Dosen Pengampu :
Lusy, SE. MSA
Dibuat oleh :
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KATOLIK DARMA CENDIKA
SURABAYA
2020
MENGATUR PEMBAYARAN PAJAK
Pajak yang terutang, baik yang terjadi pada suatu masa bulan atau suatu tahun,
pembayarannya sudah ditentukan jangka waktunya, dan untuk jenis-jenis pajak
tertentu jumlahnya juga sudah ditentukan.
Besarnya pembayaran pajak dapat disiasati oleh wajib pajak dengan tidak menyalahi
ketentuan tetapi mendatangkan penghematan bagi perusahaan.
Pembayaran pajak dilakukan oleh wajib pajak terhadap berbagai jenis pajak & jenis
kegiatan berikut :
PPh Pasal 21 adalah PPh yang terutang pada karyawan yang mekanisme
pembayarannya dilakukan dengan cara dipotong oleh pemberi kerja pada saat
pembayaran gaji atau sejenisnya, dan harus dibayarkan oleh pemberi kerja paling
lambat tanggal 15 bulan berikutnya sesudah pemotongan PPh 21 dan pembayaran gaji
dan sejenisnya. Karyawan yang menerima gaji atau sejenisnya dapat dibedakan
menjadi :
Pembayaran PPh Pasal 21 pada subjek pajak berkaitan dengan pembayaran gaji yang
pada dasarnya atas perhitungan yang disetahunkan, sehingga jumlah pembayaran gaji
beserta tunjangan yang diberikan pada awal tahun sehingga PPh 21 yang dibayar
menjadi terlalu besar.
Untuk membuat PPh pasal 21 di awal tahun tidak terlalu besar maka pembayaran
tunjangan atau apapun yang akan diperhitungkan PPh pasal 21-nya, tidak dibayar
pada awal tahun.
Contoh 10.1 PT. Guyubrukun membayar gaji kepada salah satu pegawainya yang
berstatus K/1 dan iuran pensiun 1 % dari gaji pokok sebesar Rp 5.000.000 per bulan
dan juga membayar berbagai tunjangan Rp 5.000.000 per bulan atau setahun Rp
60.000.000. Bagaimanakah perbandingan pengakuan pembayaran tunjangan tersebut
apabila dibayar per bulan, akhir tahun atau awal tahun.
PPh terutang apabila tunjangan dibayar per bulan adalah seperti berikut
PPh terutang apabila tunjangan dibayar pada akhir tahun adalah seperti berikut :
No Bulan Gaji Tunjangan Gaji, Pengurang PKP PPh
Pokok Tunjagan Terutang
setahun setahun
Perbandingan besarnya Future Value apabila tunjangan dibayar per bulan atau dibayar
pada akhir tahun atau awal tahun adalah seperti berikut
No Bulan Tunjangan Dibayar per Tunjangan Dibayar per akhir Tunjangan Dibaya
bulan tahun tahun
PEMBAYARAN PPN
Pembayaran PPn oleh wajib pajak harus dilakukan setiap bulan dengan menggunakan
cara :
Besarnya PPn yang sama harus dibayar sendiri oleh wajib pajak yang dihitung
tanpa mengkreditkan Pajak masukan adalah dengan mengganggap besarnya
pajak masukan sebesar 80% dari pajak keluaran, Sehingga Besarnya PPn yang
harus dibayar sebesar 2% dari harga jual barang kena pajak
Keuntunan cara ini antara lain (Tidak terpengaruh oleh ketentuan pajak
masukan yang tidak boleh dikreditkan dan perhitungan pembayaran PPn
relative lebih mudah)
Kerugian cara ini antara lain (Tidak mungkin digunakan untuk
perhitungan PPn yang lebih bayar dan Dengan tingkat pajak masukan
yang sama perhitungan ini menghasilkan PPn yang lebih besar)
Besarnya PPn yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak yang harus dihitung
dengan mengkreditkan pajak masukan adalah dengan mengurangi besarnya
pajak keluaran dengan pajak masukan yang dapat dikreditkan, Sehingga
besarnya PPn yang harus dibayar adalah pajak keluaran dikurangi pajak
masukan