Anda di halaman 1dari 104

‫بسم اهلل الرمحن الرحيم‬

Catatan Fikih
Ibadah Kurban
Penulis
Hari Ahadi

Layout
Budi Hartono

Cover
Tim Poster JUM

Tahun
Dzulqa'dah 1441 / Juli 2020

Media

Website:
www.nasehatetam.net
Kanal Telegram:
https://t.me/nasehatetam

Informasi: 0812 5637 1223


Prakata
Catatan Fikih Ibadah Kurban

Ini ialah penjelasan terhadap kumpulan hadits dari


'Bab Kurban' dalam kitab,

‫بلوغ املرام‬
‫من أدلة األحاكم‬

karya Al-Hafizh Abul Fadhl Ibnu Hajar al-Asqalani


t.

Terus berulangnya ibadah kurban setiap tahun


menjadi penggerak terbesar untuk mencatat berbagai
pembahasannya di satu tempat tersendiri, sebagai
pengingat bagi kami, dan untuk menambah referensi
bagi segenap pembaca sekalian seputar pembahasan
kurban.

Semata dengan pertolongan Allah, tepat pada bulan


Shafar 1439 / November 2017, catatan pembahasan
ini selesai dikumpulkan. Lalu pada tahun 1441,
muncul keinginan untuk menjadikan catatan-catatan
tersebut berbentuk penjelasan terhadap kandungan
hadits-hadits 'Bab Kurban' dari kitab 'Bulughul
Maram'. Dan alhamdulillah, saat ini niatan tersebut
pada akhirnya terwujud.

4
Tidak lupa, terhatur doa jazaahumullaahu khoyron,

Catatan Fikih Ibadah Kurban


juga terima kasih, kepada seluruh pihak yang menjadi
sebab sehingga buku ini selesai dihimpun. Tegur
sapa, masukan, dan kritikan tentu sangat kami
harapkan dari segenap pembaca yang mulia apabila
mendapati kekeliruan dalam tulisan ini.

Kami memohon kepada Allah, Rabb Yang Maha


Mengabulkan doa, agar mengaruniakan keikhlasan
untuk penyusunnya dan seluruh pihak yang terlibat
ikut dalam prosesnya, dan agar Dia menjadikan
kita semua sebagai hamba-hamba-Nya yang selalu
pandai dalam mensyukuri segala nikmat dari-Nya.

Hari Ahadi,

Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur,


17 Dzulqa'dah 1441 / 08 Juli 2020

5
DAFTAR ISI
Catatan Fikih Ibadah Kurban

Prakata ................................................................................ 4
Bab Kurban ......................................................................10
Agar Kurban Mendatangkan Ganjaran ......................11
Dalil dan Sejumlah Bimbingan Pelaksanaan Ibadah
Kurban ..............................................................................15
Kriteria Hewan Kurban yang Afdal ...........................16
Jika Sanggup Belilah Hewan Kurban yang Gemuk dan
Tampak Menarik ........................................................16
Disukai Berkurban dengan Hewan yang
Bertanduk ....................................................................19
Yang Jantan Lebih Utama dari Betina .....................21
Yang Mahal Harganya dan Bagus Warnanya .........23
Berdoa saat Menyembelih Kurban dan Anjuran agar
Menyembelih Sendiri .....................................................24
Bimbingan untuk berlaku lembut kepada binatang
kurban .............................................................................25
Anjuran agar Seseorang Turun Tangan Langsung untuk
Menyembelih Binatang Kurbannya ............................27
Yang Dibaca pada saat Menyembelih Hewan
Kurban ............................................................................28
Mengucap Bismillah ..................................................28
Bertakbir ......................................................................31
Berdoa agar Ibadah Kurbannya Diterima oleh Allah
l ..............................................................................32
Faedah: Dianjurkan Menghadap Kiblat pada saat
Menyembelih ...............................................................36
6
Penekanan untuk Berkurban ........................................39

Catatan Fikih Ibadah Kurban


Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬Selalu Berkurban
Tiap Tahun .................................................................... 42
Riwayat Khusus Tentang Pahala Ibadah Kurban .....43
Berkurban..Wajib atau Sunnah? ..................................44
Untuk yang Berkurban: Jika Bulan Dzulhijjah Telah
Masuk ................................................................................47
Bagaimana Bentuk yang Terlarang di Dalam
Hadits ..............................................................................48
Haram atau Makruh? ..................................................49
Catatan Pelengkap .........................................................53
Waktu Penyembelihan Hewan Kurban .......................55
Anjuran Memotong Rambut Setelah Hewan Kurbannya
Disembelih .......................................................................59
Jenis Hewan Cacat yang Tidak Sah untuk
Dikurbankan ....................................................................61
Empat Pembahasan Terkait .........................................62
Jika Hewan Kurban Menjadi Cacat Padahal Dibeli
Dalam Kondisi Baik ...................................................62
Hukum Berkurban dengan Hewan
yang Bunting ...............................................................63
Status Anak Hewan Kurban saat Sudah Terlahir .... 65
Mendekatkan Diri kepada Allah dengan Harta
Terbaik ...........................................................................67

7
Usia Hewan yang Boleh Dikurbankan .......................71
Catatan Fikih Ibadah Kurban

Di Antara Hikmah Menyembelih Kurban saat Mencapai


Umurnya .........................................................................72
Jenis Cacat pada Hewan Kurban yang Masih Sah untuk
Dikurbankan ....................................................................73
Peruntukan Daging Hewan Kurban ...........................75
Pemanfaatan Daging .....................................................76
Orang yang Berkurban Disunnahkan untuk Memakan
dari Daging Hewan Kurbannya ..................................78
Dibagikan Mentah atau Dalam Kondisi Masak? ......81
Bolehkah Pekurban Menjual Salah Satu Bagian Hewan
Kurban ............................................................................82
Berserikat Dalam Membeli Hewan Kurban ..............83
Patungan 'Tuk Beli Hewan Kurban ............................83
Bolehkah Patungan Sapi atau Unta Jika Orangnya Kurang
dari Tujuh? .....................................................................84
Berserikat Dalam Hal Pahala Berkurban ..................87
Jika Seseorang Berkurban Maka Itu Telah Mewakili
Orang-Orang di Rumahnya ........................................88
Berutang agar Dapat Berkurban .................................89
Berkurban Lebih dari Seekor .......................................90
Ragam Pembahasan ........................................................92
Tidak Masalah Jika Ingin Membatalkan Niat
Berkurban .......................................................................92
Kapan Hewan Berstatus Harus Dikurbankan ..........93

8
Berkurban dengan Niat Pahalanya untuk Orang yang

Catatan Fikih Ibadah Kurban


Sudah Meninggal ...........................................................95
Amalan agar Dapat Pahala Berkurban Tanpa
Berkurban .......................................................................98
Derajat Hadits: ............................................................. 99
Fikih Hadits: ............................................................... 101
Penutup ...........................................................................104

9
َْ ُ َ
ِ ‫اب ال َض‬
Catatan Fikih Ibadah Kurban

‫اح‬ ‫ب‬
BAB KURBAN

Dalam istilah syar'i, kurban diistilahkan dengan


Udh-hiyyah. Al-Allamah Ibnul Mulaqqin t
menyatakan,

‫يه ما تذبح من انلعم تقربا إىل اهلل تعاىل يوم العيد وأيام الترشيق‬

"Udh-hiyah ialah bahimatul an'am1 yang disembelih


dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah
pada hari idul adha dan hari-hari tasyrik [11, 12,
13 Dzulhijjah]." (Umdah al-Muhtaj, XIV/309)

¹ Yaitu unta, sapi, kambing, dan domba

10
Catatan Fikih Ibadah Kurban
AGAR KURBAN MENDATANGKAN
GANJARAN

Persis seperti ibadah lainnya, kurban memiliki


ketentuan agar pelaksanaannya dinyatakan sah.
Berikut ini penjelasannya.

 Meniatkan dengan penyembelihan hewan kurban


tersebut sebagai bentuk ibadah kepada Allah. Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬bersabda,
َ ْ ّ ُ ‫ِإَون َما ل‬،
َّ ُ ْ َ ْ َّ
‫ئ َما ن َوى‬
ٍ ‫ِك ام ِر‬
ِ ِ ‫بِانلّ َِّي‬ ‫إِن َما الع َمال‬
‫ات‬

"Sesungguhnya tiap amalan bergantung dengan niatnya.


Dan sungguh tiap orang hanya akan mendapat
sesuai dengan niatnya." HR. Al-Bukhari (1) dan
Muslim (1907)

Jika niatnya baik (mengharapkan pahala); maka


kebaikan itu pula yang akan diraihnya. Jika niatnya
hanya untuk berbangga-bangga di depan orang yang
tidak mampu berkurban, misalnya, maka hanya
sebatas itu pulalah yang akan didapatnya.

Kita mesti menyadari, bukan daging atau


tertumpahnya darah yang semata diinginkan dari
ibadah kurban. Tapi lebih dari itu, keikhlasan

11
seseorang dalam mendekatkan diri kepada Allah
Catatan Fikih Ibadah Kurban

lah yang menjadi intisari ibadah besar ini. Allah


l berfirman,
ُ ٰ ‫اتل ْق َو‬ ُ َ َ َ َ ُ ُ ُ َ َّ َ َ َ َ
ُ ُ ‫اؤ َها َو َلٰكِن َي َن‬
ۚ ‫ى مِنك ْم‬ َّ ‫ال‬ ‫لن ينال الل لومها ول دِم‬

"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak


dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan
dari kamulah yang dapat mencapainya." QS. Al-
Hajj: 37

 Hewan kurban harus berasal dari bahimatul an'am


(unta, sapi, kambing serta domba). Imam Nawawi
t berkata,
َْ َ ْ ْ ْ َ ُ َّ َّ ْ ُ َ ُ َّ َ َ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ ْ َ َ
‫الب ِ ِل َوالَق ِر َوالغ َن ِم‬
ِ ‫ي‬ِ ‫وأجع العلماء ع أنه ل ت ِزي الضحِية بِغ‬

"Ulama telah sepakat bahwa ibadah kurban tidak sah


melainkan dengan hewan unta, sapi, atau kambing."
(Syarah Shahih Muslim, XIII/117)

 Hewannya sudah cukup umur untuk dikurbankan.


Hal itu ditunjukkan dalam hadits riwayat Muslim
(1963) berikut,
ْ َّ ً َ َ ْ َ ُ َ َ ُ ْ َ ْ َ َّ ً َّ ُ َّ ُ َ ْ َ َ
‫س َعليْك ْم ف َتذبُوا َجذ َعة م ِْن الضأ ِن‬ ‫ل تذبوا إِل مسِنة إِل أن يع‬

12
"Janganlah kamu sembelih hewan untuk berkurban,

Catatan Fikih Ibadah Kurban


melainkan hewan yang telah dewasa (musinnah).
Jika itu sulit kamu peroleh, sembelihlah jadz'ah
(berusia enam bulan lebih, pent) dari jenis domba."

Hewan yang sampai pada masa musinnah berbeda-


beda tergantung dari jenisnya. Berikut keterangan
usia minimal hewan kurban berdasarkan hadits
di atas:

- Unta : Lima tahun

- Sapi : Dua tahun

- Kambing dan domba : Satu tahun

Sehingga tidak sah berkurban dengan hewan


yang belum mencapai umur minimal di atas. Tapi
diizinkan oleh Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬untuk berkurban
dengan domba yang sudah sempurna 6 bulan
usianya.2

FAEDAH: KERBAU JUGA BISA JADI


HEWAN KURBAN

Imam Ibnul Mundzir t berkata,

‫وأمجعوا ىلع أن حكم اجلواميس حكم ابلقر‬

² Baca juga: Al-Majmu', VIII/365 dan Fatawa al-Lajnah, XI/377


menyangkut keterangan usia minimal hewan kurban di atas.

13
"Ulama sepakat bahwa status kerbau sama seperti
Catatan Fikih Ibadah Kurban

sapi." (Al-Ijma', hlm. 45)

 Hewannya tidak cacat. Jenis-jenis kecacatan pada


hewan yang menyebabkan kurban jadi tidak sah
ada empat:

- Buta sebelah matanya yang jelas nampak butanya.

- Sakit parah. Hingga untuk mencari makan pun


dia tidak mampu.

- Yang pincang sampai tidak bisa mengikuti


kawanannya yang sehat.

- Yang sangat kurus.

Keempat cacat ini tersebut secara tegas dalam hadits


al-Bara' bin Azib c yang juga dibawakan oleh
Ibnu Hajar dalam bab ini.3

3 Baca hlm. 61

14
Catatan Fikih Ibadah Kurban
DALIL DAN SEJUMLAH BIMBINGAN
PELAKSANAAN IBADAH KURBAN

Dari Anas bin Malik z,


َْ ََْ ْ َ ْ َ ّ َ ُ َ َ - ‫ صىل اهلل عليه وسلم‬- َّ َّ َّ َ
،‫ي‬
ِ ‫ي أملح‬ ِ ‫ك ُن َي َض ِح َ بِك َبش‬
َْ َ َ ُ َ ّ َ ُ َ ‫أَ ْن َ َ ْانل ِب‬
ُّ‫ك‬
ِ ‫ َو َيض ُع رِجله ع صِ فا‬،‫ب‬
.‫ح ِهما‬ ِ ‫ وي‬،‫ ويس ِم‬،‫ي‬ ِ ‫أقرن‬
"Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬berkurban dengan dua ekor
domba berbulu putih dominan dan bertanduk.
Beliau sembelih dengan tangannya sendiri dengan
mengucapkan bismillaah dan allaahu akbar tatkala
menyembelihnya. Dengan meletakkan kaki beliau
di pangkal leher hewan tersebut."
ََ َ ََ َْ
ِ‫ ُم َّتف ٌق عليْه‬.ِ ‫ ذبَ ُه َما ب ِ َي ِده‬:‫َو ِف لف ٍظ‬
Dalam suatu lafazh disebutkan,

"Beliau menyembelihnya dengan tangan beliau


sendiri." Muttafaqun 'alaih
َ َّ َ ْ َْ َ َ ََ َ َ َْ َ َْ َ
ِ‫ بِال ُمثلثة‬،‫ي‬ ِ ‫ َو ِل ِب ع َوانة ِف «صحِي‬،‫ي‬
ِ ‫ ث ِمين‬:»ِ‫حه‬ ِ ‫ س ِمين‬:‫َ َو َِف لف ّ ٍظ‬
‫ِني‬
ِ ‫بدل الس‬
Dalam suatu lafazh disebutkan, "Dua ekor domba
gemuk." Menurut riwayat Abu Awanah di kitab
Shahih-nya, "Dua ekor domba yang mahal." Dengan
menggunakan huruf tsa, bukan sin.
ْ َ ُ َّ َ َّ ْ ُ ُ َْ
َُ‫ك‬
»‫ب‬ ‫ «بِس ِم اللِ والل أ‬:‫ َو َيقول‬:‫َو ِف لف ٍظ ل ُِم ْسل ٍِم‬

Dan dalam suatu lafazh riwayat Muslim disebutkan,


"Beliau membaca bismillahi wallaahu akbar."
15
Hadits Pertama
Di samping menunjukkan disyariatkannya ibadah
Catatan Fikih Ibadah Kurban

kurban, hadits ini juga menunjukkan pada beberapa


pembahasan kurban lainnya. Berikut di antaranya

KRITERIA HEWAN KURBAN YANG


AFDAL

 J I KA S A N G G U P B ELI LA H H EWA N
KURBAN YANG GEMUK DAN TAMPAK
MENARIK

Saat seseorang telah menentukan jenis hewan yang


mau dia kurbankan apakah itu unta, sapi, atau
kambing, maka dianjurkan baginya untuk memilih
jenis yang gemuk dan nampak bagus saat dilihat.

Imam Ibnu Qudamah al-Maqdisi berkata,


َ َ َ َ َ َّ ْ َ َ ُ َ ْ ْ َ َّ ْ ُ ْ ُ َ ْ ْ ُّ َ ُ َ
‫ِك َو َم ْن‬
َ َ ‫ {ذل‬:‫اس ْت َِحس ْان ُه ُا؛ ل ِقو ِل اللِ تعال‬ ‫ويسن است ِسمان الضحِيةِ و‬
َ ْ َ َّ َ َّ َ َ َ ْ ّ َ ُ
‫ َقال ابْ ُن‬. ]٣٢ :‫وب} [احلج‬ ِ ‫ل‬ ‫ق‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫و‬ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫يعظِم شعائِر اللِ فإِنها مِن‬
َ َ َّ ُ ُ ‫است ِْع َظ‬ ُ َ ْ ْ َُ َْ َّ َ
‫ َو ِلن ذل ِك‬.‫است ِْح َسان َها‬
ْ ‫ام َها َو‬ ْ ‫ان َها َو‬ ‫ َتعظِيمها َ است ِسم‬:‫اس‬ٍ ‫عب‬
َُ‫ك‬
َ‫ث لِ َ ْفعِها‬ ْ َ َ ْ ُ َْ َ
‫ وأ‬،‫أعظم ِلج ِرها‬

"Disunnahkan memilih hewan yang gemuk dan


bagus untuk berkurban. Berdasarkan firman Allah,
ُ ُْ َ َْ َ َّ َ َّ َ َ َ ْ ّ َ ُ َ َ َ َ
ِ ‫ذٰل ِك ومن يعظِم شعائِر اللِ فإِنها مِن تقوى القل‬
‫وب‬

16
Hadits Pertama
"Demikianlah (perintah Allah). Dan barang siapa

Catatan Fikih Ibadah Kurban


mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya
itu timbul dari ketakwaan hati." (QS. Al-Hajj : 32)

Ibnu 'Abbas c berkata, makna 'mengagungkan


syi'ar-syi'ar' ialah mencari hewan kurban yang
gemuk, besar, dan bagus.

Sebab kriteria seperti ini lebih besar pahalanya dan


lebih banyak manfaatnya." (Al-Mughni, XIII/367)

Bahkan dianjurkannya hal ini merupakan suatu


kesepakatan di kalangan ulama. Imam Nawawi
t mengatakan,

‫وأمجع العلماء ىلع استحباب السمني يف األضحية‬

"Ulama sepakat akan disukainya memilih hewan


yang gemuk untuk dikurbankan." (Al-Majmu',
VIII/396)

 ADA HAL LAIN TERKAIT DENGAN


KRITERIA PERTAMA INI

Yaitu dianjurkan menggemukkan hewan yang akan


dikurbankan.

17
Hadits Pertama
Di antara perkara yang juga dianjurkan ketika
Catatan Fikih Ibadah Kurban

seseorang telah membeli hewan kurban ialah


menggemukkannya. Jika mungkin kita tidak
memiliki waktu untuk mengurusi langsung hewan
ternak yang telah dibeli untuk kurban; tidak salahnya
mengupah penjual hewannya untuk memperbesar
hewan kurban yang dibelinya jika itu memang
memungkinkan.

Hal ini telah dipraktikkan oleh para sahabat Nabi


‫ﷺ‬. Abu Umamah z mengatakan,
َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َّ ْ ُ ْ ُ ّ َ ُ َّ ُ
‫ال ُم ْسل ُِمون ي ُ َس ّ ِم ُنون‬ ‫ َوكن‬،ِ‫ِينة‬
‫كنا نس ِمن الضحِية بِالمد‬

"Kami menggemukkan hewan kurban saat di


Madinah. Dan itu pula yang dilakukan oleh kaum
muslimin." (Dibawakan oleh al-Bukhari dalam
shahihnya)

Dengan dasar pernyataan dari Abu Umamah z


inilah mayoritas ulama berpendapat akan disukainya
mempergemuk hewan kurban.4

4 Baca: Al-Majmu', VIII/369

18
Hadits Pertama
 DISUKAI BERKURBAN DENGAN

Catatan Fikih Ibadah Kurban


HEWAN YANG BERTANDUK

Berdasarkan pernyataan Anas bin Malik z yang


dibawakan Ibnu Hajar di atas,
َ َ ‫ َذ‬،‫ح ْي أَقْ َر َن ْي‬
‫ب ُه َما‬ َ َ ْ َ ْ ‫كبْ َش‬
َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َّ َ ُّ َّ َّ َ
ِ ِ ‫ي أمل‬ ِ َ َ ِ ‫ل َالل ع َليهِ و ْس َلم َب‬ ‫ضح انلب ص‬
َّ ‫ َو َس ِ َّم َو َك‬،ِ ‫ب َيده‬
َ ِ ‫ َو َوض َع رِجل ُه ع صِ فا‬،‫ب‬
.‫ح ِهما‬ ِ ِ

"Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬berkurban dengan dua ekor


domba berbulu putih dominan dan bertanduk.
Beliau sembelih dengan tangannya sendiri dengan
mengucapkan bismillaah dan allaahu akbar tatkala
menyembelihnya. Dengan meletakkan kaki beliau
di bagian pangkal leher hewan tersebut." HR. Al-
Bukhari (5565) dan Muslim (1966)

Menerangkan kandungan hadits di atas, Imam


ash-Shan'ani menyatakan,

‫واستحب العلماء اتلضحية باألقرن لهذا احلديث‬

"Para ulama menyukai berkurban dengan hewan


yang bertanduk berdasarkan pada hadits ini." (Subul
as-Salam, VII/325)

19
Hadits Pertama
Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan juga menjelaskan
Catatan Fikih Ibadah Kurban

hal yang sama,

‫إذا اكنت األضحية لها قرون فهذا أفضل‬

"Jika hewan kurban memiliki tanduk maka itu lebih


utama." (Tashil al-Ilmam, VI/39)

Dan sekali lagi, ini hanya masalah mana yang paling


utama. Sehingga tidak masalah apabila seseorang
berkurban dengan hewan yang belum mempunyai
tanduk. Imam Nawawi t mengatakan,
َ ْ َ َُ ْ َ ْ ُ ْ َ َّ ّ َ َ ْ َ ْ َّ َ
َ َ ََ ُ ََ ُْ ََْ َ
ِ ‫قرن‬ ‫ل‬ ‫يلق‬ ‫لم‬ ‫الِي‬ ‫وأج َع العلماء ع جوازِ اتلضحِيةِ بِالجم‬
‫ان‬
ُ ْ
‫َواخ َتلفوا ِف مكسورة القرن فجوزه الشافىع وأبو حنيفة واجلمهور‬

"Ulama sepakat bahwa boleh berkurban dengan al-


Ajamm, yaitu hewan yang belum bertanduk. Tapi
ulama berbeda pendapat apakah boleh berkurban
dengan hewan yang tanduknya patah, asy-Syafi'i,
Abu Hanifah, dan mayoritas ulama berpendapat
boleh." (Syarah Shahih Muslim, XIII/120)

20 Hadits Pertama
 YANG JANTAN LEBIH U TAMA DARI

Catatan Fikih Ibadah Kurban


BETINA

Pada intinya tentu disesuaikan dengan kemampuan


masing-masing. Sebab dalam masalah ini ulama
sudah sepakat bahwa boleh berkurban dengan
hewan jantan ataupun betina (Baca: Al-Majmu'
VIII/369). Namun terjadi silang pendapat di
kalangan ahli ilmu tentang mana yang lebih utama
antara jantan dan betina.

Dan yang nampak, hewan jantan lebih utama


daripada betina. Meski memang tidak ada dalil
tegas yang berkenaan dengan masalah kurban
secara khusus. Namun ada sabda Nabi Muhammad
‫ ﷺ‬yang bersifat umum tentang hewan tunggangan
yang paling utama,
َْ ْ ََْ َ َ َْ َ
‫ َوأنف ُس َها عِن َد أهل َِها‬،‫أغلها ث َم ًنا‬

"Yang paling mahal harganya dan paling berharga bagi


pemiliknya." HR. Al-Bukhari (2518)

Dan ini ialah karakteristik hewan jantan. Dari hadits


ini sejumlah ulama mengambil kesimpulan akan
lebih afdalnya berkurban dengan hewan jantan.

21
Hadits Pertama
Imam Abu Bakr Ibnul 'Arabi t menyatakan,
Catatan Fikih Ibadah Kurban

‫األصح أفضلية اذلكور ىلع االناث يف الضحايا‬

"Pendapat yang paling tepat ialah berkurban dengan


hewan jantan lebih utama daripada betina." (Dinukil
oleh Al-Hafizh dalam Al-Fath, X/13)

Imam Nawawi berkata,

‫اتلضحية باذلكر أفضل من األنىث ىلع المذهب‬

"Berkurban dengan yang jantan lebih utama daripada


betina dalam madzhab Syafi'i." (Raudhah ath-
Thalibin, II/466)

Dalam Fathul Bari (X/13), Al-Hafizh menyatakan


bahwa lebih utamanya hewan jantan untuk
dikurbankan daripada betina juga pendapat Imam
Ahmad.

22 Hadits Pertama
 YANG MAHAL HARGANYA DAN BAGUS

Catatan Fikih Ibadah Kurban


WARNANYA

Al-Allamah Muhammad al-Utsaimin berkata,

‫ والغالب أن ما زاد ثمنه فإنها يزيد‬..‫استحباب ما اكن ثمنه أكرث‬


.‫حلسيه إما بالسمن أو بالكرب أو ما أشبه ذلك‬

"Disenangi untuk berkurban dengan hewan yang


harganya mahal.. Karena pada umumnya semakin
mahal harga hewan maka semakin bagus kualitasnya,
baik itu pada beratnya, ukurannya, atau yang semisal
ini." (Fath Dzil Jalali wal Ikram, XIV/338)

Selain beliau, Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan juga


mengingatkan masalah ini,

‫ينبيغ أن تكون األضحية من اليشء انلفيس اغيل القيمة ال الرخيص؛‬


،‫ فيتقرب اإلنسان بأحسن ما جيد لونا‬،‫ألنه تقرب إىل اهلل جل وعال‬
.‫ بل يتقرب إىل اهلل بأجود ما جيد‬،‫ وال يتقرب بادلينء‬،‫ وسمنا‬،‫وقيمة‬

"Selayaknya agar hewan kurban dari jenis yang


bagus, berharga mahal dan tidak murah. Karena
berkurban adalah bentuk mendekatkan diri kepada
Allah. Maka seseorang melakukannya dengan hewan
terbaik yang dia dapati dalam hal warna, harga, dan
gemuknya. Jangan dia mendekatkan diri kepada
Allah dengan yang jelek. Bahkan seharusnya dia
dekatkan dirinya kepada Allah dengan hal terbaik
yang dia mampui." (Tashil al-Ilmam, VI/39)
23
Hadits Pertama
B ER D OA S A AT M EN Y EM B ELI H
Catatan Fikih Ibadah Kurban

K U R B A N DA N A N J U R A N AG A R
MENYEMBELIH SENDIRI

ُ َ َْ َ َ ْ َ ُ َّ
َ ِ ‫ِيث َعئ َش َة َر‬ َ ْ َُ َ
‫ أ َم َر بِكبْ ٍش َأق َرن َي َطأ ِف‬،‫الل عن َها‬ ‫ض‬ ِ ِ ‫ مِن ْحد‬:‫ول‬
َ ْ ََ ّ َ ُ ْ ُ
َ ِ ‫ وينظر ِف سوا ٍد; ِلُض‬،‫ َو َيبك ِف سوا ٍد‬،‫َس َوا ٍد‬
َ َ ُ َ َ َ َ ُ
‫ َّ«اشحذِي‬:‫ فقال‬،ِ‫ح بِه‬
ْ َّ َ َ َّ ُ َّ ْ َ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ َّ ُ َ َ ْ ُ ْ
‫ اللهم تقبل‬،ِ‫ «بِس ِم الل‬:‫ َوقال‬،‫ج َع ُه ث َّم ذبَ ُه‬ ‫ فأض‬،‫ ثم أخذها‬،»‫المدية‬
َُ ُ َُ َُ
»‫م ِْن م َّم ٍد َوآ ِل م َّم ٍد َوم ِْن أ ّمةِ م َّم ٍد‬

Di riwayat Muslim, dari hadits Aisyah, "Bahwa


Nabi ‫ ﷺ‬pernah menyuruh untuk dibawakan dua
ekor domba bertanduk yang kaki, perut, dan sekitar
matanya berwarna hitam. Maka dibawakanlah
domba tersebut kepada beliau untuk dijadikan
kurban. Beliau lalu berkata kepada Aisyah, 'Wahai
Aisyah, asahkanlah pisau.'

Setelah itu, Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬mengambil pisau


dan domba tersebut, beliau membaringkannya
dan menyembelihnya seraya berdoa,
'Bismillah (Dengan nama Allah). Ya Allah,
terimalah (kurban ini) dari Muhammad, keluarganya,
dan umatnya."

24
Hadits Kedua
Hadits ini menunjukkan tentang;

Catatan Fikih Ibadah Kurban


 Bimbingan untuk berlaku lembut kepada binatang
kurban. Mulai dari menggiringnya menuju
tempat penyembelihan, menajamkan pisau, dan
menyembelihnya dengan cepat. Rasulullah ‫ﷺ‬
bersabda,
َ ََْ ْ ْ َ‫شء فَإ َذا َق َتلْ ُت ْم فَأ‬ْ َ ‫ك‬ ّ ُ َ َ َ َ ْ ْ َ َ َ َ َّ َّ
‫حس ُِنوا القِتلة ِإَوذا‬ ِ ٍ ‫إِن الل كتب الحسان ع‬
َ ‫ك ْم َش ْف َرتَ ُه فَلْ ُي ْح َذب‬ ُ ُ َ َّ ُ ْ َ َ ْ َّ ِ ُ ْ َ َ ْ ُ ْ َ َ
َ ِ
‫يح َت ُه‬ِ ِ ‫د‬ ‫ح‬ ‫أ‬ ‫ِد‬
‫ح‬ ‫ذبتم فأحسِنوا اذلبح ول‬

"Sesungguhnya Allah telah mewajibkan bersikap baik


pada segala sesuatu. Jika kamu membunuh maka
bunuhlah dengan cara yang baik, jika kamu menyembelih
maka sembelihlah dengan cara yang baik, tajamkan
pisaumu dan senangkanlah hewan sembelihanmu."
HR. Muslim (1955)

Maka hendaklah setiap pihak yang turut andil


dalam proses penyembelihan bersikap lembut
dengan hewan kurban. Mengupayakan apa saja
yang kiranya bisa meminimalkan gangguan pada
binatang kurban, seperti dengan;

ƒ Menggiring dan menjatuhkannya dengan cara


yang baik.

25
Hadits Kedua
Muhammad bin Sirin t mengisahkan,
Catatan Fikih Ibadah Kurban

َ ََ َْ ْ ‫ب َشاةً بر‬
‫ فقال‬،‫جل َِها ِلَذبَ َها‬ ُ ‫ح‬ َ ْ ‫َرأَى ُع َم ُر بْ ُن‬
َ ‫ال َّطاب َر ُج ًل ي َ ْس‬
ِِ ً َ ً َ َْ ْ ِ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ َُ
»‫ت ق ْودا جِيل‬ ِ ‫«ويلك قدها إِل المو‬ :‫ل‬

"Umar bin Khatthab z pernah melihat seseorang


menyeret kambing dalam keadaan kaki hewan itu
terseret saat ingin menyembelihnya. Lalu Umar
menegurnya, 'Celaka kamu! Giringlah hewan
itu menuju kematian dengan cara yang baik.'."
Diriwayatkan Abdurrozzaq (Al-Mushannaf,
8605)

ƒ Tidak mengasah pisau di tempat yang dapat dilihat


oleh hewan. Abdullah bin Abbas c berkata,
َ َ َ ُ َ َ َ ً ‫أضجع‬ ً َّ
‫ فقال ل‬،‫هو ي ُِّد شفرت ُه‬‫يذحبها و‬
َّ ‫يريد أن‬
ُ
َ ‫شاة‬
َ ‫أن رجل‬
َ َ ُ ُ َ َ ُ َّ َّ َّ
ُّ ‫انل‬
‫وتات؟‬
ٍ ‫ أتريد أن تميتها م‬: - ‫آل وسلم‬ ِ ‫ صل الل عليهِ ولع‬- ‫يب‬
ُ َ َ َ َ
َ ‫حدد‬
‫ج َعها؟‬ِ ‫ض‬ ‫ت‬ ‫أن‬ ‫قبل‬ ‫ك‬ ‫شفرت‬ ‫ت‬ ‫هل‬

"Ada seseorang yang membaringkan seekor


kambing untuk ia sembelih, sambil ia mengasah
pisaunya, maka Nabi ‫ ﷺ‬menegurnya, 'Apakah
kamu bermaksud membunuhnya beberapa kali?!
Kenapa tidak kamu asah sebelum membaringkannya?'"
-SHAHIH- (Ash-Shahih al-Musnad, 667) HR.
Al-Hakim (7570)

26
Hadits Kedua
ƒ Menutup pandangan hewan yang belum

Catatan Fikih Ibadah Kurban


disembelih ke arah lokasi disembelihnya hewan
yang lain,

ƒ Bertenaga dan kuat saat menggorokkan pisau ke


leher hewan sembelihan. Al-Faqih Abul Qasim
Abdul Karim ar-Rafi'i t berkata,

َ ْ ‫وع ْودا ً واجلد يف‬


ِ ‫اإلس‬
‫اع‬ َ ً ‫وحتامل َذ َهابا‬
ُ ُ
‫السكني بق َّو ٍة‬ ُ َْ َ َ
ٍ ِ َ َ ‫ إ َِمرار‬: ‫ومِنها‬
ْ َ
‫يلكون أ ْوح وأسهل‬
َ

"Di antara adab menyembelih ialah menggorokkan


pisau dengan kuat dan ditekan saat menarik
atau mengembalikannya. Serta berusaha untuk
melakukannya dengan cepat agar prosesnya lekas
selesai dan lebih mudah." (Al-Aziz fi Syarh al-
Wajiz, XX/313)

ƒ dst.

 Hadits ini juga berisikan anjuran agar seseorang


turun tangan langsung untuk menyembelih binatang
kurbannya. Imam Syafi'i t dan ulama madzhab
beliau mengatakan,

"Disunnahkan bagi seseorang untuk menyembelih


hadyu atau hewan kurban-nya sendiri." (Al-Majmu',
VIII/380)
27
Hadits Kedua
Sampai-sampai, Abu Musa z memerintahkan
Catatan Fikih Ibadah Kurban

putri-putri beliau yang berkurban agar mereka


menyembelih binatang kurban sendiri (Diriwayatkan
Imam Al-Bukhari, 5559).

 Yang dibaca pada saat menyembelih hewan kurban.

Sebelum menyembelih binatang kurban, seseorang


disyariatkan untuk membaca beberapa jenis bacaan,
ada yang hukumnya wajib dan ada pula yang sunnah.
Berikut penjelasannya,

1. MENGUCAP BISMILLAH

Hukumnya adalah wajib. Tidak halal daging


yang disembelih apabila tidak diucapkan bismillah
padanya, baik hewan untuk kurban ataupun yang
lainnya. Berdasarkan pada firman Allah l,
َ َّ َ َّ ْ َ ْ ُ ْ َ َّ ُ ُ ْ َ َ َ
ۗ ‫اس ُم اللِ َعليْهِ ِإَون ُه لف ِْس ٌق‬ ‫ول تأكلوا مِما لم يذك ِر‬

"Dan janganlah kamu memakan binatang yang


tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya.
Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah
suatu kefasikan." QS. Al-An'am: 121

28
Hadits Kedua
Terpahami dari ayat ini, bahwa kita hanya boleh

Catatan Fikih Ibadah Kurban


memakan daging yang disebut padanya nama
Allah ketika disembelih. Imam Ibnu Taimiyyah
t mengatakan,
َ ْ ُْ ُ َ ُّ ‫الت ْسم َي ُة " َعلَيْ َها َواج َب ٌة بالْك َِتاب َو‬
َّ
ِ‫الس َّنةِ َو ُه َو ق ْول ج ُهورِ ال ُعل َماء‬ ِ ِ ِ ِ "

"Mengucapkan bismillah ketika menyembelih


hukumnya wajib berdasarkan pada ayat Al-Qur'an
dan hadits. Dan wajibnya mengucapkan bismillah
ketika menyembelih ialah pendapat mayoritas
ulama." (Majmu' al-Fatawa, XXXV/240)

ƒ HALALKAH DAGING HEWAN YANG


D I S EM B ELI H TA N PA M EM BACA
BISMILLAH KARENA LUPA

Daging tersebut hukumnya halal. Ini ialah


pendapat mayoritas ulama (Baca: Fathul Bari,
IX/601). Ibnu Qudamah al-Maqdisi termasuk
di antara ulama yang berpendapat demikian,
beliau menerangkan alasannya,
ُ َ َّ َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ َّ َ ْ ُ َ َ
‫ َوألن ُه ق ْول‬.. ‫س الت ْس ِم َية فال بَأ َس‬ِ ‫ َمن ن‬: ْ ‫اس‬ ٍ ‫َولَا ق ْول اب ِن َعب‬
ً َ ُ َ َ َّ ْ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َّ َ ْ َ
‫ ولم نع ِرف لهم ِف الصحابةِ مال ِفا‬، ‫من سمينا‬

29
Hadits Kedua
"Dalil pendapat kami ialah ucapan Ibnu Abbas,
Catatan Fikih Ibadah Kurban

'Siapa yang lupa membaca bismillah maka tidak


masalah.'.. Juga karena ini merupakan pendapat
para ulama yang kami sebutkan dan kami tidak
mengetahui ada para sahabat yang menyelisihi
mereka." (Al-Mughni, XIII/290)

Ada alasan lain juga yang menguatkan pendapat


ini, Al-Allamah Shalih al-Fauzan berkata,

‫ فذبيحته‬،‫ ولكن لو تركها نسيانا‬،‫أن التسمية رشط جلل اذلبيحة‬


‫ «إن اهلل جتاوز عن أميت‬:‫ وانليب ﷺ يقول‬،‫حالل ألنه لم يتعمد‬
.‫ فإذا ترکها نسيانا فإنها حتل‬.»‫اخلطأ والنسيان وما استكرهوا عليه‬

"Seandainya bismillah tidak dibaca karena lupa


maka hewan yang disembelih tersebut halal karena
dia tidak sengaja. Karena Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
bersabda, 'Sesungguhnya Allah telah mengampuni
dari umatku kesalahan yang tidak disengaja, yang
disebabkan karena lupa, dan disebabkan karena
paksaan.' Jadi bila dia tidak membaca bismillah
karena lupa maka sembelihan itu halal." (Tashil
al-Ilmam, VI/35)

30
Hadits Kedua
ƒ HIKMAH MEMBACA BISMILLAH SAAT

Catatan Fikih Ibadah Kurban


MENYEMBELIH

Imam Ibnul Qayyim t menyatakan,

‫ ويطرد الشيطان عن‬،‫وال ريب أن ذكر اسم اهلل ىلع اذلبيحة يطيبها‬
،‫ البس الشيطان اذلابح والمذبوح‬،‫ فإذا أخل به‬،‫اذلابح والمذبوح‬
‫فأثر خبثا يف احليوان‬

"Tidak diragukan bahwa menyebut nama Allah saat


menyembelih hewan akan memperbagus hewan
tersebut, sekaligus akan membuat setan terusir
dari yang menyembelih maupun hewan yang
disembelih. Sedangkan jika tidak dilakukan, maka
setan akan menyertai orang yang menyembelih
dan hewan yang disembelih tersebut, hingga
akhirnya memberikan dampak jelek pada hewan."
(Dinukil dalam al-Mulakhash al-Fiqhi, II/591)

2. BERTAKBIR

Berdasarkan pada hadits pertama5 yang dibawakan


oleh Ibnu Hajar tentang kurbannya Rasulullah ‫ﷺ‬.
Anas bin Malik z berkata,

"Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬berkurban dengan dua ekor


domba berbulu putih dominan dan bertanduk.

5 Hlm. 15

31
Hadits Kedua
Beliau sembelih dengan tangannya sendiri dengan
Catatan Fikih Ibadah Kurban

mengucapkan bismillaah dan allaahu akbar tatkala


menyembelihnya. Dengan meletakkan kaki beliau
di pangkal leher hewan tersebut." HR. Al-Bukhari
(5565) dan Muslim (1966)

Ucapan "allaahu akbar" saat berkurban hukumnya


sunnah. Kalaupun tidak dia ucapkan; tidak masalah.
Imam Ibnu Qudamah mengatakan,

"Kami tidak mengetahui ada silang pendapat akan


sahnya mencukupkan dengan bismillah." (Al-
Mughni, XIII/390)

3. BERDOA AGAR IBADAH KURBANNYA


DITERIMA OLEH ALLAH l

Dalam penggalan hadits kedua dari Aisyah x


ini disebutkan,
ْ َ َ َّ َّ ْ َ َ َّ ُ ُ َ َ َ َّ ُ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ
‫تق َّبل‬ ‫اس ِم اللِ الل ُه َّم‬ ِ ‫ " ب‬: ‫ال‬ ‫ ثم ق‬،‫ ثم ُ ذبه‬،‫ فأضجعه‬،‫وأخذ الكبش‬
َّ َ ُ َُ َ ُ َ َّ َ ُ ْ
ِ‫ ث َّم ضح بِه‬." ‫ أ َّمةِ م َّم ٍد‬ ‫ َوم ِْن‬،‫وآ ِل م َّم ٍد‬ ، ‫مِن مم ٍد‬

"Beliau mengambil domba dan membaringkannya,


saat akan menyembelih Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
mengucapkan,

32
Hadits Kedua
َُ ُ َ ُ َ َّ َ ُ ْ ْ َّ َ َ َّ ُ َّ َّ ْ
‫ أ َّمةِ م َّم ٍد‬ ‫ َوم ِْن‬،‫وآ ِل م َّم ٍد‬ ،

Catatan Fikih Ibadah Kurban


‫تقبل مِن مم ٍد‬ ‫بِاس ِم اللِ اللهم‬

Bismillah, allaahumma taqabbal min muhammad,


wa aali muhammad, wa min ummati muhammad
(Bismillah, Ya Allah terimalah ini sebagai kurban
Muhammad, keluarga Muhammad, dan umat
Muhammad)

Lalu beliau menyembelih kurbannya." HR. Muslim


(1967)

Maka dari riwayat hadits Anas bin Malik dan


Aisyah c yang sudah lewat kita bisa mengambil
kesimpulan bahwa bacaan yang lengkap untuk
dibaca saat berkurban ialah sebagai berikut:

- Jika menyembelih hewan kurban miliknya sendiri


dia ucapkan:

Bismillah, allaahu akbar, allahumma taqabbal min


-dia sebut namanya- wa min aali -sebut namanya-

Contohnya, nama yang berkurban ialah Salman..


Maka dia baca sebelum menyembelih, 'Bismillah,
allaahu akbar, allahumma taqabbal min Salman
wa min aali Salman

33
Hadits Kedua
- Jika menyembelih sapi atau unta dengan patungan
Catatan Fikih Ibadah Kurban

tujuh orang (Baca sebagai faedah: Fatawa Nuur


'alad Darb Ibn Baaz, XVIII/204),

Bismillah, allaahu akbar, allaahumma taqabbal min


-dia sebut nama-nama yang berkurban- wa aalihim

Dengan contoh di atas berarti, 'Bismillah, allaahu


akbar, allahumma taqabbal min Salman wa Ali
wa ... (dst sampai tujuh pekurban) wa aalihim'6

 DUA CATATAN PENTING:

• Tidak ada keharusan untuk menyebutkan nama-


nama yang berkurban. Imam Ibnu Qudamah
al-Maqdisi t berkata (Al-Mughni, XIII/390)
saat menjelaskan ucapan al-Faqih Umar bin
Husain al-Khiraqi,
ُ ُْ َ َّ َ َ َّ ْ َ ُ ْ َ َ َ
‫َوليْ َس َعليْهِ أن َيقول عِن َد اذلبْحِ ع َّم ْن ِلن انلّ َِّية ت ِزئ‬

"Tidak wajib baginya untuk menyebutkan


nama-nama yang berkurban; karena niat sudah
mencukupi."

6 Baca pembahasan poin ini dalam al-Umm II/263, al-Mughni


XIII/390, dan Ikhtiyarat Syaikhul Islam V/152-158

34
Hadits Kedua
َ َ‫ِإَون َذ َك َر َم ْن يُ َض ّح َعنْ ُه ف‬
ْ ُ ُْ َ َّ َ ً َ َْ َ َ
‫ح َس ٌن‬ ،‫ل أعل ُم خِلفا ِف أن انلّ َِّية ت ِزئ‬

Catatan Fikih Ibadah Kurban


ِ

"Saya tidak mengetahui ada perselisihan ulama


akan sahnya mencukupkan dengan niat (dalam
hati). Jika ingin dia sebutkan nama-namanya maka
itu bagus." Terang Ibnu Qudamah.

• Berkurban dengan niat pahalanya diperuntukkan


bagi umat Islam yang tidak berkurban (sebagaimana
yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ‫)ﷺ‬
merupakan kekhususan beliau. Hal ini diterangkan
oleh Asy-Syaikh Muhammad Nashir dalam al-
Irwa' (IV/354) menukil dari Fathul Bari (IX/514).

35
Hadits Kedua
Catatan Fikih Ibadah Kurban

FAEDAH: DIANJURKAN MENGHADAP


KIBLAT PADA SAAT MENYEMBELIH

Sebenarnya tidak ada riwayat khusus yang


menetapkan hukum sunnahnya menghadap kiblat
ketika menyembelih. Hanya saja, ulama mengambil
dari dalil yang bersifat umum akan disukainya
menghadap kiblat pada tiap ibadah yang dilakukan.
Dalil yang dimaksud ialah hadits Anas bin Malik
z, Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
ْ َ ََ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ َّ َ ْ َ
َ ‫ك َل َذب‬
‫ فذل ِك ال ُم ْسل ُِم‬،‫يح َت َنا‬ ِ َّ ‫ وأ‬،‫ واستقبل ق ِبلتنا‬،‫مَّن صَل صلتنا‬
َ ‫ فَ َل ُتْف ُِروا‬،ِ‫ول‬
ِ‫الل ِف ذ َِّمتِه‬
ُ َّ ُ
ِ ‫ َوذ َِّمة َر ُس‬،ِ‫الِي ُل ذ َِّمة الل‬

"Barang siapa shalat seperti shalat kita, menghadap ke


arah kiblat kita, dan memakan sembelihan kita, maka
dia adalah seorang muslim, ia memiliki perlindungan
dari Allah dan Rasul-Nya. Maka janganlah kalian
mendurhakai Allah dengan merusak perlindungan-
Nya." HR. Al-Bukhari (391)

Diterangkan oleh Al-Hafizh I bnu Hajar,


disebutkannya 'menghadap ke arah kiblat kita' padahal
sudah termasuk dalam ibadah shalat; menunjukkan
agung dan istimewanya kiblat dalam Islam.

36
Pembahasan Terkait
Telah shahih dari Ibnu Umar, bahwa beliau tidak

Catatan Fikih Ibadah Kurban


suka makan daging hewan yang disembelih tidak
dihadapkan ke kiblat (Abdurrozzaq, 8585). Meski
secara status daging tersebut halal bila disembelih
dengan nama Allah, namun kita menukilnya untuk
memberi gambaran lain tentang ditekankannya
sunnah menghadap kiblat saat menyembelih ini.

Ketika menerangkan tentang adab-adab


menyembelih, Imam Nawawi t menyebutkan
di antaranya ialah,
ُّ ٌّ َ َ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ ِ‫يحة‬ َ ‫اذلب‬ َّ ُ ْ َ َ َ َ ْ ْ َّ ُ ْ ْ
‫ك‬
ِ ‫ف‬ َ ِ َ ْ ‫إلها ْ َوهًذا َم َّستح ْب‬ ‫است ِق َبال اذلابحِ القِبلة وتوجيه‬
ْ ُّ َ َ ِ َّ ْ ُِ ْ َ ْ َ ْ ِ ُ َّ َ َ َ
‫الست ِقبال ِف‬ ِ ‫ذ ْبِيح ٍة لكِنه ِف الهد ِي والضحِيةِ أشد است ِحبابا ِلن‬
ٌ ‫ض َها َواج‬ ْ َ َ
ٌّ َ َ ْ ُ ِ ‫اد‬
‫ب‬ ِ ِ ‫ات مستحب َو ِف َبع‬ ‫العِب‬

"Seorang yang menyembelih hendaknya menghadap


kiblat ser ta menghadapkan he wan yang
disembelihnya ke arah kiblat. Hal ini sunnah dalam
semua jenis penyembelihan. Semakin ditekankan
pada penyembelihan hadyu dan kurban; sebab
mengahadap ke kiblat saat ibadah hukumnya
sunnah, dan pada sebagian amal hukumnya wajib."
(Al-Majmu', VIII/383).

Cara menghadap kiblat bagi orang yang menyembelih,


tentu jelas, adapun menghadapkan hewan ke arah

37
Pembahasan Terkait
kiblat saat menyembelih, yang dimaksud ialah
Catatan Fikih Ibadah Kurban

dengan mengarahkan leher hewan tersebut ke arah


kiblat, sehingga yang dihadapkan ke kiblat bukan
wajah hewannya.7

7 Baca: Al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, XXI/196


38
Pembahasan Terkait
Catatan Fikih Ibadah Kurban
PENEKANAN UNTUK BERKURBAN

َّ ُ َ َ َ َ ُ َ َ
‫ َّ صىل اهلل‬- ِ‫ قال َ َر ُسول الل‬:‫ قال‬-َ ‫ ريض َاهلل عنه‬- َ‫َوع ْن أ ِب ه َريْ َرة‬
ُ‫ فَل َي ْق َر َب َّن ُم َصلنَا» َر َواه‬،‫«م ْن َك َن ُل َس َع ٌة َول ْم يُ َض ِّح‬َ :- ‫عليه وسلم‬
ُ ْ ‫ لَك ِْن َر َّج َح ْالَئ َّم ُة َغ‬،‫الاك ُِم‬
ُ‫يهُ َو ْق َفه‬ َ ْ ‫ح ُه‬ َ ‫ َو َص َّح‬،‫اجه‬ َ ْ َ‫أ‬
َ ‫ح ُد َوابْ ُن َم‬
ِ

Dari Abu Hurairah z, beliau berkata, 'Rasulullah


‫ ﷺ‬bersabda,

"Barang siapa mempunyai keluasan rizki, namun


ia tidak berkurban, maka janganlah sekali-kali ia
mendekati tempat shalat kami."

Hadits riwayat Ahmad dan Ibnu Majah. Hadits ini


dishahihkan oleh al-Hakim. Para imam ahli hadits
dan lainnya menguatkan bahwa riwayat ini mauquf

Ulama berbeda pendapat dalam menilai riwayat ini,


banyak ahli hadits mengatakan bahwa ini pernyataan
Abu Hurairah (hadits mauquf), bukan dari sabda
Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, seperti yang dijelaskan oleh
Al-Hafizh Ibnu Hajar di atas. Sebagian ulama
belakangan, seperti Al-Allamah Muhammad Nashir
al-Albani, beliau menilai riwayat ini hasan (Shahih
Ibnu Majah, 2549).

39
Hadits Ketiga
Terlepas dari bagaimana status riwayat ini, anjuran
Catatan Fikih Ibadah Kurban

untuk berkurban ialah sesuatu yang telah ditunjukkan


dalam sejumlah dalil lain. Di dalam Al-Qur'an ada
dua bukti yang menunjukkan istimewanya ibadah
kurban.

 Pertama, ibadah kurban Allah syari'atkan tidak


hanya kepada umat Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, tapi juga
kepada umat-umat terdahulu. Allah l berfirman,
َّ َ ْ ُ ُ ْ َ ّ ً َ َ َ ْ َ َ َّ ُ ّ ُ َ
ٰ َ َ ِ‫الل‬
َ ‫ع َما َر َز َق ُهم ّمِن بَه‬
ِ‫يمة‬ ِ ‫ِك أم ٍة جعلنا منسك ِلذكروا اسم‬ ِ َ ‫و ْل‬
ِ ‫النْ َع‬
ۗ ‫ام‬

"Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syari'atkan


penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut
nama Allah terhadap binatang ternak yang telah
direzekikan Allah kepada mereka." QS. Al-Hajj: 34

 Kedua, Allah menggandengkan amalan berkurban


dengan ibadah shalat. Allah l berfirman,
ْ َ ّ َ
‫ف َص ِل ل َِر ّبِك َوانَ ْر‬

"Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan


berkurbanlah." QS. Al-Kautsar: 2

40
Hadits Ketiga
Menjelaskan ayat ini, Asy-Syaikh Abdurrahman

Catatan Fikih Ibadah Kurban


as-Si'di t berkata,

‫ ألنهما من أفضل العبادات وأجل‬،‫ باذلكر‬ ‫خص هاتني العبادتني‬ 


،‫القلب واجلوارح هلل‬ ‫يف‬ ‫ وألن الصالة تتضمن اخلضوع‬.‫القربات‬
‫ ويف انلحر تقرب إىل اهلل بأفضل ما عند‬،‫وتنقلها يف أنواع العبودية‬
‫ وإخراج للمال اذلي جبلت انلفوس ىلع حمبته‬،‫العبد من انلحائر‬
.‫والشح به‬

"Dikhususkannya penyebutan shalat dan menyembelih


lantaran dua ibadah ini termasuk dalam ibadah yang
paling utama dan bentuk pendekatan diri kepada
Allah yang paling mulia.

Pada ibadah shalat, ada sikap merendah diri


sepenuhnya kepada Allah dengan hati dan anggota
badan sekaligus, dan terus berpindah dari satu
penghambaan menuju penghambaan lain.

Sedang dalam ibadah penyembelihan, padanya


terdapat bentuk mendekatkan diri kepada Allah
dengan menyerahkan hewan sembelihan terbaiknya
dan mengeluarkan uang, yang padahal secara tabiat
dicintai oleh jiwa dan bahkan cenderung berat
mengeluarkannya." (Taisir al-Karim ar-Rahman,
hlm. 1168)

41
Hadits Ketiga
Bukti lain yang menunjukkan betapa pentingnya
Catatan Fikih Ibadah Kurban

ibadah kurban ialah hadits Mikhnaf bin Sulaim,


Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
ً ْ ُ
‫ك َع ٍم أضح َِّية‬
ُّ َْ ْ َ ُّ ‫ع‬َ َ َّ ُ َّ‫يَا َأ ُّي َها انل‬
ٍ ‫ك أه ِل بي‬
ِ ‫ت ِف‬ ِ ‫ إِن‬،‫اس‬

"Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya tiap keluarga


mesti menyembelih kurban tiap tahun." -HASAN-
(Shahih Abu Dawud, 2788) HR. Abu Dawud
(2788), at-Tirmidzi (1518), an-Nasa'i (4224), dan
Ibnu Majah (3125)

Hadits ini juga menjadi bukti sangat ditekankannya


ibadah berkurban.8

NABI MUHAMMAD ‫ ﷺ‬SELALU


BERKURBAN TIAP TAHUN

Sebagai suri tauladan, beliau tidak hanya mendorong


umat untuk berkurban dengan bentuk ucapan, tapi
juga berbentuk amalan. Al-Allamah Ibnu Baaz
t menyebutkan,

‫أن انليب صىل اهلل عليه وسلم اكن يضيح لك سنة بكبشني أملحني‬
‫ واثلاين عمن وحد اهلل من أمته‬،‫أقرنني أحدهما عنه وعن أهل بيته‬

8 Baca: Ghayah al-Muna, XXXII/386

42
Hadits Ketiga
"Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬selalu berkurban setiap tahun

Catatan Fikih Ibadah Kurban


dengan dua ekor domba berbulu putih dominan
dan bertanduk. Seekor hewan untuk kurban beliau
dan keluarga, dan seekornya lagi bagi orang-orang
yang bertauhid dari kalangan umat beliau." (Majmu'
Fatawa wa Maqalat, XVIII/37)

Semisal ini, keterangan Asy-Syaikh al-Utsaimin


t,

‫أنه ﷺ يضيح لك سنة‬

"Sesungguhnya Nabi ‫ ﷺ‬berkurban setiap tahun."


(Majmu' Fatawa wa Rasa'il, XXV/42)

Ini sisi lain yang menggambarkan kepada kita akan


besar dan pentingnya ibadah kurban di dalam Islam.

R I WA YAT K H U S U S T E N TA N G
PAHALA IBADAH KURBAN

Dari hal-hal di atas kita dapatkan betapa mulia


kedudukan ibadah kurban dalam agama kita. Meski
demikian, tidak ada satu pun riwayat shahih tentang
pahala macam apa yang bakal didapat oleh orang
yang berkurban.

43
Hadits Ketiga
Abu Bakr Ibnul Arabi t mengatakan,
Catatan Fikih Ibadah Kurban

"Tidak ada satu pun hadits shahih tentang keutamaan


khusus pada ibadah kurban. Segelintir manusia
meriwayatkan riwayat-riwayat yang ajaib tentang
keutamaan berkurban tapi tidak ada yang shahih.
Di antara riwayat tersebut ialah, 'Sesungguhnya
hewan kurban ialah tunggangan kalian di dalam
surga.'" (Aridhah al-Ahwadzi, VI/288)

BERKURBAN..WAJIB ATAU SUNNAH?

Ada dua pendapat di kalangan ulama tentang


hukum berkurban.

1. Mayoritas ulama memandang bahwa berkurban


hukumnya sunnah mu'akkadah (ditekankan).

2. Sebagian lain berpendapat bahwa hukumnya wajib


bagi yang memiliki kelonggaran harta, artinya;
andaikata dia tidak berkurban dalam kondisi
sanggup untuk berkurban maka dia berdosa.

Dari kumpulan dalil yang ada dalam permasalahan


ini, nampaknya pendapat yang mengatakan bahwa
berkurban hukumnya sunnah lebih kuat. Di antara
dalil yang menunjukkan bahwa hukum berkurban
tidak sampai wajib ialah:

44
Hadits Ketiga
ƒ Pertama, sabda Rasulullah ‫ﷺ‬,

Catatan Fikih Ibadah Kurban


َ ََ َ ّ َ ُ ْ َ ْ ُ ُ َ َ َ َََ ُ ْ َْ َ َ َ َ
ِ ‫ح فل َي َم َّس م ِْن ش َع ِره‬ ِ ‫ وأراد أحدكم أن يض‬،‫ت العش‬ ِ ‫إِذا دخل‬
َ َََ
‫شه ِ شيْ ًئا‬
ِ ‫وب‬

"Apabila masuk sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah


dan salah seorang dari kalian hendak berkurban;
maka jangan dia memotong sedikitpun rambut
dan kukunya." HR. Muslim (1977) Dan dalam
riwayat lain terdapat tambahan "serta kulitnya."

Sisi pendalilannya: Rasulullah ‫ ﷺ‬menyatakan


di sini 'salah seorang dari kalian ingin berkurban'
kalaulah berkurban wajib; tentunya Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬tidak akan menyandarkan hukum
pada keinginan. Karena jika wajib, maka tidak
ada pilihan untuk ingin atau tidak ingin.

ƒ Alasan kedua, telah sah riwayat dari Abu Bakr


ash-Shiddiq dan Umar bin Khatthab bahwa
keduanya tidak berkurban lantaran khawatir
dikira bahwa hukum kurban adalah wajib.9

9 Baca: Mukhtashar al-Muzani VIII/391 dan Ahkam al-Udh-


hiyyah hlm. 12. Atsar tersebut bisa dilihat dalam al-Irwa',
IV/355

45
Hadits Ketiga
Meski tidak wajib, sebaiknya tetap berkurban jika
Catatan Fikih Ibadah Kurban

seseorang punya kelonggaran harta. Imam Syafi'i


mengatakan,
َ َْ َ ْ َ َ ْ َ َ ُّ ُ َ ُّ َ َ ُ َّ ُ ُ َّ ْ ُ ْ َ
‫ي ف ْر ٍض‬ ‫ ِإَوذ كنت غ‬،‫ِب ت ْرك َها‬ ‫والضحِية سنة تطو ٍع ل ن‬

"Berkurban adalah sunnah. Namun kami tidak suka


meninggalkannya meski hukumnya tidak sampai
wajib." (Mukhtashar al-Muzani, VIII/391)

Al-Allamah Muhammad bin Shalih al-Utsaimin


berkata,

‫ومن العلماء من يقول إنها سنة مؤكدة يكره للقادر تركه‬

"Sebagian ulama mengatakan, 'Berkurban hukumnya


ialah sunnah yang ditekankan. Makruh bagi yang
sanggup berkurban namun dia tidak berkurban'."
(Majmu' Fatawa wa Rasa'il, XXV/19)

46
Hadits Ketiga
U N T U K YA N G B ERKU RB A N : J I KA

Catatan Fikih Ibadah Kurban


BULAN DZULHIJJAH TELAH
MASUK

Di samping mengeluarkan harta untuk biaya


pembelian hewan kurban, orang yang berkurban juga
mesti mengetahui bahwa ia tidak boleh memotong
rambut, kuku, maupun kulitnya saat sudah masuk
tanggal satu Dzulhijjah hingga hewan kurbannya
disembelih. Ini berdasarkan pada dua hadits dari
Ummu Salamah x berikut,

ƒ Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
َ ََ َ ّ َ ُ ْ َ ْ ُ ُ َ َ َ َََ ُ ْ َْ ْ َ َ َ َ
ِ ‫ح فل َي َم َّس م ِْن ش َع ِره‬ ِ ‫إِذا دخلت العش وأراد أحدكم أن يض‬
َ َََ
‫شه ِ شيْ ًئا‬
ِ ‫وب‬

"Jika telah tiba sepuluh hari awal Dzulhijjah dan


salah seorang dari kalian hendak berkurban, maka
janganlah ia mencukur rambut dan kulitnya
sedikitpun." HR. Muslim (1977)

ƒ Dan beliau ‫ ﷺ‬juga bersabda,


ْ ْ َ َ ّ َ ُ ْ َ ْ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َّ ْ َ َ ْ َُْ َ
‫ح فل ُي ْمسِك‬ ِ ‫إِذا َرأيتم ه َِلل ذِي ال ِجةِ وأراد أحدكم أن يض‬
َ ْ ْ َ َ
ِ ‫ع ْن شع ِره ِ َوأظفارِه‬

47
Pembahasan Terkait
"Jika kalian telah melihat hilal Dzulhijjah sedang salah
Catatan Fikih Ibadah Kurban

seorang dari kalian hendak berkurban; hendaknya


ia tidak memotong rambut dan kukunya." HR.
Muslim (1977)

 DUA PEMBAHASAN TERKAIT HADITS


INI

1. B A G A I M A N A B E N T U K YA N G
TERLARANG DI DALAM HADITS

Imam Nawawi menjelaskan makna larangan dalam


hadits di atas,
ُ ُّ ْ َ َ ْ َّ ُ َ ُ ْ
‫بقلم‬
َْ ‫انلىه َعن إزالة َالظفر‬ ‫ه ع ْن ْأخ ِذ الظف ِر والشعر‬ ِ ‫المراد بِانل‬
‫ف أو‬
َْ ْ َْ ْ ْ َّ
َ‫الش ْعر ب‬ َ َ ‫أوكرس أَ ْو َغ ْيه ِ َوال َمنْ ُع م ِْن إ‬
ٍْ ‫ري أو نت‬ ‫ص‬
ِ ‫ق‬ ‫ت‬ ‫و‬ ‫أ‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ِ ‫ة‬
ِ ‫ال‬‫ز‬ ِ
ٍ َّ َ ْ ْ ٍ ْ َ ِ َ َ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ِ ْ َ ْ َ
َ َْ
ِ‫ب َوال َعانة‬ ِ ِ‫الب ِط والشار‬
ُ ُ َ
ِ ‫ي ذل ِك وسواء شعر‬ ِ ‫خ ِذه ِ َبِن َور ٍة أو ُغ‬ ‫اق أو أ‬
ٍ ‫إِحر‬
َ َ ُ ُ ْ ْ‫الرأ ْ ِس َو َغي‬
ُ َّ ‫َو‬
ِ‫ذل ِك مِن شعور بدنِه‬

"Maksud larangan dari memotong kuku yaitu


dengan dipotong, dipatahkan, atau cara apapun
itu. Sedang larangan dari memotong rambut
mencakup menggundul, memendekkan, mencabut,
membakarnya, memakaikan perontok rambut, dan
lain-lain. Hukumnya sama, apakah itu rambut yang
tumbuh di kemaluan, ketiak, kumis, kepala, maupun
tempat lain dari tubuhnya." (Syarah Shahih Muslim,
XIII/138-139)

48
Pembahasan Terkait
2. HARAM ATAU MAKRUH?

Catatan Fikih Ibadah Kurban


Ulama berbeda pendapat tentang hukum perbuatan
ini. Menghindarinya sama sekali jelas paling selamat.
Adapun pendapat para ulama, maka sebagai berikut,

ƒ Madzhab Imam Syafi'i menyatakan bahwa


memotong rambut, kulit, dan kuku saat telah
masuk bulan Dzulhijjah (bagi yang akan
berkurban) ialah makruh (tidak sampai haram,
yang maknanya kalaupun dilakukan maka tidak
berdosa).

Meski hadits dari Ummu Salamah tadi berisikan


larangan dari Nabi Muhammad ‫ﷺ‬, yang secara
hukum asal dari adanya sebuah larangan ialah
hukum 'haram'. Namun terdapat hadits lain yang
memalingkan hukum haram tersebut menjadi
sebatas makruh, demikian dinyatakan oleh ulama
Syafi'iyyah.

Yaitu hadits Aisyah x dalam riwayat al-Bukhari


dan Muslim, beliau menyatakan,
ُ َّ َ ُ َّ َّ َ َّ َ ََ ُ ََْ ََ
‫َ ث َّم‬،‫الل َعليْهِ َو َسل َم ب ِ َي َد َّي‬ ‫ت ُقلئ ِ َد ه ْد ِي َر ُسو ِل اللِ ص َّل‬ ‫أ َّنا فتل‬ 
َ ُ َ ُ َّ ‫اللِ َص َّل‬ َّ َ َ
ُ ‫ل َها َر‬
،َ ‫ َّث َّم َب َعث َ ب ِ َه َّا َم َع أ ِب‬،ِ ‫الل َعليْهِ َو َسل َم ب ِ َي ِده‬ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ‫َق‬
‫ول‬ ‫س‬
ُ‫ل‬ ‫الل‬ُ َّ ‫ش ٌء أ َحل ُه‬  ْ َ ‫الل َعلَيْهِ َو َسل َم‬ ُ َّ ‫اللِ َص َّل‬َّ ُ
‫ع رسو ِل‬ َ
ْ ‫فلم ي ُرم‬
.‫ ن َِر ال َه ْد ُي‬ ‫َح َّت‬

49
Pembahasan Terkait
"Aku pernah mengalungkan tanda hewan kurban
Catatan Fikih Ibadah Kurban

pada hadyu milik Rasulullah ‫ ﷺ‬dengan kedua


tanganku, lalu beliau menuntunnya langsung
sendiri kemudian mengirimkannya bersama
ayahku (ke tanah haram). Dan sesudah itu, tidak
ada sesuatu yang haram atas Rasulullah ‫ ﷺ‬dari
perkara-perkara yang Allah halalkan hingga
hewan tersebut disembelih."

Dalam hadits ini bahkan Rasulullah ‫ ﷺ‬tidak


hanya ingin, namun sudah mengantar hewannya
ke tanah haram; bersamaan dengan itu -kata
Ummul Mu'minin Aisyah- tidak ada sesuatu
pun yang haram atas Rasulullah ‫ﷺ‬. Yang itu
bermakna; bahwa larangan yang terdapat dalam
hadits Ummu Salamah sebatas makruh, tidak
sampai pada tingkatan haram.10

ƒ Sedangkan dalam madzhab Hanbali, juga


merupakan pendapat pilihan Ishaq dan Dawud
serta selain mereka, melakukan hal-hal yang
tersebut dalam hadits Ummu Salamah di atas
hukumnya haram.

10 Baca argumentasi ini dalam: Al-Hawi XV/73, al-Majmu'


VIII/362, al-Mu'tamad II/487.

50 Pembahasan Terkait
Berpegang pada lahiriah hadits tersebut yang

Catatan Fikih Ibadah Kurban


konteksnya larangan. Imam Ibnul Qayyim
memiliki sanggahan terhadap pendalilan yang
digunakan oleh madzhab Syafi'iyyah di atas,
beliau mengatakan,

"Hadits Aisyah hanyalah menunjukkan bahwa


orang yang telah mengantar hadyu-nya dalam
keadaan ia masih tinggal bersama keluarganya;
statusnya tetap halal. Tidak berubah menjadi
muhrim (orang yang ihram) sebatas karena sudah
mengantar hadyu saja.

Hal ini merupakan sanggahan terhadap sebagian


salaf yang mengatakan bahwa orang yang sudah
mengantar hadyu statusnya menjadi seperti
orang yang berihram11. Oleh karenanya, Aisyah
membawakan riwayat ini saat sampai kepada
beliau pendapat tersebut.

Sedangkan hadits Ummu Salamah; berisikan


penjelasan bahwa orang yang ingin berkurban
jangan dia memotong rambut dan kukunya saat
telah masuk 10 hari pertama Dzulhijjah.

11 Lihat: Shahih Muslim (1321).

51
Pembahasan Terkait
Maka di mana letak pertentangan antara hadits
Catatan Fikih Ibadah Kurban

Ummu Salamah dan Aisyah di sini?! [Artinya,


konteks hadits Ummu Salamah dan Aisyah
c ini berbeda, sehingga tidak tepat jika
dipertentangkan].

Oleh karenanya, Imam Ahmad dan selain beliau


hakikatnya mengamalkan kedua riwayat ini
sekaligus. Namun hadits Aisyah diamalkan
sesuai konteksnya dan hadits Ummu Salamah
juga diamalkan sesuai konteksnya. (Jami' al-
Fiqh, III/547)

Sehingga nampaknya -wallahu a'lam- pendapat


kedua yang mengatakan haram untuk melakukan
hal-hal yang tersebut dalam hadits Ummu Salamah
di atas lebih kuat.

52
Pembahasan Terkait
CATATAN PELENGKAP

Catatan Fikih Ibadah Kurban


Sebagai tambahan, ada tiga hal penting pula yang
mesti kita ketahui dalam pembahasan hadits Ummu
Salamah ini:

 Larangan yang ada tidak berkaitan sedikitpun


dengan keabsahan kurban seseorang. Sehingga
kalaupun dia melanggarnya; kurbannya tetap sah.
Namun dia harus beristighfar kepada Allah12 atas
perbuatan tersebut karena telah melakukan sesuatu
yang diharamkan.

 Larangan dalam hadits Ummu Salamah x tertuju


khusus pada orang yang berkurban, berdasarkan
pada tekstual hadits. Adapun istri dan anak-anak;
maka tidak termasuk. Sebab Rasulullah ‫ ﷺ‬sendiri
tatkala berkurban dan mengikutsertakan keluarga
beliau dalam hal pahala; tidak dinukilkan bahwa
beliau memerintahkan keluarganya agar jangan
melakukan hal-hal yang tersebut di atas.13

12 Baca: al-Mughni, XIII/363


13 Baca: Ahkam Al-Udh-hiyyah hlm. 54 - 55 oleh Asy-Syaikh
al-Utsaimin

53
Pembahasan Terkait
 Adapun jika kondisinya memang mengharuskan
Catatan Fikih Ibadah Kurban

untuk memotong rambut, kulit, atau kukunya


(kondisi darurat); maka tidak masalah dia
melakukannya. Satu hal yang menjadi kaidah
Islam yang sangat mendasar, bahwa sesuatu yang
darurat menjadikan hal yang terlarang jadi boleh
hingga kondisi daruratnya hilang.

54
Pembahasan Terkait
Catatan Fikih Ibadah Kurban
WAKTU PENYEMBELIHAN HEWAN
KURBAN

ْ َْ ُ ْ َ َ َ َ ْ ُُْ ْ َ َ
‫ت الض َح َم َع‬ ‫ ش َ ِهد‬:‫ قال‬- ‫ ريض اهلل عنه‬- ‫ب ب ْ ِن ُسف َيان‬
ِ ‫وعن جن َّد‬
َ‫ َن َظر‬،‫اس‬ ُ َ َ َ َ َّ َ َ
ِ ‫ فلما قض صلته بانل‬- ‫ صىل اهلل عليه وسلم‬- ِ‫َر ُسو ِل الل‬
َّ
َ َ َ َ ً َ ِ ْ َ ْ َ ْ َ َ َّ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ َ َ َ
،‫ «م َن ذبح قبل الصلة ِ فليذبح شاة مكنها‬:‫ ف ْقال‬،‫إِل غ َن ٍم قد ذ ِبت‬
ََ َ َّ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ُ َ ْ ْ َ َ
ِ‫اس ِم اللِ» ُم َّتف ٌق عليْه‬ ‫ومن لم يكن ذبح فليذبح ع‬

Dari Jundub bin Sufyan z, beliau berkata,

“Saya pernah berhari raya idul adha bersama


Rasulullah ‫ﷺ‬. Setelah beliau selesai shalat
bersama para jamaah, beliau melihat seekor
kambing yang telah disembelih. Beliau
bersabda, 'Barang siapa menyembelih sebelum shalat
(idul adha), hendaknya ia menyembelih seekor kambing
lagi sebagai gantinya. Dan barang siapa belum
menyembelih, hendaknya ia menyembelih dengan
nama Allah." Muttafaqun 'alaihi

Terlihat dalam hadits ini, bahwa menyembelih


hewan kurban bermula dari selesainya pelaksanaan
shalat idul adha. Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬bersabda,
َ َ َ ُ َ َ
‫ح َر َم ْن ف َعل ُه‬ َ ِ َ ِّ ‫َ إ ِ َّن أ َ َّول َما َنبْ َدأ بِهِ ِف يَ ْوم َِنا َه َذا أ ْن نُ َص‬
َ ْ‫ل ُث َّم نَ ْرج َع َف َنن‬
َ ْ َ َ ُ َّ َ ُ َ َ َّ َ َ ْ َ َ
‫اب ُسن َت َنا َو َم ْن ذبَ َح قبْل فإِن َما ه َو لْ ٌم ق َّد َم ُه ِلهلِهِ ليْ َس م ِْن‬ ‫فقد أص‬
‫ش ٍء‬ ْ َ ‫ك ِف‬ِ ‫الن ُس‬
ُّ

55
Hadits Keempat
"Sesungguhnya yang pertama kali kita lakukan pada
Catatan Fikih Ibadah Kurban

hari ini (idul adha) adalah mengerjakan shalat


kemudian pulang dan menyembelih binatang kurban,
barang siapa melakukan hal itu, maka dia telah
bertindak sesuai dengan sunnah kita, dan barang
siapa menyembelih binatang kurban sebelum (shalat
id), maka sembelihannya itu hanyalah daging yang ia
berikan untuk keluarganya, tidak ada hubungannya
dengan ibadah kurban sedikitpun." HR. Al-Bukhari
(5545) dan Muslim (1961)

Dan berakhir pada hari tanggal 13 Dzulhijjah. Dari


Jubair bin Muth'im dan Abu Sa'id al-Khudri c,
Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
ٌ ‫أيام الترشيق َذ‬ ُّ
‫بح‬ ِ ِ ‫لك‬

"Semua hari tasyriq ialah waktu menyembelih."


-HASAN LI GHAIRIH- (Ash-Shahihah, 2476)
HR. Ahmad (16752)

Yang dimaksud hari-hari tasyriq ialah tanggal 11,


12, dan 13 Dzulhijjah.

56
Hadits Keempat
Imam Nawawi menyatakan,

Catatan Fikih Ibadah Kurban


"Adapun akhir waktu pelaksanaan kurban, terdapat
kesepakatan dalam beberapa pernyataan tegas
Imam Syafi'i dan pengikutnya bahwa akhir
waktu penyembelihan hewan kurban ialah saat
tenggelamnya matahari di hari ketiga hari tasyriq."
(Al-Majmu', VIII/358)

K e n d a t i d e m i k i a n , t e n t u m e nye ge r a k a n
penyembelihan hewan kurban pada tanggal 10
Dzulhijjah lebih utama daripada mengakhirkannya.
Sebagaimana tersebut dalam riwayat muttafaqun
'alaihi di atas yang menerangkan tentang waktu
berkurbannya Rasulullah ‫ﷺ‬,
َ ُ َ َ
‫ح َر‬ ِ َ ِّ ‫إ ِ َّن أ َّول َما َنبْ َدأ بِهِ ِف يَ ْوم َِنا َه َذا أ ْن نُ َص‬
َ ْ‫ل ُث َّم نَ ْرج َع َف َنن‬

"Sesungguhnya yang pertama kali kita lakukan pada hari


ini (idul adha) adalah mengerjakan shalat kemudian
pulang dan menyembelih binatang kurban."

Jika lewat dari tanggal 13 Dzulhijjah dikarenakan ada


udzur seperti lupa atau hewannya kabur, misalnya,
maka tetap disembelih meski waktunya sudah
lewat, dan statusnya sah sebagai hewan kurban.
Al-Allamah Muhammad al-Utsaimin t berkata,

57
Hadits Keempat
‫فال بأس أن تذبح بعد خروج الوقت للعذر‬
Catatan Fikih Ibadah Kurban

 
"Tidak masalah menyembelih hewan kurban ketika
waktunya sudah lewat jika ada udzur." (Talkhish
Ahkam al-Udh-hiyyah, hlm. 18)

58
Hadits Keempat
Catatan Fikih Ibadah Kurban
ANJURAN MEMOTONG RAMBU T
S E T E L A H H EWA N K U R B A N N YA
DISEMBELIH

Dianjurkan bagi orang yang berkurban untuk


memotong rambutnya ketika binatang kurbannya
telah disembelih. Dari Nafi', dari Ibnu Umar,
ْ َ َ ‫َأنَّ ُه َض َّح بال ْ َمد‬
‫ َو َحل َق َرأ َس ُه‬،ِ‫ِينة‬ ِ

"Bahwasanya beliau (Ibnu Umar) berkurban


di Madinah dan menggundul kepalanya."
-SANADNYA SHAHIH- Diriwayatkan Ibnu
Abi Syaibah (Al-Mushannaf, 13890)

Sebagian ulama mengatakan bahwa tidak diketahui


ada sahabat Nabi yang menyelisihi Ibnu Umar
dalam masalah ini.14

Imam Ibnul Mulaqqin t mengatakan,

‫ وقال ابن عون قلت‬.‫واكن احلسن حيلق رأسه يوم انلحر بابلرصة‬
.‫ نعم‬:‫ قال‬.‫ اكنوا يستحبون أن يأخذ الرجل من شعره يوم انلحر‬:‫لمحمد‬

14 Baca: Ifadah al-Harishin, hlm. 219

59
Pembahasan Terkait
"Al-Hasan menggundul kepalanya di Bashrah
Catatan Fikih Ibadah Kurban

pada hari penyembelihan. Ibnu 'Aun pernah


bertanya kepada Muhammad (bin Sirin, seorang
tabi'in terkenal), 'Apakah mereka dulu menyukai
agar seseorang memotong rambutnya pada hari
penyembelihan kurban?' Muhammad bin Sirin
menjawab, 'Iya.'." (At-Taudhih, XII/131)

Atsar Muhammad bin Sirin barusan diriwayatkan


oleh Ibnu Abi Syaibah (Al-Mushannaf, 13894)
dengan sanad shahih.

Al-Allamah Ibnu Muflih menyatakan,

"Disunnahkan untuk menggundul rambut sehabis


menyembelih (kurban). Ahmad berkata, 'Berdasarkan
pada perbuatan Ibnu Umar dan dalam rangka
mengagungkan hari tersebut.' Ada pula riwayat dari
pendapat Imam Ahmad bahwa tidak disunnahkan,
ini dipilih oleh guru kami (Ibnu Taimiyyah)." (Al-
Furu', III/406)

Dan hukum amalan ini ialah sunnah, bukan wajib.

60
Pembahasan Terkait
Catatan Fikih Ibadah Kurban
JENIS HEWAN CACAT YANG TIDAK
SAH UNTUK DIKURBANKAN

َّ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ ُ ْ َ ُ َّ َ ِ َ َ َ َْ َ َ
‫ ْصىل‬- ِ‫ول الل‬
ُ‫ال ّي‬ َ ْ َ ْ ‫ قام فِينا رس‬:‫الل عن َهما َ قال‬
َ َ َّ ُ ُ ٌ َ ْ َ ‫بن عزِ ٍبَ َر َض‬ ِ ِ‫وع ِن الباء‬
َ ُ
ِ َّ ‫ ال ْعوَراء‬:‫الض ْحايا‬ ‫ «أربع ْل توز ِ ْف‬:‫ ْفقال‬- ‫اهلل عليه ْوسلم‬
ُ ‫ َوالكس‬،‫ي َظل ُع َها‬
‫ِري ال ِت‬ ُ ّ ‫ال‬
َ ‫اء‬ ُ ‫ َوال َع ْر َج‬،‫ي َم َر ُض َها‬ َ ‫يض ُة‬
ُ ّ ‫ال‬ َ َ َ َََُ
‫ والمر‬،‫َعورها‬
َ َّ ُ ْ ِ َ ُّ ْ ّ ُ َ َّ َ َ ُ ِ َ ْ َ ْ ُ ِ َ َ ُْ
‫الت ِمذِي وابن حِبان‬ ِ ‫ه‬ ‫ح‬ ‫ح‬ ‫ص‬ ‫و‬ ، ‫ة‬ ‫س‬ ‫م‬ ‫ال‬ ‫اه‬‫ل تن ِق» رو‬

Dari al-Bara' bin Azib z, ia berkata,'Rasulullah


‫ ﷺ‬berdiri di tengah-tengah kami seraya bersabda,

"Empat macam hewan yang tidak boleh dijadikan


kurban, yaitu: hewan yang tampak jelas butanya,
tampak jelas sakitnya, tampak jelas pincangnya, dan
hewan kurus yang tidak bersumsum." HR. Ahmad
dan empat orang Imam. Hadits ini dinilai shahih
oleh at-Tirmidzi dan Ibnu Hibban.

Empat hal ini dijadikan oleh para ulama sebagai


tolak ukur kecacatan yang membuat hewan tidak
sah jika dikurbankan. Sehingga yang lebih parah
dari empat cacat di atas otomatis juga tidak sah
dijadikan hewan kurban; seperti misal, yang kedua
matanya buta (bukan hanya satu) atau kakinya patah
(yang tentu lebih parah dari sekedar pincang).15

15 Baca: Syarah Shahih Muslim, XIII/120

61
Hadits Kelima
Apabila kecacatan-kecacatan ini sifatnya sedikit
Catatan Fikih Ibadah Kurban

hingga tidak memberikan dampak pada daging


hewannya; maka tetap sah digunakan untuk
berkurban.16

EMPAT PEMBAHASAN TERKAIT

 JIKA HEWAN KURBAN MENJADI CACAT


PADAHAL DIBELI DALAM KONDISI
BAIK

Seumpama, seseorang sudah menegaskan bahwa


hewan yang dia beli adalah hewan untuk kurban.
Lalu setelahnya hewan kurban itu jadi patah kakinya,
atau jadi sakit parah, dalam keadaan ini maka harus
dilihat latar belakang terjadinya kecacatan itu. Jika:

- Disebabkan keteledorannya dalam menjaga maka


dia harus mengganti hewan kurbannya dengan
hewan yang lain, dengan kualitas yang sama atau
lebih baik. Jika dia tetap sembelih maka tidak sah
sebagai hewan kurban.

16 Baca: Al-Majmu', VIII/373 dan Al-Mu'tamad fii Fiqh asy-


Syafi'i, II/482

62
Pembahasan Terkait
- Sedangkan bila dia sudah menjaga hewan

Catatan Fikih Ibadah Kurban


kurbannya dengan baik namun pada akhirnya
terjadi kecacatan tersebut maka hewan itu tetap
disembelih dan itu sah sebagai kurbannya. Hukum
sah ini merupakan pendapat mayoritas ulama
sebagaimana dinukilkan oleh Ibnu Qudamah.17

 HUKUM BERKURBAN DENGAN HEWAN


YANG BUNTING

Kebanyakan ulama tidak memasukkan buntingnya


hewan kurban sebagai bentuk kecacatan. Yang itu
berarti tidak masalah jika disembelih untuk kurban.
Al-Allamah Muhammad bin Ibrahim t berkata,

‫يصح اتلضحية بالشاة احلامل‬

"Sah hukumnya berkurban dengan kambing yang


bunting." (Fatawa wa Rasa'il, VI/146)

Hanya saja, dalam madzhab Syafi'i hamilnya


hewan digolongkan sebagai bentuk kecacatan yang
menyebabkan hewan tidak sah untuk dikurbankan,

17 Baca kesimpulan ini dalam: Al-Mughni, XIII/373 dan Ahkam


al-Udh-hiyyah, hlm. 43-44

63
Pembahasan Terkait
dengan alasan keberadaan janin tentu merusak
Catatan Fikih Ibadah Kurban

bentuk normal perut hewan dan kemudian jadi


berdampak pada menurunnya kualitas daging.18

Maka memilih hewan yang tidak hamil tentu


jalan yang paling selamat sehingga keluar dari
perselisihan ulama. Asy-Syaikh Abdul Muhsin
al-Abbad menyatakan,

.‫ ولكن األوىل أن جتتنب‬،‫جتزئ احلامل‬

"Sah berkurban dengan hewan yang bunting. Tapi


sebaiknya dihindari." (Transkrip fatwa beliau di:
http://iswy.co/e42h3)

Namun jika seandainya sudah terbeli baru diketahui


bahwa hewannya sedang bunting maka tetap sah
untuk dikurbankan sebagaimana yang jadi pendapat
mayoritas ulama.

18 Baca: Al-Mausu'ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, XVI/281

64
Pembahasan Terkait
 STATUS ANAK HEWAN KURBAN SAAT

Catatan Fikih Ibadah Kurban


SUDAH TERLAHIR

Jika ternyata hewan yang sudah dipersiapkan untuk


kurban melahirkan sebelum hari penyembelihan,
maka anak hewan tersebut statusnya juga hewan
kurban, demikian yang diterangkan oleh Imam
Ibnu Qudamah dalam al-Mughni (XIII/375).
Jadi pada hari penyembelihan dia juga disembelih.

 FAEDAH:

Imam Ibnul Qayyim mengatakan,

‫ وليست حبرام‬، ‫ج َّنة غري حممودة الحتقان ادلم فيها‬


ِ ‫حلوم األ‬

"Daging janin hewan tidak bagus dikarenakan


tertahannya darah dalam tubuhnya. Meski statusnya
tidak haram." (Zadul Ma'ad, IV/378)

Oleh sebab itu, jauh sebelum masa beliau, para ulama


telah menganjurkan untuk tetap menyembelih janin
hewan yang didapati dalam keadaan sudah mati.
Abdullah bin Umar c mengatakan,
ُْ َ َ َ َ َ َ ََ َ ََ َُ ْ ُ َ
‫إِذا ن َِرت انلَّاقة فذكةُ َما ِف َب ْطن َ ُِها ِف ذكت َِها إِذا كن ق ْد ت َّم خلق ُه‬
َّ ‫ فَإ َذا َخ َر َج م ِْن َب ْطن أ ّ ِمهِ ُذب َح َح َّت َيْ ُر َج‬، ُ‫ت َش َع ُره‬
ِ‫ادل ُم م ِْن َج ْوفِه‬ َ ‫َو َن َب‬
ِ ِ ِ

65
Pembahasan Terkait
"Jika unta telah disembelih maka penyembelihan
Catatan Fikih Ibadah Kurban

janin yang ada di perutnya sudah diwakili dengan


penyembelihan terhadap induknya, yaitu bila telah
sempurna wujudnya dan tumbuh bulu-bulunya.
Apabila janin tersebut sudah keluar dari perut
induknya maka disembelih agar darah keluar dari
tubuhnya." (Al-Muwattha', 1061)

66
Pembahasan Terkait
MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH

Catatan Fikih Ibadah Kurban


DENGAN HARTA TERBAIK

Saat menyebutkan pelajaran dari hadits ini,19 Al-


Allamah Muhammad al-Utsaimin menjelaskan,

"Tidak sepantasnya seseorang mendekatkan diri


kepada Allah menggunakan sesuatu yang padanya
terdapat kecacatan, hal ini ditunjukkan pula oleh
firman Allah l,
ُ ْ ُ َ َّ ْ َ َ ُ ُ ْ َ َْ َ َ
ِ ‫َول ت َي َّم ُموا البِيث مِن ُه تنفِقون َولس ُتم بِآ‬
ۚ ِ‫خذِيهِ إِل أن تغ ِمضوا فِيه‬

"Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk


lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu
sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata [tidak suka] terhadapnya." QS.
Al-Baqarah: 267

Dan juga firman-Nya,


َ ُ ُ ُ ٰ َّ َ َّ ْ ُ َ َ َ
ۚ ‫ت تنفِقوا م َِّما ت ُِّبون‬ ‫لن تنالوا ال ِب ح‬

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang


sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian
harta yang kamu cintai." QS. Ali Imran: 92
19 Hlm. 61

67
Pembahasan Terkait
Kebiasaan Abdullah bin Umar, jika ada salah satu
Catatan Fikih Ibadah Kurban

harta beliau yang membuatnya kagum maka beliau


menyedekahkannya, agar bisa mendapatkan derajat
kebaikan yang disebutkan di dalam ayat ini,
َ ُ ُ ُ ٰ َّ َ َّ ْ ُ َ َ َ
ۚ ‫ت تنفِقوا م َِّما ت ُِّبون‬ ‫لن تنالوا ال ِب ح‬

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang


sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian
harta yang kamu cintai." QS. Ali Imran: 92

Abu Thalhah z memiliki sebuah kebun, dan


kebun itu tepat berada di depan Masjid Nabawi,
di dalamnya terdapat sumber air yang segar20 dan
Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬biasa datang menuju sumber
air itu dan minum darinya.

Tidak diragukan, bahwa dengan minumnya


Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dari sumber air itu semakin
menjadikannya lebih bernilai di hati Abu Thalhah,
ketika turun ayat ini, beliau mendatangi Nabi ‫ ﷺ‬lalu
menyampaikan, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya
Allah telah menurunkan ayat,

20 Di Madinah, pada umumnya rasa air cenderung asin (As-Sirah


al-Utsmaniyyah, hlm. 47)

68
Pembahasan Terkait
َ ُ ُ ُ ٰ َّ َ َّ ْ ُ َ َ َ
ۚ ‫ت تنفِقوا م َِّما ت ُِّبون‬

Catatan Fikih Ibadah Kurban


‫لن تنالوا ال ِب ح‬

"Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang


sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian
harta yang kamu cintai." QS. Ali Imran: 92

Sesungguhnya harta yang paling saya cintai ialah


Bairuha [nama kebun beliau], saya letakkan kebun
tersebut di hadapan Anda sebagai bentuk sedekah
kepada Allah dan Rasul-Nya.'

Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬lalu bersabda,


ٌ َ ٌ َ
‫ ذ َك َمال َراب ِ ٌح ذ َك َمال َراب ِ ٌح‬،‫بَ ٍخ بَ ٍخ‬

"Luar biasa! Sungguh luar biasa! Inilah harta yang


menguntungkan, inilah harta yang menguntungkan."

Sungguh benar beliau, inilah hakikat harta


yang menguntungkan. Sebab hartamu, sebagus
apapun dalam pandanganmu maka kamu
akan meninggalkannya atau harta itu yang
meninggalkanmu. Sedangkan harta yang kamu
keluarkan karena Allah, maka itulah hakikat
harta yang menguntungkan. Sebab kamu akan
mendapati harta itu di suatu hari yang kamu amat
memerlukannya, suatu hari yang tidak ada lagi

69
Pembahasan Terkait
dirham, harta benda, keluarga, maupun anak yang
Catatan Fikih Ibadah Kurban

dapat membelamu.

Harta yang disedekahkan karena Allah ialah yang


bermanfaat. Kemudian Nabi ‫ ﷺ‬bersabda kepadanya,
َ ‫أَ َرى أَ ْن َتْ َعلَ َها ف ْالَقْ َرب‬
‫ني‬ِ ِ

"Saya berpendapat, kamu berikan kebun itu untuk


kerabat dekatmu." 21

Kemudian Abu Thalhah pun memperuntukan


kebun itu untuk anak-anak paman beliau dan
kerabat-kerabat beliau." (Fath Dzil Jalali wal Ikram,
XIV/359-360)

21 Diriwayatkan Al-Bukhari (1461) dan Muslim (998)

70
Pembahasan Terkait
Catatan Fikih Ibadah Kurban
USIA HEWAN YANG BOLEH
DIKURBANKAN

َّ ُ َ َ َ َ َ
‫ صىل اهلل عليه‬- ِ‫ قال َر ُسول الل‬:َ ‫ ق َّال‬- ‫اهلل عنه‬ ‫ ريض‬- ‫َوع ْن َجابر‬
ًَ َ َ َُ ْ ََ ْ ُ َْ َ َ ُ ْ َ ْ ً َّ ُ َّ ُ َ ْ َ َ ٍ ِ
‫ إِل أن يعس عليكم فتذبوا جذعة‬،‫ ْ «ل تذبوا إِل مسِنة‬:- ‫وسلم‬
َّ
‫م َِن الضأ ِن» َر َواهُ ُم ْسل ٌِم‬

Dari Jabir z, beliau berkata, "Rasulullah ‫ﷺ‬


bersabda, 'Janganlah kalian menyembelih hewan
kurban kecuali yang musinnah. Apabila kamu sulit
mendapatkannya, maka sembelihlah kambing yang
jadza'ah (sempurna berumur enam bulan)." HR.
Muslim

Telah lewat keterangan tentang hewan yang sampai


pada masa musinnah, yaitu berbeda-beda tergantung
dari jenisnya. Hewan yang musinnah artinya ialah
hewan yang gigi depannya telah tumbuh permanen.22

Berikut ini keterangan usia minimal hewan kurban


berdasarkan hadits di atas:

- Unta : Lima tahun

- Sapi : Dua tahun


22 Baca: Tashil al-Ilmam, VI/45

Hadits Keenam
71
- Kambing dan domba : Satu tahun
Catatan Fikih Ibadah Kurban

Maka tidak sah berkurban dengan hewan yang belum


mencapai umur minimal di atas. Tapi diizinkan
oleh Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬untuk berkurban dengan
domba yang sudah sempurna 6 bulan usianya.23

DI ANTARA HIKMAH MENYEMBELIH


KURBAN SAAT MENCAPAI UMUR DI
ATAS

Asy-Syaikh Abdullah al-Bassam t berkata,

‫ ولم‬،‫اثلين من بهيمة األنعام ما جتاوز حلمه طور الرخاوة والميوعة‬


َّ
‫ فهو أحسن وأذل؛ ألن هذا دور‬،‫يصل إىل درجة العرس والعضالة‬
.-‫صىل اهلل عليه وسلم‬- ‫طعمه وذلته ونفعه؛ ولهذا نصح بِهِ انلَّيب‬

"Hewan yang telah tumbuh gigi depannya ialah


hewan yang dagingnya telah melewati keadaan
lunak namun belum sampai keras dan alot, keadaan
dagingnya berada dalam kondisi paling bagus dan
lezat. Sebab inilah masa untuk hewan tersebut
dikonsumsi, masa lezat, dan manfaatnya yang baik.
Karena hal ini, Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬memerintahkan
berkurban dengan musinnah 24." (Taudhih al-
Ahkam, VII/88)

23 Baca: Al-Majmu', VIII/365 menyangkut keterangan usia


minimal hewan kurban di atas.
24 Telah lalu pengertian musinnah di hlm. 71
72 Hadits Keenam
J E N I S C A C AT PA D A H E WA N

Catatan Fikih Ibadah Kurban


KURBAN YANG MASIH SAH UNTUK
DIKURBANKAN

َّ ُ َ َ َ َ ّ َ ‫َو َع ْن‬
‫ صىل َ اهلل عليه‬- ِ‫ أ َم َرن َا َر ُسول الل‬:‫ال‬ ‫ ق‬- ‫ ريض اهلل عنه‬- ‫ع‬
َ َ َ ُ َ َ َ ْ َ َ ّ َ ُ َ َ ُ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ٍَ ِ
،‫ ول مقابل ٍة‬،‫ َ ول نضَ ِح بِعوْ َراء‬،‫ي والذن‬ ‫ أن نستشف الع‬- ‫وسلم‬
َ ‫ َو َص َّح‬،‫ح ُد َوال ْر َب َع ُة‬
َ ْ ‫خ َر َج ُه أ‬ْ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َِ َ َ َ َ َ ُ َ َ
‫ح ُه‬ ‫ أ‬.‫ ْول ثرماء‬،‫ ول خرماء‬،‫ول مدابر ٍة‬
َ َّ ُ ْ َ ُّ ْ ّ
َ ‫ان َو‬
‫الاك ُِم‬ ‫الت ِمذِي وابن حِب‬ِ

Dari Ali z, beliau berkata,

"Rasulullah ‫ ﷺ‬memerintahkan kami agar


memeriksa mata dan telinga hewan dan agar
kami tidak mengurbankan hewan yang buta,
terpotong telinganya entah bagian depan maupun
belakangnya, atau yang robek telinganya dan tidak
pula mengurbankan hewan yang ompong gigi
depannya." HR. Ahmad dan empat orang Imam.
Hadits ini dishahihkan oleh at-Tirmidzi, Ibnu
Hibban, serta al-Hakim

Tentang riwayat ini, Asy-Syaikh Muhammad Ali


Adam al-Ityubi y berkata,
َ َ ّ ‫حديث‬
‫ لعنعنة أيب إسحاق‬،‫يلع ريض ّ اهلل تعاىل عنه هذا ضعيف‬
ّ
.‫ فإنه مدلس‬،‫السبييع‬

Hadits Ketujuh
73
"Hadits Ali ini 'dha'if' (lemah), dikarenakan 'an'anah-
Catatan Fikih Ibadah Kurban

nya Abu Ishaq as-Sabi'i, dan ia seorang mudallis."


(Ghayah al-Muna, XXXIII/298)

Hanya saja, bagian pertamanya, yaitu,


ُُْ ََْْ َ ْ َ َْ َْ َّ ُ ُ َ َ َ َ َ
‫ي َوالذن‬ ‫شف الع‬
ِ ‫ أن نست‬- ‫ صىل اهلل عليه وسلم‬- ِ‫أمرنا رسول الل‬

"Rasulullah ‫ ﷺ‬memerintahkan kami agar


memperhatikan mata dan telinga hewan.."
-SHAHIH- (Al-Irwa', IV/362)

Dari riwayat shahih ini, maknanya,

‫ نطلب رشفهما وحسنهما‬:‫أي‬

"Artinya: Hendaklah kita mencari hewan yang mata


dan telinganya bagus (tidak cacat)." (Asy-Syaikh
Muhammad al-Utsaimin, Fath Dzil Jalali wal
Ikram, XIV/363)

74
Hadits Ketujuh
PERUNTUKAN DAGING HEWAN

Catatan Fikih Ibadah Kurban


KURBAN

َ َ
‫ صىل‬- ‫ب‬ ُّ َّ‫ أ َم َر ِن انل‬:‫ قَ َال‬- ‫ ريض اهلل عنه‬- ‫ع بْن أ ِب َطال ِب‬ ّ َ ْ َ َ
ِ
َ َ ُ ُ َ َ َ ُُ َ ّ َ ْ َ ُ َ ْ ُ َ
َ َ َ َ ْ ٍَّ َ ِ ِ ِ ‫وعن‬
‫ وأن أقسِم لومها وجلودها‬،ِ‫ أن أق َوم ُع بدنِه‬- ‫وسلم‬ ْ َ َ ‫عليه‬ َ َ ‫َاهلل‬
ََ َ ً ْ َ ْ ْ َ
ِ‫ ُم َّتف ٌق عليْه‬.‫ج َز َارت َِها مِن َها شيئا‬ ‫ف‬
ِ ِ ِ‫ي‬ َ ‫ط‬ ‫ع‬ ‫أ‬ ‫ل‬ ‫و‬ ، ‫ِني‬
ِ ‫ك‬‫ا‬ َ
‫س‬ َ
‫م‬ ‫ال‬ ‫ع‬ ‫ا‬‫ه‬َ ‫جلل‬ ِ ‫و‬

Dari Ali bin Abi Thalib z, beliau berkata,

"Rasulullah ‫ ﷺ‬memerintahkan kepadaku untuk


mengurusi hewan kurban beliau, membagi-
bagikan dagingnya, juga kulit dan perlengkapan
hewan-hewan itu kepada orang-orang miskin. Dan
aku tidak diperbolehkan memberi sesuatu apapun
dari hewan kurban kepada orang yang ditugaskan
untuk menyembelih." Muttafaqun 'alaihi

Al-Allamah Shalih al-Fauzan y menjelaskan,

،‫ من حلوم األضحية‬،‫وفيه ديلل ىلع أنه ال يعطى اجلزار أجرته منها‬


‫ وإذا اكن اجلزار فقريا أو‬،‫ وإنما يعطى من غريها‬،‫أو من حلوم الهدي‬
.‫ أما األجرة فال‬،‫يريد اللحم يعطى من باب الهدية أو من باب الصدقة‬

"Di hadits ini terdapat dalil bahwa orang yang diberi


tugas untuk menyembelih tidak boleh diberikan
daging atau bagian dari hewan kurban atau hewan
hadyu tersebut sebagai bentuk upah. Untuk upahnya

75
Hadits Kedelapan
diambilkan dari selain hewan tersebut. Namun bila
Catatan Fikih Ibadah Kurban

orang yang menyembelihkan hewan itu statusnya


miskin atau dia menginginkan daging itu, maka
boleh diberi sebagai hadiah atau sedekah, bukan
sebagai upahnya." (Tashil al-Ilmam, VI/47)

PEMANFAATAN DAGING

Daging hewan kurban sebaiknya (1) sebagiannya


dimakan oleh pekurban, (2) disedekahkan kepada
orang-orang miskin sebagian, dan (3) dibagi-bagikan
kepada orang-orang yang ia inginkan. Tapi bukan
maknanya harus dibagi rata menjadi 3 bagian
dengan sama persis.

 Allah l berfirman,
َ ‫فَ ُكُوا مِنْ َها َوأَ ْطع ُِموا ْالَائ َس الْ َفق‬
‫ِري‬ ِ

"Maka makanlah sebahagian daripadanya (hewan


kurban) dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk
dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir." QS.
Al-Hajj: 28

Dalam ayat ini Allah lmengarahkan kaum


muslimin yang berkurban untuk memanfaatkan
daging hewan kurban agar;

76
Hadits Kedelapan
- dimakan sendiri,

Catatan Fikih Ibadah Kurban


- dan diberikan sebagiannya untuk orang lain
(meskipun dia non muslim), dalam bentuk sedekah
ataupun hadiah.

Pada riwayat Muslim (1218), disebutkan tentang


kisah Rasulullah ‫ ﷺ‬yang menyembelih seratus ekor
unta sebagai hewan hadyu; beliau ‫ ﷺ‬kemudian
memakan dagingnya.
َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ًّ َ ْ َ ُ َ ‫ح َر ثَ َلثًا َوس ِّت‬ َ ‫َف َن‬
‫شك ُه‬ ‫ وأ‬، ‫غب‬ ‫ ث َّم أع َطى عل ِيا فنحر ما‬،ِ ‫ِني ب ِ َي ِده‬
ْ َ َُ ْ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ َ َ ّ ُ ْ َ َ َ َّ ُ ْ َ
،‫ فطبِخت‬،‫ فجع َِلت ِف ق ِد ٍر‬،‫ك بدن ٍة بِبَضع َ ٍة‬ ِ ‫ ثم أمر مِن‬،ِ‫ِف هديِه‬
َ َ َ ْ ْ َ َ
‫م ِْن َم َرق َِها‬ ‫ش َبا‬
ِ ‫و‬ ،‫ا‬ ‫ه‬ ‫م‬
ِ ‫ل‬ ‫ِن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫أ‬ ‫ف‬

"Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬menyembelih sebanyak enam


puluh tiga ekor dengan tangannya sendiri. Lalu
menyerahkan pengurusan unta yang tersisa kepada
Ali bin Abi Thalib. Dan beliau mengikutsertakan
Ali dalam pahala. Setelah selesai beliau memerintah
untuk mengambil sebagian daging dari tiap unta
yang disembelih lalu dimasukkan ke dalam kuali
lantas dimasak. Maka Nabi ‫ ﷺ‬dan Ali bin Abi
Thalib pun memakan dagingnya serta menghirup
kuahnya."

Ini ialah dalil akan dianjurkannya pekurban


memakan dari daging hewan kurbannya.

77
Hadits Kedelapan
Tentang arah pemanfaatan daging kurban, Nabi
Catatan Fikih Ibadah Kurban

Muhammad ‫ ﷺ‬bersabda,
َّ َ
‫فلكوا وأطعِموا وادخِروا‬

"Makanlah oleh kalian, bagikan, dan simpanlah." HR.


Al-Bukhari (5569) dan an-Nasa'i (2033)

O R A N G YA N G B ER K U R B A N
DISUNNAHKAN UNTUK MEMAKAN
DARI DAGING HEWAN KURBANNYA

Hukumnya tidak makruh apalagi haram. Ayat di


surah al-Hajj: 28 dan dua hadits di atas merupakan
bukti jelas bahwa hukum memakan daging kurban
yang dimiliki ialah sunnah. Bahkan, ada ulama
yang berpendapat wajib bagi orang yang berkurban
untuk makan dari daging hewan kurbannya, ini
menggambarkan kepada kita sangat ditekankannya
sunnah ini.

Al-Allamah Badruddin al-'Aini mengatakan,

‫ وعند الظاهرية واجب‬،‫األلك من أضحيته مستحب عند أكرث العلماء‬

78
Hadits Kedelapan
"Makan dari daging hewan kurbannya hukumnya

Catatan Fikih Ibadah Kurban


adalah sunnah menurut mayoritas ulama. Sedang
menurut madzhab Zhahiri hukumnya wajib."
(Syarah al-Hidayah, XII/52)

Penjelasan ini terasa begitu penting mengingat


tersebarnya anggapan bahwa orang yang berkurban
tidak boleh makan dari hewan yang dikurbankannya.
Tentu ini anggapan yang keliru dan bahkan
bertentangan dengan apa yang telah diamalkan
oleh Rasulullah ‫ﷺ‬.

Inti dari ibadah kurban ialah mengalirkan darah


hewan lillaahi ta'ala, oleh karenanya ibadah tersebut
dinamakan dzabh 'menyembelih', baca: al-Mughni
XIII/366, Ahkam al-Udh-hiyyah hlm. 27. Baru
kemudian dagingnya dimanfaatkan di jalur kebaikan
lainnya; seperti sedekah dan hadiah. Bukan menjadi
maksud utama berkurban untuk semata-mata
daging. Karenanya, Al-Hafizh Ibnu Abdil Barr
t mengatakan,
َ ْ َ َّ ُ ْ ُ َ ُ َْ ْ َ ّ َ ُْ
‫كل أ ضح َِي َت ُه َ ك َها َو َجائ ِ ٌز أ ْن َي َت َص َّ َّد ق َ ب ِ َها‬ ‫فجائر ل ِلمضح أ ن يأ‬
َّ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ َ َّ َ ِ ْ َ ٌ َ َ َ َّ ُ
‫اعة ال ُعل َماءِ إِل أن ُه ْم‬ ‫كها وجائِز أ ْن يدخِر َ وأن ْ ل يدخِر وع هذا ج‬
َ َُ ْ ّ َ َ
‫ي َ ْس َتح ُِّبون ل ِل ُمض ِح أن يَأكل َو َي َت َص َّدق‬

79
Hadits Kedelapan
"Diperbolehkan bagi seorang yang berkurban
Catatan Fikih Ibadah Kurban

untuk memakan daging hewan kurbannya secara


keseluruhan. Dan boleh pula jika dia ingin untuk
disedekahkan seluruhnya. Boleh dia simpan dan
boleh tidak. Demikianlah yang jadi pendapat jama'ah
para ulama. Namun mereka berpandangan, yang
sunnah bagi pekurban ialah turut makan dan juga
menyedekahkan daging kurbannya." (At-Tamhid,
III/218)

Imam Nawawi t dalam Raudhah ath-Thalibin


(II/491) juga menyebutkan nama sejumlah ulama
madzhab Syafi'i yang membolehkan untuk memakan
daging hewan kurbannya secara keseluruhan.

Bukan maksud dari penjelasan ini untuk mendorong


agar seseorang makan dari daging kurbannya secara
menyeluruh tanpa membagikannya; namun lebih
kepada koreksi terhadap anggapan bahwa 'tidak
afdal' jika seseorang makan daging hewan kurbannya.
Hanya kepada Allah kita mohon petunjuk.

80
Hadits Kedelapan
Catatan Fikih Ibadah Kurban
DIBAGIKAN MENTAH ATAU DALAM
KONDISI MASAK?

Perkaranya luas. Disebutkan dalam fatwa al-Lajnah


ad-Da'imah (9563),

‫ وإنما المرشوع‬،‫واألمر يف توزيعها مطبوخة أو غري مطبوخة واسع‬


‫ ويتصدق‬،‫ ويهدي‬،‫فيها أن يألك منها‬

"Teknis pembagian daging kurban apakah dibagi


dalam keadaan sudah dimasak atau masih mentah;
terdapat keleluasaan padanya (terserah saja, pent).
Inti yang dibimbingkan syari'at kita ialah daging
tersebut dimakan sendiri, dihadiahkan, dan
disedekahkan." (Al-Majmu'ah al-Ula, XI/394)

Sedang Asy-Syaikh al-Utsaimin berpendapat bahwa


daging kurban dibagikan dalam kondisi belum
dimasak (Majmu' Fatawa wa Rasa'il, XXV/132).

81
Hadits Kedelapan
BOLEHKAH PEKURBAN
Catatan Fikih Ibadah Kurban

MENJUAL SALAH SATU BAGIAN


HEWAN KURBAN

Hewan kurban ialah hewan yang dipersembahkan


kepada Allah. Sehingga pekurban tidak boleh
mengambil keuntungan dengan menjual salah
satu bagian dari hewan yang telah dia kurbankan,
seperti kulit, misalnya.

Tapi jika ada seseorang yang diberi kulitnya -dan


ia bukan yang berkurban- lalu setelahnya ia jual,
maka ini tidak masalah. Dalam fatwa al-Lajnah
ad-Da'imah disebutkan,

‫ أو وكيله فال مانع من بيعه وانتفاع‬،‫إذا أعطي جدل األضحية للفقري‬


‫ وإنما اذلي يمنع من بيعه هو المضيح فقط‬،‫الفقري بثمنه‬

"Apabila kulit hewan kurban diberikan kepada orang


miskin atau wakilnya maka tidak masalah bila dia
menjualnya dan menggunakan hasil penjualan
kulit tersebut. Yang terlarang untuk menjual kulit
hewan kurban ialah pihak yang berkurban saja."
(Al-Majmu'ah ats-Tsaniyyah, X/445)

82
Hadits Kedelapan
B E R S E R I K AT DA L A M M E M B E LI

Catatan Fikih Ibadah Kurban


HEWAN KURBAN

‫ صىل‬- ‫ب‬ ّ َّ‫ َنَ ْرنَا َم َع انل‬:‫الل َعنْ ُه َما قَ َال‬ َّ ْ َ


ُ َّ َ ِ ‫اللِ َر‬ َ ْ َ َ
ِ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ‫ض‬
ْ‫ال ِ َق َرةَ َعن‬ ْ َ َ
‫بن عب ِد‬ ِ ‫وعن جاب ِ ِر‬
َ ‫ و‬،‫الدنة عن سبع ٍة‬ َ :ِ‫الديبية‬ ُ ‫ عم‬- ‫اهلل عليه وسلم‬
ِ
‫ َر َواهُ ُم ْسل ٌِم‬.‫َسبْ َع ٍة‬

Dari Jabir bin Abdillah z, beliau berkata,

"Kami pernah menyembelih bersama Rasulullah ‫ﷺ‬


pada tahun Hudaibiyah, seekor unta untuk tujuh
orang dan seekor sapi untuk tujuh orang." HR.
Muslim

PATUNGAN 'TUK BELI HEWAN KURBAN

Hadits ini ialah dalil yang menunjukkan bahwa


diperbolehkan untuk berserikat (patungan)
berkurban seekor sapi atau unta. Sedangkan kambing,
maka hanya boleh dari harta satu orang saja. Imam
Nawawi t berkata,

‫وأمجعوا ىلع أن الشاة ال جيوز االشرتاك فيها‬

83
Hadits Kesembilan
"Ulama sepakat bahwa tidak boleh berserikat dalam
Catatan Fikih Ibadah Kurban

berkurban seekor kambing." (Syarah Shahih Muslim,


IX/67)

BOLEHKAH PATUNGAN SAPI ATAU


UN TA JI KA ORANGNYA KURANG
DARI TUJUH?

Tentu saja. Jikalau tujuh orang boleh maka yang


lebih sedikit dari itu tentunya lebih boleh. Imam
Syafi'i t berkata (al-Umm, II/244),

‫ وهم متطوعون بالفضل‬، ‫وإذا اكنوا أقل من سبعة أجزأت عنهم‬

"Jika yang berserikat kurang dari tujuh orang maka


sah kurbannya. Dengan itu mereka teranggap
melakukan amalan sunnah atas kelebihan harta
yang mereka keluarkan."

Keterangan semisal namun dengan lebih gamblang


dikemukakan oleh Al-Faqih Abu Bakr al-Kasani
al-Hanafi,
َ ْ َ َ َ ْ ‫ بأَ ْن‬، ‫ك ف َج َواز بَ َدنَة أَ ْو َب َق َرة َع ْن أَقَ َّل م ِْن َسبْ َعة‬ َّ َ َ
‫ان‬
ِ ‫اشت َك اثن‬ َ ِ ٍ َ ٍ َ ٍَ َ ِ َ ِ َ ‫َ َول َش‬
َ ‫أ ْو ثَلثَ ٌة أ ْو أ ْر َب َع ٌة أ ْو خْ َس ٌة أ ْو س َِّت ٌة ف بَ َدنَة أ ْو َب َق َرة ؛ ِلنَّ ُه ل َّما َج‬
‫از‬ ٍ ٍ َ ِ
ََ ْ َ َْ ُ ‫ت ْالن ْ ِص َب‬
َ َ َ ّ َ ُ ْ ُّ
ٌ ‫ َو َس َو‬، ‫ادةُ أ ْو َل‬
ْ ‫اء َّات َف َق‬
‫اء ِف الق ْدرِ أ ْو اخ َتلفت‬ ‫السبع فالزي‬
ُّ ‫ َب ْع َد أَ ِ ْن َل َينْ ُق َص َع ْن‬...
ِ‫السبْع‬

84
Hadits Kesembilan
"Tidak diragukan bahwa berkurban dengan unta atau

Catatan Fikih Ibadah Kurban


sapi sah meski dilakukan kurang dari tujuh orang.
Semisal dua, tiga, empat, lima, atau enam orang
berkurban seekor unta atau sapi. Sebab manakala
boleh sepertujuh bagian; tentu lebih dari itu pun
boleh. Dan tidak masalah apakah pembayarannya
dibagi rata atau berbeda... Selama tidak kurang dari
sepertujuh." (Bada'i ash-Shana'i', V/71)

Berikut ini penggambaran dari penjelasan al-Faqih


al-Kasani t di atas:

 Gambaran I

• 2 orang ingin berkurban


• Sapi harga : Rp. 17.500.000,-
• Sepertujuh dari harga di atas berarti : Rp. 2.500.000,-
• Maka tidak masalah jika:
- orang pertama mengeluarkan Rp. 10.000.000,-
sedang orang kedua Rp. 7.500.000,-
- atau nominal berapa pun yang mereka berdua
sepakati maka juga tidak masalah.
• Tapi salah satunya tidak boleh menyetor kurang
dari Rp. 2.500.000,- (harga sepertujuh sapi di atas)

85
Hadits Kesembilan
 Gambaran II
Catatan Fikih Ibadah Kurban

• 3 orang ingin berkurban


• Sapi harga : Rp. 17.500.000,-
• Sepertujuh dari harga di atas adalah berarti juga
: Rp. 2.500.000,-
• Maka tidak masalah bila:
- orang pertama mengeluarkan Rp. 10.000.000,-
orang kedua Rp. 5.000.000,- orang ketiga Rp.
2.500.000,-
- atau nominal berapa pun yang mereka bertiga
sepakati maka boleh.
• Namun tetap, salah satunya tidak boleh menyetor
kurang dari Rp. 2.500.000,- (harga sepertujuh
sapi di atas)

Dan demikian seterusnya.

86
Hadits Kesembilan
Catatan Fikih Ibadah Kurban
BERSERIKAT DALAM HAL PAHALA
BERKURBAN

Pada penjelasan sebelumnya kita telah memahami


tentang masalah patungan untuk membeli hewan
kurban. Satu hal lain yang mesti kita cermati, bahwa
berbeda antara:
- berserikat dalam membeli hewan kurban
dengan
- berserikat dalam hal pahala.

Pada permasalahan berserikat dalam hal pahala


kurban; maka tidak ada batasannya. Seekor kambing
yang dia kurbankan; pahalanya bisa sampai pada
orang-orang yang dia niatkan untuk juga dapat
pahala kurbannya. Imam Abdul Aziz bin Baaz
t mengatakan,

.‫من األحياء واألموات‬ ‫هل أن يرشك يف ثوابها من شاء‬


 
"Seseorang boleh mengikutkan siapa pun yang dia
inginkan baik orang yang masih hidup atau telah
meninggal agar juga mendapat pahala kurbannya."
(Majmu' Fatawa wa Maqalat, XVIII/37)

87
Pembahasan Terkait
J I KA S ES E O RA N G B ERKU RB A N
Catatan Fikih Ibadah Kurban

M A K A I T U T E L A H M E WA K I L I
ORANG-ORANG DI RUMAHNYA

Sehingga yang lain tidak perlu berkurban lagi


saat ada orang rumah yang telah berkurban, sebab
ibadah kurban ialah sunnah kifayah.25 Al-Qadhi
'Iyadh t berkata,

ّ ‫واكفة علماء األمصار يف جتويز ذبح‬


‫ وعن أهل بيته‬،‫الرجل عنه‬
‫ وإرشاكهم فيها معه‬،‫الضحية‬

"Seluruh ulama di berbagai negeri berpendapat


sahnya kurban seseorang untuk dirinya dan orang di
rumahnya, dan juga sah mengikutsertakan mereka
dalam kurban tersebut." (Ikmal al-Mu'lim, VI/413)

Namun hal ini dengan ketentuan orang yang


diikutkan tersebut;
- tinggal bersama di satu rumah bersamanya,
- makan mereka sama (bukan dapur sendiri sendiri),
- dan dia kerabat dari yang berkurban tersebut.26

25 Umdah al-Muhtaj, XIV/312


26 Baca: Ikmal al-Mu'lim, VI/414 dan Majmu' Fatawa wa
Rasa'il, XXV/43

88
Pembahasan Terkait
Catatan Fikih Ibadah Kurban
BERUTANG AGAR DAPAT BERKURBAN

Jika dia mempunyai gambaran pasti di depan untuk


melunasinya maka hal yang baik jika dia berutang.
Ibnu Taimiyyah t berkata,

‫إن اكن هل وفاء فاستدان ما يضيح به فحسن‬

"Bila ia memiliki kesanggupan untuk melunasi


sehingga dia pun berutang dalam rangka berkurban
maka ini baik." (Majmu' al-Fatawa, XXVI/305)

Adapun bila tidak ada gambaran dari mana uang


untuk melunasi nanti sebaiknya dia tidak mencari
pinjaman.

89
Pembahasan Terkait
Catatan Fikih Ibadah Kurban

BERKURBAN LEBIH DARI SEEKOR

Jika memiliki kelapangan rizki, baik bila seseorang


berkurban lebih dari seekor hewan kurban. Hal yang
demikian telah diamalkan oleh sejumlah sahabat, di
antaranya Anas bin Malik z, beliau mengatakan,
ْ َ ْ َ ّ َ ُ َ َ َ ْ َ ْ َ ‫الل َعلَيْه َو َس َّل َم يُ َض ّح‬ ُّ َّ‫َك َن انل‬
ُ َّ ‫ب َص َّل‬
ِ ‫ وأنا أض ِح بِكبش‬،‫ي‬
.‫ي‬ ِ ‫ِ بِكبش‬ ِ ِ

"Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬berkurban dengan dua ekor


domba. Dan saya juga berkurban dengan dua ekor
domba." HR. Al-Bukhari (5553)

Di antara sahabat Nabi yang juga berkurban lebih


dari seekor hewan ialah Ali bin Abi Thalib z,
dari Hanasy,

‫ي‬
ْ َ ْ َ َّ َ ًّ َ َّ َ
ِ ‫أن عل ِيا ضح بِكبش‬

"Sesungguhnya Ali berkurban dua ekor domba."


-ATSAR HASAN- Diriwayatkan Abdurrozzaq
(Al-Mushannaf, 8137)

90
Pembahasan Terkait
Asy-Syaikh Zaid al-Madkhali t berkata,

Catatan Fikih Ibadah Kurban


‫فإن ضىح المسلم بأكرث من شاة أو ببقرة أو بيدنة فإن أجره‬
‫ وهذا معلوم من قواعد الرشيعة إذ لكما اكن العمل‬،‫أعظم وأكرث‬
،‫الصالح أكرث فإن ثواب صاحبه ْأعظم بمضاعفة َ اهلل ذللك اثلواب‬
َ ُ ْ َ ََُ َ َ َ َ َ َ
ۖ ‫ش أ ْمثال َِها‬ ‫ من جاء بِالسنةِ فله ع‬: ‫كما قال عز وجل‬

"Jika seorang muslim berkurban kambing lebih dari


satu, atau berkurban sapi atau unta, maka pahalanya
lebih besar dan lebih banyak. Hal ini telah diketahui
dalam kaedah dasar syari'at, yaitu semakin banyak
amal shalih dikerjakan maka pahala yang akan
didapatkan juga akan semakin besar, karena Allah
melipatgandakan pahala amalan tersebut. Allah
k berfirman,
َ َ ُ ْ َ ُ َ َ َ َ َْ َ َ َ
ۖ ‫ش أ ْمثال َِها‬ ‫من جاء بِالسنةِ فله ع‬

"Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya


(pahala) sepuluh kali lipat amalnya." QS. Al-An'am:
160 (Al-Afnan an-Nadiyyah, III/359)

91
Pembahasan Terkait
Catatan Fikih Ibadah Kurban
RAGAM PEMBAHASAN

T I DA K M A S A LA H J I KA I N G I N
MEMBATALKAN NIAT BERKURBAN

Asy-Syaikh Muhammad al-Utsaimin menjelaskan,

،‫فلو اشرتى شاة بنية أن يضيح بها فإنها ال تتعني ما دامت يف ملكه‬
‫ وإن شاء‬،‫ وإن شاء تصدق بها‬،‫إن شاء باعها وإن شاء فسخ انلية‬
‫ لو أخرج اإلنسان دراهم؛ يلتصدق بها فال تتعني الصدقة‬..‫أهداها‬
‫ وإن شاء أبقاها‬،‫إن شاء أمضاها‬

"Jika seseorang membeli seekor kambing dengan niat


untuk dikurbankan maka kambing itu belumlah
berstatus harus dikurbankan selama masih dalam
kuasanya. Jika ingin dia boleh;
- menjualnya,
- atau membatalkan niat kurbannya,
- atau menyedekahkannya,
- atau bila ingin dia juga boleh menghadiahkannya..

Hal ini mirip dengan orang yang mengeluarkan


beberapa dirham dengan maksud untuk sedekah;
maka ketika dia baru mengeluarkan dirham itu,
sedekah belumlah wajib untuk dia lakukan. Bila
ingin dia boleh lanjutkan niatnya dan bila ingin
dia boleh simpan kembali dirham tersebut." (Asy-
Syarh al-Mumti', VII/466-468)
92
Pembahasan Terkait
Catatan Fikih Ibadah Kurban
KAPAN HEWAN BERSTATUS 'HARUS
DIKURBANKAN'

Ketika seseorang menegaskan dengan ucapan, 'Ini


hewan kurban saya..' atau kalimat semisal ini maka
hewan tersebut harus dikurbankan dan tidak boleh
diganti kecuali dengan hewan yang lebih baik. Ibnu
Qudamah al-Maqdisi berkata,
ً َ ْ َ َ ٌ َّ ْ ُ َ َ َ َ
‫ج َبة‬
ِ ‫ صارت وا‬.‫ ه ِذه ِ أضحِية‬:‫إذا قال‬

"Bila seseorang mengatakan, 'Hewan ini untuk


kurban' maka ketika itu statusnya wajib dikurbankan."
(Al-Mughni, XIII/377)

Imam Nawawi t menyatakan,


ْ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ ً َّ ْ ُ َ َ َ َ ً َ َ َ ْ َ
َ ‫ضح َِّي ًة ب ُم‬
‫ج َّردِ انلّ َِّي ِة‬ َ ِ ‫تى شاة ونواها أضحِية م ْلكها ول ت ِصري أ‬ ْ ‫إذا َاش‬
َ َْ َ َ َ َ َ َ ُْ َْ ْ
‫ح ُد َود ُاود‬ ‫بَل ل يَل َز ُم ُه ذبُ َها َح َّت َينذ َرهُ بِالق ْو ِل هذا مذهبنا وبِهِ قال أ‬

"Saat seseorang membeli kambing dengan niat


dijadikan hewan kurban lalu dia memilikinya dengan
cara membeli, maka hewan tadi tidak otomatis jadi
hewan kurban semata karena niat dikurbankan.
Bahkan ia tidak wajib mengurbankannya sampai
dia tegaskan dengan ucapan [seperti contoh di atas].
Inilah madzhab kami dan pendapat Ahmad serta
Dawud." (Al-Majmu', VIII/404)

93
Pembahasan Terkait
Pada saat hewan berstatus wajib untuk dikurbankan
Catatan Fikih Ibadah Kurban

maka ada sejumlah konsekuensi yang terjadi, Al-


Allamah Muhammad al-Utsaimin t berkata,

‫أنه ال جيوز نقل الملك فيها ببيع وال هبة وال غريهما إال أن يبدلها‬
‫خبري منها أو يبيعها ليشرتي خريا منها فیضیح به‬

"Ketika seekor hewan berstatus 'harus dikurbankan'


maka tidak boleh memindahkan kepemilikannya,
apakah dengan dijual, dihadiahkan, dan lain-lain.
Kecuali dengan tujuan diganti dengan hewan yang
lebih baik. Dan boleh dia jual apabila tujuannya
untuk membeli hewan kurban yang lebih bagus."
(Ahkam al-Udh-hiyyah, hlm. 43)

94
Pembahasan Terkait
Catatan Fikih Ibadah Kurban
B E R K U R B A N D E N G A N N I AT
PAHALANYA UNTUK ORANG YANG
SUDAH MENINGGAL

Status hukumnya berbeda-beda dikarenakan masalah


ini mempunyai beberapa bentuk.27

 Bentuk pertama, jika orang yang meninggal


diikutkan dalam hal pahala berkurban, sedangkan
yang berkurban dari orang yang masih hidup. Bentuk
seperti ini boleh. Dikarenakan Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
menyembelih seekor hewan kurban untuk beliau dan
keluarga, dan dimaklumi bahwa di antara keluarga
Nabi ada yang sudah meninggal.

 Bentuk kedua, orang yang masih hidup berkurban


khusus bagi mayit. Seperti seorang anak yang
membeli seekor kambing dengan niat kambing
tersebut sebagai kurban ayahnya yang sudah
meninggal.

Tentang bentuk kedua ini, banyak ulama menegaskan


bahwa hal itu bukan amalan generasi salaf. Asy-
Syaikh Hamd bin Mu'ammar t berkata,

27 Baca ini dalam Ahkam al-Udh-hiyyah, hlm. 17-18

95
Pembahasan Terkait
ً ّ
ّ ‫أن اتلضحية عن‬
‫الميت لم يكن معروفا عن السلف‬
Catatan Fikih Ibadah Kurban

"Sesungguhnya berkurban atas nama mayit tidaklah


dikenal pada masa salaf." (Ad-Duror as-Saniyyah,
V/401)

Menguatkan pernyataan ini ialah keterangan salah


satu ulama generasi salaf, Imam Malik bin Anas
t, beliau berkata,

.‫ وال يعجبين ذلك‬،‫وليس العمل أن يضيح عن أبويه وقد ماتا‬

"Bukan bentuk amalan ketika seseorang berkurban


untuk kedua orang tuanya yang sudah meninggal.
Dan aku tidak menyukai hal tersebut." (Al-Jami'
li Masa'il al-Mudawwanah, V/850)28

Salah seorang ulama salaf lain, Abdullah bin


Mubarak t berkata,
َْ َ َ َْ َ ْ َ َ ُّ َ َ
‫ َول يُض َّح عن ُه‬،‫ب إ ِ َّل أن ُي َت َص َّدق عن ُه‬‫أح‬

28 CATATAN: Sebagian ulama membolehkan untuk berkurban


khusus bagi orang yang sudah meninggal dengan alasan itu
sama dengan sedekah bagi mayit.

96
Pembahasan Terkait
"Bersedekah dengan niat pahalanya untuk mayit

Catatan Fikih Ibadah Kurban


lebih aku suka daripada berkurban atas namanya."
(Dibawakan oleh Imam at-Tirmidzi setelah hadits
no. 1495 dalam al-Jami')

Sehingga pada intinya, jika kita ingin berbakti kepada


orang tua yang telah meninggal dunia, kita tidak
harus menyendirikan amalan kurban itu khusus
untuk orang tua kita. Cukup kita sendiri yang
berkurban, kemudian niatkan juga pahalanya untuk
orang tua, maka mereka pun akan mendapatkan
pahalanya.

 Bentuk ketiga, berkurban untuk mayit dalam rangka


menjalankan wasiatnya. Dalam kondisi ini maka
wasiatnya mesti dijalankan. Al-Allamah al-Utsaimin
t mengatakan,

‫ ويضيح عنه‬،‫إذا أوىص الميت أن يضيح عنه فهنا تتبع وصيته‬


‫اتبااع لوصيته‬

"Apabila si mayit pernah berwasiat agar nanti


disembelihkan hewan kurban atas namanya maka
di kondisi ini mesti ditunaikan wasiatnya. Jadi
disembelihkan hewan kurban atas namanya dalam
rangka menjalankan wasiatnya." (Fatawa Nur 'alad
Dard, VIII/338)

97
Pembahasan Terkait
AMALAN AGAR DAPAT PAHALA
Catatan Fikih Ibadah Kurban

BERKURBAN TANPA BERKURBAN

Harta memang memiliki peranan penting untuk


menjalankan sebagian ibadah yang ada. Haji
misalnya. Atau sedekah, dan yang serupa. Demikian
pula halnya dengan ibadah kurban yang selalu
berulang tiap tahunnya.

Dan tentu, tidak semua dari kita memiliki


kemampuan untuk ikut menunaikan ibadah
agung ini. Alasannya, apalagi kalau bukan karena
keterbatasan simpanan yang kita punya.

Tapi, bukan artinya yang tidak berkurban akan benar-


benar terhalangi dari mendapatkan pahala berkurban.
Di sana ada cara bagi yang tidak berkemampuan
agar juga bisa mendapatkan keutamaan ibadah
berkurban.

Dari Abdullah bin Amr bin al-Ash c, Nabi


Muhammad ‫ ﷺ‬pernah mengatakan kepada seseorang,
ُْ َّ َ ُ َّ ُ َ َ َ ً ْ َْ ُ ‫أُم ِْر‬
ِ‫الل ع َّز َو َجل ل َِه ِذه ِ ال َّمة‬ ‫ت ب ِ َي ْو ِم الض َح عِيدا جعله‬

"Aku diperintahkan untuk berkurban pada saat idul


adha, yang telah Allah tetapkan bagi umat ini."

98
Pembahasan Terkait
Lelaki itu berkata,

Catatan Fikih Ibadah Kurban


ّ َ ُ َ َ َ ْ ُ ً َ ‫ت إ ْن ل َ ْم أَج ْد إ َّل َمن‬
َ ْ َََ
‫ِيحة أنث أفأض ِح ب ِ َها‬ ِ ِ ِ ‫أرأي‬

"Bagaimana pendapat Anda wahai Rasulullah apabila


saya hanya memiliki hewan betina yang menjadi
sumber rezeki saya, apakah saya harus berkurban
dengan hewan itu?"

Beliau menjawab,
ْ
َْ َ َ َُ
‫ار َك َوتق ُّص شارِ َبك َوتل ُِق‬َ ‫َل َولَك ِْن تَأ ُخ ُذ م ِْن َش ْعر َك َو ُت َق ّل ُِم أَ ْظ َف‬
َّ َّ ْ َ ِ ْ ُ ُ ََ َ َ َ َ ََ َ
‫ام أضح َِّيت ِك عِن َد اللِ َع َّز َو َجل‬ ‫عنتك فذل ِك تم‬

"Tak per lu kau lakukan. Kau memangkas


rambut, memotong kuku, mencukur kumis dan bulu
kemaluan maka dengan itu kau mendapatkan pahala
berkurban secara sempurna." HR. Abu Dawud
(2789) dan an-Nasa'i (4367)

 DERAJAT HADITS:

Hadits Abdullah bin Amr bin al-Ash yang menjadi


objek bahasan kita ini dinilai lemah oleh Asy-
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani t,
beliau beralasan karena pada sanadnya terdapat
seorang perawi bernama Isa bin Hilal ash-Shadafi
al-Mishri yang statusnya 'tidak diketahui', Lihat:
Tahqiq al-Misykah, I/466.
99
Pembahasan Terkait
Berbeda dengan pendapat Asy-Syaikh al-Albani,
Catatan Fikih Ibadah Kurban

Asy-Syaikh Abdul Muhsin al-Abbad dan


Asy-Syaikh Muhammad Ali Adam al-Ityubi
hafizhahumallah menilai riwayat ini hasan.

Setelah menukilkan ucapan Asy-Syaikh al-Albani,


Asy-Syaikh Muhammad Ali Adam berkata,

ٌ ‫عندي فيما قاهل‬


،‫ أو مخسة‬،‫ أربعة‬،‫نظر؛ ألن عيىس روى عنه مجاعة‬
ْ
‫ فارتفعت عنه جهالة العني‬،‫ كما أسلفناه‬،‫من مشاهري أهل مرص‬

"Pandanganku, yang disampaikan oleh beliau perlu


diteliti ulang. Mengingat banyaknya jumlah rawi
yang meriwayatkan dari Isa bin Hilal, sekitar empat
atau lima perawi dari kalangan penduduk Mesir
yang masyhur, sebagaimana telah kami kemukakan
di depan. Sehingga status 'majhul 'ain' pun hilang
darinya..."

Sampai pernyataan beliau,


ّ ٌ َ َ
‫ وأقل أحواهل أن يكون‬،‫ صدوق‬:"‫وذلا قال ْعنه احلافظ ِف "اتلقريب‬
َ
.‫حسن الدِيث‬

"Oleh karenanya, Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam


at-Taqrib, '(Status Isa bin Hilal) Shaduq'." (Ghayah
al-Muna, XXXIII/285)

100
Pembahasan Terkait
Jadi kesimpulannya, bahwa hadits ini ialah hadits

Catatan Fikih Ibadah Kurban


yang bisa dijadikan sebagai dalil untuk diamalkan
(sebab statusnya: hasan). Demikian yang diuraikan
oleh Asy-Syaikh Muhammad Ali Adam dalam
Syarah Sunan an-Nasa'i.

 FIKIH HADITS:

Dari hadits ini, ada tiga hal penting yang hendaknya


kita ketahui:

 Pertama, penyebab utama seseorang yang tidak


berkurban tapi juga mendapatkan pahala kurban
ialah keikhlasan dan kesungguhan niatnya untuk
ikut berkurban, namun terhalang oleh keadaan
yang ada. Al-Mula Ali al-Qari t berkata saat
menerangkan hadits ini,

‫ أضحيتك تامة بنيتك اخلالصة‬: ‫أي‬

"Yakni : Pahala kurban kamu dapatkan dengan


sempurna karena keinginanmu yang tulus (untuk
berkurban)." (Mirqatul Mafatih, III/1091)

101
Pembahasan Terkait
 Kedua, ulama berbeda pandangan masalah cara
Catatan Fikih Ibadah Kurban

pengamalan hadits ini.

 Sebagian berpendapat bahwa yang dimaksud ialah:


Melakukan persiapan dengan membersihkan tubuh
secara maksimal untuk menyambut hari idul adha.
Yang tersebut di dalam hadits ialah melakukan
empat hal; memotong rambut, kuku, kumis, dan
bulu kemaluan,29 dilakukan sebelum mandi hari
raya dan sebelum pergi ke lapangan untuk shalat
idul adha.30

 Sebagian ulama lain berpendapat31 bahwa maksud


hadits di atas ialah: Seseorang tidak memotong
rambut, kuku, maupun melepaskan kulit di tubuhnya
pada saat masuk tanggal satu Dzulhijjah sampai
pada hari hewan kurban disembelih. Artinya, dia
melakukan seperti yang dilakukan oleh orang yang
hendak berkurban.

29 Ghayah al-Muna, XXXIII/286


30 Syarah Sunan Abu Dawud oleh al-Faqih Ibnu Roslan, XII/138
31 Syarah Sunan Abu Dawud oleh Asy-Syaikh Abdul Muhsin
al-Abbad, melalui al-Maktabah asy-Syamilah

102 Pembahasan Terkait


Dua pendapat yang ada ini memang memiliki

Catatan Fikih Ibadah Kurban


kemungkinan yang sama kuatnya. Maka silakan
lakukan salah satu dari dua tata cara pengamalan
hadits ini yang telah diterangkan oleh para ulama.
Namun yang mesti diingat, yang jadi intinya ialah
niat seseorang untuk sungguh-sungguh ingin
berkurban sebagaimana diterangkan Mula Ali
al-Qari di atas.

 Ketiga, begitu berartinya niat dalam kehidupan


seorang muslim. Di mana niat bisa menghantarkannya
meraih pahala meskipun tak berkemampuan untuk
menjalankan suatu ibadah tertentu.

Contoh nyatanya ialah hadits Abdullah bin Amr


ini. Semisal dengan hadits ini, ialah hadits Jabir bin
Abdillah z, di mana Nabi ‫ ﷺ‬mengatakan kepada
para sahabat yang pergi berjihad bersama beliau,
ُ ُ َ ّ ً َ َ ً ُ ْ َ ً َ َ َ َْ ّ
.‫ إال كنوا َم َعك ْم‬،‫ست ْم َمسِريا َوال ق َط ْع ُت ْم َوادِيا‬ ِ ‫إن بِالمدِين ْةِ ل ِرجاال ما‬
ُ
.‫ «إال رشكوكم يف األجر» َر َواهُ ُم ْسل ٌِم‬:‫َحبَ َس ُه ُم ال َم َرض ويف رواية‬

"Sesungguhnya di Madinah ada orang-orang yang


-tidaklah kalian melewati suatu jalan dan melalui satu
lembah pun- melainkan mereka sama dengan kalian
dalam hal pahala. Sakit menghalangi mereka." HR.
Muslim (1911)

Semoga Allah memudahkan kita yang belum


berkesempatan untuk kurban di tahun ini untuk
tetap mendapatkan pahala berkurban dengan
menjalankan kandungan hadits di atas. Aamiin..
103
Pembahasan Terkait
Catatan Fikih Ibadah Kurban

PENUTUP

Ini akhir dari pembahasan yang dimudahkan


oleh Allah untuk mengumpulkannya. Kami
memohon kepada Allah agar menjadikan
catatan fikih ibadah kurban ini bermanfaat bagi
penyusunnya, pembacanya, dan siapa saja yang
turut menyebarkannya. Sesungguhnya Dia Maha
Mengabulkan doa.

104

Anda mungkin juga menyukai