Pensil
Siswa yang belajar menggambar dan para juru gambar hendaknya mempunyai
perlengkapan. Suatu pilihan pensil yang baik dan diruncingkan dengan benar,
dengan ujung dari berbagai derajat kekerasan, seperti misalnya , 9 H, 8 H, 7H dan
6 H, ( hard=keras); 5H, dan 4 H (kerasnya sedang); 3H, dan 2 H (sedang) dan H serta
F (lunaknya sedang).
Tabel 1. 2. Tingkat Kekerasan Pensil
Sumber: www.pencilpages.com
Gambar 1.27 Tingkat kekerasan pada pensil
Mutu pensil yang harus digunakan untuk berbagai tujuan tergantung dari jenis
garis yang diinginkan. Jenis kertas yang dipergunakan dan kelembaban yang
memengaruhi permukaan kertas. Biasanya standar kualitas garis akan berpengaruh
atas pilihan. Akan tetapi bagi juru gambar, hendaknya menyediakan sebuah pensil
6H untuk garis konstruksi tipis dalam pekerjaan bagan susunan di mana diperlukan
kecermatan. Sebuah pensil 4 H untuk menggaris ulang garis jadi (garis ukuran, garis
sumbu dan garis objek tak tampak), sebuah pensil 2 H untuk garis objek tampak,
dan F atau H untuk semua pembentukan huruf dan pekerjaan tangan saja.
Dengan kata lain, pensil dibedakan menurut komposisi. Huruf B menginformasikan
ketebalan (boldness), yang berarti kandungan grafitnya lebih banyak. Sementara
huruf H menginformasikan kekerasan komposisi leadnya, yang berarti kandungan
tanah liatnya lebih banyak. Pensil dengan tanda F berarti komposisinya sangat
tepat untuk diraut hingga keruncingan maksimal. Sementara angka di depan huruf
memperlihatkan tingkat ketebalan atau kekerasan komposisi suatu pensil. Misalnya,
2H akan lebih keras daripada H, atau 2B akan lebih lembut dan tebal dibandingkan
B. HB berarti pensil memiliki kedua sifat keras dan tebal.
Sumber: www.wikiwand.com
Gambar 1.28 Meruncingkan pensil dengan rautan
2) Jenis-jenis pensil
a) Pensil batang
Pensil batang juga memiliki standar kekerasan yang bervariasi. Tingkat
kekerasan pada pensil model ini digunakan menurut fungsinya.
Sumber: www.staedtler.com
Gambar 1.29 Pensil batang/manual
b) Pensil mekanik
Pensil mekanik dapat diisi ulang dan memiliki variasi ketebalan garis yang
dihasilkan. Pensil juga memiliki identitas berupa angka, di mana makin
besar angkanya, maka garis yang dihasilkan pun makin tebal.
Sumber: www.officeworks.com.au
Gambar 1.30 Pensil mekanik
Sumber: www.drawing-pencil-sketches.com
Gambar 1.33 Cara menggunakan pensil
Sumber: www.mesincad.com
Gambar 1.34 Mistar gambar-T
b) Mistar/pengaris segitiga
Selain mistar gambar-T, ada pula jenis mistar segitiga gambar. Mistar
model ini biasanya banyak tersedia di toko-toko alat tulis. Terdapat dua
jenis mistar segitiga, yaitu mistar segitiga gambar 45° dan mistar segitiga
gambar 30° x 60°.
Sumber: www.eaieducation.com
Gambar 1.35 Pengaris/mistar segitiga
Sumber: www.rotring.com
Gambar 1.37 Penggaris/mistar skala kaki
Sumber: www.rotring.com
Gambar 1.36 Penggaris/mistar skala inchi
d) Skala metrik
Jenis mistar skala ini lebih sering dipakai oleh masyarakat yang sering
menggunakan meter sebagai standar pengukuran linear. Di Indonesia
skala ini bukan hal yang asing. Pengukuran panjang, volume, permukaan,
berat dan sebagainya dengan menggunakan skala ini adalah termasuk
skala metrik dan sah digunakan sebagai standar internasional atau dunia,
meskipun ada sebagian kecil negara yang belum menggunakannya.Skala
ini berguna untuk memperbesar atau memperkecil ukuran gambar.
Sumber: : www.whrulers.com
Gambar 1.38 Penggaris/mistar skala metrik
Sumber: http://dw-wp.com
Gambar 1.39 Penempatan penggaris T di meja gambar
Sumber: www.technologystudent.com
Gambar 1.42 Penggaris T untuk membuat garis horizontal
e. Busur derajat
Busur derajat merupakan alat bantu untuk mengukur suatu sudut. Busur derajat
adalah alat yang digunakan untuk mengukur serta menggambar sudut. Alat ini
Sumber: www.rotring.com
Gambar 1.43 Busur derajat
Sumber: Pribadi
Gambar 1.44 Perkiraan sudut
Sudut dapat diidentifikasi dari kategori sudut yang hendak diukur hanya
dengan melihatnya. Menentukan kategori sudut pada langkah pertama
membantu mengidentifikasi skala mana pada busur derajat yang harus
digunakan. Secara sepintas, dapat diketahui sudut tersebut tergolong
lancip karena ukurannya kurang dari 90 derajat.
b) Posisikan pangkal atau puncak sudut yang ingin diukur pada titik pusat
(pusat busur)
Lubang kecil di pertengahan garis dasar busur derajat adalah pangkalnya.
Kemudian, Anda membuat puncak sudut berimpit dengan pusat
persilangan pada pangkal tersebut.
c) Putarlah busur derajat untuk membuat salah satu kaki sudut berimpit
dengan garis dasar busur derajat
Posisikan puncak sudut pada pangkal busur derajat, lalu secara perlahan
putarlah busur derajat. Jadi, kaki sudut tersebut jatuh di atas garis dasar
busur derajat. Garis dasar busur derajat sejajar dengan pinggiran busur
derajat, tetapi garis dasar bukan pinggiran busur derajat yang rata
tersebut. Garis dasar berimpit dengan pusat pangkalnya (pusat busur)
dan garis tersebut membentang sampai ke titik awal skala pada kedua
sisi (kiri dan kanan).
Sumber: Pribadi
Gambar 1.46 Panjangkan garis sudut
d) Ikuti kaki sudut (garis) yang berhadapan naik ke skala ukuran pada
lengkung busur derajat
Jika garis tersebut tidak melewati lengkung busur derajat, perpanjanglah
sehingga melewatinya. Sebagai alternatif, dapat diletakkan di bagian
tepi selembar kertas berimpit dengan kaki sudut (garis). Kemudian,
memperpanjang garis tersebut hingga melewati lengkung busur derajat.
Angka yang dilewati oleh garis tersebut adalah ukuran sudut dalam
satuan derajat.
(1) Pada contoh tersebut, ukuran sudut adalah 71 derajat. Guna
menggunakan skala yang lebih kecil karena pada langkah pertama
sudah menentukan bahwa ukuran sudut kurang dari 90 derajat.
Jika sudut tersebut tumpul, akan digunakan skala yang menandai
sebuah sudut lebih besar dari 90 derajat.
(2) Pada awalnya, skala pengukuran mungkin tampak membingungkan.
Sebagian besar busur derajat memiliki dua kisi penggaris yang
berlawanan, satu kisi berada pada sisi sebelah dalam dan kisi yang
lain di sisi sebelah luar. Desain demikian membuat alat ini mudah
digunakan untuk mengukur sudut dari arah mana pun.
Sumber: Pribadi
Gambar 1.47 Gambar garis lurus
Sumber: Pribadi
Gambar 1.48 Posisikan pangkal busur derajat
c) Carilah nilai derajat untuk sudut yang ingin digambar pada skala busur
derajat yang tepat
Buatlah garis acuan tersebut berimpit dengan garis dasar busur derajat,
kemudian tandai kertas pada ukuran derajat yang diinginkan. Jika akan
menggambar sebuah sudut lancip (kurang dari 90 derajat), gunakan skala
dengan bilangan yang lebih kecil. Sudut tumpul (lebih besar dari 90 derajat),
menggunakan skala dengan bilangan yang lebih besar. Ingatlah bahwa
garis dasar sejajar dengan pinggiran busur derajat, tetapi garis dasar bukan
pinggiran busur derajat yang rata tersebut. Garis dasar berimpit dengan
pusat pangkalnya (pusat busur) dan garis tersebut membentang sampai
ke titik awal skala pada kedua sisi (kiri dan kanan). Pada contoh berikut,
ukuran sudut adalah 36 derajat.
Sumber: Pribadi
Gambar 1.50 Menggambar kaki kedua
f. Jangka
Jangka adalah suatu alat yang digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur.
Dengan kata lain, berfungsi untuk membuat lingkaran atau setengah lingkaran
(lengkung/arc). Jangka biasanya terbuat dari besi, dan terdiri dari dua bagian/kaki
yang dihubungkan oleh engsel dan dapat diatur pembukaannya.
Salah satu kaki mempunyai jarum di ujungnya, dan pensil di kaki yang lain, atau
dapat juga memakai pena. Lingkaran dapat dibuat dengan menancapkan kaki yang
berjarum di atas kertas dan menyentuhkan pensil ke permukaan kertas. Selanjutnya,
Sumber: www.draftingsteals.com
Gambar 1.53 Jenis-jenis jangka
g. Mal
Pada gambar teknik, mal digunakan untuk mem
bantu membuat bentuk-bentuk tertentu terutama
bentuk yang sulit atau tidak dapat dibuat dengan
menggunakan peralatan standar.Terdapat bermacam-
macam mal yang digunakan untuk menggambar, di
antaranya adalah sebagai berikut. Sumber: Pribadi
Gambar 1.54 Mal huruf dan angka
1) Mal huruf dan angka/sablon huruf dan angka
Mal jenis ini berfungsi untuk membentuk huruf dan angka standar yang
digunakan pada gambar teknik. Biasanya mal ini memiliki ukuran huruf dan
angka yang bermacam-macam, seperti 0,25; 0,35; 0,5; 0,7; 1,4; dan 2 mm.
2) Mal lingkaran
Berfungsi untuk membuat bentuk lingkaran dengan diameter tertentu.
Sumber: www.mesincad.com
Gambar 1.55 Mal Lingkaran
Sumber: www.mesincad.com
Gambar 1.56 Mal Elips
Sumber: w: www.aliexpress.com
Gambar 1.57 Mal bentuk
5) Mal lengkung
Mal ini berfungsi untuk membuat garis lengkung/kurva. Dengan kata lain, mal
lengkung berfungsi untuk melukiskan garis-garis lengkung istimewa yang
tidak biasa dilukiskan oleh jangka dan alat lainnya, seperti garis lengkung
dapat juga digunakan untuk menggambarkan radius.
Sumber: www.mesincad.com
Gambar 1.58 Mal lengkung
Sumber: www.faber-castell.com
Gambar 1.59 Penghapus
Sumber: Pribadi
Gambar 1.60 Pelindung penghapus
i. Rapido
Rapido adalah alat gambar kertas kalkir dengan presisi (ketepatan) tinggi, namun
juga dapat digunakan pada permukaan kertas biasa. Alat ini memiliki mata spidol
bernomor mulai dari 0,1 hingga 0,8. Adapula jenis rapido yang kini jarang dipakai,
yaitu trekpen (semacam pena yang disisipi tinta).
Sumber: www.rotring.com
Gambar 1.61 Rapido