Anda di halaman 1dari 4

1.

a. Dualitas
Analisis Dualitas
Merupakan interpreasi penting yang dapat membantu seseorang mendapatkan hasil atas
penelitiannya yang memberikan beberapa alternatif dari kegiatan yang ditelitinya. Dengan
analisis dualitas, dapat memungkinkan hasil yang sama. Terdapat juga metode simpleks, yang
hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. seperti karena sebuah keadaan,
sebuah barang diganti harganya dengan dinaikkan untuk menutup agar tidak menimbulkan
kerugian. alternatif tersebut akan menampilkan beberapa range harga yang dapat dipakai untuk
kenaikan harga.

b. Sensitivitas
Analisis Sensitivitas
Merupakan tentang ilmu yang memelajari tentang perubahan untuk mengoptimalkan
penyelesaian, serta mendapatkan nilai yang optimal juga dari programasi linear, yang menjadi
alasan dari perubahan koefisien suatu varibale keputusan
Digunakan dalam melakukan interpreasi penyelesaian yang telah selesai maka dapat menjadi
lebih mudah untuk dipelajari serta dipahami. Dinamisasi didunia nyata jua dapat menjadi
alasan mengapa analisis ini dilakukan. Kasus yang dipecahkan menggunakan programasi
linear dapat menyebabkan masalah.
Salah satu contohnya adalah, suatu penilitian tentang kepuasan konsumen terhadap barang
yang ditawarkan oleh suatu produsen, dan memberikan informasi kepada peneliti untuk
mengestimasi perkiraan keinginan pasar berdasar range optimlitas koefisien fungsi tujuan

2.
a.
Tabel matriks perbandingan berpasangan
Kriteria   P 1.1 P 1.2 P 1.3 P 1.4
Pengembangan sistem akuntansi P 1.1 1 0.25 0.25 3
Pengembangan tata kelola asset P 1.2 4 1 1 3
Penguatan impelemtasi sistem informasi P 1.3 4 1 1 4
Pengembangan sarana fisik P 1.4 0.33 0.33 0.25 1
Jumlah   9.33 2.58 2.5 11

b.
Evaluasi pembobotan dengan menghitung rata rata gemetrik vektor prioritas eignvalu
maksimum indeks konsistens & rasio konsistesi
Kriteria Rata rata geometrik Vektor Prioritas
P 1.1 0.66 0.13
P 1.2 1.86 0.38
P 1.3 2 0.41
P 1.4 0.41 0.08
Jumlah 4.93 1
Eignvalue Maks CI CR CR(%) Keterangan
4.148 0.049 0.055 5% Konsisten

a.
b.
c.
d.
indeks konsistensi
(4.14−4)
¿¿ (4−1)

0.049

e.
indeks konsistensi
Indeks0.049
konsistensi
0.9
0.9

0.054

c. Dapat dipakai karena hasil yangdiapat indeks konsistensi sebesar 0.054, karena
kurang dari 0.2 maka dapat digunakan

3.
Tas A Rp. 500.000
B Rp 200.000
C Rp 100.000
Model primal
Min Z = 500.000 X1 +
Tujuan : 200.000 X2 + 100.000 X3
Batasam : 2X1 + 3X2 + X3 ≥ 20
6X1 + 8X2 + 5X3 ≥ 30
7X1 + X2 +3X3 ≥ 40
X1, X2, X3 ≥ 0

Model Dual
Tujuan : Max Z = 20 y1 + 30y2 +
40y3
Batasan : 2y1 + 6y2 + 7y3 ≤ 500.000
3y1 + 8y2 + y3 ≤ 200.00
y1 + 5y2 3y3 ≤ 100.000
y1, y2, y3 ≤ 0

4.
variabe 160 200 1 0 0 0
c2 Kuant. 2
l basis X1 X2 S1 S2 S3
1
1 - 18
200 X2 8 0 1 9 0

1
160 X1 4 1 0 - 0
2 20
0 S3 48 0 0 6 -2 1
3

ZJ 2240 160 200 20 0


20
cj-zj 0 0 -20 - 0
3

nilai c2 dari 200 diganti, didapatkan bahwa c1 = 200 + ∆. Berdampak pada mode
yang ditampilkan oleh tabel dibawah
variabe 160 200 1 0 0 0
c2 Kuant.
l basis X1 X2 2 S1 S2 S3
1
200 + 1 - 18
∆ X2 8 0 1 9 0

1
160 X1 4 1 0 - 20 ∆ 0
2 +
0 S3 48 0 0 6 3-2 18 1

2240 + 200 + −20 ∆


ZJ 8∆ 160 ∆ 20 + 0
3 18

cj-zj 0 0 -20 0

Tabel diatas sudah optimal jika cz-zj adalah negatif, makanya agar tetap optimal dibutuhkan

a −20
-20 -<0 -
2 3
a
- <20
2 a−a < 20
<0
1818 3
-a < 40 a<120
a > -40

bahwa c2 = 200 + a, maka a= c2-200. disubstitusikan nilai c2-200 pada a,


didapatkan
a > 40 a < 120
c2 - 200 > -40 c2 - 200 < 120
c2 > 160 c2 < 320

Agar c2 dapat memertahankan optimalnya adalah 160 < c2 < 320

5.
a.
b.
Ci Basis X1 X2 S1 S2 −1S3 NK
1  2 
30 S1 0 1 2  0  10
0 S2 0 0−1 -1  1    10

0 S3 1 0  0  1  15

4
  ZJ 40 30  5  0  
  Cj-Zj 0 0 -5   0  -15 900 

∆ ∆
−5+ <0 −15+ <0
4 4

<5
4 −∆
<15
4
∆< ∆>
1,25 -3,75

Diket C3= 25% +



∆ < 1,25 ∆ < -3,75
0,25 + ∆ < 1,25 0,25 + ∆ < -3,75
< 100 ∆>4

Nilai C2 agar optimal dapat tetap optimal adalah 80 < C2 < 240

Anda mungkin juga menyukai