Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH TAX PLANNING


( Kelas Sore )
“BAB 10 : MENGATUR PEMBAYARAN PAJAK PPH 21 &
PPN”

Dosen Pengampu :
Lusy, SE. MSA

Dibuat oleh :

1. KEVIN EARL SETIO / (17126004)


2. TIRTA YESAYA / (17126006)
3. MARIA NATHANIA LEONI / (17126001)

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KATOLIK DARMA CENDIKA
SURABAYA
2020
MENGATUR PEMBAYARAN PAJAK

Pajak yang terutang, baik yang terjadi pada suatu masa bulan atau suatu tahun,
pembayarannya sudah ditentukan jangka waktunya, dan untuk jenis-jenis pajak
tertentu jumlahnya juga sudah ditentukan.

Besarnya pembayaran pajak dapat disiasati oleh wajib pajak dengan tidak menyalahi
ketentuan tetapi mendatangkan penghematan bagi perusahaan.

Pembayaran pajak dilakukan oleh wajib pajak terhadap berbagai jenis pajak & jenis
kegiatan berikut :

 Pembayaran PPh Pasal 21


 Pembayaran PPN
 Mengangsur atau menunda pembayaran pajak
 Pengurangan angsuran PPh Pasal 25

PEMBAYARAN PPH PASAL 21

PPh Pasal 21 adalah PPh yang terutang pada karyawan yang mekanisme
pembayarannya dilakukan dengan cara dipotong oleh pemberi kerja pada saat
pembayaran gaji atau sejenisnya, dan harus dibayarkan oleh pemberi kerja paling
lambat tanggal 15 bulan berikutnya sesudah pemotongan PPh 21 dan pembayaran gaji
dan sejenisnya. Karyawan yang menerima gaji atau sejenisnya dapat dibedakan
menjadi :

 Subjek Pajak Dalam Negeri


 Subjek Pajak Luar Negeri

Pembayaran PPh 21 pada Subjek Pajak Dalam Negeri

Pembayaran PPh Pasal 21 pada subjek pajak berkaitan dengan pembayaran gaji yang
pada dasarnya atas perhitungan yang disetahunkan, sehingga jumlah pembayaran gaji
beserta tunjangan yang diberikan pada awal tahun sehingga PPh 21 yang dibayar
menjadi terlalu besar.
Untuk membuat PPh pasal 21 di awal tahun tidak terlalu besar maka pembayaran
tunjangan atau apapun yang akan diperhitungkan PPh pasal 21-nya, tidak dibayar
pada awal tahun.

Contoh 10.1 PT. Guyubrukun membayar gaji kepada salah satu pegawainya yang
berstatus K/1 dan iuran pensiun 1 % dari gaji pokok sebesar Rp 5.000.000 per bulan
dan juga membayar berbagai tunjangan Rp 5.000.000 per bulan atau setahun Rp
60.000.000. Bagaimanakah perbandingan pengakuan pembayaran tunjangan tersebut
apabila dibayar per bulan, akhir tahun atau awal tahun.
PPh terutang apabila tunjangan dibayar per bulan adalah seperti berikut

No Bulan Gaji Tunjangan Gaji, Pengurang PKP PPh


Pokok Tunjagan Terutang
setahun setahun

1 Januari 5.000.000 5.000.000 120.000.000 20.376.000 99.624.000 9.943.600


2 Februari 5.000.000 5.000.000 120.000.000 20.376.000 99.624.000 9.943.600
3 Maret 5.000.000 5.000.000 120.000.000 20.376.000 99.624.000 9.943.600
4 April 5.000.000 5.000.000 120.000.000 20.376.000 99.624.000 9.943.600
5 Mei 5.000.000 5.000.000 120.000.000 20.376.000 99.624.000 9.943.600
6 Juni 5.000.000 5.000.000 120.000.000 20.376.000 99.624.000 9.943.600
7 Juli 5.000.000 5.000.000 120.000.000 20.376.000 99.624.000 9.943.600
8 Agustus 5.000.000 5.000.000 120.000.000 20.376.000 99.624.000 9.943.600
9 September 5.000.000 5.000.000 120.000.000 20.376.000 99.624.000 9.943.600
10 Oktober 5.000.000 5.000.000 120.000.000 20.376.000 99.624.000 9.943.600
11 November 5.000.000 5.000.000 120.000.000 20.376.000 99.624.000 9.943.600
12 Desember 5.000.000 5.000.000 120.000.000 20.376.000 99.624.000 9.943.600

PPh terutang apabila tunjangan dibayar pada akhir tahun adalah seperti berikut :
No Bulan Gaji Tunjangan Gaji, Pengurang PKP PPh
Pokok Tunjagan Terutang
setahun setahun

1 Januari 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200


2 Februari 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
3 Maret 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
4 April 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
5 Mei 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
6 Juni 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
7 Juli 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
8 Agustus 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
9 September 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
10 Oktober 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
11 November 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
12 Desember 5.000.000 60.000.000 120.000.000 20.376.000 99.624.000 9.943.600
PPh terutang apabila tunjangan dibayar pada awal tahun adalah seperti berikut ini :
No Bulan Gaji Tunjangan Gaji, Pengurang PKP PPh
Pokok Tunjagan Terutang
setahun setahun

1 Januari 5.000.000 60.000.000 120.000.000 20.376.000 99.624.000 9.943.600


2 Februari 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
3 Maret 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
4 April 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
5 Mei 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
6 Juni 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
7 Juli 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
8 Agustus 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
9 September 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
10 Oktober 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
11 November 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200
12 Desember 5.000.000 60.000.000 20.376.000 39.624.000 1.981.200

Perbandingan besarnya Future Value apabila tunjangan dibayar per bulan atau dibayar
pada akhir tahun atau awal tahun adalah seperti berikut
No Bulan Tunjangan Dibayar per Tunjangan Dibayar per akhir Tunjangan Dibaya
bulan tahun tahun

Perbulan FV Tingkat Perbulan FV Tingkat Perbulan FV


bunga 1% bunga 1% bu
1 Januari 828.633 924.479 165.100 184.196 8.127.500 9.0
2 Februari 828.633 915.326 165.100 182.373 165.100 18
3 Maret 828.633 906.263 165.100 180.567 165.100 18
4 April 828.633 897.290 165.100 178.779 165.100 17
5 Mei 828.633 888.406 165.100 177.009 165.100 17
6 Juni 828.633 879.610 165.100 175.256 165.100 17
7 Juli 828.633 870.901 165.100 173.521 165.100 17
8 Agustus 828.633 862.278 165.100 171.803 165.100 17
9 September 828.633 853.741 165.100 170.102 165.100 17
10 Oktober 828.633 845.288 165.100 168.418 165.100 16
11 November 828.633 836.919 165.100 166.751 165.100 16
12 Desember 828.633 828.633 8.127.500 8.127.500 165.100 16
9.943.600 10.509.134 9.943.600 10.056.275 9.943.600 10

PEMBAYARAN PPN
Pembayaran PPn oleh wajib pajak harus dilakukan setiap bulan dengan menggunakan
cara :

1. Tanpa Mengkreditkan Pajak Masukan

Besarnya PPn yang sama harus dibayar sendiri oleh wajib pajak yang dihitung
tanpa mengkreditkan Pajak masukan adalah dengan mengganggap besarnya
pajak masukan sebesar 80% dari pajak keluaran, Sehingga Besarnya PPn yang
harus dibayar sebesar 2% dari harga jual barang kena pajak

 Keuntunan cara ini antara lain (Tidak terpengaruh oleh ketentuan pajak
masukan yang tidak boleh dikreditkan dan perhitungan pembayaran PPn
relative lebih mudah)
 Kerugian cara ini antara lain (Tidak mungkin digunakan untuk
perhitungan PPn yang lebih bayar dan Dengan tingkat pajak masukan
yang sama perhitungan ini menghasilkan PPn yang lebih besar)

2. Dengan Mengkreditkan Pajak Masukan

Besarnya PPn yang harus dibayar sendiri oleh wajib pajak yang harus dihitung
dengan mengkreditkan pajak masukan adalah dengan mengurangi besarnya
pajak keluaran dengan pajak masukan yang dapat dikreditkan, Sehingga
besarnya PPn yang harus dibayar adalah pajak keluaran dikurangi pajak
masukan

 Keuntungan cara ini antara lain (Dapat memperhitungkan pajak


masukan termasuk yang masanya tidak sama, Perhitungan pembayaran
PPn relative lebih rendah disbanding yang tanpa perhitungan PKPM,
Pajak masukan aras oembelian barang yang belum bayar dapat
diperhitungkan dan dimungkinkan terjadi lebih bayar

 Kerugian cara ini antara lain (dimungkinkan adanya pajak masukan


cacat yang tidak dapat dikreditkan)

Untuk menghemat PPn yang harus dibayar, besarnya pembelian yang


berkaitan bahan produk yang dihasilkan cenderung dilakukan pada awal tahun
sehingga besarnya PPn yang harus dibayar pada awal tahun menjadi rendah.

Anda mungkin juga menyukai