Disusun Oleh :
L131 18 029
KHT- A
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERRSITAS TADULAKO
2020
RANGKUMAN MATERI 1. PEMETAAN DALAM PENGELOLAAN HUTAN
A. Definini Peta
Peta adalah gambaran suatu wilayah yang didalamnya memuat berbagai informasi
tentang wilayah. Saat ini lembaga nasional yang melakukan pemetaan diwilayah
Indonesia adalah BAKOSURTANAL (Badan Koordinasi Surveydan Pemetaan Nasional)
One Map Policy > Satu peta dan satu georeferensi (single georeference). Untuk
kepentingan bersama antar sektor, antar wilayah dan antar
pemangkyukepentingan. Implementasi “One Map” akan sangat mendukung
pelaksanaan azas keterpaduan perencanaan suatu wilayah
Komponen Pemetaan
Kebutuhan Data :
1. Komputer tunggal
2. Computer system jaringan dengan server (LAN dan MAN)
3. Komputer dengan jaringan Global Internet (WAN)
Pengaplikasian :
1. Pemerintah
2. Masyarakat
3. Perguruan tinggi
4. Lembaga/institusi non pemerintahan
a. Perencanaan Kehutanan
b. Pengelolaan Hutan
c. Penelitian dan pengembangan pendidikan dan Latihan, serta penyuluhan
kehutanan
d. Pengawasan
Pasal 12 > Perencanaan kehutanan, meliputi inventarisasi hutan, pengukkuhan
kawasan hutan, penatagnaan kawasan hutan, pembentukan wilayah pengelolaan
hutan dan penyusunan renanan kehutanan
Pasal 15 > Pengukuhan kawasan hutan : Penunjukan kawasan hutan, penataan batas
kawasan hutan, emetaan kawasan hutan, penetapan kawasan hutan.
Pasal 21 > pengelolaan hutan, meliputi kegiatan ; tata hutan dan penyusunan
rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan,
rehabilitas dan reklamasi hutan dan perlindungan hutan dan konservasi alam
C. Kawasan Hutan adalah bagian integral dari Pola Ruang dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat
manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara
kelangsungan hidupnya.
Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan
prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial
ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
' Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang
meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk
fungsi budi daya.
Perencanaan tata ruang adalah suatu proses untuk menentukan struktur
ruang dan pola ruang yang meliputi penyusunan dan penetapan rencana tata
ruang.
Rencana tata ruang adalah hasil perencanaan tata ruang
Ilmu Inventarisasi Hutan adalah satu cabang ilmu kehutanan yang membahas
tentang metode penaksiran potensi hutan.
1. Keadaan Hutan > Luas, Jenis dan Komposisi, struktur tegakan, potensi
(massa kayu), pertumbuhan, kualitas pohon/tegakan, potensi permudaaan
tumbuhan bawah dll.
2. Keadaan tenpat tumbuh > Topografi, jenis dan sifat tanah, posisi geografs,
altitude iklim , tata air (DAS) dll.
3. Keterangan lain > Aksesibilitas (jaringan, jalan, sungai) penutupan lahan dan
tata guna lahan , industry dan perdagangan, pemukiman, keadaaan sosial
masyarakat sekitar, dll.
Peranan Inventarisasi :
a. Menyiapkan data yang akurat, melalui upaya upaya yang efisien dan
efektif
b. Menentukan rencana pemanfaatan kekayaan hutan secara optimum
c. Satu langkah awal yang sangat menentukan dalam pendayagunaan hutan
secara lestari
Hirarki Inventarisasi :
Nasional
Wilayah
Daerah Aliran sungai
Unit Pengelolaan
Inventasisasi Hutan dilakukan untuk pengukuhan kawasan hutan ,
Penyusunan NSDH, Penyusunan rencana Kehutanan, Sistem Informasi
Kelautan
a. Meteran Rol
b. Kompas
c. Tali Rafia
d. Tally Sheet
e. Alat Tulis Menulis
f. Kamera
Keterangan :
Pencacahan Vegetasi
Alat ukur diameter : PHI Band , Pita Meter, Meteran rol, Califer
Pengukuran tinggi : Tinggi pohon adalahjarak terpendek antara suatu ttik (pada
pohon) dengan titik proyeksinya pada bidang datar (permukaan tanah) seringkali
dengan panjang
a. Tinggi Total : Jarakan antara titik pucuk dengan proyeksinya pada bidang
datar
b. Tunggi bebas cabang : Jarak antara titik lepas dahan atau lepas cabang atau
batas tajuk dengan proyeksinya pada bidang datar
c. Data tinggi digunakan untuk penentuan volume pohon, penentuan kualitas
tempat tumbuh tegakan , menggambarkan tegakan vertical, (kelas ketinggian
tajuk ), dominan, kodominan, tertekan
d. Pengukuran tinggi terbagi atas pengukuran langsung (memanjat pohon,
menggunakan tongkat ukur) dan Pengukuran tidak langsung (menggunakan
alat ukur tinggi seperti clino meter, Spiegel relaskop , haga meter)
Cara kerja :
a. Ukur jarak datar dari pohon ke pengukur, jarak pohon dengan pengukur
kurang lebih sama dengan tingginya pohon yang dikukur, untuk pohon besar
jaraknya 20 atau 30 meter. Pengukur harus dapat melihat dengan jelas
pangkal dan ujung batang pohon yang diukur
b. Ambing helling ke titik pemototngan atas dengan menggunakan klinometer
dalamsatuan % dan catat hasilnya
c. Ambil delling ke titik pemotongan bawah dan atat hasilnya (dalam satuan %)
RANGKUMAN MATERI 3. KLASIFIKASI HUTAN DAN TINGKAT
PERTUMBUHAN
Komposisi Hutan : DANGLER (1944) : Kumpulan pohon pohon yang dapat dikatakan
hutan hanya bila cukup rapat menutupi areal yang cukup luas sehingga terbentuk
suatu kondisi iklim dan ekologis yang berbeda dengan kondisi luarnya.
Hutan memiliki perubahan yang nyata dalam hal : suhu, kelembaban, cahaya, angin,
flora dan fauna, serta sifat tanah lapisan atas.
a. Asal terbentuknya
b. Umur
c. Komposisi
d. Unit pengelolaan
e. Struktur
f. Distribusi kelas umur
g. Rotasi kerja
Asal Terbentuknya
Umur
b. Hutan Pertumbuhan Tua : hutan alam asli yang umumnya memiliki pohon—
pohon berumur tua
a. Hutan Murni : 90% dan tegakan terdiri satu iems pohon yang merupakan ciri
tegakan. contoh ini ditemukan pada hutan tanaman atau tempat numbuh
khusus seperti dl hutan rawa
b. Hutan Campuran : tegakan yang tersusun dari lebih satu jenis pohon
Struktur hutan
Hutan dapat dibedakan dari struktur tegakan. Yang menunjukkan sebaran umur,
kelas diameter dan kelas tajuk
Rotasi Kerja
Rotasi kerja dapat diartikan sebagai areal berhutan yang dibutuhkan untuk
menopang industry kayu yang didirikan suatu masyarakat tanpa meemrlukan
transortasi dari jarak jauh .
Hal ini berarti penggunaan rotasi kerja ini (uni pengelolaan) mampu
memertahankan kelestarian aliran produksi hutan dalam masyarakat itu.
Tegakan Murni dan Campuran
a. Kondisi iklim yang ekstrem, misalnya iklmim yang sangat dingin atau karna
curah hujan yang sangat terbatas atau distribusi yang tidak seimbang
membatasi jumlah jenis yang dapat bertahan hidup seperti pinus ponderosa
dan juniperus
b. Kondisi edafis ekstrem missal, tanah tergenang lama ,BOT sangat asam, basah
dan dingin, serta tanah dg Mg tinggi
c. Jenis agresif dan sangat toleran yang mungkin dapat menaungi jenis ohon
pesaingnya
d. Hutan tanaman, yang biasanya dibangun dengan satu jenis tanaman karna
hubungan antar jenis sangat kompleks dan bervariasi dari suatu tempat
tumbuh ke tempat lainnya
Perakaran memanfaatkan profil tanah lebih baik dan meningkatkan daya tahan
terhadap angin terutama jika yang ditanam adalah campuran jenis berakar dangkal
dan berakar dalam, selain itu kemungkinan perbedaan kebutuhan hara tertentu.
Perbaikan siklus hara melalui proses dekomposisi serasah dari campuran daun
cenderung lebih cepat.
Pemanfaatan ruang tajuk lebih baik, terutama jika dicampur jenis toleran dan
intoleran.
Fluktuasi iklim mikro lebih rendah, sehingga kerusakan karena perubahan
iklim yang tiba-tiba dapat diturunkan.
Lebih sehat dan kurang peka terhadap berbagai faktor perusak (serangga dan
penyakit).
Hutan sekunder adalah hutan yang tumbuh dan berkembang secara alami sesudah
terjadi kerusakan/perubahan pada hutan yang pertama. Hutan sekunder merupakan
fase pertumbuhan hutan dari keadaan tapak gundul, karena alam ataupun
antropogen, sampai menjadi klimaks kembali
Hutan primer (primary forest) adalah hutan yang telah mencapai umur lanjut dan
ciri struktural tertentu yang sesuai dengan kematangannya; serta dengan demikian
memiliki sifat-sifat ekologis yang unik.
Pada umumnya hutan primer berisi pohon-pohon besar berumur panjang, berseling
dengan batang-batang pohon mati yang masih tegak, tunggul, serta kayu-kayu
rebah. Robohnya kayu-kayu tersebut biasa membentuk celah atau rumpang
tegakan, yang memungkinkan masuknya cahaya matahari ke lantai hutan, dan
merangsang pertumbuhan vegetasi lapisan bawah
Budidaya > adalah suatu kegiatan terencana dalam memelihara sumber daya hayati
pada suatu areal lahan untuk diambil manfaat / hasil panennnya
Tujuan budidaya :
Tahapan budidaya :
persiapan lahan > Bertujuan untuk menentukan areal yang akan ditanami
pembersihan lahan > kegiatan pembersihan lapangan meliputi pembersihan
semak, perdu dan pohon-pohon sisa. Pada saat kegiatan pembersihan lahan
dilakukan, bahan bahan yang dapat digunakan untuk membuat anggelan
maupun ajir dapat dikumpulkan. Pada daerah yang miring sisa sisa tonggak
dibiarkan untuk menguatkan struktur tanah dan untuk mengendalikan erosi.
- Ketersediaan bibit
- Pemilihan varietas > bibit unggul; mengacu pada varietas unggul dan benih
bermutu
1. Pohon yang akan ditanam dapat menjamin ketersediaan bahan baku kayu
yang diperlukan industry
2. Persyaratan tempat tumbuh sesuai dengan kondisi tempat tumbuh pada
lahan yang disediakan
3. Teknik budidaya ukup diketahui dan dapat dengan mudah dikuasai untuk
melaksanakanpembudidayaannya
4. Bibit atau bahan tanamannya mudah disediakan
5. Pohon dapat dengan cepat tumbuh dan atau tinggi volume dan nlai kayunya
Penanaman :
Bibit diletakan di tengah lubang secaca vertikal, terus dltimbun hati - hati
dengan tanah sekitar sampei batas leher. Dalam menimbun upayakan topsoil
dimasukkan ke lubang terlebih dahulu. Kemudian tanah sekitar bibtt
dipadatkan dengan jalan ditekan secara hati — hati sampai terjadi kontak
antara perakaran dengan tanah
Pemeliharaan :
- Pemupukan
- Penjarangan
- Pemberantasan hama penyakit
- Penyiangan
- Penyulaman
- Pemangkasan
- Penjarangan
- Jika persen jadi tanaman mencapai 200% pada areal tersebut tidak perlu ada
sulaman
- Pada 80%-100% perlu ada sulaman ringan
- Antara 60%-80% dilakukan sulaman intensif
- Dibawah 60% perlu dilakukan penanaman ulang
RANGKUMAN MATERI 5. PENGELOLAAN HHBK LEBAH, MADU, AREN
A.Lebah Madu
Jenis lebah yang umum dibudidayakan soal ini adalah lebah lokal (Apis cerena) dan
lebah eropa (Apis mellifera).
Teknik budidayanya cukup sederhana yang penfing lokasi perlebahannya
mendukung perkembangan lebah tersebut dan mengetahui proses koloni hingga
panen.
sedangkan sampai saat ini untuk lebah hutan (Apis dorsata) belum bisa
dibudididayakan dalam kotak. Sehingga pemanenannya
masih sangat tradisional dan beresiko.
Produk yang dihasilan lebah madu yaitu madu i'fu sendiri, royal jelly, serbuk sari,
lem/zat perekat (propolis), lilin lebah, racun lebah dll.
B. Aren
Arena tau biasa arenga sp merupakan tanaman dari asia tenggara asli Indonesia, di
Indonesia pohon aren banyak dijumpai mulai dari dataran rendah sampai dataran
tinggi dengan ketinggian 1400 mdpl.
Pohon aren berfungsi sebagai tanaman konservasi yaitu pencegahan erosi tanah
dikarenakan perakaran yang dangkal dan melebar serta daun yang ukup lebat dan
tertutup lapisan ijuk sehingga efektif untuk menahan turunnya air hujan langsung
ke permukaan tanah.
Fungsi produksi diperoleh mulai dari akar (dapat dijadikan minuman obat untuk
sembelit dan penyakit paru2), batang (menghasilkan sagu sebagai sumber karbo)
dan daun (sapu lidi), bunga (menghasiljan xairan mengandung zat gula aren) dan
buah ( bahan makanan kolang kaling)
C. ROTAN
Rotan adalah sekelompok palma dan puak yang hidup dengan memanjat atau
merambat pada pohon. Batang rotan biasanya langsing padat tidak berongga dan
memiliki diameter 2-3 cm dan banyak di lindungi oleh duri duri panjang,keras,dan
panjang.
Fungsi rotan adalah sebagai bahan pembuatan mebel,sebagai bahan dasar
pembuatan cambuk, togkat penyangga berjalan dan senjata.
Indonesia merupakan Negara produsen rotan yang memenuhi kebutuhan rotan
dunia dan selama ini mampu mensuplai kurang lebih 80% dari kebutuhan dunia.
Dimana 90% dihasilan dari hutan alan dan 10% dari budidaya rotan.
Komuditas rotan sangat penting, karna prodak yang dihasilkan oleh rotan sangat
beragam, disamping itu potensinya yang melimpah. Rotan tumbuh secara alami
dalam kawasan hutan merambat ditanah dan memillki batang silindris yang terdiri
dari berbagai ruas serta memiliki duri yang menutupi hamper pada semua
batangnnya.
1. Lokal
2. Nasional
3. Internasional
Pengembangan produk lebah madu , aren, rotan dll sebagai salah satu produk hasil
hutan bukan kayu menjadi peluang dalam pengelolaan dan pemanfaatan produk
HHBK sebagai potensi peningkatan ekonomi masyarakakt sekitar hutan dan
meminimalisir laju kerusakan hutan yang terus mengalami peningkatan.
Produk HHBK bisa menjadi analisis perbandingan baik sebagai penghasil oduk HHBK
dikonversi menjadi perkebunan sekala besar atau di alih fungsikan menjadi hutan
tanaman monokultur sekala besar.
RANGKUMAN MATERI 6. PENGELOLAAN HHBK ANGGREK DAN DAMAR
A. Anggrek
Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat pada batang
pohon tempatnya tumbuh, namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang
tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-
akar di dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun
kering dan kayu-kayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan
akar seringkali ditemukan jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.
Batang anggrek beruas-ruas.
B. Damar
Pohon damar dapat tumbuh mencapai ketinggian 65 meter dengan batang bulat
silindris dan diameter mencapai lebih dari 1,5 meter. Pepagan damar berwarna
keabu-abuan sedikit kemerahan dan mengelupas dalam keping kecil.
Manfaat Damar
Resin dari damar atau yang disebut kopal dapat berguna untuk berbagai
keperluan. Resin damar dihasilkan dari kulit atau pepagan yang terluka, baik secara
sengaja maupun tidak. Saat ini, damar banyak digunakan untuk produksi kosmetik,
tekstil, cat, tinta, kaca, korek api, dupa, dan sebagainya
Getah yang keluar dari pohon damar akan membeku bila berinteraksi dengan udara.
Selanjutnya, getah yang mengeras tersebut dapat dipanen atau dikumpulkan
sebagai kopal sadapan. Getah damar yang diperoleh dan keluar karena luka-luka
alami dari atas atau bawah tanah dinamakan kopal galian.
a. Damar Batu
Damar batu adalah damar yang bermutu rendah dengan warna cokelat kehitaman
dan keluar secara alami dari pohon yang terluka.
b. Damar Mata Kucing
Damar mata kucing adalah damar bermutu tinggi dengan warna bening atau
kekuningan. Damar ini diperoleh dengan cara melukai kulit pohon.
Penyadapan Damar
- Pohon damar dapat disadap ketika telah berusia 20 tahun atau telah
memiliki diameter batang sekitar 25 cm.
Teknik Penyadapan
-Penyadapan dapat dilakukan dengan membentuk lubang segitiga pada kulit batang.
Sebaiknya, lubang yang dibuat berada sekitar 50 cm dari permukaan tanah.
-Ukuran lubang sadap pertama atau pada pohon muda adalah 3 cm dengan
kedalaman setebal kulit barang atau batas kambium (2 hingga 2,5 cm). Pada
damar muda, jumlah lubang yang dibuat biasanya 2 hingga 4 berderet keatas
dalam satu jalur dan masing-masing berjarak 40 cm. Seiring pertumbuhan pohon,
lubang sadap akan ikut membesar sesuai diameter pohon.
-Pada pohon dewasa, pembuatan lubang sadap dapat dilakukan 4 hingga 5 buah
dengan setiap lajur 9 sampai 11 lubang. Sesaat setelah kulit pohon damar dilukai,
getah akan keluar dan terkumpul. Getah yang telah mengeras kemudian dapat
dikumpulkan.
RANGKUMAN MATERI 7. EKSPLORASI FLORA
a. Simple leaf
1. Bud terletak pada petiole
2. Hanya memiliki satu helai daun
3. Tangkai daun tidak bersendi dan bercabang
4. Daun tumbuhan satu per satu
5. Guugur satu per satu
b. Compound Leaves
1. Bud tidak terletak pada petiolule
2. Memiliki lebih dari satu helaian daun
3. Tangkai induk bersendi atau memiliki ruas cabang
4. Pertumbuhan leaflets banyak dan serempak dalam percabangan
5. Gugur serempak dalam satu system percabangan daun majemuk.
Permukaan Batang :
Herbariuam
a. Pohon B. Anakan
Flora dan fauna di Indonesia berdasarkan letak geografisnya terbagi menjadi tiga
wilayah yaitu Indonesia Barat, Tengah dan Timur, yang berakibat pada bioiversitas
flora dan fauna indonesia. Dari ketiga wilayah ini dipisahkan oleh garis Wallace dan
garis Weber. Garis Wallace adalah garis yang memisahkan Indonesia bagian barat
dan bagian tengah, Sementara garis Weber adalah garis yang memisahkan Indonesia
bagian tengah dengan timur
Flora dan Fauna untuk wilayah Indonesia bagian barat memiliki tipe Asiatis
karena tumbuhan dan satwa-satwanya hampir sama dengan yang ditemukan di
benua Asia. Cakupan wilayah barat ini meliputi pulau jawa, Kalimantan dan
sumatera
Berbeda dengan wilayah bagian barat, Flora dan Fauna di bagian tengah
Indonesia disebut sebagai tipe peralihan. Cakupan wilayah tengah Indonesia
meliputi Pulau Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara
Flora dan Fauna di wilayah Indonesia timur memiliki tipe Australis karena
karakteristik flora dan faunanya hampir sama dengan benua Australia.
Berdasarkan garis wallacea , jenis fauna di Indonesia sendiri terdiri dari banyak
jenis esndemik unik antara lain :
a. Mamalia : anoadataran rendah, rusa bawean dll
b. Burung : jalak bali, cendawasih, dll
c. Reptile dan amfibia : kura kura rote, kura kura Sulawesi, katak pohon,kodok
merah, dll.
d. Ikan ; betta burdigala, betta cocina, dll.
Definisi eksplorasi
Tujuan eksplorasi fauna adalah mencari dan menemukan jenis jenis baru yang
memiliki cirri khas yang unik
Salah satu jenis eskplorasi yang dilakukan oleh lipi sepanjang 5 tahun terakhir
telah menemukan sedikitnya 150 jenis fauna yang baru
Kegiatan yang dilakukan dalam eksplorasi fauna fauna meliputo, identifikasi dan
inventarisasi
Teknik Navigasi
Navigasi darat adalah penentuan posisi dan arah perjalanan baik di medan
sebenarnya maupun pada peta. Pengetahuan navigasi meliputi:
1. Pembacaan peta
2. Penggunaan kompas
3. Penggunaan tanda-tanda alam yang membantu kita dalam menentukan arah
Peta merupakan penggambaran dua dimensi pada bidang datar dari sebagian
atau seluruh permukaan bumi yang dilihat dari atas, dan diperkecil atau
diperbesar dengan perbandingan tertentu. Peta yang diperlukan untuk keperluan
navigasi darat adalah peta topografi atau peta kontur
Bagian-Bagian peta :
1. Judul peta : Merupakan lokasi yang ditunjukkan oleh peta bersangkutan.
2. Nomor Peta : Nomor peta merupakan nomor registrasi dari badan pembuat
peta.
3. Koordinat Peta : Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta.
4. Kontur : Garis khayal yang menghubungkan titik-titik ketinggian sama dari
permukaan laut.
5. Skala Peta : Perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di
lapangan.
6. Tahun Peta : Menunjukkan tentang tahun pembuatan peta tersebut
7. Legenda Peta : Informasi tambahan untuk memudahkan interpretasi peta,
berupa unsur yang dibuat oleh manusia maupun oleh alam
Orientasi Arah Utara : Pada peta topografi terdapat tiga arah utara yang harus
diperhatikan sebelum menggunakan peta dan kompas, karena tiga arah utara
tersebut tidak berada pada satu garis.
b. Utara Peta (Grid North/UP/GN) diberi simbol GN, yaitu Utara yang sejajar
dengan garis jala vertikal atau sumbu Y. Hanya ada di peta.
Titik Triangulasi
Suatu titik atau benda yang merupakan pilar atau tonggak yang menyatakan
tinggi mutlak suatu tempat dari permukaan laut.
Macam-macam titik triangulasi:
a. Titik Primer, I'. 14 , titik ketinggian gol.l, No. 14, tinggi 3120 mdpl
b. Titik Sekunder, S.45 , titik ketinggian gol.II, No.45, tinggi 2340 mdpl
c. Titik Tersier, 7: 15 , titik ketinggian gol.III No. 15, tinggi 975 mdpl
d. Titik Kuarter, Q.20 , titik ketinggian gol.IV, No.20, tinggi 875 mdpl
e. Titik Antara, TP.23 , titik ketinggian Antara, No.23, tinggi 670 mdpl
f. Titik Kedaster, K.131, titik ketinggian Kedaster, No.l 31, tinggi 1202 mdpl
g. Titik Kedaster Kuarter, K.Q 1212, titik ketinggian Kedaster Kuarter, No. 1212,
tinggi 1993 mdpl.
Koordinat : Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Secara teori,
koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat.
Koordinat Grid (Grid Coordinate atau UTM) : Kedudukan suatu titik dinyatakan
dalam ukuran jarak setiap titik acuan.
Koordinat Lokal ; :Untuk memudahkan membaca koordinat pada peta yang tidak
ada gridnya, dapat dibuat garis-garis faring seperti grid pada peta.
Analisa Peta
Dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang keadaan medan
sebenarnya, meskipun kita belum pernah mendatangi daerah di peta tersebut.
Unsur dasar peta; Cek informasi dasar di peta seperti judul peta, tahun peta itu
dibuat, legenda peta dan sebagainya. Disamping itu juga bisa dianalisa ketinggian
suatu titik (berdasarkan pemahaman tentang kontur), sehingga bisa diperkirakan
cuaca dan vegetasinya.
Prinsip resection adalah menentukan posisi kita dipeta dengan menggunakan dua
atau lebih tanda medan yang dikenali.
Langkah-langkah resection:
Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di peta dengan
menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan.
Langkah-langkah intersection:
Pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai dalam teknik survival dasar:
Suatu set peralatan survival yang umumnya dapat digunakan pada semua jenis
daerah seperti gunung, hutan, pantai, padang pasir dan laut.
Definisi GPS
GPS atau Sistem Pemosisi Global Global Positioning System ) adalah sistem untuk
menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan
(synchronization) sinyal satelit.
1. Dapat DIoperasikan 24 jam setap hari dari lokasi manapun di permukaan bumi
2. Dapat digunakan oleh setiap orang dimanapun berada
3. Cara mengoperasikan sangat mudah
4. Cepat dan mudah mendapat data posisi koordinat geografis
5. Tidak dipungut biaya untuk koneksi dan menerima sinyal data posisi tersebut
Pengukuran jarak dan Azimuth pada alat GPS dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu:
1. Pengukuran menggunakan fitur Go To
2. Pengukuran menggunakan Measure Distance
Perbedaan kedua pengukuran ini adalah: Fitur Go To akan mengukur jarak dan arah
psosisi sekarang kita berada ke titik yang akan kita tuju, Sedangkan fitur Measure
Distance, akan mengukur jarak dan arah dari posisi yang kitatentukan sendiri ke titik
yang akan kita tuju