas isi video dengan peserta.
5. Sampaikan mengenai isi piringku, dimana porsi nasi, lauk dan sayuran harus seimbang, serta
mengurangi makanan instan dan siap saji.
Lanjutkan ke aktivitas berikutnya
Aktivitas 2 : Ceramah dan Diskusi Tentang Pola Gizi Seimbang dan Pencegahan
Stunting
Waktu : 15 menit
Langkah-langkah
1. Tanyakan kepada peserta kira-kira apa yang menjadi hambatan mereka untuk dapat
menyajikan makanan dengan konsep makan benar dan pola gizi seimbang di rumah tangga.
2. Sampaikan mengenai pola gizi seimbang, mengenai porsi, perlunya variasi. Tekankan bahwa
makanan sehat tidak harus mahal. Gunakan saja bahan-bahan lokal, namun disajikan dengan
cara sehat dan bersih.
3. Tekankan juga pentingnya memantau berat dan tinggi anak dengan menggunakan KMS serta
ingatkan untuk rutin ke Posyandu.
4. Sampaikan mengenai Stunting. Tekankan bahwa pencegahan stunting harus dimulai dari ibu
mengandung dan harus terus –menerus diperhatikan terutama pada 1000 hari pertama
kehidupan.
5. Ajak peserta mengidentifikasi sumber-sumber karbohidrat, zat besi, protein, vitamin dan
lemak. Tekankan bahwa sumber-sumber makanan tersebut sangat bervariasi. Misalnya
sumber karbohidrat tidak hanya nasi, tapi bisa dari kentang, ubi, jagung, dan lain-lain. Hal ini
untuk mengatasi masalah anak yang susah makan.
Lanjutkan ke aktivitas berikutnya

Aktivitas 3 : Ceramah dan Diskusi tentang Pengadaan Sandang bagi Keluarga


Waktu : 15 menit
Langkah-langkah
1. Bentuk suasana santai dan ajak peserta duduk melingkar.
2. Sampaikan bahwa aktivitas saat ini adalah membahas tentang pengadaan sandang.
3. Tanyakan kepada peserta prinsip-prinsip apa saja yang perlu dipenuhi dalam menyediakan
pakaian bagi keluarga.
4. Tekankan bahwa menyediakan sandang yang baik tidak harus mahal, yang penting bersih
dan rapih.
5. Ingatkan juga tentang cara penyimpanan sandang, misalnya hindari menumpuk pakaian di
gantungan baju karena dapat menjadi sarang nyamuk, lemari pakaian tidak terlalu padat agar
tidak lembab dan berjamur.
6. Lakukan diskusi secara interaktif, sehingga pertanyaan dari peserta akan dijawab pula oleh
peserta lainnya
Tutup aktivitas dengan membuat kesimpulan dan bertepuk tangan bersama
Catatan untuk pertemuan berikutnya
1. Untuk pertemuan minggu depan (atau selanjutnya) akan diadakan makan bersama. Minta
peserta untuk membawa makanannya sendiri dengan mengikuti konsep isi piringku dan pola
gizi seimbang
2. Untuk pertemuan dua minggu ke depan (minggu setelah makan bersama) peserta diminta
untuk membawa:
• Botol air mineral bekas - Media tanam (tanah) - Bibit tanaman (cabai) - 1 buah mentimun
muda dan segar - 1 butir telur - 1 buah mangkuk - 1 buah sendok - 1 Handuk kecil

Alur Kerja
Pesan Gizi Seimbang
1. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan
Kelengkapan gizi dipengaruhi oleh keberagaman makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu
penting untuk memvariasikan menu yang dihidangkan sehari-hari.
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah
Selain sebagai sumber vitamin dan mineral, buah dan sayur juga dapat sebagai sumber
karbohidrat.
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
Protein dapat diperoleh dari sumber hewani dan nabati.
4. Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok
Makanan pokok sebagai sumber utama karbohidrat tidak hanya berasal dari nasi, namun
juga dapat diperoleh dari jagung, singkong, ubi, sagu, dan lain-lain.
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
Konsumsi gula lebih dari 50 g (4 sendok makan), natrium lebih dari 2000 mg (1 sendok teh)
dan lemak/minyak total lebih dari 67 g (5 sendok makan) per orang per hari akan
meningkatkan risiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung. Untuk anak usia 6-
24 bulan, konsumsi lemak tidak perlu dibatasi.
6. Biasakan sarapan
Sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9
untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam rangka
mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif.
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pake sabun dengan air bersih mengalir
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal

Pesan Khusus Pola Gizi Seimbang

Ibu Hamil Biasakan mengonsumsi anekaragam pangan yang lebih banyak


Batasi mengonsumsi makanan yang mengandung garam tinggi
Minumlah air putih yang lebih banyak
Batasi minum kopi

Ibu Menyusui Biasakan mengonsumsi anekaragam pangan yang lebih banyak


Minumlah air putih yang lebih banyak
Batasi minum kopi

Bayi (0 – 6) bulan Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)


Berikan ASI Eksklusif sampai umur 6 bulan
Anak 6-24 bulan Lanjutkan pemberian ASI sampai umur 2 tahun
Berikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) mulai Usia 6 bulan
Anak Usia 2 – 5 Tahun Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam) bersama
Keluarga
Perbanyak mengonsumsi makanan kaya protein seperti ikan, telur, tem-
pe, susu dan tahu
Perbanyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.
Batasi mengonsumsi makanan selingan yang terlalu manis, asin dan ber-
lemak.
Minumlah air putih sesuai kebutuhan
Biasakan bermain bersama dan melakukan aktivitas fisik setiap hari
Anak dan Remaja (6 – 19 Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam) bersama keluarga
tahun) Biasakan mengonsumsi ikan dan sumber protein lainnya
Perbanyak mengonsumsi sayuran dan cukup buah-buahan
Biasakan membawa bekal makanan dan air putih dari rumah
Batasi mengonsumsi makanan cepat saji, jajanan dan makanan selingan
yang manis, asin dan berlemak
Biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehar setelah
makan pagi dan sebelum tidur
Hindari merokok
Remaja Putri dan Calon Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan
Pengantin Banyak makan sayuran hijau dan buah berwarna
Usia lanjut Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
Biasakan mengonsumsi makanan sumber kalsium seperti ikan dan susu
Biasakan mengonsumsi makanan berserat
Batasi mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi natrium
Minumlah air putih sesuai kebutuhan
Tetap melakukan aktivitas fisik
Batasi konsumsi gula, garam dan lemak
Anak dan Remaja (6 – 19 Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam) bersama keluarga
tahun) Biasakan mengonsumsi ikan dan sumber protein lainnya
Perbanyak mengonsumsi sayuran dan cukup buah-buahan
Biasakan membawa bekal makanan dan air putih dari rumah
Batasi mengonsumsi makanan cepat saji, jajanan dan makanan selingan yang
manis, asin dan berlemak
Biasakan menyikat gigi sekurang-kurangnya dua kali sehar setelah
makan pagi dan sebelum tidur
Hindari merokok
Remaja Putri dan Calon Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan
Pengantin Banyak makan sayuran hijau dan buah berwarna
Usia lanjut Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
Biasakan mengonsumsi makanan sumber kalsium seperti ikan dan susu
Biasakan mengonsumsi makanan berserat
Batasi mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi natrium
Minumlah air putih sesuai kebutuhan
Tetap melakukan aktivitas fisik
Batasi konsumsi gula, garam dan lemak
Batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut:

Kategori IMT
Kekurangan Berat Badan Tingkat Berat < 17,0
Kurus
Kekurangan Berat Badan Tingkat Ringan 17,0 – 18,5
Normal 18,5 – 25,0
Kelebihan Berat Badan Tingkat Ringan >25,0 – 27,0
Gemuk
Kelebihan Berat Badan Tingkat Berat > 27,0

Sumber: Pedoman Gizi Seimbang, Kemenkes RI, 2014

Stunting
A. Apa itu Stunting?
Sebuah kondisi dimana tinggi badan seseorang lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain
pada umumnya (yang seusia)
B. Dampak Stunting
• Mudah Sakit

• Kemampuan kognitif berkurang

• Saat tua berisiko terkena penyakit yang berhubungan dengan pola makan

• Fungsi tubuh tidak seimbang

• Mengakibatkan kerugian ekonomi


• Postur tubuh tak maksimal saat dewasa

C. Pencegahan Stunting
• Pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil dan anak

• Pemberian ASI dan MP-ASI

• Akses air bersih dan fasilitas sanitasi

• Memantau pertumbuhan balita di posyandu

• Pemberian Imunisasi pada balita

Sandang
Arti kata sandang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah bahan pakaian. Sementara
pengertian sandang dalam hal ini adalah pakaian yang diperlukan oleh manusia sebagai mahluk
berbudaya. Pada awalnya manusia memanfaatkan pakaian dari kulit kayu dan hewan yang
tersedia di alam.Kemudian manusia mengembangkan teknologi pemintal kapas menjadi benang
untuk ditenun menjadi bahan pakaian.
Fungsi sandang pada awalnya merupakan penutup badan untuk mengatasi, angin, hujan,
kesopanan dan kesehatan. Saat ini menjadi berkembang sehingga mempunyai fungsi-fungsi lain
misalnya:
• Sebagai perlindungan dari unsur-unsur luar.

• Meningkatkan keamanan selama kegiatan berbahaya seperti mendaki dan memasak ,


dengan memberikan penghalang antara kulit dan lingkungan.
• Memberikan higienis penghalang, menjaga racun dari tubuh dan membatasi transmisi
kuman.
• Fungsi sosial dan budaya, seperti diferensiasi individu, kerja dan seksual, dan status sosial.

• Identitas/seragam , misalnya, dapat mengidentifikasi figur otoritas sipil, seperti polisi dan
personel militer, atau mungkin mengidentifikasi tim , kelompok atau afiliasi politik.
• Mencerminkan norma-norma tentang standar kesopanan , agama , jenis kelamin , dan status
sosial .
• Sebagai bentuk perhiasan dan
ekspresi selera pribadi atau gaya.
• Bertindak sebagai perlindungan
dari unsur-unsur, termasuk hujan,
salju dan angin dan kondisi cuaca
lainnya, serta dari matahari.
• Mengurangi tingkat risiko selama
kegiatan, seperti bekerja atau
olahraga.
Pakaian pada waktu ini dipakai
sebagai perlindungan dari spesifik
lingkungan bahaya, seperti serangga ,
bahan kimia berbahaya, senjata , dan
kontak dengan zat abrasif. Sebaliknya,
pakaian dapat melindungi lingkungan
dari pemakai pakaian, seperti
misalnya jas lab atau pakaian dokter.
Pemenuhan kebutuhan sandang
berbeda-beda tergantung dari status
sosial, kondisi keuangan dan selera.
Pengeluaran yang dipakai untuk
pemenuhan sandang sangat
bervariasi, dari mulai sangat sedikit
hingga jutaan per bulan. Bagaimana
cara mensiasati pengeluaran per
bulan sehingga kebutuhan sandang
tetap terpenuhi tanpa membebani
anggaran rumah tangga? Ada
beberapa cara, diantaranya:
• Menjahit sendiri, atau setidaknya dapat memperbaiki sendiri pakaian yang sedikit sobek/
rusak.
• Mix and match beberapa potong pakaian sehingga penampilan terlihat tidak membosankan
padahal hanya memiliki sedikit saja koleksi pakaian.
• Mendaur ulang pakaian, dengan sedikit modifikasi pakaian lama yang sudah bosan dapat
dijadikan pakaian lain.
• Menggunakan aksesoris sederhana sehingga pakaian sederhana bisa terlihat menarik.

Referensi:
Pedoman Gizi Seimbang, Kemenkes RI, 2014

Anda mungkin juga menyukai