Manajemen dapat diartikan sebagai seni, ilmu dan proses untuk mencapai tujuan yang
telah dirumuskan melalui kegiatan dengan orang lain.
Manajemen Hutan dalam pandangan luas adalah integrasi faktor faktor biologi, sosial,
ekonomi dan faktor faktor lain yang mempengaruhi keputusan pengelolaan hutan.
- Prinsip manajemen berorientasi pada hasil (hasil hutan lestari, hasil terus meningkat dan
hasil maksimum)
- Prinsip berorientasi pada cara pengelolaan ( SFM, Aspek aspek pokok dalam SFM)
Hutan pada dasarnya mempunyai dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lainnya, yaitu hutan sebagai sumberdaya alam dan hutan sebagai sesuatu ekosistem
Konsep Kelestarian
Pada Kondisi seperti diuraikan diatas, dengan mempertimbangkan sifat sifat hutan
(sebagai Sumber Daya Alam dan sebagai ekosistem) maka dikembangkan suatu prinsip
dasar dalam pemanfaatan hutan yang dikenal sebagai prinsip kelestarian(sutainable
principle). Berdasarkan perkembangannya, dikenal dua prinsip kelestarian, yaitu : Prinsip
hasil (yield principle) dan prinsip manajemen (management principle).
Prinsip Hasil (Yield Principle) : Prinsip ini dikembangkan untuk pertama kalinya
dalam pengelolaan hutan di jerman, dimana dalam mewujudkan pemenuhan
kebutuhan akan hasil danmanfaat hutan yang terus meningkat, maka hasil manfaat
hutan merupakan dasar utama pengelolaan hutan.
Prinsip Hasil yang selalu meningkat (progressive yield principle) : yaitu prinsip hasil
yang selalu meningkat adalah prinsip pengelolaan hutan yang megupayakan hasil yang
akan diperoleh dari hutan akan teru meningkat dari waktu ke waktu (Tahun ke tahun,
rotasi ke rotasi)
- Penerapan teknik silvikultur yang tepat, misalnya melalui penjarangan (thinning) yang
tepat, pemupukan, dll.
- Pemilihan bibit unggul melalui program program kultur jaringan (tissue culture),
pemuliaan pohon (yree improvement), dan rekayasa teknologi biologi (biotechnology)