Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manusia cenderungan untuk mencari sesuatu yang mampu menjawab segala
pertanyaan yang ada dalam benaknya. Segala keingin tahuan itu akan menjadikan
manusia gelisah dan kemudian mencari pelampiasan dengan tindakan irrasionaltas.
Munculnya pemujaan terhadap benda-benda merupakan bukti adanya keingin tahuan
manusia yang diliputi oleh rasa takut terhadap sesuatu yang tidak diketahuinya. la
merasa berhak untuk mengetahui dari mana ia berasal, untuk apa dia berada di dunia,
apa yang mesti ia lakukan demi kebahagiannya di dunia dan alam akhirat nanti, yang
merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah agama. Karenanya,
sangatlah logis jika agama selalu mewarnai sejarah manusia dari dahulu kala hingga
kini, bahkan sampai akhir nanti.1
Manusia sebagai makhluk paling sempurna di antara makhluk-makhluk lain
mampu mewujudkan segala keinginan dan kebutuhannya dengan kekuatan akal yang
dimilikinya. Namun di samping itu manusia juga mempunyai kecenderungan untuk
mencari sesuatu yang mampu menjawab segala pertanyaan yang ada dalam benaknya.
Segala keingintahuan itu akan menjadikan manusia gelisah dan kemudian mencari
pelampiasan dengan timbulnya tindakan irrasionalitas. Munculnya pemujaan terhadap
benda-benda merupakan bukti adanya keingintahuan manusia yang diliputi oleh rasa
takut terhadap sesuatu yang tidak diketahuinya.
Kemudian sebagian para ahli mengatakan bahwa rasa ingin tahu dan rasa
takut mendorong tumbuh suburnya rasa keagamaan dalam diri manusia. Ia merasa
berhak untuk mengetahui dari mana ia berasal, untuk apa dia berada di dunia, apa
yang mesti ia lakuakan demi kebahagiaan dunia dan alam akhirat nanti, yang
merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah agama. Oleh karean
itu dalam makalah yang sederhana ini akan di ulas bagaimana agama bisa menjadi
kebutuhan manusia.
B. Rumusan masalah
1 Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hal. 9

1
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas maka permasalahan
mendasar yang hendak ditelaah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana sejarah pemikiran agama?
2. Apasaja fungsi agama dalam kehidupan?
3. Bagaimana kebutuhan manusia terhadap agama?
4. Apasaja doktrin kepercayaan agama?

C. Tujuan Penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui :
1. Sejarah pemikiran agama
2. Fungsi agama dalam kehidupan
3. Kebutuhan manusia terhadap agama
4. Doktrin kepercayaan agama

2
BAB  II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Pemikiran Agama


Agama dalam bahasa Arab berarti “Addin” yang artinya kepatuhan,
kekuasaan, atau kecenderungan. Agama juga merupakam terjemahan dari bahasa
Inggris, “religion” atau religi yang artinya kepercayaan dan penyembahan Tuhan.2
Secara etimologis Agama berasal dari bahasa Sanskerta yang tersusun dari
kata “a” berarti “tidak” dan “gam” berarti “pergi”. Dalam bentuk harfiah yang
terpadu, kata agama berarti “tidak pergi”, tetap di tempat, langgeng, abadi yang
diwariskan secara terus-menerus dari satu generasi kepada generasi yang lainnya.”
Agama pada umumnya ialah:3
a. Tata keimanan atau keyakinan atas adanya sesuatu yang Mutlak di luar manusia
b. Tata peribadahan manusia kepada yang dianggapnya mutlak.
c. Tata kaidah yang mengatur hubungan manusia dengan manusia dan alam lainya,
sesuai dan sejalan dengan tata keimanan dan tata peribadatan termaksud di atas.
Meski demikian, para cendekiawan besar dunia memiliki kesimpulan mereka
tentang fenomena agama. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:4
a. Spencer mengatakan bahwa agama adalah kepercayaan akan sesuatu yang Maha
mutlak
b. H. Moenawar Chalil, mendefinisikan agama adalah cara atau adat kebiasaan,
peraturan, undang-undang, taat atau patuh, menunggalkan ketuhanan,
pembalasan, perhitungan, hari kiamat, nasihat
c. Driyarkarsa S.J mendifinisikan agama dengan mengganti istilah agama dengan
religi, religi adalah ikatan atau pengikatan diri.
Para pemikir dunia lainnya mengemukakan, bahwa agama adalah kepercayaan
akan adanya Tuhan yang menurunkan wahyu kepada para nabiNya untuk umat

2 Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam, …hal. 12


3 Jalaludin, Psikologi Agama, (Jakarta: Raja Grafindo Persada), Hlm. 12
4 Endang Saifuddin Anshari, Ilmu, Filsafat dan Agama, (Surabaya: Bina Ilmu, 1982), hal.172

3
manusia demi kebahagiaannya di dunia dan akhirat. Dari sini, kita bisa menyatakan
bahwa agama memiliki tiga bagian yang tidak terpisah, yaitu akidah (kepercayaan
hati), syari'at (perintah-perintah dan larangan Tuhan) dan akhlak (konsep untuk
meningkatkan sisi rohani manusia untuk dekat kepada-Nya). Jadi, agama adalah suatu
kepercayaan, keyakinan kepada yang mutlak, yang dimana keyakinan tersebut
dianggap yang paling benar.

B. Fungsi Agama Dalam Kehidupan


Fungsi agama yaitu sebagai pustaka kebenaran, dimana agama diibaratkan
sebagai suatu gedung perpustakaan kebenaran. Agama dapat dijadikan suatu
pedoman dalam mengambil suatu keputusan antara yang benar dan yang salah.Fungsi
agama dalam kehidupan antara lain:5
a. Fungsi Edukatif Agama memberikan bimbingan dan pengajaaran tentang boleh
tidaknya suatu perbuatan, cara beribah, dll dengan perantara petugas-petugasnya
(fungsionaris)
b. Fungsi Penyelamatan Agama membantu manusia untuk mengenal sesuatu “yang
sakral” dan “makhluk teringgi” atau Tuhan dan berkomunikasi dengan-Nya.
Sehingga dalam hubungan ini manusia percaya dapat memperoleh apa yang ia
inginkan
c. Fungsi Pengawasan Sosial
Agama mengamankan dan melestarikan kaidah-kaidah moral (yang dianggap
baik) dari serbuan destruktif dari agama baru dan dari sistem hukum Negara
modern
d. Fungsi Memupuk Persaudaraan Kesatuan persaudaraan atas dasar se-iman,
merupakan kesatuan tertinggi karena dalam persatuan ini manusia bukan hanya
melibatkan sebagian dari dirinya saja melainkan seluruh pribadinya dilibatkan

5 Hendropuspito, Sosiologi Agama, (Yogyakarta: Kanisius, 2006), hal. 38

4
e. Fungsi Transformatif Mengubah bentuk kehidupan baru atau mengganti nilai-
nilai lama dengan menanamkan nilai-nilai baru yang lebih bermanfaat
Dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain yaitu:
a. Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia. Agama memberi
pandangan dunia kepada manusia karena ia senantiasa menerangi dunia (secara
keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan ini
sebenarnya sulit dicapai melalui indra manusia, melainkan sedikit penerangan
daripada falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahwa
dunia adalah ciptaan Allah dan setiap manusia harus menaati Allah.
b. Menjawab berbagai pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
Sebagian pertanyaan yang senantiasa ditanya oleh manusia merupakan
pertanyaan yang tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya pertanyaan
kehidupan setelah mati, tujuan hidup, soal nasib dan sebagainya.
c. Memainkan fungsi peranan sosial. Agama memiliki keseragaman bukan saja
kepercayaan yang sama, melainkan tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang
sama pembentukan kelompok manusia.6
Fungsi agama juga sebagai pencapai tujuan luhur manusia di dunia ini, yaitu
cita-cita manusia untuk mendapatkan kesejahteraan lahir dan batin. Dalam Al-Quran
surat Thoha ayat 117-119 disebutkan:

‫ ّو كَّل َ َو ِل َز ۡو ِج َك فَاَل خُي ۡ ِر َجنَّمُك َا ِم َن ٱلۡ َجنَّ ِة فَتَشۡ َق ٰ ٓى‬ٞ ُ‫فَ ُقلۡنَا يَٰ ٓٔـََٰٔا َد ُم َّن َهٰ َذا عَد‬
‫ِإ‬
‫َّن كَل َ َأاَّل جَت ُو َع ِفهيَا َواَل تَ ۡع َر ٰى‬
‫ِإ‬
‫َوَأن ََّك اَل ت َۡظ َم ُؤ ْا ِفهيَا َواَل تَضۡ َح ٰى‬
Artinya: Maka kami berkata: “Hai Adam, Sesungguhnya Ini (iblis) adalah musuh
bagimu dan bagi istrimu, Maka sekali-kali janganlah sampai ia
mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi
celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak
akan telanjang. Dan Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan
6 Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam, …hal. 17

5
tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya”.(QS. Thoha ayat
117-119)7

Kenyataan bahwa manusia memiliki fitrah keagamaan tersebut buat pertama


kali dijelaskan dalam ajaran Islam, yakni bahwa agama adalah kebutuhan fitrah
manusia. Sebelumnya, manusia belum mengenal kenyataan ini. Baru di masa akhir-
akhir ini, muncul beberapa orang yang menyerukan dan mempopulerkannya. Fitrah
keagamaan yang ada dalam diri manusia inilah yang melatarbelakangi perlunya
manusia pada agama. 

C. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama


Secara naluri, manusia mengakui kekuatan dalam kehidupan ini di luar
dirinya. Ini dapat dilihat ketika manusia mengalami kesulitan hidup, musibah, dan
berbagai bencana. Ia mengeluh dan meminta pertolongan kepada sesuatu yang serba
maha, yang dapat membebaskannya dari keadaan itu.
Naluriah ini membuktikan bahwa manusia perlu beragama dan membutuhkan
Sang Khaliknya. Untuk menjelaskan perlunya manusia terhadap agama sebagai
kebutuhan. Ada tiga faktor yang menyebabkan manusia memerlukan agama. Yaitu: 8
a. Faktor Kondisi Manusia
b. Faktor Status Manusia
c. Faktor Struktur.
Dasar Kepribadian Dalam buku yang ditulis Yatimin juga Abudin Nata bahwa
ada tiga alasan yang melatarbelakangi perlunya manusia terhadap agama. Yaitu:9
a. Fitrah Manusia Al-Quran telah menjelaskan agama sebagai fitrah manusia, dan
Allah telah menetapkan perintah, ”(Tetaplah atas) fitrah Allah yang telah
menciptakan manusia menurut fitrah itu ”Kemudian dari sudut pandang psikologi
hubungan antara manusia dan agama membuktikan perasaan religius adalah salah
satu naluri manusia yang mendasar.
7 Al-Qur’an Al Karim dan Terjemahannya Departemen Agama RI (Semarang: Karya Toha
Putra)
8 Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam, …hal.20
9 Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam, …hal. 23

6
b. Kelemahan dan kekurangan manusia Disamping manusia memiliki berbagai
kesempurnaan manusia juga memiliki kekurangan. Manusia berpotensi positif
dan negatif, sedangkan daya tarik keburukan lebih kuat dari pada kebaikan. Oleh
karena itu manusia dituntut untuk menjaga kesuciaannya, hal yang dapat
dilakukan untuk menjaga kesuciannya dengan cara mendekatkan diri pada Tuhan
dengan bimbingan agama dan disinilah letak kebutuhan manusia terhadap agama.
c. Tantangan Manusia Tantangan dari dalam berupa dorongan hawa nafsu dan
bisikan setan, sedangkan tantangan dari luar berupa rekayasa dan upaya-upaya
yang dilakukan manusia dengan sengaja ingin memalingkan manusia dari Tuhan.
Upaya mengatasi dan membentengi manusia adalah dengan mengajar mereka
agar taat menjalankan agama.

D. Doktrin Kepercayaan Agama


Doktrin adalah ajaran tentang asas-asas suatu aliran politik, keagamaan,
pendirian segolongan ahli ilmu pengetahuan, keagamaan, pendirian segolongan ahli
ilmu pengetahuan. Istilah Doktrin berkaitan dengan suatu kebenaran dan ajaran.
Keduanya tidak dapat dipisahkan sebab menegaskan tentang kebenaran melalui
ajaran, sedangkan yang diajarkan biasanya dengan kebenaran. Dengan demikian,
doktrin berisi tentang ajaran kebenaran yang sudah tentu memiliki “balutan”
filosofis.10
Doktrin banyak ditemukan dalam banyak agama seperti Kristen dan Islam, di
mana doktrin dianggap sebagai prinsip utama yang harus dijunjung oleh semua umat
agama tersebut. Yang istimewa pada doktrin agama ialah wawasannya lebih luas.
Ada hal-hal yang kadang tak terjangkau oleh rasio dikemukakan oleh agama. Akan
tetapi pada hakikatnya tidak ada ajaran agama (yang benar) bertentangan dengan

10 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1989), hal. 211

7
akal, oleh karena agama itu sendiri diturunkan hanya pada orang-orang yang berakal.
Adapun doktrin didalam agama antara lain:11
a. Doktrin utama dalam agama Yahudi:
1) Percaya kepada Allah pencipta langit bumi dan seluruh alam semesta, dan dia
adalah Allah yang kekal.
2) Percaya bahwa Musa adalah nabi yang menerima hokum Allah dan diutus
untuk melayani umat Allah, bangsa Israel, yang disebut kaum Yahudi
3) Percaya dan menantikan datangnya Mesias yang akan menyatakan kerajaan
Allah, dan bahwa Dia pasti akan datang pada waktunya.
b. Doktrin utama dalam agama Budha:
1) Tentang realita penderitaan, bahwa di dalam hidup manusia tidak dapat
menghindari realita penderitaan
2) Tentang penyebab adanya penderitaan
3) Tentang cara manusia dapat mengakhiri penderitaan hidup di dunia ini adalah
meniadakan, membebaskan diri dari semua keinginan, hasrat dan perasaan
yang ada dalam diri manusia
4) Tentang jalan kelepasan dari penderitaan setelah memadamkan hasrat diri dan
keinginan tersebut, manusia melangkah ke dalam perjalanan menuju nirwana.
3. Doktrin utama dalam agama Khonghucu:
1) Pemujaan terhadap arwah para leluhur
2) Kesalehan seorang anak terhadap orang tuanya
4. Doktrin utama dalam agama Islam:
1) Iman kepada Allah
2) Iman kepada malaikat Allah
3) Iman kepada kitab-kitab Allah
4) Iman kepada rasul-rasul Allah
5) Iman kepada hari Kiamat

11 Adeng Mucthar Ghazali, Agama dan Keberagaman dalam Konteks Perbandingan Agama,
(Bandung: Pustaka Setia, 2004), hal. 51

8
6) Iman kepada Qodo dan Qodar

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Agama suatu suatu kepercayaan, keyakinan kepada yang mutlak, yang dimana
keyakinan tersebut dianggap yang paling benar.Fungsi agama yaitu sebagai pustaka
kebenaran, dimana agama diibaratkan sebagai suatu gedung perpustakaan kebenaran
Agama memberikan kedamaian, ketenangan, pedoman dan juga menjelaskan tentang
kehidupan di dunia dan di akhirat. Ketika manusia mengalami kesulitan hidup,
musibah, dan berbagai bencana. Ia mengeluh dan meminta pertolongan kepada
sesuatu yang serba maha, yang dapat membebaskannya dari keadaan itu.
Naluriah ini membuktikan bahwa manusia perlu beragama dan membutuhkan
Sang Khaliknya. Doktrin adalah ajaran tentang asas-asas suatu aliran politik,
keagamaan, pendirian segolongan ahli ilmu pengetahuan, keagamaan, pendirian
segolongan ahli ilmu pengetahuan.Doktrin Agama merupakan prinsip utama yang
harus dijunjung oleh semua umat agama tersebut Masing-masing agama memiliki
doktrin yang berbeda-beda sesuai dengan Tuhan dan Kitabnya. Dengan agama
kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia
akan sempurna dan bahagia.

B. Saran
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah
ini, karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari rekan dan dosen
pembimbing sangat penulis harapkan guna perbaikan makalah ini kedepan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adeng Mucthar Ghazali, Agama dan Keberagaman dalam Konteks Perbandingan


Agama, Bandung: Pustaka Setia, 2004

Al-Qur’an Al Karim dan Terjemahannya Departemen Agama RI (Semarang:Karya


Toha Putra)

Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:


Balai Pustaka, 1989.

Endang Saifuddin Anshari, Ilmu Filsafat Dan Agama, Surabaya: Bina Ilmu, 1982

Hendropuspito, Sosiologi Agama, Yogyakarta: Kanisius, 2006

Jalaludin, Psikologi Agama, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003

11
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran kehadiran Tuhan Yang Maha Esa
karena atas limpahan rahmat-Nya  saya dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat
dan salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W yang
diutus sebagai rahmat untuk sekalian alam dan membimbing umat ke jalan yang
lurus. Ribuan terima kasih kami ucapkan kepada :
1. Ibu Hermanita, MA yang telah memberikan bimbingan dan arahan demi
terselesaikannya makalah ini.
2. Pihak-pihak yang membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas perkuliahan manajemen sarana
dan prasarana. Kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan
sehingga kami sangat berharap akan adanya kritik dan saran guna perubahan yang
lebih baik kedepannya. Kendati demikian, kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata, permohonan maaf kami haturkan atas
segala kekurangan dalam makalah ini.

Blangpidie, 27 April 2019


Penulis

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3


A. Sejarah Pemikiran Agama ............................................................ 3
B. Fungsi Agama Dalam Kehidupan.................................................. 4
C. Kebutuhan Manusia Terhadap Agama.......................................... 6
D. Doktrin Kepercayaan Agama......................................................... 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 10


A. Kesimpulan ..................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 11

ii
ARTI PENTINGNYA AGAMA BAGI MANUSIA

DI
S
U
S
U
N

OLEH
KELOMPOK 2
NAMA : MARDIATI
ALFIZA QAJARI
UNIT : III (TIGA)
SEMESTER : II (DUA)
MK : METODELOGI PENDIDIKAN ISLAM
DOSEN : HERMANITA, MA

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

TAHUN 2019
MUHAMMADIYAH ACEH BARAT DAYA

ii

Anda mungkin juga menyukai