Anda di halaman 1dari 18

PNEUMONIA BERAT

dr. Nofita Normalasari

RSAD WIRABHAKTI MATARAM


PENDAHULUAN
• Pneumonia adalah penyakit infeksi menular yang
merupakan penyebab utama kematian pada
balita di dunia.
• Data WHO tahun 2005 menyatakan bahwa
proporsi kematian balita karena saluran
pernafasan di dunia adalah sebesar 19-26%.
• Insidensi pneumonia di Indonesia menurut WHO
pada tahun 2007 adalah 65,9%. Di RSUD Dr.
Soetomo Surabaya didapatkan data sekitar 180
pneumonia dengan angka kematian antara 20 -
35%.
• Pneumonia menduduki peringkat keempat dari
sepuluh penyakit terbanyak yang dirawat per
tahun.
• Pada tahun 2007 juga diperkirakan terdapat 1,8
juta kematian akibat pneumonia atau sekitar
20% dari total 9 juta kematian pada anak.
• Berdasarkan uraian diatas maka dapat
disimpulkan bahwa pneumonia merupakan
masalah kesehatan yang perlu mendapat
perhatian, sebab angka kejadiannya yang cukup
tinggi dan dapat menyebabkan kematian. Oleh
karena itu, pembahasan mengenai kasus
pneumonia perlu dilakukan.
kasus
IDENTITAS
• Nama pasien : By.AF
• Umur : 8 bulan
• Jenis kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Pekerjaan : (-)
• Alamat : Gunungsari
ANAMNESIS
• Keluhan Utama : sesak
• Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang bersama orang tuanya ke IGD RSAD
dengan keluhan sesak memberat sejak 1 hari lalu.
Sesak yang tampak disertai dengan bergeraknya
cuping hidung dan kepala yang terangguk-angguk
tanpa disertai adanya bunyi ngik. Keluhan lain :
demam naik turun 7 hari, naik terutama sore dan
malam hari, batuk berdahak dan pilek juga 7 hari,
muntah sekitar 5x/hari selama 3 hari, berupa air
dan makanan tanpa disertai darah, makan (-),
minum (+) sedikit, BAB cair (+) 3x/hari selama 3
hari, darah (-), lendir (-), BAK kesan normal.
ANAMNESIS
• Riwayat Penyakit Dahulu :
Keluhan serupa (-), bersin-bersin atau hidung
gatal bila terkena debu atau udara dingin (-),
asma (-), dan penyakit tertentu lainnya (-).
• Riwayat Penyakit Keluarga :
Orang tua mengaku tidak terdapat anggota
keluarga yang menderita keluhan atau penyakit
serupa (-), asma (-), dan penyakit tertentu
lainnya (-). Ayah pasien merupakan perokok
aktif dan pernah menderita batuk pilek 2
minggu sebelumnya. Kontak dengan penderita
TBC (-).
ANAMNESIS
• Riwayat Pengobatan :
Selama keluhan dirasakan, pasien pernah dibawa ke
Puskesmas Gunungsari, dan mendapat amoxicillin syrup,
obat batuk pilek dan demam yang dipuyer, serta berobat
ke orang pintar di kampung, tetapi orang tua mengaku
tidak ada perubahan.
• Riwayat Alergi :
Orang tua menyangkal adanya riwayat alergi terhadap
makanan maupun obat-obatan.
• Riwayat Imunisasi :
Orang tua mengaku rutin mengikuti posyandu dan
putrinya sudah mendapat imunisasi sesuai dengan
usianya tetapi orangtua tidak membawa buku KIA saat
berobat ke IGD RSAD.
ANAMNESIS
• Riwayat Diet :
Orang tua mengaku putrinya mengkonsumsi ASI
eksklusif selama 2 bulan dan dilanjutkan
dengan susu formula karena Ibu pasien bekerja
dan mengaku ASInya yang keluar hanya sedikit.
Pada usia 5 bulan, pasien sudah diberi MPASI
yang dianjurkan oleh neneknya.
• Riwayat Persalinan :
Pasien dilahirkan secara spontan di Puskesmas
Gunungsari dalam usia kandungan 9 bulan
dengan berat lahir 2800gram.
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
• Keadaan umum : Sedang
• Tanda vital :
Nadi : 112 x/menit
Respirasi : 60 x/menit
Temperatur : 38,6 oC
SpO2 : 85% tanpa O2
BB : 6,8kg
PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
• Bentuk kepala  normocephali, kelainan (-)
• Mata  konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), mata
sedikit cekung, pupil isokor, refleks cahaya (+/+),
miosis (-), midriasis (-), air mata (+/+)
• Telinga  simetris (+), bentuk telinga normal, recoil
(+), otorea (-/-)
• Hidung  pernapasan cuping hidung (+), secret (-/-)
• Mulut  mukosa bibir kering, sianosis (-), labioschizis
(-)
Leher
• Pembesaran kel. Tiroid (-)
• Pembesaran KGB (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks
Pulmo
• Inspeksi  kelainan bentuk (-), dinding dada simetris, retraksi
(+) subcostal dan substernal, papilla mammae (+) normal
• Palpasi  gerakan diding dada simetris, massa (-), krepitasi (-)
• Perkusi  SDE
• Auskultasi  Vesikuler (+/+), Rh (+/+), Wh (+/+), stridor (-)
Cor
• Inspeksi  ictus cordis tak tampak
• Palpasi  massa (-), krepitasi (-), ictus cordis tak teraba
• Perkusi  SDE
• Auskultasi  S1S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Abdomen
• Inspeksi  distensi (-), tak tampak vena pada
kulit perut
• Auskultasi  bising usus normal
• Perkusi  SDE
• Palpasi  massa (-), hepar-lien tidak teraba,
turgor kulit baik

Ekstremitas
• Hangat (+), edema (-), kelainan bentuk (-)
ASSESSMENT
• Dyspnea ec susp Pneumonia Berat dd Bronkiolitis dd
Asma dd TB Paru
• GEA dehidrasi ringan-sedang

PLANNING DIAGNOSTIK
• DL  WBC 14,8
RBC 5,18
HGB 11,2
HCT 47,0
PLT 240
• WIDAL  S. Typhi O 1/80
S. Typhi H (-)
S. Paratyphi AH (-)
S. Paratyphi BH (-)
PLANNING TERAPI
• IVFD RL 1 flash 55 tpm dalam 3 jam
• Inj. Ondansentron 1mg (0,5ml)
• Inj. Paracetamol 100mg (10ml)
• Nebu Ventolin
• O2 4lpm  SpO2 97%
• Co dr.Reza Sp.A: Lanjutkan rehidrasi
Maintenance IVFD RL 10tpm
Inj. Cefotaxime 300mg/8jam
Inj. Paracetamol 100mg/8jam
Inj. Ondansentron K/P
Rujuk IGD RSUD Kota Mataram
(butuh PICU)
KIE

• Edukasi orangtua mengenai penyakit dan pentingnya


rujukan ke Rumah Sakit dengan fasilitas PICU.
• Informed Consent.
kesimpulan

Pneumonia dapat didefinisikan sebagai penyakit respiratorik yang


ditandai dengan batuk, sesak napas, demam, ronki, dengan gambaran
infiltrat pada foto otot polos dada. Pneumonia merupakan salah satu
penyakit infeksi saluran napas yang terbanyak di dapatkan dan sering
merupakan penyebab kematian hampir di seluruh dunia. Oleh karena
itu, kasus pneumonia perlu mendapat perhatian dari berbagai bidang
baik tenaga kesehatan, pemerintah maupun masyarakat untuk dapat
bersama-sama melakukan pencegahan dan penanganan secara tepat
dan efisien guna mengurangi angka kejadian dan kematian akibat
pneumonia.

Anda mungkin juga menyukai