Anda di halaman 1dari 3

Nama : Undarisasta Dwi Putri

NIM : L13118029

Kelas : KHT A

Mata Kuliah : Kebijakan Kehutanan

SOAL :

KEBIJAKAN HARUS MEMILIKI TUJUAN SEBAGAI ARAH YANG DIJALANI DAN


DICAPAI. DALAM UU NO 41 1999 TENTANG KEHUTANAN BAB I BAGIAN DUA
PASAL 2 dan PASAL 3 “Penyelenggaraan kehutanan berasaskan manfaat dan lestari,
kerakyatan, keadilan, kebersamaan, keterbukaan, dan keterpaduan”; Penyelenggaraan kehutanan
bertujuan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan .
Tugas:

1. Bandingkan tujuan ini (tersebut diatas) dengan tujuan dalam UU Pokok Kehutanan No 5
1967)

2. ANDERSON DKK (1984) MENGGAMBARKAN ENAM LANGKAH DALAM PROSES


KEBIJAKAN, berikan penjelasan contoh kasus pada sektor kehutanan

JAWABAN :

1. Dalam UU no 41 tahun 1999 tentang kehutanan, pada bagian 2 pasal 2 dan 3, dijelaskan
bahwa :

 “Penyelenggaraan kehutanan berasaskan manfaat dan lestari, kerakyatan, keadilan,


kebersamaan, keterbukaan, dan keterpaduan”. Sedangkan dalam pasal 3 dijelaskan tujuan
dari uu tersebut yakni:

“ Penyelenggaraan kehutanan bertujuan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat yang


berkeadilan dan berkelanjutan dengan :

a. menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan sebaran yang proporsional;
b. mengoptimalkan aneka fungsi hutan yang meliputi fungsi konservasi, fungsi lindung, dan
fungsi produksi untuk mencapai manfaat lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi, yang
seimbang dan lestari;
c. meningkatkan daya dukung daerah aliran sungai;
d. meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan kapasitas dan keberdayaan masyarakat
secara partisipatif, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan sehingga mampu menciptakan
ketahanan sosial dan ekonomi serta ketahanan terhadap akibat perubahan eksternal; dan

e. menjamin distribusi manfaat yang berkeadilan dan berkelanjutan. “

 Adapun Tujuan dari UU no 5 tahun 1967, yang dirangkum dari tujuan setiap Bahasan pada
bab nya adalah :

a. Pengurusan hutan bertujuan untuk mencapai manfaat. Yang sebesarbesarnya secara


serbaguna dan lestari, baik langsung maupun tidak langsung dalam usaha membangun
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Panca Sila
b. Pengusahaan hutan bertujuan untuk memperoleh dan meningggikan produksi hasil hutan
guna pembangunan ekonomi nasional dan kemakmuran rakyat.
c. Untuk menjamin terselenggaranya perlindungan hutan dan Kehutanan,
d. Hutan perlu dilindungi supaya secara lestari dapat memenuhi fungsinya

Dalam UU no 41 tahun 1999 dijelaskan bahwa Undang-undang Nomor 5 Tahun 1967 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan sudah tidak sesuai lagi dengan prinsip penguasaan dan
pengurusan hutan, dan tuntutan perkembangan keadaan, sehingga perlu diganti.

2. Contoh kasus kebakaran Hutan :

- Kasus karhutla di Kalimantan Barat pada tahun 2019, di lahan seluas kurang lebih 1.254
hektare (ha).

- Kasus illegal logging yang terjadi di Gowa, Sulawesi Selatan

- Kasus alih fungsi hutan di Kabupaten Pelalawan, Riau, dengan estimasi kerugian
Negara Rp 1,2triliun. Dugaan pihak yang bertanggung jawab yaitu Gubernur Riau RZ,
Bupati Kampar BU, mantan Kadinas Kehutanan AR, dan mantan Kadinas Kehutanan
ST.
- Kasusdugaan keterlibatan mantan menteri kehutanan dalam penyalahgunaan
kewenangan untuk mempermudah pemberian izin di Riau, Sumatera Utara, dan daerah
lain. Dugaan pihak yang bertanggung jawab yaitu Mantan Menteri Kehutanan.

- Kasus pemberian izin IUPHHKHT oleh Bupati di 5 kabupaten di Riau terhadap 13


perusahaan dengan estimasi kerugian Negara Rp 2,8 triliun. Dugaan pihak yang
bertanggung jawab yaitu lima bupati di Riau.

Anda mungkin juga menyukai