Sejak beroperasi, perusahaan selain menjual secara tunai, juga menjual secara kredit. Adapun
komposisi penjualannya adalah:
1. Sebesar 60% dari total penjualan adalah penjualan tunai dan sisanya adalah penjualan
kredit. Untuk penjualan tunai manajemen menetapkan akan memberikan potongan
harga sebesar 10%.
2. Untuk penjualan kredit; manajemen memberlakukan term of payment 5/10, n/60. Dari
penjualan kredit diperkirakan sebesar 60% akan memanfaatkan periode potongan,
sedangkan sisanya tidak memanfaatkan periode potongan. Dari pembeli yang tidak
memanfaatkan potongan, 50%-nya kaan membayar pada bulan transaksi dan sisanya
akan membayar pada bulan berikutnya.
3. Diperkirakan besarnya piutang tak tertagih (bad debt) adalah 5% dari penjualan kredit.
Hutang jatuh tempo yang harus dibayarkan adalah januari Rp 2.500.000,- , Maret Rp
1.000.000,- ,dan Juni Rp 3.000.000,-
Penyelesaian Kasus :
1) Menyusun Penjualan Menurut Bentuk Pembayaran & Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
PT LARA
Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Semester 1, Tahun 20XX
Keterangan Januari (Rp) Februari (Rp) Maret (Rp) April (Rp) Mei (Rp) Juni (Rp)
Total 15.000.000 16.500.000 18.000.000 21.000.000 24.000.000 21.000.000
Penjualan
1. Total penjualan : dari data Rencana Penjualan selama semester 1, Tahun 20XX
2. Penjualan Tunai (60%): Total Penjualan x 0,6 (penjualan tunai 60%). Misal, pada bulan
Januari (Rp 15.000.000 x 0.6= Rp 9.000.000).
3. Potongan Penjualan Tunai (10%): Hasil dari penjualan Tunai x 0.1 (Pot. Penj. Tunai ).
Misal, pada bulan Januari (Rp 9.000.000 x 0.1= Rp 900.000).
4. Penjualan Tunai Neto: Hasil dari penjualan tunai ˗ hasil dari pot.penjualan tunai.Misal,
pada bulan Januari (Rp 9.000.000 – Rp 900.000= Rp 8.100.000).
5. Penjualan Kredit (40%): Total penjualan x 0.4 (penjualan kredit 40%). Misal, pada bulan
Januari (Rp 15.000.000 x 0.4 = Rp 6.000.000).
6. Bad Debt (5%): Hasil dari penjualan kredit x 0.05 (bad debt 5%). Misal, pada bulan
Januari (Rp 6.000.000 x 0.05= Rp 300.000).
7. Piutang Neto: Hasil dari penjualan kredit – bad debt. Misal, pada bulan Januari (Rp
6.000.000 – Rp 300.000= Rp 5.700.000) .
Keterangan Januari (Rp) Februari (Rp) Maret (Rp) April (Rp) Mei (Rp) Juni (Rp)
Piutang Neto 5.700.000 6.270.000 6.840.000 7.980.000 9.120.000 7.980.000
Piutang yang 3.420.000 3.762.000 4.104.000 4.788.000 5.472.000 4.788.000
mendapat hak
discount (60%)
Discount (5%) 171.000 188.100 205.200 239.400 273.600 239.400
Piutang Neto (Setelah 3.249.000 3.573.900 3.898.800 4.548.600 5.198.400 4.548.600
Dikurangi Discount)
Piutang Tidak 2.280.000 2.508.000 2.736.000 3.192.000 3.648.000 3.192.000
Mendapat Discount
(40%)
Piutang Tidak 1.140.000 1.254.000 1.368.000 1.596.000 1.824.000 1.596.000
Mendapat Discount
Dilunasi :
- Pelunasan
50%
- Pelunasan 1.140.000 1.254.000 1.368.000 1.596.000 1.824.000
50%
Total Pengumpulan 4.389.000 5.967.000 6.520.800 7.512.600 8.618.400 7.968.600
Piutang
1. Piutang Neto didapat dari data pada Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
2. Piutang yang mendapat hak discount (60%): Piutang Neto x 0,6 (hak discount). Misal,
Pada bulan Januari (Rp 5.700.000 x 0,6= Rp3.420.000).
3. Discount 5%: Piutang yang mendapat hak discount x 0.05 (discount). Misal, pada bulan
Januari (Rp 3.420.000 x 0.05 = Rp 171.000).
4. Piutang tidak mendapat discount (40%): Piutang neto x 0.4 (piutang tidak mendapat
discount). Misal, pada bulan Januari (Rp 5.700.000 x 0,4= Rp 2.280.000).
5. Piutang yang tidak mendapat discount dilunasi: Hasil dari piutang tidak mendapat
discount x 0,5 (pelunasan 50%).Misal, pada bulan Januari (Rp 2.280.000 x 0.5= Rp
1.140.000).
6. Total Pengumpulan Piutang: Piutang neto + piutang tidak mendapat discount. Misal,
pada bulan Januari (Rp 3.249.000 + Rp 1.140.000= Rp 4.389.000).
Sumber Januari (Rp) Februari (Rp) Maret (Rp) April (Rp) Mei (Rp) Juni (Rp)
Penerimaan
Kas
Penjualan 8.100.000 8.910.000 9.720.000 11.340.000 12.960.000 11.340.000
Tunai Neto
Piutang 4.389.000 5.967.900 6.520.800 7.512.600 8.618.400 7.968.600
Jumlah 12.489.000 14.877.000 16.240.800 18.852.600 21.578.400 19.308.600
1. Penjualan Tunai Neto (dari data Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai)
2. Piutang (dari data Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit)
Sumber Januari (Rp) Februari (Rp) Maret (Rp) April (Rp) Mei (Rp) Juni (Rp)
Pengeluaran
Kas
- Pembelian 1.500.000 1.800.000 2.400.000 2.250.000 2.700.000 3.300.000
Bahan Baku
Tunai
- Pembelian 0 3.500.000 4.200.000 5.600.000 5.250.000 6.300.000
Bahan Baku
Kredit
Pembayaran 2.500.000 0 1.000.000 0 0 3.000.000
Hutang
Jumlah 4.000.000 5.300.000 7.600.000 7.850.000 7.950.000 12.600.000
1. Pembelian bahan baku tunai: Data pembelian bahan baku x 0,3 (dari perencanaan
pembelian bahan baku 30% secara tunai). Misal, pada bulan Januari (Rp 5.000.000 x 0,3
= Rp 1.500.000)
2. Pembelian bahan baku kredit: Data pembelian bahan baku x 0,7 (dari perencanaan
pembelian bahan baku 70% secara kredit dibayar bulan berikutnya). Misal, pada bulan
Februari (Rp 5.000.000 x 0,7 = Rp 3.500.000)
3. Pembayaran hutang: Data didapat dari soal bahwa Januari sebesar Rp 2.500.000 , Maret
Rp 1.000.000 , dan Juni Rp 3.000.000.
Keterangan Januari (Rp) Februari (Rp) Maret (Rp) April (Rp) Mei (Rp) Juni (Rp)
Saldo Kas Awal 10.000.000 18.489.000 28.066.900 36.707.700 47.710.300 61.338.700
Penerimaan Kas
- Penjualan 8.100.000 8.910.000 9.720.000 11.340.000 12.960.000 11.340.000
Tunai Neto
- Piutang 4.389.000 5.967.000 6.520.800 7.512.600 8.618.400 7.968.600
Kas Tersedia 22.489.000 33.366.000 44.307.700 55.560.300 69.288.700 80.647.300
Pengeluaran Kas
- Pembelian 1.500.000 1.800.000 2.400.000 2.250.000 2.700.000 3.300.000
Bahan Baku
Tunai
- Pembelian 0 3.500.000 4.200.000 5.600.000 5.250.000 6.300.000
Bahan Baku
Kredit
- Pembayaran 2.500.000 0 1.000.000 0 0 3.000.000
Hutang
Saldo Kas Akhir 18.489.000 28.066.900 36.707.700 47.710.300 61.338.700 68.047.300
1. Kas tersedia: Saldo kas awal + penerimaan kas. Misal, pada bulan Januari (Rp 10.000.000
+ Rp 12.489.000 =Rp22.489.000)
2. Saldo kas akhir: Kas tersedia – pengeluaran kas. Misal, pada bulan Januari (Rp
22.489.000 – Rp 4.000.000 = Rp 18.489.000)