Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN TN.

A DENGAN
HEMORROID DI RUANG BENTAYAN LANTAI IV B RUMAH SAKIT
PUSAT PERTAMINA JAKARTA

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian dilakukan pada tanggal 18 Juli sampai dengan 20 Juli 2016, klien masuk rawat
pada tanggal 14 Juli 2016 di kamar 433, kelas II, Ruang Bentayan lantai IV B Rumah Sakit
Pusat Pertamina Jakarta. Nomor Register klien 05 61 08 dengan diagnose medis Hemorroid.

1. Identitas Klien
Klien bernama Tn. A berjenis kelamin Laki - laki, berusia 65 tahun, sudah Menikah, agama
klien Islam, suku bangsa jawa, pendidikan terakhir S1, bahasa yang digunakan sehari-hari
adalah Bahasa Indonesia, pekerjaannya sebagai karyawan, rumah klien beralamat di Jl Praja
Dalam RT 09 RW 02, No 1 Kebayoran Lama, sumber biaya perawatan selama di rumah sakit
ditanggung oleh perusahaan dan sumber informasi diperoleh dari klien, keluarga terutama
istri klien, perawat ruang dan file status klien.

2. Resume
Resume ditulis sejak klien masuk IGD Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta pada tanggal 14
Juli 2016, didapatkan data yaitu klien datang ke IGD diantar keluarga, keluhan utama klien
adalah, terdapat benjolan dilubang anus, sudah lama 3 hari ini benjolan tidak dapat di
masukan kembali. Klien memiliki riwayat hipertensi. Dari pemeriksaan fisik didapatkan data
yaitu keadaan umum sedang, kesadaran klien compos mentis, GCS Eye 4 Motorik 6 Verbal 5
jadi jumlah GCS klien adalah 15, tekanan darah 129/80 mmHg, nadi 80 kali/menit pernafasan
18 kali per menit, suhu 36°2C, konjungtiva anemis, sklera anikterik, suara nafas klien
vesikuler, klien bernafas secara spontan, tidak ada batuk, bunyi jantung klien normal, suara
murmur tidak ada, gallop tidak ada, pengisian darah kapiler 3 detik, klien tidak mengeluh
mual ataupun muntah, BAK nyeri dan BAB tidak ada keluhan.

3. Kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Tn. A dirawat dengan diagnosa Hemoroid. Klien mengeluhkan terjadi perdarahan pada anus
saat melakukan defekasi, perdarahan tersebut dikeluhkan klien sudah muncul dari 3 hari
sebelum masuk rumah sakit. Selain itu klien juga mengeluh nyeri skala 5-6 seperti rasa
ditusuk tusuk dan terbakar saat melakukan defekasi. 3 hari sebelum masuk rumah sakit
muncul tonjolan tersebut tidak dapat dimasukan kembali kelubang anus yang disertai dengan
nyeri seperti rasa terbakar dan terus menerus, dan disertai darah segar. Keluhan demam tidak
ada, mual muntah tidak ada, dan klien mengeluhkan lemas. upaya mengatasinya berobat ke
rumah sakit.

b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu


Klien mempunyai riwayat penyakit hipertensi, klien memiliki obat rutin yaitu Amlodhipin
5mg, lasartan 1 tab

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


Tidak ada
d. Riwayat Psikososial dan Spiritual
Istri dan semua anaknya adalah orang yang paling dekat dengan klien. Pola komunikasi
baik/terbuka, segala sesuatu dibicarakan bersama dan pembuat keputusan secara musyawarah
dan klien tidak mempunyai kegiatan di masyarakat karena klien sudah tua. Keluarga menjadi
cemas dengan keadaan klien, mekanisme koping terhadap stress adalah tidur. Klien
memikirkan penyakitnya saat ini dan berharap cepat sembuh setelah menjalani perawatan,
agar bisa beraktivitas seperti biasanya. Tidak ada nilai-nilai yang bertentangan dengan
kesehatan, klien selalu shalat, dzikir dan berdoa setiap akan melakukan aktivitasnya. Kondisi
rumah klien bersih dan jauh dari tempat sampah atau sungai.

4. Pola Kebiasaan

a. Pola Nutrisi
Frekuensi makan klien sebelum sakit baik, klien makan 3 x/hari, dengan menghabiskan 1
porsi, tidak ada makanan yang tidak disukai, tidak ada makanan yang membuat alergi dan
tidak ada makanan diet. Klien tidak ada penggunaan obat-obatan sebelum makan dan tidak
ada penggunaan alat bantu seperti NGT. Selama di rumah sakit frekuensi makan klien 3
x/hari, nafsu makan klien baik, porsi makanan yang dihabiskan 1 porsi makan. Tidak ada
makanan yang tidak disukai, tidak ada makanan yang membuat alergi, obat-obatan sebelum
makan adalah musin, dan tidak ada penggunaan alat bantu seperti NGT.

b. Pola Eliminasi
Frekuensi BAK klien sebelum sakit 6-7 x/hari dengan warna kuning jernih, tidak ada keluhan
dan tidak ada penggunaan alat bantu seperti kateter. Frekuensi BAK klien selama di rumah
sakit 6-7 x/hari dengan warna kuning , tidak ada keluhan dan tidak ada penggunaan alat bantu
dalam BAK. Frekuansi BAB klien sebelum sakit 2 x/hari dengan waktu tidak tentu, warna
kuning, konsistensi ½ padat, ada keluhan nyeri pada saat defekasi skala nyeri 5-6 dan tidak
ada penggunaan Laxatif. Frekuensi BAB klien selama di rumah sakit 2 x/hari, keluhan nyeri
masih ada, feses berwarna kuning, konsistensi lembek, waktu BAB dipagi hari, ada
penggunaan Laxatif.

c. Pola Personal Hygiene


Frekuensi mandi klien sebelum sakit 2 x/hari dengan waktu pagi dan sore, oral hygiene klien
2 x/hari dengan waktu pagi dan sore dan frekuensi mencuci rambut 2 x/minggu. Frekuensi
mandi klien selama di rumah sakit 2 x/hari dengan waktu pagi dan sore dilakukan di kamar
mandi, oral hygiene klien 2 x/hari dengan waktu pagi, sore dan cuci rambut 1 x/minggu
dilakukan di kamar mandi.

d. Pola Istirahat dan Tidur


Sebelum sakit klien tidur siang ± 2 jam/hari sedangkan tidur malam ± 7 jam/hari dengan
kebiasaan sebelum tidur adalah menonton televisi. Sedangkan, Selama di rumah sakit klien
tidur siang ± 3 jam/hari sedangkan tidur malam ± 8 jam/hari dan kebiasaan sebelum tidur
adalah menonton televisi.

e. Pola Aktivitas dan Latihan


Sebelum sakit klien bekerja karyawan. Dan selama di rumah sakit klien tidak bekerja, tidak
berolahraga dan mengeluh lemas.
f. Kebiasaan yang Mempengahuri Kesehatan
Klien tidak merokok dan klien tidak menkonsumsi minuman keras/NABZA sebelum sakit
maupun selama di rumah sakit.

5. Pengkajian Fisik

Pengkajian fisik dilakukan pada tanggal 18 Juli 2016 jam 08.00 WIB, didapatkan data
sebagai berikut:

a. Pemeriksaan Fisik Umum


Berat badan sebelum sakit 75 Kg, sesudah sakit 75 Kg, tinggi badan klien 165 cm. Keadaan
umum klien sedang, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.

b. Sistem Penglihatan
Posisi mata klien simetris kanan dan kiri, kelopak mata klien normal, pergerakan bola mata
normal, konjungtiva anemis, kornea normal, sklera anikterik, pupil isokor, otot-otot mata
tidak ada kelainan, fungsi penglihatan baik, tidak ada tanda-tanda radang, tidak ada
pemakaian kaca mata dan lensa kontak, reaksi terhadap cahaya normal, pupil membesar
ketika cahaya dijauhkan dan pupil mengecil ketika cahaya didekatkan.

c. Sistem Pendengaran
Daun telinga klien simetris kanan dan kiri, warna serumen kuning, konsistensi dan bau khas
serumen, kondisi telinga tengah normal, tidak ada cairan dari telinga, tidak ada perasaan
penuh di telinga, tidak ada tinitus, fungsi pendengaran telinga kiri kurang, tidak ada gangguan
keseimbangan, dan tidak ada pemakaian alat bantu pendengaran.

d. Sistem Wicara
Sistem wicara klien jelas dan dapat dipahami, tidak ada aphasia, aphonia, dysartria, dysphasia
maupun anarthia.

e. Sistem Pernafasan
Jalan nafas klien bersih tidak ada sumbatan, tidak sesak saat bernafas, dan tidak
menggunakan alat bantu pernafasan, frekuensi 18 x/menit, irama teratur, jenis pernafasan
spontan, dan dalam. Tidak ada batuk tidak ada retraksi dada, ekspansi dada simetris kanan
dan kiri, perkusi dada resonance, suara nafas vesikuler, tidak ada nyeri saat bernafas dan
tidak ada penggunaan alat bantu nafas.

f. Sistem Kardiovaskuler
Sirkulasi perifer nadi klien 76 x/menit, irama teratur, denyut kuat, tekanan darah 129/80
mmHg, tidak ada distensi vena jugularis kanan dan kiri, temperatur kulit hangat, warna kulit
pucat, pengisian kapiler 3 detik, tidak ada edema.Sirkulasi jantung: kecepatan denyut apical
84 x/menit, dengan irama teratur, tidak ada kelainan bunyi jantung murmur atau gallop, tidak
ada sakit dada.

g. Sistem Hematologi
Tidak ada pucat, tidak ada perdarahan seperti ptechie, perpura, mimisan, perdarahan gusi,
echimosis.
h. Sistem Syaraf Pusat
Klien tidak mengeluh pusing, vertigo, migrain dll, tingkat kesadaran compos mentis,
Glasgow coma scale (GCS) E: 4, M: 6, V: 5, GCS: 15, tidak ada tanda-tanda peningkatan
TIK, tidak ada gangguan sistem persyarafan, reflek fisiologis normal, dan tidak ada reflek
patologis.

i. Sistem Pencernaan
Keadaan gigi klien tidak ada caries, tidak ada penggunaan gigi palsu, tidak ada stomatitis,
lidah tidak kotor, salifa normal, tidak ada muntah, tidak ada nyeri daerah perut, bising usus 8
x/menit, tidak ada diare, warna feces kuning, konsistensi setengah padat, tidak ada konstipasi,
hepar tak teraba, abdomen lembek, terdapat pembesaran vena dibawah kulit pada area anal,
pembesaran berukuran kurang lebih 3 cm, terdapat darah pada daerah anal.

j. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, nafas tidak berbau keton, tidak ada luka ganggren.

k. Sistem Urogenital
Pada tanggal 18-19 Juli 2016, intake 2200 cc, output 2100 cc, tidak ada perubahan pola
kemih, warna kuning jernih, tidak ada distensi/ketegangan kandung kemih, tidak ada keluhan
sakit pinggang,

l. Sistem Integumen
Turgor kulit tidak elastis, temperatur kulit hangat, warna kulit pucat, keadaan kulit baik, tidak
ada kelainan kulit, kondisi kulit daerah pemasangan infus baik, tidak ada pembengkakan dan
kemerahan, keadaan rambut klien baik dan bersih.

m. Sistem Muskuloskeletal
Tidak ada kesulitan dalam pergerakan, tidak ada sakit pinggang, sendi dan kulit, tidak ada
fraktur, tidak ada kelainan bentuk tulang sendi, tidak ada kelainan struktur tulang belakang,
keadaan tonus otot baik, kekuatan otot :kanan 5 5 5 5 5 kiri 5 5 5 5 5.

6. Data Tambahan (Pemahaman tentang penyakit)


Klien mengerti tentang penyakit dideritanya adalah Hemorroid, yaitu pelebaran vena dan
inflamasi pada daerah anus

Laboratorium pada tanggal 14 Juli 2016

HEMATOLOGI
Eritrosit : 5,87 juta/ul 4,0-5,50
Hemoglobin : 12,2 g/dl 13,0-16,0
MCHC : 31 % 32-36
GDS : 242 mg/dl 70-200

7. Penatalaksanaan
a. Cairan : - D5W 1000 ml
Nacl 0,9% 500 ml + ceftriaxone 3x1 gram

b. Obat-obatan:
1. Ketorolak 3 X 1 amp
2. Ardium 3 X 2 tab
3. Laxadin 1 X 1 syrup
4. Vit K 3 X 1 amp

Anda mungkin juga menyukai