Anda di halaman 1dari 3

FORMULIR PENDAFTARAN

A. RIWAYAT PRIBADI

NAMA LENGKAP : Khairul Umam


TEMPAT TANGGAL LAHIR : Blangpidie, 10 Nopember 1997
ALAMAT DOMISILI : Banda Aceh
ASAL CABANG/BADKO : Cabang Banda Aceh, Badko HMI Aceh
ALAMAT E-MAIL : Umamcello10@gmail.com
HOBI : Membaca, Futsal
NO HANDPHONE : 082168467317

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Jenjang Periode
Diploma
Sarjana (S1) Sarjana Studi Agama UIN Ar-Raniry 2020
Magister (S2)
Doktora1(S3)

C. RIWAYAT TRAINING DI HMI


Training Penyelenggara Bulan/Tahun
LK 1 HMI Komisariat Fakultas Ushuluddin dan Filsafat 2015
LK II HMI Cabang Bogor 2016
Meunasah NDP HMI Komisariat Fakultas Ushuluddin dan Filsafat 2017

D. PENGALAMAN BERORGAN1SASI

1 HMI Komisariat Ushuluddin Kabid PA 2017 – 2018

2 HMI Komisariat Ushuluddin Ketua Umum 2019 - 2020


HMP Study Agama-Agama Kabid Keagamaan 2016-2017
Dema Fakultas Ushuluddin Wakil Ketua Dema F 2017 - 2018
HIPELMABDYA Anggota Bidang Hual 2017 – 2018
FORSIMABDYA Anggota Bidang Humas 2017 - 2018

E. MOTlVASI MENGIKUTI TRAINING SENlOR COURSE (Dibuat narasi dan


lembar terpisah)

Moto Hidup: Terus Berikhtiar, tidak ada proses yang mudah untuk sebuah hasil
yang Maksimal.

Banda Aceh, 26 Rabiul Akhir 1442 H


11 Desember 2020 M

Hormat Saya

Khairul Umam
Motivasi Mengikuti Training Senior Course (SC)

Sebagai kader yang masuk dan berproses di HMI semenjak pertama kuliah tentu sangat
disadari bahwa jenjang training HMI begitu penting dengan tidak melihat hanya sebagai kegiatan
formal atau sebatas Ceremonial, namun Jenjang training begitu sentral perannya jika dilihat dari
sudut pandang substansi, khususnya Senior Course yang dalam training akan banyak
mengajarkan soal bagaimana kemudian menjadi Guru di HMI serta menjadi pembelajar didalam
training-training HMI, lebih dari itu Senior Course bisa menjadi stimulus serta kesadaran untuk
terus mencari Ilmu dan belajar melalui HMI. Disamping tujuan itu, motivasi mengikuti Senior
Course adalah kesadaran untuk terus bisa belajar dan melakukan pengabdian di HMI, karna kita
menyadari bahwa regenerasi didalam tubuh HMI harus terus dilakukan supaya tujuan HMI bisa
terus tersampaikan dari generasi ke-generasi.
Kemudian, kegelisahan serta keresahan yang dirasakan kebanyakan kader khsusnya
dalam konteks perkaderan di HMI Cabang Banda Aceh adalah soal tidak maksimalnya para
instruktur dalam menyampaikan materi, ketidak maksimalan dalam proses tersebut bukan hanya
soal materi yang disampaikan, melainkan juga soal disiplin waktu para instruktur dalam
kewajiban memberikan materi ataupun mengawal jalannya perkaderan baik itu di tingkat
Komisariat maupun dicabang. Itu dirasa betul bahwa itu menjadi satu kegelisahan dan persoalan
penting dalam konteks perkaderan, bahwa kita harus terus bersama-sama untuk mengabdikan diri
di HMI secara maksimal demi mewujudkan tujuan HMI.
Terakhir, solusi dari kegelisahan dan persoalan diatas adalah soal bagaimana bahwa kita
harus memulai satu tradisi dispilin baru didalam dunia perkaderan. Meski kedispilinan menjadi
hal yang tidak asing semenjak dari LK 1, namun kedisplinan itu yang kemudian menjadi salah
satu persoalan yang harus terus dibenahi khususnya dalam dunia perkaderan. Bagaimana
kemudian kita menciptakan satu iklim yang sehat dalam dunia perkaderan HMI, mengingat Ia
sebagai Ruh serta bagian penting dalam HMI harus terus kita gerakkan dan kemudian bersama-
sama membenahi berbagai persoalan yang ada di tubuh Perkaderan.
Maka atas motivasi serta kegelisahan itu, yang kemudian mendorong kesadaran serta
keinginan kuat saya untuk melanjutkan ke jenjang training Senior Course di HMI, supaya
kemudian saya bisa menjadi salah satu bagian dalam proses-proses perkaderan yang ada di HMI.

Anda mungkin juga menyukai