Anda di halaman 1dari 9

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA

(STIKes PERTAMEDIKA)
Nurindah Dwi Lestari
21121056
Program Profesi NERS

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Diagnosa Keperawatan : Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif pada


Keluarga bpk. N khususnya Ibu. K dengan
Hipertensi
Topik : Hipertensi
Pokok Bahasan : Terapi Non Farmakologi Hipertensi
Sasaran : Keluarga Bapak N khususnya Ibu K
Hari/Tanggal : Rabu, 25 Mei 2022
Waktu : 45 Menit
Tempat : Rumah Keluarga bpk. N

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama ± 45 menit, keluarga Bpk.
N khususnya Ibu K mampu memahami pengobatan hipertensi secara non
farmakologi dengan menggunakan air rebusan jahe.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai setelah pembelajaran ini antara
lain:
Kognitif : setelah dilakukan penyuluhan selama 1x45mnt, diharapkan
keluarga bpk. N khususnya Ibu K mampu menyebutkan:
- Cara pengobatan non farmakologi menggunakan air
rebusan jahe
- Cara pembuatan air rebusan jahe untuk penderita
hipertensi
Afektif: Keluarga bpk. N khususnya Ibu K sangat kooperatif dan
menerima penyuluhan terkait air rebusan jahe untuk
penderita hipertensi
Psikomotor: Adanya perubahan perilaku pada keluarga binaan, setelah
diberikan penyuluhan kesehatan mengenai pengobatan non
farmakologi, keluarga mampu membuat air rebusan jahe
sebagai pengobatan non farmakologi untuk Hipertensi.

C. Materi
1. Mampu menyebutkan pengobatan non farmakologi
2. Mampu mendemonstrasikan cara pembuatan pengobatan non
farmakologi

D. Strategi Penyampaian
Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dengan sub
topik Pengobatan non farmakologi antara lain:
1. Ceramah
2. Stimulasi pembuatan air rebusan jahe
3. Tanya jawab.

E. Media dan Alat


1. Leaflet
2. PPT tentang pengertian, kandungan dan manfaat jahe untuk Hipertensi.

F. Penataan Strategi Pengorganisasian

Keterangan:
= Media
= Penyaji
= Keluarga
G. Penetapan Strategi Pengorganisasian
Materi Jahe Terlampir

H. Kegiatan Pembelajaran Kesehatan Evaluasi

No Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Klien Alat dan Waktu


Bahan yang
digunakan

1 Pendahuluan 3 menit

a. Perkenalan a. Menjawab
Mengucapkan salam, salam,
memperkenalkan diri, mendengarkan
b. Tujuan b. Menyimak
Menjelaskan tujuan c. Menyimak
umum dan tujuan
khusus.
c. Kontrak waktu
Memberitahu waktu
yang akan digunakan
dan strategi pelaksanaan.

2 Kegiatan Inti 30 Menit

a. Memaparkan materi Klien menyimak PPT, Leaflet


pengobatan non dan Jahe
farmakologi untuk
penderita hipertensi
dengan air rebusan jahe
b. Mendemonstrasikan cara
pembuatan pengobatan
non farmakologi
3 Penutupan 12 Menit

a. Memberikan kesempatan a. Diharapkan


kepada keluarga untuk peserta mau
bertanya terkait materi bertanya
yang belum dimengerti. tentang materi
b. Evaluasi dengan yang belum
mengajukan pertanyaan dimengerti.
secara lisan. b. Menjawab
c. Meminta klien untuk pertanyaan
menjelaskan kembali yang
sesuai dengan diberikan
kemampuan nya penyuluh.

c. Mengucapkan salam Menjawab salam

I. Kriteria Evaluasi
1. Struktur
a) Kontrak dengan keluarga tepat dan sesuai rencana
b) PPT, leaflet, alat dan bahan siap digunakan
c) Anggota keluarga bersedia menerima dan berespon positif dengan
mahasiswa
2. Proses
a) Pelaksanaan sesuai kontrak dan tepat waktu
b) Keluarga menerima kedatangan mahasiswa
c) Mahasiswa melakukan pendidikan kesehatan dengan baik dan
menggunakan komunikasi terapeutik
d) Mahasiswa dan keluarga sepakat untuk kontrak pertemuan
selanjutnya
3. Hasil
a) Keluarga bpk. N khususnya Ibu. K mengetahui tentang obat non
farmakologi untuk hipertensinya
b) Keluarga bpk. N khususnya Ibu. K memahami cara pembuatan air
rebusan jahe

LAMPIRAN MATERI

A. Definisi Jahe
Jahe (Zingiber officinale), adalah tumbuhan yang rimpangnya sering
digunakan sebagai rempah-rempah dan bahan baku pengobatan tradisional.
Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa
yang dominan pedas dirasakan dari jahe disebabkan oleh senyawa keton
bernama zingeron

B. Klasifikasi Jahe
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale Rosc. (Rukmana, 2000).
Tanaman jahe merupakan terna tahunan, berbatang semu dengan tinggi
antara 30 cm - 75 cm. Berdaun sempit memanjang menyerupai pita,
dengan panjang 15 cm – 23 cm, lebar lebih kurang 2,5 cm, tersusun
teratur dua baris berseling. Tanaman jahe hidup merumpun, beranak-
pinak, menghasilkan rimpang dan berbunga. Berdasarkan ukuran dan
warna rimpangnya, jahe dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu: jahe
besar (jahe gajah) yang ditandai dengan ukuran rimpang yang besar,
berwarna muda atau kuning, berserat halus dan sedikit beraroma maupun
berasa kurang tajam; jahe putih kecil (jahe emprit) yang ditandai dengan
ukuran rimpang yang termasuk kategori sedang, dengan bentuk agak
pipih, berwarna putih, berserat lembut, dan beraroma serta berasa tajam;
jahe merah yang ditandai dengan ukuran rimpang yang kecil, berwarna
merah jingga, berserat kasar, beraroma serta berasa sangat tajam
(Rukmana, 2000).

C. Kandungan Kimia Jahe


Jahe banyak mengandung berbagai fitokimia dan fitonutrien. Beberapa zat
yang terkandung dalam jahe adalah minyak atsiri 2-3%, pati 20-60%,
oleoresin, damar, asam organik, asam malat, asam oksalat, gingerin,
gingeron, minyak damar, flavonoid, polifenol, alkaloid, dan musilago.
Minyak atsiri jahe mengandung zingiberol, linaloal, kavikol, dan geraniol.
Rimpang jahe kering per 100 gram bagian yang dapat dimakan
mengandung 10 gram air, 10-20 gram protein, 10 gram lemak, 40-60 gram
karbohidrat, 2-10 gram serat, dan 6 gram abu. Rimpang keringnya
mengandung 1-2% gingerol (Suranto, 2004).
Kandungan gingerol dipengaruhi oleh umur tanaman dan agroklimat
tempat tumbuh tanaman jahe. Gingerol juga bersifat sebagai antioksidan
sehingga jahe bermanfaat sebagai komponen bioaktif anti penuaan.
Komponen bioaktif jahe dapat berfungsi melindungi lemak atau membran
dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol, dan meningkatkan
kekebalan tubuh (Kurniawati, 2010). Selain kandungan senyawa gingerol
yang bersifat sebagai antioksidan, jahe juga mempunyai kandungan
nutrisi lainnya yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Berikut kandungan
nutrisi jahe tiap 28 g
Nutrisi Jahe (tiap 28 g)
Kalori 22
Natrium 4 mg
Karbohidrat 5 gr
Vitamin C 1,4 mg
Vitamin E (alfa tokoferol) 0,1 mg
Niasin 0,2 mg
Folat 3,1 µg
Kolin 8,1 mg
Magnesium 12 mg
Kalium 116 mg
Tembaga 0,1 mg
Mangan 0,1 mg
D. Manfaat Jahe
Jahe memiliki rimpang yang kaya akan kandungan poliphenol ternyata
dapat melindungi tubuh dari berbagai polutan yang ada di lingkungan.
Efek antioksidan jahe juga dapat meningkatkan hormon testosteron, LH
dan melindungi testis tikus putih yang diinduksi oleh fungisida mancozeb
(Sakr et al., 2009).
Jahe yang digunakan sebagai bumbu dapur ternyata juga dapat
melindungi tubuh dari berbagai bahan kimia, hal ini dapat dilihat bahwa
jahe dapat menurunkan kadar glukosa darah, kolesterol dan triasilglyserol
pada mencit yang diinduksi oleh streptozotocin (Al amin et al., 2006) dan
juga menurunkan kadar glukosa darah tikus putih yang diinduksi oleh
aloksan (Olayaki et al., 2007). Rimpang jahe juga bersifat nephroprotektif
terhadap mencit yang diinduksi oleh gentamisin, dimana gentamisin
meningkatkan reactive oxygen species (ROS) dan jahe yang mengandung
flavonoid dapat menormalkan kadar serum kreatinin, urea dan asam urat
pada tikus percobaan (Laksmi dan Sudhakar, 2010).

E. Pengaruh Pemberian Rebusan Jahe Terhadap Penurunan Tekanan


Darah
Terapi nonfarmakologi yang dapat menurukan tekanan darah adalah rebusan
jahe mengandung beberapa komponen kimia jahe putih (zingiber afficinale
var amarum) seperti gingerol, zingerone, dan shogaol memberi efek
farmakologi seperti antioksidan, anti inflamasi, anti koagulan, analgesik, anti
karsinogenetik, non-toksik dan non-mutagenik meskipun pada konsentrasi
tinggi. Manfaat jahe salah satunya adalah menurunkan tekanan darah. Hal ini
karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar
pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar, serta
memperingan kerja jantung memompa darah ( Koswara, 2011).

Senyawa kimia dalam jahe dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Hal ini
karena jahe merangsang pelepasan hormon adrenalin dan memperlebar
pembuluh darah, akibatnya darah mengalir lebih cepat dan lancar, serta
memperingan kerja jantung pada memompa darah.
Manfaat lain nya dapat meredakan sakit kepala, meredakan mual, mengurangi
nyeri menstruasi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh
 Alat dan bahan
1. Jahe 4gram
2. Air 200cc
3. Madu
4. Panci, gelas dan saringan
 Cara Pembuatan
1. Masukkan air sebanyak 200cc kedalam panci dan rebus sampai mendidih
2. Potong kecil-kecil 4gram jahe dan masukan ke dalam air yang mendidih
3. SesekalI aduk rebusan
4. Tunggu sampai air tinggal separuh (100cc) selama kurang lebih 10mnt
5. Matikan api kemudian tuangkan rebusan kedalam gelas dengan disaring
6. Tambahkan 2 sendok madu kedalam 100cc air rebusan agar rasa nya
lebih nikmat
DAFTAR PUSTAKA

Dinkes Jateng. (2017). Profile Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun


2013. Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Semarang Journal Vol 1
No1

Koswara, Sutrisno. (2011). Jahe Rimpang dengan Sejuta Khasiat.


Yogjakarta: Graha Ilmu.

Susilo, Y dan Wulandari. (2011). Cara Jitu Mengatasi Hipertensi.


Yogyakarta: Andi

Tamrin, Dwi R.N, & Muawana M. (2017). Pengaruh Ekstrak Jahe Terhadap
Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia dengan Hipertensi di Rw.
03 Kelurahan Tambangan. Jurnal Kesehatan Kartika Vol. 12 No.
2017.

Anda mungkin juga menyukai