Anda di halaman 1dari 14

KARYA TULIS ILMIAH

INSIDENSI PENDERITA OAB (OVERACTIVE BLADDER) PADA


PERAWAT BAGIAN BEDAH DI RSUP NTB DENGAN MENGGUNAKAN
OABSS (OVERACTIVE BLADDER SYMPTOM SCORE)

Diajukan sebagai syarat meraih gelar sarjana pada Fakultas Kedokteran


Universitas Mataram

Oleh
I Gusti Ayu Diah K.W.
H1A 011 031

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2015

i
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Karya Tulis Ilmiah : Insidensi penderita OAB (Overactive


Bladder) pada perawat bagian bedah di
RSUP NTB dengan menggunakan OABSS
(Overactive Bladder Symptom Score)
Nama Mahasiswa : I Gusti Ayu Diah K.W.
Nomor Mahasiswa : H1A011031
Fakultas : Kedokteran
Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai salah satu syarat meraih gelar
Sarjana pada Fakultas Kedokteran Universitas Mataram.

Mataram, 29 Januari 2015


Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

dr. Pandu Ishaq Nandana, Sp.U dr. E. Hagni Wardoyo, Sp.MK


NIP : 19780527 200812 1 002 NIP. 19780329 200511 1 003

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Insidensi penderita OAB (Overactive Bladder) pada perawat bagian bedah di


RSUP NTB dengan menggunakan OABSS (Overactive Bladder Symptom
Score)

Dipersiapkan dan disusun oleh :

Nama Mahasiswa : I Gusti Ayu Diah K.W.


Nomor Mahasiswa : H1A 011 031

Telah dipertahankan
di depan dewan penguji
pada tanggal 7 Februari 2015

Ketua :

dr. Pandu Ishaq Nandana, Sp.U


NIP : 19780527 200812 1 002

Anggota : Anggota :

dr. Akhada Maulana, Sp.U dr. E. Hagni Wardoyo, Sp.MK


NIP. 19770514 200501 1 002 NIP. 19780329 200511 1 003

Mengetahui
Dekan FK UNRAM,

Prof. Dr. dr. Mulyanto


NIP. 19480520 1976021 001

iii
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan

yang Maha Esa karena atas anugrah dan bimbingannya, sehingga Karya Tulis

Ilmiah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Karya tulis ini merupakan salah satu

prasyarat dalam rangka menyelesaikan pendidikan pada Fakultas Kedokteran

Universitas Mataram untuk Meraih Gelar Sarjana Strata 1. Karya Tulis Ini

Berjudul: Insidensi Penderita OAB (Overactive Bladder) Pada Perawat Bagian

Bedah Di RSUP NTB Dengan Menggunakan OABSS (Overactive Bladder

Symptom Score).

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis banyak memperoleh

bimbingan dan petunjuk serta bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik

dari dalam institusi maupun dari luar institusi Fakultas Kedokteran Universitas

Mataram. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. dr. Mulyanto selaku Dekan Fakultas Kedokteran.

2. dr. Pandu Ishaq Nandana, Sp.U sebagai pembimbing utama.

3. dr. E. Hagni Wardoyo, Sp.MK sebagai pembimbing pendamping.

4. dr. Rifana Cholidah, M.Sc sebagai ketua tim Karya Tulis Ilmiah Fakultas

Kedokteran Universitas Mataram.

5. dr. Nurhidayati, M.kes sebagai tim Ethical Clearence.

6. Kedua orang tua saya, I Gusti Bagus Budiharta dan I Dewa Ayu Mirah K. D.

iv
7. Keluarga saya, I Gusti Ayu Dian Pratiwi, I Gusti Bagus W. Lingga Budi dan I

Gusti Pt. Yoga Kusmawan.

8. Teman-teman yang telah banyak membantu saya, Diah Permatasari,

Ramadhani Syafitri, Hana Permata Sari, Buana Maheswara H. S., Adhika Tri

Putra S.

9. Seluruh dosen, staf, dan pegawai Fakultas Kedokteran Universitas Mataram

yang telah banyak membantu terlaksananya penelitian ini.

10. Keluarga Besar Nervus 2011 (NRV’11) atas bantuan, semangat dan doa.

11. Seluruh perawat bagian bedah di RSUP NTB dan orang-orang yang ikut

berkontribusi dalam penelitian ini.

12. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung dalam penyusunan KTI ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih

jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharap saran dan kritik yang

membangun untuk lebih sempurnanya Karya Tulis ini. Semoga tulisan ini dapat

memberikan manfaat bagi pembaca yang memerlukannya.

Mataram, 30 Januari 2015

Penulis

v
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat orang lain yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali

yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Mataram, 30 Januari 2015

Penulis

vi
ABSTRAK

INSIDENSI PENDERITA OAB (Overactive Bladder) PADA PERAWAT


BAGIAN BEDAH DI RSUP NTB DENGAN MENGGUNAKAN OABSS
(Overactive Bladder Symptom Score)
I Gusti Ayu Diah K.W., Pandu Ishaq Nandana, E. Hagni Wardoyo

Latar Belakang: Overactive Bladder (OAB) merupakan keluhan urgensi dengan


atau tanpa disertai inkontinensia urgensi dan tanpa didapatkan infeksi atau
patologi yang lain pada buli-buli. Salah satu instrument penilaian baru yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi gejala OAB adalah Overactive Bladder Symptom
Score (OABSS). OAB dapat dialami oleh semua orang termasuk perawat yang
nantinya dapat mempengaruhi tugasnya sebagai paramedis dan menurunkan
kualitas hidup perawat itu sendiri.
Tujuan: Mengetahui insidensi penderita OAB pada perawat di RSUP NTB
dengan menggunakan OABSS.
Metode: Penelitian ini merupakan studi cross-sectional deskriptif. Jumlah sampel
yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 80 sampel, yang terdiri dari 40 laki-
laki dan 40 perempuan. Sampel diminta untuk mengisi kuisioner OABSS
sehingga didapatkan insidensi OAB berdasarkan derajatnya. Pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan software SPSS.
Hasil: Hasil analisis menggunakan spss menunjukkan sebanyak 39 orang sampel
menderita OAB (48,8%). Berdasarkan data tersebut, didapatkan 32 orang
diantaranya menderita OAB derajat ringan (82.1%), 7 orang menderita OAB
derajat sedang (17.9%) dan tidak terdapat perawat yang menderita OAB derajat
berat. Berdasarkan jenis kelamin, didapatkan 15 orang laki-laki yang menderita
OAB (38.5%), yang terdiri dari 12 orang OAB ringan dan 3 orang OAB sedang.
Pada sampel perempuan didapatkan insidensi OAB sebanyak 24 orang (61.5%),
yang terdiri dari 20 orang dengan OAB ringan dan 4 orang dengan OAB sedang.
Kesimpulan: Insidensi OAB pada perawat bagian bedah RSUP NTB adalah 39
orang (48,8%), yang terdiri dari 32 orang OAB derajat ringan (82,1%) dan 7
orang OAB derajat sedang (17,9%).
Kata Kunci: OAB, OABSS, insidensi, perawat

vii
ABSTRACT

OAB (OVERACTIVE BLADDER) INCIDENCE IN SURGICAL


DEPARTMENT NURSE IN NTB GENERAL HOSPITAL USING OABSS
(OVERACTIVE BLADDER SYMPTOM SCORE)
I Gusti Ayu Diah K.W., Pandu Ishaq Nandana, E. Hagni Wardoyo

Background: Overactive Bladder (OAB) is an urgency symptom with or without


incontinence urgency and without presence infections or other pathologic findings
in the bladder. One of the new scoring instrument which is used to evaluate the
signs and symptoms of OAB is Overactive Bladder Symptom Score (OABSS).
OAB could happen to everyone including nurses which can affect their duty as a
paramedic and reduce the quality of life of the nurse itself.
Objective: To find out the incidence of nurses in surgical department that have
OAB in general hospital of NTB province using OABSS.
Method: This research is a descriptive cross-sectional study. The number of
samples used in this research in total is 80 samples, which consists of 40 males
and 40 females. The samples were asked to fill in the OABSS questioner to find
out the incidence of OAB based on the degree of symptom. The data is analyzed
using SPSS software.
Results: The results after analyzing data with SPSS showed 39 samples have
OAB (48,8%). Based on that data, 32 samples was found to have a mild degree of
OAB (82,1%), 7 samples with moderate OAB (17,9%) and no nurses that have
severe OAB. Based on gender, 15 males was found to have OAB (38,5%), which
consists of 12 mild OAB and 3 moderate OAB. The female samples that have
OAB is 24 in total (61,5%), which consists of 20 mild OAB and 4 moderate OAB.
Conclusion: The incidence of OAB on the nurses in surgery department of RSUP
NTB is 39 people (48,8%), which consists of 32 mild OAB (82,1%) and 7
moderate OAB (17,9%).
Keywords: OAB, OABSS, incidence, nurses.

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii
PRAKATA................................................................................................... iv
PERNYATAAN........................................................................................... vi
ABSTRAK................................................................................................... vii
ABSTRACT................................................................................................. viii
DAFTAR ISI................................................................................................ ix
DAFTAR TABEL........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xiv

BAB I. PENDAHULUAN........................................................................... 1

1.1. Latar Belakang................................................................................. 1


1.2. Rumusan Masalah............................................................................ 4
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................. 4
1.4. Manfaat Penelitian............................................................................ 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 6

2.1. Vesika Urinaria................................................................................ 6


2.1.1. Anatomi Vesika Urinaria....................................................... 6
2.1.2. Persarafan Vesika Urinaria.................................................... 7
2.2. Mekanisme Berkemih...................................................................... 10
2.3. Overactive Bladder (OAB).............................................................. 13
2.3.1. Definisi OAB......................................................................... 13
2.3.2. Epidemiologi OAB................................................................ 13
2.3.3. Etiologi OAB......................................................................... 15

ix
2.3.4. Patofisiologi OAB.................................................................. 16
2.3.5. Manifestasi Klinis OAB......................................................... 17
2.3.6. Diagnosis OAB...................................................................... 18
2.3.7. Tatalaksana OAB................................................................... 21
2.3.8. Komplikasi OAB.................................................................... 25
2.3.9. Prognosis OAB...................................................................... 26

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN................................................... 27

3.1. Desain Penelitian.............................................................................. 27


3.2. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................... 27
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian....................................................... 27
3.3.1. Populasi Penelitian................................................................. 27
3.3.2. Sampel Penelitian................................................................... 27
3.3.2.1. Besar Sampel Penelitian........................................... 27
3.3.2.2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi.................................... 28
3.4. Variabel Penelitian........................................................................... 29
3.4.1. Variabel Terikat..................................................................... 29
3.4.2. Variabel Bebas...................................................................... 29
3.5 Definisi Operasional Variabel........................................................... 29
3.5.1. Insidensi................................................................................. 29
3.5.2. OAB....................................................................................... 29
3.5.3. OABSS................................................................................... 30
3.5.4. Urgensi................................................................................... 31
3.5.5. Frekuensi................................................................................ 31
3.5.6. Nokturia................................................................................. 31
3.5.7. Inkontinensia Urgensi............................................................ 31
3.6. Prosedur Penelitian.......................................................................... 31
3.7. Analisis Data.................................................................................... 32
3.8. Pelaksanaan Penelitian..................................................................... 33

x
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................... 34

4.1. Hasil Penelitian................................................................................. 34


4.2. Pembahasan....................................................................................... 38

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN......................................................

.................................................................................................43

5.1. Kesimpulan...................................................................................... 43
5.2. Saran................................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 44
LAMPIRAN – LAMPIRAN........................................................................

xi
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Overactive Bladder Symptom Score (OABSS).................................. 20
Tabel 2.2. Contoh Catatan Harian Berkemih...................................................... 22
Tabel 2.3. Terapi Farmakologis OAB................................................................. 24
Tabel 3.1 OABSS Versi Indonesia.................................................................... 30
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Data pada Variabel Umur Responden............. 35
Tabel 4.2 Insidensi Penderita OAB pada Perawat Bedah di RSUP NTB.......... 35
Tabel 4.3 Insidensi Penderita OAB pada Perawat Bedah di RSUP NTB
Berdasarkan Derajat Keparahan........................................................ 36
Tabel 4.4 Insidensi Penderita OAB pada Perawat Bedah di RSUP NTB
Berdasarkan Jenis Kelamin................................................................ 36
Tabel 4.5 Insidensi Penderita OAB pada Perawat Bedah di RSUP NTB
Berdasarkan Jenis Kelamin dan Derajat Keparahan.......................... 37
Tabel 4.6 Insidensi Penderita OAB pada Perawat Bedah di RSUP NTB
Berdasarkan Umur............................................................................. 37

xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Anatomi Vesika Urinaria..............................................................6
Gambar 2.2 Sistem Persarafan Vesika Urinaria...............................................9
Gambar 2.3 Pengaturan Sistem Saraf Vesika Urinaria.....................................10
Gambar 2.4 Fase Pengisian & Pengosongan Vesika Urinaria.........................11
Gambar 2.5 Proses Berkemih..........................................................................12
Gambar 2.6 Prevalensi OAB...........................................................................14
Gambar 2.7 Target Terapi OAB......................................................................23

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Surat Persetujuan Ethical Clereance............................................ 48
Lampiran 2. Surat Izin Pengambilan Data di RSUP NTB................................ 49
Lampiran 3. Informed Consent......................................................................... 50
Lampiran 4. Kuesioner Penelitian.................................................................... 52
Lampiran 5. Output analisis spss...................................................................... 54

xiv

Anda mungkin juga menyukai