Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Riset Sains dan Teknologi e-ISSN: 2549-9750

Volume 3 No. 1 Maret 2019, 9-18 p-ISSN: 2579-9118

Estimasi Stok Penerimaan Bahan Bakar Minyak Menggunakan


Metode Fuzzy Tsukamoto

Fuel Stock Estimation Using Fuzzy Tsukamoto Method

Novianti Puspitasari1*, Andi Tejawati2, Friendy Prakoso3


1,2,3)Jurusan Teknolgi Informasi dan Komunikasi, Fakultas Ilmu Komputer & Teknologi Informasi
Universitas Mulawarman
Jl. Panajam Kampus Gn. Kelua, Samarinda, Kalimantan Timur. Telp (0541)753133
*email : novia.ftik.unmul@gmail.com

ABSTRAK
DOI; Bahan bakar merupakan salah satu kebutuhan yang saat ini
10.30595/jrst.v3i1.3112 tidak bisa dilepaskan dari masyarakat. Bahan bakar cair terutama
bensin atau premium, pertalite, pertamax, dan solar merupakan bahan
Histori Artikel: bakar yang digunakan pada alat transportasi. Semakin banyak alat
transportasi yang dimiliki masyarakat dapat memungkinkan tidak
Diajukan: tersedianya stok bahan bakar di salah satu SPBU (Stasiun Pengisian
04/08/2018 Bahan Bakar Umum) tertentu. Dengan tidak tersedianya stok
persediaan bahan bakar di SPBU, hal ini dapat menimbulkan beberapa
Direvisi: masalah, seperti antrian yang panjang pada salah satu SPBU, serta
10/01/2019 kurangnya kebutuhan bahan bakar pada masyarakat. Salah satu
metode untuk memecahkan masalah tersebut adalah menggunakan
Diterima: metode Fuzzy Tsukamoto. Fuzzy Tsukamoto merupakan salah satu
23/01/2019 metode yang termasuk ke dalam sistem inferensi fuzzy. Metode ini
dapat menentukan jumlah produksi, sehingga jumlah produksi sebuah
barang dapat diprediksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode
Tsukamoto mampu memprediksi jumlah penerimaan stok bahan bakar
yang seharusnya diterima oleh SPBU pada periode berikutnya. Dimana,
hasil pengujian ketepatan prediksi diukur dengan menggunakan
metode MAPE (Mean Absolute Percentage Error) dengan nilai
persentase error yang didapatkan adalah sebesar 16 %, sehingga
kinerja sistem dalam memprediksi stok bahan bakar dapat dikatakan
bagus.

Kata kunci: fuzzy Tsukamoto, MAPE, stok, bahan bakar, sistem


inferensi fuzzy

ABSTRACT
Fuel is one of the needs that cannot be released from the community. Liquid fuels, especially
gasoline or Premium, Pertalite, Pertamax, and diesel are fuels used in transportation. The increasing
number of means of transportation owned by the community can allow the unavailability of fuel stock
in one particular gas station (General Fuel Filling Station). The unavailability of fuel stockpiles at gas
stations, this can lead to several problems, such as long queues at one gas station, as well as a lack of
fuel needs for the community. One method to solve this problem is using the Fuzzy Tsukamoto method.
Fuzzy Tsukamoto is one of the methods included in the fuzzy inference system. This method can
determine the amount of production so that the amount of production of an item can be predicted. The
results showed that Tsukamoto's method was able to predict the amount of receipt of fuel stock that
should be received by gas stations in the next period. Where, the results of the prediction accuracy are
measured using the MAPE (Mean Absolute Percentage Error) method with the percentage error
obtained is 16%, so the system performance in predicting fuel stock can be said to be good.

Keywords: fuzzy Tsukamoto, MAPE, stock, fuel, fuzzy inference system

9
Novianti Puspitasari, Andi Tejawati, Friendy Prakoso
Estimasi Stok Penerimaan Bahan Bakar Minyak Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto

1. PENDAHULUAN
Saat ini bahan bakar cair (disebut bahan tiga metode dalam Sistem Inferensi Fuzzy
bakar minyak) merupakan salah satu yang dapat digunakan untuk menentukan
kebutuhan yang tidak bisa dilepaskan dari jumlah produksi, yaitu metode Tsukamoto,
masyarakat. Dimana, bahan bakar minyak metode Mamdani, dan metode Sugeno
(BBM) merupakan salah satu faktor yang (Setiadji, 2009).
penting pada mesin kendaraan. Semakin Metode Tsukamoto telah banyak
meningkatnya jumlah kendaraan yang diterapkan untuk peramalan, pengambilan
dimiliki oleh masyarakat maka semakin keputusan dan perencanaan diantaranya
tinggi pula konsumsi BBM di masyarakat. adalah memprediksi kuantitas permintaan
Konsumsi BBM yang semakin meningkat bahan baku dengan parameter penjualan,
dari tahun ke tahun memungkinkan permintaan dan masa kadaluarsa (Huda,
ketiadaan stok persediaan BBM di salah satu 2018). Selanjutnya, penerapan metode
SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Tsukamoto dalam menentukan volume
Umum) tertentu. Dengan kekosongan stok impor bawang merah (Widayani, Kusrini, &
persediaan bahan bakar di SPBU, maka hal Al Fatta, 2015), menentukan pemasok bahan
ini dapat menimbulkan berbagai masalah. baku pada suatu perusahaan (Santika &
Salah satunya adalah antrian panjang yang Mahmudy, 2015), memprediksi tingkat
terjadi di SPBU, sehingga menyebabkan kerawanan kebakaran dibeberapa kecamatan
mobilitas masyarakat terganggu. di kota Kudus (Ardianto, Haryanto, &
Salah satu solusi yang dapat digunakan Mulyanto, 2018), memprediksi ketersediaan
untuk mengurangi kehabisan stok BBM di kayu jati berdasarkan variabel yang
SPBU adalah dengan cara mengetahui mempengaruhinya (Hayadi, 2015) dan
estimasi stok yang dibutuhkan untuk periode memprediksi jumlah produksi roti dengan
selanjutnya. Penelitian tentang prediksi nilai error yang didapatkan sebesar 1%
bahan bakar minyak telah dilakukan (Minarni & Aldyanto, 2016) dan lain
diantaranya penelitian untuk mengetahui sebagainya (Caraka, Haryanto,
jumlah pembelian dan penjualan bahan Kusumaningrum, & Astuti, 2015; Kusuma,
bakar industri di sebuah perusahaan agen Puspitasari, & Gustiyoto, 2018; Puryanto,
bahan bakar menggunakan metode 2016).
Backpropagation Neural Network (Sari, Penelitian ini menerapkan Fuzzy Inference
2015). Selanjutnya, penelitian tentang System dengan metode Tsukamoto. Metode
prediksi kebutuhan bahan bakar jenis ini nantinya dimasukkan ke dalam sebuah
premium disebuah stasiun bahan bakar sistem yang dapat mempermudah pihak
menggunakan metode Hibrida Arima dan SPBU untuk memprediksi stok bahan bakar
Neural Network. Hasil penelitian pada periode berikutnya. Metode ini dipilih
menunjukkan bahwa model persediaan yang karena sifatnya yang fleksibel, dan memiliki
optimal terjadi ketika jumlah safety stock toleransi pada data yang ada. Kelebihan dari
adalah 87 Kl. Penelitian ini juga metode ini yaitu lebih cepat dalam
membuktikan bahwa metode hibrida dapat melakukan komputasi, lebih intuitif, diterima
memberikan hasil prediksi yang lebih baik oleh banyak pihak, serta lebih cocok untuk
dibandingkan dengan metode tunggal dengan masukan yang diterima dari manusia bukan
nilai RMSE yang kecil (Kusumaningrum, oleh mesin (Caraka et al., 2015). Lebih lanjut,
Suhartono, & Haryono, 2012) penelitian ini dapat membantu pihak SPBU
Metode lainnya yang dapat digunakan dalam memberikan informasi prediksi
untuk memprediksi atau meramalkan stok penerimaan stok BBM, agar persediaan BBM
bahan bakar adalah Logika Fuzzy. Logika tidak mengalami kekurangan.
fuzzy merupakan salah satu metode
pembentuk soft computing yang berbeda 2. METODE PENELITIAN
dengan conventional computing. Logika fuzzy Pada bagian ini akan dijelaskan secara
memungkinkan toleransi terhadap input, singkat Logika Fuzzy, metode Fuzzy
proses dan output yang bersifat tidak akurat Tsukamoto, dan analisis uji validitas
(imprecision), tidak pasti (uncertainty) dan terhadap peramalan yang dilakukan.
setengah benar (partial truth). Di dalam
A. Logika Fuzzy
konsep logika Fuzzy terdapat metode yang
dapat menentukan jumlah produksi yang Logika fuzzy merupakan logika yang
disebut dengan Sistem Inferensi Fuzzy. Ada berhadapan dengan konsep kebenaran

JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) - Vol.3 (1) 2019 - (9-18) 10
Novianti Puspitasari, Andi Tejawati, Friendy Prakoso
Estimasi Stok Penerimaan Bahan Bakar Minyak Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto

sebagian, dimana logika klasik menyatakan Hasil dari proses ini berupa fuzzy input
bahwa nilai kebenaran dapat diekspresikan dalam bentuk rule fuzzy.
dalam istilah binary (0 atau 1). Sedangkan 2) Pembentukan Rule (aturan) dalam
logika fuzzy memungkinkan nilai bentuk IF …. THEN.
keanggotaan antara 0 dan 1. Dengan 3) Mesin inferensi, proses input Fuzzy
menggunakan metode tersebut diharapkan menjadi output Fuzzy dengan mengikuti
dapat membantu perusahaan dalam aturan yang telah ditetapkan, hasil
menentukan jumlah produksi (Kusuma et al., tersebut biasa disebut dengan α-
2018). Pada teorinya, logika fuzzy bukanlah predikat (α1, α2, α3…. αn).
merupakan pengganti dari teori probabilitas 4) Defuzzifikasi, yaitu proses mengubah
namun merupakan cara lain untuk fuzzy output menjadi crisp value. Metode
menyelesaikan masalah ketidakpastian. defuzzifikasi menggunakan metode rata
Komponen utama yang sangat berpengaruh – rata (Average) seperti yang terlihat
adalah fungsi keanggotaan. Fungsi pada persamaan 1.
keanggotaan menyatakan derajat ∑ 𝑎𝑖 𝑧𝑖
keanggotaan pada suatu himpunan. Fungsi 𝑧= .............................. (1)
∑ 𝑎𝑖
keanggotaan adalah suatu kurva yang
Keterangan:
menunjukkan titik-titik input data kedalam
Z = variabel output
nilai keanggotaan yang berada dalam
interval 0 sampai 1. Fungsi keanggotaan 𝑎𝑖 = nilai α predikat
dinyatakan dengan μA. Salah satu cara yang 𝑧𝑖 = nilai variabel output masing – masing
dapat digunakan untuk mendapatkan nilai aturan implikasi
keanggotaan adalah dengan melalui Selanjutnya, flowchart dari metode Fuzzy
pendekatan fungsi (Kusumadewi & Purnomo, Tsukamoto yang dapat dilihat pada Gambar
2004). 1.

B. Metode Fuzzy Tsukamoto


Sistem kendali logika fuzzy disebut juga
Sistem Inferensi Fuzzy (Fuzzy Inference
System/FIS) adalah sistem yang dibuat
untuk melakukan penalaran. Konsep dari
sistem ini meniru manusia yang melakukan
penalaran dengan nalurinya. FIS terbagi
menjadi beberapa jenis, yaitu Tsukamoto,
Mamdani, dan Sugeno. Metode Tsukamoto
adalah perluasan dari penalaran monoton.
Pada metode Tsukamoto, setiap konsekuen
pada aturan yang berbentuk IF-THEN harus
direpresentasikan dengan suatu himpunan
fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang
monoton. Sebagai hasilnya, output hasil Gambar 1. Flowchart fuzzy Tsukamoto
inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan
secara tegas (crisp) berdasarkan 𝛼-predikat C. Datasets
(fire strength). Hasil akhirnya diperoleh
dengan menggunakan rata-rata terbobot Di dalam penelitian ini, datasets pengujian
(Kusumadewi & Purnomo, 2004). Bentuk berupa dataset BBM jenis premium dari
model Fuzzy Tsukamoto adalah sebagai bulan Januari 2016 – Februari 2017 yang
berikut. terdapat di salah satu SPBU kota Samarinda.
Data BBM jenis premium ditampilkan pada
IF (X IS A) and (Y IS B) then (Z IS C) Tabel 1.

Dimana A, B, dan C adalah himpunan Fuzzy.


Dalam inferensinya, metode Tsukamoto
menggunakan tahapan sebagai berikut:
1) Fuzzifikasi yaitu proses memetakan
crisp input ke dalam himpunan fuzzy.

JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) - Vol.3 (1) 2019 - (9-18) 11
Novianti Puspitasari, Andi Tejawati, Friendy Prakoso
Estimasi Stok Penerimaan Bahan Bakar Minyak Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto

Tabel 1. Data BBM Premium Fungsi keanggotaan himpunan Fuzzy


Naik dari variabel penjualan
Bulan/Tah Stok Penjualan Penerimaan
un Awal (Liter) (Liter)
ditunjukkan oleh persamaan 3.
(Liter) 0 , 𝑥 ≤ 𝑥𝑚𝑖𝑛
𝑥−𝑥𝑚𝑖𝑛
Jan - 2016 41.955 489.501 496.000 𝜇𝑃𝑛𝑗𝑁𝑎𝑖𝑘[𝑥] = {𝑥 , 𝑥𝑚𝑖𝑛 ≤ 𝑥𝑚𝑎𝑥
𝑚𝑎𝑥 −𝑥𝑚𝑖𝑛
Feb - 2016 36.215 468.513 456.000
Mar - 2016 20.921 481.302 480.000
1 , 𝑥 ≥ 𝑥𝑚𝑎𝑥
Apr - 2016 18.715 408.215 408.000 …………….. (3)
Mei - 2016 16.881 459.708 464.000 Keterangan:
Jun - 2016 20.130 510.213 512.000 𝜇𝑃𝑒𝑛𝑗𝑇𝑢𝑟𝑢𝑛 : rata – rata Penjualan
Jul - 2016 19.895 448.760 440.000
Agt - 2016 8.141 448.086 464.000
Turun
Sept - 2016 21.144 410.060 400.000 𝜇𝑃𝑒𝑛𝑗𝑁𝑎𝑖𝑘 : rata – rata Penjualan Naik
Okt - 2016 9.896 400.032 408.000 x : Variabel penjualan
Nov - 2016 15.957 403.128 392.000 Fungsi keanggotaan himpunan Fuzzy
Des - 2016 3.274 277.339 288.000
Jan - 2017 12.514 373.435 376.000
Turun dan Naik dari variabel penjualan
Feb - 2017 13.181 289.422 280.000 dapat direpresentasikan seperti Gambar
2.
Dari Tabel 1 dapat diperoleh informasi
bahwa terdapat tiga variabel yang akan
digunakan dalam variabel fuzzy yaitu
penjualan, stok awal (persediaan) dan
penerimaan dalam satuan liter. Adapun
varibel penjualan menjelaskan mengenai
jumlah penjualan BBM jenis premium yang
dijual oleh SPBU. Sementara, varibel stok
menjelaskan mengenai jumlah persediaan Gambar 2. Fungsi keanggotaan fuzzy
BBM premium yang tersisa di SPBU. variabel penjualan
Sedangkan, variabel penerimaan
2. Variabel persediaan terdiri dari 2
menjelaskan mengenai jumlah penerimaan
himpunan Fuzzy, yaitu Sedikit dan
BBM yang diterima oleh SPBU dari
Banyak.
Pertamina.
Sementara, fungsi keanggotaan
himpunan Fuzzy Sedikit dari variabel
persediaan ditunjukkan oleh persamaan
D. Pendefinisan Variabel Fuzzy
4.
Variabel yang telah didapatkan pada 1 , 𝑦 ≤ 𝑦𝑚𝑖𝑛
𝑦𝑚𝑎𝑥 −𝑦
dataset kemudian didefinisikan ke dalam 𝜇𝑃𝑠𝑑𝑆𝑒𝑑𝑖𝑘𝑖𝑡[𝑦] = {𝑦
𝑚𝑎𝑥 −𝑦𝑚𝑖𝑛
, 𝑦𝑚𝑖𝑛 ≤ 𝑦𝑚𝑎𝑥
variabel fuzzy yang dipetakan menjadi dua 0 , 𝑦 ≥ 𝑦𝑚𝑎𝑥
variabel input yaitu variabel persediaan dan …………… (4)
variabel penjualan. Dan, variabel output yaitu Fungsi keanggotaan himpunan Fuzzy
variabel penerimaan. Setelah menentukan Banyak dari variabel persediaan
variabel input dan output, selanjutnya ditunjukkan oleh persamaan 5.
mencari nilai keanggotaan maksimum dan 𝜇𝑃𝑠𝑑𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘[𝑦] =
minimum dari masing-masing variabel 0 , 𝑦 ≤ 𝑦𝑚𝑖𝑛
dengan menggunakan fungsi keanggotaan 𝑦−𝑦𝑚𝑖𝑛
{𝑦 −𝑦 , 𝑦𝑚𝑖𝑛 ≤ 𝑦𝑚𝑎𝑥 …………….. (5)
himpunan fuzzy dari tiap variabel seperti 𝑚𝑎𝑥 𝑚𝑖𝑛
1 , 𝑦 ≥ 𝑦𝑚𝑎𝑥
berikut.
Keterangan:
1. Variabel penjualan terdiri dari 2
𝜇𝑃𝑠𝑑𝑆𝑒𝑑𝑖𝑘𝑖𝑡 : rata – rata Persediaan
himpunan Fuzzy yaitu: Turun dan Naik.
Sedikit
Sementara, fungsi keanggotaan 𝜇𝑃𝑠𝑑𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 : rata – rata Persediaan
himpunan Fuzzy Turun dari variabel
Banyak
penjualan ditunjukkan oleh persamaan
y : Variabel persediaan
2.
1 , 𝑥 ≤ 𝑥𝑚𝑖𝑛
Fungsi keanggotaan himpunan Fuzzy
𝑥𝑚𝑎𝑥 −𝑥 Sedikit dan Banyak dari variabel
𝜇𝑃𝑛𝑗𝑇𝑢𝑟𝑢𝑛[𝑥] = {𝑥 , 𝑥𝑚𝑖𝑛 ≤ 𝑥𝑚𝑎𝑥
𝑚𝑎𝑥 −𝑥𝑚𝑖𝑛 persediaan dapat direpresentasikan
0 , 𝑥 ≥ 𝑥𝑚𝑎𝑥 seperti Gambar 3.
…………… (2)

JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) - Vol.3 (1) 2019 - (9-18) 12
Novianti Puspitasari, Andi Tejawati, Friendy Prakoso
Estimasi Stok Penerimaan Bahan Bakar Minyak Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto

himpunan Fuzzy yaitu Penjualan Turun,


Penjualan Naik, Persediaan Banyak,
Persediaan Sedikit, Penerimaan Bertambah,
dan Penerimaan Berkurang. Dengan
mengkombinasikan himpunan-himpunan
tersebut, maka diperoleh empat aturan Fuzzy
sebagai berikut:
[R1] IF Penjualan Turun AND Persediaan
Banyak THEN Penerimaan Berkurang.
Nilai keanggotaan untuk aturan Fuzzy
Gambar 3. Fungsi keanggotaan fuzzy [R1] yang dinotasikan dengan α1
variabel persediaan diperoleh dengan formula sebagai
3. Variabel Penerimaan terdiri dari 2 berikut.
himpunan Fuzzy, yaitu Berkurang dan 𝛼1 = 𝜇𝑃𝑒𝑛𝑗𝑇𝑢𝑟𝑢𝑛 ∩ 𝜇𝑃𝑒𝑟𝑠𝑑𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘
Bertambah.
Sementara, fungsi keanggotaan = Min (µPenjTurun [x], µPersdBanyak [y]) (8)
himpunan Fuzzy Berkurang dari Keterangan :
variabel penerimaan ditunjukkan oleh 𝜇𝑃𝑒𝑛𝑗𝑇𝑢𝑟𝑢𝑛 : rata – rata penjualan Turun
persamaan 6. 𝜇𝑃𝑒𝑟𝑠𝑑𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 : rata – rata Persediaan
𝜇𝑃𝑛𝑟𝐵𝑒𝑟𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔[𝑧] = Banyak.
1 , 𝑧 ≤ 𝑧𝑚𝑖𝑛 Menurut fungsi keanggotaan himpunan
𝑧𝑚𝑎𝑥 −𝑧
{𝑧 −𝑧 , 𝑧𝑚𝑖𝑛 ≤ 𝑧𝑚𝑎𝑥 …………… (6) Penerimaan berkurang pada persamaan
𝑚𝑎𝑥 𝑚𝑖𝑛
0 , 𝑧 ≥ 𝑧𝑚𝑎𝑥 (6) maka diperoleh persamaan (9)
Fungsi keanggotaan himpunan Fuzzy 𝑧𝑚𝑎𝑥 −𝑧1
= 𝛼1……………… (9)
Bertambah dari variabel penerimaan 𝑧𝑚𝑎𝑥 −𝑧𝑚𝑖𝑛

ditunjukkan oleh persamaan 7. Sehingga dari persamaan (9), diperoleh


𝜇𝑃𝑛𝑟𝐵𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ[𝑧] = persamaan (10) untuk mencari nilai z1.
0 , 𝑧 ≤ 𝑧𝑚𝑖𝑛
𝑧−𝑧𝑚𝑖𝑛
{𝑧 −𝑧 , 𝑧𝑚𝑖𝑛 ≤ 𝑧𝑚𝑎𝑥 …………….. (7) 𝑧1 = 𝑧𝑚𝑎𝑥 − 𝑎1(𝑧𝑚𝑎𝑥 − 𝑧𝑚𝑖𝑛 ) ……….. (11)
𝑚𝑎𝑥 𝑚𝑖𝑛
1 , 𝑧 ≥ 𝑧𝑚𝑎𝑥 Dimana, Z1 adalah nilai z untuk aturan
Keterangan: [R1].
𝜇𝑃𝑛𝑟𝐵𝑒𝑟𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 : rata – rata [R2] IF Penjualan Turun AND Persediaan
Penerimaan Berkurang Sedikit THEN Penerimaan Berkurang.
𝜇𝑃𝑛𝑟𝐵𝑒𝑟𝑡𝑎𝑚𝑏𝑎ℎ : rata – rata Nilai keanggotaan untuk aturan Fuzzy
Penerimaan Bertambah [R2] yang dinotasikan dengan α2
z : Variabel penerimaan diperoleh dengan formula sebagai
Fungsi keanggotaan himpunan Fuzzy berikut.
Bertambah dan Berkurang dari variabel 𝛼2 = 𝜇𝑃𝑒𝑛𝑗𝑇𝑢𝑟𝑢𝑛 ∩ 𝜇𝑃𝑒𝑟𝑠𝑑𝑆𝑒𝑑𝑖𝑘𝑖𝑡
penerimaan dapat direpresentasikan
seperti Gambar 4 . = Min (µPenjTurun [x], µPersdSedikit [y])...... (12)

Keterangan :
𝜇𝑃𝑒𝑛𝑗𝑇𝑢𝑟𝑢𝑛 : rata – rata penjualan Turun
𝜇𝑃𝑒𝑟𝑠𝑑𝑆𝑒𝑑𝑖𝑘𝑖𝑡 : rata – rata Persediaan
Sedikit.
Menurut fungsi keanggotaan himpunan
Penerimaan berkurang pada persamaan
Gambar 4. Fungsi keanggotaan fuzzy (6) maka diperoleh persamaan (13)
variabel penerimaan. 𝑧𝑚𝑎𝑥 −𝑧2
= 𝛼2 …………… (13)
𝑧𝑚𝑎𝑥 −𝑧𝑚𝑖𝑛
E. Mesin Inferensi
Sehingga dari persamaan (13), diperoleh
Di dalam mesin inferensi terdapat proses persamaan (14) untuk mencari nilai z2.
untuk mengubah masukkan fuzzy menjadi
𝑧2 = 𝑧𝑚𝑎𝑥 − 𝑎2(𝑧𝑚𝑎𝑥 − 𝑧𝑚𝑖𝑛 ) ……… (14)
keluaran fuzzy dengan cara mengikuti aturan
IF-THEN yang telah ditetapkan pada basis Dimana, Z2 adalah nilai z untuk aturan
pengetahuan fuzzy. Berdasarkan variabel [R2].
fuzzy yang terbentuk, terdapat empat

JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) - Vol.3 (1) 2019 - (9-18) 13
Novianti Puspitasari, Andi Tejawati, Friendy Prakoso
Estimasi Stok Penerimaan Bahan Bakar Minyak Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto

[R3] IF Penjualan Naik AND Persediaan 𝑧=


𝑎1∗𝑧1+𝑎2∗𝑧2+𝑎3∗𝑧3+𝑎4∗𝑧4
...……….... (21)
𝑎1+𝑎2+𝑎3+𝑎4
Banyak THEN Penerimaan Bertambah.
Nilai keanggotaan untuk aturan Fuzzy Keterangan:
[R3] yang dinotasikan dengan α3 Z : hasil peramalan
diperoleh dengan formula sebagai α1 : Predikat 1
berikut. α2 : Predikat 2
𝛼3 = 𝜇𝑃𝑒𝑛𝑗𝑁𝑎𝑖𝑘 ∩ 𝜇𝑃𝑒𝑟𝑠𝑑𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘
α3 : Predikat 3
α4 : Predikat 4
= Min (µPenjNaik [x], µPersdBanyak [y])… (15) z1 : hasil peramalan untuk predikat 1
Keterangan : z2 : hasil peramalan untuk predikat 2
𝜇𝑃𝑒𝑛𝑗𝑁𝑎𝑖𝑘 : rata – rata penjualan Naik z3 : hasil peramalan untuk predikat 3
𝜇𝑃𝑒𝑟𝑠𝑑𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 : rata – rata Persediaan z4 : hasil peramalan untuk predikat 4
Banyak.
Menurut fungsi keanggotaan himpunan G. Analisis Uji Validitas Peramalan
Penerimaan Bertambah pada persamaan
(7) maka diperoleh persamaan (16) Di dalam metode peramalan, hasil
peramalan yang dilakukan tidak selamanya
𝑧3 −𝑧𝑚𝑖𝑛
= 𝛼3 ………………….……….. (16) selalu bernilai tepat. Hal ini dikarenakan sifat
𝑧𝑚𝑎𝑥 −𝑧𝑚𝑖𝑛
data yang ada belum tentu sesuai dengan
Sehingga dari persamaan (16), diperoleh metode peramalan yang digunakan. Oleh
persamaan (17) untuk mencari nilai z3. karena itu, perlu dilakukan uji validitas
𝑧3 = 𝑎3(𝑧𝑚𝑎𝑥 − 𝑧𝑚𝑖𝑛 ) + 𝑧𝑚𝑖𝑛 ………. (17) terhadap hasil peramalan sehingga dapat
diketahui sesuai atau tidaknya metode
Dimana, Z3 adalah nilai z untuk aturan peramalan yang digunakan. Dimana, untuk
[R3]. memilih dan menentukan metode peramalan
[R4] IF Penjualan Naik AND Persediaan yang sesuai dapat dilakukan dengan cara
Sedikit THEN Penerimaan Bertambah. menentukan batas toleransi peramalan atas
Nilai keanggotaan untuk aturan Fuzzy penyimpangan (error) yang terjadi. Mean
[R4] yang dinotasikan dengan α4 Absolute Percentage Error (MAPE)
diperoleh dengan formula sebagai merupakan metode evaluasi peramalan
berikut. dengan cara membandingkan hasil prakiraan
𝛼4 = 𝜇𝑃𝑒𝑛𝑗𝑁𝑎𝑖𝑘 ∩ 𝜇𝑃𝑒𝑟𝑠𝑑𝑆𝑒𝑑𝑖𝑘𝑖𝑡 (peramalan) dengan kenyataan yang terjadi.
MAPE dihitung dengan menggunakan
= Min (µPenjNaik [x], µPersdSedikit [y]) (18)
kesalahan absolut pada tiap periode dibagi
Keterangan : dengan nilai observasi yang nyata untuk
𝜇𝑃𝑒𝑛𝑗𝑁𝑎𝑖𝑘 : rata – rata penjualan Naik periode itu. Selanjutnya, merata-rata
𝜇𝑃𝑒𝑟𝑠𝑑𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 : rata – rata Persediaan kesalahan persentase absolut tersebut. MAPE
Sedikit. mengindikasi seberapa besar kesalahan
Menurut fungsi keanggotaan himpunan dalam meramal yang dibandingkan dengan
Penerimaan Bertambah pada persamaan nilai nyata (Sinaga & Irawati, 2018). Berikut
(7) maka diperoleh persamaan (19) adalah formula untuk menghitung MAPE
𝑧4 −𝑧𝑚𝑖𝑛 yang ditunjukkan oleh persamaan 22.
= 𝛼4 ………………….……… (19)
𝑧𝑚𝑎𝑥 −𝑧𝑚𝑖𝑛 |𝑥 −𝐹 |
∑ 𝑖 𝑖 𝑥 100%
𝑥𝑖
Sehingga dari persamaan (19), diperoleh 𝑀𝐴𝑃𝐸 =
𝑛
........... (22)
persamaan (20) untuk mencari nilai z4.
Keterangan :
𝑧4 = 𝑎4(𝑧𝑚𝑎𝑥 − 𝑧𝑚𝑖𝑛 ) + 𝑧𝑚𝑖𝑛 ………... (20) 𝑥𝑖 = Nilai aktual pada periode.
Dimana, Z4 adalah nilai z untuk aturan 𝐹𝑖 = Nilai peramalan pada periode.
[R4]. n = jumlah periode
Lebih lanjut, hasil perhitungan nilai MAPE
F. Defuzzifikasi yang didapatkan menunjukkan kemampuan
dari teknik peramalan yang dilakukan.
Pada Metode Tsukamoto, untuk Semakin rendah nilai MAPE maka teknik
menentukan output crips, digunakan peramalan yang dipilih akurat dan memiliki
defuzzifikasi rata – rata terpusat seperti kemampuan yang baik dalam meramal. Tabel
yang ditunjukkan pada persamaan (21). 2 merupakan perbandingan tingkat akurasi

JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) - Vol.3 (1) 2019 - (9-18) 14
Novianti Puspitasari, Andi Tejawati, Friendy Prakoso
Estimasi Stok Penerimaan Bahan Bakar Minyak Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto

hasil peramalan berdasarkan nilai MAPE R3 Naik Banyak Bertambah


(Pramana, 2016). R4 Naik Sedikit Bertambah
Tabel 2. Hasil peramalan berdasarkan nilai
MAPE Setelah menentukan aturan fuzzy, nilai
MAPE Hasil Peramalan minimum dan maksimal dari setiap variabel,
langkah selanjutnya adalah melakukan
<10% Sangat Baik proses fuzzyfikasi. Dalam proses fuzzyfikasi
10-20% Baik terdapat 4 (empat) variabel fuzzy yang akan
20-50% Layak/Cukup dimodelkan, yaitu Stok Turun, Stok Naik,
>50% Buruk Penjualan Turun, dan Penjualan Naik. Dari
setiap variabel tersebut dicari nilai
3. HASIL DAN PEMBAHASAN keanggotaan menggunakan fungsi
Pada bagian ini, akan diuraikan hasil keanggotaan himpunan fuzzy dengan
pengujian metode fuzzy Tsukamoto yang menggunakan persamaan 2,3,4,5. Nilai
diujikan pada data BBM yang ditunjukkan keanggotaan dari setiap variabel terdapat
oleh tabel 1. Lebih lanjut, data BBM yang pada Tabel 5.
akan diprediksi adalah jumlah penerimaan Tabel 5. Nilai keanggotaan variabel fuzzy
BBM jenis premium untuk periode bulan
Variabel Nilai
Maret 2017. Dimana, untuk memperoleh
jumlah estimasi penerimaan BBM pada bulan Stok Turun 0,7438794
Maret 2017 didapatkan informasi stok Stok Naik 0,2561206
terakhir pada bulan Februari 2017 sebanyak Penjualan Turun 0,9481136
13.181 liter dan jumlah penjualan BBM Penjualan Naik 0,0518864
sebesar 289.422 liter dengan penerimaan
sebesar 280.000 liter. Selanjutnya, mencari nilai Z dari setiap
Setelah mengetahui informasi tersebut, aturan yang telah ditentukan. Nilai Z dari
langkah pertama yang harus dilakukan untuk setiap aturan dicari dengan menggunakan
menghitung estimasi penerimaan BBM pada persamaan 11 untuk aturan kesatu [R1],
periode berikutnya adalah menentukan nilai persamaan 14 untuk aturan kedua [R2],
variabel input dan output. Dimana, nilai ini persamaan 17 untuk aturan ketiga [R3], dan
digunakan untuk membuat fungsi persamaan 20 untuk aturan keempat [R4].
keanggotaan fuzzy variabel penjualan, Nilai z dari setiap aturan dapat dilihat pada
persediaan (stok awal), dan penerimaan. Tabel 6 .
Nilai variabel input dan output ditentukan Tabel 6. Nilai peramalan untuk setiap aturan
berdasarkan nilai maksimum dan minimum Aturan Hasil Nilai
yang terdapat pada data BBM. Adapun nilai peramalan
input dan output yang digunakan dalam [R1] Z1 452.580
penelitian ini ditunjukkan oleh Tabel 3. [R2] Z2 339.420
Tabel 3. Nilai variabel input dan output [R3] Z3 292.038
[R4] Z4 292.038
Variabel
Nilai Variabel Variabel
Stok
Max/Min Penjualan Penerimaan Setelah mendapatkan nilai Z dari setiap
Awal
Nilai aturan, langkah berikutnya adalah mencari
3.274 277.339 280.000 nilai tegas Z tiap ukuran dengan
Minimum
Nilai menggunakan rata – rata terbobot. Pada
41.955 510.213 512.000
Maksimal langkah ini untuk menghitung nilai Z dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan
Langkah selanjutnya adalah pendefinisan 21. Perhitungan nilai tegas Z adalah sebagai
aturan dan variabel fuzzy yang dilakukan berikut.
berdasarkan diskusi dengan pihak SPBU. Dari
(0.2561206 ∗ 452580) + ⋯ + (0.0518864 ∗ 292038)
diskusi tersebut, diperoleh aturan fuzzy yang 𝑍=
(0.2561206 + 0.7438794 + 0.0518864 + 0.0518864)
akan digunakan dapat dilihat pada Tabel 4 .
Tabel 4. Aturan fuzzy Z = 361.223
Rule IF THEN
Nilai Z yang didapatkan dari perhitungan
Permintaan Persediaan Penerimaan
R1 Turun Banyak Berkurang
diatas adalah 361.223. Dimana, nilai tersebut
R2 Turun Sedikit Berkurang merupakan nilai yang menunjukkan hasil

JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) - Vol.3 (1) 2019 - (9-18) 15
Novianti Puspitasari, Andi Tejawati, Friendy Prakoso
Estimasi Stok Penerimaan Bahan Bakar Minyak Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto

peramalan stok BBM pada periode tertentu. Gambar 7 menunjukkan


berikutnya. Sehingga, pada bulan Maret 2017 tampilan data BBM jenis premium.
diperkirakan penerimaan stok BBM yang
seharusnya diterima oleh pihak SPBU dari
pertamina berjumlah sekitar 361.223 liter.

A. Implementasi Sistem
Implementasi sistem menggambarkan
tampilan dari sistem yang dibangun
yaitu implementasi sistem estimasi
stok bahan bakar. Tampilan halaman
depan sistem ditunjukkan oleh
Gambar 5.

Gambar 7. Tampilan menu data premium


Pada menu perhitungan fuzzy berisi
informasi yang menampilkan batasan
– batasan variabel yang akan dihitung
yaitu batasan jumlah stok minimum,
maksimal, dan stok terakhir. Selain
Gambar 5. Tampilan halaman depan itu, terdapat batasan jumlah
sistem penjualan minimum, maksimal, dan
penjualan terakhir. Serta, batasan
Tampilan selanjutnya adalah tampilan jumlah penerimaan minimum,
halaman utama sistem. Halaman ini maksimal, dan jumlah penerimaan
akan muncul setelah user melakukan terakhir. Tampilan halaman
login. Halaman ini berisi tampilan perhitungan fuzzy dapat dilihat pada
menu-menu yang terdapat pada Gambar 8
sistem yang ditunjukkan oleh

Gambar 8. Tampilan menu perhitungan


fuzzy
Gambar 6. Tampilan halaman utama
sistem
Tampilan menu perhitungan aturan fuzzy
menampilkan informasi aturan fuzzy yang
Tampilan menu data master, berisi dapat ditambah maupun diubah oleh user.
tampilan menu berbagai data jenis Sistem memberikan batasan bahwa
BBM. Tampilan data menu premium minimal terdapat satu aturan fuzzy yang
berisi informasi tentang jumlah stok, harus diterapkan dalam sistem. Tampilan
penjualan dan penerimaan BBM jenis menu perhitungan aturan fuzzy
premium berdasarkan periode ditunjukkan oleh Gambar 9.

JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) - Vol.3 (1) 2019 - (9-18) 16
Novianti Puspitasari, Andi Tejawati, Friendy Prakoso
Estimasi Stok Penerimaan Bahan Bakar Minyak Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto

2017. Tabel pengujian validitas dapat


dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Pengujian validitas peramalan
[𝒙𝒊
𝒙𝒊(data 𝑭𝒊 (data
n 𝒙 𝒊 − 𝑭𝒊 − 𝑭𝒊 ]
real) prediksi)
/𝒙𝒊
1 480.000 456.000 24.000 0,05
2 408.000 473.059 65.059 0,16
3 464.000 408.000 56.000 0,12
4 512.000 458.189 53.811 0,11
5 440.000 488.540 48.540 0,11
6 464.000 451.407 12.593 0,03
7 400.000 448.654 48.654 0,12
8 408.000 451.234 43.234 0,11
Gambar 9. Tampilan menu perhitungan 9 392.000 411.023 19.023 0,05
10 300.000 432.562 132.562 0,44
fuzzy
11 376.000 300.000 76.000 0,20
12 280.000 388.316 108.316 0.39
Tampilan halaman detail perhitungan Jumlah 1,880
estimasi stok penerimaan BBM jenis Berdasarkan data pada Tabel 7 maka
premium berisi informasi tentang hasil persentase tingkat error sistem dengan
perhitungan estimasi stok penerimaan menggunakan persamaan 22 adalah
BBM pada periode berikutnya. Dimana, sebagai berikut.
pada halaman ini juga ditampilkan
(1,880)𝑥100%
informasi nilai-nilai keanggotaan fuzzy 𝑀𝐴𝑃𝐸 =
dan hasil peramalan dari setiap aturan 12
= 16%
menurut aturan yang telah ditetapkan
seperti terlihat pada Gambar 10.
Berdasarkan hasil pengujian validitas
yang telah dilakukan terhadap 12 data
training, persentase error yang
didapatkan adalah sebesar 16 %. Hal ini
menunjukkan bahwa prediksi estimasi
stok BBM jenis premium pada bulan
Maret 2017 memiliki hasil peramalan
yang baik berdasarkan kriteria hasil
peramalan MAPE yang ditunjukkan oleh
Tabel 2.

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis
Gambar 10. Tampilan halaman detail sistem estimasi stok penerimaan BBM, maka
perhitungan fuzzy dapat disimpulkan bahwa sistem ini mampu
memberikan rekomendasi dalam
memutuskan jumlah penerimaan stok BBM
B. Analisis Uji Validitas yang diterima oleh pihak SPBU dengan
Analisis uji validitas hasil peramalan menggunakan metode Fuzzy Tsukamoto
dilakukan untuk melihat selisih error sehingga keputusan yang diperoleh lebih
antara hasil prediksi dengan data aktual. tepat, terkomputerisasi dan mencegah
Selanjutnya, perhitungan pengujian pengambilan keputusan yang bersifat
validitas pada penelitian ini dilakukan subjektif. Metode Fuzzy Tsukamoto mampu
dengan membandingkan hasil melakukan prediksi stok penerimaan BBM
perhitungan yang dilakukan oleh sistem dikarenakan masalah yang dihadapi bersifat
(data prediksi) dengan data nyata (real). monoton dan hanya satu jenis persediaan
Pengujian validitas dilakukan yang dikelola saja. Selanjutnya dari analisis
menggunakan metode MAPE (Mean uji validitas hasil peramalan yang dilakukan,
Absolute Percentage Error). Pengujian untuk melihat seberapa besar akurat hasil
menggunakan data BBM jenis premium prediksi stok penerimaan BBM yang
pada bulan April 2016 sampai Februari didapatkan menunjukkan bahwa metode
Fuzzy Tsukamoto mampu memprediksi stok

JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) - Vol.3 (1) 2019 - (9-18) 17
Novianti Puspitasari, Andi Tejawati, Friendy Prakoso
Estimasi Stok Penerimaan Bahan Bakar Minyak Menggunakan Metode Fuzzy Tsukamoto

dengan baik. Dengan tingkat akurasi sistem Kebutuhan Bahan Bakar Premium di
sebesar 84%. Hasil penelitian ini dapat Depot Ampenan dengan Metode Hibrida
menjadi rekomendasi bagi pihak SPBU untuk Arima-Neural Network untuk Optimasi
menentukan jumlah penerimaan stok BBM Persediaan. Jurnal Sains dan Seni ITS,
pada bulan berikutnya. Perbandingan 1(1), D194-D200.
metode fuzzy inference system, optimalisasi Minarni, M., & Aldyanto, F. (2016). Prediksi
metode Fuzzy Tsukamoto menggunakan Jumlah Produksi Roti Menggunakan
metode pengambilan keputusan seperti Metode Logika Fuzzy (Studi Kasus: Roti
Simple Additive Weight, algoritma genetika Malabar Bakery). Jurnal TeknoIf, 4(2).
merupakan rencana penelitian ke depan. Pramana, I. P. A. A. (2016). Peramalan Jumlah
Kasus Demam Berdarah di Kabupaten
Malang Menggunakan Metode Fuzzy
DAFTAR PUSTAKA Inference System. Jurnal Teknik ITS,
Ardianto, C., Haryanto, H., & Mulyanto, E. 5(1).
(2018). Prediksi Tingkat Kerawanan Puryanto, T. (2016). Sistem Perencanaan
Kebakaran di Daerah Kudus Penambahan Stok Barang menggunakan
Menggunakan Fuzzy Tsukamoto. Metode Fuzzy C-Means dan Fuzzy
Creative Information Technology Journal, Tsukamoto (Studi Kasus di Distributor
4(3), 186-194. Alfamart Semarang). Jurnal Teknologi
Caraka, A. A., Haryanto, H., Kusumaningrum, dan Sistem Informasi, 2(2), 43-52.
D. P., & Astuti, S. (2015). Logika Fuzzy Santika, G. D., & Mahmudy, W. F. (2015).
Menggunakan Metode Tsukamoto untuk Penentuan Pemasok Bahan Baku
Prediksi Perilaku Konsumen di Toko Menggunakan Fuzzy Inference System
Bangunan. Techno. Com, 14(4), 255-265. Tsukamoto. SESINDO 2015, 2015.
Hayadi, B. H. (2015). SISTEM PERSEDIAAN Sari, D. R. (2015). Aplikasi Penerapan Metode
KAYU JATI DENGAN FUZZY Neural Network Menggunakan
TSUKAMOTO. Komputer Teknologi Algoritma Backpropagation Untuk
Informasi, 2(2). Mengetahui Pembelian dan Penjualan
Huda, M. (2018). Model Prediksi Kebutuhan Bahan Bakar Industri. Infoteknik, 16(1),
Bahan Baku Pada Cafe Menggunakan 47-60.
Algoritma Fuzzy Tsukamoto. Konferensi Setiadji. (2009). Himpunan dan Logika Samar
Nasional Sistem Informasi (KNSI) 2018. serta Aplikasinya: Graha Ilmu,
Kusuma, A. P., Puspitasari, W. D., & Gustiyoto, Yogyakarta.
T. (2018). SISTEM PENDUKUNG Sinaga, H. D. E., & Irawati, N. (2018).
KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PERBANDINGAN DOUBLE MOVING
JUMLAH PRODUKSI SERAGAM AVERAGE DENGAN DOUBLE
MENGGUNAKAN METODE FUZZY EXPONENTIAL SMOOTHING PADA
TSUKAMOTO. ANTIVIRUS: Jurnal Ilmiah PERAMALAN BAHAN MEDIS HABIS
Teknik Informatika, 12(1). PAKAI. JURTEKSI, 4(2), 197-204.
Kusumadewi, S., & Purnomo, H. (2004). Widayani, W., Kusrini, K., & Al Fatta, H.
Aplikasi Logika Fuzzy untuk pendukung (2015). Perancangan Sistem Pendukung
keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 8. Keputusan Penentuan Impor Bawang
Kusumaningrum, O., Suhartono, S., & Merah. Creative Information Technology
Haryono, H. (2012). Peramalan Journal, 2(3), 181-191.

JRST (Jurnal Riset Sains dan Teknologi) - Vol.3 (1) 2019 - (9-18) 18

Anda mungkin juga menyukai