Anda di halaman 1dari 46

INFORMASI

TUNJANGAN
KINERJA

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN


HUKUM DAN HAM JAWA BARAT
INFORMASI

Daftar Isi
TUNJANGAN KINERJA

RUNNING + FITNESS + FOOD

Penjelasan Tunjangan Kinerja 1 Kelebihan Pembayaran Tunjangan 22


Kinerja
Parameter Perhitungan Tunjangan Kinerja 2
Kekurangan Pembayaran Tunjangan 23
Kinerja
Alur Pembayaran Tunjangan Kinerja 3-4
Surat Pernyataan
5 Pertanggungjawaban Mutlak 24
Faktor Tunjangan Kinerja Terpenuhi

Daftar Pemotongan Tunjangan Kinerja 6-7 Surat Keterangan Kekurangan


Tunjangan Kinerja 25
Kumpulan Pertanyaan Terkait Tunjangan
Kinerja Pembayaran kepada Pegawai dari
Instansi lain 26-27
Terkait Perhitungan 8-10
Terkait Kelengkapan Dokumen 11-12

Lain-lain 12-13

Kumpulan Simulasi Perhitungan


Pembayaran Tunjangan Kinerja

Pembayaran kepada Pegawai


Pensiun 14
Pembayaran kepada Pegawai Baru
INFORMASI | TUNNJANGAN KINERJA
15
Pembayaran kepada Pegawai
Melaksanakan Cuti Alasan Penting 16

Pembayaran kepada Pegawai


Melaksanakan Tugas Belajar 17-19
Pembayaran kepada Pegawai
Mengalami Perubahan Jabatan 20-21
hal.1

TUNJANGAN KINERJA ADALAH


TUNJANGAN YANG DIBERIKAN KEPADA PEGAWAI UNTUK
MENINGKATKAN KESEJATERAAN YANG
PELAKSANAANNYA SESUAI DENGAN PERATURAN PRESIDEN
NO. 130 TAHUN 2017 DAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN
HAM NO. 33 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN
PEMBERIAN
TUNJANGAN KINERJA BAGI MENTERI DAN PEGAWAI DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN
HAK ASASI MANUSIA.
hal.5

T U N J A N G A N
T U G A S K E D I N A S A N

K I N E R J A
PEGAWAI YANG MELAKSANAKAN TUGAS
KEDINASAN DI LUAR JAM DAN HARI KERJANYA,
DENGAN MELAMPIRKAN SURAT KETERANGAN
T E R P E N U H I
DARI UNIT KERJANYA ATAU INSTITUSI TEMPAT
KEGIATAN ITU DISELENGGARAKAN

%
C U T I T A H U N A N

PEGAWAI YANG MELAKSANAKAN CUTI


TAHUNAN

C U T I B E R S A L I N

PEGAWAI YANG MELAKSANAKAN CUTI


S T A T U S

BERSALIN UNTUK ANAK PERTAMA S.D


PEGAWAI BERSTATUS PNS
ANAK KEDUA
BUKAN CPNS

C U T I S A K I T
J A M K E R J A

PEGAWAI YANG MELAKSANAKAN CUTI SAKIT


PEGAWAI MEMENUHI PALING
MAKSIMAL 2 HARI DENGAN MELAMPIRKAN
SEDIKIT 7.5 JAM KERJA DALAM SURAT KETERANGAN SAKIT DARI DOKTER
SATU HARI DAN 37.5 JAM KERJA
DALAM LIMA HARI KERJA SURAT KETERANGAN SAKIT DARI DOKTER
DISAMPAIKAN KE BAGIAN KEPEGAWAIAN
MAKSIMAL 3 HARI TERHITUNG SEJAK HARI
PERTAMA MASUK KERJA SETELAH SEMBUH DARI
SAKIT
K E T E R L A M B A T A N

DALAM HAL KETERLAMBATAN S.D


30 MENIT DARI JAM MASUK KERJA
J U R N A L H A R I A N - I N T E G R A S I S I M P E G
YANG TELAH DITENTUKAN,
PEGAWAI TERSEBUT WAJIB
MENGGANTI WAKTU MENGISI JURNAL HARIAN, DENGAN PENILAIAN
KETERLAMBATAN SELAMA 30 ANGKA "2" OLEH ATASAN LANGSUNG
MENIT PADA HARI YANG SAMA.

PENGGANTIAN WAKTU
KETERLAMBATAN PALING BANYAK
8 KALI DALAM SATU BULAN
BERJALAN
hal.6

POTONGAN
TUNJANGAN
KINERJA PART I
BERDASARKAN PERMENKUMHAM
NO.33 TAHUN2017

TIDAK ABSEN MASUK DAN ABSEN


STATUS CPNS PULANG TANPA IZIN DAN ALASAN SAH

Tunjangan Kinerja bagi calon PNS dipotong 20% Pegawai yang tidak merekam data kehadiran
s.d calon PNS yang bersangkutan diangkat atau tidak mengisi daftar hadir masuk kerja
sebagai PNS dipotong sebesar 1.5%

TIDAK ABSEN MASUK DAN ABSEN


KETERLAMBATAN/PULANG SEBELUM PULANG DENGAN IZIN DAN ALASAN SAH
WAKTUNYA TANPA IZIN DAN ALASAN YANG SAH

Pegawai yang tidak merekam data kehadiran atau


Rentang Waktu 1 s.d 31 Menit Tanpa
tidak mengisi daftar hadir masuk kerja dipotong
Penggantian Waktu = 0.5%
sebesar 0.75%
Rentang Waktu s.d 61 Menit = 1%
Rentang Waktu s.d 91 Menit = 1.25%
Rentang Waktu diatas 91 Menit = 1.5% TIDAK MASUK KERJA

TANPA Izin dan Alasan yang sah = 5%


DENGAN Izin dan Alasan yang sah = 2.5%

KETERLAMBATAN/PULANG SEBELUM WAKTUNYA


DENGAN IZIN DAN ALASAN YANG SAH

CUTI BESAR
Rentang Waktu 1 s.d 31 Menit Tanpa
Penggantian Waktu = 0.25%
Rentang Waktu s.d 61 Menit = 0.5% Rentang Waktu s.d 1 Bulan = 50%
Rentang Waktu s.d 91 Menit = 0.625% Rentang Waktu s.d 2 Bulan = 75%
Rentang Waktu diatas 91 Menit = 0.75% Rentang Waktu s.d 3 Bulan = 90%
hal.7

POTONGAN
TUNJANGAN
KINERJA PART 2
BERDASARKAN PERMENKUMHAM
NO.33 TAHUN2017

TUGAS BELAJAR
STATUS CPNS
CUTI ALASAN PENTING
Berada dalam jangka waktu yang diberikan dari pimpinan unit kerja = 20%
Lewat satu tahun dari jangka waktu yang diberikan pimpinan unit kerja =
50%
Lewat dua tahun dari jangka waktu yang diberikan pimpinan unit kerja
Pegawai yang melaksanakan Cuti Alasan
=75%
Penting, Tunjangan Kinerja dipotong sebesar Lewat tiga tahun dari jangka waktu yang diberikan pimpinan unit kerja =
2.5% per hari 90%
Tidak Mengikuti di Pendidikan Tugas Belajar Tanpa Izin dan Alasan yang
Sah = 5%
Tidak Mengikuti di Pendidikan Tugas Belajar Dengan Izin dan Alasan yang
Sah = 2.5%

CUTI BERSALIN ANAK KETIGA


DST. PEMBEBASAN SEMENTARA JFT

Rentang Waktu s.d 1 Bulan = 40% Pegawai yang dibebaskan sementara dari Jabatan
Fungsional tertentu karena tidak dapat
Rentang Waktu s.d 2 Bulan = 70%
mengumpulkan angka kredit sesuai ketentuan.
Rentang Waktu s.d 3 Bulan = 80% Tunjangan Kinerjanya Dipotong sebesar 50%

JURNAL HARIAN - INTEGRASI SIMPEG

Dinilai dengan Angka "1" = 25%


CUTI SAKIT
Dinilai dengan Angka "0" = 75%

Sakit dengan Rentang Waktu 3 hari s.d 6


Bulan = 2.5% per hari
Sakit dengan Rentang Waktu 6 Bulan s.d 18
Bulan Hari = 90% per hari
KUMPULAN
PERTANYAAN
TERKAIT PENGELOLAAN
TUNJANGAN KINERJA

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan Hak Asasi Manusia
Jawa Barat
hal.8

TERKAIT PERHITUNGAN
Q1: Kapan Pemotongan Besaran Tunjangan Kinerja
Diberlakukan kepada Pegawai?

Pemotongan Besaran Tunjangan Kinerja


A1: Diberlakukan kepada Pegawai di Bulan yang sedang
Berjalan /Periode yang Sama

Q2: Bagaimana prosedur perekapan Tunjangan Kinerja


apabila pada akhir periode perhitungan Tunjangan Kinerja
jatuh pada hari libur?

A2: Perhitungan rekapan usulan kebutuhan Tunjangan


Kinerja apabila akhir periode perhitungan Tunjangan
Kinerja jatuh pada hari libur, maka perekapan perhitungan
dimajukan menjadi hari kerja terakhir sebelum
tenggat akhir periode perhitungan Tunjangan Kinerja
tersebut.

Q3: Bagaimana bila terjadi kelebihan pembayaran Tunjangan


Kinerja kepada pegawai?

Apabila terjadi kelebihan saldo pembayaran tunjangan


A3: kepada pegawai, maka nilai tersebut menjadi saldo
awal/sisa saldo yang akan diakumulasikan pada usulan
kebutuhan Tunjangan Kinerja bulan
berikutnya.
hal.9

TERKAIT PERHITUNGAN
Q4: Bagaimana bila terjadi kekurangan pembayaran Tunjangan
Kinerja kepada pegawai?

Apabila terjadi kekurangan pembayaran Tunjangan


A4: Kinerja kepada pegawai, maka nilai kekurangan tersebut
diajukan pada periode berikutnya dengan melampirkan
dokumen-dokumen yang diperlukan.

A5: Bagaimana mekanisme/prosedur pegawai yang pensiun


diantara rentang waktu perhitungan Tunjangan Kinerja?

Dalam hal pegawai mencapai batas usia Pensiun/


Q5: Meninggal Dunia, maka pemotongan Tunjangan Kinerja
dinyatakan berakhir pada bulan berjalan dengan
memperhatikan status pegawai tersebut dengan hari kerja
yang telah dipenuhi di bulan yang bersangkutan.

Q6: Bagaimana cara memperhitungkan besaran PPh 21 atas


tunjangan kinerja yang diterima pegawai?

PPh Ps 21 atas tunjangan kinerja = Nilai Bersih Tunjangan


A6: Kinerja yang diterima Pegawai (Sudah dikurangi
pemotongan apabila ada) dikali dengan tarif PPh Ps 21
yang berlaku. PPh atas Tunjangan Kinerja:
Tarif 0% bagi PNS/CPNS Golongan I dan II
Tarif 5% bagi PNS/CPNS Golongan III
Tarif 15% bagi PNS Golongan IV
hal.10

TERKAIT PERHITUNGAN
Q7: Apakah pegawai yang sedang melaksanakan Diklat
mendapatkan potongan Tunjangan Kinerja?

Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) merupakan bentuk dari


A7: Tugas Kedinasan seorang PNS, Menurut Permenkumham
No. 33 Pasal 12 pegawai yang melaksanakan tugas
kedinasan tidak dikenai pemotongan Tunjangan Kinerja.
Selain pegawai yang sedang melaksanakan Diklat, bentuk
tugas kedinasan yaitu pegawai yang sedang melaksanakan
perjalanan dinas dan pegawai yang sedang dinas luar
kantor.
hal.11

TERKAIT KELENGKAPAN DOKUMEN


Q8: Dokumen Dasar Apa Saja yang Diperlukan oleh Pengelola Tunjangan
Kinerja dalam menjalankan tugasnya?

A8: Untuk perhitungan tunjangan kinerja CPNS:


SK CPNS
SPMT CPNS
NPWP

Untuk Perhitungan perubahan jabatan pegawai fungsional umum dan


fungsional tertentu:
SK Pengangkatan

Untuk perhitungan perubahan jabatan pegawai struktural:


Berita Acara Pelantikan
SPMT (SP Menduduki Jabatan)
SK Pengangkatan

Q9: Kelengkapan dokumen apa saja yang diperlukan pada saat mengajukan
kekurangan pembayaran Tunjangan Kinerja di periode sebelumnya?

A9: Dokumen yang perlu disiapkan pada saat mengajukan kekurangan nilai
Tunjangan Kinerja di bulan-bulan sebelumnya adalah:
Surat Pertanggungjawaban Mutlak dari Kuasa Pengguna Anggaran
Unit Kerja
Surat Keterangan yang menjelaskan rincian kekurangan nilai
pembayaran Tunjangan Kinerja atas pegawai tertentu pada
periode/bulan sebelumnya
hal.12

TERKAIT KELENGKAPAN DOKUMEN


Q10: Dokumen yang diperlukan dalam rangka perhitungan Tunjangan Kinerja
pegawai yang baru pindah dari satuan kerja lain?

A10: Pengelola Tunjangan Kinerja di unit kerja baru harus menerima Surat
Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) dari unit kerja
sebelumnya untuk memastikan tidak terjadi pembayaran ganda atas
nama pegawai yang pindah tersebut. Perhitungan besaran Tunjangan
Kinerja dimulai pada saat tanggal Unit Kerja yang lama telah
menghentikan perhitungan tunjangan kinerja atas pegawai tersebut

LAIN-LAIN
Q11: Apa yang dimaksud dengan izin dengan alasan yang sah?
Izin dengan alasan yang sah adalah bentuk
ketidakhadiran/keterlambatan/pulang sebelum waktunya atau tidak
berada di tempat tugas dengan alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan yang disampaikan secara tertulis dan
dituangkan dalam surat permohonan izin atau surat pemberitahuan
serta disetujui oleh pejabat yang berwenang
hal.13

LAIN-LAIN (INTEGRASI SIMPEG)


Q11: Bagaimana pengaruh penilaian kinerja terhadap tunjangan
kinerja pegawai?

A11: Penilaian Kinerja Pegawai dapat dilaksanakan secara


nyata melalui aplikasi SIMPEG dengan cara Atasan
Langsung memberikan penilaian jurnal harian masing-
masing pegawai yang ada dibawahnya:
Penilaian dengan angka “2” menunjukkan bahwa
Atasan Langsung setuju dengan kinerja bawahannya
dan nilai Tunjangan Kinerja tidak diberlakukan
pemotongan.
Untuk penilaian angka “1” menunjukkan Atasan
Lansgung tidak menyetujui sepenuhnya capaian kinerja
bawahannya dan diberlakukan pemotongan Tunjangan
Kinerja sebesar 25%.
Terakhir untuk penilaian angka “0” menunjukkan
bahwa Atasan Langung menilai bawahannya tidak
berkinerja sama sekali dan diberlakukan pemotongan
Tunjangan Kinerja sebesar 75%
SIMULASI

PERHITUNGAN
TUNJANGAN
KINERJA
KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM


JAWA BARAT
hal.14

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA KEPADA


PEGAWAI PENSIUN
Bapak Amir dengan jabatan Kepala Bidang HAM (Kelas Jabatan 12
Tunjangan Kinerja sebesar Rp 9.896.000) Terhitung mulai tanggal 1
Oktober 2019 pensiun dari PNS Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Jawa Barat. Untuk itu kepada Pegawai Amir,
diberikan Tunjangan Kinerja terakhir sampai pada tanggal 30
September 2019 atau di hari kerja terakhir di bulan September 2019.
Sehingga perhitungan untuk tunjangan kinerja Bapak Amir adalah
sebagai berikut:

Jadi Tunjangan Kinerja yang dibayarkan kepada Bapak Amir di bulan Oktober 2019
adalah sebesar Rp 2.689.909,-

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.15

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA KEPADA


PEGAWAI BARU
Budi diangkat sebagai CPNS dengan jabatan Pengelola Data
Keimigrasian (Kelas Jabatan 6, tunjangan kinerja sebesar Rp
3.510.400) di salah satu UPT Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan HAM Jawa Barat pada tanggal 1 Agustus 2019. Namun demikian,
Pegawai Budi baru melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan
Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) pada tanggal 1
September 2019. Untuk itu kepada Pegawai Budi dibayarkan
Tunjangan Kinerja terhitung mulai tanggal 1 September 2019 sebesar
80% (Permenkumham No. 33 Tahun 2017 Pasal 11). Sehingga
perhitungan untuk tunjangan kinerja Budi di Bulan September 2019
adalah sebagai berikut:

Jadi Tunjangan Kinerja yang dibayarkan kepada Budi di bulan September 2019
adalah sebesar Rp 1.738.483,-

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.16

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI YANG


MELAKSANAKAN CUTI ALASAN PENTING
Bapak Candra jabatan Bendahara Pengeluaran (Kelas Jabatan 7, besaran tunjangan kinerja
Rp 3.915.950) pada tanggal 10 September 2019 menjalankan cuti selama 7 (tujuh) hari
dikarenakan Saudara Ipar dari pegawai Candra meninggal. Berdasarkan Peraturan BKN
Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti PNS, cuti yang dijalankan oleh
Pegawai Candra adalah termasuk cuti dengan alasan penting. Menurut peraturan BKN
tersebut *PNS/CPNS berhak atas cuti karena alasan penting, apabila:
1. Ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua, atau menantu sakit keras
atau meninggal dunia;
2. Salah seorang anggota keluarga yang dimaksud pada angka 1 meninggal dunia dan
menurut peraturan perundang-undangan PNS yang bersangkutan harus mengurus
hak-hak dari anggota keluarganya yang meninggal dunia;
3. Melangsungkan perkawinan;
4. Isteri dari PNS/CPNS melahirkan/operasi caesar;
5. PNS/CPNS mengalami musibah kebakaran rumah atau bencana alam; atau upaya
memulihkan kondisi kejiwaan
6. PNS yang ditempatkan pada perwakilan Republik Indonesia yang rawan dan/atau
berbahaya.

Berdasarkan Permenkumham No. 33 Tahun 2017 Pasal 20, Cuti dengan Alasan Penting
dikenakan Pemotongan sebesar 2.5% per hari. Sehingga pada bulan September
dibayarkan Tunjangan Kinerja kepada Bapak Candra sebesar:

Jadi Tunjangan Kinerja yang dibayarkan kepada Bapak Candra di bulan September
2019 adalah sebesar Rp 3.230.659,-

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.17

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI YANG


MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR
Ibu Desi pegawai dengan jabatan Analis Kepegawaian Pertama (Kelas jabatan 8, besaran tunjangan
kinerja Rp 4.595.150) diberikan Tugas belajar dan diberhentikan dari jabatan Analis Kepegawaian
Pertama untuk menempuh pendidikan Pascasarjana (Program Strata II) dengan TMT 1 Agustus 2019
dan diberikan jangka waktu selama 2 (dua) tahun untuk menyelesaikan tugas belajarnya (1 Agustus
2019 – 31 Juli 2021).
Sehubungan dengan pelaksanaan Tugas belajar sebagaimana tersebut di atas,
Perhitungan dan pembayaran Tunjangan Kinerja bagi Ibu Desi pada:
Bulan Agustus 2019
Bulan September 2019 s.d pada bulan Juli 2021
Bulan Agustus 2021
Berdasarkan Permenkumham No. 33 Tahun 2017 Pasal 13, Pegawai yang sedang melaksanakan Tugas
Belajar dikenakan pemotongan Tunjangan Kinerja sebesar 80%

Perhitungan Tunjangan Kinerja di Bulan Agustus 2019:

Jadi Tunjangan Kinerja yang dibayarkan kepada Ibu Desi di bulan Agustus 2019
adalah sebesar Rp 3.955.825,-

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.18

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI YANG


MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR   LANJUTAN 
Perhitungan Tunjangan Kinerja di Bulan September 2019 sampai dengan Juli 2021, tanpa
memperhitungkan proposinal hari kerja:

Jadi Tunjangan Kinerja yang dibayarkan kepada Ibu Desi di bulan September 2019
sampai dengan bulan Juli 2021 adalah sebesar Rp 3.676.120,- per bulan

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.19

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI YANG


MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR   LANJUTAN 
Perhitungan Tunjangan Kinerja di bulan Agustus 2021:

Jadi Tunjangan Kinerja yang dibayarkan kepada Ibu Desi di bulan Agustus 2021
adalah sebesar Rp4.315.445,-

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.20

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA KEPADA PEGAWAI


YANG MENGALAMI PERUBAHAN JABATAN
Pada tanggal 3 Oktober 2019 Bapak Eko diangkat berdasarkan SK Pengangkatan
menjadi pejabat fungsional Analis Keimigrasian Pertama (Kelas Jabatan 8, Tunjangan
Kinerja Rp 4.595.150) sebelumnya Bapak Eko menduduki jabatan Pengolah Data
Keimigrasian (Kelas Jabatan 6, Tunjangan Kinerja Rp 3.510.400) pada salah satu UPT
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat. Kepada Bapak Eko bisa
dibayarkan Tunjangan Kinerja sebagai Analis Keimgirasian Pertama terhitung mulai
pada tanggal 3 Oktober 2019. Sehingga Perhitungan Tunjangan Kinerja Bapak Eko di
bulan Oktober 2019 adalah sebagai berikut:

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.21

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA KEPADA PEGAWAI


YANG MENGALAMI PERUBAHAN JABATAN - LANJUTAN -
Jadi Tunjangan Kinerja yang diterima Bapak Eko di Bulan Oktober adalah sebesar
Rp 4.200.695.

Berdasarkan Permenkumham No.33 Tahun 2017 Pasal 26 Ayat 2, "Dalam hal terjadi
perubahan jabatan bagi pejabat fungsional umum dan fungsional tertentu,
penyesuaian Tunjangan Kinerjanya dibayarkan pada bulan berikutnya terhitung
sejak tanggal keputusan pengangkatan."

Oleh karena itu pada bulan Oktober 2019 tunjangan kinerja yang dibayarkan kepada
Bapak Eko adalah sebesar Rp 3.510.400.

Kekurangan sebesar Rp 690.295 (Rp 4.200.695 - Rp 3.510.600) dibayarkan pada saat


pembayaran tunjangan kinerja di bulan November 2019.

Jadi di bulan November 2019, besaran tunjangan kinerja yang diterima Bapak Eko
adalah sebesar Rp 5.285.445 (Rp 4.595.150 + Rp 690.295).

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.22

CONTOH KELEBIHAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA


Pengelola Tunjangan Kinerja di Kantor Wilayah Jawa Barat menemukan adanya
kesalahan pada saat mengusulkan kebutuhan Tunjangan Kinerja di unit kerjanya.
Pada pengajuan kebutuhan tunjangan kinerja bulan lalu. Ibu Fini pegawai dengan
jabatan Pengelola Keuangan (Kelas Jabatan 6, Tunjangan Kinerja Rp 3.510.400)
melaksanakan Cuti Alasan Penting selama 5 Hari yang seharusnya mengalami
pemotongan sebesar 2.5% perharinya. Namun pada rekap kehadiran yang menjadi
dasar perhitungan usulan kebutuhan bulan lalu dicatat sebagai Cuti Tahunan
sehingga tidak dikenakan pemotongan dan berakibat terjadi kelebihan pembayaran
terhadap Ibu Fini tersebut sebesar:

Seharusnya Ibu Fini dikenakan pemotongan nilai Tunjangan Kinerja sebesar


Rp 438.800. Jadi terdapat kelebihan pembayaran Tunjangan Kinerja kepada ibu Fini
sebesar Rp 438.800.

Untuk kelebihan yang sudah dibayarkan ke rekening pegawai yang bersangkutan,


maka pegawai tersebut perlu untuk mengembalikan nilai kelebihan bayarnya
sebesar Rp 438.800 ke rekening tunjangan kinerja kantor wilayah. Setelah itu
Pengelola Tunjangan Kinerja melaporkan adanya Sisa Saldo akibat kelebihan bayar
tersebut di Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dan untuk usulan kebutuhan
tunjangan di bulan berikutnya mencantumkan Sisa Saldo tersebut sebagai Saldo
Awal.

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.23

CONTOH KEKURANGAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA


Pengelola Tunjangan Kinerja di Kantor Wilayah Jawa Barat menemukan adanya
kesalahan pada saat mengusulkan kebutuhan Tunjangan Kinerja periode September
2019 di unit kerjanya. Bapak Gani mutasi dari unit pelaksana teknis lain, dengan
jabatan Pengelola BMN tidak terbayarkan Tunjangan Kinerjanya dari mulai bulan
Agustus 2019 baik di upt lama maupun di satuan kerja baru yaitu kantor wilayah.
Sehingga terjadi kekurangan pembayaran terhadap pegawai tersebut selama 2
periode. Prosedur dan Perhitungan atas kekurangan tersebut adalah sebagai berikut:

Sebelum mengusulkan adanya kekurangan pembayaran Tunjangan Kinerja, Pengelola


Tunjangan Kinerja di kantor wilayah harus mempunyai dokumen Surat
Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) dari unit kerja lama untuk memastikan
Tunjangan Kinerja sudah tidak dibayarkan lagi di unit kerja lama. Selanjutnya
Pengelola Tunjangan Kinerja memperhitungan besaran kekurangan atas pembayaran
Tunjangan Kinerja atas nama pegawai tersebut, yaitu sebesar:

Ketika Pengelola Tunjangan Kinerja mengajukan usulan kebutuhan Tunjangan Kinerja


bulan Oktober, usulan juga berisikan nilai kekurangan pembayaran pada dua bulan
sebelumnya atas pegawai tersebut dengan melampirkan:
Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) bermaterai dari Kuasa
Pengguna Anggaran Unit Kerja yang menyatakan pertanggungjawaban
bahwa usulan kebutuhan Tunjangan Kinerja sudah dihitung dengan benar
Surat Keterangan yang menjelaskan rincian kekurangan nilai pembayaran
Tunjangan Kinerja atas pegawai tersebut pada periode/bulan sebelumnya

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.24

CONTOH BENTUK SURAT PERTANGGUNGJAWABAN MUTLAK


ATAS ADANYA KEKURANGAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.25

CONTOH BENTUK SURAT KETERANGAN ATAS ADANYA KEKURANGAN


PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.26

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA KEPADA PEGAWAI


YANG BARU DIMUTASI DARI INSTANSI LAIN
Terdapat mutasi satu pegawai dengan jabatan Pengolah Data Keimigrasian (Kelas
Jabatan 6, Tunjangan Kinerja Rp 3.510.400) dari pemerintah kabupaten ke salah satu
Unit Perlaksana Teknis kantor wilayah dengan dikeluarkannya SK terkait mutasi
tersebut pada tanggal 24 Juni 2019. Pemerintah kabupaten juga telah menerbitkan
Surat Keterangan yang menerangkan bahwa pegawai tersebut telah diberhentikan
pembayaran Tunjangan Kinerjanya untuk bulan Juli 2019, sedangkan Tunjangan
Kinerja bulan Juni sudah dibayarkan kepada pegawai yang bersangkutan.

Pengelola Tunjangan Kinerja di unit kerja melakukan perhitungan terhadap pegawai


yang baru dimutasi tersebut dengan memperhitungan jumlah hari kerja pegawai
mulai bertugas dan tanggal berhentinya pembayaran tunjangan kinerja dari instansi
lama.

Karena Tunjangan Kinerja bulan Juni 2019 sudah dibayarkan oleh instansi lama.
Maka tanggal mulai perhitungan Tunjangan Kinerja di unit kerja dimulai dari
tanggal 1 Juli 2019 sampai dengan 22 Juli 2019. Perhitungannya adalah sebagai
berikut:

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.27

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA KEPADA PEGAWAI


YANG BARU DIMUTASI DARI INSTANSI LAIN -LANJUTAN-

Jadi Tunjangan Kinerja yang dibayarkan kepada pegawai tersebut di bulan Juli 2019
adalah sebesar Rp 2.674.590,-

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.14

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA KEPADA


PEGAWAI PENSIUN
Bapak Amir dengan jabatan Kepala Bidang HAM (Kelas Jabatan 12
Tunjangan Kinerja sebesar Rp 9.896.000) Terhitung mulai tanggal 1
Oktober 2019 pensiun dari PNS Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Jawa Barat. Untuk itu kepada Pegawai Amir,
diberikan Tunjangan Kinerja terakhir sampai pada tanggal 30
September 2019 atau di hari kerja terakhir di bulan September 2019.
Sehingga perhitungan untuk tunjangan kinerja Bapak Amir adalah
sebagai berikut:

Jadi Tunjangan Kinerja yang dibayarkan kepada Bapak Amir di bulan Oktober 2019
adalah sebesar Rp 2.689.909,-

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.15

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA KEPADA


PEGAWAI BARU
Budi diangkat sebagai CPNS dengan jabatan Pengelola Data
Keimigrasian (Kelas Jabatan 6, tunjangan kinerja sebesar Rp
3.510.400) di salah satu UPT Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan HAM Jawa Barat pada tanggal 1 Agustus 2019. Namun demikian,
Pegawai Budi baru melaksanakan tugas yang dibuktikan dengan
Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) pada tanggal 1
September 2019. Untuk itu kepada Pegawai Budi dibayarkan
Tunjangan Kinerja terhitung mulai tanggal 1 September 2019 sebesar
80% (Permenkumham No. 33 Tahun 2017 Pasal 11). Sehingga
perhitungan untuk tunjangan kinerja Budi di Bulan September 2019
adalah sebagai berikut:

Jadi Tunjangan Kinerja yang dibayarkan kepada Budi di bulan September 2019
adalah sebesar Rp 1.738.483,-

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.16

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI YANG


MELAKSANAKAN CUTI ALASAN PENTING
Bapak Candra jabatan Bendahara Pengeluaran (Kelas Jabatan 7, besaran tunjangan kinerja
Rp 3.915.950) pada tanggal 10 September 2019 menjalankan cuti selama 7 (tujuh) hari
dikarenakan Saudara Ipar dari pegawai Candra meninggal. Berdasarkan Peraturan BKN
Nomor 24 Tahun 2017 tentang Tata Cara Pemberian Cuti PNS, cuti yang dijalankan oleh
Pegawai Candra adalah termasuk cuti dengan alasan penting. Menurut peraturan BKN
tersebut *PNS/CPNS berhak atas cuti karena alasan penting, apabila:
1. Ibu, bapak, isteri atau suami, anak, adik, kakak, mertua, atau menantu sakit keras
atau meninggal dunia;
2. Salah seorang anggota keluarga yang dimaksud pada angka 1 meninggal dunia dan
menurut peraturan perundang-undangan PNS yang bersangkutan harus mengurus
hak-hak dari anggota keluarganya yang meninggal dunia;
3. Melangsungkan perkawinan;
4. Isteri dari PNS/CPNS melahirkan/operasi caesar;
5. PNS/CPNS mengalami musibah kebakaran rumah atau bencana alam; atau upaya
memulihkan kondisi kejiwaan
6. PNS yang ditempatkan pada perwakilan Republik Indonesia yang rawan dan/atau
berbahaya.

Berdasarkan Permenkumham No. 33 Tahun 2017 Pasal 20, Cuti dengan Alasan Penting
dikenakan Pemotongan sebesar 2.5% per hari. Sehingga pada bulan September
dibayarkan Tunjangan Kinerja kepada Bapak Candra sebesar:

Jadi Tunjangan Kinerja yang dibayarkan kepada Bapak Candra di bulan September
2019 adalah sebesar Rp 3.230.659,-

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.17

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI YANG


MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR
Ibu Desi pegawai dengan jabatan Analis Kepegawaian Pertama (Kelas jabatan 8, besaran tunjangan
kinerja Rp 4.595.150) diberikan Tugas belajar dan diberhentikan dari jabatan Analis Kepegawaian
Pertama untuk menempuh pendidikan Pascasarjana (Program Strata II) dengan TMT 1 Agustus 2019
dan diberikan jangka waktu selama 2 (dua) tahun untuk menyelesaikan tugas belajarnya (1 Agustus
2019 – 31 Juli 2021).
Sehubungan dengan pelaksanaan Tugas belajar sebagaimana tersebut di atas,
Perhitungan dan pembayaran Tunjangan Kinerja bagi Ibu Desi pada:
Bulan Agustus 2019
Bulan September 2019 s.d pada bulan Juli 2021
Bulan Agustus 2021
Berdasarkan Permenkumham No. 33 Tahun 2017 Pasal 13, Pegawai yang sedang melaksanakan Tugas
Belajar dikenakan pemotongan Tunjangan Kinerja sebesar 80%

Perhitungan Tunjangan Kinerja di Bulan Agustus 2019:

Jadi Tunjangan Kinerja yang dibayarkan kepada Ibu Desi di bulan Agustus 2019
adalah sebesar Rp 3.955.825,-

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.18

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI YANG


MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR   LANJUTAN 
Perhitungan Tunjangan Kinerja di Bulan September 2019 sampai dengan Juli 2021, tanpa
memperhitungkan proposinal hari kerja:

Jadi Tunjangan Kinerja yang dibayarkan kepada Ibu Desi di bulan September 2019
sampai dengan bulan Juli 2021 adalah sebesar Rp 3.676.120,- per bulan

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.19

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI YANG


MELAKSANAKAN TUGAS BELAJAR   LANJUTAN 
Perhitungan Tunjangan Kinerja di bulan Agustus 2021:

Jadi Tunjangan Kinerja yang dibayarkan kepada Ibu Desi di bulan Agustus 2021
adalah sebesar Rp4.315.445,-

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.20

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA KEPADA PEGAWAI


YANG MENGALAMI PERUBAHAN JABATAN
Pada tanggal 3 Oktober 2019 Bapak Eko diangkat berdasarkan SK Pengangkatan
menjadi pejabat fungsional Analis Keimigrasian Pertama (Kelas Jabatan 8, Tunjangan
Kinerja Rp 4.595.150) sebelumnya Bapak Eko menduduki jabatan Pengolah Data
Keimigrasian (Kelas Jabatan 6, Tunjangan Kinerja Rp 3.510.400) pada salah satu UPT
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat. Kepada Bapak Eko bisa
dibayarkan Tunjangan Kinerja sebagai Analis Keimgirasian Pertama terhitung mulai
pada tanggal 3 Oktober 2019. Sehingga Perhitungan Tunjangan Kinerja Bapak Eko di
bulan Oktober 2019 adalah sebagai berikut:

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.21

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA KEPADA PEGAWAI


YANG MENGALAMI PERUBAHAN JABATAN - LANJUTAN -
Jadi Tunjangan Kinerja yang diterima Bapak Eko di Bulan Oktober adalah sebesar
Rp 4.200.695.

Berdasarkan Permenkumham No.33 Tahun 2017 Pasal 26 Ayat 2, "Dalam hal terjadi
perubahan jabatan bagi pejabat fungsional umum dan fungsional tertentu,
penyesuaian Tunjangan Kinerjanya dibayarkan pada bulan berikutnya terhitung
sejak tanggal keputusan pengangkatan."

Oleh karena itu pada bulan Oktober 2019 tunjangan kinerja yang dibayarkan kepada
Bapak Eko adalah sebesar Rp 3.510.400.

Kekurangan sebesar Rp 690.295 (Rp 4.200.695 - Rp 3.510.600) dibayarkan pada saat


pembayaran tunjangan kinerja di bulan November 2019.

Jadi di bulan November 2019, besaran tunjangan kinerja yang diterima Bapak Eko
adalah sebesar Rp 5.285.445 (Rp 4.595.150 + Rp 690.295).

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.22

CONTOH KELEBIHAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA


Pengelola Tunjangan Kinerja di Kantor Wilayah Jawa Barat menemukan adanya
kesalahan pada saat mengusulkan kebutuhan Tunjangan Kinerja di unit kerjanya.
Pada pengajuan kebutuhan tunjangan kinerja bulan lalu. Ibu Fini pegawai dengan
jabatan Pengelola Keuangan (Kelas Jabatan 6, Tunjangan Kinerja Rp 3.510.400)
melaksanakan Cuti Alasan Penting selama 5 Hari yang seharusnya mengalami
pemotongan sebesar 2.5% perharinya. Namun pada rekap kehadiran yang menjadi
dasar perhitungan usulan kebutuhan bulan lalu dicatat sebagai Cuti Tahunan
sehingga tidak dikenakan pemotongan dan berakibat terjadi kelebihan pembayaran
terhadap Ibu Fini tersebut sebesar:

Seharusnya Ibu Fini dikenakan pemotongan nilai Tunjangan Kinerja sebesar


Rp 438.800. Jadi terdapat kelebihan pembayaran Tunjangan Kinerja kepada ibu Fini
sebesar Rp 438.800.

Untuk kelebihan yang sudah dibayarkan ke rekening pegawai yang bersangkutan,


maka pegawai tersebut perlu untuk mengembalikan nilai kelebihan bayarnya
sebesar Rp 438.800 ke rekening tunjangan kinerja kantor wilayah. Setelah itu
Pengelola Tunjangan Kinerja melaporkan adanya Sisa Saldo akibat kelebihan bayar
tersebut di Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) dan untuk usulan kebutuhan
tunjangan di bulan berikutnya mencantumkan Sisa Saldo tersebut sebagai Saldo
Awal.

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.23

CONTOH KEKURANGAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA


Pengelola Tunjangan Kinerja di Kantor Wilayah Jawa Barat menemukan adanya
kesalahan pada saat mengusulkan kebutuhan Tunjangan Kinerja periode September
2019 di unit kerjanya. Bapak Gani mutasi dari unit pelaksana teknis lain, dengan
jabatan Pengelola BMN tidak terbayarkan Tunjangan Kinerjanya dari mulai bulan
Agustus 2019 baik di upt lama maupun di satuan kerja baru yaitu kantor wilayah.
Sehingga terjadi kekurangan pembayaran terhadap pegawai tersebut selama 2
periode. Prosedur dan Perhitungan atas kekurangan tersebut adalah sebagai berikut:

Sebelum mengusulkan adanya kekurangan pembayaran Tunjangan Kinerja, Pengelola


Tunjangan Kinerja di kantor wilayah harus mempunyai dokumen Surat
Keterangan Penghentian Pembayaran (SKPP) dari unit kerja lama untuk memastikan
Tunjangan Kinerja sudah tidak dibayarkan lagi di unit kerja lama. Selanjutnya
Pengelola Tunjangan Kinerja memperhitungan besaran kekurangan atas pembayaran
Tunjangan Kinerja atas nama pegawai tersebut, yaitu sebesar:

Ketika Pengelola Tunjangan Kinerja mengajukan usulan kebutuhan Tunjangan Kinerja


bulan Oktober, usulan juga berisikan nilai kekurangan pembayaran pada dua bulan
sebelumnya atas pegawai tersebut dengan melampirkan:
Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) bermaterai dari Kuasa
Pengguna Anggaran Unit Kerja yang menyatakan pertanggungjawaban
bahwa usulan kebutuhan Tunjangan Kinerja sudah dihitung dengan benar
Surat Keterangan yang menjelaskan rincian kekurangan nilai pembayaran
Tunjangan Kinerja atas pegawai tersebut pada periode/bulan sebelumnya

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.24

CONTOH BENTUK SURAT PERTANGGUNGJAWABAN MUTLAK


ATAS ADANYA KEKURANGAN PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.25

CONTOH BENTUK SURAT KETERANGAN ATAS ADANYA KEKURANGAN


PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.26

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA KEPADA PEGAWAI


YANG BARU DIMUTASI DARI INSTANSI LAIN
Terdapat mutasi satu pegawai dengan jabatan Pengolah Data Keimigrasian (Kelas
Jabatan 6, Tunjangan Kinerja Rp 3.510.400) dari pemerintah kabupaten ke salah satu
Unit Perlaksana Teknis kantor wilayah dengan dikeluarkannya SK terkait mutasi
tersebut pada tanggal 24 Juni 2019. Pemerintah kabupaten juga telah menerbitkan
Surat Keterangan yang menerangkan bahwa pegawai tersebut telah diberhentikan
pembayaran Tunjangan Kinerjanya untuk bulan Juli 2019, sedangkan Tunjangan
Kinerja bulan Juni sudah dibayarkan kepada pegawai yang bersangkutan.

Pengelola Tunjangan Kinerja di unit kerja melakukan perhitungan terhadap pegawai


yang baru dimutasi tersebut dengan memperhitungan jumlah hari kerja pegawai
mulai bertugas dan tanggal berhentinya pembayaran tunjangan kinerja dari instansi
lama.

Karena Tunjangan Kinerja bulan Juni 2019 sudah dibayarkan oleh instansi lama.
Maka tanggal mulai perhitungan Tunjangan Kinerja di unit kerja dimulai dari
tanggal 1 Juli 2019 sampai dengan 22 Juli 2019. Perhitungannya adalah sebagai
berikut:

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
hal.27

CONTOH PEMBAYARAN TUNJANGAN KINERJA KEPADA PEGAWAI


YANG BARU DIMUTASI DARI INSTANSI LAIN -LANJUTAN-

Jadi Tunjangan Kinerja yang dibayarkan kepada pegawai tersebut di bulan Juli 2019
adalah sebesar Rp 2.674.590,-

Kantor Wilayah Kementerian


Hukum dan HAM
JAWA BARAT
POSITIONS OPEN

Kantor Wilayah 
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Jl. Jakarta No.27 Bandung
POSITIONS OPEN

https://jabar.kemenkumham.go.id

kemenkumhamjabar Kemenkumham_Jbr

kemenkumhamjabar kemenkumhamjabar

Kritik dan Saran mengenai Layanan Informasi ini dapat Menghubungi:


Tim Pengelola Keuangan Kanwil Kumham Jabar

0838 2659 0333 CP: Agustin

Anda mungkin juga menyukai