Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 3

Atiq Tri Kesumadewi (11171050)


Cindy Ayu Maliani (11171055)
Dinda Putri Purwandani
Miftahul Jannah
(11171057)
(11171069)
TUBERCULOSIS
Muhammad Dimas Pamungkas PARU
(11171070)
Nurindah Dwi Lestari (11171075)
Widya Kartika Utami (11171085)
Yulia Wira Lestari (11171088)
Zalzabila Tasyah Akbar Ibrahim
(11171090)
PENGERTIAN

Tuberculosis (TBC) adalah penyakit infeksi menular yang


disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-
paru dan hampi seluruh organ tubuh lainnya. Bakteri ini dapat
masuk melalui saluran pernapasan dan saluran pencernaan (GI)
dan luka terbuka pada kulit. Tetapi paling banyak melalui
inhalasi droplet yang berasal dari orang yang terinfeksi bakteri
tersebut.
ETIOLOGI

Penyebab tuberculosis paru pada manusia adalah micobacterium


tuberculosis, Micobacterium adalah organism berbentuk batang
yang kerap kali menunjukan sifat pleomorfisme, tergantung
strainnya dan juga pada sumber biakan, apakah in vivo ataukah
in vitro.
PatofisiologI

Tempat masuk kuman M. tuberculosis adalah saluran


pernapasan, saluran pencernaan (GI) dan luka terbuka pada kulit.
Kebanyakan infeksi TB terjadi melalui udara, yaitu melalui
inhalasi droplet yangmengandung kuman-kuman basil tuberkel
yang berasal dari orang yang terinfeksi. Saluran pencernaan
merupakan tempat masuk utama bagi jenis bovin, yang
penyebarannya melalui susu yang terkontaminasi. Akan tetapi,
di Ameria Serikat, dengan luasnya pasteurisasi susu dan deteksi
penyakit pada sapi perah, TB bovin ini jarang terjadi.
 Manifestasi Klinis

Gejala akibat TB paru adalah batuk produktif yang


berkepanjangan ( lebih dari 3 minggu ), nyeri dada, dan
hemoptisis. Gejala sistemik termaksud demam, menggigil,
keringat malam, kelemahan, hilangnya nafsu makan, dan
penurunan berat badan
 Klasifikasi

A. Klasifikasi menurut American Thoracis Society


 Kategori 0: Tidak pernah terpajan ,dan tidak
terinfeksi,riwayat kontak negative,tes tuberculin negative.
 Kategori 1: Terpajan tuberkolusis,tapi tidak terbukti ada
infeksi. Disini riwayat kontak positif, tes tuberculin
negative.
 Kategori 2: Terinfeksi tuberkolusis,tetapi tidak sakit. Tes
tuberculin positif,radiologis dan sputum negative.
 Kategori 3: Terinfeksi tuberkolusis dan sakit
 Klasifikasi di Indonesia dipakai berdasarkan kelainan klinis,
radiologis dan makro biologis
1. Tuberkolusis paru
2. Berkas tuberkolusis paru
3. Tuberkolusis paru tersangka, yang terbagi dalam:
4. TB tersangka yang diobati: Sputum BTA (-),tetapi tanda-
tanda lain positif.
5. TB tersangka yang tidak diobati :Sputum BTA negative
dan tanda-tanda lain juga meragukan.
 KOMPLIKASI

 Pleuritistuberkulosa
 Efusi pleura (cairan yang keluar ke dalam rongga pleura)
 Tuberkulosa milier
 Meningitis tuberkulosa
 PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Laboratorium darah rutin


 Pemeriksaan sputum BTA
 Tes PAP (Peroksidase Anti Perioksidase)
 Tehnik Polymerase Chain Reaction : Deteksi DNA kuman
secara spesifikmelalui amplifikasi dalam
 Becton Dickinson diagnostik instrumen sistem (BACTEC)
 MY CODOT : Deteksi antibodi memakai antigen
liporabinomannan
 Pemeriksaan radiology
 PENATALAKSANAAN

 Pengobatan tetap dibagi dalam dua tahap yakni:


1. Tahap intensif (initial), dengan memberikan 4–5 macam
obat anti TB per haridengan tujuan mendapatkan konversi
sputum dengan cepat (efek bakterisidal
2. Tahap lanjutan (continuation phase), dengan hanya
memberikan 2 macam obat perhari atau secara intermitten
dengan tujuan menghilangkan bakteri yang tersisa (efek
sterilisasi)
 ASUHAN KEPERAWATAN

Ny. D berusia 70 tahun tinggal di Oepura mengatakan pernah dirawat di


rumah sakit tahun 2018 karena menderita TBC, Klien mengatakan saat ini
merasa lemas seluruh badan, sesak napas dan batuk tapi susah keluar,
keringat dimalam hari.
Klien juga mengatakan batuk terus menerus, batuk berdahak sedikit warna
kuning, nafsu makan sangat menurun sering mual saat makan, dan tidak
bisa menghabiskan porsi makanan.
ANALISA DATA
NO Data Etiologi Masalah
Keperawatan
1 Data Subjektif Ketidakefektifan Pus yang berlebihan
Pasien mengatakan : bersihan jalan
Pasien mengatakan sesak napas napas (00031)
dan batuk berdahak
Pasien mengatakan saat
bernapas agak dalam

Data Objektif
Pasien tampak sesak, napas
cepat dan dangkal, batuk ada
dahak sedikit warna kuning dan
susah keluar
Cuping hidung (+), retraksi otot
dada (+)
Bunyi vasikuler, RR : 32
x/menit
NO Data Etiologi Masalah
Keperawatan
2 Data Subjektif Ketidakseimbangan Anoreksia, mual,
Pasien mengatakan di rumah muntah dan batuk
sakit saya makan 3 kali sehari nutrisi kurang dari produktif
saat makan mual tidak ada napsu kebutuhan tubuh
makan, makan hanya 4 atau 5
sendok saja dan tidak (00002)
menghabiskan porsi yang
disediakan.
Pasien mengatakan lemas dan
mual

Data Objektif
BB ↓ 2 kg
Batuk (+), sputum kuning
Konjungtiva klien terlihat
anemis
Tugor kulit baik, CPR < 3 detik
Mual (+), Tidak menghabiskan
porsi makan yang tersedia
NO Data Etiologi Masalah
Keperawatan
3 Data Subjektif Resiko penyebaran Kerusakan jaringan
Pasien mengatakan sesak napas infeksi b.d (00004) atau terjadinya
dan batuk berdahak infeksi lanjutan
Pasien mengatakan saat bernapas
agak dalam

Data Objektif
Pasien tampak sesak, napas
cepat dan dangkal, batuk ada
dahak sedikit warna kuning dan
susah keluar
Mual (+), napsu makan
berkurang
NO Diagnosa Keperawatan

1 Ketidakefektifan bersihan jalan napas b.d pus yang berlebihan (00031)

2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual,


muntah dan batuk produktif (00002)

3 Resiko penyebaran infeksi b.d kerusakan jaringan atau terjadinya infeksi


lanjutan (00004)
NO Diagnosa Keperawatan Tujuan & Intervensi Aktivitas
Kriteria Hasil Keperawatan

1 Ketidakefektifan bersihan Setelah dilakukan • Manajemen Pengkajian


jalan napas b.d pus yang tindakan Jalan napas: • Kaji dan
berlebihan (00031) keperawatan selama memfasilitasi dokumentasikan
3x24 jam, klien kepatenan jalan hal-hal berikut ini
akan: napas : *Kefektifan
Menunjukkan • Pengisapan jalan pemberian
napas : oksigen dan
Status Pernapasan: mengeluarkan terapi lain
Kepatenan Jalan sekret dari jalan • *Kefektifan obat
Napas, dibuktikan napas dengan resep
dengan indicator memasukkan • *Kecendrungan
gangguan (1: Sangat sebuah katetetr pada gas darah
Berat, 2: Berat, 3: pengisap arteri, jika
kedalam jalan tersedia
napas oral • *Frekuensi,
dan/atau trakea
NO Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Aktivitas
Keperawatan Hasil Keperawatan

Sedang, 4: Ringan, 5: Tidak • Pengaturan kedalaman, dan


Ada Gangguan) posisi : mengubah upaya pernapasan
Kriteria Hasil: posisi pasien atau • *Faktor yang
Kemudahan bernapas, bagian tubuh berhubungan
Pergerakan sputum keluar pasien secara seperti nyeri,
dari jalan napas, Pergerakan sengaja untuk batuk tidak
sumbatan keluar dari jalan memfasilitasi efektif, mukus
napas kesejahteraan kental, dan
Batuk efektif fisiologi dan keletihan
Mengeluarkan secret secara psikologi • Auskultasi bagian
secara efektif • Pemantauan dada anterior dan
Mempunyai jalan napas pernapasan : posterior untuk
yang paten mengumpulkan mengetahui
dan mengananlisis penurunan atau
data pasien untuk ketiadaan ventilasi
memastikan dan adanya suara
kepatenan jalan napas tambahan
napas dan
pertukaran gas
yang adekuat
NO Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Aktivitas
Keperawatan Hasil Keperawatan

• Bantuan ventilasi : Pengisapan jalan


meningkatkan pola napas (NIC) :
napas spontan yang Tentukan
optimal, yang kebutuhan
memaksimalkan pengisapan oral
pertukaran oksigen atau trakea
dan karbon dioksida Pantau status
dalam paru. oksigen (tingkat
SaO² dan SvO²) dan
status
hematodinamik
(tingkat MAP
(mean anterial
preasure) dan irama
jantung) segera
sebelum, selama
dan setelah
pengisapan
Catat jenis dan
jumlah sekret yang
dikumpulkan
NO Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Aktivitas
Keperawatan Hasil Keperawatan

2 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan • Manajemen Pengkajian


nutrisi kurang dari tindakan keperawatan gangguan makan : • Tentukan
kebutuhan tubuh b.d selama 1x24 jam, klien mencegah dan motivasi pasien
akan: menangani untuk
anoreksia, mual,
MenunjukkanStatus pembatan diet yang mengubah
muntah dan batuk gizi : asupan makan sangat ketat dan kebiasaan
produktif (00002) dan cairan, dibuktikan aktivitas berlebihan makan
dengan indicator atau memasukkan • Pantau nilai
gangguan (tidak makanan dan laboratorium,
adekuat, sedikit minuman dalam khususnya
adekuat, cukup jumlah banyak transferin,
adekuat, adekuat , kemudian berusaha albumin dan
sangat adekuat) mengeluarkan elektrolit
semuanya • Manajemen
• Manajemen nutrisi (NIC) :
elektrolit : • Ketahui
meningkatkan makanan
keseimbangan kesukaan pasien
elektrolit dan • Tentukan
pencegahan kemampuan
pasien untuk
mengetahui
kebutuhan
nutrisi
NO Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Aktivitas
Keperawatan Hasil Keperawatan
Kriteria Hasil: • komplikasi akibat dari Pantau kandungan
Menjelaskan kadar elektrolit serum nutrisi dan kalori
komponen diet bergizi yang tidak normal atau pada catatan asupan
adekuat diluar harapan Timbang pasein
Melaporkan tigkat • Pementauan elektrolit : pada interval yang
energi yang adekuat mengumpulkan dan tepat
mengananlisis data
pasien untuk mengatur
keseimbangan elektrolit
• Manajemen nutrisi :
membantu atau
menyediakan asupan
makanan dan cairan diet
seimbang
NO Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Aktivitas
Keperawatan Hasil Keperawatan

3 Resiko penyebaran Setelah dilakukan • Perawatan • Pantau tanda dan


tindakan keperawatan sirkulasi : gejala infeksi
infeksi b.d kerusakan selama 1x24 jam, (misalnya, suhu
insufisiensi
jaringan atau klien akan: arteri : tubuh, denyut
Menunjukkan jantung, drainase,
terjadinya infeksi pengendalian resiko meningkatkan penampilan luka,
komunitas : sirkulasi arteri sekresi, penampilan
lanjutan (00004)
penyakit menular • Manajemen urine, suhu kulit, lesi
yang, dibuktikan penyakit kulit, keletihan dan
dengan indicator menular : bekerja malaise.
gangguan (1: tidak bersama • Kaji faktor yang
pernah, 2 : jarang, 3: komunitas untuk dapat meningkatkan
kadang – kadang, 4 : menurunkan dan kerentanan terhadap
sering, 5 : selalu) infeksi (misalnya :
mengelolah usia lanjut, usia
Kriteria Hasil: insiden dan kurang dari 1 tahun,
• Memantau prevalesni luluh imun, dan
perilaku seksual penyalit menular malnutrisi)
terhadap resiko pada populasi
pajananan PMS khusus.
NO Diagnosa Tujuan & Kriteria Intervensi Aktivitas
Keperawatan Hasil Keperawatan

• Mengikuti strategi • Skrining • Pantau hasil


pengendalian kesehatan : laboratorium
pemajanan mendeteksi resiko (hitunglah darah
atau masalah lengkap, hitung
• Menggunakan
kesehatan dengan granulosit,
pengendalian memanfaatkan absolut, hitung
penularan PMS riwayat jenis, protein
kesehatan, serum, dan
pemeriksaan albumin
kesehatan, dan • Amati
prosedur lainnya. penampilan
• Perlindungan praktik higiene
infeksi : personal untuk
mencegahan dan perlindungan
mendeteksi dini terhadap infeksi.
infeksi pada
pasien yang
beresiko.

Anda mungkin juga menyukai