Anda di halaman 1dari 6

PERINGATAN 10 MUHARRAM 1440 H

KELUARGA BESAR SMP NEGERI 1 LOSARI


PEMBERIAN SANTUNAN KEPADA YATIM PIATU DAN DHUAFA

A. Latar Belakang
Pada hari Asyura banyak kaum muslimin menjadikannya sebagai Lebaran Yatim.
Artinya di hari itu kita dianjurkan untuk berbagi dengan anak yatim. Kita pun sudah tahu
bahwa keutamaan menyantuni anak yatim dan itu berlansung setiap waktu. Sebab ini adalah
perintah Allah dan Rosul-Nya. Jadi tidak hanya dikhususkan pada moment tertentu saja dalam
setahun sekali. Kita menyadari bahwa anak yatim hidup bukan hanya pada hari Asyura saja. 

Rosululloh SAW bersabda :


1. "Orang yang berusaha menghidupi para janda dan orang-orang miskin laksana orang yang
berjuang di jalan Allah. Dia juga laksana orang yang berpuasa di siang hari dan
menegakkan shalat di malam hari." (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod; 131, Shahih)
2. "Kedudukkanku dan orang yang menanggung anak yatim di syurga bagaikan ini," (Beliau
merapatkan jari telunjuk dan jari tengahnya). (HR. Bukhori dalam Adabul Mufrod; 135,
shahih)

B. Lebaran Bagi Anak Yatim Piatu


Mengkhususkan waktu untuk menyantuni anak yatim harus dibarengi dengan dalil yang
shahih. Karena kita diperintahkan menyantuni dan membahagiakan anak yatim setiap saat
bukan hanya pada moment tertentu. Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa menurutnya kedua
hadits di atas, Rosululloh SAW menetapkan amalan dengan maksud umum dan mutlak, maka
itu tidak menunjukkan mesti dikhususkan dengan cara dan aturan tertentu. (Majmu' Al
Fatawa,20:196)

Adapun dalil yang membicarakan masalah Lebaran Anak Yatim pada hari Asyuro
adalah sebagai berikut; Rosululloh SAW bersabda: "Siapa yang mengusapkan tangannya pada
kepala anak yatim di hari Asyuro (10 Muharam), maka Allah akan mengangkat derajatnya
dengan setiap helai rambut yang diusap satu derajat." (HR.Ahmad)

C. Hikmah 10 Muharram
Bulan Muharram memiliki banyak keutamaan, sehingga bulan ini disebut bulan Allah
(syahrullah). Beribadah pada bulan haram seperti berhijrah ke jalan Allah, berpuasa sunnah
dan menyantuni Anak-anak yatim pahalanya dilipatgandakan dan demikian halnya bermaksiat
di bulan ini dosanya dilipatgandakan pula. Allah berfirman :
‫ض ِم ْنهَا أرْ بَ َعةٌ ُح ُر ٌم َذلِكَ الدِّينُ ْالقَيِّ ُم‬
َ ْ‫ت َواأْل َر‬ ِ ‫ُور ِع ْن َد هَّللا ِ ْاثنَا َع َش َر َش ْهرًا فِي ِكتَا‬
َ َ‫ب هَّللا ِ يَوْ َم َخل‬
َ ‫ق ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬ ِ ‫إِ َّن ِع َّدةَ ال ُّشه‬
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan
Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah
(ketetapan) agama yang lurus.” (QS. At-Taubah: 36)

D. Faedah-faedah 10 Muharram
1. Mandi pada hari Asyura. Telah disebutkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala
membedah komunikasi air Zamzam dengan seluruh air pada malam Asyura’. Karena
itu, siapa yang mandi pada hari tersebut, maka akan aman dari penyakit selama
setahun. Ini bukan hadits, akan tetapi diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib r.a.
2. Bersedekah kepada fakir miskin.
3. Menyantuni dan mengusap kepala anak yatim.
4. Memberi makanan berbuka kepada orang yang berpuasa.
5. Memberi minuman kepada orang lain.
6. Mengunjungi saudara seagama (silaturrahim).
7. Menjenguk orang sakit.
8. Memuliakan dan berbakti kepada kedua orang tua.
9. Menahan amarah dan emosi.
10. Memaafkan orang yang berbuat zalim.
11. Memperbanyak ibadah seperti shalat, doa, dan istighfar.
12. Memperbanyak zikir kepada Allah.
13. Menyingkirkan benda-benda yang mengganggu di jalan.
14. Berjabat tangan dengan orang yang dijumpai.
15. Memperbanyak membaca surat al-Ikhlash, sampai seribu kali. Karena ada atsar yang
diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib r.a.: Barangsiapa membaca surah al-Ikhlash
1000 kali pada hari Asyura, maka Allah akan “memandangnya”. Barangsiapa
“dipandang” oleh Allah, maka Dia tidak akan mengazab selamanya.

E. Momentum 10 Muharram
Momentum 10 Muharram dijadikan sebagai Idul Yatama, berdasarkan anjuran untuk
menyantuni anak-anak yatim pada hari tersebut. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat menyayangi anak-anak yatim. Dan beliau
lebih menyayangi lagi pada hari Asyura (tanggal 10 Muharram). Dimana pada tanggal
tersebut, Beliau menjamu dan bersedekah bukan hanya kepada anak yatim, tapi juga
keluarganya. Dalam kitab Faidul Qadir disebutkan, menjamu anak yatim dan keluarganya
pada tanggal 10 Muharram merupakan sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
pembuka keberkahan hingga setahun penuh.

Kemudian dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-i wal Mursalin
disebutkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
‫َاش{و َرا َء ِمنَ ْال ُم َح{ ر َِّم أُ ْع ِط َي‬ ُ ‫ص{ا َم يَ{{وْ َم ع‬ ٍ {َ‫آالف َمل‬
َ ‫ َو َم ْن‬، ‫{ك‬ ِ ْ ‫اب ع‬
‫َش{ َر ِة‬ َ ‫صا َم يَوْ َم عَا ُشو َرا َء ِمنَ ْال ُم َحر َِّم أَ ْعطَاهُ هَّللا ُ تَ َعالَى ثَ َو‬ َ ‫َم ْن‬
ِّ‫ورا َء َرفَ{ َع هَّللا ُ تَ َع{{الَى لَ{هُ بِ ُك{{ل‬ ُ ‫س يَتِ ٍيم يَ{{وْ َم ع‬ ْ ‫ف َحا ٍّج َو ُم ْعتَ ِم ٍر َو َع ْش َر ِة‬
ِ ‫اب َع ْش َر ِة آاَل‬
َ {‫َاش‬ ِ ‫ َو َم ْن َم َس{ َح يَ{ َدهُ َعلَى َرأ‬، ‫آالف َش ِهي ٍد‬
ِ َ ‫ثَ َو‬
ً‫َشع َْر ٍة د ََر َجة‬
“Barangsiapa berpuasa para hari Asyura (tanggal 10) Muharran, niscaya Allah akan
memberikan seribu pahala malaikat dan pahala 10.000 pahala syuhada’. Dan baragsiapa
mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah mengangkat derajatnya pada
setiap rambut yang diusapnya“.

Kasih sayang kepada anak yatim, tentu saja bukan hanya diwujudkan dengan belaian
rambut belaka, tapi juga mengurus anak yatim secara baik dan memberi santunan untuk
sandang, pangan, papan, dan pendidikannya. Maka, pemberian santunan bukan hanya
dilakukan pada tanggal 10 Muharram saja, tapi juga pada bulan-bulan lainnya.
(Al-Hafizh Ibnu al-Jauzi al-Hanbali, al-Majalis, hal. 73-74, Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah).

F. Kesimpulan
Kesimpulannya, tradisi menyantuni anak yatim pada hari Asyura memang sudah ada
sejak lama, dan dilakukan oleh masyarakat umum maupun para ulama. Dari tradisi tersebut
lalu muncul istilah Idul Yatama (hari raya anak yatim). Namun, yang dimaksud Idul Yatama
bukanlah hari raya seperti Idul Fitri atau Idul Adha, melainkan momen untuk membahagiakan
hati anak yatim. Juga waktu yang tepat untuk mengingatkan orang yang selama ini acuh tak
acuh, agar terbuka mata hatinya sehingga mau memperhatikan nasib anak-anak yatim. Momen
10 Muharram tidak pula dimaksudkan bahwa santunan kepada anak yatim hanya berlangsung
pada hari tersebut, karena menyantuni anak yatim bisa dilakukan kapanpun dan di manapun.

Oleh karena itu kami atas nama Keluarga besar SMP Negeri 1 Losari mengajak kepada
Bapak/Ibu Guru untuk menginfakkan sebagian hartanya dalam rangka santunan anak-anak
Yatim Piatu dan Dhuafa di SMP Negeri 1 Losari.

Wallahu A’lam. Semoga bermanfaat. Aamiin


‫وهللا الموفق الى أقوم الطريق‬

RENCANA KEGIATAN

Hari : Jum’at
Tanggal : 21 September 2018
Waktu : 07.30 – 08.30 WIB
Acara : Pemberiaan Santunan kepada Anak-anak Yatim dan Dhuafa
1. Berupa indomie dari siswa-siswi SMP Negeri 1 Losari
2. Berupa uang dari Bapak/Ibu Guru SMP Negeri 1 Losari
3. Bersalam-salaman dengan Bapak/Ibu Guru sambil diusap kepalanya

DAFTAR PEMBERIAN INFAK


UNTUK SANTUNAN ANAK-ANAK YATIM DAN DHUAFA
No Nama Jabatan Jumlah Infak Tanda Tangan
No Nama Jabatan Jumlah Infak Tanda Tangan
No Nama Jabatan Jumlah Infak Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai